You are on page 1of 7

LITERATUR REVIEW : E-LEARNING DAN APLIKASINYA DALAM

BIDANG PENDIDIKAN KEPERAWATAN

Koko Wahyu Tarnoto1


1
Magister Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia
Diterima : 2 Oktober 2018 , Disetujui : 24 Oktober 2018
e-mail : kokowahyu01@gmail.com

Abstract
Background: The development of information technology has an impact on the world of
education in terms of learning systems. E-Learning (Electronic learning) is a web-
based virtual education system that has the purpose of helping the process of teaching
and learning activities. The method used in this literature study is the type of non-
systematic review. Method: The author searches for the electronic database
PROQUEST, Science Direct, Elsevier, BMJ, Google Scholar and PubMed. The author
also uses several search keywords namely "Virtual Learning", "Based Learning
Avatar", "Nursing Education", Interactive Real Virtual Learning "," IPE "," IPC ","
Interprofesional Collaboration "," Interprofessional Education "," Simulation Skills "by
using boolean" AND. Results :"The author uses inclusion and exclusion criteria in
conducting filtering articles published in 2013-2018. Conclusion:From the results It is
known that E-learning and its various applications that have been applied in the world
of nursing education can be used as alternatives in offering learning many benefits:
Hope in the future e-learning will become more effective, along with the development of
technology and learning methods used

Keywords : E-learning; Technology; Nursing Education

PENDAHULUAN pendidikan Diploma Tiga (DIII), Sarjana


Perkembangan teknologi (S1), Ners (Ns), Magister dan Doktoral
informasi memberikan dampak pada Keperawatan (AIPNI, 2017). Bekerjasama
dunia pendidikan dalam hal sistem antara Kementerian Pendidikan dan
pembelajaran. E-Learning (Electronic Kementerian Kesehatan Republik
learning) merupakan sistem pendidikan Indonesia telah melakukan upaya untuk
virtual berbasis web yang mempunyai meningkatkan kualitas pendidikan
tujuan utama untuk membantu proses keperawatan melalui penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar (Susanti, sistem akreditasi dan uji kompetensi untuk
2008). lulusan perawat. Hal tersebut memberikan
Penggunaan metode e-learning, pengaruh signifikan bagi institusi
baik blended maupun full online sangat pendidikan di indonesia untuk mampu
diperlukan terutama untuk pendidikan dalam melakukan pengembangan dan
Keperawatan di Indonesia. Terdapat peningkatan kualitas mutu pendidikan di
kurang lebih 288 institusi pendidikan institusi masing - masing.
keperawatan di Indonesia yang Sebagai negara kepulauan,
menyelenggarakan pendidikan penggunaan e-learning dapat digunakan
keperawatan termasuk jenjang sebagai alternatif di dalam institusi

109
110 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 2, November 2018, hlm 101-221

