You are on page 1of 8

Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X

Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Produksi


Jagung di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia

(Analysis of Factors Affecting Corn Demand and Production


in North Sumatra Province, Indonesia)

Charunia Fadhilah Tobing, Satia Negara Lubis, Rahmanta


Master of Agribusiness Study Program, Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara, Medan

Corresponding author email: satia.negara@usu.ac.id

Article history: submitted: September 8, 2022; accepted: November 10, 2022; available online: November 30, 2022

Abstract. Corn demand will continue to increase yearly in line with production increase, land availability or
potential yields. This condition gives corn cultivation excellent prospects in terms of demand. In addition to
household consumption, corn is in demand in Indonesia as animal feed. The study is to analyse the domestic price
of factors, cemented income and price competition for corn demand in North Sumatra and to analyse the domestic
price of corn, harvest prices and soybean prices for corn production in North Sumatra. The research method used
multiple linear regression analysis. The results showed that the main factors affecting corn demand are the
domestic corn price and per capita income. The price of purebred chicken does not significantly impact corn
demand. Per capita revenue and purebred chicken price positively impact on corn demand in North Sumatra
province, and the factors affecting corn production are significantly domestic price and harvest. Soybean prices
do not have a significant impact on corn production. The domestic price and harvest are having a positive impact
on corn production in North Sumatra province.
Keywords: corn; demand; production

Abstrak. Permintaan jagung akan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan produksi,
ketersediaan lahan atau potensi hasil. Kondisi ini memberikan prospek budidaya jagung yang sangat baik dari sisi
permintaan. Selain konsumsi rumah tangga, jagung diminati di Indonesia sebagai pakan ternak. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis faktor harga domestik, pendapatan semen dan persaingan harga permintaan jagung
di Sumatera Utara serta menganalisis harga jagung domestik, panen dan harga kedelai untuk produksi jagung di
Sumatera Utara. Metode penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi permintaan jagung adalah harga jagung domestik dan pendapatan per
kapita. Harga ayam ras tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan jagung. Pendapatan per kapita dan harga
ayam ras berpengaruh positif terhadap permintaan jagung di Provinsi Sumatera Utara, dan faktor yang
mempengaruhi produksi jagung secara signifikan adalah harga domestik dan panen. Harga kedelai tidak
berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung. Harga dan panen dalam negeri berdampak positif terhadap
produksi jagung di Provinsi Sumatera Utara.
Kata kunci: jagung; permintaan; produksi

PENDAHULUAN pemerintah dan lembaga-lembaga yang


terkait (Depari, 2018).
Jagung sebagai komoditi penting dalam Jagung sebagai makanan pokok dan
perekonomian dunia adalah salah satu potensial mensubtitusi tanaman padi,
tanaman pangan yang memiliki nilai gizi memiliki prospek yang cerah untuk
tinggi. Di Indonesia jagung sebagai bahan diusahakan. Selain manusia, jagung juga
pangan adalah sumber karbohidrat kedua dibutuhkan oleh hewan ternak seperti unggas
setelah beras. Jagung saat ini sering dan mamalia sebagai bahan pakan ternak dari
dikonsumsi oleh sebagian masyarakat kebutuhan tersebut agar dapat diupayakan
Indonesia sebagai pengganti nasi, dalam pemenuhannya Jagung merupakan
berpartisipasi untuk pelaksanaan komoditas pangan kedua setelah padi dan
diversifikasi pangan yang dicanangkan oleh sumber kalori atau makanan pengganti

