You are on page 1of 14

PENGAWASAN KENDARAAN TRUK BERTONASE BERAT DI JALAN

UMUM KOTA PEKANBARU

Oleh:
Gesaki Daitia Anugerah
Email : gesakidaitia@gmail.com
Dosen Pembimbing: Mayarni, S.Sos, M.Si

Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Riau
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya Panam JL.H.R.Soebrantas Km. 12,5 Simp.Baru Pekanbaru
28293, Telp/Fax (0761) 63277

ABSTRACT

Supervision of heavy-duty truck controls aimed at maintaining road hygiene, as well


as public road safety and security. Supervision is conducted on the compliance of the
obligations of licensees / users of heavy truck vehicles in accordance with the provisions
of local regulations related to the use of public roads. However, in the implementation of
surveillance is still the discovery of trucks in violation of the obligation to use road or
overcrowded trucks or heavy truckloads that violate the provisions of the time lap.
In this research, the theoretical concept used is the theory of supervision proposed
by Brantas (2009) as a research instrument, in which to measure the monitoring of heavy
truck loaded vehicles there must be a standard of supervisory work, further action
assessment on the results achieved and improvement actions if deviate from the standard
(defined conditions). This research uses qualitative descriptive method with data
collection techniques including interview, observation and documentation study.
The result of the research shows that the monitoring of heavy truck vehicles has not
been optimally implemented. Where the assessment measures have not achieved results
in accordance with the objective of the captive and the regulation of the liability of road
use, such as the presence of heavy truck vehicles that violate the road routes, the vehicles
that do not use tarpaulins, and the liability of road users for heavy truck vehicles,
improvements by applying sanctions for heavy truck vehicles users have not been firmly
implemented, sanctions given warnings and fines, while against unloading of overload
has not been carried out. Low control factors for heavy truckloaded vehicles include the
ability of supervisory officers, who are in the surveillance post, lack of monitoring posts
and supporting infrastructure, and coordination between the Transportation Agency and
the Pekanbaru Traffic Police Unit not yet scheduled / synergic, the coordination tends to
be kesadarn officer in the field.

Key Words: Supervision, Road Usage Arrangement, Road Trip, Heavy Bertonase
Trucking Vehicle.

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 1


PENDAHULUAN
Jalan merupakan suatu prasarana kendaraan yang disediakan oleh
perhubungan mempunyai peranan yang pemerintah, memasang dan menutup
sangat penting terutama menyangkut terpal atau bahan lainnya pada bagian atas
perwujudan perkembangan antar daerah muatan, melakukan pencucian dan atau
yang seimbang dan pemerataan hasil-hasil memastikan bahwa roda atau ban
pembangunan serta pemantapan kendaraan terbebas dari kotoran tanah liat
pertahanan dan keamanan dalam atau lumpur atau partikel lain, melakukan
merealisasikan sasaran pembangunan di pembersihan jalan umum yang dilalui
tingkat daerah maupun tingkat nasional. akibat kelalaian dari tata cara
Untuk itu, pemerintah daerah berupaya pengangkutan/ pengemasan muatan,
untuk menciptakan jaringan pelayanan mematuhi ketentuan jumlah berat yang
jalan sebagai upaya menciptakan diizinkan sesuai dengan Muatan Sumbu
kelancaran, keamanan, keselamatan dan Terbert spesifikasi kendaraan (Peraturan
kenyamanan bagi masyarakat dalam Daerah Provinsi Riau No 5 Tahun 2013).
berlalu lintas khususnya di jalan umum. Dampak nyata yang ditimbulkan
Agar jalan tetap dapat berfungsi oleh muatan berlebih (overloading) atau
sebagaimana mestinya, dan terlebih lagi kendaraan truk bertonase berat adalah
dalam rangka keselamatan orang dan kerusakan jalan sebelum periode/ umur
barang di jalan, maka perlu adanya teknis rencana tercapai, dimana jalan
pengaturan dan pengendalian merupakan sarana untuk publik jika
penggunannya, khususnya terhadap kerusakan jalan memperpendek umur
kendaraan muatan bertonase berat. jalan, maka dibutuhkan dana untuk
Berkaitan dengan hal-hal tersebut, memperbaiki kembali jalan yang rusak.
pemerintah daerah propinsi Riau sebagai Kalau kerusakan itu tidak terjadi,
penyelenggara pemerintahan daerah anggaran dana tersebut bisa digunakan
mengeluarkan Peraturan Daerah Propinsi oleh pemerintah untuk membangun jalan
Riau Nomor 7 tahun 2005 tentang didaerah terisolir. Menurut Bina Marga
Pengawasan dan Pengendalian Muatan No. 03/MN/B/1983 tentang manual
Lebih, dan Peraturan Daerah Propinsi pemeliharaan jalan, jenis kerusakan jalan
Riau Nomor 5 tahun 2013 tentang digolongkan sebagai berikut:
Pengaturan Penggunaan Jalan Umum dan a) Kerusakan fungsional, dimana
Jalan Khusus. struktur jalan tidak dapat lagi
Ruang lingkup kegiatan melayani lalu lintas sesuai dengan
penyelenggaraan jalan berdasarkan fungsi yang diharapkan, yaitu aman
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 5 dan nyaman. Kerusakan ini dapat
tahun 2013 meliputi 4 (empat) pokok dilihat dari tingkat ketidakrataan
tugas yang harus dijalankan oleh Dinas permukaan jalan.
Perhubungan meliputi, pengaturan, b) Kerusakan struktural, kerusakan
pembinaan, pembangunan jaringan jalan, terjadi pada satu atau lebih lapis
dan pengawasan. pengkerasan. Kerusakan ini bersifat
Kewajiban penggunaan jalan umum progresif, jika tidak ditangani akan
bagi kendaraan barang, meliputi cepat menjadi kerusakan yang lebih
melakukan penimbangan dan pemeriksaan besar.
beban muatan secara internal, memasang Pengawasan jalan umum bagi
perangkat lunak yang memuat seluruh data kendaraan angkutan barang oleh