pendidikan keperawatan. Banda Aceh sehingga dapat digunakan


Kemenristekdikti pun telah sebagai sarana yang menunjang proses
mengembangkan pembelajaran online belajar mengajar dimana tidak hanya
sejak tahun 2014 melalui program Sistem mengimplementasikan materi ajar, tetapi
Pembelajaran Daring (SPADA) juga menciptakan skenario pembelajaran
Indonesia (Kemenristekdikti, 2016). dengan matang untuk mengundang
Sistem Pembelajaran Daring keterlibatan mahasiswa secara aktif dan
(SPADA) Indonesia memiliki produk konstruktif dalam proses belajar mereka.
mata kuliah yang dapat diakses secara Berdasarkan fenomena tersebut
daring dimana telah menyediakan 4.829 penulis tertarik untuk membahas kajian
modul Mata Kuliah Daring dan Mata literatur dengan judul ” E-Learning dan
Kuliah Terbuka untuk 776 Mata Kuliah Aplikasinya Dalam Bidang Pendidikan
yang ditawarkan oleh 51 Perguruan Keperawatan”
Tinggi penyelenggara yang diikuti oleh
14.931 mahasiswa dari 176 Perguruan METODE PENELITIAN
Tinggi Mitra di seluruh Indonesia Metode yang digunakan penulis
(Ristekdikti, 2018). Dalam adalah kajian studi literatur dengan tipe
mengimplementasikan pembelajaran non-sytematic review. Untuk
internet bukan berarti sekedar meletakkan mengumpulkan data yang berupa artikel,
materi ajar pada web tetapi skenario penulis menggunakan beberapa database.
pembelajaran perlu juga dipersiapkan Database yang digunakan penulis dalam
secara matang dengan tujuan untuk mencari sumber literatur yang akan dikaji
mengundang keterlibatan peserta didik adalah PROQUEST, Science Direct,
secara aktif dan konstruktif dalam proses Elsevier, BMJ, Google Scholar dan
belajar mereka. Beberapa penelitian PubMed. Penulis juga menggunakan
mengatakan e-learning telah terbukti beberapa kunci pencarian yaitu ”Virtual
mampu menyediakan pembelajaran yang Learning”, “Avatar Based Learning”,
cepat, hemat biaya, lebih aksesibel serta ”Nursing Education”, Interactive Real
akuntabel bagi semua partisipan dalam Virtual Learning",
proses belajar (Supradono, 2015). ”IPE”,”IPC”,“InterprofesionalCollabora
Inovasi pengembangan metode tion”, “Interprofesional Education”,
pembelajaran dengan menggunakan real ”Simulasi Keterampilan” dengan
avatar based learning di STIKEP PPNI menggunakan boolean ”AND”. Selain
Jawa Barat sangat efektif dalam menggunakan kata kunci, penulis juga
meningkatkan self direct learning menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi
mahasiswa terutama pada aspek dalam melakukan penyaringan artikel
peningkatan perencanaan dan yang ditinjau. Mulai dari artikel terbitan
implementasi serta self monitoring (Heni 2013-2018, menggunakan bahasa
Purnama, Dhika Dharmansyah, Nyanyu indonesia dan bahasa inggris serta artikel
Nina Putri Calisane, 2017). Menurut fulltext dengan sumber yang terpercaya.
Hermansyah, (2017) bahwa sistem e- Dari pencarian di atas didapatkan artikel
learning dapat meningkatkan kualitas dan penulis menganalisa dan mengangkat
pembelajaran mata kuliah pada Prodi D- judul ” E-Learning Dan Aplikasinya
IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Dalam Bidang Pendidikan Keperawatan”.
Koko Wahyu Tarnoto, Literatur Review : E-Learning dan Aplikasinya 111

Selain itu penulis juga memilih beberapa institusi prodi D-IV di Poltekkes
jurnal sebagai jurnal pendukung untuk Kemenkes Aceh.
menganalisa judul yang sudah ditetapkan Fandianta, Sanjaya, (2013)
oleh penulis. menjelaskan ada perbedaan yang
bermakna terhadap peningkatan
HASIL PENELITIAN pengetahuan mahasiswa di Poltekkes
Teknologi dan informasi yang Kemenkes Palembang yang mengikuti
berkembang begitu cepatnya merambah pembelajaran menggunakan e-learning
ke dalam berbagai aspek kehidupan tanpa dibandingkan dengan pembelajaran
terkecuali dalam bidang pendidikan konvensional. Walaupun baru di
khususnya keperawatan. Perkembangan intervensi pada satu mata kuliah,
ini merupakan pemanfaatan inovasi penggunaan e-learning tersebut sudah
dalam teknologi industri 4.0 yang membantu proses belajar menjadi lebih
diharapkan dapat membawa kemajuan efektif dan membantu ketersediaan bahan
menuju perbaikan kualitas pendidikan. ajar, diskusi lebih interaktif, kemudahan
Pembaharuan atau inovasi yang harus dalam pemberian dan penyelesaian tugas
dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan pelaksanaan kuis/ujian.
pendidikan di Indonesia meliputi aspek Penelitian yang dilakukan oleh
proses pendidikan, sistem pendidikan Heni Purnama, Dhika Dharmansyah,
yang diterapkan dan proses pembelajaran Nyanyu Nina Putri Calisane, (2017)
yaitu inovasi mengenai kurikulum, dengan menggunakan Virtual learning di
strategi belajar, metode pengajaran atau STIKEP PPNI Jawa Barat merupakan
model yang diterapkan dalam proses metode pembelajaran yang dinilai efektif
belajar mengajar (Silahuddin, 2015). dan efisien dalam meningkatkan
Beberapa studi menunjukkan ketrampilan dan soft skill, maksudnya
persepsi penggunaan e-learning berbasis dalam metode pembelajaran tersebut
web di Poltekkes Kemenkes Aceh efektif. mahasiswa tidak hanya tahu dan mengerti,
Hal ini didukung oleh fitur dan desain namun diharapkan paham dan mampu
tampilan icon yang mudah dipahami dan mengembangkan sendiri ilmu yang
ditemukan, kemudian entry dan edit data mereka peroleh (self directed learning).
pada permodelan e-learning telah sesuai, Metode ini merupakan bagian dari
tetapi dalam hal proses pencarian simulasi praktek dan ujian praktek
informasi masih belum sesuai harapan mahasiswa yang di desain hampir sama
terhadap waktu yang dibutuhkan (2-6 dengan kondisi rumah sakit. Struktur real
detik). Kemudian fungsi bantuan (help) avatar based learning terdiri dari
belum sesuai dikarenakan masih interactive real virtual learning (desain
terbatasnya rancangan fungsi bantuan laboratorium sesuai dengan rumah sakit),
dalam permodelan ini sehingga untuk learning task (skenario kasus) dan
langkah selanjutnya perlu ditambahkan learning feed back (pencarian studi
fungsi ini untuk kemudahan bagi user literatur).
(Hermansyah, 2017). Menyimak dari Avatar adalah animasi yang
penelitian tersebut bahwa permodelan e- dihasilkan oleh komputer yang dapat
learning yang sudah dirancang ini dapat mereplikasi komunikasi, tindakan, sikap
diterima dan sesuai dengan kebutuhan di sesuai dengan setting yang sudah
112 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 2, November 2018, hlm 101-221

