This document discusses the management of an e-Government website model called Government-to-Citizen (G2C) at the Culture and Tourism Agency in Central Java Province. It aims to explain the management functions related to implementing e-Government and analyze obstacles. The research found that the e-Government management is currently in a development stage. Some obstacles include incomplete human resources, lack of socialization to the community, inter-agency ego, and lack of budgets. Suggestions are made to improve socialization, budget planning, and employee capabilities.
This document discusses the management of an e-Government website model called Government-to-Citizen (G2C) at the Culture and Tourism Agency in Central Java Province. It aims to explain the management functions related to implementing e-Government and analyze obstacles. The research found that the e-Government management is currently in a development stage. Some obstacles include incomplete human resources, lack of socialization to the community, inter-agency ego, and lack of budgets. Suggestions are made to improve socialization, budget planning, and employee capabilities.
This document discusses the management of an e-Government website model called Government-to-Citizen (G2C) at the Culture and Tourism Agency in Central Java Province. It aims to explain the management functions related to implementing e-Government and analyze obstacles. The research found that the e-Government management is currently in a development stage. Some obstacles include incomplete human resources, lack of socialization to the community, inter-agency ego, and lack of budgets. Suggestions are made to improve socialization, budget planning, and employee capabilities.
Manajemen e-Government Berbasis Web Model Government-to-Citizen (G2C) Pada
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah
Oleh :
Rina Noviana, Sulandari, Lituhayu
Jurusan Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jl. Profesor Haji Sudarto, Sarjana.Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id
ABSTRACT
Information and Communication Technology/IC become very important in the globalization
era. At this time begin to grow electronic government (e-gov) as the implementation of information and communication technology using in the Local and Province Government. One of the E-gov applications in the Government Organization, namely regional or provincial government websites. As do with the cultural and tourism agency in Central Java Province implementing government website as the simplest measure to see e-government, its contents still general formation that is needed by the community as the information seekers. The problem is how to manage e-Gov Government-to-Citizen (G2C) model web based in The Culture And Tourism Agency in Central Java Province. This research aim to explain management functions related to e-Gov implementation and to analyze the factors that become an obstacle in the e-Gov management web in The Culture and Tourism Agency in Central Java Province. To answer this problem is by using management function from G.R. Terry. This study used a qualitative exploratory design research. The results of this research showed that e-Gov management based on the web model G2C in The Culture and Tourism Agency in Central Java Province located in the second stages, namely ripening. This condition can be seen from the planning, organizing, actuating and controlling in the culture and tourism Agency in Central Java Province. The management obstacle of e-Gov management based on the web model G2C in The Culture and Tourism Agency in Central Java Province Agency is seen from the process of planning, organizing, actuating, controlling is not yet reached the maximum in overall. Human resources have not been fullest, lack of socialization for the community, sectoral ego in several government local agencies, and lack of budgets from the local governments. There are some improvement and change management in some aspect of planning, organizing, actuating, and controlling. Improving socialization for the community, the existence of a good budget planning, and improving the capabilities of employees is the suggestions to improve.
PENDAHULUAN jika infrastruktur dan tingkat pendidikan
