You are on page 1of 4

Dinamika Lingkungan Indonesia, Juli 2015, p 129-132 Volume 2, Nomor 2

ISSN 2356-2226 Dinamika Lingkungan Indonesia 129

Analisis Pengaruh Kepadatan Debu dan Penggunaan APD Pekerja Pabrik


Pakan Ikan Terhadap Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Pabrik Pakan
Ikan di Kecamatan XIII Koto Kampar

Indrawati1, Zulkarnaini2, Suyanto3


1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tuanku Tambusai Riau Jalan Tuanku Tambusai No.23 Bangkinang
2
Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Riau Jalan Pattimura No.09 Gedung.I Gobah
Pekanbaru, Telp. 0761-23742
3
Fakultas Kedokteran Universitas Riau Jalan Diponegoro No. 01 Pekanbaru Riau

Abstract: Cases of pulmonary disorders caused by exposure to dust are found in Indonesia, a
variety of factors in the onset of respiratory illness as a result of dust covering the particle
size, shape, concentration, solubility and chemical properties as well as long exposure,
several factors of karakteristi workers also can also affect the state including lung, smoking
habit, the habit of wearing personal protective equipment, exercise habits, etc. (karbella
2011). The purpose of this study was to determine the effect of the analysis of ambient dust
levels and use of PPE with the incidence of pulmonary function impairment. This study uses
observational study design, with a cross-sectional design that was conducted in May-July
2015 in Fish Feed Plant Koto Kampar District XIII. Number of samples 32 people.
Measuring instruments used are questionnaires and observation sheets. Analiais data used is
simple logistic regression. The results showed that the variables associated with impaired
lung function are variable dust density (p value 0.001), use of PPE (p value 0.001), the
variable counfounding; smoking (p value 0.005), and sports (p value 0.014). While most
dominant variable affecting lung function impairment in workers fish feed is variable dust
density (p value 0.009) and use of PPE (p value 0.023). Advised on factory workers to
maintain the safety of health themselves by using personal protective mill dust density
environment experienced during work.

Key words: APD, density of dust, smoke, exercise

Lahirnya era industrialisasi didorong oleh adalah pencemaran udara, berbagai zat dan
pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk di komposisi yang ada di udara seperti, debu,
seluruh dunia, era ini ditandai dengan pesatnya kapas, semen, asbes dan zat kimia lainnya yang
perkembangan ilmu pengetahuan dan berdampak pada gangguan saluran pernapasan
teknologi, sehingga dapat memudahkan masyarakat di sekitar pabrik khususnya tenaga
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. kerja yang lebih terpapar dengan pencemaran.
Kemajuan dalam bidang industri di Indonesia Tenaga kerja adalah unsur yang menentukan
memberikan berbagai macam dampak positif keberhasilan industri, sekalipun peralatanya
yaitu membuka lapangan pekerjaan, sempurna jika status kesehatan tenaga kerjanya
tercukupinya sarana dan prasarana serta rendah maka perusahaan tidak akan
meningkatkan taraf sosial ekonomi mendapatkan produksi yang tinggi.
masyarakat. Meskipun pesatnya perkembangan Menurut Suma’mur 1998 menyatakan ada
industri dapat memberikan dampak Lima faktor lingkungan kerja yang
menguntungkan namun Keadaan ini dapat juga mempengaruhi keselamatan dan kesehatan
merupakan sektor yang potensial sebagai pekerja : Faktor fisik, faktor biologi, faktor faal
sumber pencemaran yang bisa merugikan ergonomi serta faktor psikososial. Salah satu
kesehatan dan lingkungan. (Alsagaf, 2004) faktor lingkungan yang mempengaruhi
Salah satu dampak pencemaran kesehatan pekerja adalah faktor lingkungan
pembangunan industri adalah perubahan fisik yaitu ventilasi, kelembababan, suhu,
kualitas lingkungan yang mengakibatkan pencahayaan, debu.
gangguan kesehatan bagi masyarakat. Salah Penelitian yang dilakukan Irfan (2003)
satu pencemaran yang ditimbulkan industri tentang Hubungan paparan debu dengan
Dinamika Lingkungan Indonesia 130

