You are on page 1of 21

Indonesian Journal of Accounting and ISSN (print): 2579-

Governance 7573
Vol. 2, No. 2, December 2018

Perencanaan Pajak dan Book Tax Differences terhadap Persistensi


Laba dengan Variabel Moderating Kualitas Laba

Risti Dwi Lestari1 dan Sistya Rachmawati2


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti1,2

ristidwilestari@gmail.com1
sistya_r@yahoo.com2

Abstract
This study aims to analyze and find evidence of the effect of tax planning and book tax differences on
earnings persistence with earnings quality as moderating variable. The data used is secondary data
obtained from the financial statements of manufacturing companies listed on the Indonesian Stock
Exchange for 4 years; namely 2014-2017 selected by purposive sampling method. This analytical
method used to test the hypothesis in this study is multiple regression analysis.The results of this study
indicate that the tax planning variable has a negative influence on earnings persistence. This is because
tax planning is used to apply discretion policy of accounting in reducing company profit so it will
reduce tax amount. Contra effect of tax planning causes low earnings persistence The company
conducts tax planning to minimize the tax burden that is borne by companies that have a long-term
focus so that profits can reflect future earnings (sustainable earnings). Whereas book tax differences do
not have an influence on earnings persistence, this is possible because income and costs that are
adjusted in fiscal reconciliation do not affect future earnings revisions. Lastly, earnings quality does
not strengthen tax planning and book tax differences toward earnings persistence.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan bukti pengaruh perencanaan pajak dan
book tax differences terhadap persistensi laba dengan kualitas laba sebagai variabel moderasi. Data yang
digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 4 tahun; yaitu 2014-2017 dipilih dengan metode purposive
sampling. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel perencanaan pajak memiliki
pengaruh negatif terhadap persistensi laba. Hal ini karena perencanaan pajak bertujuan menggunakan

Risti Dwi Lestari dan Sistya 6


Rachmawati 9
Perencanaan Pajak dan ...
Indonesian Journal of Accounting and ISSN (print): 2579-
Governance 7573
Vol. 2, No. 2, December 2018

kebijakan diskresi akuntasi dalam meminimalkan laba sehingga mengurangi beban pajak perusahaan.
Kontra efek dari perencanaan pajak menyebabkan persistensi laba menjadi rendah. Sedangkan book tax
differences tidak memiliki pengaruh pada persistensi laba, ini dimungkinkan karena pendapatan dan
biaya yang disesuaikan dalam rekonsiliasi fiskal tidak mempengaruhi revisi pendapatan di masa depan.
Terakhir, kualitas laba tidak memperkuat perencanaan pajak dan book tax differences terhadap
persistensi laba.
Kata kunci: Tax Planning ,Book Tax Diffrences,Persistence of Earnings, Earnings quality

1. PENDAHULUAN tujuan untuk memprediksi laba di masa


Kualitas laba akuntansi dapat mendatang (Rachmawati,
dilihat dari seberapa besar dan kecilnya 2014). Di dalam penelitian ini,
persepsian yang ada di dalamnya pengukuran koefisien respon laba
sehingga mencermnikan kinerja menggunakan persistensi laba. Hal ini
keuangan korporasi yang sebenarnya. karena persistensi laba menunjukkan
Semakin rendah kemampuan perusahaan dalam
gangguan persepsian, maka semakin mempertahankan laba dari waktu ke
tinggi kualitas laba akuntansi dan bila waktu (Penman, 2001). Selain itu, laba
semakin besar gangguan tersebut, maka yang persisten menunjukkan daya
semakin rendah kualitas laba akuntansi. keberlanjutan laba di masa mendatang.
Selain itu, kualitas laporan keuangan Selain itu, kualitas laba juga
dapat dilihat dari ketepat waktuan dapat dipengaruhi oleh pajak. Bagi
penyampaian laporan keuangan perusahaan, pajak dianggap sebagai
(Murwaningsari, 2008). beban pengeluaran yang berdampak
Kualitas laba dapat dilihat dari pada penurunan laba bersih, sehingga
koefisien respon laba seperti struktur terjadi peminimalan kewajiban atas
modal, persistensi laba, alokasi pajak pajak. Besarnya pajak yang akan
antar periode dan ukuran perusahaan. dibayarkan tergantung oleh besarnya
Besarnya nilai koefisien respon laba pendapatan perusahaan, dimana
sangat bergantung pada kabar baik atau semakin besar pendapatan, maka
buruk dari laporan perusahaan yang semakin besar pajak yang dihasilkan
tercermin dalam laba saat ini dengan