576
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030

beras disamping itu juga sebagai terdapat pada tahun 2020, yaitu sebesar
kebutuhan ternak. kebutuhan jagung akan 1.965.444 ton. Hal ini dikarenakan luas
terus meningkat dari tahun ke tahun panen pada tahun 2020 juga merupakan luas
sejalan dengan peningkatan taraf hidup panen tertinggi daripada tahun lain nya,
ekonomi masyarakat dan kemajuan industri dengan rata-rata pertumbuhan produksi
pakan ternak sehingga perlu upaya jagung pada tahun 2016-2021 sebesar 2.53%
peningkatan produksi melalui sumber dengan rataan produksi jagung sebesar
daya manusia dan sumber daya alam dan 1.776.628 ton (Sitinjak, 2015).
ketersediaan lahan maupun potensi hasil dan Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun
teknologi (Maryam et al., 2017; Purba, semakin meningkat sejalan dengan
2020). meningkatnya jumlah penduduk dan seiring
Jagung merupakan bahan baku yang dengan usaha pencapaian program
memiliki manfaat yang banyak, jagung baru swasembada jagung, Langkah kebijakan
terasa manfaatnya apabila telah diubah impor jagung masih dilakukan pemerintah
menjadi makanan atau produk olahan lain bahwa impor jagung tersebut diperlukan
nya. Peningkatan produksi dan produktivitas untuk mengisi kekurangan produksi dan
jagung selain melalui perluasan areal tanam, sebagai pengendalian harga jagung. Saat ini,
dapat dilakukan melalui ekstensifikasi, Sebagian besar jagung digunakan sebagai
khususnya dari aspek teknologi budidaya, bahan baku pakan ternak yang dipenuhi dari
antara lain penggunaan varietas unggul dan produksi nasional maupun dari impor (Sagala
pengaturan populasi tanaman (Kartika, et al., 2020).
2019). Pemerintah telah menargetkan
Komoditas ini mempunyai fungsi swasembada tanam jagung untuk mencapai
multiguna, baik untuk konsumsi langsung, standar produksi jagung yang dibutuhkan
sebagai bahan baku utama industri pakan dan industri pakan ternak. Pemerintah melakukan
industri pangan, dan bahkan dibanyak negara kerja sama dengan pihak swasta yang
sudah dimanfaatkan sebagai bahan baku bio- bergerak di bidang industri pakan ternak dan
energi (Sulaiman et al., 2018). makanan yang menggunakan jagung sebagai
Usaha untuk meningkatkan produksi bahan bakunya. Sehingga pemerintah dalam
tanaman jagung adalah peningkatan taraf usaha pengembangan tanaman jagung akan
hidup petani dan memenuhi kebutuhan pasar dikembangkan di daerah-daerah yang
maka perlu peningkatan produksi jagung dikenal sebagai sentra produksi jagung
yang memenuhi standar baik kualitas dengan sistem rayonisasi (Festaria, 2017).
maupun kuantitas jagung yang di hasilkan. Pertumbuhan permintaan yang terus
Banyak kegunaan jagung selain makanan meningkat akan menyebabkan ketersediaan
tetapi juga dapat dijadikan sebagai tepung, pangan yang dibutuhkan terus meningkat, ini
jagung rebus, jagung bakar dan lain nya berhubungan dengan besaran produksi yang
sehingga dapat meningkatkan permintaan dihasilkan apakah dapat mengcover
untuk tanaman jagung. Semakin banyak kebutuhan atau tidak, Berdasarkan uraian
permintaan pasar maka akan meningkatkan latar belakang, maka penelitian ini penting
jumlah permintaan (Mikail, 2018) untuk dilakukan agar dapat melihat
Luas panen jagung di Provinsi Sumatera bagaimana permintaan dan produksi jagung
cenderung meningkat dari tahun 2016-2020, di Provinsi Sumatera Utara.
namun mengalami penurunan luas panen Permintaan adalah sejumlah barang
pada tahun 2021.Dengan rata-rata yang dibeli atau diminta pada berbagai
pertumbuhan luas panen jagung tahun 2016- tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.
2021 sebesar 2.02 % dengan rataan luas Jika harga naik, jumlah barang yang dibeli
panen jagung sebesar 290.713 Ha. akan berkurang. Sebaliknya, ketika harga
Sedangkan produksi jagung jagung tertinggi turun, maka jumlah barang yang dibeli akan