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 3


pemerintah daerah melalui Dinas mendata jenis barang yang diangkut,
Perhubungan dengan melakukan berat angkutan, dan asal tujuan).
pembinaan untuk meningkatkan Pengaturan penggunaan jalan (Perda
ketaatan/kewajiban penanggung jawab No.5 tahun 2013) dijelaskan bahwa
usaha dan/atau pengguna atau pemegang pengaturan penggunaan jalan umum,
izin jalan umum, pembinaan berupa yaitu:
pemberian penyuluhan mengenai 1) Setiap kendaraan bermotor angkutan
peraturan daerah ini. Upaya pengawasan baik angkutan hasil tambang, hasil
yang dilakukan oleh kepala Dinas perkebunan, hasil kehutanan dan
Perhubungan atau dapat membentuk Tim lain-lain diperbolehkan diangkut
Pengawas Terpadu melaksanakan tugas melalui jalan umum dengan
pengawasannya meliputi: ketentuan tidak melebihi Muatan
a) Pemantauan dan evaluasi ketaatan Sumbu Terberat (MST) jalan yang
persyaratan dan kewajiban izin. sudah ditetapkan melalui peraturan
b) Menyediakan pos pengawas, serta yang berlaku.
sarana pengawas lainnya. 2) Apabila terdapat kendaraan
c) Menjamin keterbukaan informasi bermotor angkutan yang bebannya
dan pengawasan berwawasan melebihi Muatan Sumbu Terberat
informasi teknologi ini secara yang diizinkan, pihak pengangkut
berkesinambungan dan dapat wajib membongkar kelebihan beban
diawasi oleh seluruh lapisan tersebut pada tempat yang telah
masyarakat melalui situs yang ditentukan.
disiarkan secara waktu nyata dan 3) Pemerintah Daerah wajib membuat
terkini, (Perda No.5 tahun 2013, tempat penampungan
Pasal 16). pembongkaran kelebihan muatan
Pengawasan yang dilakukan Dinas kendaraan angkutan disetiap
Perhubungan Kota Pekanbaru diterapkan jembatan timbang yang berada
melalui sistem pengawasan sesuai yang dalam wilayahnya.
didasarkan pada peraturan daerah Provinsi 4) Dalam hal pembongkaran kelebihan
Riau tersebut dengan mekanisme atau muatan kendaraan bermotor
standar operasional prosedur pengawasan angkutan dilakukan oleh Pemerintah
meliputi: Daerah dan menggunakan fasilitas
1) Melakukan pemantauan (pos yang disediakan oleh Pemerintah
pengawasan) pada setiap pintu Daerah, maka dikenakan retribusi.
masuk Kota Pekanbaru. Upaya pemerintah dalam
2) Memeriksa pemegang izin/ pemilik melaksananakan pengawasan didahului
kendaraan muatan barang harus melalui tindakan preventif berupa,
memenuhi kewajiban/ketaatan sosialisasi baik melalui media cetak,
pengguna jalan umum untuk pamflet dan himbauan kepadapara
kendaraan muatan barang. pengusaha angkutan barang secara
3) Melakukan penimbangan, berkelanjutan tentang kepatuhan terhadap
pelanggaran muatan dikenakan kewajiban penggunaan jalan bagi
sanksi berupa pembongkaran kendaraan barang/ muatan
muatan. (Petugas alat penimbangan bertonase.Selain itu, bentuk sanksi
yang dipasang secara tetap wajib administrasi yang dikenakan sebagaimana
disebutkan dalam pasal 23, Perda No. 5

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 3


Tahun 2013 berupa; surat peringatan Guna menciptakan mutu jaringan
untuk pelanggaran ringan yang baru pelayanan jalan sebagai upaya pemerintah
dilakukan sekali, dan paksaan dalam daerah dalam menciptakan kelancaran,
bentuk perintah menghentikan kendaraan keamanan, keselamatan dan kenyamanan
yang diindikasikan melanggar sebelum bagi pengguna lalu lintas di jalan umum,
masuk jalan umum, perintah memperbaiki maka dilakukan rute khusus jalan umum
prasarana dan prasarana umum dari akibat bagi angkutan kendaraan bertonase berat
pelanggaran yang dilakukan bahkan dapat (truk) atau kendaraan angkutan barang
berupa penghentian sementara operasional dengan muatan 5 tonase keatas. Berikut
angkutan di jalan umum, penangguhan rute jalur khusus pada jam tertentu
izin, serta pencabutan izin. kendaraan bertonase/ muatan 5 ton lebih.