Risti Dwi Lestari dan Sistya 7


Rachmawati 0
Perencanaan Pajak dan ...
Indonesian Journal of Accounting and ISSN (print): 2579-
Governance 7573
Vol. 2, No. 2, December 2018

sehingga laba yang diperoleh tidak tax ini menimbulkan peluang terjadinya
optimal. Langkah yang diambil oleh manajemen laba dan kualitas laba
perusahaan adalah dengan melakukan perusahaan (Fajri, 2012). Pajak dapat
perencanan perpajakan (tax planning) menurunkan laba bersih perusahaan
dimana cara tersebut tidak melanggar sehingga ada tindakan meminimalkan
aturan melainkan hanya merekayasa pajak oleh manajer perusahaan. Namun
pajak yang akan dibayarkan agar dalam rangka meningkatkan kinerja
perusahaan membayar pajak seefisien perusahaan dan efisiensi penggunaan
mungkin untuk memperoleh laba bersih sumber daya perusahaan, maka cara
setelah pajak dengan optimal. yang dapat digunakan adalah efisiensi
Perencanaan pajak adalah suatu sarana pembayaran pajak (Irawan dan
yang dilakukan oleh wajib pajak dalam Farahmita, 2012). Undang-Undang
meminimalkan pajak yang terutang perpajakan menganut sistem self
melalui skema yang telah diatur dalam assessment yang memberikan
perundang- undangan, meminimalkan kepercayaan kepada wajib pajak untuk
kewajiban pajak, melalui legal tax menghitung, menyetor, dan melaporkan
avoidance (Firman, 2013). Tax kewajiban pajak. Oleh karena sistem
management ditunjukkan melalui book tersebut, dibutuhkan kesadaran dan
tax differences yaitu perbedaan laba tanggung jawab wajib pajak dalam
menurut akuntansi dan laba menurut melaporkan kewajiban pajaknya. Book
pajak (Firman, 2013). Book tax tax differences dapat menjadi referensi
differences terjadi karena adanya informasi yang berguna dalam
perbedaan permanen dan perbedaan mempengaruhi laba perusahaan di
temporer. Sebagai contoh laba yang masa mendatang sehingga berdampak
tinggi dapat mengakibatkan tingginya terhadap pertumbuhan laba
besaran pajak yang harus dibayar dan dan
memungkinkan adanya tuntutan pengidentifikasian kualitas laba bagi
kompensasi yang lebih baik dari para investor. Relevansi book tax
karyawarn. Terjadinya fenomena book differences dapat menyediakan

Risti Dwi Lestari dan Sistya 7


Rachmawati 1
Perencanaan Pajak dan ...
Indonesian Journal of Accounting and ISSN (print): 2579-
Governance 7573
Vol. 2, No. 2, December 2018

informasi tambahan perihal kualitas memaksimalkan laba perusahaan dan


variabel keuangan. Terakhir, book tax meningkatkan kemakmuran
differences dapat mengungkapkan pemegang saham, sedangkan pihak
perbedaan antara laba fiskal dan laba agen cenderung untuk memperoleh
kauntansi sehingga dapat terlihat keuntungan yang sebesar-besarnya
pengaruhnya terhadap persistensi laba dengan biaya pihak lain dan cenderung
dan kualitas laba. Berdasarkan uraian tidak menyukai resiko.
diatas, maka dianalisa pengaruh Namun karena adanya asimetri
perencanaan pajak dan book tax informasi, manajer selaku pihak agen
differences terhadap persistensi laba sering melakukan pengakuan beban
yang dimoderasi oleh kualitas laba maupun pendapatan yang
pada perusahaan manufaktur di Bursa menguntungkan baginya sehingga pada
Efek Indonesia periode 2014-2017. kenyataanya banyak
2. KERANGKA TEORITIS DAN kepentingan prinispal yang dirugikan.
HIPOTESIS Potensi masalah keagenan dapat terjadi

Teori keagenan karena besarnya kepemilikan

menggambarkan hubungan antara manajerial terhadap saham

prinsipal dan agen dalam rangka perusahaan masih di bawah seratus

mencapai tujuan yang sama untuk persen (Masdupi, 2005). Teori

memaksimumkan nilai perusahaan, keagenan berkaitan dengan teori

maka diyakini agen akan bertindak akuntansi positif yang digagas oleh

dengan cara yang sesuai dengan Beaver (1986) di dalam artikelnya yang

kepentingan prinsipal (Jensen dan berjudul “The Information Content of

Meckling, 1976). Dalam teori ini Annual Earnings Announcements”.

digambarkan bahwa adanya Dilanjutkan oleh artikel yang berjudul

perbedaan kepentingan antara pihak “Towards a Positive Theory of The

prinsipal dan pihak agen dimana Determination of Accounting

prinsipal mengharapkan agen dapat Standard” oleh Watt dan Zimmerman

Risti Dwi Lestari dan Sistya 7


Rachmawati 2
Perencanaan Pajak dan ...
Indonesian Journal of Accounting and ISSN (print): 2579-
Governance 7573
Vol. 2, No. 2, December 2018

pada tahun 1978. Dari artikel-artikel (Schipper dan Vincent, 2003). Dalam
tersebut, telah dirumuskan teori mengukur dan menjelaskan kualitas
akuntansi positif sebagai paradigma laba, dapat dilakukan pendekatan
riset akuntansi yang dominan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif
berbasis empiris kualitatif sehingga (Murwanigsari, 2008). Berdasarkan
dapat menjadi metode akuntansi yang uraian-uraian diatas, maka
sekarang dalam pengembangan teori
akuntansi di kemudian hari.

