You are on page 1of 7

Administratie: Jurnal Administrasi Publik, ISSN: 2715-2499, Volume 2 Nomor 1, April 2019 15

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI UPTD


PUSKESMAS BOJONGGENTENG KECAMATAN BOJONGGENTENG
KABUPATEN SUKABUMI

Fahri Nugraha1, Rita Rahmawati2, Denny Hernawan3


1
Ilmu Administrasi Publik, Universitas Djuanda Bogor, fahrinugrahaadm7@gmail.com
2
Magister Administrasi Publik, Universitas Djuanda Bogor, rita.rahmawati@unida.ac.id
3
Ilmu Administrasi Publik, Universitas Djuanda Bogor, denny.hernawan@unida.ac.id

ABSTRACT

The Indonesian Ministry of Health has established a policy, namely the Childbirth assurance
Program (Jampersal). Jampersal program is a program that is focused on providing guarantees
to pregnant woman and their babies to get access to health services for pregnancy, childbirth
and postnatal examinations with the ultimate goal being to suppress MMR and IMR. This
research aims to find out how the Childbirth assurance program is implemented at the
Bojonggenteng Health Center in Bojonggenteng District, Sukabumi District. And research will
focus on the implementatiton of Childbirth assurance program in the Bojonggenteng Health
center in Bojonggenteng sub-district. The method used is the method of mix method with
descriptive type, namely the description in the form of a description to explain the answers given
by respondents in the questionnaire, the data obtained through interviews, literature studies,
document studies and observations. The results of this study indicate that the implementation of
Childbirth assurance program (Jampersal) at the Bojonggenteng Puskesmas in the
Bojonggenteng sub-district of Sukabumi according to respondents is included in the criteria
both. This was explained that in implementing the jampersal program, it was running optimally,
while the shortcomings in its implementation were the lack of community participation to
participate in the program.

Key words: childbirth assurance; Implementation; Program.

ABSTRAK

Kementrian Kesehatan RI telah menetapkan suatu kebijakan yaitu Program Jaminan Persalinan
(Jampersal). Program Jampersal merupakan program yang difokuskan untuk memberikan
jaminan kepada ibu hamil dan bayinya untuk mendapatkan akses layanan kesehatan
pemeriksaan kehamilan, melahirkan dan pasca melahirkan dengan tujuan akhir dapat menekan
AKI dan AKB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Program
Jampersal di UPTD Puskesmas Bojonggenteng Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten
Sukabumi. Dan peneliti akan memfokuskan pada implementasi program jampersal yang ada di
puskesmas bojonggenteng kabupaten sukabumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode mix metode dengan tipe deskriptif yaitu uraian yang berupa penggambaran
untuk menjelaskan jawaban-jawaban yang diberikan responden dalam kuesioner, data-data
yang diperoleh melalui wawancara, studi pustaka, studi dokumen dan observasi. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Program Jampersal Di UPTD Puskesmas
Bojongenteng Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi menurut responden termasuk
dalam kriteria Baik. Hal ini dijelaskan bahwa dalam pengimplementasian program jampersal
berjalan dengan optimal, adapun kekurangan dalam pelaksanaannya yaitu partisipasi
masyarakat yang kurang untuk mengikuti program tersebut.

Kata kunci: Jampersal; Implementasi; Program.


