You are on page 1of 7

13

ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 13-19 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK TAHU DARI KEDELAI DI KELURAHAN


SUNGAI BESAR KECAMATAN BANJARBARU SELATAN KOTA BANJARBARU
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

(Analysis of Added Value of Tofu From Soybean Products in Sungai Besar Village, South
Banjarbaru Sub-District, Banjarbaru District, South Kalimantan Province)

Zuraida
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Achmad Yani Banjarmasin
Jl. A Yani Banjarbaru

Article Submitted : 29-10-2018


Article Accepted : 13-01-2019

ABSTRACT
The Purpose of this Study was to Determine the Extent to which the Process of Processing
Soybeans into Processed Products,Namely Tofu that can Provide a level of Profit and added Value
for Businesses in the Study Area. Data Collection was Done by Purposive Sampling method
(Deliberately). The Results showed that the Tofu Processing Process was Carried out Using Simple
Technology,Namely Using the Main Raw Material of Soybeans. Mashed with added Vinegar and
Salt Acid with a Simple Tool.As for the Amount of Soybean Raw Material once the Production is
an Average of 133,33 kg Per day With 226,61kg of Tofu. Workforce 6,90 HOK with Labor out of
0,052 HOK Per kg of Soybeans to Know in Return for Rp 5.460 Added Value of Rp 7.164,02 per
kg with a Ratio of Added Value Obtained 42,89 % of the output Value means that Every Rp 100
output Values Will Get an Added Value of 42,89 Which is Include in the Category of High Added
Value. Profits are Obtained in the Amount of Rp1 .704,02 with a Ratio of 23,79 % to Added Value.

Keywords : Soybean, Tofu, Added Value

PENDAHULUAN peningkatan luas panen sebesar 874 hektare


atau 12,76 persen dan adanya peningkatan
Berdasarkan potensi di wilayah
produktivitas sebesar 0,59 kuintal per hektare
Kalimantan Selatan yang sangat luas dan
atau 4,52 persen,. Produksi kedelai di Kalsel
cukup banyak yang baik untuk budidaya
tersebar 11 kabupaten yaknii Kabupaten
pertanian secara umum, namun tanaman
Kotabaru 25,10 persen, Tanah Laut 24,46
kedelai memang belum banyak
persen, Banjar 13,07 persen, Tabalong 10,15
dibudidayakan oleh petani, walau ada petani
persen, (Antara Kal-Sel 2016).
yang membudidayakan tapi hasil
Tetapi produksi dan supply kedelai
produksinya masih belum maksimal baik
dii Kalimantan selatan tidak dapat memenuhi
kuantitas maupun kualitas dan jauh dari yang
tingkat permintaan pasar, karena disamping
diharapkan, sehingga belum dapat
produksi tidak maksimal baik kualitas
memenuhi kebutuhan atau permintaan pasar
maupun kuantitas juga petani kurang
di daerah ini.
berminat untuk menanam kedelai secara terus
Sementara itu, produksi kedelai di
menerus, karena dalam budidaya kedelai
Kalsel sepanjang tahun 2015 sebesar 10,53
memerlukan pemelihaan dan perhatian yang
ribu ton mengalami kenaikkan sebanyak
sangat intensif. Budidaya kedelai harus
1.591 ton atau 17,78 ton jika dibanding
menyesuaikan dengan musim dan tifologi
tahun2014. Kenaikkan disebabkan
14
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 13-19 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

