Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Air pollution can be interpreted as the presence of foreign substance or level substance contained in
the air, so that it can cause changes in the composition of the air from normal conditions. The presence of
pollutants sourced from moving and immovable sources can be in the form of dust particles that can affect the
level of air quality in the environment and interfere with human health, so that air quality is measured. The
measurement of air quality particulates carried out aims to determine the quality of outdoor air at PSDKU
Airlangga University in Banyuwangi. This type of research is descriptive observational research. The method
used in sampling is purposive sampling. This research was conducted in 5 locations, namely Sobo basketball
court, student parking lot, outdoor student discussion area I, Sobo campus outdoor canteen, and outdoor student
discussion area II. The result of measurements of dust particulate levels showed that all places were in the good
category, but the student parking lot had the highest average which is equal to 1,572 µ/m 3, compared to the
other 4 places. Efforts that can be made to overcome the high levels of dust particulates in PSDKU Airlangga
University in Banyuwangi include reducing the use of motorized vehicles, as well as always covering the helmet
and wearing masks when driving, as well as care free day policies in the campus area.
tingkat kualitas udara di lingkungan. udaranya selama dua dekade terakhir serta
Adanya bahan pencemar tersebut menjadi salah satu dari dua puluh negara
merupakan hasil dari proses alam maupun yang paling berpolusi, dikarenakan
kegiatan dan aktivitas manusia. Selain itu, konsentrasi polusi partikulat udara
keberadaan teknologi yang terus meningkat sebanyak 171% (Greenstone,
ditemukan oleh manusia dapat 2019). Jawa Timur memiliki kualitas
menyebabkan terjadinya kemajuan di udara dengan perhitungan menggunakan
segala kehidupan manusia, akan tetapi hal AQI (Air Quality Index) calculator
tersebut membawa dampak terhadap memperoleh kriteria “baik” bila hanya
penurunan kualitas lingkungan seperti dengan parameter SO2 dan NO2. Akan
pencemaran udara (Basri, 2010). Bahan tetapi, bila ditambahkan dengan parameter
pencemar tersebut dapat berupa partikulat PM10 dan PM2,5 di Jawa Timur
debu. Keberadaan dari ada partikulat debu memperoleh kriteria menjadi “sedang”
apabila masih berada dalam ambang batas (Rita, 2016). Hal tersebut dapat
yang telah ditetapkan dalam peraturan menunjukkan bahwa PM10 dan PM2,5
maka masih termasuk dalam kondisi yang merupakan parameter sensitif yang
aman bagi tubuh. Akan tetapi jika berperan dalam menentukan kriteria
konsentrasi partikulat debu sudah melebihi kualitas udara. Di Banyuwangi
dari nilai ambang batas, maka hal tersebut berdasarakan perhitungan AQI calculator
dapat menyebabkan gangguan pada mendapatkan nilai konsentrasi sebesar
kesehatan manusia. Gangguan kesehatan 13,1 µg/m3 dan termasuk dalam kriteria
yang disebabkan oleh tingginya konstrasi “sedang” (IQAir, 2020). Berdasarkan
partikulat debu yakni gangguan proses permasalahan tersebut, maka peneliti
persapasan, penurunan fungsi paru, alergi melakukan pengukuran partikulat kualitas
dan bronkitis (Sinolungan, 2009). udara di lingkungan sekitar Kampus
Kualitas dari udara sangat Program Studi Diluar Kampus Utama
mempengaruhi bagi kesehatan manusia, (PSDKU) Universitas Airlangga di
karena udara termasuk komponen yang Banyuwangi dikarenakan kualitas udara di
penting dan dihirup serta telah menjadi Banyuwangi sendiri masuk dalam kriteria
kebutuhan pokok bagi manusia setiap yang sedang serta banyaknya civitas
waktunya. Perwujudan dari adanya akademika yang beraktivitas di area
kualitas udara yang bersih dan sehat kampus, sehingga dapat berisiko terhadap
adalah komponen penting di bidang kesehatan. Pengukuran partikulat kualitas
kesehatan. Namun kenyataannya, udara yang dilakukan bertujuan untuk
pencemaran udara kian lama kian mengetahui kualitas udara outdoor yang
meningkat. Hal ini terjadi karena ada di Kampus PSDKU Universitas
mendapatkan sumbangan dari adanya Airlangga di Banyuwangi.
