Professional Documents
Culture Documents
97
ISSN 5,
Volume : 2301-4717
Nomor 2, Agustus 2017 p. 97-106
nurafni.yunita@unimal.ac.id
Abstract: This study aims to examine the influence of underwriter reputation, the percentage of shares offered
to the public and the use of IPO funds for investment to the level of underpricing of Islamic shares in companies
conducting IPOs in 2013-2016. The sampling technique used is a purposive sampling in which the selection of
samples based on certain criteria, so that the sample obtained in this study are 33 companies from a population
of 342 companies. The dependent variable in this study is underpricing, while the independent variable is the
underwriter's reputation, the percentage of shares offered to the public, and the use of IPO funds for investment.
This study uses multiple regression analysis with hypothesis testing using SPSS 16 for Windows. The results
show that the Underwriter reputation does not significantly influence the underpricing of sharia shares. The
percentage of shares offered to the public does not significantly influence the underpricing of Islamic shares
and the use of IPO funds for investment does not significantly influence the underpricing of Islamic shares.
Keywords: Underpricing, Underwriter Reputation, Percentage of Shares offered to the public, and Use of
IPO funds for Investment.
ternyata tidak laku terjual dengan harga yang sama jawab penjaminannya.
dengan harga IPO sebagai bentuk dari tanggung
Beberapa Perusahaan syariah yang mengalami Underpricing pada saat penawaran perdana tampak seperti
tabel 1 berikut :
Tabel 1
Daftar perusahaan syariah yang mengalami underpricing pada saat IPO
Selama periode 2013-2016
Tingkat Persentase
Under Saham yang Pengguna
Nama di tawarkan an dana
No Kode Underwriter
Perusahaan pricing ke publik IPO untuk
invesatsi
(%) (%)
3 BIRD PT Suisse
PT Blue Bird
14,62 Sekuritas 15,05 28,58%
Tbk.
Indonesia
PT Intermedia PT Ciptadana
8 MDIA 9,42 10,00 80%
Capital Tbk. Sekuritas
dana IPO yang dijelaskan secara presentase dari Underwriter menurut Undang-Undang
rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh emiten, Pasar Modal No. 8 tahun 1995 adalah pihak yang
yang salah satunya adalah rencana penggunaan membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan
dana IPO untuk investasi. Informasi tentang Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten dengan
spesifikasi rencana penggunaan dana hasil IPO atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek
berhubungan dengan keputusan investasi para yang tidak terjual. Underwriter merupakan
investor di pasar modal. Variabel penggunaan dana perusahaan swasta atau BUMN (pihak luar) yang
IPO untuk investasi diukur dengan presentase dana menjembatani kepentingan emiten dan investor
investasi IPO (Kim, 1993 dalam Aini, 2013). yakni menjadi penanggung jawab atas terjualnya
Penelitian Trisnaningsih (2005) dan Sandhiaji efek emiten kepada investor. Masalah penetapan
(2004) menyatakan bahwa variabel reputasi harga saham yang ditawarkan kepada calon
underwriter berpengaruh signifikan terhadap pembeli merupakan pekerjaan yang tidak mudah
underpricing. Namun hasil penelitian tersebut karena rentannya kesalahan kecil yang terjadi saat
inkonsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh IPO dapat menyebabkan kegagalan IPO. Harga jual
Suyatmin (2006) yang menyatakan bahwa variabel yang terlalu mahal akan menyebabkan sekuritas
reputasi underwriter tidak berpengaruh signifikan tidak laku. Sebaliknya, harga yang terlalu murah
terhadap underpricing. akan menyebabkan perusahaan mengalami
Penelitian Suyatmin (2006) menyatakan bahwa opportunity loss.
reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap
underpricing. Namun hasil penelitian tersebut Persentase Saham Yang Ditawarkan Ke
inkonsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Publik
Sandhiaji (2004) yang menyatakan bahwa reputasi (Nurhidayati dan Indriantono,1998 dalam
auditor tidak berpengaruh terhadap underpricing. Maya, 2013) menyatakan persentase saham yang
ditawarkan ke publik menunjukkan berapa besar
LANDASAN TEORI bagian dari modal disetor yang akan dimiliki oleh
Initial Public Offering (IPO) publik dan digunakan sebagai proksi terhadap
Menurut Brealy (2007:414), Penawaran Publik faktor ketidakpastian yang akan diterima oleh
Awal (IPO) adalah penawaran saham pertama penjamin emisi dan investor. Proposi dari saham
kepada publik secara umum. Penjualan saham yang ditahan dari pemegang saham lama dapat
pertama ini dikenal sebagai Initial Public Offering menunjukan aliran informasi dari saham emiten ke
(IPO). Perusahaan dikatakan go public ketika calon investor. Semakin besar proposi saham yang
perusahaan itu menjual penerbitan pertama dipegang oleh pemegang saham lama semakin
sahamnya dalam penawaran umum kepada banyak informasi privat yang dimiliki oleh
investor. pemegang saham lama.
Underpricing
Underpricing saham adalah suatu keadaan Penggunaan Dana IPO Untuk Investasi
dimana harga saham yang dioerdagangkan di pasar Investor pada umumnya lebih berminat
perdana lebih rendah dibandingkan ketika di pasar pada perusahaan dengan tujuan IPO nya untuk
sekunder (Sumarso, 2003 dalam Syahputra, 2008). investasi. Menurut (Kim,1993 dalam Aini,2013)
Menurut (Kunz dan Aggarwal 1994 dalam Yasa, dana dari IPO yang digunakan oleh perusahaan
2008) underpricing adalah suatu keadaan dimana sebagai modal baru dapat meningkatkan nilai
harga saham pada saat penawaran perdana lebih perusahaan melalui peningkatan kapasitas
rendah dibandingkan dengan ketika produksi, disamping itu juga dapat menunjukkan
diperdagangkan di pasar sekunder. Underpricing komitmen perusahaan terhadap rencana ekspansi
saham juga dapat didefinisikan sebagai suatu yang mungkin merefleksikan pandangan optimis
keadaan dimana efek yang dijual di bawah nilai pemilik (investor) terhadap perusahaan.
likuidasinya atau nilai pasar yang seharusnya
diterima oleh pemegang saham (Ang, 1997 dalam Kerangka Konseptual
Retnowati 2013).
Reputasi Underwriter
100 NUR AFNI YUNITA, MUFTIA CHAIRUNNISA Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Operasional Variabel
Tabel 2
Gambar 1
Perumusan Hipotesis
H1 :Reputasi Underwriter berpengaruh Uji Regresi Linier Bergada
terhadap tingkat underpricing. Adapun formulasi persamaan regresi
berganda sebagai berikut:
H2 :Persentase penawaran kepada publik Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + e
berpengaruh terhadap tingkat Underpricing. Keterangan :
H3 :Dana IPO yang Digunakan Untuk Y : Underpricing
Investasi berpengaruh Terhadap a : Konstanta
Underpricing. b : Koefisien Regresi
H4 :Reputasi Underwriter, Persentase Saham X1 : Reputasi Underwriter
yang di tawarkan ke publik, dan X2 : Persentase saham yang di
Penggunaan dana IPO untuk investasi tawarkan ke publik
berpengaruh terhadap Underpricing. X3 : Penggunaan dana IPO
untuk investasi
e : Error term
juga sebaliknya dengan asumsi variabel penjamin emisi yang termasuk dalam 50 Most idx
independen lainnya tetap. aktive berdasarkan frekuensi, namun tetap terjadi
underpricing pada saat penawaran perdana yaitu
Pembahasan sebesar 50%.
Pengaruh Reputasi Underwriter terhadap Hal ini hal ini didukung oleh hasil penelitian
Underpricing. Hartono (2005) yang menyatakan bahwa reputasi
Berdasarkan hasil analisis statistik dalam underwriter kurang reliable mewakili konstruk
penelitian ini yang menunjukkan bahwa variabel sinyal positif. Sehingga reputasi underwriter
Reputasi underwriter, tidak berpengaruh terhadap mempengaruhi keputusan para investor dalam
tingkat Underpricing saham syariah pada investasi saham IPO. Namun penelitian ini
perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016. bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
Hal ini ditunjukkan oleh tabel coeffisien diperoleh oleh Asrini (2016) yang menyatakan reputasi
nilai thitung = -0,993 yang artinya thitung < ttabel (- underwriter berpengaruh signifikan negatif
0,993 < 2,042) dengan signifikansi 0,329 > 0,05 terhadap Underpricing saham.
maka H1 ditolak artinya Artinya Reputasi
Underwriter tidak berpengaruh terhadap Pengaruh Persentase saham yang ditawarkan ke
Underpricing saham syariah. publik terhadap Underpricing.
