Professional Documents
Culture Documents
di Sekolah Dasar
AsmadiAlsa
Abstract
The current study explore whether or not a creaUve learning model can serve as the
media for implementing a competency-based curriculum. More specifically, this study test
thinking and to provide necessary life skills for students. This way, students are expected to
participant of this study were teachers and students in three elementary school i
n the city of
Marlapura, Kalimantan, and one elementary school in Banjarmasin, Kalimantan. This study
used an action research design. In this design, teachers were trained to apply creative lea m
ing model every once a week for a consecutive 8 weeks. After the teaming model implemen
tation, data were gathered by using interview, observation and documentation. Results of the
study show that 1). s feasible to be applied as the media for competency based
The Model i
dents were actively involved in the class 4). Students creativity was facilitated in their /earn
Pendahuluan
paya meningkatkan potensi dan sumber dasar akan memberikan kontribusi positlf bagi
globalisasi. Tanpa sumberdaya manusia yang selama ini berorientasi pada materi pelajaran,
berkualitas, suatu bangsa akan tertinggal dari yaitu memfokuskan pada pemberian inforrnasi
bangsa lain dalam percaturan dan persaingan dan memposisikan siswa menjadi pas if dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia perpustakaan hidup yang tidak responsif
adalah pendidikan, dan pendidikan di sekolah menghadapi tuntutan kehidupan dunia global
dasar menjadi sangat strategis karena yang semakin kompetitif. Menyadari hal
keberhasilan proses pembelajaran di sekolah tersebut pemerintah mulai tahun ajaran 2004/
2005 bennaksud menerapkan Kurikulum 2004 perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik
(Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang dengan baik (dalam Mu1yasa, 2002). Spen
learning, memacu aktivitas dan mengem mendasar dari seseorang yang berhubungan
bangkan kreativitas siswa, serta memberikan timbal balik dengan kriteria penampilan yang
Uji coba preliminir terhadap model buku Kuriku1um Berbasis Kompetensi Mata
pembe1ajaran 'Berflkir Kreatir dan juga model Pelajaran llmu Sosial Sekolah Dasar (Pusat
pembetajaran yang lain telah dilakukan oleh Kurikulum, Balitbang, Depdiknas, 2001)
Alsa. dkk. Pada tahun 2002 di beberapa diuraikan bahwa llmu Sosial adalah suatu
sekolah di lima provinsi (Alsa, dkk., 2002). bahan kajian terpadu yang merupakan
Kreatif" secara teknis dapat diterapkan di modifikasi yang diorganisasikan dari konsep
Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk konsep mata pelajaran Sejarah, Geografi,
menguji, apakah model pembelajaran "Ber Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi. Dikata
fikir Kreatif hasil kerja tim "Sawangan" dapat kan kajian terpadu karena aktivitas serta
menjadi media bagi implementasi Kurikulum kehidupan manusia adalah kompleks, yang
Berbasis Kompetensi mata pelajaran IPS di membutuhkan kajian secara integral atas lima
Sekolah Dasar, yang diharapkan dapat disiplin i mu di atas. lntegrasi kuriku1um llmu
l
nyenangkan, memacu aktivitas dan krea dekat dengan H ngkungan siswa , tanpa
tivitas siswa, memberi life skills kepada slswa, men ngg i a lkan fenomena sosi a yang te
l rjad1 di
dan tentunya membuat siswa dapat dun a, i l e leb h r i d i era globa sas li i. Hal n
i i
menguasai kompetensi sesuai materi pe d im a k sud k an agar pel aja ran llmu S o s al
i
s swa.
i Kompetens i yang diperoleh dengan
suatu konsep kurikulum yang menekankan nya untuk meng ntegrasi i k an proses fikiran,
petensi) melakukan tugas-tugas dengan tugas-tugas sos a1, i serta menghas il kan
dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa se tempat. Tu uan yang a an dicapa j k i de ng an
penguasaan terhadap seperangkat kom mempe a a l j ri i lmu sos a1 ad lah agar siswa
i a
rencana dan pengaturan tentang: (1) kom berguna bag i d iri nya, mengembang k an
petensl dan hasil belajar yang harus dicapai pemahaman tentang pertumbuhan masya
siswa, (2) penilaian proses dan hasil belajar, ra at k I ndonesia masa lampau h ngga masa i
(3) kegiatan belajar mengajar, dan (4) k in i sehingga siswa ba ngga sebaga i bangsa
kerumitan-kerumitan dalam kehidupan. dengan siswa, dan iklim atau suasana kelas
Kurikulum berbasis kompetensi menuntut (Hamachek, dalam Eggen & Kauchak, 1997).