Tabel 1
Rute Truk Bertonase Berat Pada Jalan Umum di Kota Pekanbaru
No Kedatangan Tujuan Rute
(Pintu Masuk)
1 Barat - Arah Timur Kota Pekanbaru - Jalan Kubang Raya
- Jalan Kaharuddin Nasution
- Jalan Raya Pasir Pasir Putih
- Jalan Pangkalan Baru
- Jalan Garuda Sakti
- Jalan Air Hitam
- Arah Utara Kota Pekanbaru - Jalan Siak II
2 Utara Arah Barat Kota Pekanbaru - Jalan Siak II
- Jalan Air Hitam
- Jalan Garuda Sakti
3 Timur Arah Barat Kota Pekanbaru - Jalan Pangkalan Baru
- Jalan Raya Pasir Pasir Putih
- Jalan Kaharudin Nasution
- Jalan Kubang Raya
4 Selatan - Arah Barat Kota Pekanbaru - Jalan Kubang Raya
- Jalan Soebrantas
- Arah Timur Kota Pekanbaru - Jalan Raya Pasir Putih
- Jalan Pangkalan Baru
Sumber: Dinas Perhubungan Kota pekanbaru, 2017
Untuk pengawasan dan berdasarkan observasi penelitian hampir
pengendalian lalu lintas juga diberlakukan setiap hari terjadinya penyalahgunaan
lintasan kendaraan muatan diatas 5 tonase/ jalan, terutama pada waktu sore hari
truk besar boleh melalui lintasan jalan dengan lintasan yang tidak dilewati
umum tersebut (hanya boleh dilewati kendaran muatan (maksimal 5 tonase), dan
pukul 21.00 WIB sampai dengan 06.00 lintasan jalan tersebut dilalui oleh
WIB) pada jalan HR. Soebrantas menuju kendaraan muatan besar (truk roda 10 dan
dan jalan Kaharudin Nasution. lebih). Berikut pelanggaran lalu lintas
Pelanggaran muatan melebihi MST angkutan barang truk bertonase berat di
kendaran dengan kapasitas jalan atau jalan umum di Kota Pekanbaru.
lintasan jalan umum di kota Pekanbaru
Tabel 2

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 4


Daftar Pelanggaran Truk Bertonase BeratTahun 2015-2016
Tahun
No Jenis Pelanggaran 2015 2016
1 Kelebihan Muatan 89 98
2 Persyaratan Teknis 2 2
Layak Jalan
3 Tidak Memiliki Bukti 15 14
Lulus Uji
4 Izin Usaha Angkutan 1 1
5 Izin Trayek 3
Jumlah 117 128
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru (Data Olahan), 2017
Dari tabel 2 di atas, diketahui b. Adanya truk bertonase berat yang
terdapat 5 jenis pelangaran lalu lintas pada melintas dijalan umum pada waktu
kendaraan tonase berat (truk) dengan jenis yang dilarang untuk melakukan
pelanggaran meliputi pelanggaran rambu lintasan (pukul 21.00 wib s/d 06.00
lalu lintas, persyaratan teknis layak jalan, wib) seperti disimpang lampu merah
tidak memiliki bukti lulus uji kendaraan, HR.Soebrantas dan SM. Amin.
izin usaha angkutan, izin trayek kendaraan c. Belum berjalannya koordinasi dan
yang menyalahi aturan, dan muatan lebih. optimalnya pengawasan di posko
Berdasarkan observasi lapangan, bahwa pengawasan dilakukan antara Dinas
hampir setiap hari terjadinya Perhubungan Kota Pekanbaru dan
penyalahgunaan jalan, terutama pada Satlantas kota Pekanbaru, dimana
waktu sore hari dengan lintasan yang tidak pos pengawasan pada pintu masuk
dilewati kendaran muatan (maksimal 5 kota Pekanbaru seperti Simpang
tonase), dan lintasan jalan tersebut dilalui empat Jalan HR. Soebrantas, Jalan
oleh kendaraan bertonase dengan muatan Garuda Sakti perbatasan Kampar,
muatan diatas 8 ton pada jalan simpang dimana pos sementara pengaturan
HR. Soebrantas dan jalan Kaharudin jalan milik Dinas Perhubungan Kota
Nasution yang dilalui pada waktu yang Pekanbaru sering ditemukan tidak
dilarang (hanya boleh dilewati pukul ada personel maupun Satuan Polisi
21.00 WIB sampai dengan 06.00 WIB). Lalu Lintas kota Pekanbaru.
Berdasarkan dataempiris pada tabel
METODE
di atas dan observasi penelitian dapat
Metode penelitian yang
diidentifikasi beberapa permasalahan
dipergunakan dalam penelitian ini
dalam pengawasan kendaraan muatan
mengandalkan hasil wawancara antara
berat atau bertonase besar (truk) di jalan
peneliti dengan informan, dengan
umum di kota Pekanbaru, antara lain:
menggunakan informan kunci (key
a. Masih ditemukannya truk yang
informan) yaitu Kepala Seksi Pengawasan
melanggar kewajiban penggunaan
Lalu Jalan Dinas Perhubungan Kota
izin jalan atau truk kelebihan muatan
Pekanbaru. Selain itu, informan penelitian
(tabel 2)
diambil dengan mengunakan metode
snowball sampling pada informan lainnya