A. LATAR BELAKANG masyarakat telah maju, maka G2C akan Jawa Tengah dikenal sebagai tempat yang sangat mempermudah urusan kenegaraan. mengagumkan dengan keindahan Di dalam kategori ini menangani masalah panorama, sejarah, budaya dan warisan yang berkaitan dengan layanan masyarakat seni leluhur. Sebagai salah satu destinasi luas seputar kebudayaan dan pariwisata unggulan di Indonesia, dimana pariwisata Jawa Tengah, baik bagi warga negara yang ada selalu menjadi daya tarik Indonesia maupun warga asing yang tersendiri. Dinas Kebudayaan dan membutuhkan informasi mengenai berita Pariwisata Provinsi Jawa Tengah di dalam terkait. Untuk itu peran media elektronik upaya meningkatkan dan mempromosikan sangat dibutuhkan di dalam menunjang kapasitas pariwisatanya telah melakukan keberhasilan e-government yang tepat beberapa terobosan melalui media promosi sasaran di Dinas Kebudayaan dan yang akurat seperti internet. Sasarannya Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, sehingga yaitu G2C (Government to Citizen), baik wisatawan domestik maupun merupakan kategori e-gov yang meliputi mancanegara dapat melihat bahwa Jawa semua interaksi antara pemerintah dengan Tengah menjadi provinsi yang dapat masyarakat. G2C membangun fasilitas satu diperhitungkan. Dengan demikian pintu yang mudah ditemui, serta mudah promosinya tersebut juga dapat digunakan untuk semua layanan meningkatkan salah satunya yaitu pemerintahan kepada warga negara. Artinya pendapatan asli daerah (PAD) melalui bahwa: manajemen adalah proses pariwisatanya. perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan serta mengawasi aktivitas- B. Tujuan aktivitas suatu organisasi dalam rangka Tujuan penelitian ini adalah untuk : upaya mencapai suatu koordinasi sumber- 1. Mengkaji manajemen e-Government sumber daya manusia dan sumber-sumber yang dijalankan oleh Dinas daya alam dalam hal pencapaian sasaran Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi secara efektif serta efisien”. (Winardi, Jawa Tengah. 2000, h.4). 2. Mengetahui hambatan manajemen e- Definisi yang diungkapkan Government yang telah dilaksanakan di mengingatkan kita pada pendapat G.R. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Terry yang menyatakan bahwa proses Provinsi Jawa Tengah. manajemen terdiri dari apa yang disingkat 3. Mengetahui solusi yang dapat menjadi P.O.A.C. (Winardi, 2000, h.6-10) diterapkan di dalam menghadapi 1. Planning (Perencanaan) hambatan yang terjadi pada proses yang menyangkut upaya yang pelaksanaan manajemen e-Government dilakukan untuk mengantisipasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kecenderungan di masa yang akan Provinsi Jawa Tengah. datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan C. Kerangka Teori target dan tujuan organisasi. 1. Manajemen 2. Organizing (pengorganisasian) Salah satu dasar agar organisasi dapat proses yang menyangkut bagaimana berjalan dengan baik adalah adanya strategi dan taktik yang telah manajemen yang baik pula. Manajemen dirumuskan dalam perencanaan merupakan salah satu unsur yang terdapat didesain dalam sebuah struktur dalam disiplin ilmu administrasi publik. Ada organisasi yang tepat dan tangguh, macam-macam definisi tentang sistem dan lingkungan organisasi yang manajemen. Dapat dikatakan bahwa kondusif, dan dapat memastikan bahwa kebanyakan definisi yang ada semua pihak dalam organisasi dapat menunjukkan sifat sera pentingnya proses bekerja secara efektif dan efisien guna manajemen. Robert L. Trewathn dan M. pencapaian tujuan organisasi Gene Newport dalam buku mereka yang 3. Actuating (menggerakkan) berjudul “Management” menyatakan proses menggerakkan program agar UNDP (United Nation Development dapat dijalankan oleh seluruh pihak Programme) mendefinisikan e-goverment dalam organisasi serta proses secara lebih sederhana, yaitu: “E- memotivasi agar semua pihak tersebut government is the application of the dapat menjalankan tanggungjawabnya Information and Communication dengan penuh kesadaran dan Technology (ICT) by government produktifitas yang tinggi. agencies”. (Indrajit, 2004:2) 4. Controlling (pengawasan) proses yang dilakukan untuk Clay G. Wescott mendefinisikan e- memastikan seluruh rangkaian kegiatan government sebagai (Indrajit,2004:4-5): yang telah direncanakan, “E-government is the use of information diorganisasikan dan digerakkan dapat and communications technology (ICT) to berjalan sesuai dengan target yang promote more efficiency and cost-effective diharapkan sekalipun berbagai government, facilitate more convenient perubahan terjadi dalam lingkungan government services, allow greater public yang dihadapi. access to information, and make goverment more accountable to cittizens.” 