siswa aktif dan kreatif, dengan pembelajaran G uru harus punya perhatian dan mendukung
yang menimbulkan rasa senang dan selaniut setiap perkembangan personal dan keadaan
nya siswa memperoleh keterampilan yang emosional siswa secara i ndividual dalam
berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat. p roses pembetajaran. l klim atau suasana
Dari uraian di atas maka model pembelajaran kelas merupakan hasil dari hubungan antara
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum guru dan siswa yang terbentuk sepanjang
berbasis kompetensi adalah yang didasarkan w aktu. Kelas dengan pendekatan humanistik
pada konstruktivisme dan psikologi humanis merupakan ngkungan yang safe bagi siswa
li
Model pembelajaran "Berfikir Kreatif" belajar dengan iklim yang kondusif dan tidak
yang diujicobakan dalam penelitian ini mengancam. Prinsip lain pendidikan hu
cenderung dldasari oleh psikologi humanistik. manistik adalah bahwa pendidikan harus
Psikologi humanistik tidak hanya menekan mengajar siswa bagaimana belajar, meng
kan pada faktor lingkungan atau instink in evaluasi belajar dan hasil belajar untuk
ternal saja, tetapi menekankan secara k epentingan siswa sendiri. Oleh karena tu
i
emosional, dan interpersonal, serta interaksi aktivitas opened-ended dimana siswa harus
belajar dan motivasi belajar (Maslow, dalam memecahkan problem, dan mencipta produk
adalah daya internal yang menyebabkan yaitu melaksanakan segala sesuatu untuk
manusia tumbuh, berkembang, dan me membantu individu membangun ati diri dan
j
memiliki "prlnsip berkembanq" dari dalam proses belajar dengan diberi pengalaman
dirinya yang memberi tenaga dan mengarah pengalaman sukses, drakul, diterima, dan
kan semua penlaku manusia (C ombs & Av ila, dihargai. Selain itu guru harus terbuka
dalam E ggen & K auchak, 1997). Menurut menerima pendapat dan pandangan siswa
pandangan psikologi humanistik, motivasi tanpa menilai atau m encela, terbuka untuk
siswa bergantung pada bagaimana pan komunikasi dengan siswa, dan tidal< hanya
d a ngan siswa mengenai dirinya sendiri menghargai potensi akademik. Untuk me
Jika kelas dan pelajaran bersifat personal dan usaha, imaginasi, fantasi dan inovasi siswa,
penuh arti, maka siswa termotivasi untuk sediakan banyak b uku bacaan, b iasakan
Pengajaran yang baik adalah "proses yang jangan banyak memberikan aturan. D isini
sebagai orang yang mampu, berni lai, dan manusia dengan segala kebu t uhannya.
mengarahkan diri sendiri, dan pemberian Bank, dkk. (1981) mengemukakan lima
se mangat kepada mereka untuk berbuat sesua i macam model pembelajaran, yaitu Model
dengan persepsinva" ( Purkey & Novak. da1am A nalisis Konsep, Model Berfikir Kreatif, Model
Dua unsur dalam proses pembelajaran kelompok, dan Model Bermain Peran.
yang dipandang pent i ng oleh Psikolog 'Dalam penelitian ini yang diuji-cobakan
adalah model pembe1ajaran ·serfikir Kreafjf". sehingga tak perlu ragu untuk men
bahwa siswa dapat dan harus diajar teknik 3 . Membantu si swa menjadi lebih terbuka
teknik yang dapat merangsang kreativitasnya. dan peka terhadap 1ingkungan se kitar
Atmosfir kelas harus dibuat kondusif dan 4. Menghindari suasana formal yang dapat
rasa per1u dibina; jangan banyak menyalah 5. Menyediakan situasi atau kondisi yang
kan pada siswa. Mereka per1u diajari teknik dapat melatih berfikir secara j emih.
k etrampilan berfikir k reatif dapat dan k epada guru l ent a ng fil osofi yang
Agar model ini efektif, maka guru harus berperan membawakan model pem
langkah-langkah pembelajarannya.