577
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030

semakin banyak. Pembeli barang atau Qdt = α0 + α1 Pdt + α2 Ycapt + α3 PArt +


konsumen memenuhi kebutuhannya dengan Ut1…………………………………(1)
mengonsumsi barang yang diproduksi atau Qt = α0 + α1Pdt + α2At + α3Pkt +
ditawarkan oleh produsen dikarenakan Ut2………………………………… (2)
barang tersebut berguna dan harganya sesuai Dimana:
dengan keinginan konsumen. Faktor yang Qdt = Jumlah Permintaan jagung di
menentukan jumlah barang dan jasa yang Provinsi Sumatera Utara (ton)
diminta (quantity demanded), yakni Qt = Jumlah Produksi jagung di Provinsi
sejumlah barang atau jasa yang dinginkan Sumatera Utara (Ton)
dan bisa dibeli seorang pembeli. Sedangkan α0 = Konstanta
permintaan sendiri dapat diartikan sebagai Pdt = Harga domestik jagung (Rp/ton)
Ycapt = Pendapatan perkapita(Rp)
sejumlah barang dan jasa tertentu yang
PArt = Harga Ayam Ras (Rp/ton)
diinginkan seorang konsumen dan mereka Pkt = Harga Kedelai (Rp/ton)
pun mampu memenuhinya meskipun pada At = Luas APanen (Ha)
berbagai tingkatan harga tertentu Ut1,Ut2 = Error
(Purnamawati et al., 2021). α0 α1 α2 = Parameter estimasi
Produksi adalah usaha menciptakan dan
meningkatkan kegunaan suatu barang untuk Uji t
memenuhi kebutuhan. Jagung merupakan Kriteria pengujiannya yaitu:
bahan baku yang memiliki manfaat yang 1. Jika nilai probabilitas < nilai , maka H0
banyak, jagung baru terasa manfaatnya ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat
apabila telah diubah menjadi makanan atau pengaruh yang signifikan antara variabel
produk olahan lain nya. Peningkatan independen terhadap variabel dependen
produksi dan produktivitas jagung selain dengan = 0,05.
melalui perluasan areal tanam, dapat 2. Jika nilai probabilitas > nilai , maka H0
dilakukan melalui ekstensifikasi, khususnya diterima dan Ha ditolak yaitu tidak terdapat
dari aspek teknologi budidaya, antara lain pengaruh yang signifikan antara variabel
penggunaan varietas unggul dan pengaturan independen terhadap variabel dependen
populasi tanaman (Kartika, 2019). dengan = 0,05.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Uji F
menganalisis variabel harga domestik,
Kriteria uji F tersebut adalah sebagai berikut:
pendapatan perkapita dan harga ayam ras
1. Jika nilai probabilitas (F-statistik) < ,
terhadap permintaan jagung di provinsi
maka H0 ditolak dan Ha diterima yaitu
Sumatera Utara dan menganalisis variabel
terdapat pengaruh yang signifikan antara
harga domestik, luas panen dan dan harga
variabel independent secara bersama-sama
kedelai terhadap produksi jagung di provinsi
terhadap variabel dependen dengan = 0,05.
Sumatera Utara.
2. Jika nilai probabilitas (F-statistik) > ,
METODE maka H0 diterima dan Ha ditolak yaitu tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara
Analisis faktor-faktor yang variabel independent secara bersama-sama
mempengaruhi permintaan dan produksi terhadap variabel dependen dengan = 0,05.
jagung di Provinsi Sumatera Utara dianalisis Koefisien Determinasi (R2)
menggunakan Analisis Regresi Linear Koefisien determinasi berguna untuk
Berganda. Berdasarkan variabel-variabel menguji kekuatan dari variabel-variabel
yang mempengaruhi permintaan dan independent dalam menjelaskan variabel
produksi jagung di Provinsi Sumatera Utara, dependen.
maka fungsi dan persamaan dari permintaan 1. Jika R2 = 0 atau mendekati 0, maka tidak
dan produksi jagung adalah: terdapat pengaruh yang signifikan antara

