You are on page 1of 9

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI PADA

PT. PABRIK ES PASAR TURI

ARTIKEL ILMIAH

GLEN CRISTY SEBASTIAN SIMANGUNSONG


2008310496

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2013
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Glen Cristy Sebastian Simangunsong

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 21Desember 1990

N.I.M : 2008310496

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

Judul : Analisis Harga Pokok Produksi Pada PT. Pabrik Es Pasar Turi

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing
Tanggal : …………………..

Dr. Dra. Rovila El Maghviroh, Ak.,M.Si.


Ketua Program Studi S1 Akuntansi
Tanggal : ………………....

Supriyati, SE., M.Si., Ak


ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI PADA
PT. PABRIK ES PASAR TURI

Glen Cristy Sebastian Simangunsong


STIE Perbanas Surabaya
Email : 20083104966@students.perbanas.ac.id
Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT
Production cost is a sacrifice that must be sacrificed economical to produce a product. Based
on the preliminary findings of this company, it is known that there is a discrepancy for 2
years no increase in the price of goods, whether the company is wrong in calculating the cost
of production so that no price increases. The relative sizes of HPP company in 2010 and
2011 increased by 3%. It is not adjusted to the increase in selling prices which, according to
calculations inversely proportional to the increase in cost of production is still stagnant. This
it can be seen that the company experienced a decline in profit from the sale of a unit that is
equal to 8%, in other words, the company experienced a decline in performance for a profit.
company policy to keep prices amid rising prices of variable shaper HPP is not appropriate,
because the ability of the company to make a profit more difficult. At least if you want to go
back to the ability to make a profit / unit as in 2010 (145.5%), the company can raise prices
at least 8% of the sale price now or Rp. 6,000 x 8% = Rp. 480. That way the company will
receive additional profits of Rp. 480 x 341 860 unit = Rp. 164,092,800.
Keywords : Analysis Cost Of Production, PT.Pabrik Es Pasar Turi.
PENDAHULUAN PT. Pabrik Es Pasar Turi adalah
Proses industrialisasi hingga kini telah perusahaan yang bergerak di bidang
berlangsung diseluruh tanah air, dimana pembuatan es batu balok yang berlokasi di
hasil keseluruhannya didalam Jl Rungkut Industri IV/30 Surabaya.
pembangunan tersebut adalah Berdasarkan hasil penelitian awal
berkembangnya industri besar maupun perusahaan ini, diketahui bahwa terdapat
industri kecil, dengan semakin banyaknya kejanggalan selama 2 tahun tidak ada
perusahaan industri yang tumbuh, maka kenaikan harga barang, apakah perusahaan
situasi persaingan cenderung semakin terdapat kesalahan dalam menghitung
meningkat, sehingga didalam dunia usaha harga pokok produksi sehingga tidak ada
tiap pimpinan perusahaan industri kenaikan harga barang. Kejadian inilah
berusaha agar perusahaan yang yang menjadi peneliti tertarik untuk
dikelolanya memperoleh laba yang layak memberikan masukkan kepada manajemen
sesuai dengan tujuan perusahaan secara perusahaan dengan membantu
umum, salah satu cara bagi para menghitungkan harga pokok produksi.
industriawan untuk mengatasi ini adalah
dengan menghitung harga pokok produksi. LANDASAN TEORI DAN
Dengan demikian jelaslah menghitung RERANGKA PEMIKIRAN
harga pokok produksi merupakan peran Biaya Produksi
penting untuk menghasilkan laba yang Biaya produksi merupakan biaya-biaya
diinginkan perusahaan, termasuk PT. yang terjadi untuk mengolah bahan baku
Pabrik Es Pasar Turi. menjadi produk jadi yang siap untuk
dijual. Menurut objek pengeluarannya,
secara garis besar biaya produksi ini dibagi