lahan di Kalimantan Selatan yang kurang Tidak kalah pentingnya proses


mendukung, dan juga komoditi kedelai pengolahan kedelai menjadi produk tahu
belum menjadi komoditas pertanian yang umumnya masih secara tradisional yang
menarik bagi petani Kalsel karena dinilai menggunakan peralatan yang sederhana
kurang menguntungkan. seperti mesin pengupas, penggiling, tempat
Kedelai sebagai bahan baku air, tempat memasak, tungku dan alat cetakan.
pembuatan tempe dan tahu serta produk Sedangkan penggunaan tenaga kerja adalah
turunann lainnya seperti kecap, susu kedelai anggota keluarga dan masyarakat sekitar yang
khususnya di daerah Kota Banjarbaru dengan upah yang relatif tetap.Tetapi Gejolak
kebutuhan kedelai masih dipenuhi dari luar harga kedelai yang sering terjadi dapat
daerah terutama dari pulau jawa, sehingga memberikan dampak bagi industri
harga kedelai sangat tergantung dari tingkat pengolahan tahu yang masih dalam skala
supply dan demand di daerah ini, yang kecil dan rumah tangga ini sehingga dapat
nantinya akan berdampak kepada harga menyebabkan penerimaan dan pendapatan
produk turunannya seperti tahu, tempe di pengrajin menurun seiring turun naiknya
pasaran. harga kedelai karena biaya produksi tahu
Sekarang petani banyak yang belum yang dikeluarkan meningkat, walaupun para
melaksanakan pengolahan hasil pertaniannya pengrajin telah menaikkan harga jualnya.
dengan baik dengan berbagai alasan, padahal Dari permasalahan di atas kiranya perlu
disadari bahwa kegiatan pengolahan hasil diteliti aspek finansial sejauh mana nilai
pertanian ini diangggap cukup penting karena tambah kacang kedelai pada pengolahan tahu
dapat meningkatkan nilai tambah.Salah satu yang melibatkan beberapa faktor produksi
usaha dalam peningkatan nilai tambah dan sarana produksi dalam mendukung proses
produk kedelai di daearah ini adalah dengan produksi tahu di daerah ini.
pegolahan hasil seperti pembuatan tempe,
tahu dan susu kedelai yang banyak METODE PENELITIAN
dikonsumsi masyarakat kita sebagai
Waktu dan tempat penelitian
minuman dan makanan tradisional
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan
pelengkap lauk pauk dan camilan. Bahan
Sungai Besar Kecamatan Banjarbaru Selatan
baku pembuatan tempe menggunakan
Kota Banjarbaru. Adapun usaha pengolahan
kedelai yang merupakan bahan makanan
Tahu yang ada di daerah ini berjumlah 10
penting sebagai sumberproteinnabati.
buah, dan peneliti hanya mengambil sampel
Prospek usaha pembuatan tahu ini
dua usaha pengrajin pengolah tahu secara
sangat baik dan menguntungkan, .bahkan
sengaja.Penelitian ini berlangsung dari bulan
sampai sekarang tahu mulai dikenal dan
Agustus 2017 sampai dengan bulan
diminati merupakan salah satu makanan
September 2017, yaitu mulai dari
tradisional yang popular dimasyarakat.
persiapan, pengumpulan data sampai
Meskipun harganya murah dan bentuknya
dengan tahapan penyusunan laporan.
sederhana ternyata tahu mempunyai nilai gizi
yang sangat baik yang ideal untuk makanan Metode PengumpulanSampel
diet, rendah kandungan lemak jenuh dan Pengumpulan data dilakukan dengan
bebas kholesterol, kaya mineral dan vitamin. metode survei dengan sengaja (purposive
Kandungan gizi kedelai per 100 gram yaitu sampling) yang usahanya dianggap skala
Kalori 331 kcal, Air 7,5 gram, Protein 34 kapasitas produksinya lebih besar setiap
gram, Lemak 18,1 gram, Karbohidrat 34,8 bulannya. Datayang dikumpulkan berupa data
gram, Kalsium 227 mg, Fosfor 585 mg, Besi primer dan sekunder. Data primer
8 mg,Vitamin A110 SI dan Vitamin B1 1,1 dikumpulkan melalui wawancara langsung
mg (Hartoyo,2006). dengan pelaku usaha pengolahan tahu, dengan
15
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 13-19 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

