You are on page 1of 4

Artikel Penelitian

Peran Relawan Desa Tanggap Covid-19 Terhadap Tingkat


Kepercayaan Masyarakat Desa Tentang Covid-19 Di Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara

The Role of Village Volunteers in Response to Covid-19 on The Trust


of the Village Community About covid-19 in Dewantara district
North Aceh District

Musdarianto
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe

Abstrak Abstract
Relawan Desa Tanggap Covid-19 dibentuk berdasarkan surat Covid-19 Responsive Village Volunteers were formed based
edaran Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah on a circular letter from the Ministry of Villages and
Tertinggal yang tertuang dalam SE Nomor 8 Tahun 2020 Development of Disadvantaged Regions as stated in SE
tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Pada Karya Number 8 of 2020 concerning Covid-19 Responsive Villages
Tunai Desa dengan tugas di antaranya melakukan sosialisasi and Affirmations on Village Cash Work with tasks including
pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dengan cara socializing the prevention and control of Covid-19 by provide
memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada communication, information and education to the public
masyarakat tentang Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk about Covid -19. This study aims to determine the role of
mengetahui peran relawan desa tanggap Covid-19 terhadap village volunteers responding to Covid-19 on the level of
tingkat kepercayaan masyarakat desa tentang Covid-19 di trust of the village community about Covid -19 in Dewantara
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Jenis District, North Aceh Regency. The type of research used is
Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan penyajian qualitative and the data presentation is done descriptively.
data dilakukan secara deskriptif. Sampel penelitian 397 The research sample is 397 respondents. The results showed
responden. Hasil penelitian didapatkan karakterisitk that the respondent's characteristics were based on the age of
responden berdasarkan umur mayoritas 26-35 tahun (38,3%), the majority 26-35 years (38.3%), the majority of the sexes
jenis kelamin mayoritas laki-laki (61%), pendidikan were male (61%), the majority of the education was high
mayoritas SMA (53,7%) dan pekerjaan mayoritas ibu rumah school (53.7%) and the majority of the occupations were
tangga (22,9%). Peran komunikasi relawan desa tanggap housewives (22.9%). The communication role of the Covid -
Covid-19 mayoritas baik (66,8%), peran informasi mayoritas 19 response village volunteers was mostly good (66.8%), the
kurang baik (52,9%) dan peran edukasi mayoritas kurang majority of information roles were not good (52.9%) and the
baik (71,5%). Tingkat kepercayaan masyarakat desa tentang majority of the education roles were not good (71.5%). The
Covid-19 mayoritas berada pada kategori ragu-ragu (45,6%) village community's level of trust about Covid -19 is mostly
dan terendah pada kategori sangat percaya (1%). Berdasarkan in the doubtful category (45.6%) and the lowest is in the very
hasil penelitian disarankan kepada relawan desa tanggap confident category (1%). Based on the results of the study, it
Covid-19 untuk meningkatkan peran komunikasi, informasi is recommended that village volunteers respond to Covid -19
dan edukasi kepada masyarakat tentang Covid-19, dan to increase the role of communication, information and
kepada masyarakat untuk dapat mencari sumber-sumber education to the community about Covid-19, and for the
referensi terpercaya tentang Covid-19 untuk meningkat community to be able to find reliable reference sources about
kepercayaan terhadap Covid-19. Covid-19 to increase trust in Covid-19.
Kata Kunci : Relawan desa tanggap Covid-19, Tingkat
Kepercayaan Masyarakat Keywords : Covid-19 response village volunteers, Level
Community Trust