ditentukan berdasarkan skenario yang skenario yang komprehensif tidak akan


sudah ada (Martin, 2015). Pengembangan mampu meningkatkan sense of feeling
teknologi ini yaitu dengan penciptaan mahasiswa.
avatar untuk pasien yang biasa disebut
pasien virtual yaitu bentuk duplikasi dari PEMBAHASAN
pasien dalam dunia maya yang dihasilkan Perubahan paradigma di
oleh aplikasi komputer (Forsberg, et al, pendidikan mengantarkan pada sebuah
2014). Salah satunya penggunaannya di penerapan teknologi dalam profesi
Universitas Jember Fakultas Kedokteran kesehatan. WHO, (2012) telah membuat
yaitu K- Nearest Neighbour untuk sebuah grand design tentang pembentukan
klasifikasi penilaian pada virtual pasient karakter kolaborasi dalam bentuk
case untuk penilaian mahasiswa yang pendidikan formal yaitu berupa
sedang tahap OSCE (Objective Structure Interprofesional Education di ranah
Clinical Examination) (Eliyen, 2017). pendidikan akademik. IPE adalah strategi
Hal ini juga dilakukan pada Universitas pelaksanaan pembelajaran yang diikuti
Drexel pada program studi Keperawatan oleh dua atau lebih profesi berbeda untuk
yang telah menerapkan virtual pasien meningkatkan kolaborasi dan kualitas
khusus untuk pre lisensi perawat dalam pelayanan serta pelaksanaannya dapat
melakukan pengkajian fisik sejak tahun dilakukan di semua pembelajaran pada
2013. jenjang Sarjana, Pendidik Klinik dengan
Pemanfaatan teknologi informasi tujuan untuk menghasilkan tenaga
di Pendidikan Keperawatan juga kesehatan yang profesional.
dilakukan di Australia dengan metode Dalam menjalankan fungsi utama,
randomized controlled trial yang IPE diharapkan dapat menopang kualitas
menunjukkan bahwa avatar based Interprofesional Collaboration dalam
learning efektif dalam meningkatkan dunia pelayanan khususnya di Rumah
ketrampilan mahasiswa keperawatan dari Sakit (Graves M, 2016). Dalam
mulai pengkajian sampai dengan pendidikan keperawatan, seorang
evaluasi. Di samping itu mahasiswa juga profesional sangat penting untuk
melaporkan tingkat kepuasan yang tinggi mengakses kompetensi tersebut
dengan penerapan metode e-learning ini dikarenakan untuk mengembangkan
(O’Flaherty, 2014). Studi lain yang keterampilan clinical reasoning dan
dilakukan oleh Calman, (2014) di komunikasi dalam profesional kesehatan
Amerika Serikat menunjukkan bahwa terutama keperawatan. Salah satu contoh
dengan penggunaan simulasi yang nyata yang dapat digunakan adalah dengan
dapat meningkatkan komunikasi dan penggunaan serta penerapan aplikasi e-
keterlibatan aktif mahasiswa dalam learning bagi calon tenaga kesehatan
proses pembelajaran. Selain itu Choi., (Powers, Kelly A., et, all, 2017).
(2015) menegaskan bahwa penggunaan Dari pembahasan studi literatur
pembelajaran dengan metode virtual itu penerapan e-learning di pendidikan
bisa diaplikasikan juga untuk tindakan keperawatan, pemanfaatan teknologi
khusus seperti pemasangan Nasogastic tersebut mempunyai dampak yang
Tube (NGT), dimana proses ini jika berseberangan ketika digunakan secara
hanya dilaksanakan praktik saja tanpa ada baik maka dampaknya akan positif tapi
Koko Wahyu Tarnoto, Literatur Review : E-Learning dan Aplikasinya 113