1
menjadi : biaya bahan baku, biaya tenaga - Produk hilang pads akhir proses
kerja langsung, biaya overhead pabrik
(factory overhead cost). Biaya bahan baku Mengumpulkan data
dan biaya tenaga kerja langsung disebut mengenai seluruh biaya
pula dengan istilah biaya utama (prime
cost), sedangkan biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik
disebut dengan istilah biaya konversi Menganalisa biaya-biaya
(conversion cost) yang merupakan biaya pembentuk harga pokok produksi
untuk mengkonversi (mengubah) bahan
baku menjadi produk jadi.
Metode Harga Pokok Produksi
Pengumpulan harga pokok produksi Menghitung harga pokok
sangat ditentukan oleh cara produksi, yang produksi
terdiri dari dua macam, yaitu : produksi
atas dasar pesanan dan produksi massa.
Produksi atas dasar pesanan,
mengumpulkan harga pokok produksinya
menggunakan metode harga pokok Melakukan analisis yang terkait tentang
pesanan (job order cost method), item-item pembentuk harga pokok
sedangkan perusahaan yang berproduksi produksi : bahan baku, tenaga kerja
massa, mengumpulkan harga pokok Iangsung, biaya overhead pabrik
produksinya dengan menggunakan metode
harga pokok proses (process cost method). Gambar 1
Penggunaan metode harga pokok Rerangka Pemikiran
proses dalam pengumpulan biaya produksi
yang belum memperhatikan dampak
adanya persediaan produk dalam proses METODE PENELITIAN
awal. Menurut Mulyadi (2002 : 74), Rancangan Penelitian
menyatakan bahwa variasi penggunaan Berdasarkan rumusan masalah dan
metode harga pokok proses, yaitu tujuan penelitian yang telah dijelaskan
pada bab pertama, penelitian ini akan
Penggunaan metode harga pokok proses menggunakan metode kualitatif. Metode
diantaranya adalah kualitatif yaitu metode menekankan pada
pemahaman mengenai perhitungan harga
a. Metode harga pokok proses yang pokok produksi.
diterapkan dalam perusahaan yang Metode penelitian yang digunakan
produknya diolah hanya melalui satu dalam penelitian ini adalah metode
departemen produksi kualitatif deskriptif, yaitu merupakan
b. Metode harga pokok proses yang penelitian yang mendeskripsikan
diterapkan dalam perusahaan yang karakteristik masalah yang berkaitan
produknya diolah melalui lebih dari dengan karakteristik dari subjekyang
satu departemen produksi diteliti.
Jenis Data dan Sumber Data
c. Pengaruh terjadinya produk yang hilang Jenis data yang digunakan dalam
dalam proses terhadap perhitungan penelitian ini adalah
harga pokok produksi per satuan, 1. Studi Pustaka
dengan anggapan Adalah metode yang digunakan untuk
mencari data yang bersifat kepustakaan
- Produk hilang pada awal proses dengan mempelajari teori-teori yang