pencemar yang tidak bergerak seperti Kampus Program Studi Diluar
halnya lingkungan kerja perkantoran dan Kampus Utama (PSDKU) Universitas
industri, serta sumber pemcemaran yang Airlangga di Banyuwangi terletak di dua
berasal dari sumber yang bergerak seperti lokasi yakni di sebelah SMA Negeri Giri
kendaraan bermotor (Rahmadani and Banyuwangi atau Kampus Giri dan
Tualeka, 2016). terletak di bagian belakang SD Negeri
Indonesia telah mengalami Model Banyuwangi atau Kampus Sobo.
perubahan yang dramatis pada kualitas Kampus Sobo PSDKU Universitas
e-ISSN 2622-2655
METODE
pengukuran partikulat debu (Rahmadhani, lokasi yakni lapangan basket Sobo, tempat
2019). Waktu yang digunakan pada setiap parkir mahasiswa, tempat mahasiswa
pengukuran yakni 30 menit. Analisis data berdiskusi outdoor I, kantin Kampus
yang digunakan yaitu analisis data Sobo, dan tempat mahasiswa berdiskusi
univariat dengan melihat nilai dari outdoor II apabila dibandingkan dengan
variabel penelitian Standar AQI (US) untuk PM2,5
menunjukkan kategori baik. Pengukuran
HASIL yang dilakukan pada Lapangan Basket
Sobo PSDKU Universitas Airlangga
Hasil pengukuran yang dilakukan mendapatkan nilai dengan rata-rata
pada 5 titik lokasi di lingkungan Kampus kandungan partikulat debu sebesar 0,061
Sobo meliputi lapangan basket Sobo, µg/m3. Selain itu pada lapangan basket
tempat parkir mahasiswa, tempat Sobo nilai minimal dan maksimal yakni
mahasiswa berdiskusi outdoor I, kantin sebesar 0,002 µg/m3 dan 0,190 µg/m3.
Kampus Sobo dan tempat mahasiswa Pada lokasi tempat parkir mahasiswa
berdiskusi outdoor II adalah sebagai PSDKU Universitas Airlangga di
berikut: Banyuwangi mendapatkan nilai rata-rata
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kadar Partikulat Debu di Kampus Sobo PSDKU Universitas
Airlangga Banyuwangi per Menit dalam Waktu 30 Menit.
Titik Minimal Maksimal Rata-rata
Baku Mutu Lingkungan
Lokasi (µg/m3) (µg/m3) (µg/m3)
LBS 0,002 0,190 0,061 Standar AQI (US) Untuk PM2,5 (Talhelm,
2019):
TPM 0,166 2,709 1,572 1. Baik: 0 - 12 µg/m3
2. Sedang: 12 - 35 µg/m3
TMD I 0,002 0,059 0,012 3. Tidak sehat untuk kelompok rentan: 35
- 55 µg/m3
KKS 0,002 0,320 0,071 4. Tidak sehat: 55 - 150 µg/m3
5. Sangat tidak sehat: 150 - 250 µg/m3
TMD II 0,003 0,069 0,018
6. Bahaya: > 250 µg/m3
Sumber: Data Primer, 2019
Keterangan:
LBS : Lapangan basket Sobo PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi
TPM : Tempat parkir mahasiswa Kampus Sobo PSDKU Universitas Airlangga di
Banyuwangi
TMD I : Tempat mahasiswa berdiskusi outdoor I di Kampus Sobo PSDKU Universitas
Airlangga di Banyuwangi
KKS : Kantin Outdoor Kampus Sobo PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi
TMDII : Tempat mahasiswa berdiskusi outdoor II di Kampus Sobo PSDKU Universitas
Airlangga di Banyuwangi
yakni sebesar 1,527 µg/m3. Nilai minimal
Berdasarakan pada tabel 2, dan maksimal pada tempat parkir
menunjukkan bahwa hasil dari mahasiswa yakni sebesar 0,166 µg/m3 dan
pengukuran yang dilakukan pada 5 titik 2,709 µg/m3. Sedangkan pada lokasi
e-ISSN 2622-2655
Haz-Dust EPAM 5000. Nilai berat kertas yang terserap yakni seberat 0,0002 gram.