578
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030

variabel independen terhadap variabel Tanaman jagung merupakan komoditas


dependen. pangan yang penting di Provinsi Sumatera
2. Jika R2 = 1 atau mendekati 1, maka Utara dan sangat memberikan manfaat bagi
terdapat pengaruh yang signifikan antara manusia maupun hewan. Permintaan akan
variabel independent terhadap variabel bahan pangan dari tahun ke tahun mengalami
dependen. peningkatan khususnya bahan pangan utama
Uji Asumsi Klasik karbohidrat yaitu jagung. Jagung berguna
Pendeteksian pengujian ini adalah dengan untuk di konsumsi baik secara langsung
dari pendekatan Tolerance Value dan maupun produk turunan nya.
Variance Inflaction Factor (VIF). Jika Dalam persamaan regresi linear
Tolerance Value > 0,10 dan Variance berganda,permintaan jagung di Provinsi
Inflaction Factor (VIF) < 10 maka variabel Sumatera Utara sebagai variabel dependen
dikatakan bebas multikolinearitas. (terikat) yang dipengaruhi oleh 3 variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN bebas yaitu harga domestik, pendapatan
perkapita dan harga ayam ras dengan bantuan
Permintaan terhadap Harga Domestik
Jagung, Pendapatan Perkapita dan Harga program SPSS (Statistical Package for Sosial
Ayam Ras di Provinsi Sumatera Utara Science).

Tabel 1. Hasil regresi linear berganda faktor yang mempengaruhi permintaan jagung di
provinsi Sumatera Utara
Variabel Nilai
Nilai t Sig Keterangan
Parameter
(Constant) 483418.592 6.041 .000

Harga Domestik -.264 -3.143 .006 Signifikan


Jagung (Pdt)
Pendapatan .058 8.902 .001 Signifikan
Perkapita (Ycapt)
Harga Ayam Ras 13.715 1.599 .128 Tidak Signifikan
(PArt)
F = 143.259
R2 = 0,962
Sumber: data diolah (2022)
Berdasarkan tabel 1, maka diperoleh Ayam Ras terhadap permintaan jagung di
persamaan sebagai berikut: Provinsi Sumatera Utara layak digunakan
Qdt = 483418,592 – 0,264Pdt + 0,58Ycapt untuk mengambil keputusan). Mampu
+ 13,715PArt …………...(1) menjelaskan variabel terikat (permintaan
Dari persamaan tersebut diperoleh jagung) sebesar 96,2% sementara 3,8% lagi
konstanta sebesar 483.418,592 nilai ini dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
menunjukkan bahwa permintaan jagung akan dimasukkan ke dalam model.
turun sebesar 483.418,592 ton apabila tidak Uji Parsial (Uji t)
dipengaruhi oleh faktor Harga Domestik ● Harga Domestik Jagung
(Pdt), Pendapatan Perkapita (Ycapt), Harga Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Ayam Ras(PArt). harga domestik memperoleh nilai koefisien
Berdasarkan nilai R-Square (R2) sebesar sebesar -0,264, nilai ini menunjukkan bahwa
0,962 artinya bahwa variabel bebas (Harga permintaan jagung akan turun sebesar 264
Domestik, Pendapatan Perkapita dan Harga ton untuk setiap kenaikan harga jagung