2
ada pada literature bergerak teoritis. 1. Mengumpulkan data-data tentang biaya
2. Data Sekunder produksi perusahaan
Adalah data yang didapat secara tidak 2. Mengidentifikasikan seluruh biaya,
langsung dari objek yang diteliti untuk termasuk biaya bahan baku langsung,
mendapatkan data-data yang relevan biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik.
dan dapat dipertanggungjawabkan
3. Melakukan perhitungan harga pokok
kebenarannya. produksi dengan metode full costing
Data yang digunakan dalam penelitian tahun 2010-2011 dan item-item
ini dikumpulkan dengan metode pembentuk harga pokok produksi.
dokumentasi. Dokumentasi merupakan 4. Melakukan analisis atas perhitungan
proses perolehan dokumen dengan harga pokok produksi dan item-item
mengumpulkan dan mempelajari pembentuk harga pokok produksi
dokumen-dokumen dan data-data yang terhadap teori yang dipakai pada
diperlukan. Dokumen yang dimaksud penelitian ini.
dalam penelitian ini adalah laporan ANALISIS DATA DAN
biaya-biaya pembentuk harga pokok PEMBAHASAN
produksi tahun 2010-2011. Data-data Analisis Deskriptif
tersebut diperoleh dari PT. Pabrik Es Biaya Produksi
Pasar Turi. Sumber data diperoleh dari a) Biaya bahan baku
nara sumber bapak Agus sebagai Biaya yang termasuk dalam biaya bahan
pimpinan perusahaan dan bapak wahyu baku ini adalah biaya air untukbahan
sebagai karyawan perusahaan.Dalam baku, karena bahan baku utama yang
penelitian ini menggunakan biaya diperlukan dalam prosesproduksi
bahan baku, biaya tenaga kerja pembuatan es balok ini adalah air.
langsung, biaya overhead pabrik, dan Data total biaya air yang tercantum
volume produksi. Biaya bahan baku adalah untuk keseluruhan penggunaan air
adalah biaya yang digunakan untuk pada perusahaan yang meliputi bahan baku
melakukan pengadaan terhadap bahan pembuatan es, untuk pembersih es pada saat
baku langsung yang digunakan untuk akan dikirim ke pembeli,untuk kebutuhan
memproduksi produk perusahaan, karyawan dan untuk keperluan lainnya
contoh: air. Biaya tenaga kerja langsung seperti menyiramitanaman dan taman yang
meliputi gaji karyawan pabrik yang ada di lingkungan perusahaan.
bersentuhan langsung dengan produksi. penggunaan air untuk bahanbaku terendah
Biaya overhead pabrik adalah biaya pada tahun 2010 terjadi pada bulan
yang membantu bahan baku menjadi Januari dan tahun 2011terjadi pada bulan
produk selesai, contoh: garam, Februari. Biaya bahan baku air tertinggi
amoniak, listrik, air pembersih, oli tahun 2010terjadi pada bulan Oktober dan
mesin, perawatan dan perbaikan mesin. tahun 2011 terjadi paba bulan
Teknik Analisis September.Apabila dibandingkan antara
Teknik atau metode analisis data yang biaya penggunaan air untuk bahan
digunakan dalam penelitian ini meliputi bakupada tahun 2010 dan 2011 secara
analisis deskriptif dan analisis statistic. rata-rata mengalami kenaikan
Analisis deskriptif digunakan untuk sebesar1,7%.
mendeskripsikan hasil penelitian dan Dengan memperhatikan pola biaya bahan
teknik analisis statistic digunakan untuk baku air yang cederung berubah - ubah
menghitung harga pokok produksi. proporsional dengan perubahan volume
Langkah-langkah analisis yang digunakan produksi, maka biaya bahanbaku air ini
adalah sebagai berikut diklasifikasikan sebagai biaya variabel.

3
b) Biaya tenaga kerja langsung balok.Pemakaian amoniak pada tahun
Biaya tenaga kerja langsung adalah 2010 dan 2011 relatif sama
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karenapenggunaan amoniak terjadi
untuk membayar gaji pegawai yang secara tetap yaitu setiap 3 bulan
berhubungan langsung dengan proses sekalidengan volume pamakaian 60
produksi. kg sekali pakai.
Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui bahwa Realisasi total biaya penggunaan
pada tahun 2011 terjadi kenaikangaji amoniak yang dikeluarkan perusahaan
karyawan dibanding gaji tahun 2010. pada tahun 2010 dan 2011 adalah
Kenaikan gaji tenaga kerjalangsung dari terjadi kenaikan biaya amoniak
tahun 2010 ke tahun 2011 adalah sebesar daritahun 2010 ke 2011. Hal ini
Rp. 10.000 pertenaga kerja langsung. disebabkan adanya kenaikan harga
Pembayaran gaji tenaga kerja langsung amoniak dari Rp. 7100/kg pada tahun
pada perusahaan ini tidak menganut 2010, menjadi Rp. 7500/kg padatahun
sistem berdasarkan jam kerja ataupun 2011, atau terjadi kenaikan harga
jumlah produksi, tetapi menganut sistem amoniak sebesar 5,6%.
gaji bulanan yang setiap bulannya tetap 3) Biaya listrik untuk pabrik
selama satu tahun. Pada bagian produksi, sumber energi
c) Biaya overhead pabrik yang digunakan adalah listrik.Semua
Biaya yang termasuk biaya overhead mesin-mesin pabrik di jalankan
pabrik dalam perusahaan inimeliputi: menggunakan tenaga listrik.Jadi,
1) Biaya penggunaan garam penggunaan litrik sangat dominan
Biaya penggunaan garam termasuk biaya dalam melaksanakan kegiatan
overhead pabrik karenagaram produksi perusahaan.
merupakan bahan pembantu dalam Data biaya listrik merupakan
proses pembuatan es balok. totalbiaya keseluruhan penggunaan
Sebagaimana telah dijelaskan dalam listrik perusahaan yang meliputi
uraian tentang proses produksi, untuk kebutuhan produksi di pabrik
penggunaan garam adalah untuk dan untuk kebutuhan kantor. Oleh
menjaga tingkat kedinginan air kolam karena itu, perlu dilakukan
tempat merendam cetakan es. pengklasifikasian dan penetapan
Jumlah pemakaian garam pada tahun pembebanan biaya listrik sesuai
2010 dan 2011 relatif samakarena peruntukannya.
penggunaan garam terjadi secara tetap Penggunaan listrik dalam pabrik
yaitu setiap 3 minggu 1kali dengan terendah tahun 2010 terjadi pada
volume pamakaian 250 kg sekali pakai. bulan Januari dan tahun 2011 terj
Kenaikan biaya garam antara tahun 2010 adipada bulan Februari. Biaya listrik
dan 2011. Hal ini disebabkan adanya pabrik tertinggi tahun 2010
kenaikan harga garam dari Rp. 750/kg terjadipada bulan Oktober dan tahun
pada tahun 2010, menjadiRp. 800/kg 2011 terjadi pa da bulan September.
pada tahun 2011, atau sekitar 6,6%. Apabila dibandingkan antara biaya
Dengan memperhatikan pola pemakaian penggunaan listrik pada tahun2010
garam yang cederung tetap, maka biaya dan 2011 secara rata-rata mengalami
penggunaan garam ini diklasifikasikan kenaikan sebesar 1,7%.Berdasarkan
sebagai biaya tetap. pola data biaya listrik yang cenderung
2) Biaya amoniak berubah-ubah secara proporsional
Biaya amoniak termasuk biaya dengan perubahan volume produksi,
overhead pabrik karena amoniak maka biayaini diklasifikasikan
merupakan bahan pembantu dalam sebagai biaya variabel.
proses pembuatan es

