Professional Documents
Culture Documents
Article history: submitted: September 8, 2022; accepted: November 10, 2022; available online: November 30, 2022
Abstract. Corn demand will continue to increase yearly in line with production increase, land availability or
potential yields. This condition gives corn cultivation excellent prospects in terms of demand. In addition to
household consumption, corn is in demand in Indonesia as animal feed. The study is to analyse the domestic price
of factors, cemented income and price competition for corn demand in North Sumatra and to analyse the domestic
price of corn, harvest prices and soybean prices for corn production in North Sumatra. The research method used
multiple linear regression analysis. The results showed that the main factors affecting corn demand are the
domestic corn price and per capita income. The price of purebred chicken does not significantly impact corn
demand. Per capita revenue and purebred chicken price positively impact on corn demand in North Sumatra
province, and the factors affecting corn production are significantly domestic price and harvest. Soybean prices
do not have a significant impact on corn production. The domestic price and harvest are having a positive impact
on corn production in North Sumatra province.
Keywords: corn; demand; production
Abstrak. Permintaan jagung akan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan produksi,
ketersediaan lahan atau potensi hasil. Kondisi ini memberikan prospek budidaya jagung yang sangat baik dari sisi
permintaan. Selain konsumsi rumah tangga, jagung diminati di Indonesia sebagai pakan ternak. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis faktor harga domestik, pendapatan semen dan persaingan harga permintaan jagung
di Sumatera Utara serta menganalisis harga jagung domestik, panen dan harga kedelai untuk produksi jagung di
Sumatera Utara. Metode penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor utama yang mempengaruhi permintaan jagung adalah harga jagung domestik dan pendapatan per
kapita. Harga ayam ras tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan jagung. Pendapatan per kapita dan harga
ayam ras berpengaruh positif terhadap permintaan jagung di Provinsi Sumatera Utara, dan faktor yang
mempengaruhi produksi jagung secara signifikan adalah harga domestik dan panen. Harga kedelai tidak
berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung. Harga dan panen dalam negeri berdampak positif terhadap
produksi jagung di Provinsi Sumatera Utara.
Kata kunci: jagung; permintaan; produksi
576
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030
beras disamping itu juga sebagai terdapat pada tahun 2020, yaitu sebesar
kebutuhan ternak. kebutuhan jagung akan 1.965.444 ton. Hal ini dikarenakan luas
terus meningkat dari tahun ke tahun panen pada tahun 2020 juga merupakan luas
sejalan dengan peningkatan taraf hidup panen tertinggi daripada tahun lain nya,
ekonomi masyarakat dan kemajuan industri dengan rata-rata pertumbuhan produksi
pakan ternak sehingga perlu upaya jagung pada tahun 2016-2021 sebesar 2.53%
peningkatan produksi melalui sumber dengan rataan produksi jagung sebesar
daya manusia dan sumber daya alam dan 1.776.628 ton (Sitinjak, 2015).
ketersediaan lahan maupun potensi hasil dan Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun
teknologi (Maryam et al., 2017; Purba, semakin meningkat sejalan dengan
2020). meningkatnya jumlah penduduk dan seiring
Jagung merupakan bahan baku yang dengan usaha pencapaian program
memiliki manfaat yang banyak, jagung baru swasembada jagung, Langkah kebijakan
terasa manfaatnya apabila telah diubah impor jagung masih dilakukan pemerintah
menjadi makanan atau produk olahan lain bahwa impor jagung tersebut diperlukan
nya. Peningkatan produksi dan produktivitas untuk mengisi kekurangan produksi dan
jagung selain melalui perluasan areal tanam, sebagai pengendalian harga jagung. Saat ini,
dapat dilakukan melalui ekstensifikasi, Sebagian besar jagung digunakan sebagai
khususnya dari aspek teknologi budidaya, bahan baku pakan ternak yang dipenuhi dari
antara lain penggunaan varietas unggul dan produksi nasional maupun dari impor (Sagala
pengaturan populasi tanaman (Kartika, et al., 2020).
