Professional Documents
Culture Documents
net/publication/343070197
IBM - Diversifikasi Produk Jagung Menjadi Produk Puding Jagung dan Ice
Cream Jagung
CITATIONS READS
0 7
2 authors, including:
Agung Wicaksono
University of Muhammadiyah Malang
5 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Agung Wicaksono on 29 July 2020.
IBM - DIVERSIFIKASI PRODUK JAGUNG MENJADI PRODUK PUDING JAGUNG DAN ICE
CREAM JAGUNG
1Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, 2Aris Soelistyo
Abstract. Food Commodity and its diversification with the basic ingredients made
from corn, a number of corn-based processed food products as a manifestation of food
diversification which certainly has a high nutritional content so that it can be an
economically valuable food reinforcement product to increase the income of rural
communities by making independent economic entrepreneurs. in Latsari Village,
Mojowarno District, Jombang Regency is important and strategic to be given
knowledge about corn processed food products which on one side is a creation of a
type of side and side food that can be used as a source of income-generating business.
This Community Service activity is aimed at providing hands-on training in various
types of manufacturing of Corn-based processed food products made into corn
pudding and Corn Ice Cream. The output of this activity is in the form of SOP for
making Corn Pudding and Corn Ice Cream. The dedication method is carried out with
a counseling approach and direct practice in the field.
Keywords: Corn, Corn pudding, Corn Ice Cream
212
IBM - Diversifikasi Produk Jagung Menjadi Produk Puding Jagung...| 213
https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5447
214 | Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, et al.
saat panen yang berbeda dengan waktu sejumlah research dan pengabdian yang
diluar panen. Oleh karena itu, menjadi mengedepankan perkembangan
penting dan strategis penguatan pengolahan produk pangan yang
pemahaman petani jagung untuk dapat berkembang yang seiring dengan
melakukan diversifikasi pengolahan perkembangan prilaku manusia dalam
aneka ragam pangan yang berbasis lingkup uncertainty dan ekspektasi
“jagung” yang disesuaikan dengan rasional serta spekulasi, kurangnya
kondisi pedesaan dan suasana inovasi pendidikan pengolahaan pangan
lingkungan. serta teknologi pasca panen untuk petani.
Hasil panen jagung sebahagian Kemudian masih belum
besar dipasarkan pada pasar desa dalam optimalnya peran desa dan Bulog dalam
bentuk asli (belum terproses lebih lanjut) menangani produk petani saat panen,
dengan harga yang relative murah. Disisi dimana harga produk petani saat panen
lain, konsumsi jagung olahan hanya yang rendah karena tidak adanya bulog,
dalam bentuk makanan pelengkap khususnya Jagung yang harganya anjlok
bergedel jagung. Bahkan, pemasaran saat panen. Disisi lain, pemasaran jagung
hasil panen dalam bentuk jagung kurang hanya ditujukan untuk pakan ternak,
optimal dan perlu dilakukan pengolahan padahal kandungan Gizi untuk produk
lebih lanjut untuk menghasilkan nilai Jagung sangat tinggi dan strategis untuk
tambah yang lebih tinggi. Namun pemenuhan gizi masyarakat pedesaan,
sejumlah permasalahan berkaitan masih dikuatkan lagi bilamana produk pangan
minimnya pengetahuan berkaitan tersebut dapat ditransformasi bentuknya
dengan diversifikasi pengolahan pangan menjadi pangan olahan, misalnya dari
berbasis jagung. Selain itu produk jagung menjadi Puding dan Ice Cream
jagung diharapkan menjadi produk Jagung yang tentunya akan bernilai gizi
unggulan desa yang bernilai gizi. tinggi serta menjadi sumber wirausaha
baru yang menjanjikan dan menaikan
Permasalahan Isu-Isu Strategis nilai pendapatan masyarakat.
Berdasarkan evaluasi diri yang Ringkasan masalah dan akar
berkaitan dengan pengembangan produk permasalahan tertera pada tabel 2
pangan olahan jagung menjadi produk dibawah ini :
pangan unggulan, tentunya berkait
dengan dinamisasi perkembangan
teknologi pangan dan digital marketing
serta perkembangan keuangan micro,
namun semuanya masih belum
sepenuhnya masuk pada pedesaan.
Permasalahan tersebut dapat
dikelompokkan kedalam tiga kelompok
akar permasalahan, yaitu permasalahan
kualitas produk pangan dan proses
pengolahan pangan yang perlu
dikuatkan konsistensi, keajegan,
dinamisasi dari waktu ke waktu, oleh
karena itu kebaharuan harus
diprioritaskan dengan mengembangkan
Tabel2
https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5447
216 | Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, et al.
https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5447
218 | Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, et al.
https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5447
220 | Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, et al.