579
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030

sebesar Rp.1000 per ton per tahun, dimana ● Harga Ayam Ras
faktor yang lain dianggap konstan. Dari tabel Harga tersebut menentukan jumlah
1 diperoleh nilai signifikan t harga jagung ayam ras yang diminta oleh konsumen.
sebesar 0,006 yaitu lebih kecil dibandingkan Ayam ras pedaging atau yang lebih dikenal
dengan α sebesar 0,05 (5%). Dengan dalam masyarakat kita dengan sebutan ayam
demikian H0 ditolak, H1 diterima. Ini broiler.
menunjukkan pengaruh harga domestik Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terhadap permintaan jagung adalah nyata dan harga ayam ras memperoleh nilai koefisien
berpengaruh negatif. Hasil penelitian ini sebesar 13,715, nilai ini menunjukkan bahwa
sesuai dengan penelitian Sitinjak (2015), permintaan jagung akan naik sebesar 13725
yang menyatakan bahwa Harga jagung ton untuk setiap kenaikan harga ayam ras
berpengaruh negatif terhadap permintaan sebesar Rp.1000 per ton per tahun, dimana
jagung di Provinsi Sumatera Utara. Pengaruh faktor yang lain dianggap konstan. Dari tabel
negatif ini dapat dilihat dari nilai koefisien 1 diperoleh nilai signifikan t harga ayam ras
regresi yang lebih kecil dari nol yaitu - sebesar 0,128 yaitu lebih besar dibandingkan
253.0106. Harga jagung berpengaruh dengan α sebesar 0,05 (5%). Dengan
signifikan terhadap permintaan jagung di demikian H0 diterima, H1 ditolak. Ini
Provinsi Sumatera Utara pada taraf menunjukkan pengaruh harga ayam terhadap
kepercayaan α = 5%. permintaan jagung adalah tidak nyata dan
berpengaruh positif.
● Pendapatan Perkapita
Pendapatan per kapita adalah besarnya Produksi terhadap Harga Domestik
pendapatan rata-rata penduduk di suatu Jagung, Luas Panen dan Harga Kedelai di
negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari Provinsi Sumatera Utara
hasil pembagian pendapatan nasional suatu Kebutuhan jagung akan terus meningkat
negara dengan jumlah penduduk negara dari tahun ke tahun sejalan dengan
tersebut. peningkatan taraf hidup ekonomi masyarakat
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dan kemajuan industri pakan ternak sehingga
pendapatan perkapita memperoleh nilai diperlukan upaya dalam peningkatan jagung.
koefisien sebesar 0,058, nilai ini Potensi pasar tanaman jagung semakin
menunjukkan bahwa permintaan jagung akan meningkat sejalan dengan berkembangnya
naik sebesar 58 ton untuk setiap kenaikan usaha peternakan yang berdampak pada
pendapatan perkapita sebesar Rp.1000 per peningkatan permintaan jagung pipilan.
tahun, dimana faktor yang lain dianggap Selain sebagai bahan pakan ternak, saat ini
konstan. Dari tabel 1. diperoleh nilai juga berkembang sebagai bahan baku
signifikan t pendapatan perkapita sebesar industrinya, dengan melihat potensi tersebut
0,001 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan membuka peluang bagi petani untuk
α sebesar 0,05 (5%). Dengan demikian H0 meningkatkan produksi jagung (Habib &
ditolak, H1 diterima. Ini menunjukkan Risnawati, 2018).
pengaruh pendapatan perkapita terhadap Berdasarkan tabel 2, maka diperoleh
permintaan jagung adalah nyata dan persamaan sebagai berikut :
berpengaruh positif. Hasil penelitian ini Qt = -340995+250Pdt+3,6At–2,2 Pkt …(2)
sesuai dengan penelitian Anjani (2019) yang Dari persamaan tersebut diperoleh
menyatakan bahwa pendapatan perkapita konstanta sebesar -340.995 nilai ini
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap menunjukkan bahwa produksi jagung akan
jumlah permintaan di Indonesia pada tingkat turun apabila tidak dipengaruhi oleh faktor
kepercayaan 99%.Nilai koefisien regresi Harga Domestik (Pdt), Luas Panen (At) dan
variabel pendapatan perkapita sebesar 1,421. Harga Kedelai (Pkt).

580
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030

Berdasarkan nilai R-Square (R2) sebesar mengambil keputusan) mampu menjelaskan


0,969 artinya bahwa variable bebas (Harga variabel terikat (produksi jagung) sebesar
Domestik, Luas Panen dan Harga Kedelai 96% sementara 4% lagi dipengaruhi oleh
terhadap produksi jagung di Provinsi faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam
Sumatera Utara layak digunakan untuk model.

Tabel 2. Hasil regresi linear berganda faktor yang mempengaruhi produksi jagung di
Provinsi Sumatera Utara
Nilai
Variabel Nilai t Sig. Keterangan
Parameter
(Constant) -340.995 -1.830 .085