16 F. Nugraha, et al. Implementasi Program JAMPERSAL

PENDAHULUAN Tahun 2013 tersebut. Bahwa, kesehatan


ibu dan anak merupakan salah satu faktor
Pemerintah melalui kementrian penting dalam meningkatkan kesehatan
kesehatan RI menerapkan suatu masyarakat yang sepenuhnya menjadi
kebijakan tang tertera didalam Program tanggung jawab bersama antara individu,
Jaminan Persalinan (Jampersal). keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Program ini dibuat untuk pencapaian Kemitraan Bidan, Paraji dan Kader
tujuan Pembangunan Kesehatan Kesehatan dalam pelayanan kesehatan
Nasional guna mensukseskan dari ibu dan anak adalah suatu bentuk
Subtainable Development Goals (SDGs) kerjasama yang saling menguntungkan
tahun 2015. Salah satu dari tujuan dengan prinsip ketrbukaan, kesetaraan,
Pembangunan Kesehatan Nasional yang dan kepercayaan. Dalam rangka
terkait dengan program jampersal ini meningkatkan kemitraan bidan, paraji dan
adalah penurunan Angka Kematian Ibu kader kesehatan perlu dikembangkan
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). jaminan dan kualitas pelayanan
Upaya yang dilakukan pemerintah kesehatan yang optimal, meneyeluruh
untuk mengatasi persoalan pelayanan dan terpadu melalui program-program
kesehatan diantaranya dengan membuat pembangunan kesehatan yang dapat
regulasi yang salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Berdasarkan hasil evaluasi laporan
tentang kesehatan pada pasal 5 ayat (1) tahunan KIA di Kabupaten Sukabumi
menegaskan bahwa setiap orang tahun 2018. Kematian ibu juga
mempunyai hak yang sama dalam diakibatkan beberapa faktor diantaranya
memperoleh akses atas sumber daya penyebab langsung dan tidak langsung
dibidang kesehatan. Selanjutnya pada salah satunya faktor penyebab langsung
ayat (2) ditegaskan bahwa setiap orang adalah faktor 3T ; terlambat pengambil
mempunyai hak dalan memperoleh keputusan keluarga mecari pertolongan,
pelayanan yang aman, bermutu dan terlambat perjalanan menuju tempat
terjangkau. Kemudian pada ayat (3) rujukan dan terlambat mendapatkan
bahwa setiap orang berhak secara penanganan ditempat rujukan.
mandiri dan bertanggung jawab Salah satu kecamatan yang
menentukan sendiri pelayanan kesehatan meyumbangkan angka kematian ibu dan
yang diperlukan bagi dirinya. Dan pada bayi di Kabupaten Sukabumi adalah
pasal 6 menegaskan bahwa setiap orang Kecamatan Bojonggenteng. Angka
berhak mendapatkan lingkungan yang Kematian Ibu sebesar 0 orang dan Bayi
sehat bagi pencapaian derajat kesehatan. sebesar 14 orang. Angka Kematian
Untuk menjamin terpenuhinya hak hidup sebanyak 14 orang sejak tahun 2016.
sehat bagi seluruh penduduk termasuk UPTD Puskesmas Bojonggenteng
penduduk miskin dan tidak mampu, melakukan upaya penurunan AKI dan
pemerintah bertanggung jawab atas AKB, hasilnya cukup memuaska. Selama
ketersediaan sumber daya di bidang 3 tahun Puskesmas Bojonggenteng
kesehatan yang adil dan merata bagi mengalamai penurunan dan kenaikan AKI
seluruh masyarakat untuk memperoleh dan AKB dari tahun 2016 sampai 2018.
derajat kesehatan yang setinggi- Target pencapaian keberhasilan
tingginya. program jampersal adalah 94% yang
Program penurunan AKI dan AKB di telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi mengacu kepada Kabupaten Sukabumi. Puskesmas
peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Bojonggenteng menjadi Puskesmas
Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kemitraan terbaik dalam menjalankan program
Bidan, Paraji dan Kader Kesehatan. Jampersal selama 3 tahun berturut-turut
Berdasarkan Perda Sukabumi No 3 dengan pencapaian yang cukup
Administratie: Jurnal Administrasi Publik, ISSN: 2715-2499, Volume 2 Nomor 1, April 2019 17

