You are on page 1of 14

TUGAS TERAPI MODALITAS KEPERAWATAN

 Chronic Kidney Disease (CKD)

ANGGOTA KELOMPOK :

1. Siska Ariani (2018-057)


2. Ulfa Nur Faujiah (2018-058)
3. Winda Widya Ningrum (2018-061)
4. Farina Dwi Ayunningtyas (2018-
062)
5. Alami Nurhandarbeni (2018-077)
6. Diby Fadilah (2018-078 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


1. JURNAL 1 (The efficacy of camel milk and Tarangabin (manna of
Alhagi maurorum) combination therapy on glomerular filtration
rate in patients with chronic kidney disease: A randomized
controlled trial)
1.1 JBI Critical Appraisal Checklist For Randomized Controlled
Trials

Author: Seyed Mousalreza Hoseini, Majid Anushiravani,


Mohammad Javad Mojahedi, Maryam Hami, Saeid Zibaee,
Hassan Rakhshandeh, Ali Taghipour, Zahra Nikakhtar, Hamid
Eshraghi, Amir Parviz Tavassoli.

Y N U N
e o n A
s c
l
e
a
r
1. Was true randomization used for 
assignment of participants to treatment □ □ □
groups?
2. Was allocation to treatment groups  □ □ □
concealed?
3. Were treatment groups similar at the  □ □ □
baseline?
4. Were participants blind to treatment □ □  □
assignment?
5. Were those delivering treatment blind to □  □ □
treatment assignment?
6. Were outcomes assessors blind to □  □ □
treatment assignment?
7. Were treatment groups treated identically □  □ □
other than the intervention of
interest?
8. Was follow up complete and if not, were  □ □ □
differences between groups in
terms of their follow up adequately described
and analyzed?
9. Were participants analyzed in the groups  □ □ □
to which they were randomized?
10. Were outcomes measured in the same way  □ □ □
for treatment groups?
11. Were outcomes measured in a reliable  □ □ □
way?
12. Was appropriate statistical analysis used?  □ □ □

 □ □ □
13. Was the trial design appropriate, and any
deviations from the standard RCT design
(individual randomization, parallel groups)
accounted for in the conduct and analysis
of the trial?

Overall appraisal: Include  Exclude □ Seek further info □

1.2 Explanation For The Critical Appraisal Tool For Rcts With
Individual Participants In Parallel Groups

How To Cite: Tufanaru C, Munn Z, Aromataris E, Campbell J,


Hopp L. Chapter 3: Systematic Reviews Of Effectiveness. In:
Aromataris E, Munn Z (Editors). JBI Manual For Evidence
Synthesis. JBI, 2020.

Answers: Yes, No, Unclear Or Not/Applicable

Critical Appraisal Tool for RCTs (individual participants in


parallel groups)

1. Was true randomization used for assignment of participants


to treatment groups?
Ya, 49 pasien yang memenuhi kriteria dibagi secara acak menjadi
dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi
24 pasien dialokasikan pada kelompok kontrol dan 25 pasien
dialokasikan pada kelompok intervensi.

2. Was allocation to groups concealed?


Ya, pada jurnal ini pengacakan dilakukan dengan menggunakan
daftar alokasi acak yang dihasilkan komputer. Para pasien secara
acak ditetapkan sebagai 1:1 pada kelompok intervensi dan
kontrol.

3. Were treatment groups similar at the baseline?


Ya, pada jurnal tersebut dijelaskan bahwa pasien yang sesuai
syarat kriteria diberikan intevensi yang sama yaitu terapi
kombinasi susu unta dan tarangabin. Pasien yang memenuhi
syarat adalah sebagai berikut : berusia 15 dan 70 tahun, menderita
PGK akibat hipertensi/ diabetes, memiliki TD sistolik ≤ 160
mmHg dan diastolik ≤ 100 mmHg.

4. Were participants blind to treatment assignment?


Tidak jelas, karena di dalam jurnal hanya dijelaskan bahwa
sebelum melakukan penelitian ini para responden hanya diberikan
informent consent.

5. Were those delivering treatment blind to treatment


assignment?
Tidak, karena didalam jurnal tidak dijelaskan

6. Were outcomes assessors blind to treatment assignment?


Tidak, karena didalam jurnal tidak dijelaskan.

7. Were treatment groups treated identically other than the


intervention of interest?
Tidak, karena kelompok intervensi menerima 400cc (200cc pada
pagi hari dan 200cc pada malam hari) susu unta dan 10cc sirup
tarangabin 40% setiap hari. Susu unta dan sirup tangabin tadi
dikonsumsi secara terpisah pada waktu yang sama. Kelompok
kontrol hanya menerima pengobatan konvensional yang
diresepkan oleh ahli nefrologi. Para pasien menerima pengobatan
yang ditentukan selama 3 bulan dan dievaluasi untuk tanda dan
gejala klinis serta efek samping obat setiap bulan.