saring pada titik pertama yakni lapangan Berdasarakan dari hasil penimbangan
basket Sobo PSDKU Universitas tersebut dapat dilihat bahwa pada titik
Airlangga di Banyuwangi menunjukkan lokasi kantin outdoor Kampus Sobo
berat kertas saring sebelum pengukuran memiliki nilai berat debu yang terserap
sebesar 0,1199 gram dan setelah paling besar dibandingkan dengan
pengukuran sebesar 0,1202 gram, keempat lokasi lainnya yakni sebesar
sehingga didapatkan selesih yakni sebesar 0,0008 gram. Hal itu dikarenakan pada
0,0003 gram. Hal tersebut menunjukkan saat melakukan pengukuran disekitar
bahwa berat dari debu yang terserap. Pada kantin terdapat petugas kebersihan yang
titik lokasi yang kedua yaitu tempat parkir melakukan pemotongan rumput.
mahasiswa PSDKU Universitas Airlangga
di Banyuwangi menunjukkan nilai berat PEMBAHASAN
kertas saring sebelum pengukuran yakni
sebesar 0,1216 gram dan setelah Hasil pengukuran kadar partikulat
pengukuran sebesar 0,1221 gram. debu yang dilakukan pada 5 titik lokasi
Sedangkan selisih yang didapatkan yakni yang berada di area Kampus Sobo PSDKU
0,0005 gram yang merupakan nilai dari Universitas Airlangga di Banyuwangi
debu yang terserap. Pada kertas saring mendapatakan hasil bahwa semua tempat
yang akan digunakan di titik lokasi yang berada dalam kategori baik. Hal tersebut
ketiga adalah tempat mahasiswa sesuai dengan Standar AQI (US) untuk
berdiskusi outdoor I memiliki berat PM2,5 yakni tergolong baik apabila nilai
sebelum pengukuran yakni 0,1200 gram pengukuran 0-12 µg/m3. Akan tetapi, dari
dan sesudah pengukuran sebesar 0,1201 kelima titik lokasi tersebut dapat dilihat
gram, sehingga selisih yang didapatkan bahwa pada lokasi tempat parkir
yakni sebesar 0,0001 gram. Selisih mahasiswa memiliki nilai pengukuran
tersebut dapat diartikan sebagai debu yang tertinggi yakni sebesar 1,572 µg/m3 jika
terserap sebanyak 0,0001 gram. Berat dari dibandingkan dengan nilai dari keempat
kertas saring di titik lokasi keempat yakni titik lokasi lainnya.Tingginya hasil rata-
kantin outdoor Kampus Sobo PSDKU rata dari pengukuran di tempat parkir
Universitas Airlangga sebelum dilakukan mahasiswa disebabkan karena banyaknya
pengukuran yakni sebesar 0,1190 gram kendaraan yang berlalu lalang keluar
dan setelah dilakukan pengukuran sebesar masuk dari tempat parkir sehingga
0,1198 gram, sehingga didapatkan selisih menghasilkan asap kembadaraan bermotor
yakni 0,0008 gram. Berat selisih dapat serta kendaraan yang lewat dapat
dikatakan sebagai berat dari debu yang menghasilkan debu beterbangan.
