You are on page 1of 17

SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala

Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

PENGARUH STRUKTUR MODAL, ALOKASI PAJAK, DAN


UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP EARNING RESPONSE
COEFFICIENT (ERC)

Dea Rayi Anggita, Wahyu Nurul Hidayati


dearayi97@gmail.com, dosen01104@unpam.ac.id

Program Studi Sarjana Akuntansi Universitas Pamulang

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of capital structure, tax
allocation, and company size on the Earning Response Coefficient (ERC) either
partially or simultaneously. The population in this study are companies in the
trade, service and investment sector in the large trade sub-sector listed on the
Indonesia Stock Exchange (BEI) for the 2015-2019 period. The research sample
was determined by purposive sampling method and obtained 25 companies listed
on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period 2015-2019, so that the total
sample amounted to 125 samples. Data processing was performed using multiple
linear regression method with the help of Statistical Product and Service Solution
(SPSS) version 22.The results of this research showed that partially the capital
structure variable had no significant effect on the earning response coefficient
(ERC), the tax allocation variable had no significant effect on the earning
response coefficient (ERC) and the firm size variable has a significant effect on
the earning response coefficient (ERC). While the results of the research
simultaneously show that the capital structure, tax allocation and company size
together have a significant effect on the earning response coefficient (ERC).
Keyword : Capital Structure, Tax Allocation, Company Size and Earning
Response Coefficient (ERC)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Struktur Modal, Alokasi


Pajak, Dan Ukuran Perusahaan terhadap Earning Response Coefficient (ERC)
baik secara parsial maupun secara simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah
Perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi sub sektor perdagangan besar
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019. Sampel

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 42


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh 25


perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019,
sehingga total sampel berjumlah 125 sampel. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan Statistical Product
and Service Solution (SPSS) versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial variabel Struktur Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap earning
response coefficient (ERC), variabel Alokasi Pajak tidak berpengaruh signifikan
terhadap earning response coefficient (ERC) dan variabel ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap earning response coefficient (ERC). Sedangkan
hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa Struktur Modal, Alokasi
Pajak dan Ukuran Perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap earning response coefficient (ERC).
Kata Kunci : Struktur Modal, Alokasi Pajak, Ukuran Perusahaan dan
Earning Response Coefficient (ERC)
Sebuah usaha modal menjadi
hal penting yang harus diperhatikan
PENDAHULUAN untuk membangun dan
Latar Belakang Penelitian mengembangkan usaha. Selain itu,
Struktur modal adalah perencanaan keuangan yang matang
pembiayaan permanen yang terdiri juga perlu diperhatikan dengan
dari utang jangka panjang, saham membuat laporan keuangan yang
preferen, dan modal pemegang sangat berguna untuk memonitor
saham (Ananda, 2016). Debt to masuk dan keluarnya keuangan
Equity Ratio (DER) adalah rasio perusahaan.
yang digunakan untuk menghitung Struktur modal memiliki efek
nilai utang dengan ekuitas. Rasio ini langsung terhadap posisi keuangan
juga berfungsi untuk mengetahui perusahaan terutama dengan adanya
setiap rupiah modal sendiri yang utang yang sangat besar yang mana
dijadikan untuk jaminan utang. Oleh akan menjadi beban bagi perusahaan.
karena itu, semakin rendah DER Struktur modal dikatakan efektif jika
akan semakin tinggi kemampuan mampu menciptakan perusahaan
perusahaan untuk membayar seluruh dengan keuangan yang kuat dan
kewajibannya. Semakin besar stabil. Perusahaan yang memiliki
proporsi hutang yang digunakan hutang yang besar cenderung akan
untuk struktur modal suatu menurunkan harga sahamnya
perusahaan, maka akan semakin sehingga perusahaan mengharapkan
besar pula jumlah kewajibannya pembiayaan yang diperoleh dari
(Kasmir, 2015:157). Rasio DER investor dapat menutupi risiko
disebut juga rasio leverage. Untuk hutang yang besar.
keamanan pihak luar rasio terbaik Di Indonesia, PSAK No. 46
jika jumlah modal lebih besar dari ditetapkan oleh IAI dan mengatur
jumlah utang atau minimal sama. tentang akuntansi pajak penghasilan
Namun bagi pemegang saham atau (PPh) untuk meningkatkan kualitas
manajemen rasio leverage ini pelaporan keuangan yang berkaitan
sebaiknya besar (Sofyan, 2018:303) dengan PPh. Informasi laba