2019). Pemerintah telah menargetkan
Komoditas ini mempunyai fungsi swasembada tanam jagung untuk mencapai
multiguna, baik untuk konsumsi langsung, standar produksi jagung yang dibutuhkan
sebagai bahan baku utama industri pakan dan industri pakan ternak. Pemerintah melakukan
industri pangan, dan bahkan dibanyak negara kerja sama dengan pihak swasta yang
sudah dimanfaatkan sebagai bahan baku bio- bergerak di bidang industri pakan ternak dan
energi (Sulaiman et al., 2018). makanan yang menggunakan jagung sebagai
Usaha untuk meningkatkan produksi bahan bakunya. Sehingga pemerintah dalam
tanaman jagung adalah peningkatan taraf usaha pengembangan tanaman jagung akan
hidup petani dan memenuhi kebutuhan pasar dikembangkan di daerah-daerah yang
maka perlu peningkatan produksi jagung dikenal sebagai sentra produksi jagung
yang memenuhi standar baik kualitas dengan sistem rayonisasi (Festaria, 2017).
maupun kuantitas jagung yang di hasilkan. Pertumbuhan permintaan yang terus
Banyak kegunaan jagung selain makanan meningkat akan menyebabkan ketersediaan
tetapi juga dapat dijadikan sebagai tepung, pangan yang dibutuhkan terus meningkat, ini
jagung rebus, jagung bakar dan lain nya berhubungan dengan besaran produksi yang
sehingga dapat meningkatkan permintaan dihasilkan apakah dapat mengcover
untuk tanaman jagung. Semakin banyak kebutuhan atau tidak, Berdasarkan uraian
permintaan pasar maka akan meningkatkan latar belakang, maka penelitian ini penting
jumlah permintaan (Mikail, 2018) untuk dilakukan agar dapat melihat
Luas panen jagung di Provinsi Sumatera bagaimana permintaan dan produksi jagung
cenderung meningkat dari tahun 2016-2020, di Provinsi Sumatera Utara.
namun mengalami penurunan luas panen Permintaan adalah sejumlah barang
pada tahun 2021.Dengan rata-rata yang dibeli atau diminta pada berbagai
pertumbuhan luas panen jagung tahun 2016- tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.
2021 sebesar 2.02 % dengan rataan luas Jika harga naik, jumlah barang yang dibeli
panen jagung sebesar 290.713 Ha. akan berkurang. Sebaliknya, ketika harga
Sedangkan produksi jagung jagung tertinggi turun, maka jumlah barang yang dibeli akan
577
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030
578
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030
Tabel 1. Hasil regresi linear berganda faktor yang mempengaruhi permintaan jagung di
provinsi Sumatera Utara
Variabel Nilai
Nilai t Sig Keterangan
Parameter
(Constant) 483418.592 6.041 .000
579
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030
sebesar Rp.1000 per ton per tahun, dimana ● Harga Ayam Ras
faktor yang lain dianggap konstan. Dari tabel Harga tersebut menentukan jumlah
1 diperoleh nilai signifikan t harga jagung ayam ras yang diminta oleh konsumen.
sebesar 0,006 yaitu lebih kecil dibandingkan Ayam ras pedaging atau yang lebih dikenal
dengan α sebesar 0,05 (5%). Dengan dalam masyarakat kita dengan sebutan ayam
demikian H0 ditolak, H1 diterima. Ini broiler.
menunjukkan pengaruh harga domestik Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terhadap permintaan jagung adalah nyata dan harga ayam ras memperoleh nilai koefisien
berpengaruh negatif. Hasil penelitian ini sebesar 13,715, nilai ini menunjukkan bahwa
sesuai dengan penelitian Sitinjak (2015), permintaan jagung akan naik sebesar 13725
yang menyatakan bahwa Harga jagung ton untuk setiap kenaikan harga ayam ras
berpengaruh negatif terhadap permintaan sebesar Rp.1000 per ton per tahun, dimana
jagung di Provinsi Sumatera Utara. Pengaruh faktor yang lain dianggap konstan. Dari tabel
negatif ini dapat dilihat dari nilai koefisien 1 diperoleh nilai signifikan t harga ayam ras
regresi yang lebih kecil dari nol yaitu - sebesar 0,128 yaitu lebih besar dibandingkan
253.0106. Harga jagung berpengaruh dengan α sebesar 0,05 (5%). Dengan
signifikan terhadap permintaan jagung di demikian H0 diterima, H1 ditolak. Ini
Provinsi Sumatera Utara pada taraf menunjukkan pengaruh harga ayam terhadap
kepercayaan α = 5%. permintaan jagung adalah tidak nyata dan
berpengaruh positif.
