You are on page 1of 11

IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education

http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
E-ISSN: 2655-6278 P-ISSN: 2655-6588

Desain Skenario Pembelajaran Aktif Dengan Metode “MIKIR”


Pada Mata Kuliah Pendidikan IPS
PIKI SETRI PERNANTAH
Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia
Email: pikisetripernantah@gmail.com

ABSTRACT: Desain of Active learning Scenario With The “MIKIR” Method on Social Studies Education. In the
social sciences and education sciences in higher education, the subject of Social Sciences Education is one of
the compulsory subjects that important is taught. The importance of Social Studies Education is expected to
contribute to building student’s national awareness, have social insight and social sensitivity so that the
creation of good social interaction in the community life. Ideally, Social Sciences Education courses not only
teach knowledge to students but are also able to teach values derived from social realities that occur in
society. For this reason, the learning process of Social Sciences Education courses must prioritize active
learning (student-center) so that students are able to think more critically, communicatively, and reflectively.
This article aims to: 1) describe the importance of social studies education courses that are active learning; 2)
designing an example of a learning scenario using the "MIRIR" method in the Social Studies Education. Active
learning with the "MIKIR" method was adopted from the development of the 21st Century learning model
developed by the Tanoto Foundation. Abbreviations of the "MIKIR" method are Experiencing, Interaction,
Communication, and Reflection. This method seeks to answer the challenges of 21st Century education and is
also relevant to constructive learning.
Keywords: Learning Scenario, MIKIR Method, Social Studies.

ABSTRAK: Desain Skenario Pembelajaran Aktif dengan Metode “MIKIR” Pada Mata Kuliah Pendidikan IPS.
Dalam rumpun ilmu sosial dan ilmu pendidikan di perguruan tinggi, mata kuliah Pendidikan IPS adalah salah
satu mata kuliah wajib yang penting diajarkan. Pentingnya Pendidikan IPS diharapkan dapat berkontribusi
untuk membangun kesadaran kebangsaan mahasiswa, memiliki wawasan sosial dan kepekaan sosial sehingga
terciptanya interaksi sosial yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Idealnya, mata kuliah Pendidikan IPS
tidak hanya memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tetapi juga mampu mengajarkan nilai-nilai yang
berangkat dari realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Untuk itu, proses pembelajaran mata kuliah
Pendidikan IPS harus mengedepankan pembelajaran aktif (student-center) sehingga mahasiswa mampu lebih
berpikir kritis, komunikatif, dan reflektif. Artikel ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pentingnya mata
kuliah Pendidikan IPS yang active learning; 2) mendesain sebuah contoh skenario pembelajaran dengan
metode “MIKIR” pada mata kuliah Pendidikan IPS. Pembelajaran aktif dengan metode “MIKIR” diadopsi dari
pengembangan model pembelajaran Abad 21 yang dikembangkan oleh Tanoto Foundation. Singkatan dari
metode “MIKIR” adalah Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi. Metode ini berusaha menjawab
tantangan pendidikan Abad ke-21 dan relevan dengan pembelajaran yang konstruktivistik.
Kata Kunci: Skenario Pembelajaran, Metode MIKIR, Pendidikan IPS.

PLEASE CITE AS: Pernantah, P. (2019). Desain Skenario Pembelajaran Aktif Dengan Metode
“Mikir” Pada Mata Kuliah Pendidikan IPS. Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE),
1(2), 145-155. doi:http://dx.doi.org/10.29300/ijsse.v1i2.1929
IJSSE: Indonesian Journal of Social Sceince Education
Vol. 1, No. 2, Juli 2019

