You are on page 1of 8

1

PERENCANAAN PERKUATAN TEBING PADA RUAS JALAN MALANG -


KEDIRI STA ( 30KM ) DENGAN MENGGUNAKAN DINDING PENAHAN
TANAH TIPE KANTILEVER DI DESA KAWADEN, KECAMATAN
NGANTANG, KABUPATEN MALANG

Imanuel F Nenohai(1), Dr. NawirRasidi ST.,MT(2), IkrarHanggara ST.,MT(3)


Program StudiTeknikSipil, FakultasTeknik
UniversitasTribhuwanaTunggadewi Malang
Email:
nenohaiimanuel21@gmail.com

ABSTRACT

Retaining wall is one of the structures that serves to maintain the stability of a
landfill, so the heap is not moving or landslides. This building is mostly used in
irrigation projects, highways, ports and others. In general, the use of retaining walls
in the field consists of two types of gravity type and cantilever type. The main
difference between the construction of these two types of retaining walls is that of
the cantilever type, whereas the type of gravity does not use reinforcement. In terms
of use, the cantilever type is more widely used for slopes that have a height of more
than 6 meters, while the gravity type is used for altitudes less than 6 meters. The
stability of the retaining wall can be expressed by the value of Fs (safety factor). The
value of the security factor under consideration is Fs Overtuning which is the
security factor to the rolling force, Fs Slading is the safety factor of the shear, Fs
bearing capacity is the safety factor to the collapse of carrying capacity. Therefore,
the purpose of this study is to know the efficiency of the base width of cantilever
type cantilever wall on Abd.Manan Wijaya Road which is located in Kaweden Village,
Ngantang District, Malang Regency so that it is stable to the style of bolsters, shear
and soil bearing capacity. After the calculation, the result of stability factor to shear
1.61> 1.5 (safe), stability to bolsters 2.0> 1.5 (safe), Stability Against soil bearing
capacity 142,795> qa = 123.39 kN / M2. Then it can be concluded that the
condition of cantilever cantilever wall stability is safe against danger of bolsters, shear
and soil bearing capacity.

Keywords: Cantilever Wall Retaining Wall, Base width efficiency, Stability

A. PENDAHULUAN digunakan untuk melakukan


Tanah merupakan aspek pengendalian kestabilan tanah agar
penting dalam perencanaan konstruksi takmengalami kelongsoran adalah
Karena padatanahlah berdiri satu dengan membangun dinding penahan
bangunan.Oleh karena itu, sangat tanah.Dinding penahan tanah adalah
penting untuk memperhatikan faktor suatu struktur konstruksi yang
kestabilan tanah. Salah satu cara yang dibangun untuk menahan tanah yang

1
2

mempunyai kemiringan/lereng dimana Tentu hal seperti ini tidak diharapkan


kemantapan tanah tersebut tidak dapat terjadi lagi.Olehnya itu, dibutuhkan
dijamin oleh tanah itu sendiri. sebuah perencanaan dinding penahan
Bangunan dinding penahan tanah tanah yang betul-betul stabil dan
digunakan untuk menahan tekanan efisien. Stabil dari segi kekuatan untuk
tanah lateral yang ditimbulkan oleh menopang besarnya gaya guling, gaya
tanah urugan atau tanah asli yang labil geser dan daya dukung. Selain itu,
akibat kondisi topografinya. perencanaan dimensi harus
Pembangunan dinding penahan tanah memperhatikan sisi
haruslah benar-benar berdasarkan efisiensinya.Dinding penahan dapat
perhitungan kestabilan dan factor dikatakan aman apabila dinding
keselamatan, Karena kesalahan yang penahan tersebut telah diperhitungkan
terjadi dalam pembangunan dinding faktor keamanannya, baik terhadap
penahan tanah dapat berakibat fatal bahaya pergeseran, bahaya
yaitu kerugian yang sangat besar dan penggulingan, penurunan daya dukung
hilangnya korban jiwa.Salah satu tanah, dan patahan. Pada dinding
contoh yang dapat kita lihat adalah penahan, perhitungan stabilitas
pada Ruas Jalan Abd.Manan Wijaya merupakan salah satu aspek yang tidak
yang terletak di Desa Kaweden, boleh diabaikan maupun
Kecamatan Ngantang, Kabupaten dikesampingkan, karena stabilitas
Malang. dinding penahan sangat mempengaruhi
1) Mahasiswa usia desain dinding penahan itu sendiri,
2) Pembimbing I keamanan bangunan bendung atau
3) Pembimbing II groundsill, serta kondisi tanah disekitar
bangunan tersebut.

