Professional Documents
Culture Documents
¹ Nailah Auliya Azizah, ²Marlinda Apriyani, S.P., M.P., ³Ir. Bina Unteawati, M.P.,
¹Mahasiswa Program Studi Agribisnis, ²Dosen Program Studi Agribisnis, Politeknik Negeri
Lampung
Jl. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung.
email¹: Naila2389@gmail.com.
email²: Marlinda@polinela.ac.id
email³: Bina@polinela.ac.id
ABSTRACT
Romaine lettuce is one of comodity produce in YABC. YABC is one of the development of
horticultural crops using organic farming as one of the factors to achieve the harmony of life. Organic
agriculture is agriculture that utilizes natural surroundings. The goal in developing this final task is
to calculate the costs of farming romaine lettuce, romaine lettuce farming calculate profits, and
calculate the increase in production capacity romaine lettuce organic farming to increase the
sustainability of romaine lettuce in Bina Sarana Bakti. The method of calculation used is quantitative
and qualitative methods. The calculations show that the fixed costs incurred for the seedbed of
Rp4.157 and variable costs amounted to Rp147.980 and total cost of Rp152.137. The total costs used
in producing 5 seedbed that is Rp760.685 and total cost if raising the production of 3 beds that
Rp1.217.096. The calculation result of farming profits when producing 84.67 kg (5 beds) worth Rp86.
015 and calculation results romaine lettuce increased production capacity to improve the
sustainability of farming of the average production of 84.67 kg to 150 kg (5 beds to 8 beds) can
increase the profit of Rp86.015 be Rp282.604. Percentage increase production advantages organic
romaine lettuce that is 228%, so the increase in production of organic romaine lettuce in meeting the
demand should be done Yayasan Bina Sarana Bakti in order to improve the sustainability of farming
romaine lettuce in YABC.
subsektor hortikultura. Subsektor hortikutura Selada cos memiliki nilai gizi lain seperti vitamin
mempunyai potensi yang besar untuk C, pro-vitamin A, serat dan sebagai sumber
dikembangkan. Perkembangan produksi dan luas mineral. Selada cos juga mempunyai daun yang
panen hortikultura di Indonesia pada tahun 2012- renyah, enak dan manis sehingga disukai oleh
2016 mengalami fluktuasi, pertumbuhan tertinggi konsumen. Jenis sayuran ini sangat baik untuk
selama tahun 2015-2016 yaitu pada sayuran dikembangkan sebagai upaya pemenuhan gizi
sebesar 3,88 persen (Kementerian Pertanian masyarakat.
Direktorat Jenderal Hortikultura, 2017). YABC merupakan salah satu pionir
Salah satu subsektor hortikutura yang perkembangan pertanian organik di Indonesia. .
mengalami peningkatan baik dalam luas panen Lokasi YABC sangat strategis dengan faktor
maupun produksi yaitu sayuran. Sayuran alam yang sangat mendukung untuk kegiatan
mempunyai potensi untuk dikembangkan dan budidaya sayuran organik yaitu struktur tanah
memegang peranan penting dalam pemenuhan yang gembur dan berdekatan dengan sumber
kebutuhan pangan dan gizi. Sayuran merupakan mata air pegunungan, sehingga memudahkan
salah satu komoditas yang dibudidayakan dengan untuk melakukan penyiraman terhadap tanaman.
menerapkan sistem pertanian organik. Pertanian Hal tersebut menjadikan tanaman sayur
organik mempunyai tujuan utama yaitu khususnya sayuran selada cos dapat tumbuh
mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas dari subur di YABC (Fertiana, 2014).
kehidupan di tanah, tumbuhan, hewan dan Produksi selada cos memiliki banyak
manusia. Sayuran daun termasuk salah satu keuntungan. Keuntungan produksi selada cos
produk yang dikembangkan dalam pertanian yaitu cara budidaya dan perawatan selada cos
organik (Mayrowani, 2012). yang mudah serta selada cos adalah tanaman
Salah satu sayuran yang dapat yang tahan penyakit dan hama, sehingga jarang
dibudidayakan secara organik adalah sayuran terjadi gagal panen. Persentase keberhasilan
selada. Tahun 2018 volume ekspor selada bulan dalam budidaya selada cos YABC mencapai
Januari-September 2018 sebanyak 1.169.986,67 angka 80-90 persen. Selada cos termasuk salah
kg setara dengan US$ 1.394.059,57 dan volume satu komoditi utama di YABC dengan harga jual
impornya 34.641 kg setara dengan US$ 151.404. setiap kilogram yaitu Rp10.000. Keuntungan
Data tersebut menunjukkan bahwa masih budidaya selada cos yang lainnya dapat diihat
dibutuhkan produksi selada yang banyak dalam dari banyaknya permintaan selada cos di YABC.
negeri, sehingga perlu adanya peningkatan Data permintaan dan produksi selada cos secara
produksi selada. Salah satu jenis selada yang organik yang dilakukan di YABC dapat dilihat
produksinya dapat ditingkatkan yaitu selada cos pada Tabel 1.