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 43


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

perusahaaan yang dipublikasikan Ukuran perusahaan adalah


harus menggambarkan kondisi suatu skala dimana dapat
perusahaan yang sebenarnya agar diklasifikasikan besar kecilnya
tidak menyesatkan pengguna laporan perusahaan menurut berbagai cara
keuangan dalam mengambil antara lain dengan ukuran
keputusan. Laba akuntansi yang pendapatan, total aset, dan total
berkualitas adalah laba akuntansi modal. Semakin besar ukuran
yang memiliki sedikit atau tidak pendapatan, total aset, dan total
mengandung persepsian (perceived modal akan mencerminkan keadaan
noise) didalamnya dan dapat perusahaan yang semakin kuat
mencerminkan kinerja keuangan (Noviana, 2020). Ukuran perusahaan
perusahaan yang sebenarnya (Yoga adalah besar kecilnya perusahaan
dan Tresno, 2014). Oleh karena itu, dilihat dari besarnya nilai equity,
investor kurang memberikan respon nilai penjualan atau nilai aktiva..
terhadap perusahaan yang Besarnya ukuran perusahaan tersebut
melaporkan penghasilan (beban) juga akan mempengaruhi kinerja
pajak tangguhan di dalam laporan manajemen. Ukuran perusahaan
laba-rugi. Hal ini tercermin dari merupakan suatu ukuran atau
rendahnya koefisien respon laba besarnya suatu asset yang dimiliki
yang mengindikasikan bahwa oleh perusahaan yang dibagi menjadi
rendahnya koefisien respon laba tiga kategori yaitu perusahaan besar,
(Dwinda, 2014). perusahaan menengah, dan
Pelaporan beban pajak perusahaan kecil (Hera, 2019).
penghasilan yang mencakup pajak Perusahaan yang lebih besar
kini dan pajak tangguhan mempunyai kelebihan sumber dana
menghasilkan laba akuntansi yang yang diperoleh untuk membiayai
lebih informatif dan dapat investasinya dalam memperoleh
mencerminkan kinerja perusahaan laba. Ukuran perusahaan mewakili
yang sebenarnya. Akuntansi pajak karakteristik keuangan perusahaan.
penghasilan tanpa alokasi antar Ukuran perusahaan menunjukkan
periode mengakibatkan laba jumlah pengalaman dan kemampuan
akuntansi (laba bersih setelah pajak tumbuhnya suatu perusahaan yang
dalam laporan keuangan komersil) mengindikasikan kemampuan dan
tidak mencerminkan laba yang tingkat risiko dalam mengelola
sebenarnya. Hal ini dikarenakan PPh investasi yang diberikan para
yang dilaporkan berbeda dari basis Stockholder.
laba sebelum pajak tidak sebanding Laba (Earnings) perusahaan
dengan basis laba sebelum pajak dapat mempertahankan hidupnya dan
sehingga nilai aktiva dan kewajiban melakukan berbagai pengembangan
pada neraca dinyatakan terlalu demi kemajuan usahanya, selain itu
rendah dan tidak melaporkan laba juga sering digunakan sebagai
konsekuensi pajak di masa dasar untuk pembuatan keputusan
mendatang karena perbedaan berbagai pihak yang berkepentingan
temporer akuntansi dan aturan pajak dengan perusahaan. Oleh karena itu,
dalam pengakuan pendapatan dan kualitas laba menjadi pusat perhatian
biaya. bagi Investor, Kreditor, Pembuat

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 44


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

Kebijakan Akuntansi, dan terhadap keputusan investor. Laba


Pemerintah (dalam hal ini adalah yang dipublikasikan dapat
Direktorat Jendral Pajak). Laba yang memberikan respon yang bervariasi,
berkualitas adalah laba yang dapat yang menunjukkan adanya reaksi
mencerminkan kelanjutan laba pasar terhadap informasi laba, atau
(Sustainable Earnings) di masa dapat dikatakan bahwa laba yang
depan, yang ditentukan oleh dilaporkan memiliki reaksi pasar
komponen akrual dan aliran kasnya (earnings response). Kuatnya respon
(Hidayati, 2020). pasar menandakan tingginya
Koefisien Respon Laba earnings response coefficient (ERC)
didefinisikan sebagai efek setiap yang dapat di artikan bahwa
dolar unexpected earnings terhadap informasi laba yang di laporkan ke
return saham, dan biasanya diukur publik memiliki kualitas yang baik
dengan slopa koefisien dalam regresi tinggi atau rendahnya respon pasar
abnormal returns saham dan dapat tercermin melalui tinggi atau
unexpected earning (Rahmat, 2016). rendahnya nilai ERC. Semakin besar
Earnings response coefficient (ERC) respon positif yang diterima
digunakan untuk mengukur tingkat perusahaan akan mampu
abnormal return pada suatu sekuritas meningkatkan nilai ERC namun,
dalam menanggapi komponen laba apabila respon yang didapat
tak terduga atau laba kejutan cenderung negatif maka akan
(unexpected earnings) yang menurunkan nilai ERC.
dilaporkan oleh perusahaan yang Fenomena yang terjadi pada
menerbitkan sekuritas yang PT Toshiba. Dalam hal ini PT
bersangkutan. Earnings Response Toshiba dilakukan investigasi atas
Coefficient merupakan koefisien skandal akuntansi internal dan harus
yang diperoleh dari regresi antara merevisi perhitungan laba dalam 3
harga saham dan laba akuntansi yang tahun terakhir. Setelah diinvestigasi
diproksikan oleh Cumulative secara menyeluruh, diketahuilah
Abnormal Return (CAR) dan bahwa Toshiba telah kesulitan
Unexpected Earning (UE) (Rini, mencapai target keuntungan bisnis
2019). Laba memiliki manfaat untuk sejak tahun 2008 di mana pada saat
menilai kinerja manajemen, tengah terjadi krisis global. Krisis
membantu mengestimasi laba yang tersebut juga melanda usaha Toshiba
representatif jangka panjang, hingga akhirnya Toshiba melakukan
memprediksi laba dimasa yang akan suatu kebohongan melalui
datang dan menaksir resiko dalam accounting fraud senilai 1,22 milyar
investasi atau kredit (Statement of dolar Amerika. Tindakan ini
Financial Accounting Concept, dilakukan dengan berbagai upaya
SFAC No.1). sehingga menghasilkan laba yang
Earnings Response Coefficient tidak sesuai dengan realita. Nama
digunakan untuk mengukur kualitas Toshiba kemudian dikeluarkan dari
laba yang baik serta sebagai bentuk indeks saham dan mengalami
pengukuran kandungan informasi penurunan penjualan yang
dalam laba. Informasi laba memiliki signifikan. Pada akhir tahun 2015,
pengaruh yang sangat signifikan Toshiba telah merugi sebesar 8