Laba akuntansi dapat dikategorikan ke


dalam laba komersial dan laba fiskal.
Laba akuntansi diperuntukkan dalam
penilaian kinerja ekonomi, sedangkan
laba fiskal merupakan laba atau rugi
bersih yang terhitung dalam satu
periode (Poernomo, 2008).
Berdasarkan peraturan perpajakan, laba
fiskal merupakan laba digunakan
sebagai dasar perhitungan PPh. Oleh
karena itu, akan terjadi perbedaan
antara laba komersial dan laba
akuntansi. Perbedaan tersebut dikenal
dengan istilah book tax differences.
Perbedaan dapat mencakup
perbedaan tetap dan perbedaan
sementara.

Kualitas laba menunjukkan


kemampuan tinggi untuk
memprediksi laba di masa mendatang

Risti Dwi Lestari dan Sistya 7


Rachmawati 3
Perencanaan Pajak dan ...
Indonesian Journal of Accounting and ISSN (print): 2579-
Governance 7573
Vol. 2, No. 2, December 2018

dirumuskan hipotesis-hipotesis H3 : Kualitas laba memperkuat


penelitian sebagai berikut : pengaruh perencanaan pajak

H1 : Perencanaan pajak berpengaruh terhadap persistensi laba

terhadap persistensi laba H4 : Kualitas laba memperkuat

H2 : Book tax difference berpengaruh pengaruh book tax difference terhadap


terhadap persistensi laba persistensi laba

Gambar 1
Rerangka Konseptual
3. METODE PENELITIAN Penman (2001), persistensi laba
3.1. Variabel Dependen menunjukkan laba akuntansi yang
3.1.1 Persistensi Laba diinginkan di masa depan (expected
Laba dapat dikategorikan future earnings) yaitu laba tahun
menjadi transitory earnings atau berjalan (current earnings).
unusual earnings dan sustainable Persistensi laba terbentuk karena
earnings (earnings core atau adanya laba perusahaan yang konsisten
earnings persistent). Menurut dalam terjadi berulang- ulang dalam

Risti Dwi Lestari dan Sistya 7


Rachmawati 4
Perencanaan Pajak dan ...
Indonesian Journal of Accounting and ISSN (print): 2579-
Governance 7573
Vol. 2, No. 2, December 2018

jangka waktu yang panjang sesuai dengan peraturan perpajakan,


(sustainable). Sedangkan transitory salah satu metode yang digunakan
earnings atau unusual earnings perusahaan adalah perencanaan pajak.
menggambarkan laba yang bersifat Tujuan dilakukan adalah untuk
sementara dan tidak terjadi berulang- meminimalkan beban pajak sehingga
ulang sehingga tidak dapat menjadi meningkatkan laba dan likuiditas yang
indikator laba akuntansi di masa depan. diharapkan tanpa adanya pelanggaran
Di dalam persistensi laba, ada dua jenis undang-undang
laba yaitu laba bersih (net income) dan perpajakan. Dengan kata lain,
laba sebelum pajak (pre tax book perusahaan mengharapkan jumlah
income) (Jackson, 2009). pajak (yang terhutang) menjadi lebih
kecil dari jumlah seharusnya. Oleh
Pengukuran persistensi laba
karena itu, perlu adanya langkah
menggunakan proksi koefisien regresi
manajemen yang dimulai dari
antara laba akuntansi sebelum pajak
perencanaan hingga pengawasan
satu periode tahun depan (PTBI ) t+1

terhadap program pengurangan pajak


dihitung dari laba akuntansi sebelum
perusahaan. Jadi, perencanaan pajak
pajak periode sekarang atau berjalan
adalah kapasitas wajib pajak dalam
(PTBIt) (Hanlon, 2005).
menyusun setiap aktivitas keuangan
Et = PO + PiEt-i + Sit Keterangan: untuk meminimalkan pengeluaran
E = Laba akuntansi sebelum pajak satu
it
(beban) pajak. Current effective tax
periode tahun depan rate (CurETR) diperoleh dari

Et = Laba akuntansi sebelum pajak


periode sekarang atau berjalan

3.2 Variabel Independen


3.2.1. Perencanaan Pajak

Dalam rangka pemenuhan


kewajiban dan pengkoordinasiaan

Risti Dwi Lestari dan Sistya 7


Rachmawati 5
Perencanaan Pajak dan ...
Indonesian Journal of Accounting and Governance 3.3. Variabel Moderasi
ISSN (print): 2579-
7573
Vol. 2, No. 2, December 2018 pengurangan 3.3.1. Kualitas Laba

antara current tax expense dan tarif Kualitas laba dilihat dari
pajak dan kemudian dikalikan dengan kemampuan untuk memprediksi laba di
masa depan. Selain itu, dapat dilihat
PBTIt (Lestari, 2010), maka digunakan
dari tingkat kedekatan laba terlapor
rumus sebagai berikut:
terhadap hicksian income, yang dikenal
Perencanaan Pajak = (25% - laba ekonomik. Laba ekonomik adalah
CurETR) x PBT Keterangan :
It jumlah yang memungkinkan
CurETR : Current Effective Tax Rate dikonsumsi dalam satu periode dengan
PBTlt : Laba perusahaan sebelum memastikan kemampuan perusahaan
pajak berjalan tetap sama baik pada awal maupun
akhir periode (Schipper dan Vincent,
3.2.2. Book Tax Diffrences
2003). Kualitas laba juga dapat dilihat
Book tax difference adalah
dari perubahan total akrual yang
selisih besaran laba akuntansi atau laba
menunjukkan tindakan manipulasi
komersial terhadap laba fiskal atau
yang dilakukan oleh manajemen.
penghasilan kena pajak. Perhitungan
Namun Schipper dan Vincent (2003)
book tax difference dilihat dari laba
menyatakan bahwa tidak adanya
atau rugi bersih dalam satu periode
manipulasi yang konstan terhadap total
sebelum dikurangi beban pajak yang
akrual dari waktu ke waktu.
dihitung (Poernomo, 2008). Menurut
Berdasarkan ulasan diatas, maka
Tang (2011), book tax differences
dirumuskan perhitungan kualitas laba
diukur dengan menghitung selisih
sebagai berikut :
antara laba akuntansi dengan laba
fiskal.