sebaliknya jika digunakan untuk hal yang kebutuhannya. Secara tidak langsung mau
buruk maka dampaknya pun akan buruk atau tidak mau tantangan bagi para
juga. Kelemahan dalam menggunakan e- pengambil kebijakan dan perancang
learning adalah kreatifitas dari animator inovasi e-learning. Oleh karena itu penulis
(virtual learning untuk menampilkan review sependapat bahwa dalam sistem
avatar yang baik dam memiliki karakter pendidikan konvensional, fungsi e-
serta original dari animator), learning adalah untuk memperkaya
membutuhkan dukungan anggaran besar, wawasan dan pemahaman peserta didik
fasilitas sarana dan prasarana yang serta proses pembiasaan agar melek
memadai, dibutuhkan juga ahli teknologi sumber belajar khususnya teknologi
informatika dan desain grafis yang internet. E-learning sebagai suatu
mampu membuat web based and virtual. alternatif dalam pembelajaran memang
Selain dalam hal fasilitas diperlukan juga menawarkan banyak manfaat dan
inovasi para tenaga pengajar meskipun kegunaan. Bagaimanapun juga e-learning
memiliki keterbatasan dalam hal fasilitas tetap memiliki keterbatasannya sendiri
pendukung. yang patut diperhitungkan oleh setiap
Sedangkan dilihat dari segi pihak yang ingin turut serta dalam proses
keperawatan, kelemahannya adalah tidak pengembangan e-learning tersebut.
semua mahasiswa bisa menggunakan Harapan atas sistem e-learning di
sistem ini karena beberapa jenis aplikasi masa mendatang akan menjadi semakin
dan harus berada di depan layar efektif seiring dengan semakin
computer/ smartphone dalam jangka berkembangnya teknologi dan metode
waktu yang cukup lama, dimana ini pembelajaran yang digunakan.
menjadi kendala tersendiri. Selain itu Pengembangan sistem E-learning juga
tingkat kelelahan bisa terjadi diharapkan tidak hanya memperhitungkan
dibandingkan dengan model masalah finansial dan profitabilitas saja,
konvensional degan simulasi tatap muka tetapi juga dapat dijadikan sebagai media
dengan adanya probandus. Hal ini senada strategis dan metode pembelajaran yang
dengan penelitian dari (Cobbert, 2016) aktif, kreatif dan inovatif serta mampu
menyatakan bahwa nilai kelelahan lebih mengimplementasikan dalam kehidupan
tinggi daripada simulasi tatap muka. sehari - hari dengan memperhatikan sisi
Selain itu perlu adanya penilaian lebih psikologis peserta didik dan
lanjut terkait dengan proses tingkat mengakomodasi berbagai kepribadian
pemahaman dan pengetahuan dari serta cara belajar.
penggunaan E-learning tersebut.
DAFTAR RUJUKAN
KESIMPULAN DAN SARAN AIPNI. (2017). AIPNI members in 2017.
Pendidikan di abad 21 yaitu cyber Retrieved from http://aipni-
(E-Learning) yang merupakan ainec.com/id/anggota_list//15
pembelajaran melalui pemanfaatan Calman, F. (2014). The Impact Of
teknologi dimana peserta didik berusaha Multiuser Virtual Environments
untuk memperoleh bahan belajar dan On Student Engagement. Nurse
proses belajar melalui komputer atau Education In Practice, 15, 13–16.
internet yang sesuai dengan Retrieved from
114 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 2, November 2018, hlm 101-221

