You are on page 1of 6

AGROTEKNO 15 (2) : 66- 71 ISSN 0853-6414

POTENSI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI ADAS


(Foeniculum vulgare Mill) SEBAGAI PENANGKAP RADIKAL BEBAS
Lutfi Suhendra, I Wayan Arnata
Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

ABSTRACT porkan ekstrak metanol, chlorofom dan etil asetat buah


mengkudu (Morinda citrifolia L.) menunjukkan aktivi-
Target of this research was to obtain solvent type, to tas antioksidan ekstrak etil asetat > ekstrak khlorofom >
obtain ability on antiradical, and to find out optimum ekstrak metanol pada konsentrasi yang sama. Aktivitas
concentration of extract powder of fennel seed. This research radikal bebas ekstrak etil asetat > ekstrak khloroform >
consisted of two phases that the first phase was
ekstrak metnol.
determination of total phenol and antioxidant activity using
TBA method at various solvent type. Solvent used for Kikuzaki dan Nakatami (1993) melaporkan bahwa
extraction was ethanol and acetate ethyl. The concentrations aktivitas antioksidan pada ekstraksi dan fraksi jahe
of the solvent were 0, 15, 30, 45, 60, 75 and 90%. diukur menggunakan pengukuran FTC dengan metode
Antioxidant activity resulted from each variation of type and TBA pada konsentrasi 0.02% dalam larutan etanol cair.
concentration of solvent was used for the examination in the Selama proses oksidasi, peroksida berangsur-angsur
second phase in determining antiradical activity by DPPH. terpecah menjadi senyawa-senyawa dengan molekul
Variation of concentration of fennel extract was 100, 250, kecil. Nilai absorbansi rendah berindikasi level tinggi
500, 750 and 1000 µg/ml yielded from type of ethano l and pada aktivitas antioksidan. Santosa et al. (2000) ekstrak
acetate acid solvents. etanol jahe, kencur dan temulawak mempunyai akti-
Obtained data of each treatment was plotted in a graph.
vitas daya tangkap radikal tinggi pada pengujian meng-
Data validity was analized using appropriate regression
analysis on plotted data in graph. Result of research indicated gunakan diphenylpierylhydrazyl (DPPH) dan lebih
that antioxidant active compound extracted using acetate tinggi dibandingkan BHA. Ekstrak daun kemangi
ethyl solvent was higher than that using ethanol solvent. dengan menggunakan etanol 0.25 mg/g contoh diper-
Optimum concentration of extract of fennel powder from oleh aktivitas daya tangkap radikal bebas paling tinggi
ethanol and acetate ethyl solvent in scavenging free radical Widyawati (2005). Safitriani (2005) melaporkan
was 975 ppm and 850 ppm. ekstrak temu lawak dengan etanol 95% mempunyai
aktivitas antioksidan tertinggi. Ekstraksi teh hijau