● Pendapatan Perkapita
Pendapatan per kapita adalah besarnya Produksi terhadap Harga Domestik
pendapatan rata-rata penduduk di suatu Jagung, Luas Panen dan Harga Kedelai di
negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari Provinsi Sumatera Utara
hasil pembagian pendapatan nasional suatu Kebutuhan jagung akan terus meningkat
negara dengan jumlah penduduk negara dari tahun ke tahun sejalan dengan
tersebut. peningkatan taraf hidup ekonomi masyarakat
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dan kemajuan industri pakan ternak sehingga
pendapatan perkapita memperoleh nilai diperlukan upaya dalam peningkatan jagung.
koefisien sebesar 0,058, nilai ini Potensi pasar tanaman jagung semakin
menunjukkan bahwa permintaan jagung akan meningkat sejalan dengan berkembangnya
naik sebesar 58 ton untuk setiap kenaikan usaha peternakan yang berdampak pada
pendapatan perkapita sebesar Rp.1000 per peningkatan permintaan jagung pipilan.
tahun, dimana faktor yang lain dianggap Selain sebagai bahan pakan ternak, saat ini
konstan. Dari tabel 1. diperoleh nilai juga berkembang sebagai bahan baku
signifikan t pendapatan perkapita sebesar industrinya, dengan melihat potensi tersebut
0,001 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan membuka peluang bagi petani untuk
α sebesar 0,05 (5%). Dengan demikian H0 meningkatkan produksi jagung (Habib &
ditolak, H1 diterima. Ini menunjukkan Risnawati, 2018).
pengaruh pendapatan perkapita terhadap Berdasarkan tabel 2, maka diperoleh
permintaan jagung adalah nyata dan persamaan sebagai berikut :
berpengaruh positif. Hasil penelitian ini Qt = -340995+250Pdt+3,6At–2,2 Pkt …(2)
sesuai dengan penelitian Anjani (2019) yang Dari persamaan tersebut diperoleh
menyatakan bahwa pendapatan perkapita konstanta sebesar -340.995 nilai ini
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap menunjukkan bahwa produksi jagung akan
jumlah permintaan di Indonesia pada tingkat turun apabila tidak dipengaruhi oleh faktor
kepercayaan 99%.Nilai koefisien regresi Harga Domestik (Pdt), Luas Panen (At) dan
variabel pendapatan perkapita sebesar 1,421. Harga Kedelai (Pkt).
580
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030
Tabel 2. Hasil regresi linear berganda faktor yang mempengaruhi produksi jagung di
Provinsi Sumatera Utara
Nilai
Variabel Nilai t Sig. Keterangan
Parameter
(Constant) -340.995 -1.830 .085
582
Agro Bali : Agricultural Journal e-ISSN 2655-853X
Vol. 5 No. 3: 576-583, November 2022 https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1030
0
Kartika, T. (2019). Potensi Hasil Jagung
Manis (Zea Mays Saccharata Sturt.)
Hibrida Varietas Bonanza F1 Pada Jarak
Tanam Berbeda. Sainmatika: Jurnal
Ilmiah Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam1, 16(1), 65–74.
Maryam, Arifin, & Sadat, M. A. (2017).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Permintaan Jagung di Sulawesi Selatan.
Jurnal Agribis, 6(2), 10–20.
Mikail, M. (2018). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Jagung Di
Desa Benteng. Jurnal Ekonomi
Pembangunan STIE Muhammadiyah
Palopo, 4(1), 35–44.
Purba, J. H. (2020). Adaptasi Varietas Dan
Galur Jagung Pada Lahan Marginal.
Jurnal Agrohita, 5(1), 82–93.
Purnamawati, Gusti, A., & Yuniarta, G. A.
(2021). Ekonomi Mikro Suatu
Pengantar. PT. RajaGrafindo Persada.
Purwasih, R.-. (2020). Pembentukan Harga
Jagung Tingkat Produsen di Provinsi
Lampung. Journal of Food System and
Agribusiness, 4(2), 50–57.
https://doi.org/10.25181/jofsa.v4i2.152
2
Sagala, I., Suryadi, & Adhiana. (2020).
Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Kedelai di
Provinsi Sumatera Utara. Jurnal
Penelitian Agrisamudra, 7(1), 1–13.
https://doi.org/https://doi.org/10.33059/
jpas.v7i1.2197
Sitinjak, W. (2015). Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Permintaan Dan
Penawaran Jagung Di Provinsi
Sumatera Utara. Universitas Sumatera
Utara.
Sulaiman, A. A., Kariyasa, I., Hoerudin, K.,
Subagyono, F. A., & Bahar. (2018).
Cara Cepat Swasembada Jagung.
IAARD Press.
583