memuaskan. Berikut data komulatif keberhasilan dan tidaknya kinerja


Persalinan. implementasi kebijakan public.
5. Komunikasi Antar Organisasi.
Ibu AKB Koordinasi merupakan mekanisme
Thn dan AKI Neo yang ampuh dalam implementasi
Bayi Balita
Bayi Nat
kebijakan publik.
16 736 - 13 - 1
17 705 2 4 - - 6. Kondisi-Kondisi Ekonomi, Sosial Dan
19 730 2 6 2 - Politik. Hal terakhir yang perlu juga
Sumber : Bidang Jampersal UPTD Puskesmas diperhatikan guna menilai kinerja
Bojongggenteng implementasi dalam perspektif yang
Keterangan : ditawarkan oleh Van Meter dan Van
Horn adalah sejauh mana lingkungan
1. Neo Natal = Bayi Berusia 24 Hari
2. Bayi = Kurang Dari 1 Tahun eksternal turut mendorong
3. Balita = 1 sampai 5 Tahun. keberhasilan kebijakan publik yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan paparan diatas maka
penulis menganggap hal ini penting untuk Metode yang digunakan adalah
dikaji lebih lanjut dengan harapan untuk metode penelitian tipe deskriptif. Dalam
mengetahui dan memahami implementasi hal ini peneliti mencoba mengemukakan
program Jampersal, sehingga penulis ataupun menjelaskan apa yang
tertarik untuk memilih judul “Implementasi ditemukan dilapangan secara deskriptif.
Program Jaminan Persalinan (Jampersal) Berdasarkan hal tersebut maka
Di UPTD Puskesmas Bojonggenteng metode penelitian deskriptif yang
Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten dimaksud dalam penelitian ini adalah
Sukabumi” mengenai masalah Implementasi
METODE PENELITIAN Program Jamninan persalian Di UPTD
Puskesmas Bojonggenteng, sedangkan
Untuk mengetahui Implementasi pendekatan yang digunakan dalam
Program yang dirasakan oleh sasaran, penelitian ini pendekatan mix metode
menurut Van Meter dan Van Horn (1975) yaitu gabungan data berupa angka-
membagi indikator implementasi yaitu : angka, analisis menggunakan statistic
1. Ukuran-Ukuran Dasar dan Tujuan- dan wawancara. (Sugiyono 2011:7)
Tujuan Kebijakan. Variabel ini
didasarkan pada kepentingan utama Populasi Dan Sampel
terhadap faktor-faktor yang
Dalam penelitian ini populasi adalah
menentukan kinerja kebijakan
sebagian masyarakat kecamatan
2. Sumber-Sumber Kebijakan yang
perlu mendapatkan perhatian dalam bojonggenteng. Untuk menemukan
sampel peneliti menggunkan dua sampel
proses implementasi kebijakan
yang pertamauntuk sampel apparat yaitu
adalah sumber daya manusia dan
sampling jenuh atau sensus, sedangkan
Sumber daya Finansia
sampel yang kedua adalah masyarakat
3. Karakteristik Badan-Badan
diambil dengan cara sampel Sampling
Pelaksanaan. Pusat perhatian pada
Incidental, dimana sampel diambil secara
agen pelaksana meliputi organisasi
acak dan bertujuan. Maka digunakan
formal dan nonformal yang akan
rumus slovin dan diperoleh sampel
terlibat pengimplementasian
sebanyak 87,95 dibulatkan menjadi 88
kebijakan publik.
orang yang mewakili populasi 730 orang
4. Sikap para pelaksana. Sikap
dengan taraf kesalahan 10%, untuk
penerimaan atau penolakan dari agen
mengetahui besaran sampel yaitu:
pelaksana akan sangat sangta
N = Populasi
banyak yang mempengaruhi
n = Sample
18 F. Nugraha, et al. Implementasi Program JAMPERSAL

e = presisi (perkiraan kesalahan 0,1) menggunakan rumus Weight Mean Score


(WMS) :
Teknik Pengumpulan Data
M=
Untuk memperoleh data yang
diperlukan, maka penulis menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data Keterangan :
sebagai berikut : M = Angka penafsiran
1. Interview (Wawancara) f = Frekuensi jawaban
2. Kuesioner (Angket) x = Skala nilai
3. Observasi (Penelitian Lapangan) n = Jumlah sampel
4. Studi dokumen
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peneliti menggunakan skala
instrument yang digunakan adalah skala Berdasarkan hasil pengumpulan data
likert. untuk menentukan skor dari setiap menggunakan angket mengenai
jawaban maka digunakan rumus liker Implementasi Program Jampersal
sebagai berikut: sebagai berikut:
I=
Rekapitulasi Dimensi Ukuran Dasar dan
I = Interval
Tujuan Kebijakan
SKT = Skor Tertinggi
SKR = Skor Terendah Item Kriteria
V = Jumlah No M
pernyataan penilaian
Adapun untuk keperluan analisis data 1 1 4,2 Sangat Baik
kuantitatif, maka jawaban diberikan skor 2 2 4,0 Baik
sebagai berikut : 3 3 4,1 Baik
Jumlah 4,1 Baik
Jawaban Skor Nilai
Sangat baik 5 Berdasarkan hasil wawancara
Baik 4 dengan kepala puskesmas dan
Cukup baik 3 responden program yang dijalankan oleh
Kurang baik 2 para pelaksana terbilang baik sesuai
Sangat tidak baik 1 dengan pandangan masyarakat yang ikut
menghadiri ketika ada sosialisasi tentang
Hasil perhitungan dari 0,8 dijadikan Jampersal yang dinilai sangat penting
patokan untuk kriteria penilaian sebagai untuk kesehatan. Tingkatan pengukuran
berikut: kinerja dilaksanakan dinilai baik dan
membantu bagi masyarakat dengan
Skor Kriteria tujuan kesehatan masyarakat.
1-1,80 Sangat tidak baik
1,81-2,60 Kurang baik Rekapitulasi Dimensi Sumber Daya
2,61-3,40 Cukup baik
3,41-4,20 Baik Item Kriteria
No M
4,21-5.00 Sangat baik pernyataan penilaian
1 1 4,1 Baik
TEKNIK ANALISIS DATA 2 2 3,8 Baik
3 3 3,8 Baik
Data yang diperoleh dari lapangan Jumlah 3,9 Baik
lalu diolah berdasarkan jawaban
responden melalui angket yang Berdasarkan pengamatan penulis
melalui tanggapan responden mengenai
Administratie: Jurnal Administrasi Publik, ISSN: 2715-2499, Volume 2 Nomor 1, April 2019 19