BTG = Laba Akuntansi - Laba Fiskal

Keterangan:

BTG = Book Tax Gap

Risti Dwi Lestari dan Sistya 7


Rachmawati 6
Perencanaan Pajak dan ...
Indonesian Journal of Accounting and ISSN (print): 2579-
Governance 7573
Vol. 2, No. 2, December 2018

TAC = Nj,t - CFOj,t menghadapi risiko perubahan nilai

Keterangan: yang signifikan) (PSAK No.2

Nj, =Laba bersih perusahaan j pada


t
paragraph 5, 2009). Informasi yang

periode tahun ke t disajikan dalam arus kas dapat

CTOp aliran kas dari aktivitas operasi menggambarkan historikal

perusahaan j pada periode tahun ke t perubahaan kas dan setara kas suatu

3.4. Variabel Kontrol perusahaan yang tersaji dalam arus kas

3.4.1 Akrual berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas


investasi dan aktivita pendanaan dalam
Menurut Dechow dan Dichev
satu periode akuntansi. Tingkat
(2002), akrual dihitung berdasarkan
volatilitas arus kas diukur berdasarkan
besaran pengakuan pendapatan atas
standard deviasi dari arus kas operasi
kesatuan usaha yang timbul dari
dibagi dengan total aset (Fanani, 2010;
penyerahan barang ke pihak kedua
Dechow dan Dichev, 2002).
dimana disertai pengakuan biaya
berdasarkan penggunaan sumber Volatilitas arus kas diukur
ekonomik yang melekat pada barang dengan cara membandingkan antara
yang diserahkan pada pihak kedua. standar deviasi dari arus kas
Oleh karena itu, akrual dirumuskan operasional dengan total aset
sebagai berikut : perusahaan yaitu dengan
menggunakan rumus:
Akrual = Laba Sebelum Pajak - Aliran Kas Operasi Sebelum Pajak Total Aset

3.4.2 Volatilitas Arus Kas Volatilitas Arus Kas = O (CFO) jt

Total Asetjt
Arus kas didefinisikan sebagai
arus masuk dan arus keluar atau setara Keterangan :
kas (investasi yang sifatnya sangat O (CFO) j : Standar Deviasi Arus Kas j
t

likuid, berjangka pendek, dan yang tahun t


dengan cepat dapat dijadikan
Total Asset j : Total Aset perusahaan j
t

kas dalam jumlah tertentu dengan tahun t

Risti Dwi Lestari dan Sistya 7


Rachmawati 7
Perencanaan Pajak dan ...
Indonesian Journal of Accounting and ISSN (print): 2579-
Governance 7573
Vol. 2, No. 2, December 2018

3.4.3 Volaltilitas Penjualan Volatilitas Penjualan = O (Sales) jt

Total Asetjt
Penjualan didefinisikan
sebagai sebuah proses pertemuan Salesj t : Penjualan perusahaan j
kebutuhan antara pihak pembeli dan selama empat tahun
pihak penjual yang Total Asetj : Total Aset perusahaan j
t

diimplementasikan dalam penukaran pada tahun t


informasi ataupun kepentingan 3.4.4 Kepemilikan Institusional
(Purwanti, 2010). Penjualan bertujuan
Kepemilikan institusional
untuk mempengaruhi konsumen dalam
didefinisikan sebagai jumlah
membeli produk yang ditawarkan.
kepemilikan saham perusahaan yang
Penjualan merupakan bagian penting
proporsional bagi institusi atau badan
dari siklus operasional perusahaan
usaha atau organisasi. Kinerja
untuk menghasilkan laba atau
perusahaan dapat dipengaruhi oleh
keuntungan. Apabila volatilitas
kepemilikan institusional (Nuraeni,
penjualan yang rendah, maka
2010). Hal ini karena kepemilikan
menunjukkan kemampuan laba untuk
investor institusional dapat
memprediksi arus kas di masa depan.
meningkatkan pengawasan yang lebih
Hal ini karena volatilitas laba
optimal terhadap kinerja manajemen
menggambarkan derajat atau indeks
perusahaan. Pengukuran kepemilikan
penyebaran distribusi penjualan suatu
institusional dilihat dari besarnya
perusahaan (Dechow dan Dichev,
persentase saham yang diperoleh dari
2002). Perhitungan volatilitas
jumlah saham institusional. Menurut
penjualan berdasarkan perbandingan
Sartono (2010), rumus untuk
antara standard deviasi dari penjualan
menghitung persentase kepemilikan
dalam empat tahun dengan total aset
manajerial adalah sebagai berikut:
perusahaan, yang dirumuskan sebagai
berikut : INST= Jumlah yang dimiliki institusi X 100%