menggunakan daftar pertanyaan yang telah Tabel 1. Perhitungan Nilai Tambah Metode
dipersiapkan terlebih dahulu. Dataprimer Hayami.
tersebut terdiri dari identitas pengrajin dan Variabel Penilaian
penyelenggara usaha proses pembuatan tahu Output, Input dan Harga
yang meliputi persiapan bahan baku dan 1. Output yang dihasilkan a
bahan penolong, proses pembuatan tahu, (kg/hari)
menganalisis biaya, keuntungan serta nilai 2. Bahan baku yang digunakan b
(kg/hari)
tambah yang diperoleh. Adapun data 3. Tenaga Kerja (Jam/hari) c
sekunder diperoleh dari dinas-dinas atau 4. Faktor konversi (1/2) d = a/b
instansi yang ada hubungannya dengan 5. Koefisien Tenaga Kerja (3/2) e = c/b
penelitian ini. 6. Harga Output (Rp/kg) f
7. Upah Rata-rata Tenaga Kerja g
Analisis Data (Rp/jam)
Pada analisa usaha pengolahan tahu Pendapatan dn Keuntungan
maka perlu penyederhanaan data agar 8. Harga Bahan Baku (Rp/kg h
bahan baku)
mudah dibaca dalam bentuk tabulasi. Alur
9. Sumbangan infut lain (Rp/kg i
analisa data dapat dihitung dan ditampilkan output)
serta dianalisis menggunakan metode 10. Nilai Output (4 x 6) Rp j=dxf
deskriptif untuk diinterpretasikan 11. a. Nilai Tambah (10 – 9 – 8) k=j–h–i
menggunakan analisis biaya, penerimaan, (Rp)
b. Ratio Nilai Tambah 1 (%) = k/j) x
keuntungan, dan analisis nilai tambah
(11a/10) x 100% 100%
sederhana metode Hayami. 12. a. Imbalan Tenaga Kerja (5 x m=exg
Analisis Finansial Usaha Pembuatan 7) Rp
Tahu meliputi : Analisis biaya dalam unit b. Bagian Tenaga kerja n (%) = (m/k)
usaha yang dapat dilakukan dengan (12a/11a) x 100% x 100%
13. a. Keuntungan (11a – 12a) o=k–m
menggunakan formula Total Cost (TC),
(Rp)
Total Revenue (TR) dan Profit (∏) menurut b. Tingkat Keuntungan p (%) = (o/k) x
Sugiarto, dkk. (2005). (13a/11a) x 100% 100%.
Total Cost (TC) adalah keseluruhan biaya Sumber; Hayami dalam Sharfina dkk (2015)
yang dikeluarkan dalam menghasilkan
output Kriteria tingkat ratio nilai tambah
TC = FC + VC, menurut Hubeis, 1997 yakni:
dimana : 1. Jika besarnya ratio nilai tambah < 15%,
FC = Fixed Cost/ Biaya Nyata maka nilai tambahnya rendah.
VC = Variable Cost/ Biaya Tidak Tetap 2. Jika besarnya ratio nilai tambah 15% -
Total Revenue (TR) adalah jumlah 49%, maka nilai tambahnya sedang.
penerimaan suatu usaha yang diperoleh dari 3. Jika besarnya ratio nilai tambah > 40%,
besarnya tingkat produksi dikalikan dengan maka nilai tambahnya tinggi.
tingkat harga.
TR = P x Q HASIL DAN PEMBAHASAN
dimana :
P = Price/ Harga Keadaan Umum Daerah Penelitian
Q = Quantity/ Jumlah Produksi Kelurahan Sungai Besar Kecamatan
Analisis nilai Tambah pada penelitian Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru yang
ini menggunakan metode analisis nilai dekat dengan pusat pemerintahan, tentunya
tambah menurutmetode hayami pengolahan didominasi pemukiman, infrastruktur dan
dengan formula seperti Tabel1. fasilitas umum.Tingkat pendidikan
masyarakat cukup tinggi karena kota
Banjarbaru merupakan pusat kota pendidikan
16
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 13-19 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

