Professional Documents
Culture Documents
Abstract: The work cutting work produces wood dust that cause respiratory
disorders. Theppurpose of thissstudy is to analyzeethe relationship of KVP to wood
cutting workers in PT. X Mranggen Central Java. Worker characteristics may be a
risk factor for impairment of pulmonary vital capacity ie working period, using of APD,
smoking habits, exercise habits, occupational history. Theppurposeeof this research
is to analyze theerelationshipoof wood dust exposureewith KVP and physical fitness
to wood cutting workers in PT. X Mranggen Demak. The typeeof research used was
observational withccross-sectional studyyapproach and quantitative analysis
method. The sample of this study is total sampling that is taken from the entrie
population of 30 workers. The univariate analysis of this study was based on the
characteristics of the workers, <5 years working period (70.0%), good use of APD
(63.3%), smoking (80.0%), no exercise (73.3%), and workers had a job history
(90.0%). The bivariateaanalysis using Rank Spearman Correlation (α=0.05) showed
a correlation between exposure toI wood dust and pulmonary vital capacity to wood
cutting workers (p value 0.012). This study is a recommendation this company and
other companiesI to conduct a health check at the beginning of work, separating the
wood powder storage space by the production room, providing standardized APD,
and install docting exhaust fan.
330
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
atau 10 mikron sangat bahaya bagi terdapat hubungan antara masa kerja
saluran pernapasan. Berdasarkan dan kebiasaan merokok.8
Departemen Kesehatan Republik PT. X pemotongan kayu terdapat di
Indonesia yaitu debu yang berukuran Kecamatan Mranggen. Total
0,1-10 mikron sangat membahayakan keseluruhan pekerja pemotongan kayu
kesehatan. Menurut Peraturan Menteri yaitu 30 orang. Hampir semua pekerja
Ketenagakerjaan RI No. PER disana telah mencapai 2-5 tahun.
5/MEN/IV/2018 tentang Keselamatan Pekerjaan dilakukan selama 6 jam
dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja dengan beban kerja tinggi. Stasiun kerja
bahwa debu kayu di lingkungan kerja yang terdapat di PT. X yaitu mulai dari
tidak diperbolehkan melebihi 5,0 penurunan kayu, pengangkutan ke
mm/m3.4 mesin pertama dengan forklift, mesin
Kapasitas vital paru dapat pertama untuk membelah kayu, mesin
mengalami pernurunan sistem kerja. ke 2,3 dan 4 sebagai pemotong kayu
Salah satunya disebabkan oleh paparan sesuai ukuran, dan ruang penataan
debu yang sangat tinggi dan jangka untuk menyimpan kayu sesuai ukuran.
waktu lama. Gangguan pada KVP dapat Debu kayu berasal dari proses
ditentukan berdasarkan ukuran debu pembelahan dan pemotongan kayu oleh
yang masuk ke saluran pernapasan mesin 1,2,3, dan 4.
yang dapat menyebabkan retriksi, Diperoleh data dari hasil studi
obstruksi dan mixed. Gangguan paru pendahuluan sebelumnya dan hasil dari
bagi pekerja di Industri pengolahan kayu pengakuan 10 pekerja dan staff industry
dirasakan setelah terpapar selama 5-6 bahwa lokasi kerja masih beralas tanah,
tahun.5 Karakteristik pekerja yang dapat debu di ruang kerja sangat berkabut,
menjadi faktor risiko gangguan pada sudah terdapat ventilasi namun belum
saluran pernapasan yaitu riwayat terdapat exhause untuk menarik debu
penyakit, usia, kebiasaan merokok, keluar. Lokasi perusahaan dekat
kebiasaan penggunaan APD, masa dengan persawahan sehingga angin
kerja, status gizi, kebiasaan olahraga.6 sering masuk dan membuat debu kayu
Penelitian sebelumnya terkait menjadi berterbangan. APD yang
paparan debu kayu terhirup dengan disediakan oleh perusahaan belum
gangguannfungsi paru padaapekerja di sesuai standar. Pekerja tidak
industri mebel CV. Citra Jepara mendapatkan cek kesehatan pada saat
Furniture diperoleh hasil ukur kadar pertama masuk kerja dan terdapat
debu terhirup sebesar 2,506mg/m3 pekerja ijin tidak masuk kerja karena
diatas nilai ambang batas (NAB) sakit, dari 10 pekerja tidak memakai
diperolah data 19 orang yang terkena masker dengan benar dan kondisi
paparan debu terhirup.7 Penelitian lain masker kotor tetap dipakai untuk
terkait kebiasaan merokok, masa kerja menambah ketebalan masker. Pekerja
dengan gangguan fungsipparu. menyatakan sering membuka masker
Diperolah data Masa kerja dengan p saat menunggu kayu selanjutnya.