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 2


antara lain; tim anggota/petugas lapangan Menurut Brantas (2009) pengawasan
pos pengawas, sopir/ pengendara adalah suatu kegiatan atau program
kendaraan truk bertonase berat, dan meliputi proses-proses sebagai berikut,
masyarakat pengguna jalan. Selanjutnya yaitu:
observasi untuk melihat dan menganalisa 1) Menetapkan standar yang
kejadian-kejadian dilapangan, serta digunakan dalam pengawasan.
wawancara, data atau dokumen terkait 2) Menilai atau mengukur
pengaturan dan pengawasan penggunaan pelaksanaan atau hasil yang telah
jalan umum di Kota Pekanbaru yang dicapai.
bertujuan untuk mengambarkan fenomena 3) Melakukan tindakan perbaikan,
pengawasan kendaraan truk bertonase jika terdapat penyimpangan agar
berat di jalan umum Kota Pekanbaru. Data pelaksanaan dan tujuan sesuai
yang terkumpul kemudian dianalisa dan rencana.
digambarkan melalui pendekatan 1. Menetapkan Standar Pengawasan
kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam melakukan pengawasan
HASIL maka harus adanya standar sehingga dapat
A. Pengawasan Kendaraan Truk menilai pelencengan yang ada dimana
Bertonase Berat di Jalan Umum standar ini dikenal juga sebagai sebuah
Kota Pekanbaru ketentuan yang harus diikuti, setelah
Pengawasan pada prinsipnya adanya standar maka dilakukan penilaian
merupakan suatu kegiatan yang berusaha terhadap objek pengawasan untuk melihat
untuk memastikan apakah tujuan hal atau bagian mana yang salah atau
organisasi tercapai, apabila terjadi melakukan pelanggaran terhadap
penyimpangan dimana letak ketentuan atau standar, dan setelah
penyimpangan itu dan bagaimana pula diadakan penilaian dan diketahui jika
tindakan yang diperlukan untuk terdapat penyimpangan maka dilakukan
mengatasinya. Pengawasan merupakan tindakan koreksi terhadap pelanggaran
suatu proses yang sangat penting karena: ketentuan yang ada.
a. Dengan adanya pengawasan, suatu Standar pertama, pengawasan
pekerjaan diharapkan dapat berjalan kendaraan truk bertonase berat adalah
sesuai pembagian kerja, tugas dan pelaksana/ pengawas. Pelaksana
tanggung jawab dalam pengawasan dilaksanakan oleh Pegawai
penyelesaiannya. Negeri Sipil yang memiliki kualifikasi
b. Untuk menilai apakah laporan yang Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang
dihasilkan telah menggambarkan lingkup tugasnya membidangi urusan Lalu
kegiatan yang sebenarnya secara Lintas dan Angkutan Jalan pada Dinas
cermat dan tepat. Perhubungan Kota Pekanbaru dengan
c. Untuk menilai apakah setiap unit lingkup kerja wilayah Kota Pekanbaru.
telah melakukan kebijaksanaan dan Pelaksana pengawasan atau pada wilayah
prosedur yang menjadi tanggung tertentu pengawas kendaraan barang dapat
jawabnya. membentuk tim terpadu maupun
d. Untuk meneliti apakah kegiatan berkoordinasi dengan Satuan Polisi Lalu
telah dilaksanakan secara efektif Lintas Kota Pekanbaru.
yaitu mencapai tujuan yang telah Dari hasil penelitian bahwa
ditetapkan. pengawasan kendaraan barang/ truk
bertonase berat di jalan umum di Kota

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 6


Pekanbaru dilaksanakan oleh Dinas Standar kedua, pengawasan
Perhubungan Kota Pekanbaru bagi kendaraan truk bertonase berat, yaitu
kendaraan barang/truk bertonase berat pembinaa/ penyuluhan oleh pelaksana
merupakan merupakan tugas yang pengawasan terhadap peraturan daearah
diberikan pada Dinas Perhubungan Kota atau ketentuan yang harus diikuti oleh
Pekanbaru. Dalam melaksanakan tugas pengguna kendaraan truk bertonase berat.
tersebut, Dinas Perhubungan Kota Ketentuan/ kewajiban pengguna
Pekanbaru juga dapat melakukan kendaraan muatan/ truk bertonase berat,
koordinasi dengan/atau dibentuk tim sebagaimana disebutkan pada pasal 11,
terpadu yang bersifat sementara pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013,
kegiatan penyidikan/ razia kendaraan bahwa setiap pemegang izin penggunaan
muatan khusunya diperbatasan Kota jalan umum harus memenuhi kewajiban
Pekanbaru atau pintu masuk Kota sebagai berikut:
Pekanbaru. a) Menggunakan moda transportasi
Dari hasil penelitian bahwa dalam yang memenuhi persyaratan sesuai
melaksanakan pengawasan truk kendaraan dengan ketentuan dalam peraturan
bertonase berat di Jalan Umum Kota perundang undangan.
Pekanbaru, oleh pemerintah daerah yang b) Melakukan penimbangan dan
dilaksanakan melalui Dinas Perhubungan pemeriksaan beban muatan secara
Kota Pekanbaru, sebagai berikut: internal sebelum memasuki portal
a. Standar kegiatan pengawasan pintu keluar dan jalan umum.
dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil c) Memasang perangkat lunak yang
yang memiliki kualifikasi Penyidik memuat seluruh data kendaraan yang
Pegawai Negeri Sipil yang lingkup disediakan oleh pemerintah.
tugasnya membidangi urusan Lalu d) Memasang dan menutup terpal atau
Lintas dan Angkutan Jalan. bahan lainnya pada bagian atas
b. Pelaksana kegiatan pengwasan muatan yang dapat menjamin
tersebut pada Dinas Perhubungan keselamatan dan kebersihan jalan
Kota Pekanbaru pada Bidang umum.
Manajemen dan Rekayasa Lalu e) Melakukan pencucian dan atau
Lintas Jalan khususnya Seksi memastikan bahwa roda atau ban
Pengawasan Lalu Lintas Jalan dan kendaraan terbebas dari kotoran
Bidang Angkutan dalam penyuluhan tanah liat atau lumpur atau partikel
dan pembinaan pengguna truk lain yang dapat mengganggu
kendaraan bertonase berat. pengguna jalan lainnya ketika
c. Dalam menjalankan fungsi memasuki jalan umum.
koodinasi, Dinas Perhubungan Kota f) Melakukan pembersihan jalan
Pekanbaru juga dapat melakukan umum yang dilalui akibat kelalaian
koordinasi dengan/atau dibentuk dari tata cara
Tim Terpadu yang bersifat pengangkutan/pengemasan muatan.
sementara pada kegiatan g) Mematuhi ketentuan jumlah berat
penyidikan/razia kendaraan muatan yang diizinkan sesuai dengan MST
khusunya diperbatasan Kota jalan serta spesifikasi kendaraan dan
Pekanbaru atau pintu masuk Kota batas ketinggian muatan serta
Pekanbaru. kelengkapan kendaraan
sebagaimana yang dimaksud dalam