A. PENDAHULUAN akan menyentuh dunia pendidikan tinggi.


Memuat Dalam menjalankan proses Tentu disiapkan tenaga guru atau SDM yang
kehidupan-nya, manusia dapat dikatakan mampu mengajarkan pendidikan ilmu sosial
sebagai makhluk individu sekaligus makhluk di sekolah. Sebelum adanya proses
sosial. Manusia memilik karakter dan pengajaran pendidikan IPS di sekolah, maka
kepribadian masing-masing yang unik, tetapi para mahasiswa di perguruan tinggi akan
manusia tidak akan dapat memenuhi dibekali pengetahuan ilmu sosial dan
kebutuhan secara mandiri. Untuk itu, manusia pendidikan IPS yang memadai untuk
sangat tergantung dan membutuhkan selanjutnya dapat mengajarkan kembali
makhluk lain (baik individu/kelompok) dalam dalam proses pendidikan di sekolah. Hal ini
pemenuhan kebutuhannya sehingga juga menunjukan bahwa adanya perbedaan
diperlukan interaksi antar satu dengan pendidikan IPS di sekolah dan pendidikan IPS
lainnya. di perguruan tinggi.
Persoalan kehidupan manusia tentu Sapriya (2017) menjelaskan bahwa adanya
semakin kompleks dan kompetitif sehingga perbedaan defenisi Pendidikan IPS di
manusia perlu memahami ini agar terciptanya Indonesia berimplikasi bahwa Pendidikan IPS
keseimbangan dan interaksi yang baik di dapat dibedakan atas dua, yang PIPS sebagai
tengah-tengah kehidupan masyarakat. Untuk mata pelajaran dan PIPS sebagai kajian
membekali manusia agar memiliki wawasan akademik. PIPS sebagai kajian akademik
sosial, kepekaan sosial, dan ketrampilan sosial disebut juga IPS sebagai pendidikan disiplin
maka diperlukan adanya pengajaran ilmu adalah PIPS sebagai seleksi dan integrasi
pendidikan IPS kepada manusia yang dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu
berangkat dari realitas dan persoalan sosial lain yang relevan, dikemas secara prikologis,
yang ada di masyarakat. Gunawan (2016) ilmiah, pedagogis, dan sosial-kultural untuk
menyebut juga bahwa IPS sebagai bidang tujuan pendidikan.
keilmuwan yang sangat dinamis, karena Calon guru IPS atau mahasiswa yang
mempelajari keadaan masyarakat yang cepat kuliah di rumpun ilmu sosial (Pendidikan IPS)
perkembangannya. harus memiliki pemahaman yang baik tentang
Hal ini sangat relevan dengan kondisi ilmu sosial dan pendidikan IPS. Bagaimana
bangsa Indonesia yang multi-kultural. Peran mengajarkannya di sekolah dan strategi
pendidikan IPS dapat mengajarkan berbagai apakah yang efektif digunakan agar tujuan
cara untuk memecahkan masalah sosial, mata pelajaran IPS di sekolah dapat tercapai.
memiliki sikap sosial yang baik sehingga Oleh karena itu, hadirlah mata kuliah
dapat meminimalisir terjadinya konflik dan pendidikan IPS di perguruan tinggi sebagai
terwujudnya masyarakat yang good bekal pedagogis bagi calon guru IPS atau
citizeship. rumpun ilmu sosial.
Pendidikan IPS di Indonesia sudah ada Untuk menjawab tantangan Abad ke-21
sejak tahun 1975, kurikulum pendidikan pada yang berbasis ketrampilan 4Cs (Ketrampilan
masa itu telah memuat IPS sebagai mata Abad 21) maka perlu dikembangkan
pelajaran yang harus diajarkan untuk pembelajaran inovatif, aktif, dan reflektif. Jadi
pendidikan di sekolah dasar dan menengah. mahasiswa tidak hanya memiliki keahlian di
Atas dasar hal itu tentu pendidikan IPS juga bidang keilmuwan tetapi juga memiliki sikap

Page | 146
IJSSE: Indonesian Journal of Social Sceince Education
Vol. 1, No. 2, Juli 2019

yang baik. Sudah seyogyanya perkuliahan Pembelajaran aktif juga mengacu pada
dikampus senantiasa menciptakan kelas yang penggunaan strategi belajar mengajar
active learning agar mahasiswa dapat lebih dengan tujuan agar terjadi keterlibatan
aktif, kritis, dan mampu meningkatkan mahasiswa dalam proses belajar. Pelaksanaan
ketrampilan diri agar mampu bersaing di pembelajaran aktif (active learning) ini agar
dunia kampus maupun dunia kerja. efektif dan efisien maka dibutuhkan berbagai
Meskipun fakta-fakta di lapangan masih pendukung pada proses pembelajaran yang
banyak perkuliahan belum berbasis active dilakukan. Beberapa diantaranya seperti dari
learning. Para dosen masih banyak aspek mahasiswa, dosen, sumber/bahan
memberikan materi dengan metode ceramah belajar, skenario pembelajaran, hingga sarana
kepada mahasiswa, sehingga hal itu tidak pembelajaran (lingkungan belajar). Sebab,
berdampak kepada peningkatan 21st Century Ibrahim (2017) menyampaikan bahwa
Skill (critical thinking, communicating, keterbatasan sumber bacaan, buku referensi,
creative thinking, dan collaborating) yang dan kondisi lingkungan baik sekolah maupun
harus dimiliki subjek didik. Asiah (2017) masyarakat menjadi kendala bagi guru untuk
mengungkapkan bahwa dalam kenyataannya menerapkan sepenuhnya model pembelajaran
masih banyak mahasiswa yang praktik modern yang cenderung terpusat pada
strategi pembelajaran aktif menampakkan peserta didik (active learning).
belum siap materi, salah dalam menerapkan Untuk mendukung adanya inovasi
langkah-langkah strategi pembelajaran, pembelajaran aktif pada mata kuliah
kurang percaya diri, merasakan kesulitan Pendidikan IPS maka salah satu hal penting
dalam mengungkapkan kata-kata dalam yang dapat dilakukan dosen adalah
bentuk bahasa, ataupun kesulitan dalam mendesain skenario pembelajaran yang
mengungkapkan gagasan penyampaian berbasis pada active learning, dalam hal ini
materi, intonasi bicara yang masih monoton metode yang digunakan adalah metode
ataupun nada bicara yang masih kurang jelas MIKIR yang dikembangkan oleh Tanoto
karena masih terlalu lemah. Semua ini Foundation. Metode MIKIR ini dikembangkan
disebabkan oleh faktor pembiasaan. dengan maksud agar pembelajar (subjek
Masalah tersebut perlu segera di belajar) mampu diajak untuk kreatif,
selesaikan melalui inovasi perkuliahan yang kolaborasi dan kerjasama dalam tim, serta
lebih aktif. Sebab, pembelajaran aktif ini juga bersikap kritis selama proses pembelajaran
sangat relevan dengan pandangan berlangsung. Sebab, kondisi pembelajaran
kontruktivistik, dimana proses pembelajaran IPS selama ini pun masih terlihat pemahaman
dianggap sebagai kegiatan merekonstruksi konsep IPS mahasiswa yang rendah. Perlu
pemikiran terhadap pengalaman dan realitas strategi pembelajaran aktif untuk
yang dilakukan secara mandiri oleh meningkatkan hal itu agar semua mahasiswa
mahasiswa itu sendiri. Dosen hanyalah terlibat aktif dalam semua kegiatan
sebagai fasilitator dan pengarah yang pembelajaran.
menyiapkan agar kegiatan pembelajaran Jika dihubungkan dengan Kurikulum 2013
berjalan baik dan dapat mencapai tujuan yang berlaku saat ini, yang senantiasa
perkuliahan. mengedepankan pendekatan saintifik dan
konstruktif maka metode ini juga sangat bisa