Jumlah saham yang beredar

Risti Dwi Lestari dan Sistya 7


Rachmawati 8
Perencanaan Pajak dan ...
Indonesian Journal of Accounting and ISSN (print): 2579-
Governance 7573
Vol. 2, No. 2, December 2018

3.4.5 Kepemilikan Manajerial sumber data sekunder, maka perlu


dilakukan uji asumsi klasik dan uji
Kepemilikan manajerial
statistik deskriptif dan terakhir
adalah saham perusahaan yang dimiliki
dilakukan uji hipotesis.
oleh manajemen atau pengelola
perusahaan tersebut seperti direksi, 3.6 Model Persamaan Penelitian
komisaris, sekretaris
Berikut ini adalah model persamaan
perusahaan atau bahkan karyawan
penelitian :
perusahaan tersebut. Kepemilikan
manajerial yang diproksikan dengan PL = «0 + «1TP + «2BTD + «3TP.KL +

variabel manajerial ownership «4BTD.KL +«5ACC + «6 VAK +


(MOWN) dimana menunjukkan «7VAP +«8KI + «KM + s
persentase kepemilikan jumlah oleh
Keterangan:
direksi dan manajer terhadap jumlah
saham yang beredar. Menurut Sartono PL = Persistensi Laba

(2010), rumus untuk menghitung TP = Perencanaan Pajak

persentase kepemilikan manajerial BTD = Book Tax Differences

adalah sebagai berikut: ACC = Akrual


VAK = Volatilitas Arus Kas
MOWN Jumlah yang dimiliki manajerial X 100% Jumlah
VAP = Volatilitas Penjualan
saham yang beredar
KI = Kepemilikan Institusional
3.5 Metode Analisis Data KM = Kepemilikan Manajerial

Di dalam penelitian ini, metode


analisis yang digunakan adalah analisa

regresi berganda. Metode ini berguna


untuk menganalisa pengaruh variabel
independen terhadap variabel
dependen. Dikarenakan penggunaan

Risti Dwi Lestari dan Sistya 7


Rachmawati 9
Perencanaan Pajak dan ...
4. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Statistik Deskriptif
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif

Variabel Min Max Mean Std Deviation

Dependen
PL -0,081 0,086 -0,003 0,027

Independen
TP -1,901 6,806 0,257 0,866
BTD -3,400 48,937 0,968 5,583

Moderating
KL -209,685 44,943 -12,283 18,710
Control
ACC -1,464 1,196 -0,027 0,222
VAK -0,506 2,008 0,117 0,196
VAP 0,186 8,429 1,192 0,964
KI 0,000 99,420 59,796 28,015
KM 0,000 25,580 1,364 4,969
Sumber: olah data
Persistensi laba menunjukkan homogen. Nilai rata-rata adalah 0.257.
nilai standar deviasi yang lebih kecil Nilai minimal sebesar -1.901 dan nilai
dari 1, yaitu sebesar 0,027 berarti maksimal sebesar 6.806.
bahwa penyebaran data persistensi laba
Book tax difference
baik dan bersifat homogen. Nilai rata-
menunjukkan nilai standar deviasi yang
rata adalah -0.003. Nilai minimal
lebih kecil dari 1, yaitu sebesar 5.583
sebesar -0.081 dan nilai maksimal
berarti bahwa penyebaran data book
sebesar 0.086. Perencanaan pajak
tax difference baik dan bersifat
menunjukkan nilai standar deviasi yang
homogen. Nilai rata-rata adalah 0,968.
lebih kecil dari 1, yaitu sebesar 0,866
Nilai minimal sebesar -3.4 dan nilai
berarti bahwa penyebaran data
maksimal sebesar 48.937.Kualitas laba
perencanaan pajak baik dan bersifat
menunjukkan nilai standar deviasi yang
lebih kecil dari 1, yaitu sebesar 18.71 maksimal sebesar 8.429.Kepemilikan
berarti bahwa penyebaran data kualitas institusional menunjukkan nilai standar
laba baik dan bersifat homogen. Nilai deviasi yang lebih kecil dari 1, yaitu
rata-rata adalah - 12,283. Nilai minimal sebesar 28.015 berarti bahwa
sebesar - 209.685 dan nilai maksimal penyebaran data volatilitas
sebesar 44.943. kepemilikan institusional baik dan
bersifat homogen. Nilai rata-rata adalah
Akrual menunjukkan nilai
59.796. Nilai minimal sebesar 0.00 dan
standar deviasi yang lebih kecil dari 1,
nilai maksimal sebesar 99.42.
yaitu sebesar 0.222 berarti bahwa
penyebaran data akrual baik dan Kepemilikan manajerial
bersifat homogen. Nilai rata-rata adalah menunjukkan nilai standar deviasi yang
-0,027. Nilai minimal sebesar - 1.464 lebih kecil dari 1, yaitu sebesar 4.969
dan nilai maksimal sebesar berarti bahwa penyebaran data
1.196.Volatilitas arus kas volatilitas kepemilikan manajerial baik
menunjukkan nilai standar deviasi yang dan bersifat homogen. Nilai rata-rata
lebih kecil dari 1, yaitu sebesar 0.196 adalah 1.364. Nilai minimal sebesar
berarti bahwa penyebaran data 0.00 dan nilai maksimal sebesar 25.8.
volatilitas penjualan baik dan bersifat
homogen. Nilai rata-rata adalah 0.117.
Nilai minimal sebesar -0.506 dan nilai
maksimal sebesar 2.008.
Volatilitas penjualan
menunjukkan nilai standar deviasi yang
lebih kecil dari 1, yaitu sebesar 0.964
berarti bahwa penyebaran data
volatilitas penjualan baik dan bersifat
homogen. Nilai rata-rata adalah 1.192.
Nilai minimal sebesar 0.186 dan nilai
4.2 Hasil Uji Hipotesis