B.METODOLOGI PENELITIAN
1. Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam
beberapa tahapan, mulai dari tahap
persiapan, pengumpulan data yaitu data
primer dan data sekunder yang di
perlukan dalam analisis, pengambilan
sampel tanah untuk mendapatkan data
parameter yang diperlukan dengan
melakukan pemeriksaan (pengujian)
sampel tanah di laboratorium sampai
dengan analisis data yang diperlukan
dalam penyusunan laporan.
a. Pengumpulan Data
• Data Primer
3

Data primer disini adalah data Kecamatan Ngantang, Kabupaten


yang didapat dari pengamatan langsung Malang.
peneliti pada lokasi penelitian seperti: 3. Lokasi Penelitian
- Peninjauan lokasi dengan bertujuan Lokasi objek yang dikaji atau
mengamati situasi lokasi penelitian. objek yang direncanakan yaitu dinding
-Pengambilan foto – foto lokasi penahan tanah pada lokasi pembatas
penelitian untuk pengamatan dan perencanaan kestabilan dinding
analisa. penahan struktur batu kali dan beton
• Data Sekunder pada ruas jalan Malang-Kediri STA (30
Data sekunder adalah data yang km) yang terletak di Desa Kaweden,
diperoleh dari pihak lain berkaitan Kec. Ngantang, Kab. Malang dengan
dengan perencanaan yang dilakukan. titik koordinat anatara garis lintang 112°
Data ini merupakan data yang tidak 18′ 30˝ BT – 112° 26΄ 30˝ BT dengan
perlu diolah lagi karena merupakan data ketinggian antara500 – 700 m dari
yang sudah baku, yang berkaitan permukaan laut yang berada di sebelah
dengan perencanaan yang akan barat Kabupaten Malang.
dilakukan.
b. Penyebab Runtuhnya Dinding
Penahan Tanah
Untuk mencari penyebab
runtuhnya dinding penahan tanahmaka
dilakukan analisa stabilitas terhadap
Gambar 1 Denah Lokasi Penelitian
dinding penahan tanah, bahaya
pegeseran, penggulingan, penurunan
4. Metode Analisis
daya dukung tanah dan patahan. Jenis
Setelah data-data yang
konstruksi dan dimensinya juga akan di
diperlukan diperoleh, kemudian dengan
analisa untuk menentukan dampak
literature yang relevan dan
stabilitas terhadap runtuhnya dinding
berhubungan dengan pembahasan pada
penahan tanah. Pola keruntuhan
tugas akhir ini serta masukan-masukan
dilapangan juga akan sangat membantu
dari dosen pembimbing, maka data
dalam menganalisa keruntuhan.
tersebut diolah dan dianalisis dengan
2. Waktu Dan Tempat
menggunakan program microsoft
a. Waktu
excel untuk mengetahui efisiensi lebar
Pelaksanaan penelitian ini
alas pada Perencanaan perkuatan tebing
dilakukan antara bulan juli sampai
pada ruas jalan Malang-Kediri STA ( 30
dengan bulan agustus tahun 2015.
Km ) dengan menggunakan dinding
b. Tempat
penahan kantilever di Desa Kaweden,
Dalam penelitian ini,
Kecamatan Ngantang, Kabupaten
pengambilan sampel tanah dilakukan
Malang.
pada lokasi tebing jalan raya Abd.
Manan Wijaya, Desa Kawaden,
4

5. Perencanaan Dinding Penahan 7. Kontur Tanah

Gambar 4 kontur tanah


C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Data Tanah

Gambar 2 dinding penahan kantilever Sebagai data penunjang untuk


menghitung stabilitas dinding penahan
6. Diagram Alir pada sungai konto ini, maka
3.3 Diagram Alir
berdasarkan data yang diperoleh
Mulai langsung dari Labolatorium Mekanika
Tanah Politeknik Negeri Malang,
Pengumpulan data
dianggap bahwa data sudah memenuhi
Data Sekunder Data Sampel Tanah
syarat, diantaranya adalah sebagai
berikut:
Peta lokasi Kadar air Berat isi tanah Berat jenis tanah Ø Tinggi air (Hair )
• Normal = 0,70 m
Jenis tanah dilokasi studi • Banjir = 1,20 m
Ø Tanah pengisi = lumpur padat
Perencanaan dinding penahan tanah
(bulat dengan ukuran homogen)