value 0,011, kebiasaan merokok dengan Pekerja yang baru masuk merasa sesak
p value 0,021 dan pengukuran kadar pada saluran pernapasan, batuk dan
debu kayu dibagian Wood Working Area bersin, namun sekarang sudah merasa
(WWA) melebihi NAB. Sehingga terbiasa. Dilihat dari kondisi lingkungan
dan kondisi pekerja diduga dapat
331
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
332
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
KVP
Total ρ Value
Kadar Debu Kayu Ada Gangguan Normal
F % F % F %
>NAB 8 80 2 20 10 100 0.012
≤NAB 7 35 13 65 20 100
Total 15 50 15 50 30 100
333
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
memiliki kadar debu telah melebihi nilai combination dapat menyedot debu
ambang batas.9 Debu kayu yang dengan praktis di atas mesin di sumber
menumpuk pada saluran napas debu langsung. mesin ini sangat praktis
menyebabkan peradangan dan diterapkan oleh industri dengan harga
penyumbatan di jalan napas. Pekerja di terjangkau.
industrixpengolahan kayu mengalami Untuk menurunkan kadar debu,
gangguan dibagian paru biasanya tahap selanjutnya, lokasi penumpukan
terjadi setelahpterpapar 5-6 tahun.5 serbuk kayu yang berada di satu lokasi
Kadar debu kayu pada mesin 3 dan dengan tempat produksi pemotongan
4 diatas NAB dikarenakan lokasi kayu, sebaiknya dipisahkan di lokasi lain
pemotongan kayu dekat dengan yang mudah dijangkau.
tumpukan serbuk kayu, jauh dari Hasil penelitian ini sejalan dengan
ventilasi, tidak terdapat exhause, APD penelitian Ibnu Sri Fuqoha (2015)
yang disediakan tidak sesuai standar, terdapat hubunganddebu kayu dengan
serta dipengaruhi oleh perilaku pekerja kejadian (ISPA) pada pekerja mebel PT.
yang menggunakan masker yang sudah X Jepara dengan kadar debu kayu
kotor digunakan untuk merangkap (p=0.021), umur (p=0.038), status gizi
masker yang bersih pada saat bekerja. (p=0.004), masa kerja (p=0.031) dengan
Teori fisiologi menjelaskan bahwa kejadian infeksi pada saluran
semakin lama bekerja, dapat pernapasan akut (ISPA) pada pekerja
mempengaruhi tingkat gangguan paru mebel di PT. X Jepara dengan p<0.05.
akibat paparan jangka waktu lama di Didukung dengan penelitian Dwi
tempat yang sangat berisiko. Penyakit Prasetiani (2016) bahwa terdapat
paru obstruktif menahun muncul adanya pengaruhppaparan debu kayu dengan
penyumbatan yang menetap pada kapasitas vitalpparu pada pekerja di PT.
saluran pernapasan, biasanya UtamaaCoreeAlbasia Kecamatan
disebabkan oleh emfisema atau Cangkringan Tahun 2016 dengan nilai p
bronchitis kronis. Jangka waktu dalam value 0.026 dengan OR 14.091.
bekerja semakin lama di tempat yang penelitian lain yang mendukung adalah
sama atau paparan debu tinggi dapat Rr. Sarah Fadhillah Nafisa (2016)
mempengaruhi kondisi kapasitas vital bahwa ada hubunganddebu kayu
paru. Pekerja yang tidak memakai denganggangguan fungsi paru pada
masker dengan benar, debu di udara pekerja di PT. ArumbaiKKasembadan
dapat terhirup pada saat bekerja. Banyumas dengan nilai masa kerja
Masker di tempat kerja berdebu sudah (ρ=0.026, CI 95% 0.831-4.170),
diatur dan sudah ada, namun pekerja pemakaian APD (ρ=0.049, CI 95%
disana, mereka membantu monoton. 1.037-1.776), dan kadar debu (ρ=0.044,
selain itu kebiasaan merokok yang CI 95% 0.849-3.112)
cukup banyak, dapat membuat mbak denganpgangguanpfungsipparu pekerja
mut mencret, pusing. Analisis kebiasaan dengan p Value <0.05.
olahraga dan riwayat pekerjaan
merupakan data yang dapat disusun KESIMPULAN
sekarang. 1. Kadar debu kayu kerja pada saat
Tempat kerja berdebu berpotensi bekerja dari 5 titik pengukuran
terhirup oleh pekerja. Dengan diatas nilai ambang batas (NAB)
memasang dection exhause fan pada mesin 3 dan 4, kadar debu
334
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
335
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
9. Pope C.pRespiratoryxxHealthxand
PM 10 Pollution. AM. NewwYork:
Rev. Respiartory Desease; 2003.
336