1
Pendahuluan (masyarakat dalam wilayah Kecamatan Dewantara
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan Kabupaten Aceh Utara). Pengumpulan data dilakukan oleh
penyakit jenis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya peneliti dibantu oleh seorang anggota peneliti melalui
dan saat ini telah menyerang manusia. Virus tersebut pertama kuesioner yang disebarkan langsung kepada responden dan
kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina dan sudah ada kuesioner yang disebarkan melalui platform sosial media
sejak akhir tahun 2019 yang lalu. Diameter virus Corona seperti whatsapp dan facebook dengan memakai google form
diperkirakan mencapai 125 nanometer atau sama dengan yang selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan distribusi
0,125 mikrometer. Meskipun sangat kecil dan tidak dapat frekuensi tentang peran komunikasi, informasi dan edukasi
terjangkau oleh kasat mata manusia, virus tersebut sangatlah relawan desa tanggap Covid-19 menurut pendapat
berbahaya karena mampu bertahan 10 menit di permukaan, masyarakat serta tingkat kepercayaan masyarakat tentang
termasuk tangan. Bahkan World Health Organization (WHO) Covid-19. Selanjutnya hasil penelitian disajikan dalam
menyebut bahwa virus Corona dapat bertahan beberapa jam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai analisis secara
hingga beberapa hari dan dapat bertahan hidup pada suhu 26- deskriptif untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana
27 derajat celcius[1]. peran relawan desa tanggap Covid-19 dan bagaimana tingkat
Berdasarkan surat edaran Kemendes RI Nomor 8 tahun kepercayaan masyarakat tentang Covid-19.
2020, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19
dibentuklah relawan desa tanggap Covid-19 diseluruh desa Hasil
yang ada di Indonesia, hal ini dikarenakan dari data dan Demografi Responden
fenomena yang terjadi di lapangan khususnya di wilayah Karakteristik responden menurut umur mayoritas 26 -
pedesaan, masih banyak masyarakat yang belum percaya atau 35 tahun yaitu 152 responden (38,3%), terendah umur 56 - 65
masih ragu terhadap kejadian pandemi Covid-19 ini, tahun yaitu 23 responden (5,8%), jenis kelamin mayoritas
sehingga menyebabkan masyarakat mengabaikan protokol laki-laki yaitu 242 responden (61%), pendidikan mayoritas
kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah untuk mencegah SMA yaitu 213 responden (53,7%), terendah SD yaitu 12
atau memutus rantai penularan Covid-19 ini, maka peran responden (3%) dan pekerjaan mayoritas Ibu Rumah Tangga
relawan desa tanggap Covid-19 sangat diperlukan untuk (IRT) yaitu 91 responden (22,9%), terendah tukang cukur dan
mengatasi hal tersebut diatas[2]. tukang kayu masing-masing 2 responden (0,5%).
Pandemi Covid-19 telah banyak menimbulkan
permasalahan bagi segala aspek kehidupan masyarakat, Peran Relawan Desa Tanggap Covid-19
khususnya masyarakat pedesaan, walaupun masih banyak
masyarakat desa yang belum percaya atau masih ragu dengan Tabel 1 : Peran Relawan Desa Tanggap Covid-19
Covid-19 ini sehingga banyak masyarakat yang masih
mengabaikan segala anjuran protokol kesehatan yang Kriteria Penilaian Dari
Peran Relawan
dianjurkan oleh pemerintah, akan tetapi pemerintahan desa Masyarakat
No Desa Tanggap
Kurang
tetap harus melakukan berbagai upaya sehubungan dengan Covid-19 Baik % %
Baik
permasalahan yang ditimbulkan karena pandemi Covid-19
ini, dengan adanya permasalahan tersebut dibutuhkan 1 Komunikasi 265 66.8% 132 33.2%
langkah-langkah strategis dari pemerintah desa dalam rangka 2 Informasi 187 47.1% 210 52.9%
pencegahan penyebaran virus corona[3].
3 Edukasi 113 28.5% 284 71.5%
Demikian juga dengan desa-desa yang berada dalam
wilayah Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara yang Berdasarkan tabel 1 diketahui komunikasi relawan desa
terdiri dari 15 desa, dimana hampir sebagian besar tanggap Covid-19 di Kecamatan Dewantara mayoritas
masyarakat belum percaya atau masih ragu dengan Covid-19, masyarakat (265 responden atau 66,8%) mengatakan pada
maka berbagai strategi harus dilakukan oleh pemerintah desa kategori baik, Informasi yang diiberikan relawan desa
mulai dari penganggaran dana desa untuk membantu tanggap Covid-19 mayoritas masyarakat (210 responden atau
masyarakat terkena dampak, membuat pos penjagaan orang 52,9%) mengatakan pada kategori kurang baik, demikian
keluar masuk desa, membeli peralatan seperti pengukur suhu juga dengan edukasi yang diberikan relawan desa tanggap
tubuh, disinfektan, peralatan cuci tangan dan juga Covid-19 mayoritas masyarakat (284 responden atau 71,5%)
menghimbau masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan mengatakan pada kategori kurang baik.
yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, mewajibkan surat
kewaspadaan bagi orang yang berasal dari luar desa, Tingkat Kepercayaan Masyarakat Tentang Covid-19
pembatasan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan
Tabel 2 : Kepercayaan Masyarakat Tentang Covid-19
membentuk relawan desa tanggap Covid-19 sesuai dengan
surat edaran Kemendes Nomor 8 tahun 2020 yang bertugas Tingkat Kepercayaan
No Frekuensi %
membangun komunikasi, informasi dan edukasi kepada Masyarakat
masyarakat sehingga tingkat kepercayaan masyarakat tentang 1 Sangat Percaya 14 3,5
Covid-19 semakin tinggi yang akhirnya akan berdampak 2 Percaya 122 30,7
kepada perilaku masyarakat desa dalam mematuhi protokol 3 Ragu – Ragu 181 45,6
4 Tidak Percaya 76 19,1
kesehatan yang dianjurkan untuk memutus mata rantai
5 Sangat Tidak Percaya 4 1,0
penyebaran Covid-19.
Berdasarkan tabel 2 diketahui tingkat kepercayaan
Metode masyarakat terhadap Covid-19 mayoritas berada pada
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan kategori ragu-ragu yaitu 181 responden (45,6%) dan terendah
metode deskriptif, jumlah sampel sebanyak 397 responden pada kategori sangat tidak percaya yaitu 4 responden (1,0%).