Tidak Dilihat Pada Tabel Lampiran 2


Perhitungan Ø Kadar Air (w) = 19,67
stabilitas dinding penahan, geser,
guling dan daya dukung tanah Ø Angka Pori (e) = 0,533
Ø Kohesi Tanah (c) = 2
Ya
dinding penahan tanah yang stabil
Dilihat Pada Tabel Lampiran 2
Ø Sudut Geser (φ)= 30°
Selesai
Dilihat Pada Tabel Lampiran 2
Gambar 3 diagram alir Ø Berat Volume Pasangan (γ
Gambar 3.2 Diagram Alir
pasangan) =22 kN/m3
5

Ø Berat Volume Air (γw) = 3,38 3. Perhitungan Tekanan Tanah


kN/m3 Aktif Dan Pasif

Nilai Baku Berat Volume Air a. Tanah aktif (Pa)


Ø Berat Jenis Tanah (Gs) = 2,71
kN/m3 Ka = = tg2 (45- )
Ø Berat Isi Tanah (γb) = 2,13
3 , 3
= tg2 (450 - ) = 0,578
gr/cm = m
Tekanan tanah aktif :
Ø Berat Volume Tanah Kering Pa1 = ½ .Ka.γd.H12
γ , 3
(γd)= γd ,
= ½ . 0,578. 14,38.4.502= 84,15 kN
Pa2= ½ γsat H22 . Ka
v AngkaPori(e)= w . Gs67 x =½ . 7,149 . 2,202 . 0,578= 9,99 kN
2,71=3 b. Momen aktif :
v Berat Volume Tanah Jenuh
( )γ Ma1 = Pa1 . ( . H)
(γsat) =
= 84,15( . 5,7)
(2,71 + 0,533). 3,38 = 159,88 kNm
1 + 0,533 Ma2 = Pa2 . ( . H2)
3
7,149 kN/m
v Berat Volume Tanah Terendam = 9,99 (. . 2,20)
Air (γ’) = γsat – γw = 7,32 kNm
Jumlah momen aktif yang bekerja:
= 7,149-3,38= 3,769 kN/m3
∑Ma = Ma1 + Ma2
= 159,88+ 7,32
= 167,2 kNm
c. Tanah Pasif

Pp1

2. Data Dinding Penahan Tanah 1.20 h1


Pp2

2.20 h/3

Tinggi total dinding penahan tanah (H 1.00 h2


h2/3

+ D) = 6,70 m 0

Tinggi dinding penahan (H) = 5,7 m


Lebar bawah (B) =3m Gambar 5 Tekanan Tanah Pasif pada
Kondisi Muka Air Banjir
Lebar atas (B’) = 0,5 m
Koefisien tekanan tanah pasif :
Kedalaman fondasi =1m
Kp = = tan2 (45° + )
6

= tan2 (45° + )= 0,578 = 5,70 x 0,5 x 22= 62,7 kN/m


Bidang 2
Tekanan tanah pasif:
Pp1 = ½ γw H12 • P2 = ½ x a x t x γ.Batu Kali
= ½ . 3,38 . 2,202 = ½ x 2 x 5,70 x 22
= 8,17 kN = 125,4 kN/m
Pp2 = ½ γ’. Kp . Df2+ 2 . c • Bidang 3
.
P3 = p x l x γ.Batu Kali
= ½ . 3,769 . 0,578 . 12+ 2 . 7,5 = 1 x 1 x 22
0,578 . 1 = 8,589 + 0,76= 9,349 kN = 22 kN/m
Jumlah tekanan pasif yang bekerja: • Bidang 4
∑Pp= Pp1 + Pp2
= 8,17+ 9,349 P4 = p x l x γ.Beton
= 4,5 x 1 x 24
= 17,519 kN
= 108 kN/m
d. Momen pasif :
• Bidang 5
Mp1= Pp1 . . H1= 8,17+ ( . 1,20)
P5 = p x l x γ.Beton
= 1,2 x 0,2 x 24
= 8,57 kNm
= 5,76 kN/m
Mp2 = Pp2 . Df= 9,349. . 1 Jarak Beban Terhadap Dinding
= 3,116 kNm Penahan di Titik 0
Jumlah momen pasif yang bekerja: X1= (½ x 0,5) + 2 + 1 = 3,25 m
∑Mp= Mp1 + Mp2 X2= (2/3 x 2) + 1 = 2,33 m
= 8,57+ 3,116 X3= (½ x 4) = 2 m
= 11,686 kNm X4= (½ x 1) + 0,5 + 2+ 1 = 4 m
4. Perhitungan Berat sendiri X5= (½ x 1) + 0,5 + 2 + 1 = 4 m
Konstruksi 5. Kapasitas Dukung Tanah
Nc= 37,2
Nq= 22,5
Nγ= 19,7
Po= Df . γ’ = 1 . 3,769 = 3,769 kN/m2
qu = ( . 7,5 . 37,2) + (22 . 1 .22,5) +
(0,5 . 22 . 3 . 19,7)
= 93 + 495 + 650,1
= 1238,1 kN/m2
Kapasitas dukung ultimit neto:
Qun = qu – Po
Gambar 6 Berat Sendiri Konstruksi = 1238,1 – 3,769
• Bidang 1 = 1234,33 kN/m2
Tekanan pondasi neto:
P1 = p x l x γ.batu Kali
Qn = qun – Po
7