keluhan subyektif saluran pernapasan dan Wilayah kerja puskesmas XIII Koto Kampar 3
gangguan ventilasi paru pada tenaga kerja PT. angka kejadian tertinggi terdapat di desa Koto
Perwita Karya divisi mebel kabupaten Sleman Mesjid yang berjumlah 863 kasus
Yogyakarta, diketahui bahwa tenaga kerja yang Desa Koto Mesjid dan desa Pulau Gadang
terpapar debu kayu mempunyai peluang 6,2 kali yang terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar
akan mengalami gangguan ventilasi paru adalah salah satu sentral penghasil pakan ikan
sebesar 5 kali. di Kabupaten Kampar. Di Kecamatan tersebut
Studi yang dilakukan oleh Interntional berdirilah sekitar 12 pabrik pakan ikan yang
Labour Organization (ILO) menemukan berskala kecil dan berskala besar, setiap pabrik
penyebab kematian yang berhubungan dengan bisa memproduksi pakan ikan sekitar 1 sampi 5
pekerjaan yaitu kanker sebanyak 34 %, ton per hari per pabrik. Dapat disimpulkan
kecelakaan sebanyak 25%, penyakit saluran keberadaan pabrik-pabrik tersebut memberikan
pernafasan sebanyak 21 % , kardiovaskuler 15 keuntungan bagi petani ikan, namun lingkungan
%, dan disebabkan oleh faktor lain sebanyak 5 kerja pabrik ini mempunyai potensi kepadatan
%. Hasi riset The Surveillance Of Work Related debu yang tinggi yang memungkinkan
And Occuoational Respiratory Dease ( berdampak terhadap timbulnya berbagai
SWORD) yang dilakukan di Inggris gangguan kesehatan, khususnya gangguan
menemukan 3300 kasus baru penyakit paru pernafasan, yang mana bahan baku dari pakan
yang berhubungan dengan pekerjaan ( Fahmi, ikan sebagian besar adalah dedak dan ikan asin.
2012) Survei pendahuluan di 3 pabrik pakan
Kasus gangguan paru yang disebabkan ikan di kecamatan XIII Koto Kampar di
oleh paparan debu banyak ditemukan di temukan potensi konsentrasi kepadatan debu
Indonesia, berbagai faktor dalam timbulnya yang tinggi terhadap pekerja seperti paparan
gangguan saluran nafas akibat debu yang debu terutama di area pengadukan dan
meliputi ukuran partikel, bentuk, konsentrasi, penggilingan bahan baku , selain itu hampir
daya larut dan sifat kimia serta lama paparan, para seluruh pekerja tidak menggunakan APD (
beberapa faktor dari karakteristi pekerja juga Alat Pelindung Diri ) pada saat bekerja
juga dapat mempengaruhi keadaan paru khususnya masker, pekerja mengeluhkan batuk
diantaranya, kebiasaan merokok, kebiasaan saat dan setelah bekerja hal ini diduga karena
memakai alat pelindung diri, kebiasaan olah kadar debu ambien dan kebiasaan menggunakan
raga dll (karbella 2011). Hasil pemeriksaan APD.
kapasitas paru yang dilakukan Bapelkes Berdasakan fenomena diatas maka perlu
Sulawesi Selatan pada tahun 1999 terhadap 200 dikaji bagaimana pengaruh kepadatan debu
tenaga kerja diperoleh hasil 45% responden dan penggunaan APD pekerja pabrik pakan ikan
yang mengalami retriksi, 1% responden dengan kejadian gangguan fungsi paru pada
mengalami obstruktive, 1% responden pekerja pabrik pakan ikan di kecamatan XIII
gabungan restriktif dan obstruktif. (Irga, 2009) Koto Kampar. Untuk memberikan informasi
Berdasarkan laporan Riset Kesehatan yang jelas tentang hal tersebut diatas maka
Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, prevalensi perlu dilakukan penelitian ini.
Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Tujuan penelitian ini adalah untuk
sebesar 25,0% . Berdasarkan Data Dinas mengetahui analisis pengaruh kepadatan debu
Kesehatan Kabupaten Kampar prevalensi dan penggunaan APD terhadap gangguan fungsi
insiden Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) paru pada pekerja pabrik pakan ikan.
pada tahun 2014 sebesar 27,8% urutan pertama
dari 10 besar penyakit terbanyak di kabupaten BAHAN DAN METODE
Kampar ( Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Kampar, 2014 ). Jenis penelitian adalah observasional analitik,
Data ISPA di puskesmas XIII Koto dengan desain cross sectional, yang
Kampar 3, ditemukan 1939 kasus ISPA pada dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan
tahun 2014 dan merupakan urutan pertama Juli 2015 di pabrik pakan ikan Kecamatan XIII
penyakit terbanyak di Wilayah kerja puskesmas Koto Kampar . Jumlah sampel sebanyak 32
XIII Kota Kampar III. Dari 5 desa yang ada di orang. Jenis data yang dikumpulkan adalah
Dinamika Lingkungan Indonesia 131