de yang
i memiliki kegunaan angsung
l tersebut selama periode waktu dua
2. Menyadark.an dan meyakinkan siswa di da1am dan di 1uar kelas oleh peneliti
kalau siswa memiliki fikiran atau ga-gasa n SD empat) untuk memperoleh data
set
5. Melakukan wawancara kepada guru dan kuatitatif, yaitu grounded theory, penelitian
se1esai diterapkan di kelas atau luar penelitian tindakan (action research), dan
6. Data yang diperoleh dari hasil observasi jenis penelitian tindakan, yang memang banyak
7. Membuat laporan mengenai model sistematik yang dipakai oleh guru atau peneliti
konfirmasi dan klarifikasi kepada guru, baiknya siswa belajar. Dalam beberapa
kepala sekolah, dan pengawas serta penelitian tindakan, tujuannya adalah untuk
9. Memperbaiki laporan hasil uji coba model suatu model pembelajaran (Cresswell, 2002).
tion research. Penelitian kua1itatif berasumsi ngumpul k an data dari siswa dan g uru,
bahwa manusia adalah mahluk yang aktif, yang sedangkan observasi untuk memperoleh data
mempunyai kebebasan kemauan, yang yang menyangkut perilaku guru dan siswa,
perilakunya hanya dapat dipahami dalam serta perist,wa, kondisi, dan suasana yang
konteks budayanya, dan yang perilakunya terjadi se1ama proses pembelajaran model
tidak didasarkan pada hukum sebab akibat. pembelajaran "Berfikir Kreatir berdasar KBK
Oleh sebab itu logis kalau penelitian yang sedang dipraktekkan guru. Dokumentasi
menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan terdiri dari: (a) catatan harian guru selama
untuk memahami objek, tidak untuk menemu melakukan uji coba model pembelajaran, (b)
kan hukum-hukum. tidak untuk membuat lembar pengamatan guru, dan (c) catatan
fenomena sosial yang terjadi dengan sekecil Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 20
mungkln gangguan terhadap setting alamiah Aguslus 2003. Pelatihan dimulai jam 09.00
nya. Ada berbagai tipe penelitian kualitatif, yang dan diakhiri pada sekitar jam 16.00 waktu
menurut peneliti tipe penelitian kualitatif yang setempat. Peserta pelatihan adalah guru
berbeda tersebut menunjukkan perbedaan kelas 3 dan kepala sekolah SD Negeri Jawa
yang diteliti, karena memang substansi sub Cara pelatihan selain rnenayangkan rekaman
ject matternya berbeda. Cresswel (2002) VCD tentang Model Pembelajaran Berdasar
misalnya, mengemukakan lima tipe penelitian Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pe-
lajaran IPS, juga dengan memberikan kanan, a rah barat d i sebelah kiri dan a rah
pembelajaran ·serfikir Kreatir, serta bagai sekitar sekolah dan secara berkelompok
Kreatlf", termasuk langkah-langkah pem bangunan, pusat keg iatan yang ada.
pelalihan menjadi trampil dan mengetahui denah jalan dan b angunan y ang ile
d
baik
pengaruhnya terhadap cara hidup. 1ndikator: Pen la an i i d ilakukan te rhadap keak tifan
rumah berdasarkan arah mata angin. Materi memba ca peta dan h asil ker a j mereka.
2. Bu ku Penunjan g
diberikan. Pen ah t j i
Sekolah
kungan sekitar rumah yang telah pembelajaran " Berflk i r Kr eatW tersebut
jalan, sebelah timur rumah si Ali, dst. ke-3, k e-5, dan ke -7 dila kukan pemantauan
2. Anak i
d aja k bermain di halaman sekolah oleh pengawas, d an pada uj i coba k e-8
m ata angln. Bila anak menghadap ke Guru dim n i ta membuat catatan hari an
temukan dan rasakan ketika la mem yang senang bennain, sehingga guru bekerja
praktekkan model pembelajaran yang diuji keras untuk mengatur anak terutama ketika
cobakan, mengamati perilaku siswa ketika kegiatan belajar d il aku k an di luar kelas
ngawas dan peneliti mengumpulkan data ketika belajar kelompok. Guru m e nga k u i
dengan melakukan observasi terhadap memang dituntut kerja keras dan kesabaran
proses pembelajaran yang dllakukan guru di yang tinggi menerapkan model pembelajaran
dalam kelas dan di luar kelas. Setelah guru ini bagi siswa kelas 3, yang kecendrungan
melaksanakan uji coba unit pembelajaran bermainnya tinggi. Waktu yang dialokasikan
selama dua bulan, selain mengambil catatan juga mencukupi untuk menerapkan model ini
melakukan wawancara kepada guru dan mengatakan mudah sekali untuk men i la i
Data yang diperoleh dari cara-cara tidak. Seperti yang ditulis oleh guru dalam
kan, sesuai dengan tema utama penelitian. kelas dan siswa diminta membuat denah hasil
yaitu untuk mengetahui (1) apakah unit observaslnya. menjadi nampak betul mana
pembelajaran tersebut dapat diterapkan, (2) siswa yang aktif-kreatif dan yang paslf."