di Kalimantan Selatan, sehingga aktivitas karena dapat menghasilkan tahu yang


perekonomian sejalan dengan bertambahnya berkualitas tinggi.Kebutuhan kedelai yang
penduduk, dan mata pencaharian dipasok dari pasar induk mencapai 4000 kg
masyarakatnya beragam seperti PNS, dalam 25 sampai 30 kali produksi. Bahan
pedagang, jasa dll. Industri rumahan atau baku kedelai ini harus dipesan dari jauh hari
rumah tangga merupakan pencaharian sebelum produksi, karena ketersediaannya
sampingan yang banyak dilakukan tergantung dari luar daerah dan juga harga
masyarakat disini. kedelai berfluktuasi juga dipengaruhi oleh
tingkat supply kedelai dipasar. Sedangkan
Identitas dan Profil Usaha
sarana produksi lainnya yang habis pakai
Gambaran umum mengenai latar
dalam pembuatan tahu adalah kayu bakar,
belakang usaha pengrajin tahu merupakan
garam, air , cuka dan yang dihitung sebagai
faktor penting untuk mengetahui karakteristik
biaya produksi
dan identitas responden, dimana dua usaha
Usaha pengolahan tahu disini yang
pengrajin tahu ini dapat diketahui usia,
merupakan indutri kecil atau rumah tangga
tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, serta
mampu menciptakan lapangan kerja
pengalaman dan motivasi dalam berusaha
sedangkan tenaga kerja yang dipekerjakan
dibidang pengolahan tahu ini.
berasal dari tenaga kerja dalamkeluarga dan
Pemilik usaha pengolahan tahu
tenaga kerja dari lingkungan sekitar rata-rata
termasuk jenis usaha perorangan milik
berjumlah tujuh (7) orang baik laki-laki
sendiri masing-masing berbentuk Usaha
maupun perempuan. Jumlah tenaga kerja ini
Dagang, dengan usia sekitar 43 tahun dengan
disesuaikan dengan kapasitas produksi yang
tingkat pendidikan lulus SMP -
akan dilakukan. Karena proses pembuatan
SMA/sederajat, seperti pada Tabel 2 ini.
tahu ini lebih rumit dan menggunakan tenaga
kerja yang banyak bila dibandingkan dengan
Tabel 2. Profil Usaha Pengolah Tahu
pembuatan tempe. Sedangkan upah tenaga
Nama Usia Tanggu TK Kapasit Lama
Usaha (th) ngan DK LK as Pro Usaha
kerja besarannya berdasarkan satuan Hari
(UD) (Orang (hok) (hok) duksi/ (th) orang Kerja (HOK), yaitu jumlah orang dikali
hari
(kg)
hari kerja dikali jam kerja dibagi jam kerja
Baihaki 40 3 2 5,5 150 14 standar, dimana jam kerja standar usahatani 7
Tahu 50 3 2 4,3 116,66 15
Balap
jam dan diluar usahatani 8 jam (Dinas
Sumber: Pengolahan data primer (2018) Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, 2007).
Adapun kegiatan yang dilakukan tenaga kerja
Adapun jumlah tanggungan terdiri dari disini meliputi sortir dan cuci kedelai,
3 orang satu isteri dan anak-anaknya yang menggiling dan merebus, menyaring dan
masih sekolah.Usaha ini sudah dilaksanakan mencetak.
kurang lebih 14 tahun berjalan.Dilihat dari Proses pengolahan tahu di dearah ini
pengalaman usaha maka motivasi responden masih secara sederhana dan tradisional, yang
tentunya ingin terus memproduksi tahu dalam secara umum menggunakan peralatan seperti
menyediakan tahu yang sehat dan berkualitas mesin penggiling, tungku dan panci besar
dengan harga yang terjangkau agar dapat untuk memasak bubur kedelai, kain penyaring
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan cetakan kayu, mesin air, tong besar dan
sekitarnya.Tentunya dari segi finansial juga lain-lain, yang kesemuanya dihitung
mendapat keuntungan bagi kelangsungan berdasarkan nilai penyusutan alat. Langkah-
usahanya. langkah proses pengolahan tahu secara
Berdasarkan observasi bahan baku sederhana oleh responden sebagai berikut:
yaitu kedelai yang digunakan dalam
pembuatan tahu disini adalah kedelai kuning,
17
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 13-19 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