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 7


undang-undang, serta peraturan yang Standar ketiga, kegiatan pengawasan
berlaku. kendaraan truk bertonase berat adala
h) Menggunakan pengemudi proses pengawasan atau sistem
kendaraan angkut yang cakap, pengawasan dan lintasan/ rute jalan
terampil, disiplin di jalan dan kendaraan truk bertonase berat. Untuk
terhindar dari kebiasaan buruk yang mengendalikan dan mengawasi kepatuhan
merugikan pengguna jalan lainnya. kewajiban pengguna jalan umum untuk
Dari hasil penelitian bahwa bentuk angkutan barang bertonase berat (truk) di
pembinaan/ penyuluhan yang diberikan Kota Pekanbaru, Dinas Perhubungan Kota
berupa pengarahan oleh Dinas Pekanbaru menerapkan sistem
Perhubungan terhadap pengguna pengawasan dan lintasan dengan izin
kendaraan yang melakukan pengurusan khusus bagi kendaraan truk bertonase
izin operasional kendaraan. Pembinaan/ berat sesuai yang didasarkan pada
penyuluhan dalam bentuk pengarahan peraturan daerah dengan mekanisme atau
oleh Dinas Perhubungan terhadap standar operasional prosedur sistem
pengguna kendaraan yang melakukan pengawasan meliputi:
pengurusan/ permohonan izin operasional 1) Melakukan pemantauan (pos
kendaraan. Kegiatan pembinaan dalam pengawasan) pada setiap pintu
bentuk pengarahan diberikan secara masuk Kota Pekanbaru.
langsung oleh Dinas Perhubungan, 2) Memeriksa pemegang izin/ pemilik
dilakukan pada saat pengurusan izin kendaraan muatan barang harus
operasional kendaraan atau permohonan memenuhi kewajiban/ketaatan
izin operasional layak jalan kepada Dinas pengguna jalan umum untuk
Perhubungan Kota Pekanbaru berdasarkan kendaraan muatan barang.
jenis kendaraan. 3) Melakukan penimbangan,
Sosialisasi/ penyuluhan peraturan pelanggaran muatan dikenakan
penggunaan jalan tersebut pada saat sanksi berupa pembongkaran
pengguna kendaraan melakukan muatan (pemeriksaan berat muatan,
permohonan izin operasional kendaraan alat penimbangan yang dipasang
layak jalan di Kota Pekanbaru atau uji secara tetap wajib atau
berkala kendaraan, dengan pembinaan berpindah/vortabel, lokasi bongkar
didasarkan pada Surat Penentuan Jenis muatan bagi kendaraan kelebihan
Kendaraan (SPJK) dan/atau Surat muatan yang ditentukan, mendata
Penentuan Sifat Kendaraan (SPSK). jenis barang yang diangkut, berat
Berdasarkan hasil penelitian standar angkutan, dan asal tujuan).
kerja terkait dengan sosialisasi peraturan Pengawasan penggunaan jalan
penggunaan jalan atau kewajiban umum pada kendaraan muatan lebih di
pengguna jalan umum didasarkan pada Kota Pekanbaru, Dinas Perhubungan
jenis kendaraan dan/atau sifat kendaraan, Komunikasi dan Informatika Kota
dimana sifat kendaran angkutan barang Pekanbaru bertugas melaksanakan
bertonase berat merupakan kendaraan pengaturan penggunaan jalan dan sasaran
angkutan barang dengan sifat khusus dan kebijakan difokuskan pada masyarakat
melewati lintasan khusus dengan pemilik atau pengemudi kendaraan
kewajiban penggunaan jalan umum bagi bermuatan. Pengaturan penggunaan jalan
kendaraan barang. umum sebagaimana dijelaskan dalam