147 | P a g e
IJSSE: Indonesian Journal of Social Sceince Education
Vol. 1, No. 2, Juli 2019

diterapkan di dalam proses pembelajaran IPS yang akan mempermudah dosen dalam
di sekolah. Sebelum guru IPS mampu menyampaikan materi untuk mencapaian
mendesain dan melaksanakan pembelajaran tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.
aktif di sekolah maka mereka juga perlu di Pemberian mata kuliah ini bertujuan untuk
didik di kampus agar memiliki kebiasaan membekali mahasiswa program studi
belajar aktif. Untuk itu pembelajaran aktif pendidikan sejarah dalam hal mengajar di
sangat penting dikembangkan untuk sekolah dan ketika berada dalam kehidupan
mahasiswa/ calon guru masa depan. Tidak bermasyarakat. Mata kuliah ini diberikan
hanya pada mata kuliah Pendidikan IPS tetapi kepada mahasiswa karena bidang ilmunya
dapat juga diterapkan pada mata kuliah termasuk dalam rumpun bidang ilmu
lainnya. pendidikan ilmu pengetahuan sosial (IPS).
Melalui tulisan ini akan dipaparkan studi Dengan melihat kenyataan di sekolah yang
tentang bentuk inovasi pembelajaran aktif muncul adalah IPS Terpadu, yang
yang diterapkan di perguruan tinggi. Bahkan memadukan beberapa materi pendidikan ilmu
pembelajaran aktif dapat menjadi dasar sosial sehingga menuntut mahasiswa untuk
dilaksanakannya berbagai inovasi perkuliahan memahami tidak hanya bidang keilmuanya
yang saat ini berusaha untuk menyesuaikan saja, tetapi juga bidang keilmuan pendidikan
dengan isu pembelajaran revolusi indutri 4.0 IPS secara terpadu seperti yang diajarkan di
yang berbasis digital learning. Untuk itu, sekolah menengah.
tulisan berusaha memamparkan terkait hal Mata kuliah Pendidikan IPS berusaha
sebagai berikut: 1) mendeskripsikan memberikan pemahaman kepada mahasiswa
pentingnya pembelajaran aktif (active tentang pembelajaran IPS sebagai program
learning), terutama pada mata kuliah pendidikan untuk bekal menjadi guru di
Pendidikan IPS; 2) mendesain sebuah contoh sekolah, terutama di SD/MI dan SMP/MTS.
skenario pembelajaran aktif dengan metode Mata kuliah ini mengajarkan tentang
“MIKIR” pengantar Pendidikan IPS berupa konsep
Pendidikan IPS, tujuan dan fungsi Pendidikan
B. PENDIDIKAN IPS IPS, filosofis dan perkembangan Pendidikan
Mata kuliah Pendidikan IPS yang dimaksud IPS di dunia dan Indonesia, kurikulum
di dalam tulisan ini merupakan salah satu Pendidikan IPS, model dan pendekatan
mata kuliah yang diberikan kepada Pendidikan IPS, media Pendidikan IPS,
mahasiswa di Program Studi Pendidikan problematika dalam Pendidikan IPS,
Sejarah. Untuk itu, dosen perlu menyiapkan multikulturalisme dalam Pendidikan IPS, isu-
perangkat perkuliahan untuk mencapai tujuan isu Sosial dalam Pendidikan IPS, dan
perkuliahan. bagaimana evaluasi yang harus dilaksanakan
Menurut Ibrahim dalam Wiratsiwi (2002), dalam Pendidikan IPS. Semua komponen itu
bahwa perangkat perkuliahan yang diperlukan diberikan sebagai bekal untuk menjadi guru
dalam mengelola proses belajar mengajar IPS di sekolah. Bahwasanya lulusan
berupa: Satuan Acara Perkuliahan, Lembar Pendidikan Sejarah juga mampu mengajarkan
Kegiatan Mahasiswa (LKM), Lembar Penilaian, mata pelajaran IPS di sekolah.
Buku Ajar Mahasiswa, dan Media Memahami misi kurikulum IPS,
Pembelajaran. Ini merupakan satu kesatuan kemampuan transdisipliner, multidisiplin,

