Professional Documents
Culture Documents
net/publication/347999592
CITATIONS READS
0 3,482
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Kajian Nilai Pada Toponimi Nama-Nama Jalan Di Kota Serang Sebagai Potensi Sumber Belajar Sejarah View project
Empati dan Tingkat Stres Mahasiswa dalam Pembelajaran Online Pada Masa Pandemi Covid-19 View project
All content following this page was uploaded by Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo on 30 December 2020.
Meilla Dwi Nurmala,1 Tubagus Umar Syarif Hadi Wibowo,2 Astri Rachmayani,3
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email : Meilla.dwi.nurmala@untirta.ac.id
Email : umarhadiwibowo90@untirta.ac.id
Email: astrirachmayani@gmail.com
Abstract
This study aims to obtain an overview of the stress levels of students in facing online learning
during the Covid-19 Pandemic. This research method using quantitative descriptive. The data
collection method was carried out by distributing questionnaires using a Likert scale. This
research was conducted on students majoring in Guidance and Counseling, Faculty of Teacher
Training and Education, Sultan Ageng Tirtayasa University with a population of 112 people.
The data analysis process of this research is quantitative descriptive with the SPSS for
windows version 12 program, obtained reliability results of 0.780 analysis of the normality test
technique using the Kolmorgrov-Smirnov significant value of 0.424 data with normal
distribution. In general, subjects have a moderate stress level (96.4%).
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat stress mahasiswa
dalam menghadapi pembelajaran online pada masa Pandemi Covid-19. Metode penelitian ini
menggunakan deskriptif kuantitatif.Metode pengambilan data dilakukan dengan cara
menyebarkan angket dengan menggunakan skala Likert.Penelitian ini dilakukan pada
mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan populasi sebanyak 112 orang. Proses analisis data
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan program SPSS for windows versi 12
diperoleh hasil realibilitas sebesar 0,780analisis teknik uji normalitas menggunakan
kolmorgrov-smirnov nilai signifikan sebesar 0,424 data berdistribusi normal.Pada umumnya
subyek memiliki tingkat stress yang tergolong sedang (96,4%).
13
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 5 (2)
14
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 5 (2)
secara online. Menurut Moore, Dickson- secara langsung ( Kompas TV, 23 juli
Deane, & Galyen 2020).
(2011) Pembelajaran online merupakan Hasil penelitian terkait kondisi stress
pembelajaran yang menggunakan jaringan dan kinerja secara kognitif oleh pakar dan
internet dengan aksesibilitas, konektivitas, direktir pusat Kecerdasan Pembelajaran
fleksibilitas, dan kemampuan untuk Terapan, Seatle University John J, Medina
memunculkan berbaga jenis interaksi (2008), ditemukan bahwa manusia dalam
pembelajaran. Penelitian yang dikakukan kondisi stress berpengaruh secara signifikan
oleh Zhang et al., (2004) menunjukkan pada menurunnya hasil tes kognitif, bahkan
bahwa penggunaan internet dan teknologi sampai 50 % (Djuwari,2008).
multimedia mampu merombak cara Melihat fakta yang terjadi pada
penyampaian pengetahuan dan dapat jurusan bimbingan dan konseling di
menjadi alternatif pembelajaran yang Universitas Sultan Ageng Tirtayasa diatas,
dilaksanakan dalam kelas tradisional. meyebabkan peneliti tertarik untuk
Pembelajaran online pada melakukan penelitian tentang stress yang
pelaksanaannya membutuhkan dukungan dihadapi oleh mahasiswa Bimbingan dan
perangkat-perangkatmobile seperti telepon Konseling yang ada Di Universitas Sultan
pintar, tablet dan laptop yang dapat Ageng Trtayasa.Penelitian ini Bertujuan
digunakan untuk mengaksesinformasi unttuk memperoleh gambaran tingkat stress
dimana saja dan kapan saja (Gikas & Grant, mahasiswa jurusan Bimbingan dan
2013). Penggunaan teknologi mobile Konseling di Universitas Sultan Ageng
memiliki kontribusi besar di dunia Tirtayasa
pendidikan, termasuk di dalamnya adalah
pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh Kajian Teoritis
(Korucu & Alkan, 2011). Berbagai media A. Stres
juga dapat digunakan untuk mendukung 1. Pengertian Stres
pelaksanaan pembelajaran secara online. Looker & Geegson (2004)
Misalnya kelas-kelas virtual menggunakan mendefinisikan stres sebagai sebuah
layanan Google Classroom, Edmodo, dan keadaan yang dialami individu ketika
Schoology (Enriquez, 2014; Sicat, 2015; terjadi sebuah ketidaksesuaian antara
Iftakhar, 2016), dan applikasi pesan instan tuntutan-tututan yang dialami individu
seperti WhatsApp (So, 2016). Pembelajaran ketika terjadi sebuah ketidak sesuaian
secara online bahkan dapat dilakukan antara tuntutan-tuntutan yang diterima
melalui media social seperti Facebook dan dan kemampuan untuk mengatasinya.
Instagram (Kumar & Nanda, 2018). Menurut Cranwell-Ward (dalam
Perasaan stres yang diahadapi Iswinarti & Rahayu Siti, 1999) stres
mahasiswa saat menghadapi pembelajaran adalah fisiologis dan psikologis yang
online dapat terlihat dari respon mahasiswa terjadi jika seseorang merasakan
yag mengekuhkan tidak nyaman, sinyal ketidakseimbangan antara tuntutan yang
yang sulit, keterbatasan kuota dan jaringan dihadapi dan kempuan untuk
yang sulit didaerah tempat tinggal mereka. menghadapi tuntutan yang dihadapi.