apakah model pembelajaran yang diujicoba Hambatan yang dirasakan guru adalah,
kan dapat merangsang aktivitas, kreativitas, anak menggunakan bahasa lbu. mengarahkan
dan life skills siswa, serta menciptakan siswa dalam belajar kelompok supaya tidak
suasana belajar yang menyenangkan bagi bermain, bagimana caranya supaya anak
Pemantauan terhadap uji coba model belum bisa 100% berbahasa Indonesia dalam
pembelajaran dilakukan sebanyak empat kali aktivitas belajar di kelas. Ada kendala budaya
oleh peneliti dan pengawas. Pemantauan pada sementara orang Banjar seolah-olah
dilaksanakan saat model diterapkan di dalam bahasa I nd o nesia hanya untu k kelas
3, ke-5, dan ke-7 selain peneliti mengum Be rdasar o bservasi, guru nampa k
pulkan catatan harian yang dibuat guru, juga senang dan bersemangat menerapkan model
dilakukan observes! kelas oleh pengawas. pembelajaran ini. Suasana belajar menye
Pad a pemantauan yang terakhir yaitu minggu nangkan, guru menciptakan suasana yang
ke-8. setaln dilakukan observasi kelas oleh familier dalam interaksinya dengan siswa,
peneliti, juga dilakukan wawancara kepada tercipta suasana yang kondusif. Hal ini
guru dan siswa selaku partisipan penelitian. tercerrmn dari ekspresi dan spontanitas siswa
Analisis Data dan lnterpretasi guru, dan menanyakan sesuatu kepada guru
Guru mampu menerapkan model pem dalam mengarahkan kerja kelompok. Sama
belajaran deng a n materi pokok "Denah sekali tidak ada kesan siswa merasa takut
Lingkungan Sekitar". Tantangan utama guru atau tertekan dalam kegiatan belajar.
C. Pendekatan Guru dan Proses Pem kelompok. Setelah uji coba model dilakukan
Pendekatan yang dilakukan guru ter segera ke luar kelas; yang menurut guru
hadap siswa sangat mendukung tujuan " mereka sep ertinya ingin segera mengetahui
model pembelajaran ini, yaitu selalu memberi pe lajaran atau tugas apa yang harus mereka
pujian atau sanjungan pada siswa yang aktif. la kukan di luar kelas". lni i
ind kasi bahw a model
yang mampu menjawab pertanyaan atau pe mbelajaran ini menimbulkan curi ousity pada
mengerjakan tugas secara baik, sedangkan siswa, satu hal pe nting untuk membangkitkan
terhadap yang tidak aktif guru mengatakan motivasi be lajar dan aktivitas. Beberapa siswa
"kamupun mampu membuat seperti yang berani tampil, bertanya dan ngin mengulangi
i
dibuat temanmu itu", satu cara menyemangati apa ya ng ta df dihhatnya karena merasa kurang
jawaban siswa yang salah dalam menjawab Berdasar observasi k elas yang pe neliti
pertanyaan tanpa harus menunjukkan rasa lakukan pa da uji co ba yang kedelapan dan
jengkel. Guru juga membimbing siswa berdasar catatan h arian guru pa da uji coba
membuat kesimpulan dan dalam aktivitas mod el p embelajaran yang ketujuh, ditemukan
menggambar denah, yang memang masih bahwa semua siswa nampak senang, se
sulit dilakukan sendiri oleh siswa kelas 3. bagian besar siswa aktif, berani tampil dan
Berdasar observasi nampak bahwa interaksi berinteraksi dengan baik pada waktu me
antara guru dengan siswa bagus, misalnya ngerjakan tugas. Si swa yang aktif berani
dengan cara mendampingi dan memegang mengkritik temannya, dan siswa mencari
tugasnya di depan kelas, dan pada siswa lain dengan para guru di sekolahnya dan me