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 45


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

milyar dolar Amerika. terungkap. Oleh sebab itu, hal ini


Terbongkarnya kasus ini menarik minat peneliti untuk
diawali saat audit pihak ketiga melakukan penelitian terkait faktor-
melakukan investigasi internal faktor yang dapat memengaruhi
terhadap keuangan perusahaan. reposn pasar terhadap laba atau
Berdasarkan informasi tersebut disebut dengan variabel Earning
diketahui bahwa manajemen Response Coefficient (ERC).
perusahaan menetapkan target laba
yang tidak realistis sehingga saat Hubungan antara struktur
target tersebut tidak tercapai, modal dan ERC adalah apabila
pemimpin divisi terpaksa harus perusahaan yang mengeluarkan biaya
berbohong dengan memanipulasi terlalu besar dari target capital
data laporan keuangan. Sejumlah structure sehingga perusahaan
grup investor, dan kebanyakan dituntut untuk menutupi dengan
investor asing memperkarakan menggunakan biaya pinjaman serta
Toshiba Corp di pengadilan Tokyo. tidak di dukung dengan kinerja yang
Mereka mencari kompensasi sebesar baik akan terjadi pembekakan hutang
16,7 miliar yen atau setara 162,3 juta sehingga mempengaruhi laba dari
dollar AS akibat kerugian yang perusahaan yang mengakibatkan
mereka derita. Saham Toshiba turun buruknya respon pasar ketika
sekitar 20% sejak awal April ketika perusahaan tersebut menjual
isu akuntansi ini terungkap. Nilai sahamnya. Alokasi pajak antar
pasar perusahaan ini hilang sekitar ¥ periode mencerminkan kinerja
1,67 triliun (setara dengan Rp 174 perusahaan yang sebenarnya.
triliun). Timbulnya beban (penghasilan)
Berdasarkan fenomena pajak tangguhan mencerminkan laba
tersebut, dapat dilihat bagaimana perusahaan yang sebenarnya sebagai
respon pasar terhadap kualitas laba akibat dilaporkannya konsekuensi
yang dipublikasikan oleh pajak dimasa mendatang atas
perusahaan. Pada dasarnya setiap perbedaan temporer pengakuan
investor memiliki kepercayaan dan pendapatan dan beban. Semakin
ekspektasi yang berbeda, hal ini informatif laba akuntansi dalam
dapat terlihat dari cara investor membuat keputusan ekonomi, maka
menginterpretasikan informasi laba. semakin tinggi respon investor yang
Ketika laba yang dipublikasikan ditunjukkan dengan besarnya
informatif, berkualitas dan sesua perubahan harga saham di sekitar
dengan keadaan sebenarnya maka tanggal publikasi laba. Ukuran
akan meningkatkan respon pasar. perusahaan mencerminkan
Sebaliknya, ketika laba yang karakteristik keuangan perusahaan.
dipublikasikan tidak informatif dan Pada umumnya perusahaan besar
tidak menunjukkan keadaan lebih dikenal masyarakat sehingga
sebenarnya maka akan mengurangi cenderung mempunyai reporting
respon pasar terhadap laba yang responsibility yang lebih tinggi dan
dipublikasikan. Dalam fenomena ini mengindikasikan bahwa pada
dapat dilihat dengan turunnya nilai perusahaan besar Earnings Response
saham ketika isu kecurangan Coefficients akan meningkat pula.

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 46


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

Tetapi dalam beberapa penelitian 4. Untuk mengetahui dan


seperti (Paramita, 2012; Fitri, 2013; membuktikan secara empiris
Prastowo, 2017) menyatakan bahwa pengaruh struktur modal, alokasi
Firm Size (ukuran perusahaan) tidak pajak, dan ukuran perusahaan
mempengaruhi secara signifikan secara simultan terhadap Earning
terhadap ERC. Response Coefficient (ERC).
Rumusan Masalah Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah 1. Bagi Perusahaan
yang telah dijelaskan, maka Hasil penelitian ini bermanfaat
penelitian rumusan masalah dalam untuk membantu perusahaan
penelitian ini adalah sebagai berikut : memberikan masukan tentang
1. Apakah struktur modal seberapa besar tingkat ERC
berpengaruh terhadap Earning dipengaruhi oleh struktur modal,
Response Coefficient (ERC)? alokasi pajak dan ukuran
2. Apakah alokasi pajak perusahaannya. Selain itu
berpengaruh terhadap Earning penelitian ini diharapkan dapat
Response Coefficient (ERC)? membantu perusahaan dalam
3. Apakah ukuran perusahaan pengambilan keputusan terkait
berpengaruh terhadap Earning bagaimana meningkatkan respon
Response Coefficient (ERC)? pasar atas laba yang
4. Apakah struktur modal, alokasi dipublikasikan.
pajak, dan ukuran perusahaan 2. Bagi Pembaca
secara simultan berpengaruh Hasil penelitian ini bermanfaat
terhadap Earning Response untuk dijadikan sebagai referensi
Coefficient (ERC)? yang dapat memberikan
informasi teoritis dan empiris
Tujuan Penelitian pada pihak-pihak yang akan
Berdasarkan rumusan masalah di melakukan penelitian lebih lanjut
atas, maka tujuan penelitiannya mengenai penelitian lanjutan
adalah sebagai berikut : pada bidang yang sama.
1. Untuk mengetahui dan 3. Bagi Penulis
membuktikan secara empiris Hasil penelitian ini bermanfaat
pengaruh struktur modal terhadap untuk menambah pengetahuan
Earning Response Coefficient penulis sehingga dapat
(ERC). memperluas wawasan penulis
2. Untuk mengetahui dan khususnya terkait dengan
membuktikan secara empiris pengaruh struktur modal, alokasi
pengaruh alokasi pajak terhadap pajak dan ukuran perusahaan
Earning Response Coefficient terhadap Earning Response
(ERC). Coefficient (ERC).
3. Untuk mengetahui dan
membuktikan secara empiris
pengaruh ukuran perusahaan TINJAUAN PUSTAKA
terhadap Earning Response Landasan Teori
Coefficient (ERC).