Page | 148
IJSSE: Indonesian Journal of Social Sceince Education
Vol. 1, No. 2, Juli 2019

cooperative study dalam memecahkan dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu,
masalah sosial, harus dikuasai oleh setiap guru dalam proses pembelajaran dituntut
guru IPS, disamping kemampuan kesabaran, keuletan dan sikap terbuka di
pengaplikasian metode, media, sumber samping kemampuan dalam situasi belajar
belajar dan asesmen yang bervariasi mengajar yang lebih aktif (Rahmawati,
(Setyowati & Fimansyah, 2018). Chamdani & Budi, 2015).
Dalam mata kuliah ini diharapkan tidak Pembelajaran aktif (active learning) dapat
hanya sekedar transfer of knowledge, tetapi didasarkan pada teori pengetahuan atau
juga perlu transfer of values yang sesuai konstruktivisme Piaget dan teori progressive
dengan realitas kehidupan masyarakat. education John Dewey. Piaget dalam
Martoella dalam Purnomo, dkk (2016), Adisusilo (2013), mengatakan bahwa teori
mengatakan bahwa pembelajaran Pendidikan konstruktivisme Piaget sangat memengaruhi
IPS juga lebih menekankan pada aspek bagaimana peserta didik harus aktif belajar
“pendidikan” daripada “transfer konsep”, untuk membentuk pengetahuan dan
karena dalam pembelajaran pendidikan IPS bagaimana sebaiknya guru membantu
peserta didik diharapkan dapat memperoleh peserta didik membangun suatu
pemahaman terhadap sejumlah konsep dan pengetahuan. Sedangkan John Dewey dalam
mengembangkan serta melatih sikap, nilai, Arends (2001), menjelaskan bahwa dalam
moral, dan keterampilannya berdasarkan pengajaran ada beberapa hal yang dapat
konsep yang telah dimilikinya. membantu peserta didik dalam proses
Mahasiswa juga diberikan tugas akhir agar berpikir dan menghasilkan keterampilan
bisa mempraktekkan pengetahuan yang telah berpikir, yang selanjutnya disebut dengan
di peroleh selama materi perkuliahan “reflektif thinking”. Proses kognitif menurut
berlangsung. Setelah mengikuti mata kuliah Dewey terbentuk apabila peserta didik
ini para mahasiswa diharapkan mampu terlibat secara aktif dalam proses
memiliki pengetahuan dan keterampilan pembelajaran.
dalam mengembangkan kurikulum dan Jauhar (2011) menjelaskan bahwa
pembelajaran IPS di sekolah. Selain itu, pembelajaran aktif berarti pembelajaran yang
mahasiswa juga dbekali pemahaman tentang memerlukan keaktifan semua peserta didik
wawasan sosial masyarakat, kepekaan sosial, dan guru secara fisik, mental, emosional,
dan ketrampilan sosial agar mampu bahkan moral dan spiritual. Guru harus
berinteraksi secara baik dalam pergaulan menciptakan suasana sedemikian rupa
masyarakat sehingga terwujudnya good sehingga peserta didik aktif bertanya,
citizenship. membangun gagasan, dan melakukan
kegiatan yang dapat mem-berikan
C. PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE pengalaman langsung, sehingga belajar
LEARNING) merupakan proses aktif peserta didik dalam
Salah satu upaya untuk meningkatkan membangun pengetahuannya sendiri. Dengan
mutu pendidikan adalah dengan cara demikian, peserta didik didorong untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang bertanggung jawab terhadap proses
didasarkan pada interaksi atau hubungan belajarnya sendiri.
timbal balik antara guru dengan peserta didik

149 | P a g e
IJSSE: Indonesian Journal of Social Sceince Education
Vol. 1, No. 2, Juli 2019