Persiapan dan Pecucian kedelai 9. Sumbangan infut lain (Rp/kg


output) 16.700,00
Penggilingan Kedelai 10. Nilai Output (4 x 6) 7.164,02
11. a.Nilai Tambah (10 – 9 – 8) (Rp) 42,89
Perebusan Kedelai b.Ratio Nilai Tambah (11a/10) x
100% 5.460
Penyaringan Bubur Kedelai
12. a. Imbalan Tenaga Kerja (5 x 7) 76,21
b. Bagian Tenaga kerja (12a/11a)
x 100% 1.704,02
Penambahan Asam Cuka 13. a. Keuntungan (11a – 12a) (Rp) 23,79
b.Tingkat Keuntungan (13a/11a)
Penekanan Tahu x 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer, (2018).
Pencetakan Tahu

Dari perhitungan nilai tambah dengan


menggunakan metode Hayami atas dasar
perhitungan dalam kilogram bahan baku di
Gambar 1. Proses Pembuatan Tahu Kelurahan Sungai Besar Kecamatan
Banjarbaru Selatan maka diperoleh hasil
Analisis Nilai Tambah Pengolahan Tahu sebagai berikut, berdasarkan Tabel 3 di atas
Proses pengolahan tahu di daerah diketahui dalam penggunaan bahan baku
penelitian mulai dari perendaman, kacang kedelai sebanyak 133,33 kgakan dapat
penggilingan, perebusan kacang kedelai menghasilkan tahu sebesar 223,69 kg per
hingga penyaringan dan pencetakan haridengan mencurahkan tenaga kerja sebesar
merupakan suatu rangkaian kegiatan 6,9 HOK per harinya.Tenaga kerja yang
agribisnis dalam kegiatan pengolahan kacang dibutuhkan untuk mengolah setiap satu
kedelai yang sebelumnya dalam bentuk bijian kilogram kedelai menjadi tahu yaitu0,052
yang diolah menjadi tahu yang siap untuk HOK per hari. Sedangkan setiap kilogram
dikonsumsi masyarakat. Disini terjadi pengolahan kacang kedelai menjadi tahu
penciptakan suatu nilai produk olahan (tahu) memberikan imbalan yang diterima tenaga
atau nilai tambah terhadap biji kedelai kerja langsung sebesar Rp 5.460,00, dengan
tsb.Selanjutnya untuk hasil analisisnya dapat demikian bagian tenaga kerja dalam
dilihat pada Tabel 3 berikut. pengolahan kedelai menjadi tahu ini sebanyak
76,21 persen, yang merupakan komponen
Tabel 2. Analisis Nilai Tambah Pengolahan biaya yang terbesar setelah bahan baku
Tahu di Kelurahan Sungai Besar kacang kedelai.
Kota Banjarbaru per hari Apabila nilai output sebesar Rp
Variabel Penilaian 10.000,00/kg, dan nilai faktor konversi
Output, Input dan Harga sebesar 1,67 maka nilai produksi Rp
1. Output yang dihasilkan (kg/hari) 223,69 16.700,00. Nilai produksi ini dialokasikan
2. Bahan baku yang digunakan 133,33
untuk bahan baku kedelai seharga Rp
(kg/hari)
3. Tenaga Kerja (HKO) 6,90 7.500,00 dan bahan penolong dan lainnya
4. Faktor konversi (1/2) 1,67 sebesar Rp 2.035,98 per kilogram output.
5. Koefisien Tenaga Kerja (3/2) 0,052 Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa
6. Harga Output (Rp/kg) 10.000,00 tingkat keuntungan yang didapat dari
7. Upah Rata-rata Tenaga Kerja 105.000
pengolahan kedelai menjadi tahu sebesar
(Rp/HKO)
Pendapatan dn Keuntungan 23,79 persen. Walau keuntungan saat ini
8. Harga Bahan Baku (Rp/kg bahan 7.500,00 cukup kecil,bila dibandingkan beberapa
baku) waktu yang lalu dimana harga bahan baku
2.035,98 kedelai masih berada dikisaran 6000,00
18
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 13-19 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