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 47


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

Penelitian ini menggunakan teori ERC adalah salah satu proksi


keagenan. Masalah keagenan yang digunakan untuk mengukur
timbul karena adanya konflik kualitas laba (Delvina, 2019).
kepentingan antara dua pihak
yaitu antara prinsipal dan agen. METODE PENELITIAN
Teori agensi adalah teori yang Penelitian ini menggunakan jenis
menyatakan adanya hubungan penelitian kuantitatif karena data
antara pihak yang memberi penelitian berupa angka-angka dan
wewenang (prinsipal) dan pihak analisis menggunakan statistik.
yang menerima wewenang Objek yang diambil oleh oebeliti
(agen). Teori keagenan pada penelitian ini adalah perusahaan
merupakan basis teori yang sektor perdagangan, jasa dan
mendasari praktik bisnis investasi sub sektor perdagangan
perusahaan yang dipakai selama besar yang tercatat di Bursa Efek
ini. Prinsip utama teori ini Indonesia (BEI) pada tahun 2015-
menyatakan adanya hubungan 2019. Data yang diambil untuk
kerja antara pihak yang memberi diteliti yaitu laporan keuangan
wewenang yaitu investor dengan tahunan dari tahun 2015-2019 yang
pihak yang menerima wewenang peneliti peroleh melalui website
(agensi) yaitu manajer www.idx.co.id dan
(Rohmana, 2017). www.idnfinancials.com
Teori keagenan dalam
hubungannya dengan Earning Selain itu, peneliti juga mengambil
Response Coefficient (ERC) data harga saham perusahaan dari
yakni pasar atau calon investor tahun 2015-2019 yang peneliti
mengharapkan laporan laba yang peroleh melalui website
berkualitas sebagai bahan www.finance.yahoo.com
pertimbangan dalam mengambil
keputusan untuk berinvestasi, Lokasi Penelitian
sehingga manajemen perusahaan Penelitian dilakukan pada
melakukan cara dengan mencari perusahaan perdagangan, jasa dan
faktor-faktor yang memengaruhi investasi subsektor perdagangan
respon pasar yang ditunjukkan besar yang tercatat di Bursa Efek
dengan perubahan harga Indonesia (BEI) periode 2015-2019
sekuritas ketika pengumuman yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman
laba. Reaksi pasar terjadi karena No.Kav. 52 - 53, RT.5/RW.3,
adanya kandungan informasi dari Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota
suatu peristiwa yang dapat dilihat Jakarta Selatan, Daerah Khusus
dengan adanya perubahan harga Ibukota Jakarta 12190 (021
saham dan return saham. 5150515) Penelitian dilakukan
Kuatnya reaksi pasar terhadap melalui situs BEI, yaitu
informasi yang terkandung dalam www.idx.co.id. Selain itu, peneliti
laba dapat dilihat pada tingginya juga mengakses Yahoo Finance
earnings response coefficient untuk mengunduh laporan harga
(ERC) yang menunjukkan laba saham perusahaan melalui situs
yang dilaporkan berkualitas. www.finance.yahoo.com.

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 48


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

Pit-1 = Harga saham


Operasional Variabel Penelitian perusahaan i pada hari ke t-1
Pada penelitian ini menggunakan dua
macam variabel yakni variabel Rmt = Return indeks pasar
dependen dan variabel independen. pada hari ke t
Variabel dependen yang digunakan IHSGt = Indeks Harga
adalah Earning Response Coefficient Saham Gabungan pada hari ke t
(Y). sedangkan untuk variabel
independen menggunakan 3 variabel IHSGt-1 = Indeks Harga Saham
yakni Struktur Modal (X₁), Alokasi Gabungan pada hari ke t-1
Pajak (X₂) dan Ukuran Perusahaan 2) Menghitung Abnormal Return
(X₃). (AR) dengan rumus :
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen sering disebut
sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia Keterangan :
sering disebut sebagai variabel ARit = Abnormal Return untuk
terikat. Variabel terikat merupakan perusahaan i pada hari ke t
variabel yang dipengaruhi atau yang 3) Menghitung Cumulative
menjadi akibat, karena adanya Abnormal Return (CAR)
variabel bebas (Sugiyono, 2017:39).
Variabel dependen yang
digunakan oleh penulis yaitu tentang
Earning Response Coefficient
(ERC). ERC diukur dengan regresi Keterangan :
antara cumulative abnormal return CARi(t-3,t+3) = Cummulative
dan unexpected earnings. Abnormal Return perusahaan i
Perhitungan ERC dilakukan dengan pada hari ke t-3 hingga t+3
beberapa tahap menurut (Delvina, 4) Menghitung Unexpected
2019) : Earnings (UE) dengan rumus :
1) Menghitung return harian saham
perusahaan dan indeks pasar.

Keterangan :
UEit = Unexpected
Earning perusahaan i pada
periode t
EATit = Laba setelah pajak
Keterangan : perusahaan i pada periode t
Rit = Return harian saham EATit-1 = Laba setelah pajak
perusahaan i pada periode t-1
perusahaan i pada hari ke t
5) Menghitung ERC dengan rumus :
Pit = Harga saham perusahaan i
pada hari ke t