Tabel 4.2
Hasil Uji Hipotesa
Collinearity
Variabel Coefficients t Sig. Tolerance VIF

Independen
TP -0,0075 -3,099 0,002 0,648 1,543
BTD -0,0002 -0,566 0,572 0,423 2,364
Moderating
TP.KL 0,00004 1,304 0,193 0,119 8,437
BTD.KL -0,000004 -0,57 0,569 0,116 8,626
Control

ACC -0,0241 -2,995 0,003 0,892 1,121


VAK -0,0171 -1,841 0,067 0,852 1,174
VAP -0,0029 -1,579 0,116 0,9 1,112
KI -0,00004 -0,627 0,531 0,866 1,154
KM 0,0003 1,117 0,265 0,961 1,041
R2 0,118
Adj R2 0,082

Prob (F- 3,278


Statistics)
Kolmogorov- 0,113
Sminov
Durbin Watson 1,946
Observation 230
Sumber: olah data
Dalam uji normalitas, hasil one- digunakan memiliki distribusi normal.
sample Kolmogorov-Smirnov (K- S)
Dalam uji multikolinearitas, ditemukan
menunjukkan bahwa data terdistribusi
bahwa tidak adanya multikolinearitas
secara normal dimana tingkat
yang terjadi
signifikansi 0.149. Angka ini lebih
dikarenakan nilai VIF lebih kecil dari
besar dari a=0.05, maka dapat 10 dan nilai tolerance lebih besar dari
disimpulkan bahwa model regresi yang 0.10. Berdasarkan hasil pengujian
multikolinearitas menunjukkan bahwa yang artinya hubungan antara variabel
seluruh variabel independen pada X (perencanaan pajak, book tax
penelitian ini memiliki nilai VIF kurang difference:) terhadap Y yang
dari 10 dan nilai tolerasnce lebih dari disebabkan oleh X. Adjusted R Square
0.10 yang artinya variabel independen merupakan nilai R2 sebesar 0.082 atau
yang dipakai dalam penelitian ini tidak 8.2%, yang artinya variasi dari
saling berhubungan atau tidak memiliki independen (persistensi laba) mampu
multikolinearitas. menjelaskan variabel dari variabel
independen (perencanaan pajak, book
Dalam uji heteroskedastisitas,
tax difference) sebesar 8.2%.
hasil pengujian menunjukkan seluruh
Sedangkan sisanya 91.8% dijelaskan
variabel bebas tidak berpengaruh pada
oleh variasi dari variabel independen
nilai absolut residual yang dilihat dari
lain yang mempengaruhi persistensi
nilai signifikansi masing-masing
laba tidak digunakan dalam model.
variabel bebas diatas 0.05 (nilai sig >
0.05). Hal ini mempunyai arti bahwa Hasil uji ANOVA atau uji F
model regresi bebas dari menunjukkan bahwa F-hitung sebesar
heteroskedastisitas. 3.278 dengan tingkat signifikansi
0.001. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
Dalam uji autokorelasi
disimpulkan bahwa variabel
menunjukkan bahwa tidak ada
independen berpengaruh simultan
autokorelasi positif atau negatif dimana
terhadap persistensi laba yang
nilai Du untuk k=9 dan n=230 adalah
ditunjukkan hasil sebesar 0.001 (lebih
1.8657, 4-Du = 4-1,8657, Du < Dw<4-
kecil dari 0.05).
Du atau 1.8657 <1.946<2.1343, yang
berarti tidak ada autokorelasi positif Berdasarkan hasil olahan data
atau negatif. diatas, yang menunjukkan bahwa nilai