Keywords: antioxidant, antiradical, ethanol, ethyl acetate dengan menggunakan dichlorometane 100 µg/ml
and fennel extract. menghambat oksidasi heksanal paling efektif
(Yanagimato et al., 2003).
Ekstrak sekuensial heksana-aseton-etanol (ESHAE)
PENDAHULUAN
dan ekstrak sekunsial heksana-aseton (ESHA) mempu-
nyai stabilitas pada pemanasan pada suhu 100oC selama
Radikal bebas dapat menginduksi penyakit kanker,
120 menit terhadap penangkap radikal bebas. ESHAE
arterioskerosis dan penuaan dini yang disebabkan ke-
dan ESHA menurun aktivitas antioksidannya pada
rusakan jaringan karena oksidasi sehingga diperlukan
pemanasan suhu 180oC selama 60 menit. Ekstrak
antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas
ESHAE dan ESHA menunjukkan stabilitas terhadap
(Kikuzaki dan Nakatami, 1993). Potensi antioksidan
cahaya flouresen dan cahaya ultraviolet selama 5 jam
yang berhubungan dengan reactive oxygen spesies
(Suryanto et al., 2005).
(ROS) adalah sebagai penghambat radikal superoksida,
Kandungan biji adas adalah d-Pinena, camphene, d-
singlet oksigen, hidrogen peroksida, peroksida lemak,
α-phellandrene, dipentene, anethole, d-fenchone, estra-
asam hipoklor, radikal alkosil, radikal peroksil, oksida
gol, foeniculin, aldehid, amilaldehid dan asam anesat
nitrit, nitrogen dioksida, peroksi nitrit dan radikal hi-
(Ketaren, 1985). Senyawa fenol, flavonoid, isoflavon,
droksi (Auroma et al., 1997). Hal ini dapat melindungi
terpene, glikosinolat dan senyawa lain yang ada dalam
sel dari kerusakan oksidatif dan meminimalkan keru-
bahan pangan dapat bersifat antioksidan. Kemampuan
sakan sel, sehingga dapat mengurangi proses penuaan
menangkap radikal bebas dari senyawa ini disebabkan
dan mencegah penyakit degeneratif seperti jantung,
adanya donor hidrogen oleh senyawa fenolik. Anti-
diabetes militus dan kanker.
oksidan alami dapat diperoleh dari kacang-kacangan,
Dewi et al. (2005) melaporkan ekstrak Aloe vera
biji-bijian, cereal, sayuran, buah-buahan, teh, rempah-
sebagai penangkap radikal bertanggung jawab dalam
rempah, hewan dan mikroba (Hall, 2001). Antioksidan
terminasi radikal bebas dan berkemampuan sebagai anti
alami telah banyak diteliti dan telah terbukti mempu-
lipid peroksidasi baik pada asam linoleat maupun
nyai kemampuan antioksidan yang tinggi sebagai anti-
liposom. Tinggi rendahnya aktivitas antioksidan dipe-
oksidan primer ataupun antioksidan sekunder seperti
ngaruhi oleh kandungan ekstrak dalam sistem dan
cathechin pada teh, curcumanoid pada kunyit, β-
tingkat klarifikasi. Rohman dan Riyanto (2005) mela-
caroten pada wortel dan gingerol pada jahe.
Agrotekno Vol 15, Nomor 2, Agustus 2009 - 66
Potensi Aktivitas Antioksidan Biji Adas (Foeniculum vulgare Mill) sebagai Panangkap Radikal Bebas