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 49


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

Keterangan : berikut :
α = Konstanta
ß = Nilai ERC
Ɛ = Error
Tingginya nilai Earnings
Response Coefficient
(ERC)menentukan kuatnya respon Alokasi Pajak
pasar terhadap informasi laba yang
diumumkan perusahaan. Sebaliknya, Alokasi pajak antar periode diukur
lemahnya respon pasar terhadap dengan melihat besaran penghasilan
informasi laba yang diumumkan dan beban pajak tangguhan yang
perusahaan dilihat dari rendahnya dilaporkan dalam laba rugi,
nilai Earnings Response Coefficient, kemudian membaginya dengan
hal tersebut membuktikan bahwa jumlah laba akuntansi sebelum pajak,
kurangnya berkualitasnya laba yang skala data yang digunakan dengan
diumumkan perusahaan (Adelia, rasio. Sehingga alokasi pajak
2020). menurut (Dwinda, 2014) dapat
dihitung dengan rumus :
2. Variable Independen (X)
Variabel independen sering
disebut sebagai variabel stimulus,
prediktor, antecedent. Dalam bahasa
Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas Keterangan :
adalah variabel yang memengaruhi
atau menjadi sebab perubahannya ALPAit = Alokasi Pajak Antar
atau timbulnya variabel dependen Periode perusahaan i pada periode t
(terikat) (Sugiyono, 2017:39). BPTit = Beban Pajak
Variabel independen yang digunakan Tangguhan perusahaan i pada
oleh penulis terkait hal-hal yang periode t
menjadi penyebab dari variabel
dependen. Hal-hal tersebut yakni PPTit = Penghasilan Pajak
berupa bagaimana pengaruh dari Tangguhan perusahaan i pada
struktur modal (X₁), alokasi pajak periode t
(X₂) dan ukuran perusahaan (X₃)
LSPit = Laba Sebelum
sebagai akibat kepada variabel
Pajak perusahaan i pada periode t
dependen.

Struktur Modal Ukuran Perusahaan


Struktur modal dalam penelitian ini Ukuran perusahaan (size) adalah
diproksikan dengan menggunakan variabel yang diproksikan dengan
Debt to Equity Ratio (DER). total aset perusahaan. Untuk
Menurut Sofyan (2018:303) Deb to perhitungannya menggunakan
Equity Ratio (DER) dapat dihitung logaritma natural dari total aset
dengan menggunakan cara sebagai perusahaan, agar tidak terjadi
* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 50
SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

ketimpangan nilai yang terlalu besar sektor perdagangan, jasa dan


dengan variabel lainnya yang bisa investasi subsektor perdagangan
mengakibatkan kebiasan nilainya, besar yang tercatat di Bursa Efek
sehingga menurut (Agung, 2017) Indonesia (BEI).
secara matematis dihitung dengan
rumus : Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini metode analisis
data menggunakan metode analisis
data kuantitatif dengan menggunakan
program SPSS 22 (Statistical
Populasi dan Sampel Product and Services Solutions 22)
Populasi pada penelitian ini adalah sebagai alat yang digunakan untuk
perusahaan sektor perdagangan, jasa menguji data tersebut. Berikut
dan investasi sub sektor perdagangan beberapa metode analisis data yang
besar yang tercatat di Bursa Efek digunakan dalam pengujian :
Indonesia (BEI) pada tahun 2015-
2019. Sehingga populasi pada Uji Statistik Deskriptif
penelitian ini sebanyak 47 Uji statistik deskriptif
perusahaan. Penentuan sampel pada digunakan untuk menggambarkan
penelitian ini adalah dengan statistika data berupa mean, sum,
menggunakan teknik nonprobability standar deviasi, varians, range, dll
sampling yakni teknik purposive (Erlita, 2019). Statistik deskriptif
sampling, yaitu metode pemilihan memberikan gambaran atau deskripsi
sampel berdasarkan kriteria dan suatu data yang dilihat dari nilai rata-
pertimbangan tertentu. rata (mean), standar deviasi, varian,
Adapun kriteria yang akan maksimum, minimum, sum, range,
digunakan adalah sebagai berikut : kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2016:19).
1. Perusahaan sektor perdagangan,
jasa dan investasi sub sektor Uji Asumsi Klasik
perdagangan besar yang tercatat Uji asumsi klasik adalah persyaratan
di Bursa Efek Indonesia (BEI) statistik yang harus dipenuhi pada
pada tahun 2015-2019. analisis regresi linear berganda yang
2. Perusahaan tersebut menerbitkan berbasis ordinary least square
laporan tahunan di Bursa Efek (OLS).
Indonesia (BEI) secara berturut-
turut selama tahun pengamatan Uji Normalitas
pada tahun 2015 hingga 2019. Uji normalitas bertujuan untuk
3. Memiliki data-data yang lengkap menguji apakah dalam model regresi
terkait penelitian. variabel penganggu atau residual
berdistribusi normal atau tidak.
Untuk mendeteksi apakah model
Metode Pengumpulan Data yang peneliti gunakan memiliki
distribusi normal atau tidak yaitu
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis grafik dan analisis
dengan dokumentasi dari perusahaan statistik. Analisis grafik

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 51


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

menggunakan dua metode yaitu syarat penelitian sebagai berikut : (V.


grafik histogram dan Normal P-P Wiratna Sujarweni, 2014).
Plot, sedangkan untuk analisis 1) Setiap variabel independen
statistik menggunakan uji memiliki nilai Tolerance lebih
Kolmogorov Smirnov (KS) (Ghozali, dari 0,1
2016:154). Kriteria pengambilan 2) Setiap variabel independen
keputusan dengan uji statistik memiliki nilai VIF kurang dari
Kolmogorov Smirnov yaitu : 10
1) Jika signifikansi > 0,05, maka H0
diterima artinya data berdistribusi Uji Heterokedastisitas
normal. Uji Heterokedastisitas dilakukan
2) Jika signifikansi < 0,05, maka H0 untuk menguji apakah dalam sebuah
ditolak artinya data tidak model regresi menjadi
berdistribusi normal. ketidaksamaan varians residual dari
satu pengamatan ke pengamatan lain
Kriteria pengujian dengan analisis yang tetap, maka disebut dengan
grafik (Normal Probability), yaitu : heterokedastisitas. Jika titik-titik
1) Jika data menyebar di sekitar menyebar di atas atau dibawah angka
garis diagonal dan mengikuti 0 maka pada sumbu Y tanpa
arah diagonal, maka H0 diterima membentuk pola menurun, maka
artinya data berdistribusi normal. tidak terjadi heterokedastisitas. Uji
2) Jika data menyebar jauh dari heteroskedastisitas menggunakan
garis diagonal, H0 ditolak artinya dua metode yakni uji scatterplot dan
data tidak berdistribusi normal. uji glejser (Ghozali, 2016:134).
Kriteria pengambilan keputusan
Kriteria pengujian dengan analisis dengan uji scatterplot yaitu :
grafik (Histogram), yaitu : 1) Jika titik-titik data tersebar secara
1) Jika grafik histogram berbentuk acak dan tidak membentuk pola
simetris (tidak condong ke kanan tertentu di atas dan di bawah atau
atau ke kiri), maka H0 diterima di sekitar angka 0, maka tidak
artinya data berdistribusi normal. terjadi masalah
2) Jika grafik histogram tida heterokedastisitas.
berbentuk simetris (condong ke 2) Jika titik-titik data tida tersebar
kanan atau ke kiri), H0 ditolak secara acak, berkumpul dan
artinya data tidak berdistribusi membentuk pola tertentu di atas
normal. dan di bawah atau di sekitar
angka 0, maka terjadi masalah
Uji Multikolinearitas heterokedastisitas.
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk Kriteria pengambilan keputusan
menguji apakah dalam model regresi dengan uji glejser yaitu :
ada korelasi antar variabel
independen yaitu struktur modal, 1) Jika setiap variabel independen
alokasi pajak, dan ukuran memiliki nilai signifikansi >
perusahaan. Dalam model regresi 0,05, maka tidak terjadi masalah
yang baik seharusnya tidak terjadi heterokedastisitas.
korelasi diantara variabel dengan 2) Jika setiap variabel independen