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 8


Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013, keamanan, keselamatan dan kenyamanan
Pasal 4 disebutkan bahwa; bagi pengguna lalu lintas di jalan umum,
a) Setiap kendaraan bermotor angkutan maka dilakukan rute khusus jalan umum
baik angkutan hasil tambang, hasil bagi angkutan kendaraan bertonase berat
perkebunan, hasil kehutanan dan (truk) atau kendaraan angkutan barang
lain-lain diperbolehkan diangkut dengan muatan 5 tonase keatas.
melalui jalan umum dengan 2. Menilai/ Mengukur Hasil Yang
ketentuan tidak melebihi Muatan Telah dicapai
Sumbu Terberat (MST) jalan yang Tindakan penilaian dilaksanakan
sudah ditetapkan melalui peraturan dengan melakukan pemantauan dan
yang berlaku. Apabila terdapat evaluasi ketaatan dan kewajiban izin bagi
kendaraan bermotor angkutan yang pengguna kendaraan truk bertonase berat
bebannya melebihi Muatan Sumbu di jalan umum Kota Pekanbaru dalam
Terberat yang diizinkan, pihak pelaksanaannya belum berjalan optimal, di
pengangkut wajib membongkar mana berdasarkan hasil observasi
kelebihan beban tersebut pada penelitian di lapangan pada jalan umum
tempat yang telah ditentukan. kota Pekanbaru masih ditemukan setiap
b) Pemerintah Daerah wajib membuat harinya kendaraan muatan, baik itu
tempat penampungan kendaraan muatan yang mengangkut
pembongkaran kelebihan muatan barang melebihi dari kapasitas angkut
kendaraan angkutan di setiap kendaraan maupun kendaraan dengan
jembatan timbang yang berada muatan lebih dari 5 tonase yang melalui
dalam wilayahnya. lintasan yang dilarang untuk dilalui pada
c) Dalam hal pembongkaran kelebihan waktu yang ditentukan.
muatan kendaraan bermotor Tindakan penilaian dalam
angkutan dilakukan oleh Pemerintah mengawasi pengguna kendaraan barang
Daerah dan menggunakan fasilitas truk bertonase berat mengenai daya
yang disediakan oleh Pemerintah angkut, dan kepatuhan kewajiban sebagai
Daerah, maka dikenakan retribusi. wujud mengedepankan keamanan dan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa kenyamanan pengguna kendaraan dan
kegiatan pemantauan dan pengendalian pengguna kendaran lainnya, yaitu
kewajiban kendaraan truk bertonase berat kendaraan muatan barang harus mematuhi
di Kota Pekanbaru dilaksanakan dengan kewajiban dengan tidak melebihi muatan
penggadaan pos pengawasan pada pintu yang ditentukan, penutup terpal dan
masuk Kota Pekanbaru atau jalan keamanan muatan bagi pengguna
perbatasan antara Kota Pekanbaru dengan kendaraan dan pengendara lain sesuai
daerah lainnya, dan adanya ketetapan izin dengan peraturan tentang kewajiban
lintasan tertentu pada kendaraan truk pengguna kendaraan truk bertonase berat
bertonase berat. Ketentuan penetapan tersebut.
lintasan, pos pengawasan, sarana dan Berdasarkan hasil penelitian,
prasarana jalan tersebut bertujuan untuk pengawasan dengan melakukan menlai
pemantauan, pengendalian dan mengatur kendaraan truk bertonase berat atau
pelayanan jalan umum bagi pengguna lalu pemantauan ketaatan kewajiban hanya
lintas, guna menciptakan mutu jaringan terfokus pada pos pengawasan, dimana,
pelayanan jalan sebagai upaya pemerintah dalam ketersediaan pos pelayanan dan
daerah dalam menciptakan kelancaran, personel lapangan yang melaksanakan

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 9


pengawasan belum memadai menjadi b) Adanya kendaraan yang memiliki
indikasi penyebab tidak optimal muatan lebih ataupun tidak
pengawasan, atau terjadinya pelanggaran mengunakan terpal
penggunaan jalan oleh kendaran truk penutup/pengaman di jalan umum
bertonase berat. Kota Pekanbaru (Kewajiaban
Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru penggunaan kendaraan barang).
juga membentuk tim terpadu yang terdiri c) Tidak berjalannya tindakan
dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan pembongkaran disebabkan tidak
Informatika kota Pekanbaru dan Satuan adanya sarana dan prasarana
Lalu Lintas (Satlantas) kepolisian kota pendukung, seperti terminal barang,
Pekanbaru juga belum mencpai hasil yang tempat pembongkaran barang sesuai
optimal dalam melaksanakan pengawasan dengan ketentuan peraturan daerah.
terhadap pelanggaran penggunaan jalan
3. Tindakan Perbaikan
oleh pengguna kendaran truk bertonase
Setelah diadakan penilaian dan
berat tersebut. Tim terpadu hanya
diketahui jika terdapat penyimpangan
dibentuk pada waktu tertentu atau dengan
maka dilakukan tindakan perbaikan
kata lain pelaksanaan pengawasan
terhadap pelanggaran ketentuan yang ada.
pelanggaran pengguna kendaraan truk
Tindakan perbaikan bertujuan untuk
bertonase berat yang dilaksanakan melalui
meningkatkan kepatuhan kewajiban
fungsi koordinasi antar instansi dibidang
pengguna kendaraan truk bertonase berat
lalu lintas jalan (tim terpadu) belum
dilaksanakan melalui kegiatan pemberian
terlaksana dengan optimal di jalan umum
sanksi administrasi.
Kota Pekanbaru.
Pelanggaran peraturan penggunaan
Berdasarkan hasil penelitian,
jalan atau ketentuan yang ditetapkan,
penilaian atau pengukuran hasil dari
maka apabila terjadi penyimpangan/
pengawasan yang dicapai belum berjalan
pelanggaran dapat dikenakan sanksi
optimal sesuai dengan tujuan dari
ditempat berupa pembongkaran muatan
pengawasan dan pengaturan penggunaan
dan sanksi administrasi berupa pencabutan
jalan umum di Kota Pekanbaru. Hal
izin pengusahaan, pencabutan izin operasi
tersebut dapat diketahui dan diidentifikasi
dan/atau izin trayek serta rekomendasi
dengan masih ditemukan pelanggaran
pencabutan izin usaha. Berdasarkan data
penggunaan jalan oleh kendaraan truk
jenis pelanggaran kendaraan truk
bertonase berat yang melintasi jalan umum
bertonase berat, maka terdapat beberapa
di Kota Pekanbaru, antara lain:
jenis pelanggaran yang terdata (tabel 3.1),
a) Masih ditemukan adanya kendaraan
antara lain, meliputi kelebihan muatan,
truk bertonase berat (diatas 5 ton)
persyaratan teknis layak jalan, tidak
yang melakukan pelanggaran
memiliki bukti lulus uji, izin usaha
dengan melewati lintasan/rute jalan
angkutan, dan izin trayek.
pada waktu yang ditentukan setiap
harinya.
Tabel 3
Jenis Pelanggaran dan Sanksi Kendaraan Truk Bertonase Berat, 2016
No Jenis Pelanggaran Jumlah Jenis Sanksi
1 Kelebihan Muatan 98 Denda