Strategi pembelajaran aktif juga dapat Peran guru dalam pembelajaran aktif yang
diartikan sebagai suatu kegiatan memfungsikan dirinya sebagai fasilitator,
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dapat membantu peserta didik untuk belajar
dan peserta didik yang membantu peserta dan memiliki keterampilan-keterampilan yang
didik dalam meningkatkan teknik dan diperlukan untuk mencapai tujuan
kemampuan peserta didik dalam mendengar, pembelajaran. Dengan demikian sebagai
mengamati, mengajukan pertanyaan, dan fasilitator guru me-nyediakan fasilitas
mendiskusikan materi pelajaran yang pedagogis, psikologis, dan akademik bagi
dipelajari dengan peserta didik lain agar pengembangan dan pembangunan kognitif
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara bagi peserta didik maka guru wajib
efektif dan efisien (Hamruni, 2012). menguasai teori pendidikan dan model
Dalam penerapan pembelajaran aktif, pembelajaran serta mampu dalam
seorang pendidik harus mampu membuat penguasaan bahan agar pembelajaran aktif
pelajaran yang diajarkan itu menantang dapat berjalan dengan lancar (Raehang,
dan merangsang daya cipta anak didik untuk 2014).
menemukan dan mau memberikan respon. Untuk mahasiswa, pembelajaran aktif
Sehingga para pendidik harus memperhatikan adalah strategi perkuliahan yang memberi
prinsip-prinsip dalam upaya penerapan peran kepada mahasiswa untuk mencari
belajar aktif (active learning). Salah satu informasi atau memecahkan berbagai
prinsip yang harus diperhatikan adalah masalah. Peran dosen hanya sebatas
orientasi pem-belajaran harus beralih dari fasilitator dan konsultan karena proses
teacher-oriented ke student-oriented. pembelajaran lebih banyak dilakukan oleh
Perubahan orientasi ini tentu saja akan para mahasiswa secara mandiri.
menuntut para pendidik untuk berpikir ulang Pembelajaran aktif akan mampu mengubah
tentang adanya kelas pasif, dan dan harus perilaku dan sikap mental para mahasiswa.
melakukan inovasi atau variasi dengan suatu Perubahan yang terjadi dapat berupa peran
pendekatan pedagogis yang dapat membuat aktif dalam kegiatan kelompok, munculnya
anak didik lebih terlibat secara aktif dalam keberanian atau kepercayaan diri para
proses pembelajaran. Keterlibatan anak didik mahasiswa dalam mengeluarkan pendapat,
dalam proses pembelajaran sangat vital gagasan dan kreatifitas yang dimilikinya.
agar: a) anak didik dapat menguasai berbagai Asiah (2017) menjelaskan bahwa ada
skill atau keterampilan seperti keterampilan beberapa alasan perlunya menggunakan
critical thinking dan problem solving; dan b) pembelajaran aktif yaitu: (1) memiliki
anak didik dapat menyelesaikan program pengaruh yang kuat pada pembelajaran
pembelajaran yang harus diselesaikannya peserta didik; (2) strategi-strategi
(Braxton, Jones, Hirschy, & Hartkey, 2008; pengembangan pembelajaran aktif lebih
Prince, 2004). Sebab, pembelajaran aktif mampu meningkatkan ketrampilan berfikir
harus berpusat kepada anak didik, peran guru peserta didik daripada peningkatan
terbatas pada fasilitator, dan harus adanya penguasaan isi; (3) melibatkan para pelajar
komunikasi yang aktif antara pendidik dan dalam tugas-tugas berpikir tingkat lebih tinggi
anak didik, sehingga terciptanya suasana seperti analisis, sintesis dan evaluasi, dan; (4)
belajar aktif. berbagai gaya belajar dapat dilayani dengan

Page | 150
IJSSE: Indonesian Journal of Social Sceince Education
Vol. 1, No. 2, Juli 2019

sebaik-baiknya dengan melibatkan peserta mudah menjalankan dan memahami proses


didik dalam kegiatan-kegiatan belajar aktif. pembelajarannya.
Selain itu, pentingnya mengembangkan Selain pentingnya berbagai inovasi
pembelajaran aktif karena relevan pembelajaran aktif di tingkat sekolah dasar
pengembangan model pembelajaran Abad 21. dan menengah, maka ditingkat perguruan
Dimana, pembelajaran aktif merupakan model tinggi (kampus) juga perlu dikembangkan
pembelajaran Abad 21 yang sangat strategi perkuliahan atau pembelajaran aktif.
bermanfaat untuk menggali potensi, skill, dan Hal itu tentu sangat mudah diterapkan
kecerdasan para peserta didik secara lebih mengingat bahwa perkembangan kognitif,
maksimal dan menjadikan proses sikap, dan keterampilan para mahasiswa
pembelajaran lebih aktif, kreatif, efektif dan sudah jauh lebih mampu melaksanakan hal
menyenangkan. tersebut agar perkuliahan juga menjadi lebih
aktif, kreatif namun tetap menyenangkan.
D. SKENARIO PEMBELAJARAN DENGAN Dalam hal ini, salah satu strategi
METODE MIKIR PADA MATA KULIAH perkuliahan aktif yang dikembangkan pada
PENDIDIKAN IPS mata kuliah pendidikan IPS. Seyogyanya mata
Skenario pembelajaran merupakan urutan kuliah ini jangan berkutat dalam
atau rangkaian kegiatan proses pembelajaran menggunakan metode klasik, seperti
yang disusun oleh seseorang guru agar suatu ceramah, tanya-jawab, dan diskusi saja.
proses pembelajaran terjadi sesuai dengan Dengan metode MIKIR, dosen dapat
yang diinginkan dan tercapainya tujuan yang mengarahkan mahasiswa agar lebih aktif,
ingin dicapai. Skenario pembelajaran akan kritis, inovatif dan komunikatif. Sebab,
menjadi acuan proses di dalam kelas agar metode MIKIR ini akan menuntut mahasiswa
berjalan sesuai dengan perencanaan lebih aktif terlibat dalam upaya melakukan
pembelajaran. Skenario juga dibuat dengan percobaan, pengamatan dan pengolahan
sengaja oleh seorang dosen atau guru agar informasi. Kemudian mahasiswa harus
dalam pembelajaran terjadi proses mampu bekerjasama dan kolaborasi dalam
komunikasi-interaktif (active learning) suatu kelompok untuk memecahkan masalah
bersama peserta didik dengan menggunakan (problem solving), kemudian
berbagai sumber belajar untuk mencapai mempresentasikan hasil kerjsamanya di
tujuan pendidikan. Sehingga seorang dosen hadapan para mahasiswa lainnya.
atau guru harus memiliki keterampilan untuk Selanjutnya, selain metode ini mampu
menyiapkan skenario pembelajaran sebelum menciptakan perkuliahan lebih aktif. Metode
melaksanakan proses pembelajaran. ini juga sangat simple dan sederhana, maka
Keterampilan menyiapkan skenario mudah untuk menyusun skenario
pembelajaran adalah suatu keterampilan pembelajarannya sehingga tidak akan
dalam mendesain atau merancang langkah- menyulitkan para dosen dalam
langkah kegiatan pembelajaran mempersiapkannya. Tentu hal ini relevan bagi
(pendahuluan, inti, penutup), dan memilih para mahasiswa calon guru yang juga dapat
(metode, media, pendekatan) yang tepat dan mempelajari metode ini untuk nantinya bisa
sesuai. Semua hal itu dilakukan agar diimplementasikan pada saat telah menjadi
dosen/guru maupun peserta didik dengan guru di sekolah.