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 52


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

memiliki nilai signifikansi < X1 = Variabel bebas pertama


0,05, maka terjadi masalah (Struktur modal)
heterokedastisitas.
X2 = Variabel bebas kedua (Alokasi
Uji Autokorelasi pajak)
Uji Autokorelasi adalah keadaan X3 = Variabel bebas ketiga (Ukuran
dimana pada model regresi ada perusahaan)
korelasi antara residual pada periode
t dengan residual pada periode Ɛ = Standar error
sebelumnya (t-1) (Erlita, 2019).
Model regresi yang yang baik adalah 2. Uji Hipotesis
tidak terdapat masalah autokorelasi. Uji hipotesis digunakan untuk
Metode pengujian dapat menguji kebenaran suatu pernyataan
menggunakan uji Durbin-Watson secara statistik dan menarik
(DW test). Pengambilan keputusan kesimpulan apakah menerima atau
uji Durbin-Watson adalah sebagai menolak pernyataan tersebut. Uji
berikut : hipotesis menggunakan dua metode
1) Jika DU < DW < 4-DU maka H0 yakni Uji t (parsial) dan Uji F
diterima, artinya tidak terjadi (simultan) (Ghozali, 2016:95).
autokorelasi.
2) Jika DW < DL atau DW > 4-DL Uji Koefisien Regresi Secara
maka H0 ditolak, artinya terjadi Parsial (Uji t)
autokorelasi. Uji statistic t pada dasarnya
3) Jika DL < DW < DU atau 4-DU menunjukkan seberapa jauh
< DW < 4-DL, artinya tidak ada pengaruh penjelas atau variabel
kepastian atau kesimpulan yang independen dalam menerangkan
pasti. variasi variabel dependen
(Ghozali,2016:98). Menguji
1. Analisis Persamaan Regresi pengaruh masing-masing pengaruh
Linier Berganda variabel independen secara parsial
Analisis regresi linear digunakan terhadap variabel dependen dengan
untuk mengetahui ada atau tidaknya taraf signifikan sebesar 5% dan
hubungan antar variabel yang derajat kebebasan (df) = n-3.
ditelitiPersamaan regresi linier ganda
adalah sebagai berikut: Kriteria pengambilan keputusannya,
yaitu:

Y = α + ßX₁ + ßX₂ + ßX₃ + Ɛ 1) Jika t hitung > t tabel maka


variabel berpengaruh dan jika
Keterangan: nilai signifikan < 0,05 maka
variabel signifikan, jadi H0
Y = Variabel terikat (ERC) ditolak artinya terdapat pengaruh
yang signifikan antara satu
Α = Konstanta
variabel independen terhadap
ß₁,ß₂,ß₃ = Koefisien regresi variabel variabel dependen.
bebas 2) Jika t hitung < t tabel maka
variabel tidak berpengaruh dan
* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 53
SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

jika nilai signifikan > 0,05 maka dependen (Ghozali, 2016:95).