Biji adas (Foeniculum vulgare Mill) sebagai tanam- Tahap 2: aktivitas antiradikal dengan DPPH pada
an rempah-rempah telah banyak digunakan oleh masya- variasi konsentrasi ekstrak adas dari beberapa jenis
rakat Indonesia sebagai penyedap masakan. Kandungan pelarut:
minyak atsiri seperti limonina yang mengharumkan, • Konsentrasi ekstrak adas dengan pelarut etanol: 100,
sedangkan kandungan flavonoida-nya berkhasiat me- 250, 500, 750 dan 1000 µg/ml
nyembuhkan radang. Minyak atsiri juga bisa membu- • Konsentrasi ekstrak adas dengan pelarut etil asetat:
nuh mikroba. Buahnya mengandung minyak volatile 100, 250, 500, 750 dan 1000 µg/ml.
(anetol, pinen, felandren, dipenten, fenchon, metil- Data masing-masing perlakuan yang diperoleh dica-
chavikol, anisaldehida, asam anisat, kamfen) dan tat dan dilakukan plot data dalam grafik.
minyak lemak. Kandungan adas hitam juga membantu Validitas data untuk mengetahui besarnya pengaruh
mengeluarkan angin, dan mendorong pengeluaran air perlakuan terhadap hasil percobaan digunakan analisis
seni, batuk pada anak-anak, sakit perut pada anak, regresi yang sesuai (nilai R2 tertinggi) pada plot data
diare, mual, kembung dan ambeien (Anon., 2000). Oleh dalam grafik.
karena itu sangat menarik pengkajian kemampuan
menangkap radikal bebas, jenis dan konsentrasi pelarut Pelaksanaan Percobaan
untuk memperoleh senyawa fenolik tinggi dan aktivitas Ekstraksi komponen fenolik biji adas (Foeniculum
antioksidan dari tanaman biji adas. vulgare Mill) (Modifikasi Metode Julkunen-Tiito,
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis 1985)
pelarut dan konsentrasi pelarut yang tepat untuk mem- Biji adas dihancurkan. Bubuk adas diambil 50 g di-
peroleh rendemen senyawa fenolik biji adas dan akti- tambah 150 ml pelarut etanol dan etil asetat dengan
vitas antioksidan yang tinggi, mengidentifikasi potensi konsentrasi 0, 15, 30, 45, 60, 75 dan 90%, kemudian
antioksidan dan antiradikal bebas biji adas (Foeniculum diaduk dengan magnetik stirrer selama 1 jam pada suhu
vulgare Mill), menentukan konsentrasi ekstrak biji adas kamar. Selanjutnya disaring dengan kertas whatman no.
yang optimum untuk memperoleh aktivitas antiradikal 42, sehingga diperoleh filtrate 1. Ampas yang diperoleh
maksimum. dilakukan ekstraksi ulang, sehingga diperoleh filtrate 2.
Filtrat 1 dan filtat 2 dicampur kemudian dipekatkan
METODE PENELITIAN dengan rotary evaporator. Ekstrak tersebut diuji total
fenol dan aktivitas antioksidan dengan metode TBA.
Bahan Baku dan Bahan Kimia Masing-masing ektraksi pada variasi jenis pelarut pada
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi pelarut yang mempunyai aktivitas tertinggi
Biji adas (Foeniculum vulgare Mill) yang diperoleh digunakan untuk membuat seri konsentrasi untuk
dari pasar lokal tradisional di Bali. Bahan kimia yang digunakan uji aktivitas antiradikal. Selanjutnya dilaku-
digunakan adalah etanol, etil asetat, Folin ciocalteu kan uji komparatif aktivitas antioksidan antara ekstrak
phenol, (+)-asam gallat, sodium karbonat dibeli dari adas dan BHT. Diagram alir ekstraksi komponen
Merc, BHT dari Brathaco Chemical, radikal DPPH antioksidan bubuk adas pembuatan pada Gambar 1.
(2,2-dhiphenil-1-picryldhydrazyl radical) dibeli dari
Sigma, tiobarbituric acid dari Merc. Alat yang diguna-
kan meliputi Spektrofotometer, vacum
rotary evaporator, vortek, stirrer, 0,25