(Departemen pertanian, 2018).
Selada cos atau Romaine (Lactuca sativa
var. longifolia Lam.) merupakan sayuran daun
yang dapat dibudidayakan secara organik. Selada
cos berasal dari family Asteraceae (Compositae).
KARYA ILMIAH MAHASISWA AGRIBISNIS 3
Tabel 1. Data permintaan dan produksi selada cos 3. Menghitung peningkatan kapasitas produksi
di YABC selada cos secara organik untuk meningkatkan
Bulan Selada Cos (Kg) keberlangsungan usahatani selada cos di
Permintaan Produksi Selisih YABC.
Agustus 150 82 68
2019
September 150 85 65 Metode Pelaksanaan
2019 Karya ilmiah ini disusun berdasarkan
Oktober 150 87 63
2019 hasil pengamatan dan pelaksanaan usahatani
Rata-rata 150 84,67 65,3 selada cos secara organik di YABC pada tanggal
Sumber : YABC, 2019.
25-25 Oktober 2019. Data yang digunakan
Tabel di atas menjelaskan bahwa
dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu:
produksi selada cos di YABC belum dapat
A. Data Primer
mencukupi permintaan. Rata-rata produksi
Data primer merupakan data yang
selada cos setiap bulan yaitu 84,67 kg, sedangkan
dikumpulkan sendiri dan langsung darisumber
rata-rata permintaan selada cos setiap bulan yaitu
pertama atau tempat objek yang dilakukan
150 kg. Selisih permintaan dan produksi setiap
(Siregar, 2013). Pengumpulan data primer
bulan yaitu 65,3 kg. Hal ini menunjukkan bahwa
diperoleh melalui:
YABC masih memiliki peluang usaha untuk
B. Data Sekunder
menaikkan produksi sehingga dapat mencukupi
Data sekunder adalah sumber data yang
permintaan (YABC, 2019).
diperoleh dari pihak kedua (Sugiyono, 2013).
Analisis biaya dan keuntungan usahatani
Data sekunder dapat diperoleh dari instansi-
selada cos secara organik di YABC perlu
instansi terkait atau dari membaca, mempelajari
dilakukan,agar YABC mampu melihat peluang
dan memahami melalui media lain yang
yang ada dan mampu menaikkan produksi sesuai
bersumber dari buku-buku, jurnal serta berbagai
permintaan. Peningkatan kapasitas produksi
literatur.
dilakukan agar YABC dapat meningkatkan
keuntungan. Metode Analisis Data
Berdasarkan dari uraian di atas, penulis Metode perhitungan data yang digunakan
memilih judul analisis biaya dan keuntungan dalam karya ilmiah ini yaitu metode deskipif
selada cos (Lactuca sativa) secara organik di kualitatif dan deskriptif kuantitatif, untuk
YABC sebagai Karya Tulis Ilmiah di Politeknik menjawab Tujuan 1 (menghitung biaya usahatani
Negeri Lampung. selada cos di YABC) dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Tujuan
Tujuan 2 (menghitung keuntungan usahatani
Karya ilmiah ini bertujuan untuk:
selada cos secara organik di YABC) dengan
1. Menghitung biaya usahatani selada cos secara
metode deskriptif kuantitatif. Tujuan 3
organik di YABC.
(menghitung peningkatan kapasitas produksi
2. Menghitung keuntungan usahatani selada cos
untuk meningkatkan keberlangsungan usahatani
secara organik di YABC.
KARYA ILMIAH MAHASISWA AGRIBISNIS 4
selada cos di YABC) dengan menggunakan dalam usahatani komoditas selada cos untuk 10
metode deskriptif kuantitatif. m² terdiri atas tenaga kerja 11,4 jam, benih 0,30
gram, pupuk 50 kg dan polybag 265 buah. Biaya
Hasil dan pembahasan
variabel total selada cos pada luas 10 m² per
1. Biaya usahatani selada cos
periode (2 bulan) di YABC adalah Rp147.980.