variabel tidak signifikan, jadi H0
diterima artinya tidak terdapat HASIL PENELITIAN DAN
pengaruh yang signifikan antara PEMBAHASAN
satu variabel independen
terhadap variabel dependen. 1. Struktur modal tidak
berpengaruh terhadap Earning
Uji Koefisien Regresi Secara Response Coefficient (ERC)
Simultan (Uji F) Hasil analisis data untuk variabel
Uji F atau uji koefisien regresi secara struktur modal diperoleh bahwa t
simultan, yaitu untuk mengetahui hitung sebesar -1,424 jika
pengaruh signifikan variabel dibandingkan dengan t tabel pada
independen secara simultan terhadap tingkat signifikansi α = 5% dengan
variabel dependen. df (n-k-1) atau 46-3-1 = 42, (0,05)
(42) yaitu sebesar sebesar 2,01808
Kriteria pengambilan keputusan maka dapat diketahui bahwa t hitung
untuk uji F yaitu : < t tabel (-1,424 < 2,01808) dan nilai
1) Jika nilai signifikan < 0,05 maka signifikan sebesar 0,162
variabel berpengaruh signifikan, menunjukkan nilai yang lebih besar
jadi H0 ditolak artinya terdapat dari nilai pada tingkat signifikansi
pengaruh yang signifikan antara yang telah ditentukan yaitu sebesar
variabel independen secara 0,05 (0,162 > 0,05 hasil tersebut
simultan terhadap variabel menunjukkan bahwa struktur modal
dependen. tidak berpengaruh terhadap Earning
2) Jika nilai signifikan > 0,05 maka Response Coefficient (ERC). Hasil
variabel tidak berpengaruh penelitian ini tidak mendukung
signifikan, jadi H0 diterima penelitian yang dilakukan oleh Dewi
artinya tidak terdapat pengaruh dan Wahidawati (2020), Wahyuni
yang signifikan antara variabel dan Damayanti (2020), Ramadanti
independen secara simultan dan Rahayu (2019) yang menyatakan
terhadap variabel dependen. bahwa struktur modal berpengaruh
terhadap Earning Response
3. Uji Koefisien Determinasi (R²) Coefficient (ERC). Namun ada
Uji koefisien determinasi (R²) penelitian lain yang mendukung hasil
digunakan untuk mengukur seberapa penelitian ini, yakni penelitian yang
jauh kemampuan model dalam dilakukan oleh Ramadhanti (2019),
menerangkan variasi variabel Dewi dan Rahayu (2018), Solehah
dependen. Nilai koefisien (2016), Arif (2016) yang menyatakan
determinasi adalah hanya berkisar bahwa struktur modal tidak memiliki
antara 0 sampai 1 (0<R<1) yang pengaruh yang signifikan terhadap
dijelaskan dalam ukuran persentase. Earning Response Coefficient
Nilai yang mendekati satu berarti (ERC). Artinya sebagian besar laba
variabel-variabel independen perusahaan yang diteliti mempunyai
memberikan hamper semua laba yang berfluktuasi namun
informasi yang dibutuhkan untuk memiliki nilai Earnings Response
memprediksi variasi variabel Coefficient (ERC) yang tinggi juga,

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 54


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

laba perusahaan yang berfluktuasi penghasilan (beban) pajak tangguhan


tidak mempengaruhi investor untuk yang dilaporkan dalam laba rugi
berinvestasi. Rasio hutang tidak merupakan hasil dari akuntansi
memiliki pengaruh yang signifikan akrual dan komponen yang bersifat
terhadap harga saham karena transitori. Investor belum
investor tidak terlalu sepenuhnya menginterprestasikan
mempertimbangkan rasio hutang. dengan baik tentang substansi
Dalam keputusan investasinya, penghasilan (beban) pajak tangguhan
investor lebih melihat pada informasi yang dilaporkan dalam laporan laba-
rasional yang terkait dengan aspek rugi. Oleh karena itu, investor
fundamental perusahaan seperti menjadi kurang memberikan respon
profitabilitas dan laba yang akan terhadap perusahaan yang
tercermin dari harga saham (Solehah, melaporkan penghasilan (beban)
2016). pajak tangguhan didalam laporan
laba-rugi. Hal ini tercermin dari
2. Alokasi Pajak tidak rendahnya koefisien respon laba
berpengaruh terhadap Earning yang mengindikasikan bahwa
Response Coefficient (ERC) rendahnya kualitas laba.
Hasil analisis data untuk variabel
alokasi pajak diperoleh bahwa t 3. Ukuran Perusahaan
hitung sebesar 1,615 jika berpengaruh terhadap Earning
dibandingkan dengan t tabel pada Response Coefficient (ERC)
tingkat signifikansi α = 5% dengan Hasil analisis data untuk
df (n-k-1) atau 46-3-1 = 42, (0,05) variabel alokasi pajak diperoleh
(42) yaitu sebesar sebesar 2,01808 bahwa t hitung sebesar 3,215 jika
maka dapat diketahui bahwa t hitung dibandingkan dengan t tabel pada
< t tabel (1,615 < 2,01808) dan nilai tingkat signifikansi α = 5% dengan
signifikan sebesar 0,114 df (n-k-1) atau 46-3-1 = 42, (0,05)
menunjukkan nilai yang lebih besar (42) yaitu sebesar sebesar 2,01808
dari nilai pada tingkat signifikansi maka dapat diketahui bahwa t hitung
yang telah ditentukan yaitu sebesar > t tabel (3,215 > 2,01808) dan nilai
0,05 (0,114 > 0,05) hasil tersebut signifikan sebesar 0,003
menunjukkan bahwa alokasi pajak menunjukkan nilai yang lebih kecil
tidak berpengaruh terhadap Earning dari nilai pada tingkat signifikansi
Response Coefficient (ERC). Hasil yang telah ditentukan yaitu sebesar
penelitian ini tidak mendukung 0,05 (0,003 < 0,05) hasil tersebut
penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan bahwa variabel ukuran
Hapsari (2014) yang menyatakan perusahaan berpengaruh signifikan
bahwa alokasi pajak berpengaruh terhadap Earning Response
terhadap Earning Response Coefficient (ERC). Hasil penelitian
Coefficient (ERC). Ada beberapa hal ini mendukung penelitian Rohmana
yang dapat diduga menjadi alasan (2017), Dewi dan Rahayu (2018),
mengapa pelaporan penghasilan Dewi dan Putra (2017), Vivaldi,
(beban) pajak tangguhan Khairunnisa dan Mahardika (2017),
berpengaruh tidak berpengaruh Silfia (2017) yang menyatakan
karena investor menyadari bahwa bahwa ukuran perusahaan