2
Pembahasan memasukkan kualitas internal orang/objek lain dalam satu
Peran Komunikasi relawan desa tanggap Covid-19 di hubungan[5].
Kecamatan Dewantara mayoritas masyarakat (265 responden Dalam hal membangun perspektif positif kepercayaan
atau 66,8%) mengatakan pada kategori baik, Informasi yang masyarakat tentang Covid-19, relawan desa tanggap Covid-
diiberikan relawan desa tanggap Covid-19 mayoritas 19 harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentang
masyarakat (210 responden atau 52,9%) mengatakan pada pencegahan dan penanganan Covid-19 dan juga harus
kategori kurang baik, demikian juga dengan edukasi yang memahami karakteristik masyarakat, hal ini penting karena
diberikan relawan desa tanggap Covid-19 mayoritas beberapa hal seperti faktor agama dan kepercayaan, termasuk
masyarakat (284 responden atau 71,5%) mengatakan pada berita negatif atau hoaks terkait Covid-19, takhayul, norma
kategori kurang baik, sedangkan tingkat kepercayaan budaya tertentu, sampai propaganda anti Covid-19 dapat
masyarakat terhadap Covid-19 mayoritas berada pada mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
kategori ragu-ragu yaitu 181 responden (45,6%) dan terendah Covid-19.
pada kategori sangat tidak percaya yaitu 4 responden (1,0%). Penelitian yang pernah dilakukan tentang sikap dan
Dalam menangani Covid-19, pemerintah Indonesia telah perilaku masyarakat Indonesia terhadap pandemi virus
menuai banyak kritik. Beberapa di antaranya adalah tudingan corona (Covid-19) menunjukan ragam respon emosional
lamban dalam penanganan, tidak transparannya data yang masyakakat Indonesia terhadap pandemi virus Covid-19,
dirilis ke publik, hingga termasuk salah satu negara dengan yaitu mulai dari tidak peduli, sedih, takut sampai dengan
kinerja paling buruk dalam mengatasi Covid-19 bila tidak tahu[6]. Masih banyak masyarakat Indonesia yang
dibandingkan dengan negara lain. Namun sesungguhnya, percaya bahwa pandemi Covid-19 yang saat ini melanda
tidak hanya pemerintah yang bergerak dalam melawan dunia termasuk Indonesia adalah sebuah konspirasi elit
pandemi Covid-19 di Indonesia, tetapi juga lapisan global. Hal ini tercermin dari hasil survei yang baru-baru ini
masyarakat sipil. Peran masyarakat sipil dalam konteks dirilis oleh sejumlah akademisi dari Fakultas Ilmu
pandemi Covid-19 sangat relevan, mengingat di Korea Administrasi Universitas Indonesia (UI) yang tergabung
Selatan, pemerintah bersinergi dengan masyarakat sipil untuk dalam Center for Innovative and Governance (CIGO). Dari
mengatasi wabah dan bahkan menjadi salah satu negara 772 responden yang terlibat, sebanyak 20,6% atau sekitar 150
terbaik dalam melawan persebaran virus tersebut[4]. peserta masih percaya bahwa COVID-19 adalah konspirasi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal elit global[7].
dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah menginstruksi kan Berbicara tentang kepercayaan masyarakat terhadap
pembentukan relawan desa tanggap Covid-19. Instruksi Covid-19, maka berdasarkan hasil penelitian yang peneliti
pembentukan relawan tersebut terdapat di Surat Edaran lakukan di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara
Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan diketahui bahwa relawan desa tanggap Covid-19 mempunyai
Penegasan Padat Karya Tunai Desa. Relawan tersebut akan peran yang sangat penting dalam membangun kepercayaan
dipimpin oleh kepala desa, dan anggotanya yang terdiri dari masyarakat terhadap Covid-19. Hasil penelitian diketahui
BPD, petugas desa, tokoh masyarakat petani setempat hingga komunikasi relawan desa tanggap Covid-19 dengan
para pemuda dan berkerja sama dengan Babinsa dan masyarakat desa sudah berjalan dengan baik, akan tetapi
Bhabinkamtibnas. Relawan desa tanggap Covid-19 memiliki peran informasi dan edukasi relawan desa masih berada pada
beberapa tugas di antaranya melakukan sosialisasi kategori kurang baik. Ada beberapa faktor yang
pencegahan dan penanggulangan Covid-19 melalui menyebabkan peran informasi dan edukasi relawan desa
pendekatan komunikasi, informasi dan edukasi kepada tanggap Covid-19 terhadap masyarakat desa masih kurang
masyarakat, tugas lainnya adalah relawan harus mendata baik, yaitu antara lain banyak relawan desa yang dibentuk
warga yang rentan sakit dari kelompok marginal. Mulai dari dimasing-masing desa tidak mempunyai kompetensi dibidang
kalangan lansia, hingga balita[2]. tentang kesehatan khususnya dalam hal covid-19 dimana
Dalam tatanan implementasi pencegahan dan sebagian besar relawan desa hanya terdiri dari para aparatur
penanganan Covid-19, para pihak terkait khususnya relawan desa setempat seperti Kepala Dusun, Tgk. Imum atau kepala
desa tanggap Covid-19 harus dapat memahami beragam lorong tanpa melibatkan masyarakat lain yang mempunyai
pengalaman dan perspektif yang ada di masyarakat serta kompetensi di bidang kesehatan dalam gampong tersebut
berupaya agar masyarakat percaya akan Covid-19 sehingga seperti perawat, bidan, atau dokter yang secara tidak
dapat merespon program pencegahan dan penanganan secara langsung hal ini akan mempengaruhi pemberian informasi
positif sehingga masyarakat akan dengan sukarela melaksana dan edukasi secara baik dan akurat kepada masyarakat desa
kan protokol kesehatan. Di lain sisi, masyarakat juga perlu tentang Covid-19.
secara aktif untuk memahami peran relawan desa tanggap Hasil wawancara peneliti dengan beberapa relawan desa
covid-19 dalam membangun komunikasi dan memberikan tanggap Covid-19 yang peneliti temui di Kecamatan
informasi serta edukasi kepada masyarakat tentang Covid-19. Dewantara Kabupaten Aceh Utara mengatakan bahwa
Kepercayaan adalah hal penting dalam kehidupan sosial sebenarnya mereka sudah melakukan tugas dan fungsinya
untuk saling bekerjasama dengan orang lain atau seperti sesuai dengan pedoman dan juknis yang ada, misalnya
kedekatan hubungan personal yang merupakan bagian dari menyediakan posko Covid-19, mendata masyarakat yang
membentuk kehidupan yang baik. Kepercayaan merupakan terkena atau terdampak Covid-19 dan melaksanakan kegiatan
kemampuan untuk memberikan penilaian yang cukup untuk PPKM Mikro sesuai dengan kebijakan pemerintah termasuk
memperlihatkan tindakan orang lain. Tentu saja, orang-orang melakukan komunikasi serta memberikan informasi dan
akan memasukkan internal dan eksternal faktor mereka dalam edukasi kepada masyarakat tentang Covid-19. Akan tetapi
memberikan penilaian terhadap yang diperlihatkan. Faktor menurut relawan desa ada beberapa faktor yang
internal merupakan kesanggupan dan keyakinan memberikan menyebabkan hal itu tidak bisa lakukan dan memperoleh
kepercayaan kepada orang/objek lain. Faktor eksternal hasil maksimal sesuai yag diharapkan seperti faktor