1. E-Government Prinsip e-government berawal dari Jenis-jenis layanan e-government yaitu kekhawatiran Bank Dunia sebagai lembaga Government-to-Citizen (G2C), dunia dalam mengantisipasi permasalahan- Government-to-Business (G2B), permasalahan globalisasi seperti ekonomi, Government-to-Employee (G2E), dan sosial, budaya, politik dan hukum. Government-to-Government (G2G). Berdasarkan hal tersebut , Bank Dunia (Indrajit, 2004: 41). mendefinisikan e-government sebagai 1. G2C mencakup penyebaran informasi berikut : “E-Government refers to the use kepada masyarakat, layanan dasar by government agencies of information masyarakat seperti pembaruan surat izin, technologies (such as Wide Area Network, pemesanan akta kelahiran/kematian/ the Internet, and mobile computing) that pernikahan, dan pembayaran pajak have ability to transform relation with pendapatan, yang membantu masyarakat citizens, businesses, and other arms of untuk layanan dasar seperti pendidikan, government”. (World Bank dalam Buku kesehatan, informasi rumah sakit, Indrajit, 2004 : 2). perpustakaan, dan lain-lain. 2. G2B meliputi berbagai pertukaran komunikasi lembaga pemerintah, layanan antara pemerintah dengan pendidikan dan pelatihan sumber daya komunitas bisnis, termasuk penyebaran manusia, penyiapan sarana akses publik kebijakan, peringatan, aturan, dan misalnya warnet, dan sosialisasi undang-undang. Layanan bisnis keberadaan layanan informasi. memperoleh informasi bisnis, formulir 2. Pematangan, yaitu pembuatan situs surat lamaran, pembaharuan surat izin, informasi layanan publik interaktif dan pendaftaran perusahaan, perolehan surat pembuatan antarmuka keterhubungan izin, dan pembayaran pajak. dengan lembaga lain. 3. G2E meliputi layanan G2C serta layanan 3. Pemantapan, yaitu penyediaan fasilitas khusus yang hanya mencakup pegawai transaksi secara elektronik dan pemerintah seperti syarat pelatihan dan pembuatan interoperabilitas aplikasi pengembangan Sumber Daya Manusia maupun data dengan lembaga lain. (SDM) yang meningkatkan fungsi 4. Pemanfaatan, yang meliputi pembuatan birokrasi dari hari ke hari dan hubungan aplikasi untuk pelayanan G2G, G2B, dan dengan warga. G2C yang terintegrasi, pengembangan 4. G2G dibagi menjadi dua tingkat, yaitu proses layanan e-government yang tingkat lokal atau domestik dan tingkat efektif dan efisien, dan penyempurnaan internasional. Layanan G2G merupakan menuju kualitas layanan terbaik. transaksi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, dan antardepartemen Beberapa inisiatif e-Government serta perwakilan dan biro terkait. Selain dari yang berhasil dengan sukses sampai itu, layanan G2G juga transaksi yang gagal dipelajari secara sungguh- antarpemerintah, dan dapat digunakan sungguh untuk mencari elemen sebagai alat hubungan dan diplomasi keberhasilan yang dimaksud. internasional. Berdasarkan studi ini, dirumuskan ada 8 (delapan) elemen sukses didalam Pengembangan e-government dapat melakukan manajemen proyek e- dilaksanakan melalui empat tingkatan yaitu Government. persiapan, pematangan, pemantapan, dan 1. Political Environment pemanfaatan. (Kementrian Komunikasi dan 2. Leadership Informasi, 2003). 3. Planning 1. Persiapan, yang meliputi pembuatan 4. Stakeholders situs web sebagai media informasi dan 5. Transparency/Visibility 6. Budgets terbentuknya masyarakat modern dengan 7. Technology mindset atau pola pikir yang modern pula 8. Innovation dan semakin dinamis serta mengikuti Jika dilihat secara sungguh- perkembangan zaman, maka Pemerintah sungguh, kedelapan elemen penting Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi tersebut tidaklah berdiri sendiri, melainkan Jawa Tengah, terkait mengenai kebudayaan di antaranya memiliki hubungan keterkaitan dan pariwisata di Jawa Tengah selaku satu dengan lainnya. Dengan memahami Koordinator mulai giat melakukan upaya secara sungguh-sungguh hasil kajian, pengembangan dan pelaksanaan diharapkan mereka yang ingin atau sedang manajemen e-Government nya. Upaya yang di dalam proses mengelola proyek e- dilakukan antara lain : Government dapat meningkatkan 1. Planning atau Perencanaan probabilitas keberhasilan proyek sehingga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah dapat memberikan manfaat yang besar bagi mengembangkan perencanaan nya para pengguna (end users) dari proyek sebagai berikut: terkait. (Indrajit, 