8. Was follow up complete and if not, were differences between


groups in terms of their follow up adequately described and
analyzed?
Ya,pada jurnal ini dijelaskan bahwa selama 3 bulan pengobatan
meningkat secara signifikan dalam kelompok intervensi dengan
(p = 0,001) dan tidak signifikan pada kelompok kontrol dengan
(p = 0,24).

9. Were participants analyzed in the groups to which they were


randomized?
Ya, untuk mengetahui apakah penelitian berhasil
membandingkan dengan kelompok lain. Pada kelompok kontrol
dan intervensi ditemukan perbedaan secara signifikan (P =
0,038). Pada kedua kelompok dengan kadar kreatinin serum
(P=0,01), kadar nitrogen urea darah (P=0,0001) dan trigliserida
(P=0,02) dan kalium (P=0,05).
10. Were outcomes measured in the same way for treatment
groups?
Ya, analisis dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov
smirnov, Untuk tes non paarmetrik digunakan untuk variabel
kuantitatif abnormal sedangkan untuk menganalisis hasil
penelitian yang normal menggunakan uji paired t-test untuk
membandingkan nilai sebelum dan sesudah penelitian.
11. Were outcomes measured in a reliable way?
Ya, hasil diukur dengan reliable menggunakan tes Mann Whitney
untuk membandingkan nilai antara kelompok kontrol dan
intervensi.

12. Was appropriate statistical analysis used?


Ya, analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program
perangkat lunak SPSS versi 20 dengan tingkat signifikasi
dianggap 0,05 disemua tes.

13. Was the trial design appropriate for the topic, and any
deviations from the standard RCT design accounted for in
the conduct and analysis?
Ya, Karakteristik dasar pasien sama pada kedua kelompok
kadar kreatinin serum (P=0,01), kadar nitrogen urea darah
(P=0,0001) dan trigliserida (P=0,02) dan kalium (P=0,05),
tekanan darah diastolik (P=0,0001) menurun sedangkan laju
filtrasi glomerulus (P=0,001) meningkat secara signifikan pada
kelompok intervensi.

1.3 Table Analisa Jurnal

Author, Seyed Mousalreza Hoseini, Majid


Publication Anushiravani, Mohammad Javad Mojahedi,
Year Maryam Hami, Saeid Zibaee, Hassan
Rakhshandeh, Ali Taghipour, Zahra Nikakhtar,
Hamid Eshraghi, Amir Parviz Tavassoli.
16 June 2019.

Country of Mashhad, Iran


Origin
Study Randomized Controlled Trail
Design
Quality
Score
Population / 49 pasien yang memenuhi kriteria dibagi
Sample secara acak menjadi dua kelompok yaitu
kelompok intervensi (n= 24) pasien dan yang
dialokasikan pada kelompok kontrol (n =25 )
pasien.

Intervention kelompok intervensi menerima 400cc (200cc


pada pagi hari dan 200cc pada malam hari)
susu unta dan 10cc sirup tarangabin 40% setiap
hari. Susu unta dan sirup tangabin tadi
dikonsumsi secara terpisah pada waktu yang
sama. Para pasien menerima pengobatan yang
ditentukan selama 3 bulan dan dievaluasi untuk
tanda dan gejala klinis serta efek samping obat
setiap bulan.

Comparison Kelompok kontrol hanya menerima


pengobatan konvensional yang diresepkan oleh
ahli nefrologi.Untuk waktunya sama seperti
kelompok intervensi yaitu selama 3 bulan.

Outcome Karakteristik dasar pasien sama pada kedua


kelompok kadar kreatinin serum (P=0,01),
kadar nitrogen urea darah (P=0,0001) dan
trigliserida (P=0,02) dan kalium (P=0,05),
tekanan darah diastolik (P=0,0001) menurun
sedangkan laju filtrasi glomerulus (P=0,001)
meningkat secara signifikan pada kelompok
intervensi.

Comments Dalam jurnal ini sudah dijelaskan secara rinci


dan jelas , untuk waktu pelaksanaan intervensi
dilakukan 3-6 bulan. Diharapkan pada
penelitian selanjutnya pengaruh susu unta
dievaluasi terhadap proteinuria.
2. JURNAL 2 (Beneficial effects of Fu-Zheng-Qu-Zhuo oral liquid
combined with standard integrated therapy in patients with
chronic kidney disease (stage 3–4) A randomized placebo-
controlled clinical trial)
2.1 JBI Critical Appraisal Checklist For Randomized Controlled
Trials
Author: Shen Li, MDa,, Xiang-Rong Rao, MDa , Xi-Wen Dai,
MDa, Kun Pei, MMa, Lee Wang, MDa, Bao-Min Huo, MDa, Xiu-
Juan Wang, MDb, Ling-Xin Kong, MDc, Nan-Nan Zhang, MMc,
Feng-Mei Lian, PhD.