3
keterbatasan kompetensi yang mereka miliki khususnya di 2. Kemendes RI. Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2020 tentang
bidang kesehatan dan keterbatasan kemampuan mereka Desa Tanggap Covid-19 dan Padat Karya Tunai Desa ;
dalam menangkal informasi-informasi hoax atau tidak akurat 2020
tentang Covid-19 yang diperoleh masyarakat dari sumber- 3. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan
sumber yang tidak jelas dan tidak terpercaya. Pengendalian Coronavirus Disease. Dirjen P3, 1-136 ;
Peran relawan desa tanggap Covid-19 yang belum 2020
maksimal khususnya peran informasi dan edukasi akan 4. Dini Suryani. Peran Masyarakat Sipil dalam Menghadapi
mengakibatkan rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat COVID-19 di Indonesia. http://www.politik.lipi.go.id/
terhadap Covid-19. Dari hasil hasil penelitian ini diketahui kolom/kolom-2/politik-nasional/1389-peran-masyarakat-
tingkat kepercayaan mayoritas responden penelitian terhadap sipil-dalam-menghadapi-covid-19-di-indonesia [11 Juni
Covid-19 adalah ragu-ragu, hanya sebagian kecil yang sangat 2020]
percaya akan Covid-19. Hal ini dapat dipengaruhi oleh 5. Smolkin, D. Puzzles about trust. The Southern Journal of
beberapa faktor seperti tersebut diatas salah satunya adalah Philosophy. Volume: 46. Issue: 3. Page Number: 431+ ;
masih kurangnya peran relawan desa tanggap covid-19 dalam 2008
memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat 6. Achmaddudin Sudiro & Like Watimena Sikap dan
tentang Covid-19 serta pengaruh dari sosial media tentang Prilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Pandemi Virus
informasi-infromasi hoax tentang Covid-19 yang diketahui Corona (Covid-19) di Indonesia Jurnal Kedokteran dan
oleh masyarakat baik secara langsung maupun dari sumber Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran
masyarakat lainnya yang mengetahui atau membaca berita- Universitas Sriwijaya Volume 7, No. 3, 2020/DOI
berita hoax tersebut. :10.32539/JKK.V7I3.11275 p-ISSN 2406-7431; e-ISSN
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada para 2614- ; 2020. https://ejournal.unsri.ac.id /index.php/
relawan desa tanggap Covid-19 dapat meningkatkan jkk/article/download/11275/5861
perannya dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat 7. Fakultas Ilmu Admistrasi UI (2020). Studi UI Ungkap
terhadap Covid-19 dengan cara meningkatkan pengetahuan Tak Sedikit Warga yang Percaya COVID-19 Konspirasi
dan kompetensi mereka tentang Covid-19 dan meningkatkan Elit Global. https://fia.ui.ac.id/studi-ui-ungkap-tak-
pengetahuan mereka tentang hubungan sosial sedikit-warga-yang-percaya-covid-19-konspirasi-elit-
kemasyarakatan, sehingga diharapkan dengan semakin global/ [7 Desember 2020]
meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Covid-19
akan membuat masyarakat mau mengikuti setiap program
Pemerintah dalam melakukan pencegahan dan
penanggulangan Covid-19 seperti program vaksinasi yang
saat ini sedang gencar dilaksanakan oleh Pemerintah serta
masyarakat tetap mau menerapkan protokol kesehatan dalam
melakukan aktifitas sehari-hari.