Hasil uji korelasi determinasi signifikansi perencanaan pajak lebih


menunjukkan nilai koefisien korelasi kecil dari 0.05 yaitu sebesar 0.002 >
sebesar 0.344 atau sama dengan 34%, 0.05 sehingga dapat disimpulkan
perencanaan pajak berpengaruh negatif ditolak.
dan signifikan terhadap persistensi laba.
Kualitas laba mencerminkan
Dengan kata lain, semakin dilakukan
kemampuan tinggi untuk memprediksi
perencanaan pajak, maka konsistensi
laba di masa mendatang (Schipper dan
laba menjadi rendah (tidak persisten).
Vincent, 2003). Barth et. al., (2008)
Hal ini karena perusahaan yang
mendefinisikan laba berkualitas jika
memiliki perencanaan pajak yang baik
praktik manajemen labanya rendah dan
akan mendapat keuntungan dari tax
tidak terdapat manipulasi atau
shields, sehingga dapat
pembiasan laba. Guay et. al., (1996)
meminimalisasi pembayaran pajak.
menunjukkan bahwa sikap oportunis
Namun perencanaan pajak yang baik
manajerial akan mengurangi
juga cenderung mengurangi laba bersih
information precision dan kualitas
perusahaan guna mendapat keuntungan
akuntansi. Semakin baik kualitas laba
pajak melalui peluang kebijakan
yang dihasilkan, maka semakin
diskresi yang diberikan oleh PSAK dan
konsisten persistensi laba perusahaan
peraturan perpajakan yang berlaku saat
karena tingkat manajemen laba yang
ini. Pengurangan laba bersih
rendah dan tidak adanya manipulasi
perusahaan sebagai akibat dari
laba. Hal ini yang menjadi faktor
perencanaan pajak yang baik
kualitas laba dapat memperkuat
menyebabkan tingkat persistensi laba
pengaruh perencanaan pajak dan book
menjadi rendah.
tax differences terhadap persistensi
Berdasarkan tabel 4.2, hasil laba. Namun, hasil empiris
empiris menunjukkan bahwa book tax menunjukkan bahwa kualitas laba
difference memiliki nilai signifikansi memiliki nilai signifikansi lebih besar
lebih besar dari 0.05. Maka dapat dari 0.05. Dengan demikian, penelitian
ditarik kesimpulan bahwa variabel ini membuktikan bahwa kualitas laba
book tax difference terhadap persistensi tidak berpengaruh memperkuat
laba tidak memiliki pengaruh secara hubungan antara perencanaan pajak dan
signifikan sehingga hipotesis kedua persistensi laba. Sejalan dengan
penelitian Scott (2009), laba yang kualitas laba yang rendah. Namun,
diperoleh perusahaan tersebut dapat manajemen laba akan menghasilkan
meningkat lebih tinggi terhadap laba bersih yang tinggi. Selain dapat
informasi yang bersifat sementara. memberi manfaat dalam hal memberi
Dalam penelitian ini, semakin persisten informasi mengenai kinerja
atau permanen suatu laba dari waktu ke perusahaan dalam hal pendeteksian
waktu, respon investor semakin rendah laba, book tax difference juga
yang menunjukkan persistensi laba diprediksi dapat mempengaruhi kinerja
tidak berpengaruh terhadap kualitas perusahaan (pertumbuhan laba) akibat
laba. dari perbedaan mekanisme dalam
perhitungan laba.
Dan hasil empiris juga
menunjukkan kualitas laba memiliki Variabel kontrol dalam
nilai signifikansi lebih besar dari 0.05. penelitian ini yang berpengaruh pada
Dengan demikian, penelitian ini persistensi laba yaitu akrual.
membuktikan bahwa kualitas laba tidak Berdasarkan hasil olahan data diatas
berpengaruh memperkuat hubungan yang menunjukkan bahwa nilai
antara book tax difference dan signifikansi akrual dan volalitas arus
persistensi laba. Hasil penelitian ini kas lebih kecil dari 0.05 yaitu sebesar
tidak sejalan dengan Phillips et al 0.003>0.05 sehingga dapat
(2014). Book tax difference berupa disimpulkan bahwa akrual
perbedaan temporer yang tercermin berpengaruh signifikan negatif terhadap
dalam pajak tangguhan dapat persistensi laba. Hal ini
digunakan untuk mendeteksi konsisten dengan penelitian Hanlon
manajemen laba yang dilakukan oleh (2005). Rendahnya persistensi laba
perusahaan. Manajemen laba yang perusahaan yang memiliki perbedaan
dilakukan untuk menghindari laba akuntansi dan laba kena pajak
penurunan dan kerugian laba. kemungkinan disebabkan oleh
Manajemen laba yang dilakukan banyaknya akrual dalam perusahaan.
perusahaan akan mengakibatkan Sedangkan volatilitas penjualan,
kepemilikan institusional dan Beaver, W.H. (1986). The Information
kepemilikan manajerial tidak Content of Annual Earnings
berpengaruh terhadap persistensi laba. Releases : A Trading Volume
Approach. Supplement in
5. KESIMPULAN
Journal of Accounting Research,
Perencanaan pajak berpengaruh
67-92.
negatif terhadap persistensi laba. Selain
Dechow, P., & Dichev, I. D. (2002).
itu, book tax difference tidak dapat
The quality of accruals and
mempengaruhi persistensi laba karena
ernings: The role of accrual
book tax difference merupakan