indikator jumlah sumber daya manusia anggota lain agar saling memeberika
sudah cukup terpenuhi untuk masukan demi tujuan program.
menjalankan program tersebut. Bahkan
dilihat dari ketersediaan anggaran pun Rekapitulasi Dimensi Emphaty
cukup baik untuk melaksanakan
kebijakan dari program jampersal. Dan Item Kriteria
No M
para pelaksana yang berkomitmen untuk pernyataan penilaian
menyampaikan implementasi program 1 1 4,1 Baik
jampersal sangat baik. 2 2 4,0 Baik
3 3 4,0 Baik
Rekapitulasi Dimensi Komunakasi antar 4 4 3,7 Baik
Organisasi terkait dan Kegiatan-kegiatan 5 5 3,3 Cukup Baik
Pelaksana Jumlah 3,82 Baik

Item Kriteria Berdasarkan pengamatan dan


No M wawancara penulis, kekondusifan
pernyataan penilaian
1 1 3,8 Baik masyarakat yang membantu
2 2 3,9 Baik melaksanakan program, hubungan para
3 3 3,9 Baik pelaksana dan sasaran terjalin baik,
Jumlah 3,86 Baik antusias masyarakat dalam mmbutuhkan
kesehatan dilapangan terbilang baik,
Berdasarkan hasil wawancara dan kondisi ekonmi yang bisa dikatakan baik
pengamatan peneliti, penyampaian dan cukup baik atau bahkan bisa
program jampersal kepada masyaratkat dikatakan tidak baik sesuai dengan hasil
mudah dipahami dan dimengerti, wawancara dilapangan dan bahkan
sehingga pengetahuan masyarakat orang-orang seperti yang tidak mampu
tentang adanya program jampersal yang dalam ekonomi berhak mendapatkan
dilaksankan menjadi sangat antusias program tersebut. Selanjutnya tingkat
untuk mengikuti, bahwa kesehatan masyarakat yang cukup baik, mungkin
adalah hal yang utama, ditambah dengan ada beberapa masyarakat yang tidak
kekonsistensian para pelaksana yang mengetahui kapan program itu
mampu mendorong masyarakat untuk dilaksanakan. Maka dari itu para
hidup sehat menjadi faktor utama. pelaksana harus bisa memhami
lingkungan sosial untuk menemukan
Rekapitulasi Dimensi Sikap Para sasaran yang cocok dari program ini.
Pelaksana
IMPLIKASI
No Item M Kriteria Implikasi Teoritis
pernyataan penilaian
1 1 3,8 Baik Penyediaan program yang baik
2 2 4,0 Baik sangat penting terutama dimana sebuah
3 3 3,8 Baik intansi pemerintah harus bisa
Jumlah 3,86 Baik memberikan program yang terbaik karena
masyarakat yang akan merasakan serta
Berdasarkan pengamatan peneliti, menilai bagaimana implementasi program
watak dan karakter para pelaksana yang disediakan apakah sudah berjalan
dilapangan menjadi modal utama dalam dengan semestinya atau belum berjalan
menyampaikan program guna menjaga maksimal. Melalui teori implementasi
kerharmonisan, kelemah lembutan para kebijakan Model Van Meter dn Van Horn
pelaksana kepada masyarakat, tanggung bahwa dalam dimensi ukuran-ukuran
jawab kerjasama dengan beberapa dasar dan tujuan-tujuan kebijakan ada
tiga unsur yang penting yaitu penilaian
20 F. Nugraha, et al. Implementasi Program JAMPERSAL

implementasi program jampersal, tingkat menunjukan sudah baik dan cukup


pengukuran kinerja dilaksanakan dan optimal, akan tetapi masih ada
tanggung jawab para pelaksana dalam kekurangan yang terdapat ada tingkat
menyampaikan kebijakan. partisipasi masyarakat.