Pengujian pada penelitian ini menunjukkan Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diketahui
reputasi underwriter tidak berpengaruh terhadap bahwa variabel persentase saham yang di tawarkan
Underpricing saham pada perusahaan yang ke publik tidak berpengaruh terhadap tingkat
melaksanakan IPO 2007-2011. Tidak Underpricing saham syariah yang terdaftar di BEI
berpengaruhnya reputasi underwriter terhadap tahun 2013-2016. Hal ini dapat dilihat dari hasil t
Underpricing disebabkan karena penggunaan hitung lebih kecil dari pada t tabel yaitu (1,679 <
underwriter yang bereputasi baik oleh emiten tidak 2,042) dengan signifikansi 0,104 > 0,05.
memberikan sinyal bagi investor untuk Persentase penawaran kepada publik yang
memperkirakan nilai yang pantas (sesungguhnya) menggambarkan porsi kepemilikan saham yang
bagi perusahaan IPO, hal ini didukung oleh alasan dikuasai oleh publik menunjukkan tidak adanya
hasil penelitian Triani (2006). pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
Reputasi Underwriter tidak berpengaruh di Underpricing. Menurut ownership dan control
karenakan investor tidak melihat dari seberapa theory manajemen perusahaan berusaha untuk
bagus atau baiknya Underwriter yang digunakan mempertahankan kendali perusahaan setelah
melainkan investor melihat dari aspek-aspek lain melakukan IPO, dan hal tersebut tidak dipengaruhi
dari suatu perusahaan seperti melihat harga oleh jumlah kepemilikan yang dilepas perusahan
penawaran perdana yang relatif rendah. Investor kepada publik.
menginginkan adanya Initial Return yang tinggi Tidak berpengaruhnya Persentase Saham yang
sehingga mereka mengganggap tidak masalah ditawarkan ke Publik terhadap Underpricing
apabila reputasi underwriter yang digunakan tidak disebabkan bahwa besar kecilnya saham yang
bereputasi baik pada saat Initial Publik Offering ditawarkan kepada publik belum bisa menjelaskan
(IPO). Bahkan semakin bagus reputasi underwriter prospek perusahaan di masa akan datang.
digunakan maka semakin tinggi tingkat Meskipun proporsi saham yang ditawarkan kepada
Underpricing dikarenakan underwriter yang sudah publik itu tinggi, belum tentu mampu menyatakan
bereputasi baik tidak mau menanggung resiko privat informasi perusahaan tidak ada dan belum
apabila saham perusahaan tidak laku terjual. mampu menentukan nilai ketidakpastian return
Sehingga underwriter menekankan harga dimasa mendatang. Hal ini juga mengindikasikan
penawaran perdanan yang relatif kecil, semakin bahwa investor akan melakukan pembelian saham
kecil harga penawaran perdana maka semakin yang ditawarkan ke publik bukan berorientasi pada
tinggi tingkat Underpricing. Salah satu perusahaan jumlah lembar saham yang ditawarkan tetapi
yang menggunakan Reputasi underwriter yang berapa nilai penawaran saham tersebut (Baskoro
bereputasi baik adalah PT Bali Towerindo Tbk dan Moin, 2011). Menurut Gu (2003) ketika
yang menggunakan jasa underwriter RBH OSK banyak perusahaan yang masuk bursa, investor
Sekurities Indonesia yang merupakan salah satu cenderung memilih penawaran umum yang
103
Volume 5, Nomor 2, Agustus 2017
dilakukan perusahaan milik negara karena IPO untuk investasi. Perusahaan yang telah
perusahaan milik negara bergerak disektor industri memiliki nama di masyarakat, akan lebih
yang strategis. dipercaya oleh calon investor sehingga calon
Para investor berpandangan bahwa besar investor yakin bahwa perusahaan akan
kecilnya persentase saham yang ditawarkan ke menggunakan dana hasil IPO secara cermat.