Fakta dilapangan kendala lain Sarafino dan smith (2012)
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran megkonseptualisasikan stress kedalam
online adalah menurut mereka komunikasi tiga pendekatan yaitu, :
jarak jauh tak optimal disbanding dilakukan a. Stres sebagai stimulus
15
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 5 (2)
Pendekatan ini memiliki focus pada akan bereaksi secara fisiologis maupun
lingkungan, sumber stress hadir psikologis. Sres yang dialami individu
dalam bentuk keadaan yang dinyatakan dalam suatu derajat yang
mengancam dan membahayakan selamjutnya disebut tingkat stres.
sehingga menimbulkan ketegangan. B. Pembelajaran online (E-Learning)
Sumber stress ini disebut stressor. 1. Definisi e-learning
a. Stres sebagai respon a. Persepsi dasar e-learning
Fokus dari pendekatan ini adalah Perkembangan sistem
reaksi seseorang terhadap stressor. komputer melalui jaringan semakin
Reaksi ini muncul dalam dua bentuk meningkat. Intemet merupaka jaringan
yaitu psikologis dan fisiologis. publik. Keberadaannya sangat
Bentuk psikologis meliputi tingkah diperlukan baik sebagai media
laku, pola pikir dan emosi. Bentuk informasi maupun komunikasiyang
fisiologis mencagkup gerakan tubuh dilakukan secara bebas. Salah satu
yang meningkat detak jantung, mulut pemanfaatan internet adalah pada
sistem pembelajaran jarak jauh
terasa kering. Respon psikologis dan
melalui belajar secara elektronik atau
fisiologis seseorang terhadap stressor
yang lebih dikenal dengan istilah E-
dinamakan strain. Learning.
b. Stres sebagai proses 2. Pendakatan Pedagogik dalam E-
Proses yang dimaksud meliputi learning
stressor dan strain, ditambah dimensi Teknologi komunikasi secara
yang penting yaitu hubungan antara umum dapat dikategorikan sebagai
individu dengan lingkungan. asynchronous dan synchronous.
Termasuk dalam proses ini adalah Asynchronous merupakan aktivitas
interaksi dan penyesuaian diri yang yang menggunakan teknologi dalam
berlangsung secara bentuk blogs, wikis,and discussion
bekesinambungan dinamakan boards. Dalam bentuk ini partisipan
ransaksi anatra individu dan dapat mengembangkan ide atau
lingkungan, yang stau saling bertukar ide atau informasi
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tanpa keterkaitan antara partisipan
yang lian. Stress tidak hanya sebuah satu dengan partisipan lainnya pada
stimulus dan sebuah respon tapi waktu yang sama, sebagai contoh
lebih dari sebuah proses, yaitu penggunaan e-mail termasuk
individu sebagai perantara yang aktif asynchronous dimana pesan dapat
dapat mempengaruhi tekanan dikirim atau diterima tanpa keduanya
stressor melalui tingkah laku, pkiran, harus berpartisipan pada waktu yang
dan strategi emosional, seingga pada bersamaan. Dalam hal ini seorang
tiap individu akan muncul reaksi pengirim pesan atau informasi
terhadap stres yang berbeda pada tertentu kapan saja yang ia perlukan.
stressor yang sama. Pada sisi lainpenerima pesan tidak
Berdasarkan beberapa definisi diharuskan mengakses pesan atau
dia atas, maka dapat diambil kesimpulan informasi tersebut pada waktu yang
bahwa stres adalah respon individu bersamaan. Synchronous
terhadaap keadaan yang memicu stress menunjukkan pada pengkategorian
(stressor) yang mengancam sehingga aktivitas pertukaran ide atau
individu merasa tertekan dan individu informasi yang mengharuskan
16
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 5 (2)
17
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 5 (2)
18
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 5 (2)
19
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 5 (2)
subjek pada masing masing sumber iii. Mode adalah yang paling banyak
pernyataan akan diberikan skor sesuai frekuensinya, yaitu 197. skor ini
dengan yang telah ditetapkan. termasuk kategori “sedang”
Item item skala tingkat stress ini akan iv. Standar deviasi atau simpanngan baku,
dibuat dalam dua tipe pernyataan, yaitu yang menunjukkan variasi jawaban,
mendukung (favorable) dan tidak yaitu sebesar 1.245
mendukung (unfavorable). Item pernyataan v. Varian adalah kuadrat dari SD sebesar
mendukung adalah item item yang bersifat 155.150
positif atau mendukung indicator indicator vi. Range adalah jarak atau selisih skor
dari variable yang diukur, sedangkan item maksimum dan skor minimum, yaitu
dari pernyataan yang tidak mendukung 71.00
adalah item item yang bersifat negative atau
tidak mendukung indikator indikator dari B. Penggolongan Kategori Sress
variable yang diukur. Karena Penggolongan akan dibagi
A. Teknik Analisis Data menjadi 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, dan
Analisis data yang dilakukan peneliti rendah maka ditetapkan luas interval yang
yaitu menggunakan bantuan program SPSS ( mencakup setiap kategori berikut:
Statistical Package for the Social X˂µ - 1,0α kategori rendah
Sciences12.00 for Windows) dengan terlebih µ-1.0α≤X˂µ + 1,0α kategori sedang
dahulu melakukan analisis deskriptif. µ + 1,0α ˂ X kategori tinggi
20
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 5 (2)
21
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 5 (2)
22
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 5 (2)
23