151 | P a g e
IJSSE: Indonesian Journal of Social Sceince Education
Vol. 1, No. 2, Juli 2019

Metode MIKIR adalah unsur dari Menjawab pertanyaan dosen :


pembelajaran aktif yang baru dikenalkan oleh menjawab dan mengajukan
Tanoto Foundation. Tim Program PINTAR pertanyaan.
Tanoto Foundation (2019) menyampaikan c. Komunikasi
unsur-unsur kegiatan pembelajaran aktif Mendemontrasi : meminta maha-
(aktivitas mahasiswa) dengan metode MIKIR siswa untuk mendemonstrasikan.
terdiri atas: Menjelaskan : meminta mahasiswa
untuk menjelaskan
a. Mengalami Bercerita : meminta mahasiswa untuk
Mengamati : mengajukan per-tanyaan menceritakan sesuai pengalaman.
yang jawabannya hanya dapat Melaporkan : meminta mahasiswa
untuk melaporkan hasil baik
diperoleh melalui pe-ngamatan.
lisan/tulisan.
Melakukan eksperimen : memberi Mengemukakan : meminta maha-
tugas/ mengajukan pertanyaan yang siswa berpendapat, berbicara atau
jawabannya hanya dapat diperoleh menjawab.
melalui eksperimen/ penyelidikan. d. Refleksi
Berwawancara : meminta maha-siswa Memikirkan kembali hasil kerja :
mengumpulkan informasi tertentu mempertanyakan dan meminta
dengan mewawancarai narasumber mahasiswa lain untuk memberikan
dengan panduan wawancara. komentar (melakukan refleksi).
Menyelesaikan proyek : memberi
tugas menyelesaikan proyek tertentu Lebih lanjut dijelaskan bahwa;
berpandu Lembar Kerja Mahasiswa. “Mengalami” dalam belajar melibatkan
Menulis karya sastra/artikel : memberi banyak indera sehingga pemahaman
penugasan karya mahasiswa.
konsep akan lebih mantap; “Interaksi”
b. Interaksi
dapat mendorong mahasiswa untuk
Berdiskusi : menyajikan masalah/
mengungkap gagasan dan merefleksi diri
pertanyaan untuk didiskusikan dan
meminta tiap anggota kelompok sehingga menunjang pula pemahaman
untuk berpendapat. konsep secara baik; “Komunikasi” dapat
Bertanya : mengundang maha-siswa memotivasi mahasiswa untuk berani dan
untuk bertanya. lancar dalam menyampaikan pendapat dan
Meminta pendapat : menyajikan gagasan; dan “Refleksi” memuncul-kan
fakta, meminta mahasiswa sikap untuk mau menerima kritik dan
memberikan pendapat tentan fakta memperbaiki diri, baik gagasan, hasil karya
tersebut. maupun sikapnya. Perlu dipahami
Memberikan komentar : mengundang bahwasanya unsur-unsur pembelajaran
mahasiswa untuk berkomentar. aktif (metode MIKIR) ini bukan suatu
Bekerja dalam kelompok : memberi urutan kegiatan, dari setiap unsur juga
tugas yang cocok untuk dikerjakan dapat terjadi beberapa kali bahkan muncul
secara berkelompok. bersamaan dalam satu proses
Saling menjelaskan hasil kerja : pembelajaran.
meminta kelompok untuk saling
menjelaskan hasil kerja.

Page | 152
IJSSE: Indonesian Journal of Social Sceince Education
Vol. 1, No. 2, Juli 2019

Adapun skenario pembelajaran dengan Pendidikan IPS dapat deskripsikan melalui


metode MIKIR pada mata kuliah tabel 1

TABEL 1: SKENARIO PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Pendidikan IPS


Topik : Model Pembelajaran IPS di Sekolah

Capaian Perkuliahan
Pengetahuan : Pemahaman dan wawasan tentang berbagai model pembelajaran IPS
yang dapat dilaksanakan di Sekolah.
Keterampilan : Mampu mengembangkan materi perkuliahan model pembelajaran IPS
yang dapat dilaksanakan di Sekolah dengan berbasis contoh.
Indikator : Memahami dan mengidentifikasi berbagai model pembelajaran IPS.