terseap yakni sebanyak 0,0008 gram. Pada Penelitian yang dilakukan oleh
kertas saring kelima yang digunakan untuk Nurmaningsih (2018) menyatakan bahwa
titik lokasi tempat mahasiswa berdiskudi aktivitas dari kendaraan bermotor dapat
outdoor II Kampus Sobo PSDKU menghasilkan emisi gas buangan yang
Universitas Airlangga di Banyuwangi dapat menyebabkan terjadi pencemaran
memiliki berat sebelum pengukuran yakni udara sehingga menurunkan kadar kualitas
sebesar 0,1205 gram dan setelah mutu udara yang ada. Selain itu, partikel
pengukuran yakni sebesar 0,1207 gram, debu yang terbawa oleh angin juga dapat
sehingga diperoleh selisih dari berat debu menyebabkan gangguan kesehatan pada
e-ISSN 2622-2655
apabila terhirup. Selain itu penggunaan udara di kawasan Kampus Sobo PSDKU
bahan bakar pada kendaraan bermotor Universitas Airlangga.
juga dapat mengemisikan zat-zat Dalam melakukan suatu
pencemar seperti CO, NOx, Sox, debu, aktivitasnya supaya berjalan dengan baik,
hidrokarbon dan juga timbal. Udara yang manusia sangat memerlukan sautu kondisi
telah tercemar oleh zat-zat tersebut dapat lingkungannya yang baik dan nyaman.
menimbulkan gangguan kesehatan pada Tingginya partikulat debu yang ada di
manusia yang berbeda tingkatan dan lingkungan dapat menyebabkan kesehatan
jenisnya, tergantung dari macam, ukuran manusia sangat terganggu serta keadaan
dan komposisi kimiawi dari zat-zat lingkungan tesebut sangatlah dipengaruhi
tersebut. Gangguan kesehatan tersebut oleh kondisi iklim dan perubahan iklim
terutama terjadi pada fungsi faal dari organ setempat. Apabila kondisi iklim yang
tubuh seperti paru-paru dan pembuluh berkaitan dengan terik matahari, hujan,
darah, serta dapat menyebabkan iritasi serta angin sesuai dengan kebutuhan dari
pada mata dan kulit. Pencemaran udara manusia, maka tingkat poduktivitas dari
oleh partikel debu dapat menyebabkan manusia dapat pula mencapai titik yang
panyakit pernapasan kronis seperti maksimum.
bronchitis kronis, emfiesma paru, asma Penelitian ini dilakukan dengan
bronchial serta bahakan dapat beberapa keterbatasan penelitian, sehingga
menyebabkan kanker paru-paru. dapat berpengaruh terhadap hasil dari
Pengukuran yang dilakukan pada penelitian. Keterbatasan-keterbatasan
area kantin Kampus Sobo PSDKU yang terdapat dalam penelitian ini yakni
Universitas Airlangga dikarenakan pengukuran hanya dilakukan di Kampus
memiliki risiko terjadinya pencemaran Sobo PSDKU Universitas Airlangga di
udara. Pencemaran udara yang berupa Banyuwangi, waktu pengukuran yang
partikulat debu dapat menyebabkan relatif pendek dikarenakan keterbatasan
pencemaran terhadap makanan yang waktu pada saat pengukuran, serta data
tersedia di kantin kampus. Apabila yang digunakan merupakan data sekunder,
makanan tersebut tercemar dan kemungkinan terdapat kesalahan dalam
dikonsumsi oleh warga kampus dapat membaca hasil pengukuran dan
memungkinkan terjadinya masalah memasukkan data yang berupa angka.
kesehatan pada manusia. Jika Adanya keterbatasan pada alat pada saat
berdasarakan dari hasil pengukuran yang pengukuran, sehingga pengukuran
dilakukan di kantin kampus bahwa nilai pengukuran hanya dilakukan dalam waktu
yang dihasilkan pada saat pengukuran 30 menit serta pada waktu yang berbeda-
masih termasuk dalam kategori yang aman beda.