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 10


2 Persyaratan Teknis Layak Jalan 2 Denda dan penanguhan
operasional jalan
3 Tidak Memiliki Bukti Lulus Uji 14 Penanguhan operasional jalan
4 Izin Usaha Angkutan 1 -
5 Izin Trayek 3 Penanguhan operasional jalan
Jumlah 117
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru (data olahan), 2017
Dari tabel 3 diatas diketahui setiap puluh lima persen) disebut
kendaraan yang terjaring dan melakukan pelanggaran Tk III dikenakan sanksi
pelanggaran hanya dikenakan sanksi pidana disertai dengan tindakan :
berupa; denda bagi pelanggaran kendaraan 1) Kendaraan disuruh kembali ke
truk melebihi muatan kendaraan, dan tempat asal muatan atau;
penangguhan operasional jalan/ kendaraan 2) Muatan barang yang lebih harus
tidak dapat melakukan operasional dijalan diturunkan oleh
selama ketentuan dan persyaratan belum Pengemudi/Operator dengan
terpenuhi oleh pemilik kendaraan. segala resiko yang harus
Didasarkan Peraturan Daerah ditanggungnya.
Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2005 d. Muatan barang yang diturunkan
tentang Pengawasan dan Pengendalian sebagaimana dimaksud huruf c
Muatan Lebih, penetapan kompensasi angka 2 yang menggunakan
muatan lebih mobil barang yang adalah Lapangan Parkir, Gudang dan/atau
sebagai berikut : Alat Bongkar Muat milik/dikuasai
a. Angkutan barang umum dengan Pemerintah Daerah dikenakan
muatan lebih di atas 5 % (lima Retribusi Pemakaian Kekayaan
persen) sampai dengan 15 % (lima Daerah sesuai dengan Peraturan
belas persen) dari JBI (Jumlah Berat Daerah.
yang di Izinkan) baik JBI Berdasarkan hasil penelitian,
keseluruhan atau Muatan Sumbu tindakan perbaikan, dengan menerapkan
Terberat (MST) disebut pelanggaran sanksi bagi pengguna/pemegang izin
Tk I dikenakan kompensasi Muatan kendaraan truk bertonase berat, pelaksana
Lebih sebesar Rp 50.00,- (lima puluh pengawasan belum melakukan tindakan
rupiah) per kilogram. tegas terhadap pelanggar
b. Angkutan barang umum dengan ketaatan/kewajiban penggunaan jalan,
muatan Lebih di atas 15 % (lima dimana sanksi yang diberikan denda bagi
belas persen) sampai dengan 25 % pelanggaran kendaraan truk melebihi
(dua puluh lima persen) dari JBI muatan kendaraan, sedangkan
(Jumlah Berat yang di Izinkan) baik penangguhan operasional jalan/ kendaraan
JBI keseluruhan atau Muatan Sumbu tidak dapat melakukan operasional dijalan
Terberat (MST) disebut pelanggaran selama ketentuan dan persyaratan belum
Tk II dikenakan kompensasi Muatan terpenuhi oleh pemilik kendaraan.
Lebih sebesar Rp 100.00,- (seratus
B. Faktor-Faktor Yang
rupiah) per kilogram.
Mempengaruhi Pengawasan
c. Angkutan barang umum dengan
Kendaraan Truk Bertonase Berat.
Muatan Lebih di atas 25 % (dua