2004, h.82-89) a. Pengembangan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas. 2. Metodelogi Penelitian b. Penataan sistem manajemen dan Peneliti menggunakan tipe eksploratif yaitu proses kerja secara holistik. untuk memperdalam pengetahuan mengenai c. Pemanfaatan teknologi informasi manajemen e-Government berbasis web secara optimal. model Government-to-Citizen di Dinas d. Pengembangan kapasitas SDM Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa 2. Organizing atau Pengorganisasian Tengah. Penggunaan tipe eksploratif Kegiatan pengorganisasian yang telah dimaksudkan sebagai prosedur pemecahan dijalankan atau sedang berjalan di masalah yang diselidiki dengan menggali Dinas Kebudayaan dan Pariwisata obyek yang akan diteliti pada saat sekarang adalah: berdasarkan fakta-fakta yang tampak. a. Pengalokasian sumber daya, merumuskan dan menetapkan PEMBAHASAN tugas, dan menetapkan prosedur A. Hasil Penelitian dan Pembahasan yang diperlukan. Karena kesadaran akan perkembanganan kemajuan teknologi dan informasi, serta b. Penetapan struktur organisasi yang d. Pembanding pelaksanaan dengan menunjukkan adanya garis standar dan analisa penyimpangan. kewenangan dan tanggungjawab. e. Pengambilan tindakan koreksi bila c. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, diperlukan. pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja. Hambatan didalam melaksanakan d. Kegiatan penempatan sumber daya manajemen e-Government di Dinas manusia pada posisi yang paling Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi tepat. Jawa Tengah adalah : 3. Actuating atau Menggerakkan 1. Pelayanan yang diberikan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga situs website Dinas belum ditunjang telah menggerakkan proses manajemen dengan proses kerja yang efektif nya melalui beberapa hal dibawah ini : karena kesiapan peraturan, prosedur, a. Menggerakkan proses dan keterbatasan sumber daya kepemimpinan, pembimbingan, manusia. Memang pihak Dinas dan pemberian motivasi kepada Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi pegawai agar dapat bekerja secara Jawa Tengah sudah efektif dan efisien dalam mengoptimalkan kelemahan- pencapaian tujuan. kelemahan tersebut, namun tetap b. Memberikan tugas dan penjelasan saja di dalam pelaksanaannya rutin mengenai pekerjaan keterbatasan itu tetap menjadi c. Menjelaskan kebijakan yang kendala pelaksanaan e-Government. ditetapkan 2. Belum mapannya strategi. Strategi 4. Controlling atau Pengawasan yang diharapkan Dinas kedepannya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan mampu merangkul semua Provinsi Jawa Tengah di dalam proses aspek di dalam komunikasi dan pengawasannya mengambil langkah- informasi. Pada tahap planning atau langkah seperti dibawah ini sebagai perencanaan di Dinas Kebudayaan bahan perbaikannya: dan Pariwisata Provinsi Jawa a. Pengawasan pada penetapan Tengah mengadaptasi pada Inpres standar pelaksanaan (perencanaan) nomor 3 Tahun 2003, yang mana b. Penentuan pengukuran pengembangan e-Government dapat pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui 4 (empat) c. Pengukuran pelaksanaan kegiatan tingkatan, yaitu : a. Tahap persiapan peluang bagi pengaksesan, b. Tahap pematangan pengelolaan, dan pendayagunaan c. Tahap pemantapan informasi dalam volume yang besar d. Tahap pemanfaatan secara cepat dan akurat. Kenyataan Namun pada kenyataan nya pihak telah menunjukkan bahwa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata penggunaan media elektronik Provinsi Jawa Tengah masih berada merupakan faktor yang sangat pada tahap 2 (kedua) yaitu tahap penting. pematangan. 2. Adanya masyararakat yang semakin 3. Dari segi pendanaan atau financial modern, dimana dalam hal ini dalam pengembangan dan pemerintah harus mampu memenuhi pelaksanaan e-Government juga tuntutan masyarakat. mengalami hambatan. Hal ini 3. Dinas harus menyusun rencana dikarenakan dana yang diperoleh strategis pengembangan e- hanya berasal dari APBD Government. Rencana strategis itu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan jelas menjabarkan lingkup dan belum ada stakeholder yang dan sasaran pengembangan e- bekerjasama dalam Government yang ingin dicapai, mengembangkan e-Government kondisi yang dimiliki saat ini, yang ada. strategi dan tahapan pencapaian sasaran yang ditentukan, kebutuhan Solusi yang dapat diberikan untuk dan rencana pengembangan sumber Pemerintah Dinas Kebudayaan dan daya manusia, serta