= 1234,33– 3,769 Dari hasil perhitungan eksisting


= 1230,56 kN/m2 menunjukan bahwa stabilitas terhadap
Faktor aman (f) guling dan stabilitas geser aman.
f= Dengan demikian dapat di lanjutkan ke
, Metode Pelaksanaan Pekerjaan Dinding
= Penahan Sungai.
,
= 1,003 kN/m2
Kapasitas dukung ijin: D. KESIMPULAN
qa= Dari hasil analisis perhitungan dan
,
pembahasan dapat disimpulkan
= beberapa hal diantaranya sebagai
,
= 1234,39 kN/m2 berikut :
1. Hasil penelitian yang dilakukan
6. Faktor Keamanan Terhadap Kuat ternyata jenis tanah yang ada pada
Dukung Tanah, Geser dan lokasi adalah jenis tanah lumpur
Guling padat (bulat dengan ukuran
v Stabilitas terhadap daya dukung homogen)
tanah 2. Dimensi dinding penahan yang
ΣM= 994,997 kNm menggunakan tipe kantilever yang
V = Σ P = 323,860 kN aman terhadap stabilitas guling,
e =1/2 .B – ΣM/ΣP geser, daya dukung dan penurunan
= ½. 3 – 994,997/323,860= - 0,036 diperoleh nilai lebar atas sebesar 0,5
eijin = 1/6 .B =1/6 .3 = 0,5 m, lebar dasar fondasi sebesar 3 m,
. tinggi dinding penahan sebesar 5,7
maks =
.( ) m, dan tebal dasar fondasi sebesar 1
. ,
maks = m.
.( ( , )
3. Berdasarkan perhitungan, kondisi
=142,795 > qa = 1234,39 kN/m2 stabilitas dinding penahan tanah
v Stabilitas terhadap geser aman terhadap bahaya guling, geser
Gaya vertikal V =Σ P dan daya dukung tanah.
F=tg tg300= 0,57 4. Metode pelaksanaan pekerjaan
. . .
SF = dinding penahan sungai memerlukan
ketelitian.
, . , . , . ,
SF = ,
= 1,61 >1,5 (aman) E. DAFTAR PUSTAKA
ASTM Standart, “Annual Books
v Stabilitas terhadap guling
ofASTM”, Easton MD Vol.04.08,.
ΣMa = 276,92 kNm
ΣMp = 29,76 kNm USA 1994
Anonim Coulomb and Rankie Earth
ΣM= 527,92
Pressure. Keystone Retaining Wall
SF = System 2003
= 2,0 > 1,5 ( aman)
8

Bowles, J.E. “Foundatin Analysis and


design”Mc.GrawHill.Inc., Fourt
Edition., 1994
Braja M Das, Dinding Penahan Tanah
1991
Budhu, John Wiley & Sons Muni.Soil
Mechanics and Foundation 3rd Edition,
2011
Djatmiko Soedarmono, Edy Purnomo
Mekanika Tanah 2 Kanisius
Yogyakarta 1993
FHWA Prosedur perhitungan 2009
Hardiyatmo H. C, “Mekanika Tanah
II”,Edisi Ketiga, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta 2003
Hary crustady Hardiyatmo Mekanika
Tanah 2.Gajah Mada University
press. Yogyakarta 2010
Herlien Indra wahjuni, Mekanika Tanah
II. Bargie Media, Malang 2011
Hadihardaja, Joetata.Rekayasa Pondasi I
Konstruksi Penahan Tanah.
Gunadarma, 1997
Jaky“koefisien tekanan tanah dalam
keadaan diam” 1994
Laboraturium Mekanika Tanah
Politeknik Negeri Malang, 2016
L.D. Wesley Mekanika Tanah jilid II.
Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
Jakarta 1997
R.F.Craig Mekanika Tanah, Erlangga,
Jakarta 1978
Suyolelono Tanah dasar pondasi berupa
tanah non – kohesif 1994
Terzaghi K & peck, R.B “Mekanika
Tanah dalam Praktik Rekayasa”,
Penerbit Erlanga, Jakarta 1993

You might also like