4
4) Biaya air pembersih tahun 2010, menjadiRp. 21.000/liter
Biaya air pembersih adalah biaya atas pada tahun 2011, atau terjadi kenaikan
penggunaan air untuk membersihkan es harga oli mesinsekitar 5%. Dengan
balok yang telah melalui proses memperhatikan pola biaya penggunaan
pelepasan atau telah dikeluarkan dari oli mesin ini, biaya inidiklasifikasikan
cetakan dan siap untuk dibawa oleh sebagai biaya tetap
pembeli. Banyaknya air yang 6) Biaya perbaikan dan perawatan
digunakan untuk membersihkan setiap mesin
es balok adalah 8 liter. Sesuai dengan Biaya perbaikan dan perawatan mesin
perhitungan dan hasil pengklasifikasian termasuk biaya overhead pabrik,karena
serta penetapan pembebanan biaya air kagiatan perbaikan dan perawatan
yang ada pada perusahaan ini seperti mesin ini terjadi di dalampabrik.
yang ditunjukkan pada data Sebagaimana diketahui bahwa proses
perusahaan, maka realisasi total biaya produksi ini sangatbergantung pada
air untukpembersih ini pada tahun masin-mesin yang ada pada pabrik
2010 dan 2011 adalah penggunaan tersebut.Berdasarkan hasil wawancara,
air sebagai pembersih terendah tahun diketahui bahwa untuk perawatan
2010 terjadi pada bulan Januari dan mesindilakukan setiap 6 bulan sekali
tahun 2011 terjadi pada bulan dengan dilakukan perawatan
Februari.Biaya air pembersih tertinggi secaraberkala dengan biaya Rp.
tahun 2010 terjadi pada bulan 1.000.000. - untuk setiap kali
Oktoberdan tahun 2011 terjadi pada perawatan.Selain biaya perawatan,
bulan September. Apabila perusahaan juga melakukan
dibandingkanantara biaya penggunaan perbaikanterhadap kerusakan-
air untuk pembersih pada tahun 2010 kerusakan pada mesin antara lain
dan2011 secara rata-rata mengalami penggantiankaret ban kompresor,
kenaikan sebesar 1,7%. Dengan mengganti sil oli dan lain lain.
memperhatikan pola biaya penggunaan Berdasarkanpengalaman selama ini
air untuk pembersih ,maka biaya ini biaya perbaikan yang dikeluarkan
diklasifikasikan menjadi biaya variabel. perusahaanpada tahun 2010 dan 2011
5) Biaya oli mesin tidak lebih dari Rp. 1.000.000, -.
Biaya oli mesin termasuk biaya Terjadi kenaikan biayaperawatan dan
overhead pabrik, karena oli perbaikan mesin dari tahun 2010 ke
mesinmerupakan bahan pembantu yang 2011. Pada tahun2010, perawatan dan
wajib digunakan oleh semua perbaikan mesin menghabiskan biaya
mesinpabrik yang digunakan dalam sebesarRp. 2.460.500 dengan rincian
proses produksi mulai dari Rp.2.000.000 untuk biaya perawatan
tahappertama sampai ke empat. dan Rp. 460.500 untuk biaya perbaikan.
Pemakaian oli ini bertujuan agar Sedangkan untuk tahun 2011 kegiatan
tidakterjadi kerusakan mesin dalam ini menghabiskan biaya Rp.
proses membuat es balok. 3.500.000 dengan rincianRp.
Volume pemakaian oli mesin pada tahun 2.500.000 untuk biaya perawatan dan
2010 dan 2011 relatif sama,karena Rp. 1.000.000 untuk biaya perbaikan.
penggunaan oli mesin terjadi secara Dengan memperhatikan pola biaya
tetap yaitu 200 jam sekalidengan perawatan dan perbaikan mesin ini,maka
volume pamakaian 1 liter sekali pakai. biaya ini diklasifikasikan sebagai biaya
Terjadi kenaikan biaya olimesin dari tetap.
tahun 2010 ke 2011. Hal ini Perhitungan harga pokok produksi
disebabkan terjadi kenaikanharga oli Sebagaimana yang telah dijelaskan
mesin dari Rp. 20.000/liter pada pada kerangka pemikiran dan teknik analisis