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 2


Berdasarkan hasil penelitian ada Kota Pekanbaru dilakukan ketika akan
beberapa faktor-faktor yang operasi razia kendaraan angkutan truk
mempengaruhi tersebut adalah sebagai angkutan barang. Pengawasan dengan
berikut: upaya membentuk tim terpadu hanya
1) Kemampuan Pelaksana Pengawasan dilaksanakan pada waktu tertentu atau
Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dengan kata lain pelaksanaan pengawasan
dalam melakukan pengawasan dilapangan pelanggaran pengguna kendaraan truk
belum memiliki jumlah petugas Dinas bertonase berat yang dilaksanakan melalui
Perhubungan Kota Pekanbaru yang belum fungsi koordinasi antar instansi dibidang
memadai dengan kebutuhan rute jalan lalu lintas jalan (tim terpadu) belum
yang menjadi target pengawasan. Selain terlaksana dengan optimal di jalan umum
itu, kualitas petugas jaga pada pos Kota Pekanbaru.
pengawasan belum melaksanakan Koordinasi dilakukan antara Dinas
pengawasan secara optimal, dimana masih Perhubungan Kota Pekanbaru dengan
ditemukan pos pengawasan yang kosong, instansi terkait yang membidangi lalu
akibatnya masih ada kendaraan truk yang lintas angkutan jalan/Satlantas Kota
tidak mematuhi kewajiban penggunaan Pekanbaru dilakukan pada saat adanya
jalan dan tidak terpantau. operasi khusus/razia kendaraan angkutan
2) Sarana dan Prasarana Pengawasan dengan jadwal yang bersifat insendentil
Pelaksanaan pengawasan tidak akan (mendadak) dan tidak dapat dipastikan.
berjalan optimal tanpa didukung dengan Selain operasi khusus/ razia tidak terdapat
ketersedia sarana maupun prasarana bentuk koordinasi yang terikat, dimana
pengawasan kendaraan truk bertonase sifat koordinasi hanya didasarkan pada
berat di jalan umum, sehingga keidealan kesadaran petugas dilapangan dari instansi
personil dan fasilitas pendukungnya terkait tersebut.
dengan beban pengawasan yang ada
KESIMPULAN
menjadi salah satu ukuran penting yang
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan selama ini.
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
Keterbatasan pos pengawasan, tidak
Pengawasan kendaraan truk bertonase
adanya terminal barang/ lokasi
berat di jalan umum Kota Pekanbaru
pembokaran muatan menambah sulit
meliputi kegiatan pembinaan/penyuluhan
pelaksana pengawasan dalam memberikan
mengenai peraturan atau ketentuan terkait
tindakan perbaikan (sanksi) yang lebih
penggunaan jalan umum bagi jenis dan
tegas. Belum adanya lokasi-lokasi tempat
sifat kendaraan kendaraan barang, sistem
barang dan alat berat bongkar muat,
pengawasan (pos pengawasan dan sarana
akibatnya apabila terdapat pelanggaran
prasarana kendaraan truk muatan barang),
muatan lebih akan sangat sulit untuk
serta penentuan izin lintasan/rute khusus,
menurunkan sebagian muatannya dan
sesuai ketentuan yang diatur dalam
akan dapat menganggu lalu lintas
Peraturan Daerah terkait dengan
pengguna jalan lainnya karena tidak
pengaturan penggunaan jalan umum.
adanya lokasi pembongkaran.
Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru
3) Koordinasi dalam pengawasan belum optimal, dimana
Koordinasi yang dilakukan antara hasil tindakan penilaian belum mencapai
Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru hasil yang diharapkan, seperti masih
dengan instansi terkait yang membidangi banyak ditemukan adanya kendaraan truk
lalu lintas angkutan jalan atau Satlantas bertonase berat (diatas 5 ton) yang

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 12


melakukan pelanggaran rute jalan, dan Setiawan, Salam. 2004. Manajemen
adanya kendaraan yang tidak mematuhi Pemerintahan Indonesia.
kewajiban penggunaan jalan bagi Jakarta. Jembatan.
kendaraan barang (truk) sebagaimana Siagian, S.P. 2006. Manajemen Sumber
diatur dalam Perda Riau Nomor 5 Tahun Daya Manusia. Jakarta. Bumi
2013. Tindakan perbaikan dengan Aksara.
menerapkan sanksi bagi
pengguna/pemegang izin kendaraan truk Silalahi, Urbert. 2003. Studi Tentang Ilmu
bertonase berat, pelaksana pengawasan Administrasi Dan Konsep, Teori
belum tegas terhadap pelanggar Dan Dimensi. Bandung. Sinar Baru
ketaatan/kewajiban pengguna kendaraan. Algesindo.
DAFTAR PUSTAKA Sugiono. 2010. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung. Alfabeta.
Brantas. 2009. Dasar-Dasar Manajemen.
Bandung. Alfabeta. Sujamto. 2004. Sistem Pengawasan
Manajemen. Jakarta.PT. Pustaka
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Quantum.
Kualitatif. Edisi Pertama. Jakarta.
Kencana Preneda Media Group. Syamsu, Ibnu. 2000. Pokok-Pokok
Organisasi dan Manajemen. PT
Darwis. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Rineka Cipta. Jakarta.
(Suatu Pengantar). Pekanbaru:
UNRI Tangkilisan, H.N. 2005. Manajemen
Publik. Jakarta. Jakarta.
Handoko, T. Hani. 2003. Menejemen.
Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta. Terry R, George. 2009. Prinsip-Prinsip
Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasibuan, Melayu. 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Torang, Syamsir. 2013. Organisasi dan
Aksara. Manajemen (Perilaku, Struktur,
Budaya & Perubahan Organisasi).
Herujito, Yayat M. 2004. Dasar-Dasar Bandung. Alfabeta.
Manajemen. Jakarta. Penerbit. PT
Grasindo. Usman, H. 2008. Manajemen, Teori
Praktik dan Riset Pendidikan.
Iskandar, Kasim. 2005. Manajemen Jakarta. Bumi Aksara.
Perubahan. Bandung. Alfabeta.
Manullang. 2008. Dasar-Dasar Winardi. 2000. Azas-Azas Manajemen
Manajemen. Jakarta. PT Indeks Modern. Bandung. Swamitra
Kelompok Gramedia. Gros.
Sastrohadiwiryo. 2002. Dasar-Dasar Dokumen :
Manajemen. Yogyakarta. Penerbit Andi.
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 5
Sarundajang, H. 2005. Babak Baru Sistem Tahun 2013 Tentang Pengaturan
Pemerintah Daerah. Jakarta. Kata Penggunan Jalan Umum dan Jalan
Hasta Pustaka. Khusus.
Sarwoto. 2002. Dasar-Dasar Organisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7
dan Manajemen. Jakarta. Ghalia Tahun 2005 Tentang Pengawasan
Indonesia. dan Pengendalian Muatan Lebih.

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 13


Peraturan Daerah Kota Peknbaru Nomor 2
tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan di Kota Pekanbaru.

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 14

You might also like