Ye N U N
s o n A
c
l
e
a
r
1. Was true randomization used for assignment of  □ □ □
participants to treatment groups?
2. Was allocation to treatment groups concealed?  □ □ □

3. Were treatment groups similar at the baseline?  □ □ □

4. Were participants blind to treatment  □ □ □


assignment?

5. Were those delivering treatment blind to □  □ □


treatment assignment?

6. Were outcomes assessors blind to treatment □  □ □


assignment?

7. Were treatment groups treated identically other □  □ □


than the intervention of
interest?
8. Was follow up complete and if not, were  □ □ □
differences between groups in terms of their
follow up adequately described and analyzed?
9. Were participants analyzed in the groups to  □ □ □
which they were randomized?

10. Were outcomes measured in the same way for  □ □ □


treatment groups?

11. Were outcomes measured in a reliable way?  □ □ □

12. Was appropriate statistical analysis used?  □ □ □

13. Was the trial design appropriate, and any  □ □ □


deviations from the standard RCT design
(individual randomization, parallel groups)
accounted for in the conduct and analysis of the
trial?
Overall appraisal: Include  Exclude □ Seek further info □

2.2 Explanation For The Critical Appraisal Tool For Rcts With
Individual Participants In Parallel Groups

Answers: Yes, No, Unclear or Not/Applicable


Critical Appraisal Tool for RCTs (individual participants in parallel
groups)

1. Was true randomization used for assignment of participants


to treatment groups?
YA. 116 pasien yang memenuhi kriteria dibagi secara acak ke
dalam dua kelompok yaitu kelompok FZQZ (n = 58) dan
kelompok Plasebo (n = 58).

2. Was allocation to groups concealed?


YA, Pasien yang memenuhi syarat dialokasikan secara acak
dalam rasio 1: 1 menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi
(FZQZ) dan kelompok kontrol (plasebo) berdasarkan daftar
jadwal pengacakan (blinding) yang dibuat menggunakan SAS
(versi 8.0, SAS Institute Inc., Cary, NC, USA).

3. Were treatment groups similar at the baseline?


YA, Pasien yang memenuhi kriteria berikut dimasukkan ke dalam
studi: usia 18 sampai 75 tahun; menandatangani persetujuan yang
diinformasikan; punya perkiraan laju filtrasi glomerulus (eGFR)
15 hingga 59mL / menit / 1.73m2 menggunakan persamaan
Kolaborasi Epidemiologi CKD (CKD-EPI) pada setidaknya 2
tanggal yang dipisahkan oleh setidaknya 90 hari tetapi tidak lebih
dari 6 bulan; dan belum menerima TCM lainnya pengobatan
selama minimal 2 minggu.

4. Were participants blind to treatment assignment?


YA, peserta tidak mengetahui perawatan selama studi
berlangsung. Peserta dibagi langsung ke dalam 2 kelompok yang
berbeda yang dipilih oleh peneliti dengan menggunakan amplop
tertutup dan terpisah untuk setiap peserta.

5. Were those delivering treatment blind to treatment


assignment?
TIDAK, karena didalam jurnal tidak dijelaskan

6. Were outcomes assessors blind to treatment assignment?


TIDAK, karena didalam jurnal sudah dijelaskan bahwa para
peniliti memiliki 3 tahap yaitu pra uji coba, uji coba. dan pacsa
uji coba selama 2 minggu dengan menerima terapi terintegrasi
tersebut

7. Were treatment groups treated identically other than the


intervention of interest?
TIDAK, ,kedua kelompok dilakukan intervensi yang berbeda,
pada kelompok FZQZ diberikan terapi cairan oral 20 ml 3x
sehari dan cairan oral FZQZ terdiri dari 14 ramuan cina dan
dibuat dengan cara rebusan, konsentrasi, ekstraksi etanol, daur
ulang alkohol sedangkan pada kelompok plasebo disediakan
laboraratorium yang berisi malt melanoidin dan air serta memilki
kemasan dan tampilan yang sama dengan cairan oral FZQZ

8. Was follow up complete and if not, were differences between


groups in terms of their follow up adequately described and
analyzed?
YA, pada jurnal ini dijelaskan bahwa kelompok FZQZ memiliki
kemiringan eGFR yang sama sebesar 0,25±1,44 dibandingkan
dengan 0,72± 1,46 (mL / menit per 1,73m2 per bulan) pada
kelompok plasebo selama masa percobaan (P =.003). Kelompok
FZQZ menunjukkan penurunan 24 jam UP, sedangkan itu
terbukti meningkat pada kelompok plasebo, dengan perbedaan
antara kelompok 0,02g (IQR: 0,23, 0,13, P =.049)

9. Were participants analyzed in the groups to which they were


randomized?
YA, dalam penelitian ini peserta dianalisis berdasarkan
demografis, karakteristik dasar pasien dan terapi gabungan
utama selama fase percobaan.