publik tidak berpengaruh karena investor Perusahaan akan mempertaruhkan nama baiknya
cenderung melihat kepada tinggi rendahnya harga bila perusahaan tidak mampu menggunakan dana
saham per lembar yang ditawarkan emiten IPO secara baik. PT Capitol Nusantara Indonesia
diharapkan dapat menentukan besar kecilnya yang menggunakan 100% dana hasil IPO untuk
keuntungan kedepannya, dimana akan investasi namun tetap terjadi underpricing pada
mempengaruhi tingkat penawaran dan permintaan saat penawaran perdananya.
ketika di pasar sekunder. Seperti halnya PT Bali Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
Towerindo Tbk yang persentase sahmnya mencapai dilakukan oleh Aini (2014) dan asrini (2016),
87,16% pada saat penawaran perdana namun tetap kartika (2017) yang menyatakan bahwa
terjadi underpricing, ini membuktikan penggunaan dana IPO untuk investasi tidak
underpricing tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya berpengaruh terhadap tingkat Underpricing dan
saham yang ditawarkan ke publik. bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh kristiantari (2013).
yang di lakukan oleh penelitian Baskoro dan Moin
(2011), Yasa (2008) serta penelitian Yustisia dan Pengaruh Reputasi Underwriter, Persentase
Roza (2012), Gabriels (2013) dam Emilia, dkk saham yang ditawarkan ke publik dan
(2008) bahwa Persentase Saham yang ditawarkan penggunaan dana IPO untuk investasi terhadap
ke Publik tidak berpengaruh signifikan terhadap Underpricing.
Underpricing. Namun tidak sejalan dengan Berdasarkan hasil analisis statistik dalam
penelitian Beatty (1989) dan penelitian Daljono penelitian ini yang menunjukkan bahwa variabel
(2000) bahwa Persentase Saham yang ditawarkan Reputasi underwriter, persentase saham yang
ke Publik mempunyai pengaruh negatif terhadap ditawarkan ke publik dan penggunaan dana IPO
Underpricing. untuk investasi tidak berpengaruh secara simultan
terhadap tingkat Underpricing saham syariah pada
Pengaruh penggunaan dana IPO untuk investasi perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.
terhadap Underpricing. Hal ini ditunjukkan oleh hasil nilai Fhitung < F
Berdasarkan hasil uji statistik t dapat diketahui tabel yakni 1,192 < 2,93 dan nilai signifikan
bahwa variabel penggunaan dana IPO untuk sebesar 0.330 > 0.05.
investasi tidak berpengaruh terhadap tingkat Berdasarkan hasil penelitian dengan
Underpricing saham syariah yang terdaftar di BEI menggunakan koefisien determinasi (R^2),
tahun 2013-2016. Hal ini dapat dilihat dari tabel diperoleh nilai R^2sebesar 0,110 atau 11% variasi
coeffisien diperoleh nilai thitung = 0,478 yang variabel independen yaitu reputasi underwriter,
artinya thitung < ttabel (0,478 < 2,042) dengan persentase saham yang di tawarkan ke publik dan
signifikansi 0,636 > 0,05 maka H3 ditolak Artinya penggunaan dana IPO untuk investasi terhadap
penggunaan dana IPO untuk investasi tidak tingkat Underpricing saham syariah. Nilai ini
berpengaruh terhadap Underpricing saham menunjukkan bahwa ketiga variabel independen
syariah. berpengaruh terhadap tingkat Underpricing sebesar
Informasi menegenai penggunaan dana IPO 11% dan sisanya sebesar 89% dipengaruhi oleh
ternyata tidak menjadi sinyal yang positif bagi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
perusahaan. Karena investor percaya penggunaan Adapun nilai R yang diperoleh sebesar 0,331 atau
dana hasil IPO digunakan untuk sesuatu hal yang 33,1%.
baik oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari Dari hasil tolak ukur yang digunakan dalam
rata-rata statistik deskriptif untuk penggunaan penelitian ini menunnjukkan bahwa masih ada
dana IPO untuk investasi sebesar 32,41 artinya variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi
hanya sekitas 32,41 % penggunaan Dana Hasil tingkat Underpricing. Seperti dalam penelitian
IPO yang digunakan untuk investasi. Hal ini Haspari (2012) yang menggunakan Current Rasio
menunjukan rendahnya penggunaan dana hasil sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi
104 NUR AFNI YUNITA, MUFTIA CHAIRUNNISA Jurnal Akuntansi dan Keuangan