sintrifuge dan blander.


Absorbansi (532 nm)

0,20

0,15
Perlakuan dan Analisis statistik H-4
Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) tahap: 0,10 H-8

Tahap 1: Total fenol dan aktivitas


0,05
antioksidan dengan metode TBA pada
variasi jenis dan konsentrasi pelarut 0,00
0 15 30 45 60 75 90 Kontrol BHT
ektraksi:
• Etanol : 0, 15, 30, 45, 60, 75 dan Konsentrasi (%)

90%
• Etil asetat: 0, 15, 30, 60, 75 dan Gambar 3. Antioksidan ekstrak bubuk adas menggunakan pelarut
90% etanol dengan metode TBA.
Hasil aktivitas antioksidan tertinggi
dari masing-masing variasi jenis dan
konsentrasi pelarut ektraksi digunakan untuk pengujian Penentuan Total Fenol Ekstrak Adas (Metode
tahap 2. Julkunen-Tiito, 1985)
Analisa menggunakan pereaksi folin-ciocalteu
phenol. Sampel 50-100 µl dilarutkan dalam etanol

67 - Agrotekno Vol 15, Nomor 2, Agustus 2009


Lutfi Suhendra dan I Wayan Arnatha

sampai dicapai volume 2 ml di dalam labu ukur 10 ml. hasilkan sangat tergantung pada gugus hidroksi dan
Pereaksi folin-ciocalteu phenol sebanyak 1 ml ditam- kedudukan gugus tersebut dalam struktur molekul.
bahkan, kemudian labu ukur digoyang-goyang perla- Warna biru yang dihasilkan tidak hanya ditentukan oleh
han. Sodium karbonat 20% sebanyak 5 ml ditambahkan jumlah senyawa fenolik yang ada, tetapi juga oleh
dan digoyang. Setelah 20 menit larutan diukur dengan variasi struktur dan agen-agen pereduksi non fenolik
spektrofotometer pada panjang gelombang 750 nm. (Julkunen-Tiito, 1985). Ekstraksi senyawa fenol yang
Penentuan kadar total fenol digunakan (+)-asam gallat terkandung dalam simplesia jahe menggunakan pelarut
sebagai standar. etil asetat dan etanol bertujuan untuk memperoleh
senyawa fenolik yang larut dalam pelarut non polar.
Penentuan Kemampuan Menangkap Radikal Bebas Hasil ekstraksi yang diperoleh merupakan hasil relatif
DPPH Komponen Senyawa Fenolik dari Eksrak senyawa fenol.
Adas (Yun, 2001) Gambar 1 menunjukkan bahwa semakin tinggi kon-
Larutan etanol yang mengandung ekstrak adas di- sentrasi pelarut (etil asetat dan etanol) konsentrasi total
campur dengan pelarut etanol dan 2 ml larutan etanol fenol cenderung meningkat. Hal ini kemungkinan
dari radikal DPPH (1 mM DPPH dalam 0.250 ml) di- disebabkan kelarutan fenol yang terkandung di biji adas
tambahkan, sehingga diperoleh larutan 6 ml dengan cenderung larut dalam tingkat kepolaran yang rendah.
konsentrasi fenol masing-masing sebanyak 0, 50, 100, Jenis pelarut yang mempunyai tingkat kepolaran yang
125, 150, 175, 200, 225, 250 ppm. Campuran divortex berbeda yaitu etil asetat lebih rendah dibandingkang
selama 15 detik kemudian dibiarkan diudara terbuka etanol, prosentase total fenol yang diperoleh menggu-
selama 30 menit. Absorbansi larutan diukur dengan nakan etil asetat lebih besar dibandingkan dengan pe-
metode spektofotometri pada panjang gelombang 517 larut etanol pada semua variasi konsentrasi pelarut.
nm dengan etanol sebagai blanko. Selanjutnya dilaku-
kan uji komparatif kapasitas penangkapan radikal bebas 140
Total Fenol (%) equvalent