http://dx.doi.org/10.1016/j.nepr.2 literature review. Journal Res


014.11.006. Interprof Pract Educ, 6, 2.
Choi., et al. (2015). A Virtual Reality Heni Purnama, Dhika Dharmansyah,
Based Simulator For Learning Nyanyu Nina Putri Calisane, L. L.
Nasogastric Tube Placement (2017). Inovasi Pengembangan
Computer In Biology and Metode Pembelajaran Dengan
Medicine. Journal Compbiomed, Menggunakan Real Avatar-Based
57, 103–115. Retrieved from Learning Dalam Pendidikan
http://dx.doi.org/10.1016/j.compbi Keperawatan : A Bridge
omed.2014.12.006 Connection Theory And Practice
Cobbert, S. and E. S. (2016). Virtual Di STIKEP PPNI Jawa Barat,
versus face-to-face clinical 12(3), 150–155.
simulation in relation to student Hermansyah, M. (2017). Persepsi E-
knowledge, anxiety and self Learning berbasis web pada
confidence in maternal-newborn program studi keperawatan banda
nursing : A randomized aceh politeknik kesehatan
Controlled Trial. In Nurse kemenkes aceh ( Perception of
Education Today (Vol. 45, pp. web-based e-learning in the
179–184). Nursing Study Program of Health
Eliyen, K. H. T. M. A. M. (2017). K- Polytechnic at Ministry of Health
Nearest Neighbor untuk Aceh ). Aceh Nutrition Journal, 2,
Klasifikasi Penilaian pada Virtual 73–79.
Patient case. Jurnal Arus Elektro Kemenristekdikti. (2016). Sistem
Indonesia, 15–18. pembelajaran Daring (SPADA)
Fandianta, Sanjaya, G. Y. (2013). Indonesia. Retrieved from
Meningkatkan Pengetahuan http://kuliahdaring.dikti.go.id/s/
Mahasiswa Dengan Memberikan Martin, S. (2015). The Rise of the Avatar :
Fleksibilitas Belajar Mengajar Virtual Dimention of"the
Melalui Metode Blended human"in Nursing Science. Nordic
Learning, 2(2), 1–8. Journal of Nursing, 35, 158–164.
Forsberg, E., Ziegert, K., Hult, H., Fors, O’Flaherty, J. L. (2014). Nursing
U. (2014). Clinical reasoning in Student’s Evaluation Of A Virtual
nursing, a thinkaloud study using Classroom.
virtual patiens - a base for an Powers, Kelly A., Diamond Staton-
innovative assesment. Nurse Williams, Cory Sheeler, J. H.
Education Today, 34 (4). (2017). Creating collaborative
Retrieved from learning opportunities. Nursing
http://dx.doi.org/10.1016/j.nedt.20 Management Journal, 48(1), 9–11.
13.07.010 [Epub2013 Jul 25] https://doi.org/10.1097/01.NUMA.
Graves M, D. S. (2016). Factors affecting 0000511189.26042.40
interprofessional collaboration Ristekdikti. (2018). Menristekdikti
when communicating through the Luncurkan E-Learning/ Hybrid
use of information and Learning, Strategi Pendidikan
communication technologies : a Tinggi untuk Kaum Milenial.
Koko Wahyu Tarnoto, Literatur Review : E-Learning dan Aplikasinya 115

Retrieved October 4, 2018, from


http://belmawa.ristekdikti.go.id/2
018/05/12/menristekdikti-
luncurkan-e-learning-hybrid-
learning-strategi-pendidikan-
tinggi-untuk-kaum-milenial/
Silahuddin. (2015). Penerapan E-
LEARNING dalam Inovasi
Pendidikan. Jurnal Ilmiah Circuit,
1(1), 48–59.
Supradono, B. (2015). Perancangan
pengembangan komprehensif
sistem pembelajaran jarak jauh
(distance learning) di institusi
pergururan tinggi, 31–36.
Susanti, E. dan S. M. (2008). Rancang
Bangun Aplikasi E-learning.
J.Teknologi, 1 No 1, 53–57.
WHO. (2012). No TitleFramework for
Action on Interprofesional
Education and Collaborative
Practice. Geneva, Switzerland:
World Health Organization Press.

You might also like