Biaya usahatani komoditas selada cos
Biaya total dapat dihitung:
yang dilakukan pada satu bedengan berukuran 10
Biaya total = TFC (Total Fixed Cost) + TVC
m² dengan jumlah 250 tanaman. Satu bedengan
(Total Variabel Cost)
selada cos menghasilkan 20 kg dengan harga
= Rp4.157 + Rp147.980
petani Rp10.000 per kg, sehingga menghasilkan
= Rp152.137
penerimaan sebesar Rp200.000. Biaya usahatani
Biaya total yang dipergunakan untuk
selada cos pada lahan 10 m² per periode produksi
budidaya selada cos selama 2 bulan pada satu
(2 bulan) di YABC dapat dilihat pada Tabel 2.
bedengan yaitu Rp152.137 yang terdiri dari biaya
Tabel 2. Biaya usahatani selada cos secara
tetap total Rp4.157 dan biaya variabel total
organik pada lahan 10 m² per
periode produksi (2 bulan) di Rp147.980. Biaya total yang dipergunakan
kebun YABC, 2019.
dalam memproduksi selada cos secara organik
Uraian Jumlah Harga Harga yang menghasilkan rata-rata produksi 84,67 kg (5
satuan Total (Rp)
(Rp) bedengan) yaitu Rp760.685, biaya total yang
A. Biaya tetap dipergunakan dalam memproduksi selada cos
Gaji karyawan tetap 2 Bulan 1.200 2.400
Penyusutan Alat 2 Bulan 38,48 76,96 secara organik sebesar 150 kg (sesuai permintaan
Sewa Lahan 2 Bulan 840 1.680 pasar) yaitu Rp1.217.096 dan biaya total
Biaya Tetap Total 4.157
B.Biaya Variabel penambahan produksi sebesar 65,3 kg yaitu
Tenaga Kerja 11,4 Jam 10.000 114.000
Benih 0,30 5.000 1.500 Rp456.411.
Gram
Pupuk kandang 50 Kg 480 24.000 2. Keuntungan usahatani selada cos
Polybag 265 Buah 32 8.480
Biaya variabel total 147.980 Keuntungan usahatani terdiri dari
Sumber : YABC, 2019 penerimaan usahatani, keuntungan usahatani, R/C
secara organik di YABC. Biaya total diperoleh Penerimaan usahatani adalah perkalian
dari hasil penjumlahan antara biaya tetap total antara jumlah produksi yang diperoleh dengan
(TFC) dan biaya variabel total (TVC). Biaya harga jual. Penerimaan usahatani selada cos
tetap dalam usahatani komoditas selada cos dengan produksi rata-rata 84,67 kg dapat
dan sewa lahan 10 m² per periode produksi Penerimaan usahatani= Rp10.000/kgx 84,67/kg
cos pada luas 10 m² per periode produksi (2 Berdasarkan perhitungan di atas dapat
bulan) di YABC adalah Rp4.157. Biaya variabel diartikan bahwa penerimaan yang diperoleh
KARYA ILMIAH MAHASISWA AGRIBISNIS 5
September, Oktober yaitu 150 kg, sedangkan Berdasarkan perhitungan di atas dapat
rata-rata produksi bulan Agustus, September, diartikan bahwa proses produksi selada cos
Oktober hanya 84,67 kg. Selisih permintaan dan YABC dapat memberikan keuntungan dan tidak
produksi setiap bulan yaitu 65,3 kg. Hal ini mengalami kerugian, sehingga keberlanjutan
menunjukkan bahwa YABC masih memiliki produksi selada cos perlu dipertahankan.