DPPH antara ekstrak adas dan BHT. 120


100
asam galat

Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode 80 Etanol


Kikuzaki dan Nakatami (1993) yang dimodifikasi 60 Etil Asetat

Larutan ekstrak adas dalam etanol 95% dengan kon- 40

sentrasi 200 ppm (0.02%) kemudian diambil 4 ml dan 20


0
dimasukkan dalam vial tertutup. Asam lenolet 2.31%
0 15 30 45 60 75 90
dalam etanol 95% diambil 4.1 ml dan dicampurkan Konsentrasi (%)
dengan ekstrak bubuk adas dan asam linoleat dalam
vial. Larutan buffer fosfat 0.05 M dengan pH 7 diambil
sebanyak 8 ml dan aquades sebanyak 3.9 ml dicampur Gambar 1. Total fenol ekstrak bubuk adas mengguna-
dengan larutan dalam vial. Vial berisi campuran larutan kan pelarut etanol dan etil asetat.
tersebut diinkubasi dalam oven pada suhu 40oC dalam
keadaan gelap selama 10 hari. Setiap hari dilakukan Antioksidan Ekstrak Bubuk Adas dengan metode
pengujian aktivitas antioksidan. Sebagai kontrol adalah TBA
perlakuan tanpa penambahan ekstrak bubuk adas. Pengujian antioksidan dengan metode TBA adalah
Pengujian aktivitas antioksidan metode thiobar- berdasarkan terbentuknya asam melanol dehid (MDA).
biturit acid (TBA) dengan cara diambil 1 ml larutan Reagen TBA akan bereaksi dengan MDA dan memben-
sampel yang telah diinkubasi ditambahkan 2 ml asam tuk senyawa komplek dengan warna merah muda yang
trikloroasetat 20% dan 2 ml larutan TBA 0.02 M. dapat ditera pada λ = 532 nm.
Campuran didihkan dalam penangas air selama 10 Gambar 2 dan Gambar 3 menunjukkan aktivitas
menit, kemudian didinginkan dan disentrifugasi pada antioksidan ekstrak bubuk adas dengan menggunakan
3000 rpm selama 20 menit. Supernatan diukur pada pengujian TBA pada pelarut etanol dan etil asetat.
panjang gelombang 532 nm. Konsentrasi pelarut meningkat, peneraan aborsorbansi
cenderung menurun pada pengujian hari ke-4 dan hari
HASIL DAN PEMBAHASAN ke-8. Penurunan absorbansi ini menunjukkan pemben-
tukan melanodehid cenderung menurun dan semakin
Total Fenol Ekstrak Bubuk Adas tinggi konsentrasi pelarut, zat aktif senyawa anti-
Kadar total fenol ekstrak bubuk adas ditentukan oksidan yang terekstrak semakin besar. Hal ini diper-
dengan metode folin CiocelteuPhenol yang didasarkan kuat pada konsentrasi fenol semakin meningkat dengan
pada kemampuan senyawa fenolik bereaksi dengan meningkatnya konsentrasi pelarut.
pengoksidasi. Senyawa komplek molibdenium-tungsten Penggunaan jenis pelarut etanol dan etil asetat me-
yang dihasilkan berwarna biru. Reagen ini tidak ber- nunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak biji adas
sifat spesifik untuk senyawa fenol dan warna yang di- dengan menggunakan etil asetat lebih baik diban-

Agrotekno Vol 15, Nomor 2, Agustus 2009 - 68


Potensi Aktivitas Antioksidan Biji Adas (Foeniculum vulgare Mill) sebagai Panangkap Radikal Bebas

0,25 Persamaan regresi pada konsentrasi


pelarut etanol dan etil asetat menunjukkan
Absorbansi (532 nm)

0,20
persamaan ekponensial hari ke-4 dan ke-8.
0,15 H-4
Determinasi etil asetat pada hari ke-4
H-8 adalah 96.49% dan hari ke-8 adalah
0,10
92.27%. Hal ini menunjukkan bahwa 96.49
0,05 % dan 92.27% dipengaruhi oleh faktor
0,00
konsentrasi larutan etil asetat, dan sisanya
0 15 30 45 60 75 90 Kontrol BHT adanya faktor-faktor luar yaitu 3.51% dan
Konsentrasi (%) 7.73% masing-masing pada hari ke-4 dan
ke-8. Determinasi etanol pada hari ke-4
adalah 96.99% dan hari ke-8 adalah
Gambar 2. Antioksidan ekstrak bubuk adas menggunakan pelarut 97.13%. Hal ini menunjukkan bahwa 96.49
etanol dengan metode TBA. % dan 92.27% dipengaruhi oleh faktor
konsentrasi larutan etanol, dan sisanya
dingkan etanol pada pengujian TBA pada semua varisi adanya faktor-faktor luar yaitu 3.01% dan 3.87%
konsentrasi (Gambar 4 dan Gambar 5). Hal ini ke- masing-masing pada hari ke-4 dan ke-8.
mungkinan disebabkan senyawa aktif antioksidan biji Persamaan regresi eksponensial etil asetat pada hari
adas larut dalam kepolaran rendah, sehingga pelarut etil ke-4 dan ke-8 mempunyai pangkat ekponensial lebih
asetat lebih banyak mengektrak senyawa aktif di- rendah dibandingkan dengan persamaan regresi ekpo-
bandingkan etanol. Semakin tinggi senyawa aktif anti- nensial etanol. Hal ini mengindikasikan bahwa aktivitas
oksidan yang terekstrak menyebabkan aktivitas anti- antioksidan menggunakan pelarut etil asetat lebih tinggi
oksidan semakin tinggi. dibandingkan pelarut etanol.