10. Were outcomes measured in the same way for treatment


groups?
YA, pada dua kelompok penelitian ini hasil diukur
menggunakan skala data yang sama yaitu berdasarkan
demografis, karakteristik dasar pasien dan terapi gabungan
utama selama fase percobaan.

11. Were outcomes measured in a reliable way?


YA, hasil yang diperoleh diukur menggunakan skala analog
visual dengan pengolahan data menggunakan program
perangkat lunak SPSS versi 11.0.

12. Was appropriate statistical analysis used?


YA, analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program
perangkat lunak SPSS versi 11.0 (SPSS Inc., Chicago, IL)
dengan uji chi-square agar dapat diketahui pengaruh antara dua
buah kelompok menurut kategori atau klasifikasi tertentu.

13. Was the trial design appropriate for the topic, and any
deviations from the standard RCT design accounted for in
the conduct and analysis?
YA, penelitian ini sesuai dengan RCT dikarenakan mulai dari
pengacakan responden yang terlibat dalam penelitian serta
masing-masing kelompok telah diperlakukan secara adil dan
dijamin keamanannya oleh peneliti.

2.3 Tabel Analisa Jurnal

Author, Shen Li, MDa,, Xiang-Rong Rao, MDa , Xi-Wen


Publication Dai, MDa, Kun Pei, MMa, Lee Wang, MDa, Bao-
Year Min Huo, MDa, Xiu-Juan Wang, MDb, Ling-Xin
Kong, MDc, Nan-Nan Zhang, MMc, Feng-Mei
Lian, PhD
16 June 2017
Country of Beijing, China.
Origin
Study Design Randomized Controlled Trail

Quality Score
Population / Sebanyak 116 yang memenuhi kriteria dibagi
Sample secara acak menjadi dua kelompok yaitu
kelompok FZQZ (n = 58) dan kelompok placebo
(n = 58)
Intervention Penelitian ini memiliki 3 tahap yaitu pra-uji coba,
uji coba, dan pasca uji coba. Selama fase pra-uji
coba selama 2 minggu, semua pasien yang
direkrut menerima terapi terintegrasi sesuai
dengan pedoman KDIGO CKD.

Dalam fase percobaan 12 bulan, pasien dalam


kelompok FZQZ menerima cairan oral FZQZ
20mL, 3 kali sehari sebagai tambahan untuk terapi
terintegrasi.

Pada fase pasca-uji coba diberi label terbuka dan


terapi FZQZ
dilanjutkan atas kebijaksanaan pasien.

Comparison kelompok kontrol plasebo menerima plasebo pada


volume dan frekuensi yang sama di samping
terapi terintegrasi. Dan pada pasca-uji plasebo
tidak disediakan.
Outcome Sebanyak 68 pasien (43 pada kelompok FZQZ
dan 25 pada kelompok plasebo) menyelesaikan
fase percobaan dan pasca percobaan, dengan
waktu tindak lanjut rata-rata 31,6 ± 9,6 bulan.

Kelompok FZQZ memiliki amean eGFR-Slope


0,25 ± 1,44 dibandingkan dengan 0,72 ±
1,46 (mL / menit per 1,73 m2 per bulan) pada
kelompok plasebo selama masa percobaan (P =
0,003). Kelompok FZQZ menunjukkan penurunan
NAIK 24 jam, dengan perubahan dari baseline
0,08 (rentang interkuartil [IQR], 0,33 hingga 0,01)
versus 0,01 (IQR, 0,19 hingga 0,33) g / 24 jam di
kelompok plasebo (P = 0,049). Risiko penurunan
kejadian titik akhir komposit diamati hanya pada
fase pasca-uji coba (rasio bahaya = 0,42, interval
kepercayaan 95%: 0,16–1,11, P = 0,038). Tidak
ada perbedaan signifikan dalam perubahan kadar
albumin dan hemoglobin
diamati.

Comments Studi ini dapat memvalidasi pilihan terapi baru


untuk pasien CKD dengan gangguan ginjal lanjut.
Karena ukuran sampel dan masa tindak lanjut
terbatas, masa depan studi skala besar diperlukan
untuk memverifikasi temuan ini

You might also like