Unsur Belajar Apa sajakah yang akan dilakukan Mahasiswa Peng. Kelas Waktu
Aktif (Individu, (menit)
Pasangan,
Kelompok)
Mengalami 1. Mahasiswa mengamati kartu acak karakteristik Kelompok 20’
berbagai model pembelajaran IPS
2. Mahasiswa mengelompokkan kartu berdasarkan
karakteristik model pembelajaran IPS
3. Mahasiswa mereview bahan ajar (buku & internet,
dsb) tentang berbagai model pembelajaran IPS dan
model mana saja yang relevan serta sesuai untuk
diimplementasikan dalam pembelajaran IPS di Sekolah
4. Mahasiswa mengerjakan LK (Lembar Kerja)
Interaksi 5. Pada saat pengamatan, mahasiswa SALING Kelompok 30’
mengemukakan hasil amatannya di kelompok masing-
masing.
6. Dalam kelompok, mahasiswa SALING menyampaikan
hasil pengamatan/penyelidikan, dan saling
memberikan pendapat serta tanggapan
Komunikasi 7. Mahasiswa menyampaikan hasil pengamatan/ Individu 40’
penyelidikan dan kerja kelompok masing-masing ke (Perwakilan
kelompok lainnya (Oral Presentation) kelompok)
8. Mahasiswa melakukan tanya jawab antar kelompok
berdasarkan hasil presentasi
Refleksi 9. Mahasiswa menuliskan : Individu 10’
- Apa saja yang telah dipelajari
- Apa yang ingin diketahui lebih lanjut
- Bagaimana perasaan/komentar mereka terhadap
perkuliahan hari ini
Total Waktu 100’

Skenario pembelajaran aktif di atas tersebut dapat dilihat bahwa termuat unsur-
memaparkan tentang salah satu topik mata unsur MIKIR (mengalami, interaksi,
kuliah pendidikan IPS yang berbasis pada komunikasi, dan refleksi) yang dipaparkan
metode MIKIR. Dalam skenario pembelajaran secara sederhana dan mudah dipahami, yang

153 | P a g e
IJSSE: Indonesian Journal of Social Sceince Education
Vol. 1, No. 2, Juli 2019

selanjutnya mudah dilaksanakan agar lebih aktif dan berpusat kepada mahasiswa.
terwujudnya suatu pembelajaran aktif (active Mahasiswa harus mampu lebih aktif, kritis,
learning). kreatif, komunikatif, dan kreatif. Sisi lain yang
Sejalan dengan pendapat Suwarni (2012), tidak boleh lepas dari proses pembelajaran
bahwa Dosen harus memberikan kesempatan IPS adalah merefleksi atas materi-materi IPS
pada mahasiswa untuk menggunakan yang telah dipelajari agar berdampak pula
kemampuan dari pengalaman, dan pada peningkatan karakter diri mahasiswa
wawasannya, maka ia akan menjadi untuk menselaraskan dengan tujuan
mahasiswa yang aktif mempelajari materi pendidikan IPS untuk menjadikan diri memiliki
pelajaran yang diberikan oleh dosen. Ia character-nation dan good citizenship.
mampu untuk memunculkan ide kreatifnya
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan E. ESIMPULAN DAN SARAN
oleh dosen, dan motivasinya menjadi naik Berdasarkan Berdasarkan paparan yang
untuk menyelesaikan tugas. Sebaliknya jika telah diuraikan di atas, dapat ditarik beberapa
mahasiswa tidak dapat mengguna-kan kesimpulan. Pertama, untuk menjawab
kemampuan dari pengalaman dan tantangan Abad ke-21 yang berbasis
wawasannya maka ia akan menjadi ketrampilan 4Cs (Ketrampilan Abad 21) maka
mahasiswa yang hanya diam menunggu perlu dikembangkan pembelajaran aktif yang
materi pelajaran yang diberikan oleh dosen. inovatif dan reflektif. Jadi mahasiswa tidak
Ia tidak mampu untuk memunculkan ide hanya memiliki keahlian di bidang keilmuwan
kreatifnya dalam menyelesaikan tugas dari tetapi juga memiliki sikap dan skill yang baik.
dosen, dan motivasinya menjadi rendah. Kedua, skenario pembelajaran yang berbasis
Untuk meningkatkan kreatifitas, rasa pada active learning, dalam hal ini metode
percaya diri mahasiswa, dan kemampuan yang digunakan adalah metode MIKIR yang
berkomunikasi, dengan metode MIKIR, dikembangkan oleh Tanoto Foundation.
mahasiswa diajak untuk berani tampil Metode MIKIR ini dikembangkan dengan
mengemukakan gagasan dan saling bertukar maksud agar mahasiswa mampu diajak untuk
pendapat. Melalui refleksi, mahasiswa juga lebih aktif, kreatif, kolaborasi dan kerjasama
diajak untuk melakukan evaluasi pemahaman dalam tim, serta bersikap kritis selama proses
mereka dan proses pembelajaran yang telah pembelajaran berlangsung. Ketiga, dalam
dilakukan saat itu. Metode MIKIR juga skenario pembelajaran pada mata kuliah
berupaya merangkum semua keterampilan pendidikan IPS tersebut dapat dilihat bahwa
yang seharusnya dimiliki dalam pendidikan di termuat unsur-unsur MIKIR (mengalami,
abad ke-21 ini. interaksi, komunikasi, dan refleksi) yang telah
Inovasi skenario pembelajaran dalam mata dipaparkan secara sederhana, mudah
kuliah pendidikan IPS ini dapat dilaksanakan dipahami, dan dapat dilaksanakan di dalam
di kelas perkuliahan, serta juga dapat kelas perkuliahan.
dilakukan inovasi dengan topik yang berbeda Berdasarkan beberapa kesimpulan
ataupun mata kuliah yang berbeda. Hal ini tersebut, maka dapat direkomendasikan
juga diharapkan mampu merubah paradigma beberapa hal berikut: 1) diperlukannya
atau orientasi perkuliahan agar lebih inovasi/pengembangan pembelajaran aktif
dalam perkuliahan dikampus, terkhusus untuk
mengedepankan proses pembelajaran yang
mata kuliah pendidikan IPS; 2) Inovasi