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 55


SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

berpengaruh signifikan terhadap < 0,05 hasil tersebut menunjukkan


Earning Response Coefficient bahwa variabel independen yaitu
(ERC). Semakin luasnya informasi struktur modal, alokasi pajak dan
yang diberikan perusahaan akan ukuran perusahaan secara simultan
membentuk laba ekonomis yang berpengaruh signifikan terhadap
baik. Semakin banyaknya informasi variabel dependen yaitu Earning
aktifitas yang disediakan perusahaan Response Coefficient (ERC).
pada saat pelaporan, semakin mudah
respon pasar merespon laporan
keuangan perusahaan sebagai acuhan KESIMPULAN & SARAN
investor untuk investasi. Perusahaan Berdasarkan hasil penelitian yang
dengan ukuran perusahaan yang telah dilakukan maka dapat
tinggi dianggap bisa memanfaatkan disimpulkan bahwa :
total aktiva yang dimiliki untuk
memenuhi kebutuhan operasional 1. Struktur modal tidak berpengaruh
perusahaan, sehingga kegiatan terhadap Earning Response
operasional perusahaan dapat Coefficient (ERC).
berjalan dengan baik dan dapat 2. Alokasi pajak menunjukkan
memaksimalkan jumlah laba yang bahwa variabel alokasi pajak
akan diperoleh perusahaan. tidak berpengaruh terhadap
Perusahaan besar dianggap memiliki Earning Response Coefficient
informasi yang lebih banyak (ERC).
dibandingkan dengan perusahaan 3. Ukuran perusahaan berpengaruh
kecil. Semakin besar perusahaan signifikan terhadap Earning
maka semakin banyak informasi Response Coefficient (ERC).
publik yang tersedia mengenai 4. Struktur modal, alokasi pajak dan
perusahaan tersebut, sehingga ukuran secara simultan
memudahkan perusahaan untuk berpengaruh signifikan terhadap
mendapatkan respon di pasar modal. Earning Response Coefficient
Besarnya asset yang dimiliki oleh (ERC).
perusahaan dapat dijadikan sebagai
penunjang dalam kegiatan DAFTAR PUSTAKA
operasional perusahaan agar berjalan
Arif, R. (2016). Pengaruh Struktur
dengan baik dan memaksimalkan
Modal, Resiko Sistematis,
laba yang akan diperoleh .
Kesempatan Bertumbuh
Dan Ukuran Perusahaan
4. Struktur Modal, Alokasi Pajak Terhadap Earnings Response
dan Ukuran Perusahaan Coefficient (ERC). Jurnal
berpengaruh terhadap Earning Akuntansi Vol. 4 No. 2.
Response Coefficient (ERC)
Dewi, A. A. P. K., & Putra, I. M. P.
Berdasarkan uji Anova atau uji
D. (2017). Pengaruh
F menunjukkan bahwa F hitung
Leverage Dan Ukuran
sebesar 4,274 dan F tabel sebesar
Perusahaan Pada Earnings
3,22. Dapat diketahui bahwa F
Response Coefficient. E-
hitung > F tabel (4,274 > 3,22)
Jurnal Akuntansi
dengan nilai signifikan sebesar 0,010
* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 56
SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

Universitas Udayana Vol. Vol. 8 No. 3


19.1 April 2017: 367-391.
Ramadhanti, D. (2019). Pengaruh
Dewi, A. M., & Wahidawati. (2020). Pertumbuhan Perusahaan,
Pengaruh Corporate Social Profitabilitas, Risiko
Responsibility, Sistematik, Dan Struktur
Struktur Modal dan Kinerja Modal Terhadap Earnings
Lingkungan Terhadap Response Coefficient Pada
Earning Response Sektor Industri Barang
Coefficient. Jurnal Ilmu dan Konsumsi.
Riset Akuntansi (JIRA) Vol. 9
Septyarini, H. E. (2019). Pengaruh
No. 8.
Struktur Modal, Ukuran
Dewi, M. V. C., & Rahayu, S. Perusahaan, Profitabilitas
(2018). Pengaruh Ukuran Dan Pertumbuhan
Perusahaan, Struktur Modal Perusahaan Terhadap
Dan Persistensi Laba Koefisien Respon Laba
Terhadap Earnings Respons
Coefficient. E- Proceeding of Silfia, Z. (2017). Pengaruh
Konservatisme Akuntansi,
Management Vol. 5 No. 3
Islamic Social Reporting,
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Leverage, Dan Ukuran
Multivariate Dengan Perusahaan Terhadap
Program IBM SPSS 25 Earnings Response
(Edisi 9). Semarang: Badan Coefficient (ERC). Jurnal
Penerbit Universitas Ekonomi Akuntansi Vol. 3
Diponegoro. Issue 4.
Hapsari, D. (2014). Pengaruh Risiko Solehah, F. R. (2016). Pengaruh
Sistematik, Persistensi Laba Persistensi Laba, Struktur
Dan Alokasi Pajak Antar Modal dan Ukuran
Periode Terhadap Earnings Perusahaan Terhadap
Response Coefficient (ERC). Koefisien Respon Laba
Jurnal Akuntansi Vol. 3 No. (Earning Response
1. Coefficient)
Kasmir. (2017). Analisis Laporan Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Keuangan (Catatan ke-8). Kuantitatif, Kualitatif, dan
Jakarta: PT. Rajagrafindo R&D. Bandung:
Persada Alfabeta,cv.
Ramadanti, A. D., & Rahayu, Y. Vivaldi, P. R., Khairunnisa, &
(2019). Pengaruh Mahardika, D. P. K. (2017).
Profitabilitas, Struktur Modal Analisis Regresi
Dan Persistensi Laba Earnings Response
Terhadap Earnings Response Coefficient : Ukuran
Coefficient. Jurnal Ilmu Perusahaan Dan Risiko
dan Riset Akuntansi (JIRA) Default. E- Proceeding
Management Vol. 4 No. 2
* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 57
SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol. 1 No. 1 Oktober 2021

Agustus 2017.
Wahyuni, A., & Damayanti, C. R.
(2020). Pengaruh Persistensi
Laba, Struktur Modal
Dan Corporate Sosial
Responsibility (CSR)
Terhadap Earning
Response Coefficient (ERC).
Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB) Vol. 78.1.
Yoga, A. N., & Tresno, E. J. (2014).
Pengaruh Alokasi Pajak
Antar Periode,
Investment Opportunity Set
dan Likuiditas Terhadap
Kualitas Laba. Jurnal Ilmiah
Wahana Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta.

* Corresponding author’s e-mail: dearayi97@gmail.com 58

You might also like