rencana Pariwisata Provinsi Jawa Tengah atau pihak investasi yang diperlukan. Untuk lain yang memiliki keterlibatan dalam hal menghindari pemborosan anggaran ini, diantaranya : pemerintah, penyusunan rencana 1. Tuntutan perubahan. Perubahan bisa investasi harus disertai dengan terjadi dari penataan di berbagai segi analisis kelayakan investasi terhadap kelembagaan, perubahan mindset manfaat sosial-ekonomi yang atau pola pikir di dalam pengelolaan dihasilkan. (dalam Inpres nomor 3 SDM nya, dan dari tatanan tahun 2003). kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatan secara luas, membuka PENUTUP berbasis web model G2C di Dinas Kesimpulan dan Saran Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Salah satu penerapan E gov pada organisasi Tengah yaitu dilihat dari proses planning, pemerintahan yaitu website pemerintah organizing, actuating, serta controlling daerah atau provinsi. Begitupun hal nya yang belum maksimal secara keseluruhan, dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sumber daya manusia yang belum Provinsi Jawa Tengah menerapkan Website maksimal, kurangnya sosialisasi bagi pemerintahan, sebagai tolok ukur yang masyarakat, ego sektoral di beberapa SKPD paling sederhana dalam melihat e- serta minimnya anggaran dari Pemerintah government, isinya masih bersifat informasi Daerah. Adanya beberapa perbaikan dan umum yang di butuhkan masyarakat selaku manajemen perubahan di beberapa aspek pecari informasi. Masalah yang muncul planning, organizing, actuating, dan adalah bagaimana manajemen e-Gov controlling. meningkatkan sosialisasi bagi berbasis web model Government-to-Citizen masyarakat, adanya perencanaan anggaran (G2C) di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang baik serta meningkatkan kemampuan Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian pegawai merupakan saran perbaikan. yaitu menjelaskan fungsi manajemen terkait penerapan e-gov dan menganalisis faktor- DAFTAR PUSTAKA faktor yang menjadi penghambat di dalam Buku; manajemen e-gov berbasis web di Dinas Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Tengah. Upaya menjawab permasalahan ini Dwijowijoto, Riant Nugroho. (2004). dengan menggunakan Teori Fungsi Kebijakan Publik: Formulasi, Manajemen G.R. Terry. Penelitian ini Implementasi, Evaluasi. Jakarta: menggunakan desain penelitian kualitatif PT. Elex Media Komputindo eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan Kelompok Gramedia. bahwa manajemen e-Gov berbasis web Indrajit, Richardus Eko,dkk. (2005). E- model G2C di Dinas Kebudayaan dan government in Action. Yogyakarta: Penerbit Pariwisata Provinsi Jawa Tengah berada ANDI pada tahap kedua yaitu tahap pematangan, Indrajid, Richardus Eko. (2004). Electronic Hal ini dapat dilihat dari planning, Government (Strategi organizing, actuating, dan controlling di Pembangunan dan Pengembangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sistem Pelayanan Publik Berbasis Jawa Tengah. Hambatan manajemen e-Gov Teknologi Digital). Yogyakarta: Regulasi; Penerbit ANDI. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Moleong, Lexy J. (2005). Metode tentang Kebijakan dan Strategi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Nasional Pengembangan e- Rosdakarya. Government. Nawawi, Hadari. (2003). Metode Penelitian Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah 45 Tahun 2013 tentang Mada University Press. Penyelenggaraan Teknologi Silalahi, Ulbert. (2005). Studi Tentang Ilmu Informasi dan Komunikasi Administrasi: Konsep, Teori dan Pemerintah Provinsi Jawa Dimensi. Bandung: Penerbit Sinar Tengah. Baru Algensindo. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor Stoner, James A.F. (1992). Manajemen. 66 Tahun 2008 tentang Jakarta: Erlangga. Penjabaran Tugas Pokok dan Suwitri, Sri. (2008). Konsep Dasar Fungsi Tata Kerja Dinas Kebijakan Publik. Semarang : Kebudayaan dan Pariwisata Universitas Diponegoro. Provinsi Jawa Tengah. Winardi. (2000). Asas-asas Manajemen. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Penelitian dan Jurnal; Hartono, Dwiarso Utomo, Edy Mulyanto. (2010). Electronic Government Pemberdayaan Pemerintahan dan Potensi Desa Berbasis Web. Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, (April): 9- 21. Prihanto, Igif G. (2012). Analisis Implementasi e-Government pada Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi di Indonesia. Laporan Penelitian. Peneliti Bidang Manajemen Sistem Informasi, Lapan.