sampai dengan 6300,00 per kilogramnya. ini karena proses pengolahan tahu lebih rumit
Pada saat penelitian ini dilakukan harga dari proses kedelai menjadi tempe dan susu
kacang kedelai sudah mencapai Rp 7.500,00 kedelai.
perkilogramnya, hal ini karena kebutuhan Keuntungan dan nilai tambah ini dapat
kacang kedelai kita masih tergantung impor, ditingkatkan lagi apabila dapat menekan dua
dan gejolak kurs rupiah melemah komponen biaya tersebut seperti stabilnya
mengakibatkan harga kacang kedelai harga bahan baku kacang kedelai dan dapat
meningkat menjadi Rp 7.000,00 sampai mengefisienkan penggunaan tenaga kerja
dengan Rp 7.500,00 per kilogram, dengan dalam proses produksi tahu ini.
tingkat harga jual output tahu yang relatif
tetap. Saat ini tingkat keuntungan mengalami KESIMPULAN DAN SARAN
penurunan, tapi usaha masih tetap dapat
Kesimpulan
berjalan.Dengan demikian harga bahan baku
Berdasarkan hasil penelitian maka
dan jumlah tenaga kerja yang digunakan
didapat kesimpulan sebagai berikut:
sangat mempengaruhi tingkat penerimaan
1. Usaha Pengolahan tahu di Kelurahan
dan keuntungan yang didapat oleh pelaku
Sungai Besar Banjarbaru ini dengan
usaha saat ini. Keuntungan ini menunjukkan
rata-rata jumlah bahan baku 133,33 kg
bagian yang diterima pelaku usaha karena
kacang kedelai akan menghasilkan tahu
menanggung resiko usaha, dan Hayami, et al
223, 69 kg per hari, dengan curahan
(1987) menyatakan bahwa tingkat
tenaga kerja 0,052 HOK per kilogram
keuntungan sebesar 23.79 persen merupakan
kacang kedelai menjadi tahu dengan
persentase keuntungan terhadap nilai tambah.
imbalan upah sebesar Rp
Sedangkan nilai tambah yang tercipta
5.460,00.Keuntungan yang didapat
dari setiap kilogram kacang kedelai menjadi
sebesar Rp 1.704,02 dengan rasio 23,79
tahu di Kelurahan Sungai Besar akan
persen terhadap nilai tambah
diperoleh sebesar Rp 7.164,02 yang
2. Nilai tambah yang diperoleh dalam
merupakan selisih antara nilai output dengan
usaha pengolahan kacang kedelai
bahan baku dan sumbangan input lainnya,
menjadi tahu di daerah ini sebesar Rp
artinya setiap satu kilogram kacang kedelai
7.164,02 per kilogramyang merupakan
setelah mengalami proses produksi mampu
selisih antara nilai output dengan bahan
memberikan nilai tambah sebesar Rp
baku dan sumbangan input lainnya,
7.164,02 per kilogram. Sedangkan rasio nilai
dengan rasio nilai tambah yang
tambah yang diperoleh 42,89 persen yang
diperoleh 42,89 persenterhadap nilai
menunjukkan persentase nilai tambah
output, artinya setiap Rp 100,00 nilai
terhadap nilai produksi, artinya setiap Rp
output akan mendapatkan nilai tambah
100,00 nilai output akan mendapatkan nilai
sebesar Rp 42,89. termasuk dalam
tambah sebesar Rp 42,89. Nilai tambah yang
kategori nilai tambah tinggi.
dihasilkan merupakan nilai tambah kotor
3. Permasalahan yang dihadapi pada
karena nilai tambah tersebut masih
Usaha Pengolahan tahu UD BAIHAKI
mengandung bagian untuk pendapatan tenaga
dan UD TAHU BALA Padalah harga
kerja.
bahan baku kacang kedelai yang sedang
Menurut Hubeis (1997) termasuk
naik dan biaya produksi yang terlampau
dalam kategori nilai tambah tinggi,
tinggi sedangkan harga tahu dipasaran
dibandingkan hasil penelitian Sitri dkk nilai
sulit untuk dinaikkan sehingga
tambah masih dibawah yaitu 30,64%.
mempengeruhi penerimaan dan
Sebaliknya dengan nilai tambah kedelai
keuntungannya.
diolah menjadi tempedan kedelai diolah
menjadi susu kedelai yakni lebih tinggi, hal
19
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 13-19 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