5
data, menghitung harga pokok produksi perusahaan dapat menaikkan harga
dilakukan setelah menganalisa biaya-biaya jual minimal 8% dari harga jual
pembentuk harga pokok produksi.Terjadi sekarang atau sebesar Rp. 6.000 x 8%
kenaikan dari tahun 2010 ke 2011. = Rp. 480. Dengan begitu perusahaan
akan mendapat tambahan laba sebesar
PEMBAHASAN Rp. 480 x 341.860 unit = Rp.
Perbandingan besaran HPP perusahaan pada 164.092.800
tahun 2010 dan 2011 mengalami kenaikan 4. Metode perhitungan harga pokok
sebesar 3%. Dapat diinformasikan bahwa produksi dilakukan dengan metode
kenaikan HPP perusahaan sebesar 3% dari full costing lalu melakukan analisis
tahun 2010 ke 2011, hal tersebut tidak di harga pokok produksi terhadap harga
sesuaikan dengan kenaikan harga jual yang jual perusahaan dikarenakan harga
menurut perhitungan berbanding terbalik jual perusahaan mengalami kerugian
dengan kenaikan HPP yaitu tetap stagnan. penurunan laba, seharusnya
Dengan demikian dapat dilihat bahwa perusahaan menaikkan nilai harga jual
perusahaan mengalami penurunan agar dapat mempertahankan
keuntungan dari hasil penjualan per unit yaitu perolehan laba dari tahun sebelumnya.
sebesar 8%, dengan kata lain perusahaan KETERBATASAN PENELITIAN
mengalami penurunan kinerja untuk Penelitianini
memperoleh laba. memikiketerbatasansebagaiberikut:
KESIMPULAN DAN SARAN Adapun keterbatasan dalam penelitian
Berdasarkanhasilanalisisdan ini yang mungkin bisa mengganggu
pembahasanyangtelahdikemukakan hasil dari penelitian adalah sebagai
padababIV,makadapatditarikkesimpulanse berikut:
bagaiberikut: 1. Data sekunder yang sulit sekali
didapat yaitu sebagian laporan
1. Hasil analisis peneliti terhadap harga pembentuk harga pokok produksi.
pokok produksi PT. Pabrik Es Pasar 2. Sibuknya manager produksi
Turi adanya kenaikan harga-harga maupun karyawan yang
variabel pembentuk HPP, secara total menghambat proses wawancara.
HPP dari produk perusahaan 3. Perusahaan sangat mengutamakan
mengalami kenaikan sebesar 3% kerahasiaan data, sehingga tidak
secara keseluruhan atau sebesar Rp. semua data dapat diperoleh.
39. 975.206 4. Perusahaan membatasi
2. Pengaruh dari naiknya HPP terhadap mendokumentasi gambar dari
jumlah keuntungan/ unit yang di dapat pabrik.
perusahaan dari penjualan produk 5. Tidak Semua data bisa didapatkan.
mengalami penurunan sebesar 8%, SARAN
atau dari 145,5% di tahun 2010 a) Untukmanajemenperusahaan
menjadi 137,5% di tahun 2011. 1. PT. Pabrik Es Pasar Turi
3. Hal tersebut membuktikan bahwa diharapkan melakukan analisis
kebijakan perusahaan untuk dari harga variabel pembentuk
mempertahankan harga di tengah harga pokok produksi untuk
naiknya harga-harga dari variabel mengetahui seberapa besar
pembentuk HPP adalah kurang tepat, biaya yang telah dikeluarkan.
karena kemampuan perusahaan untuk 2. PT. Pabrik Es Pasar Turi
memperoleh laba semakin susah. diharapkan melakukan analisis
Setidaknya jika ingin kembali ke terhadap perhitungan harga
kemampuan memperoleh laba/ unit pokok produksi untuk
seperti tahun 2010 (145,5%), maka mengetahui terjadinya