Harga Domestik 250.703 4.895 .001 Signifikan


Jagung (Pdt)
Luas Panen (At) 3.637 3.873 .002 Signifikan
Harga Kedelai -2.286 -.137 .892 Tidak Signifikan
(Pkt)
F = 179.362
R2 = 0,969
Sumber: data di olah (2022)
 Harga Domestik Jagung  Luas Panen
Harga merupakan salah satu faktor yang Luas panen untuk hijauan pakan ternak
berperan penting dalam mempengaruhi merupakan luas tanaman jagung yang
keputusan pelaku ekonomi dalam kegiatan dipungut hasilnya dalam bentuk daun, batang
pertanian dan pemasaran produk misalnya dan buah (seluruh bagian tanaman) dengan
pangan (Purwasih, 2020). tujuan digunakan untuk pakan ternak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (Adrian, 2018).
harga domestik jagung diperoleh nilai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
koefesien sebesar 250,703 nilai ini luas panen memperoleh nilai koefesien
menunjukkan bahwa produksi jagung akan sebesar 3,637 , nilai ini menunjukkan bahwa
naik sebesar 250,703 ton untuk setiap produksi jagung akan naik sebesar 3,637 ton
kenaikan harga domestic jagung sebesar 1 untuk setiap kenaikan 1 Ha luas panen per
rupiah per ton per tahun, dimana faktor yang tahun, dimana faktor yang lain dianggap
lain di anggap konstan. Dari tabel 2 diperoleh konstan. Dari tabel 2 diperoleh nilai
nilai signifikan t harga domestik sebesar signifikan t luas panen sebesar 0,002 yaitu
0,001 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan lebih kecil dibandingkan dengan α sebesar
α sebesar 0,05 (5%). Dengan demikian H0 0,05 (5%). Dengan demikian H0 ditolak, H1
ditolak, H1 diterima. Ini menunjukkan diterima. Ini menunjukkan pengaruh luas
pengaruh harga domestik terhadap produksi panen terhadap produksi jagung adalah nyata
jagung adalah nyata dan berpengaruh positif. dan berpengaruh positif. Hasil penelitian ini
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sesuai dengan penelitian yang menyatakan
(Junianto, 2019) yang menyatakan bahwa bahwa tingkat pengaruh nyata luas panen
harga domestik berpengaruh signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
terhadap penawaran kedelai Indonesia. Nilai produksi jagung ditunjukkan oleh nilai pada
koefisien regresi sebesar 0,139 diartikan jika variabel luas panen (X1) sebesar 5033,12
harga kedelai domestik naik 1%, maka artinya bahwa setiap 1 ha penambahan luas
penawaran kedelai naik 0,139%. panen maka akan mempengaruhi produksi
581
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030

jagung sebesar 5033,12 kg (Junianto et al., pendapatan perkapita provinsi Sumatera