Kesimpulan
Komunikasi relawan desa tanggap Covid-19 di
Kecamatan Dewantara mayoritas masyarakat (265 responden
atau 66,8%) mengatakan pada kategori baik, Informasi yang
diiberikan relawan desa tanggap Covid-19 mayoritas
masyarakat (210 responden atau 52,9%) mengatakan pada
kategori kurang baik, demikian juga dengan edukasi yang
diberikan relawan desa tanggap Covid-19 mayoritas
masyarakat (284 responden atau 71,5%) mengatakan pada
kategori kurang baik. Tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap Covid-19 mayoritas berada pada kategori ragu-ragu
yaitu 181 responden (45,6%) dan terendah pada kategori
sangat tidak percaya yaitu 4 responden (1,0%).

Saran
Relawan Desa Tanggap Covid-19 agar dapat terus
meningkatkan pengetahuan dan kompetensinya khususnya
yang berkaitan dengan Covid-19 dan menjalin kerjasama
yang lebih baik dengan pihak-pihak terkait lainnya agar peran
komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat dapat
dilakukan dengan lebih baik dan maksimal untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat desa terhadap Covid-
19.

Daftar Pustaka
1. Parwanto, M. Virus Corona (2019- nCoV) Penyebab
Covid-19. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 3(1), 1-2 ;
2020

You might also like