Saran Sharfina dkk.2015. Analisis Finansial


1. Untuk meningkatkan pendapatan dan Usahatani Kedelai dan Nilai Tambah
keuntungan dan meningkatkan nilai Tahu di Kabupaten Lombok
tambah pelaku usaha pengolahan tahu, Tengah.Jurnal SEPA Volume 12 No.1
maka perlu adanya efisiensi dalam September 2015: 11-18.
penggunaan tenaga kerja.
2. Bagi Instansi terkait perlu dilakukan Hubeis M. 1997.Menuju Industri Kecil
bimbingan teknis yang efisien, higienis Profesional di Era Galobalisasi
dan motivasi variatif output secara melalui Pemberdayaan Manajemen
berkelanjutan,agar mereka dapat Industri.Orasi Ilmiah Guru Besar
meningkatkan produktivitas usaha. Tetap Ilmu Manajemen Industri.
3. Pemerintah dalam hal kebijakan bisa Fakultas Teknologi Pertanian. IPB
memberikan jalan agar harga kacang Bogor.
kedelai tidak berfluktuatif sehingga
pelaku usaha pengolahan kacang kedelai Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Ghalia
tidak merasa cemas dan menjamin Indonesia. Bogor.
ketersediaan bahan baku dipasaran
dengan harga yang wajar dan stabil. Sitri Sorga, HM Mozart B Danu, Sri Fajar
Ayu. 2013. Analisis Komparasi Nilai
DAFTAR PUSTAKA Tambah dalam Berbagai Produk
Olahan Kedelai pada Industri Rumah
Anonim.Dinas Ketenagakerjaan dan
Tangga di Kota Medan. Journal on
Transmigrasi, 2007
Social Economic of Agriculture and
Agribusiness Vol 2. No.12
Antara Kal Sel.com hari Rabu tanggal 20
Sept 2017.
Sugiarto. Herlambang, T,. Brastoro,.
https://kalsel.antaranews.com
Sudjana, R., Kelana S., 2005.
Ekonomi Mikro. Sebuah Kajian
Hartoyo, A. Dan F.H. Sunandar. 2006.
Komprehensif. Penerbit PT. Gramedia
Pemanfaatan tepung komposit Ubi Jalar
Pustaka Utama. Jakarta.
Putih, Kecambah Kedelai (Glycine max
merr) dan Kecambah Kacang hijau
Vinaari Fitriyanti. Blogspot. Com/2012/12/
Sebagai Substituen Farsial Terigu
Hasil Laporan Cara Pembuatan Tahu.
Dalam Produk Pangan Alternatif
Html.
BiskuitKala Energi Protein. Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan, Vol
XVII No. I Th. 2006.

You might also like