Professional Documents
Culture Documents
ristidwilestari@gmail.com1
sistya_r@yahoo.com2
Abstract
This study aims to analyze and find evidence of the effect of tax planning and book tax differences on
earnings persistence with earnings quality as moderating variable. The data used is secondary data
obtained from the financial statements of manufacturing companies listed on the Indonesian Stock
Exchange for 4 years; namely 2014-2017 selected by purposive sampling method. This analytical
method used to test the hypothesis in this study is multiple regression analysis.The results of this study
indicate that the tax planning variable has a negative influence on earnings persistence. This is
because tax planning is used to apply discretion policy of accounting in reducing company profit so it
will reduce tax amount. Contra effect of tax planning causes low earnings persistence The company
conducts tax planning to minimize the tax burden that is borne by companies that have a long-term
focus so that profits can reflect future earnings (sustainable earnings). Whereas book tax differences
do not have an influence on earnings persistence, this is possible because income and costs that are
adjusted in fiscal reconciliation do not affect future earnings revisions. Lastly, earnings quality does
not strengthen tax planning and book tax differences toward earnings persistence.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan bukti pengaruh perencanaan pajak dan
book tax differences terhadap persistensi laba dengan kualitas laba sebagai variabel moderasi. Data
yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 4 tahun; yaitu 2014-2017 dipilih dengan metode
purposive sampling. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel perencanaan pajak
memiliki pengaruh negatif terhadap persistensi laba. Hal ini karena perencanaan pajak bertujuan
menggunakan kebijakan diskresi akuntasi dalam meminimalkan laba sehingga mengurangi beban
pajak perusahaan. Kontra efek dari perencanaan pajak menyebabkan persistensi laba menjadi rendah.
Sedangkan book tax differences tidak memiliki pengaruh pada persistensi laba, ini dimungkinkan
karena pendapatan dan biaya yang disesuaikan dalam rekonsiliasi fiskal tidak mempengaruhi revisi
pendapatan di masa depan. Terakhir, kualitas laba tidak memperkuat perencanaan pajak dan book tax
differences terhadap persistensi laba.
Kata kunci: Tax Planning ,Book Tax Diffrences,Persistence of Earnings, Earnings quality
tinggi kualitas laba akuntansi dan bila tercermin dalam laba saat ini dengan
pada penurunan laba bersih, sehingga pajak (Firman, 2013). Book tax
semakin besar pendapatan, maka besaran pajak yang harus dibayar dan
sehingga laba yang diperoleh tidak kompensasi yang lebih baik dari
Gambar 1
Rerangka Konseptual
laba komersial terhadap laba fiskal baik pada awal maupun akhir periode
Perhitungan book tax difference Kualitas laba juga dapat dilihat dari
dilihat dari laba atau rugi bersih perubahan total akrual yang
laba akuntansi dengan laba fiskal. total akrual dari waktu ke waktu.
Berdasarkan ulasan diatas, maka
BTG = Laba Akuntansi – Laba Fiskal dirumuskan perhitungan kualitas laba
sebagai berikut :
bagian penting dari siklus operasional proporsional bagi institusi atau badan
Tabel 4.2
Hasil Uji Hipotesa
Collinearity
Variabel Coefficients t Sig. Tolerance VIF
Independen
TP -0,0075 -3,099 0,002 0,648 1,543
BTD -0,0002 -0,566 0,572 0,423 2,364
Moderating
TP.KL 0,00004 1,304 0,193 0,119 8,437
BTD.KL -0,000004 -0,57 0,569 0,116 8,626
Control
ACC -0,0241 -2,995 0,003 0,892 1,121
VAK -0,0171 -1,841 0,067 0,852 1,174
VAP -0,0029 -1,579 0,116 0,9 1,112
KI -0,00004 -0,627 0,531 0,866 1,154
KM 0,0003 1,117 0,265 0,961 1,041
2
R 0,118
2
Adj R 0,082
Prob 3,278
(F-Statistics)
Kolmogorov- 0,113
Sminov
Durbin Watson 1,946
Observation 230
Sumber : olah data
10 dan nilai tolerance lebih besar dari Hasil uji korelasi determinasi
0.10. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien korelasi
multikolinearitas menunjukkan bahwa sebesar 0.344 atau sama dengan 34%,
seluruh variabel independen pada yang artinya hubungan antara variabel
penelitian ini memiliki nilai VIF X (perencanaan pajak, book tax
kurang dari 10 dan nilai tolerasnce difference) terhadap Y yang
lebih dari 0.10 yang artinya variabel disebabkan oleh X. Adjusted R Square
independen yang dipakai dalam merupakan nilai R2 sebesar 0.082 atau
penelitian ini tidak saling berhubungan 8.2%, yang artinya variasi dari
atau tidak memiliki multikolinearitas. independen (persistensi laba) mampu
menjelaskan variabel dari variabel
Dalam uji heteroskedastisitas,
independen (perencanaan pajak, book
hasil pengujian menunjukkan seluruh
tax difference) sebesar 8.2%.