data primer. Pengumpulan data melalui survey campuran dari berbagai bahan dengan ukuran
dan pengukuran kadar kepadatan debu dan dan bentuk yang relatif berbeda - beda
fungsi paru dengan spirometeri. (Pujiastuti, 2000).
Pencemaran udara pada prinsipnya dapat
HASIL terjadi dimana saja termasuk di areal pabrik
pakan ikan. Pencemaran udara adalah adanya
Hasil uji bivariat terhadap 2 variabel dan 3 bahan-bahan asing di dalam udara yang
variabel counfounding, terdapat 2 variabel yang menyebabkan perubahan susunan udara dari
mempunyai hubungan sifnifikan terhadap keadaan normal. Penyebab pencemaran udara
gangguan fungsi paru. Variabel dominan yang beragam baik dari secara alamiah maupun
berhubungan dengan gangguan fungsi paru pencemaran karena ulah manusia (Whardana,
adalah: 2001).
Variabel kepadatan debu. Kepadatan Alat pelindung diri untuk pekerja pabrik
debu berhubungan dengan gangguan fungsi merupakan suatu alat pelindung untuk pekerja
paru (p value 0,009). Nilai Odd Ratio (OR) agar aman dari bahaya atau kecelakaan akibat
29,7, dengan Confidence Interval (2,35-376,25), melakukan suatu pekerjaannya. Alat pelindung
artinya kepadatan debu yang tidak normal diri untuk pekerja di Indonesia sangat banyak
berisiko 29,7 kali mengalami gangguan fungsi sekali permasalahannya dan masih dirasakan
paru dibandingkan dengan kepadatan debu banyak kekurangannya.Alat pelindung diri
dalam ambang batas normal. Setelah dikontrol (APD) yang baik adalah APD yang memenuhi
dengan variabel merokok. standar keamanan dan kenyamanan bagi pekerja
Variabel penggunaan APD. Penggunaan (Safety and acceptation), apabila pekerja
APD berhubungan dengan terhadap gangguan memakai APD merasa kurang nyaman dan
fungsi paru (p value 0,023). Nilai Odd Rario pengunaannya kurang bermanfaat bagi pekerja
(OR) 26,4, dengan Confidence Interval (1,55- maka pekerja enggan memakai walaupun
447,50). Artinya, Pekerja yang tidak memakai karena terpaksa atau hanya berpura-
menggunakan APD berisiko 26,4 kali pura sebagai syarat agar masih diperbolehkan
mengalami gangguan fungsi paru dibandingkan untuk bekerja atau menghindari sanksi
dengan pekerja yang menggunakan APD. perusahaan.
Salah satu APD yang digunakan pekerja
PEMBAHASAN pada pabrik pakan ikan ini adalah masker.
Masker untuk melindungi dari debu atau
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor partikel-partikel yang lebih kasar yang amsuk
kepadatan debu merupakan salah satu faktor ke dalam saluran pernafasan. Masker terbuat
penyebab gangguan fungsi paru. Kepadatan dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu.
debu yang dipaparkan ke enam pabrik pakan Menruut Suma’mur (1999)., pemakaian masker
ikan ini cukup memenuhi syarat kesehatan. oleh pekerja industri yang udaranya banyak
Sehingga sebagian besar pekerja paka ikan tidak mengandung debu, merupakan upaya
mengalami gangguan fungsi paru. Menurut mengurangi masuknya partikel debu kedalam
Suma’mur (1996), semakin tinggi konsentrasi saluran pernapasan. Dengan mengenakan
debu di udara tempat kerja, maka semakin masker, diharapkan pekerja melindungi dari
besar kemungkinan terjadinya gangguan kemungkinan terjadinya gangguan pernapasan
kesehatan. akibat terpapar udara yang kadar debunya
Partikel debu akan berada di udara dalam tinggi. Walaupun demikian, tidak ada jaminan
waktu yang relatif lama dalam keadaan bahwa dengan mengenakan masker, seorang
melayang-layang di udara kemudian masuk ke pekerja di industri akan terhindat dari
dalam tubuh manusia melalui pernafasan. Selain kemungkinan terjadinya gangguan pernapasan.
dapat membahayakan terhadap kesehatan juga Banyak faktor yang menentukan tingkat
dapat mengganggu daya tembus pandang mata perlindungan dari penggunaan masker, antara
dan dapat mengadakan berbagai reaksi kimia lain adalah jenis dan karakteristik debu, serta
sehingga komposisi debu di udara menjadi kemampuan menyaring dari masker yang
partikel yang sangat rumit karena merupakan digunakan. Kebiasaan menggunakan masker
Dinamika Lingkungan Indonesia 132