mengatakan "nyanyinya bagus, tapi akan lebih siswa \aki-laki dan p erempuan di se kolahnya,
hilir mudik dan mengganggu temannya ketika S etetah uji co ba yang kelujuh, dalam
belajar kelompok guru mengatakan "kalau ca tatan hariannya guru menulis kegiatan
nakal nanti nggak boleh ikut jalan-jalan be1ajar mengajar berjalan lancar, kerjasama
kelas". Pada awalnya ketika dimulal kerja " setelah siswa terbiasa dengan model
ke!ompok di dalam kelas, siswa belum ta hu pembelajaran ini. mereka mengerti benar
makna kerja kelompok, kerja kelompok belum tentang apa yang akan dilaksanakan dalam
beqatan 1ancar karena sebagian besar siswa proses pembelajaran.- Siswa berinteraksi
umumnya cend erung bermain dan berjalan dengan baik, semangat belajar dan rasa ingin
Da1am laporan hariannya, guru mengaku banyak menguasai bahan materi yang
membawa hasil belajar yang l ebih baik bagi terstimulasi untuk melan j utkan belajar
siswa, karena siswa belajar dengan me menggambar den ah melebihi yang ditetapkan
ngakuan guru se mua siswa senang mengikuti P engamatan guru terhadap perilaku siswa
model pembelajaran i ni, yang kegiatan adalah sebagai be rikut: sebagian besar siswa
belaj a rnya d i l a ksanaka n di 1 uar k elas, aktif, semua senang mengikuti kegiatan
sedangkan di dalam kelas dengan belajar belajar, sebagian kreatif dan berani tampil,
proses belajarlancarkeruali pada uji coba yang menca ri i nfo mas r i sendir , i dan ( c)
yang dicapai dengan menerapkan model ini 1 . G uru harus memaham i bet l u tentang
lebih baik daripada cara yang diterapkan dasar teori ata u fil oso fi yang mendasa ri
selama ini. Guru merasa puas karena apa model p embela aran j ·e e rfi k ir K rea tif" ,
yang diajarkan dapat dipahami oleh sebagian kalau ti dak, guru a an te k rbe lenggu pada
besar siswa, dan hanya sedikit siswa yang l ang k ah- ang l k a h p embe ajaran l yang
tangkapnya yang kurang. Statemen ini "roh" model pembela aran j "B erfik r i
diperoleh berdasar evaluasi yang dilakukan K re t a if". seh ngga hasi n i l y a ti dak optima l
1. Bahwa model dapat diterapkan, dapat 2. Si at anak yang senang bermain mem
f
dilihat dari indikator-indikator: (a) guru buat guru harus be e k rja keras dan sab a r
mengembangkannya, (b) proses belajar keg ia tan bela ar dilaku an d j k i luar kelas
berjalan lancar, (c) waktu yang disedia mengama ti li n g kungan sek tar se olah, i k
kan mencukupi, (d) siswa dapat me dan ketika akti ita v s belajar kelom po . k
nguasai materi, bahkan lebih baik dari 3 . A na k mas h i be lum lan ca r meng g unakan
untuk keluar kelas, seolah tak sabar 4. Guru h arus mam pu mengelola kelas agar
untuk mengetahui belajar apa dan tugas keg atan i bela ar men adi j j e s en
fi i dan
3. Siswa aktif, dapat dilihat dari indikator menentu k an kel o mpok be ajar l se
informas i langsung .
rupa agar tidak banya k waktu te uang
rb
4 . S swa
i k reatif, dapat dil hat da i ri indi ator
k hanya untu k me akukan se
1 tt ing be1 a arj
5 . L ife- kills,
s dapat d lihat dar i i indikator
Pene/itian Psiko/ogi. Y og y akarta :
ndikator
i a) me akukan wawancara,
( l (b}
P usta a k P ela jar.
New Jersey: Merrill Prentice Hall " pad a tanggal 27 -29 De-Sember 2003