0,07
0,06
Absorbansi (532 nm )

0,05 y = 0,0602e-0,0121x
0,04 R2 = 0,9699
Etanol
0,03 Etil Asetat
0,02
y = 0,0531e-0,0201x
0,01
R2 = 0,9649
0,00
0 20 40 60 80 100
Konsentrasi (%)

Gambar 4. Antioksidan ekstrak bubuk adas pada hari ke-4 (uji TBA).

0,16
y = 0,147e-0,0099x
0,14
R2 = 0,9713
Ab so rban si (532 nm )

0,12
0,10
Etanol
0,08
Etil Asetat
0,06
0,04 y = 0,1222e-0,0133x
0,02 R2 = 0,9227
0,00
0 20 40 60 80 100
Konsentrasi (%)

Gambar 5. Antioksidan ekstrak bubuk adas pada hari ke-8 (uji TBA).

69 - Agrotekno Vol 15, Nomor 2, Agustus 2009


Lutfi Suhendra dan I Wayan Arnatha

Antiradikal Ekstrak Bubuk Adas pada Beberapa kal stabil yang berenergi rendah, struktur radikal baru
Konsentrasi ini menjadi stabil karena terjadinya resonansi pada
Penentuan kemampuan penangkap radikal bebas cincin bensennya (radikal ariloksil).
oleh senyawa femol didasarkan pada persentase Hasil aktivitas antioksidan dengan pengujian TBA
penghambatan antioksidan terhadap kontrol yang menunjukkan bahwa penggunaan pelarut etanol dan etil
berisi 2 ml radikal DPPH 1 mM dalam etanol secara asetat pada konsentrasi masing-masing 90% memiliki
spektofotometri pada panjang gelombang 517 nm. aktivitas antioksidan yang tertinggi. Pengujian selanjut-
Menurut Reische et al. (2002), aktivitas penangkap nya digunakan konsentrasi 90% untuk pengujian anti-
radikal bebas dapat terjadi karena disebabkan oleh radikal menggunakan DPPH pada beberapa konsen-
senyawa fenol mempunyai kemampuan mendonorkan trasi.
elektron atau hidrogen sehingga menghasilkan radi
6 y = -3E-06x 2 + 0,0051x + 3,4187
DPPH (%) eq. Asam Galat

R2 = 0,9489
5,5

5 Etanol
Etil Asetat
4,5

4 y = -2E-06x 2 + 0,0039x + 3,267


R2 = 0,9615
3,5

3
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (ppm)

Gambar 6. Antiradikal ekstrak bubuk adas pada variasi konsentrasi.