2019). Utara sedangkan harga ayam ras di provinsi
 Harga Kedelai Sumatera Utara tidak berpengaruh secara
Harga kedelai yang meningkat signifikan terhadap permintaan. Pendapatan
mengakibatkan biaya produksi pun Perkapita dan harga ayam ras berpengaruh
meningkat. Harga menjadi sinyal penting positif terhadap permintaan jagung Provinsi
untuk petani dalam mengusahakan bercocok Sumatera Utara. Produksi jagung di Provinsi
tanam kedelai. Diperlukan nya mekanisme Sumatera Utara dipengaruhi signifikan oleh
dalam menetapkan harga yang tepat untuk harga domestik dan luas panen sedangkan
menjamin harga kedelai domestik mampu harga kedelai di Provinsi Sumatera Utara
dalam bersaing. Ketika harga jagung naik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
maka permintaan jagung turun dan produksi. Harga Domestik, luas panen
permintaan kedelai naik disebabkan karena berpengaruh positif terhadap produksi
konsumen akan mencari barang pengganti jagung Provinsi Sumatera Utara.
dari jagung salah satunya kedelai yang
merupakan sama-sama tanaman pangan baik DAFTAR PUSTAKA
untuk konsumsi atau pakan sesuai dengan Adrian, F. L. (2018). Pengaruh Curah
kebutuhan konsumen (Sagala, 2020). Hujan, Kelembapan Udara, Dan Luas
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Panen Terhadap Hasil Produksi Jagung
harga kedelai diperoleh nilai koefisien Di Provinsi Sumatera Utara (Skripsi).
sebesar -2,286 nilai ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara, Medan.
produksi jagung akan turun sebesar 2,286 ton Anjani, S. R. (2019). Permintaan Kedelai
untuk setiap kenaikan harga kedelai 1 rupiah Indonesia. Jurnal Pemasaran
per ton per tahun. Dari tabel 5.6 diperoleh Kompetitif, 2(2), 1–8.
nilai signifikan t harga kedelai sebesar 0,892 https://doi.org/10.32493/jpkpk.v2i2.24
yaitu lebih besar dibandingkan dengan α 55
sebesar 0,05 (5%). Dengan demikian H0 Depari, D. N. (2018). Analisis Permintaan
diterima dan H1 ditolak, ini menunjukkan Impor Jagung Di Provinsi Sumatera
pengaruh harga kedelai adalah tidak nyata Utara (Skripsi). Universitas Sumatera
dan berpengaruh negatif. Hasil penelitian ini Utara.
sesuai dengan penelitian Festaria (2017) Festaria, L. (2017). Analisis Produksi Jagung
yang menyatakan bahwa harga kedelai tidak Dengan Penyertaan Dana Penguatan
signifikan secara statistik pada uji 10%. Nilai Modal Lembaga Usaha Ekonomi
koefisien regresi harga kedelai yaitu sebesar Pedesaan (Dpm-Luep) Di Provinsi
-0,158 dengan P-value sebesar 0,141 setelah Sumatera Utara (Tesis). Magister
dibagi 2. Nilai koefisien regresi Agribisnis. Universitas Medan Area.
menunjukkan bahwa adanya hubungan Habib, A., & Risnawati, R. (2018). Analisis
negatif, artinya setiap peningkatan harga Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
kedelai akan mengakibatkan penurunan Permintaan Buah Pepaya Impor Di Kota
terhadap penawaran kedelai. Medan. AGRIUM: Jurnal Ilmu
Pertanian, 21(2), 127–135.
SIMPULAN https://doi.org/10.30596/agrium.v21i2.
Berdasarkan hasil analisis diatas maka 1872
kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian Junianto, R., Patiung, M., &
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Koesriwulandari, K. (2019). Analisis
Permintaan dan produksi jagung di Provinsi Trend Penawaran dan Permintaan
Sumatera Utara adalah permintaan jagung di Komoditi Kedelai Indonesia. Jurnal
Provinsi Sumatera Utara dipengaruhi Ilmiah Sosio Agribis, 19(2), 25–33.
signifikan oleh harga domestik jagung dan https://doi.org/10.30742/jisa192201983

582
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030

0
Kartika, T. (2019). Potensi Hasil Jagung
Manis (Zea Mays Saccharata Sturt.)
Hibrida Varietas Bonanza F1 Pada Jarak
Tanam Berbeda. Sainmatika: Jurnal
Ilmiah Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam1, 16(1), 65–74.
Maryam, Arifin, & Sadat, M. A. (2017).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Permintaan Jagung di Sulawesi Selatan.
Jurnal Agribis, 6(2), 10–20.
Mikail, M. (2018). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Jagung Di
Desa Benteng. Jurnal Ekonomi
Pembangunan STIE Muhammadiyah
Palopo, 4(1), 35–44.
Purba, J. H. (2020). Adaptasi Varietas Dan
Galur Jagung Pada Lahan Marginal.
Jurnal Agrohita, 5(1), 82–93.
Purnamawati, Gusti, A., & Yuniarta, G. A.
(2021). Ekonomi Mikro Suatu
Pengantar. PT. RajaGrafindo Persada.
Purwasih, R.-. (2020). Pembentukan Harga
Jagung Tingkat Produsen di Provinsi
Lampung. Journal of Food System and
Agribusiness, 4(2), 50–57.
https://doi.org/10.25181/jofsa.v4i2.152
2
Sagala, I., Suryadi, & Adhiana. (2020).
Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Kedelai di
Provinsi Sumatera Utara. Jurnal
Penelitian Agrisamudra, 7(1), 1–13.
https://doi.org/https://doi.org/10.33059/
jpas.v7i1.2197
Sitinjak, W. (2015). Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Permintaan Dan
Penawaran Jagung Di Provinsi
Sumatera Utara. Universitas Sumatera
Utara.
Sulaiman, A. A., Kariyasa, I., Hoerudin, K.,
Subagyono, F. A., & Bahar. (2018).
Cara Cepat Swasembada Jagung.
IAARD Press.

583

You might also like