yang baik merupakan cara “aman” bagi pekerja Fahmi, Torik. 2012. Hubungan masa kerja dan
yang berada di lingkungan kerja berdebu untuk penggunaan APD dengan kapasitas fungsi
melindungi kesehatan. paru pada pekerja textile bagian ring
frame spinning I di pt.X Kabupaten
SIMPULAN Pekalongan. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Volume 1 no 2 tahun 2012. (online).
Analisis pengaruh kepadatan debu dan http://ejournals
penggunaan APD terhadap gangguan fungsi 1.undip.ac.id/index.php/jkm.Diakses 2
paru pada pekerja pabrik pakan ikan kecamatan Februari 2015
XIII Koto Kampar diperolah hasil bahwa faktor Irfan, A, (2003). Hubungan Paparan Debu Kayu
dominan yang berpengaruh terhadap gangguan Subjektif Saluran Pernafasan dan
fungsi paru pada pekerja pabrik pakan ikan GangguanVentilasi Parupada Tenaga
adalah kepadatan debu ( p value 0,009), dan Kerja PT. Perwita Karya Divisi Mebel
penggunaan APD (p value 0,023), setelah Kabupaten Sleman Yogyakarta. Tesis
dikontrol dengan variabel merokok. Mahasiswa Program Studi Ilmu
Disarankan pada pekerja pabrik untuk Kesehatan Kerja, Universitas Gadjah
menjaga keselamatan kesehatan diri dengan Mada, Yogyakarta
menggunakan pelindung diri dari lingkungan Suma’mur 2009, Higiene Perusahaan dan
kepadatan debu pabrik yang dialami selama kesehatan kerja (Hiperkes) cetakan
bekerja. pertama cv agung seton Seto, Jakarta,
JKT
DAFTAR PUSTAKA Sumakmur, P, K,1998. Hygiene Perusahaan
dan Kesehatan Kerja, Rineka Cipta,
Alsagaf H dr, Mangunegoro. 2004. Nilai Jakarta
Normal Faal Paru Orang Indonesia pada Wardhana .W.A, 2001. Dampak Pencemaran
Usia Sekolah dan Pekerja Dewasa Lingkungan. Andi.Yogyakarta,
Berdasarkan Rekomendasi America
Thoracic Society (ATS) 1987: Indonesia
Premobil Project, Airlangga University
press, Surabaya.

You might also like