dan tergolong dalam kondisi bersih, tetapi
harus tetap waspada terhadap terjadi SIMPULAN DAN SARAN
pencemaran dari partikulat debu terhadap
makanan. Oleh karena itu, seluruh warga Studi ini menunjukkan bahwa
kampus mulai dari mahasiswa maupun pengukuran yang telah dilakukan pada
civitas akademik serta penjual kantin semua titik lokasi di area Kampus Sobo
perlua memberikan perhatian lebih PSDKU Universitas Airlangga
terhadap masalah kesehatan yang dapat Banyuwangi berada dalam kategori baik.
disebabkan akibat adanya pencemaran Hal tersebut sesuai dengan Standar AQI
e-ISSN 2622-2655
(US) untuk PM2,5 yakni tergolong baik Basri, Iwan Setiawan. (2010). Pencemaran
apabila nilai pengukuran 0-12 µg/m3. Udara Dalam Antisipasi Teknis
Akan tetapi, dari kelima titik lokasi Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan.
tersebut dapat dilihat bahwa pada lokasi Jurnal SMRTek. Vol. 8, No. 2: 120-
tempat parkir mahasiswa memiliki nilai 129.
pengukuran tertinggi dibandingkan Davis, W.S. (2012). Introduction to U.S.
dengan nilai dari keempat titik lokasi Environmental Protection Agency
lainnya yakni sebesar 1,572 µg/m3. Environmental Information
Kadar partikulat debu yang tinggi Infrastucture.
memberikan dampak buruk bagi kesehatan https://doi.org/10.13140/2.1.3014.992
sehingga diperlukannya upaya 9
penanggulangan. Upaya yang dapat Estikhamah, Fitri., Anna Rumintang.
dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan (2020). Studi Literatur Tentang
mengurangi pemakaian kendaraan Pengaruh Demand Bus Antar Kota
bermotor, serta selalu menutup kaca helm Terhadap Kualitas Udara di Area
dan memakai masker pada saat berkendara Terminal. Jurnal Teknik Sipil. Vol. 1,
supaya dapat mencegah terjadinya No. 1: 39-44.
masalah kesehatan pada mahasiswa Fajar, Jay. 2019. Hari Lingkungan Hidup
ataupun warga kampus lainnya, misalkan 2019: 13 Fakta Pencemaan Udara
iritasi pada mata, serta terhirupnya debu. Global yang Mengkhawatirkan.
Upaya lain yang dapat dilakukan oleh https://www.mongabay.co.id/2019/06/
pihak kampus adalah dengan menambah 06/hari-lingkungan-hidup-2019-13-
kebijakan care free day. fakta-pencemaran-udara-global-yang-
mengkhawatirkan/. Diakses pada
UCAPAN TERIMA KASIH tanggal 5 Agustus 2020.
Fitria, Nola. (2016). Gambaran Paktikel
Puji syukur kepada Allah SWT Debu PM2,5 dengan Keluhan
atas segala limpahan rahmat dan hidayah- Kesehatan pada Karyawan
Nya sehingga artikel ini dapat Perpustakaan Kampus B Universitas
terselesaikan hingga akhir penulisan. Airlangga. Jurnal Kesehatan
Terima kasih banywak saya ucapkan Lingkungan. Vol. 8, No. 2: 206 - 2018.
kepada teman-teman saya dan ibu dosen Greenstone, Michael., dan Qing Claire
atas kesediannya mengijinkan saya Fan. (2019). Air Quality Life Index:
menggunakan data sekunder hasil Kualitas Udara Indonesia yang
praktikum mata kuliah instrumen Memburuk dan Dampaknya terhadap
observasi lapangan di Kampus Sobo Harapan Hidup. Energy Policy
PSDKU Universitas Airlangga di Institute(EPIC). The University Of
Banyuwangi. Terima kasih atas bantuan Chicago.
teman-teman dan ibu dosen dalam Ismiyati, Marlita, D., Saidah, D. (2014).
memberikan saran serta masukan pada Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas
penulisan penelitian hingga selesai. Buang Kendaraan Bermotor. Jurnal
Manajemen Transportasi & Logistik
REFERENSI (JMTransLog) 01.
IQAir .2020. Kualitas Udara di
Banyuwangi.
e-ISSN 2622-2655