estimation errors. The Accounting
perbedaan temporer. Dalam hal
Review, Vol.77, 35-59.
moderasi, kualitas laba terbukti tidak
Fajri, A., & Mayangsari, S. (2012)
dapat memperkuat pengaruh
Pengaruh Perbedaan Laba
perencanaan pajak dan boox tax
Akuntansi dan Laba Pajak
differences terhadap persistensi laba.
terhadap Manajemen Laba dan
Penelitian ini terbatas pada jumlah
Persistensi Laba. Media Riset
sampel pada periode 2014-2017 di
Akuntansi, Auditing& Informasi,
sektor manufaktur sehingga penelitian
Volume 12, Nomor.1, April 2012.
selanjutnya dapat menambah periode
ISSN: 2442-9708.
penelitian minimal 10 tahun dan
Fanani, Z. (2010). Analisis Faktor-
ekstensifikasi pada sektor lain. Selain
Faktor Penentu Persistensi Laba.
itu, pengukuran persistensi laba dapat
Jurnal Akuntansi dan Keuangan
menambahkam jumlah saham dalam
Indonesia, 7(1), 109 - 123.
perhitungan.
Firman, A. M. (2013). Kualitas laba,
DAFTAR PUSTAKA
Tax management dan Corporate
Barth, M. E. & Schipper, K. (2008). Governance. Simposium Nasional
Financial Reporting Transparency. Akuntansi XVI. Manado.
Journal of Accounting, Auditing Guay, W., Kothari, S.P. & Watts, R.L.
andFinance 23(2), 173-190. (1996). A Market-Based
Evaluation of Discretionary terdaftar di BEI 2007-
Accrual Models. Journal of 2009.Semarang: e-journal
Accounting Research 34, 83-105. Universitas Diponegoro.
Hanlon, M. (2005). The presister and
Masdupi, E. (2005). Analisis Dampak
pricing of earnin accruals and cash
Struktur Kepemilikan pada
flows when firms have book-tax
Kebijakan Hutang dalam
differences. The
Mengontrol Konflik Keagenan.
Accounting Review, 80 (1), 137-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
166.
Indonesia 2005, XX(1).
Irawan, H.P. & Farahmita, A.(2012).
Murwaningsari, E. (2008). Faktor yang
Pengaruh Kompensasi
Mempengaruhi Earning
Manajemen dan Corporate
Response Coefficient (ERC).
Governance terhadap Manajemen
Simposium Nasional Akuntansi,
Pajak Perusahaan. Simposium
A7(2008), 1-27.
Nasional Akuntansi XV,
Nuraeni. (2010). Pengaruh
Banjarmasin.
Kepemilikan Saham terhadap
Jackson, M. (2009). Book-Tax
Kinerja Perusahaan. Semarang: e-
Differences And Earnings Growth.
journal Universitas
The Office of Research, Innovation
Diponegoro.
and Graduate Education, (June).
Penman, S.H & Zhang, X.J. (1999)
Jansen, M & Meckling, W. (1976).
Accounting Conservatism, the
Theory Of The Firm: Managerial
Quality of Earnings,and stock
Behavio, Agency Cost and Capital
returns. University of California,
Structure, Journal Of Financial
Berkeley The Accounting Review
Economics. Vol 3: 305360.
Voll. 101, No 3.
Lestari, B. (2010). Analisis pengaruh
Penman, S.H. (2001). On Comparing
Book Tax Diffrences terhadap
Cash Flow and Accrual
pertumbuhan Laba Studi Empiris
Accounting Models For Use in
pada perusahaan Manufaktur yang
Equity Valuation. The Keuangan Teori dan Aplikasi
Accounting Review Voll. 97, No Edisi Keempat. Yogyakarta:
4. BPFE.
Phillips, J., Pincus, M., Rego, S. O., Schipper, K. and Vincent, L. (2003).
Phillips, J., & Rego, S. O. (2014). Earnings Quality. Accounting
Earnings Management: New Horizons, 70 (Supplement), 97-
Evidence Based on Deferred Tax 110
Expense. The Accounting Review. Scott, W.R. (2009). Financial
Poernomo, Y. (2008) Modul Akuntansi Accounting Theory, 5th Ed.
Perpajakan. Modul Canada: Prentice-Hall.
Tidak Dipublikasikan, Badan Scott, W.R (2003). Financial
Pelatihan dan Accounting Theory. 3rd edition.
Pendidikan USA: Prentice Hall.
Keuangan
Purwanti, T. (2010). Analisis Pengaruh
Volatilitas Arus Kas, Volatilitas
Penjualan, Leverage, Siklus
Operasi, Ukuran Perusahaan,
Umur Perusahaan, dan Likuiditas
terhadap Kualitas Laba.
Surakarta: e-journal Universitas
Sebelas Maret.
Rachmawati, S. (2014). Pengaruh
pengungkapan sukarela dan
pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan terhadap
koefisien respon laba, (2005), 61-
84.
Sartono, A.R. (2010). Manajemen
Indonesian Journal of Accounting and Governance ISSN (print): 2579-7573
Vol. 2, No. 2, December 2018

Scott, W.R. (2000) Financial


Accounting Theory. Prentice
Hall Inc. Ontario.
Tang T. Y. & Firth, M. (2012)
Earnings Presintence and Stock
Market Reactions to the
Different Information in Book
Tax Diffrences. Evidence from
China. The International Journal
of Accounting, 43 1-27.
Watts, R. L. & Zimmerman, J. L.
(1978). Towards a Positive
Theory of The Determination of
Accounting Standard,
Accounting Review Vol 62. No.3
Watts, R. L. & Zimmerman, J. L.
(1990). Positive Accounting
Theory : A Ten Year Perspective.
The Accounting Review, 65 (1),
131-156.

Risti Dwi Lestari dan Sistya 8


Rachmawati 9
Perencanaan Pajak dan ...

You might also like