Gambar 6 menunjukkan aktivitas antiradikal senya- DAFTAR PUSTAKA


wa aktif antioksidan yang menggunakan pelarut etil
asetat lebih baik dibandingkan etanol pada semua kon- Anonim. 2000. Adas. http://www.asiamaya.com/jamu/
sentrasi. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas pe- isi/adas_feoculumvulgare.htm.
nangkap radikal bebas disebabkan senyawa aktif pada Auroma, O.I., J.P.E. Spencer, D. Warren, P. Jenner, J.
ekstrak bubuk biji adas menggunakan pelarut etil asetat Butler dan B. Halliwell. 1997. Characterization of
mempunyai kemampuan mendonorkan elektron atau food antioxidants, illustrated using commercial
hidrogen lebih banyak dibandingkan senyawa aktif garlic and ginger prepation. J. Food Chem. 60 (2):
yang terekstrak dengan pelarut etanol. 149-156.
Persamaan regresi etanol dan etil asetat berbentuk Dewi, Y.S., Tranggono, S. Raharjo dan P. Hastuti.
persamaan kuadratik dengan determinasi masing- 2005. Aktivitas antioksidan ekstrak Aloe vera
masing adalah 94.89% dan 96.15%. Optimum peng- sebagai penangkap radikal. Agritech 25(1): 124-
gunaan ekstrak bubuk adas dengan pelarut etanol dan 130.
pelarut etil asetat untuk penangkap radikal bebas adalah Hall, C. 2001. Sources of Natural Antioxidant: Oil
975 ppm dan 850 ppm. Seed, Nuts, Legumes, Animal Product and
Microbial Sourcs in J. Pokorny, N. Yanishlieva dan
KESIMPULAN M. Gordon (ed.). Antioxidant. Didalam Food
Practical Application. CRC Press, New York.
Senyawa aktif antioksidan yang diekstrak meng- Julkunen-Tiitto, R. 1985. Phenolic constutuens in the
gunakan etil asetat lebih tinggi dibandingkan menggu- leaves of Northen Willows: Methods for the
nakan pelarut etanol. Konsentrasi optimum ekstrak analysis of certain Phenolics. J. Agic. Food. Chem.
bubuk adas dengan pelarut etanol dan pelarut etil asetat 33: 213-217.
untuk penangkap radikal bebas adalah 975 ppm dan Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri.
850 ppm. Balai Pustaka, Jakarta.
Kikuzaki, H. dan N. Nakatami. 1993. Antioxidant
effects of some ginger constituents. J. Food Sci. 58
(6): 1407-1410.
Rohman, A. dan S. Riyanto. 2005. Aktivitas anti-
oksidan ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia
L.). Agritech. 25(1): 131-136.

Agrotekno Vol 15, Nomor 2, Agustus 2009 - 70


Potensi Aktivitas Antioksidan Biji Adas (Foeniculum Vulgare Mill) sebagai Panangkap Radikal Bebas

Safitriani, R.R.2005. Potensi Temulawak (Curcuma Widyawati, P.S. 2005. Potensi Daun Kemangi
xanthorriza) Sebagai Antioksidan. [Tesis]. Univer- (Ocimum bassilicum Linn) sebagai penangkap
sitas Gadjah Mada, Yogyakarta. radikal bebas DPPH (2,2-Diphenil-1-phycrylhidrazil
Santosa, U., Sukardi dan S. Anggrahani. 2000. Penga- radical). Agritech. 25(1): 137-142.
ruh Pemanasan Terhadap Daya Tangkap Radikal Yanagimato, K., H. Ochi, K.G. Lee dan T. Shibamoto.
Ekstrak Beberapa Macam Rimpang. Seminar Nasio- 2003. Antioxidative activity of extraxts from green
nal Industri Pangan. tea, Oolong tea, and black tea. J. Agric. Food Chem.
Suryanto, E., S. Raharjo, H. Sastrohamidjojo dan 51: 7396-7401.
Tranggono. 2005. Aktivitas antioksidan dan stabili- Yun, L. 2001. Free radical scavenging properties of
tas ekstrak andaliman (zanthoxylum acanthopodium conjugated linoic acids. J. Agric. Food Chem. 49:
DC). Agritech 25(2): 137-142. 3452-3456.

71 - Agrotekno Vol 15, Nomor 2, Agustus 2009

You might also like