peluang usaha untuk menaikkan produksi Penambahan kapasitas produksi sebesar 65,3 kg
sehingga dapat mencukupi permintaan. membutuhkan biaya total Rp456.411 (37,5% dari
Menaikkan produksi dari 5 bedengan menjadi 8 Rp1.217.096. Hasil perhitungan keuntungan
bedengan menjadi solusi untuk memenuhi usahatani yaitu:
permintaan selada cos. Perhitungan keuntungan A. Kondisi saat ini
usahatani apabila permintaan sebesar 150 kg Produksi selada cos= 84,67 kg
tercukupi terdiri dari penerimaan usahatani, Harga jual= Rp10.000/kg
keuntungan usahatani, R/C ratio, dan B/C ratio Penerimaan= Rp840.700
A. Penerimaan dan biaya usahatani Total biaya= Rp760.685
Penerimaan usahatani adalah perkalian Keuntungan= Rp86.015
antara jumlah produksi yang diperoleh dengan B. Kondisi yang ingin dicapai
harga jual. Jika produksi yang dihasilkan sebesar Produksi selada cos= 150 kg
150 kg (sesuai permintaan), maka berarti ada Harga jual= Rp10.000/kg
penambahan kapasitas produksi sebesar 65,3 kg Penerimaan= Rp1.500.000
dan penambahan penerimaannya sebesar Total biaya= Rp1.217.096
Rp653.000. Penerimaan usahatani dapat Keuntungan= Rp282.904
dihitung: C. Kondisi apabila perlu ada penambahan
kapasitas
Penerimaan usahatani= Rp10.000/kg x 65,3 kg
Produksi selada cos= 65,3 kg
= Rp653.000
Harga jual= Rp10.000/kg
Biaya total yang dibutuhkan untuk
Penerimaan= Rp653.000
menghasilkan produksi selada cos sebesar 65,3
Total biaya= Rp456.411
kg adalah Rp456.411.
Keuntungan= Rp196.589
B. Keuntungan usahatani
Jika ada penambahan kapasitas produksi
Keuntungan usahatani yaitu selisih antara
sebesar 65,3 kg, maka dibutuhkan biaya total
penerimaan dengan seluruh biaya. Penambahan
sebesar Rp456.411 (37,5% dari Rp1.217.096).
kapasitas produksi sebesar 65,3 kg (dari 84,67 kg
C. R/C Ratio
menjadi 150 kg) akan meningkatkan keuntungan
Nilai rasio imbangan penerimaan dan
sebesar Rp196.589. Perhitungan keuntungan
biaya merupakan salah satu ukuran efisiensi
usahatani yaitu:
pendapatan usahatani (R/C). Analisis R/C ratio
Keuntungan= Penerimaan usahatani – Biaya total
pada usahatani selada cos dapat dihitung:
= Rp653.000 – Rp456.411
= Rp196.589 R/C Ratio =
(.
R/C Ratio = . ''
KARYA ILMIAH MAHASISWA AGRIBISNIS 7
Referensi
Badan Pusat Statistika. 2017. Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Triwulan I-Triwulan II
tahun 2017. Jakarta.
Fertiana, Gitta Sestika. 2014. Analisis
Pendapatan Usahatani Sayuran Organik
pada Yayasan Bina Sarana Bakti
Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor”.
Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Institut Pertanian Bogor.
Mayrowani, Henny. 2012. Pengembangan
Pertanian Organik di Indonesia”. Forum
Penelitian Agro Ekonomi. Vol 30 No.2
halaman 91-108.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Kementerian RI tahun 2017.
Departemen Pertanian, Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian. 2018. Laporan
Volume Impor Komoditi Pertanian
Subsektor Hortikultura (Segar) periode
Januari-September 2018.
http://database.pertanian.go.id/ diunduh
pada 09 November 2019.
Departemen Pertanian, Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian. 2018. Laporan
Volume Ekspor Komoditi Pertanian
Subsektor Hortikultura (Segar) periode
Januari-September 2018.
Siregar, shofian. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta : PT Fajar
Interpratama Mandiri.
Sugiyono, 2013. Metodologi Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung :
Alfabeta.
KARYA ILMIAH MAHASISWA AGRIBISNIS 9
Plagiarism Checker X Originality Report
Similarity Found: 3%
His goal in developing this final task is to calculate the costs of farming romaine lettuce,
romaine lettuce farming calculate profits, and calculate the increase in production
capacity romaine lettuce organic farming to increase the sustainability of romaine
lettuce in Bina Sarana Bakti. The method of calculation used is quantitative and
qualitative methods. The calculations show that the fixed costs incurred for the seedbed
of Rp4.157 and variable costs amounted to Rp147.980 and total cost of Rp152.137. The
total costs used in producing 5 seedbed that is Rp760.685 and total cost if raising the
production of 3 beds that Rp1.217.096. The calculation result of farming profits when
producing 84.67 kg (5 beds) worth Rp86.
015 and calculation results romaine lettuce increased production capacity to improve
the sustainability of farming of the average production of 84.67 kg to 150 kg (5 beds to
8 beds) can increase the profit of Rp86.015 be Rp282.604. Percentage increase
production advantages organic romaine lettuce that is 228%, so the increase in
production of organic romaine lettuce in meeting the demand should be done Yayasan
Bina Sarana Bakti in order to improve the sustainability of farming romaine lettuce in
YABC. Kata Kunci: Tanaman selada cos, Organik, Usahatani