Implikasi Praktis SARAN

Implikasi praktis penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan


Implementasi program Jampersal Di pembahasan serta pandangan peneliti
UPTD Puskesmas Bojonggenteng dilokasi penelitian maka peneliti
Kecamatan Bojonggenteng, apabila mengajukan beberapa saran yang
program yang dilaksankan dan dijalankan diharapkan dapat menjadi bahan
dengan baik, maka akan ada pertimbangaan yaitu :
pengaruhnya terhadap
pengimplementasian program Jampersal 1. Diharapkan kepada para pelaksana
untuk kesehatan ibu dan bayi. program di UPTD Puskesmas
Bojonggenteng agar lebih dahulu
KESIMPULAN menyampaikan informasi kepada
masyarakat mengenai program yang
Dari hasil penelitian yang telah akan dilaksanan agar antusiasi
diuraikan diatas, maka dapat ditarik masyarakat akan kebutuhan
kesimpulan: kesehatan dan meningkatkan
Penilaian variabel Implementasi partisipasi masyarakat yang akan
Program di UPTD Puskesmas menjadi sasaran program.
Bojonggenteng didasarkan pada lima 2. Sikap para pelaksana dan hubungan
dimensi yaitu : Ukuran-ukuran dasar dan baik dengan masyarakat adalah hal
Tujuan-tujuan kebijakan, Sumber Daya, yang sangat penting guna
Komunikasin antar organisasi terkait dan meningkatkan kualitas Program
kegiatan-kegiatan pelaksanaan, Sikap Jampersal. Sehingga, masyarakat
para pelaksana dan lingkungan sosial mendapatkan kenyamanan untuk
ekonomi dan politik. Hasil rekapitulasi dari memenuhi kebutuhan atas
analisis data tersebut merupakan kesehatan.
penyebaran kuisioner kepada masyarakat
yang sudah melaksanakan Program DAFTAR PUSTAKA
Jampersal sebagai berikut:
a) Pelaksanaan Implementasi Program Buku
Jampersal di UPTD Puskesmas
Bojong Genteng dilakukan dengan Tachja. H. 2006. Implementasi
baik, dengan nilai rata-rata sebesar Kebijakan Publik. Bandung. AIPI
3,9. Bandung Luslit KP2W Lemlit Unpad
b) Dimensi dengan penilaian tertinggi
Widodo. 2001. Implementasi
apda pada dimensi Ukuran-ukuran
Kebijakan. Bandung: CV Pustaka Pelajar
dasar dan tujuan-tujuan kebijakan
dengan nilai rata-rata sebesar 4,1. Winarno, Budi. 2005. Teori dan
Hal ini menunjukan bahwa Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta:
pengimplementasian program Media Pressindo
berjalan dengan baik dan optimal.
c) Sedangkan dimensi dengan penilaian Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
terendah ada pada dimensi Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
lingkungan sosial ekonomi dan politik Alfabeta
dengan nilai rata-rata 3,75. Hal ini
Administratie: Jurnal Administrasi Publik, ISSN: 2715-2499, Volume 2 Nomor 1, April 2019 21

Buku Pedoman Kepuasan Pasien” Jurnal Sosial


Humaniora UNIDA vol 1 no 1 2010.
Laporan Profil Kesehatan UPTD
Puskesmas Bojonggenteng Mampu Sadam Husen, Rita Rahmawati,
Poned Kecamatan Bojonggenteng Denny Hernawan “Implementasi
Kabupaten Sukabumi 2017,2018. Kebijakan Pemanfaatan Pariwisata
Taman Nasional Betung Kerihun Dan
Skripsi Danau Sentarum (Tnbkds) Kalimantan
Barat”. Jurnal GOVERNANSI ISSN 2442-
Miranti Salam (2013), ”Implementasi 3971 Volume 3 No 2, Oktober 2017
Program Jaminan Persalinan (Jampersal)
Puskesmas Jember Kidul Kecamatan Dokumen-Dokumen
Kaliwates Kabupaten Jember”
Undang-Undang Nomor 36 Tahun
Nur Azizah (2012), “Implementasi 2009 Tentang Tenaga Kesehatan
Program Jaminan Persalinan (Jampersal)
Di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah” Undang-Undang Nomor 9 Tahun
1960 Tentang Pokok-Pokok Kesehatan
Isna Noer Fitrieani (2008),
“Implementasi Program Jaminan Peraturan Daerah Kabupaten
Persalinan (Jampersal) di Puskesmas Sukabumi Nomor 3 Tahun 2013 Tentang
Ngrayun Kabupaten Ponorogo” Kemitraan Bidan, Paraji Dan Kader
Kesehatan.
Jurnal-Jurnal

R Rahmawati, G Pratidina , dan Internet


Muarif “ Model Pelyanan Rumah Sakit http://www.kemkes.go.id/
Berbasis Krarakteristik Sosial Ekonomi
Masyarakat Untunk Meningkatkan

You might also like