Page | 154
IJSSE: Indonesian Journal of Social Sceince Education
Vol. 1, No. 2, Juli 2019

perkuliahan aktif dapat berdampak Engineering Education, 93 (3), 223–


peningkatan proses berpikir mahasiswa yang 231.
lebih konstruktivisme dan meningkatkan Purnomo, Arif; Muntholib, Abdul; & Amin,
keterampilan para mahasiswa terutama yang Syaiful. (2016). Model Pembelajar-an
sesuai dengan 21st Century Skills. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pada
Materi Kontroversi (Controversy
F. DAFTAR PUSTAKA Issues) di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Kota Semarang. Jurnal
Adisusilo, Sutarjo. (2013). Pembelajaran Nilai- Penelitian Pendidikan, (33) 1, 2.
Karakter: Konstruktivisme dan VCT Raehang. (2014). Pembelajaran Aktif Sebagai
Sebagai Inovasi Pendekatan Induk Pembelajaran Kooperatif. Jurnal
Pembelajaran Afektif. Jakarta: Al-Ta’dib, (7) 1, 156.
Rajawali Press. Rahmawati, Umi; Chamdani, Muh; & Budi,
Arends, Richard I. (2001). Learning to Teach Setyo. (2015). Penerapan Model
(Fifth Edition). New York: Mc Graw- Pembelajaran Aktif Tipe Index Card
Hill. Match dalam Peningkatan
Asiah, Nur. (2017). Analisis Kemampuan Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SD.
Praktik Strategi Pembelajaran Aktif Jurnal FKIP UNS, (3) 1, 1.
(Active Learning) Mahasiswa PGMI Sapriya. (2017). Pendidikan IPS: Konsep dan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Pembelajaran. Bandung: PT. REMAJA
Raden Intan Lampung. Jurnal ROSDAKARYA.
Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Setyowati, Rini & Fimansyah, Wira. (2018).
(4) 1, 23. Upaya Peningkatan Citra Pembelajaran
Braxton, J. M., Jones, W. A., Hirschy, A. S., & IPS Bermakna di Indonesia. Jurnal
Hartley, H. V., III. (2008). The role of Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
active learning in college persistence. Indonesia, (3)1, 16.
New Directions for Teaching and Suwarni. (2012). Hubungan Gaya Mengajar
Learning, Number 115, 71–83. Dosen dalam Proses Pembelajaran
Gunawan, Rudi. (2016). Pendidikan IPS: dengan Motivasi Belajar Mahasiswa
Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Fakultas Psikologi dan Pendidikan
Bandung: ALFABETA. Universitas Al Azhar Indonesia. Jurnal
Hamruni. (2012). Strategi Pembelajaran. AL-AZHAR INDONESIA SERI
Yogyakarta: Insan Madani. HUMANIORA, (1) 4, 253-254.
Ibrahim. (2017). Perpaduan Model Tim Program PINTAR Tanoto Foundation.
Pembelajaran Aktif Konvensional (2019). Modul I – Adaptasi Praktik
(Ceramah) Dengan Cooperatif (Make – Baik dalam Pembelajaran di SMP dan
A Match) Untuk Me-ningkatkan Hasil MTS untuk LPTK. Jakarta: Tanoto
Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Foundation.
Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Wiratsiwi, Wendri. (2002). Pengembang-an
Sosial, Sains, dan Humaniora, (3) 2, Perangkat Perkuliahan Pada Mata
200. Kuliah Pendidikan IPS SD dengan
Jauhar, Mohammad. (2011). Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif bagi
PAIKEM dari Behaviorostik sampai Mahasiswa S1 PGSD UNIROW Tuban.
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Jurnal Buana Pendidikan, (XII) 22, 6.
Pustakaraya
Prince, M. (2004). Does active learning work?
A review of the research. Journal of

155 | P a g e

You might also like