6
peningkatan yang terjadi di
perusahaan dari tahun-tahun
sebelumnya. Hendra Setiawan, Ade Wisni Wihandranti.
2006. “Analisis Perhitungan Harga
3. PT. Pabrik Es Pasar Turi Pokok Air Minum Dalam
diharapkan melakukan analisis Menentukan Tarif Air Minum
harga pokok produksi terhadap Pada PDAM Tirta Pakuan Kota
harga jual secara tahunan agar Bogor”. Jurnal Ilmiah
perusahaan dapat Ranggagading. Vol 6,No 1.
mempertahankan laba dari
Hongren, Datar, dan Foster. 2005.
tahun-tahun sebelumnya.
“Akuntansi Biaya: Penekanan
b) Untuk peneliti selanjutnya.
Manajerial”. Jilid 1. Jakarta.
Apabila peneliti selanjutnya meneliti
dengan topik yang sama, diharapkan Martusa Riki, Agnes Fransisca Adie. 2011.
dapat mencoba melakukan analisis “Peranan Activity-Based Costing
perhitungan harga pokok produksi System Dalam Perhitungan Harga
dengan metode lain agar dapat Pokok Produksi Kain Yang
dibandingakan dengan metode Sebenarnya Untuk Penetapan
perhitungan harga pokok produksi Harga Jual”. Jurnal Ilmiah
yang digunakan perusahaan. Akuntansi. Vol 2,No 4

DAFTAR RUJUKAN Matz & Usry. 2001. “Akuntansi Biaya


Abdul Halim. 2004. “Dasar-Dasar Perencanaan dan Pengendalian”.
Akuntansi Biaya". BPFE. Edisi 10 (terjemahan). Erlangga,
Yogyakarta. Jakarta.

Ande Sofiani. 2003. “Peranan Mulyadi. 2002. “Akuntansi Biaya”.


Perhitungan Harga Pokok Yogyakarta.
Produksi Dalam
Menetapkan Laba yang _______. 2007. “Akuntansi Biaya”. Edisi
Diharapkan Pada PT Intinusa ke 3. BPFE UGM. Yogyakarta.
Selareksa, TBK”. Jurnal Ilmiah Supriyono. 2000. “Akuntansi Biaya :
Kesatuan. Vol 5,No 2. Perencanaan dan Pengendalian
Bastian Bustami& Nurlela. 2007. Biaya Serta Pembuatan
“Akuntansi Biaya Tingkat Lanjut: Keputusan”. Edisi Kedua.
"Kajian Teori dan Aplikasi". BPFE-Yogyakarta
Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Edisi Pertama.

You might also like