variabel bebas tidak berpengaruh pada
Sedangkan sisanya 91.8% dijelaskan
nilai absolut residual yang dilihat dari
oleh variasi dari variabel independen
nilai signifikansi masing-masing
lain yang mempengaruhi persistensi
variabel bebas diatas 0.05 (nilai sig >
laba tidak digunakan dalam model.
0.05). Hal ini mempunyai arti bahwa
model regresi bebas dari Hasil uji ANOVA atau uji F
heteroskedastisitas. menunjukkan bahwa F-hitung sebesar
3.278 dengan tingkat signifikansi
Dalam uji autokorelasi
0.001. Berdasarkan hasil tersebut,
menunjukkan bahwa tidak ada
dapat disimpulkan bahwa variabel
autokorelasi positif atau negatif
independen berpengaruh simultan
dimana nilai Du untuk k=9 dan n=230
terhadap persistensi laba yang
adalah 1.8657, 4-Du = 4-1,8657, Du <
ditunjukkan hasil sebesar 0.001 (lebih
Dw<4-Du atau 1.8657 <1.946<2.1343,
kecil dari 0.05).
yang berarti tidak ada autokorelasi
positif atau negatif. Berdasarkan hasil olahan data
diatas, yang menunjukkan bahwa nilai
dari 0.05. Dengan demikian, penelitian manajemen laba yang dilakukan oleh
ini membuktikan bahwa kualitas laba perusahaan. Manajemen laba yang
tidak berpengaruh memperkuat dilakukan untuk menghindari
hubungan antara perencanaan pajak penurunan dan kerugian laba.
dan persistensi laba. Sejalan dengan Manajemen laba yang dilakukan
penelitian Scott (2009), laba yang perusahaan akan mengakibatkan
diperoleh perusahaan tersebut dapat kualitas laba yang rendah. Namun,
meningkat lebih tinggi terhadap manajemen laba akan menghasilkan
informasi yang bersifat sementara. laba bersih yang tinggi. Selain dapat
Dalam penelitian ini, semakin memberi manfaat dalam hal memberi
persisten atau permanen suatu laba informasi mengenai kinerja
dari waktu ke waktu, respon investor perusahaan dalam hal pendeteksian
semakin rendah yang menunjukkan laba, book tax difference juga
persistensi laba tidak berpengaruh diprediksi dapat mempengaruhi kinerja
terhadap kualitas laba. perusahaan (pertumbuhan laba) akibat
dari perbedaan mekanisme dalam
Dan hasil empiris juga
perhitungan laba.
menunjukkan kualitas laba memiliki
nilai signifikansi lebih besar dari 0.05. Variabel kontrol dalam
Dengan demikian, penelitian ini penelitian ini yang berpengaruh pada
membuktikan bahwa kualitas laba persistensi laba yaitu akrual.
tidak berpengaruh memperkuat Berdasarkan hasil olahan data diatas
hubungan antara book tax difference yang menunjukkan bahwa nilai
dan persistensi laba. Hasil penelitian signifikansi akrual dan volalitas arus
ini tidak sejalan dengan Phillips et al kas lebih kecil dari 0.05 yaitu sebesar
(2014). Book tax difference berupa 0.003>0.05 sehingga dapat
perbedaan temporer yang tercermin disimpulkan bahwa akrual
dalam pajak tangguhan dapat berpengaruh signifikan negatif
digunakan untuk mendeteksi terhadap persistensi laba. Hal ini