You are on page 1of 5

PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,

Volume 10 Nomor 3 Agustus 2021

ANTIOXIDANT ACTIVITY OF ETHANOL OF SEAWEED Caulerpa racemosa FROM THE


MANTEHAGE ISLAND NORTH SULAWESI

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL RUMPUT LAUT Caulerpa


racemosa DARI PULAU MANTEHAGE SULAWESI UTARA

Tiara Ambarzahra Mokoginta1)*, Adithya Yudistira1), Deby A. Mpila1)


1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115
*tiaraambarzahra12@gmail.com

ABSTRACT
Caulerpa racemosa is one of the various species of seaweed that grows naturally in Indonesian waters.
Caulerpa racemosa is found growing on coral subsrates or on sand and coral frangments. Caulerpa
racemosa is edible or can be consumed by humans. Caulerpa racemosa produces primary and secondary
metabolites, one type of secondary metabolite are antioxidants. Antioxidants are substances that inhibit
oxidation reactions due to free radicals, which can cause damage to unsaturated fatty acids, cell wall
membranes, blood vessels, DNA bases, and lipid tissue, causing disease. This study aims to analyze the
antioxidant activity of Caulerpa racemosa. Seaweed samples Caulerpa Racemosa were collacted from the
Mantehage Islands, North Sulawesi. This research is a laboratory experimental study. The samples were
extracted by the maceration method using 95% EtOH. The ethanol extract of Seaweed Caulerpa Racemosa
was testing against antioxidant activity using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazi) method and
measured by a UV-Vis spectrophotometer. The results shown that the ethanol extract of Seaweed Caulerpa
racemosa performed the antioxidant activity at each concentration and the highest was at a concentration
of 0.7 mg / L with an inhibition value of 62.63%.

Keywords : Antioxidant, DPPH, Caulerpa racemosa, Mantehage

ABSTRAK
Caulerpa racemosa adalah satu dari berbagai spesies rumput laut yang tumbuh secara alami diperairan
Indonesia. Caulerpa racemosa ditemukan tumbuh pada subsrat koral atau pada pasir dan pecahan karang.
Caulerpa racemosa bersifat edible atau dapat dikonsumsi manusia. Caulerpa racemosa memproduksi
metabolit primer dan sekunder, salah satu jenis metabolit sekunder adalah antioksidan. Antioksidan adalah
zat penghambat reaksi oksidasi akibat radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan asam lemak tak
jenuh, membran dinding sel, pembuluh darah, basa DNA, dan jaringan lipid sehingga menimbulkan
penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antioksidan dari Caulerpa racemosa.
Sampel Rumput Laut Caulerpa racemosa diperoleh dari Kepulauan Mantehage, Sulawesi Utara. Penelitian
ini merupakan eksperimental laboratorium dengan metode ekstraksi maserasi. Pengujian terhadap ekstrak
etanol Rumput Laut Caulerpa racemosa menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazi) yang
diukur dengan alat spektrofotometer UV-Vis. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol
Rumput Laut Caulerpa racemosa memiliki aktivitas antioksidan disetiap konsentrasi dan yang tertinggi
pada konsentrasi 0,7 mg/L dengan nilai inhibisi 62,63 %.

Kata Kunci : Antioksidan, DPPH, Caulerpa racemosa, Mantehage

948
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 10 Nomor 3 Agustus 2021

PENDAHULUAN (Turangan, 2000). Peneliti lain juga melaporkan


Radikal bebas (free radical) adalah suatu seperti Chew dkk (2008), Kumar dkk (2008) dan
senyawa atau molekul yang mengandung satu Wong dkk (2009) bahwa rumput laut
atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital mengandung fenol yang mempunyai aktivitas
luarnya. Adanya elektron yang tidak berpasangan sebagai antioksidan.
menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti
mencari pasangan dengan cara menyerang dan bermaksud untuk menguji aktivitas antioksidan
mengikat elektron molekul yang berada dan Rumput Laut Caulerpa racemosa yang
disekitarnya akibatnya yaitu gangguan fungsi sel, diambil dari perairan Pulau Mantehage dengan
kerusakan struktur sel, molekul termodifikasi menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-
yang tidak dapat dikenali sistem imun, dan pikrilhidrazil).
bahkan mutasi. Semua bentuk gangguan tersebut
dapat memicu munculnya berbagai penyakit METODOLOGI PENELITIAN
seperti penyakit degeneratif hingga kanker Waktu dan Tempat Penelitian
(Winarsi, 2007). Penelitian ini dilakukan pada bulan
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat November 2020 sampai Januari 2021 di
menetralkan atau meredam radikal bebas, serta Laboratorium Farmasi Lanjut Program studi
menghambat terjadinya oksidasi pada sel tubuh, Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu
sehingga dapat mencegah atau mengurangi Pengetahuan Alam dan Laboratorium Hama dan
terjadinya oksidasi pada sel tubuh dan terjadinya Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian,
kerusakan sel. Sebagai salah satu upaya untuk Universitas Sam Ratulangi.
mengoptimalkan pemanfaatan bahan alam laut
Indonesia, dilakukan penelitian dengan tujuan Alat dan Bahan
awal menguji aktivitas antioksidan dan Alat
mengidentifikasi senyawa berkhasiat sebagai Alat yang digunakan dalam penelitian ini
antioksidan (Hanani dkk, 2005). ialah alat-alat gelas (Iwaki ST Pyrex ® ),
Sebagai negara yang dikelilingi oleh lautan, timbangan digital (AE Adam® ), mikropipet,
Indonesia mempunyai panjang pantai ± 81.000 spektrofotometer UV-Vis, aluminium foil, Vortex
km dengan luas perairannya mencapai ± (Mixer Hwashin), evaporator.
6.846.000 km². Hal ini menunjukkan bahwa
Indonesia memiliki potensi untuk Bahan
mengembangkan dan memanfaatkan sumber Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
daya kekayaan lautnya. Pemanfaatan sumber yaitu etanol 95%, DPPH (1,1-difenil-2-
daya wilayah laut diharapkan dapat pikrilhidrazil), rumput laut Caulerpa racemosa
meningkatkan laju pembangunan dan dan serbuk vitamin C pro analisis sebagai
mengurangi ketergantungan pada wilayah pembanding.
daratan (Susanto, 2008). Salah satu sumber daya
hayati laut yang banyak dimanfaatkan adalah Prosedur Kerja
rumput laut. Pengambilan Sampel
Rumput laut adalah makroalgae bentik Sampel ini diambil di perairan Mantehage
yang terdiri dari jenis-jenis yang termasuk divisio menggunakan alat bantu (Masker dan Snorkel).
Rhodophyta (algae merah), Phaeophyta (algae Sebelum diambil sampel difoto menggunakan
coklat), dan Chlorophyta (algae hijau). Rumput kamera bawah laut setelah diambil dimasukan
laut bersama-sama dengan lamun berkontribusi dalam kantong plastik jepit yang sudah disiapkan
penting terhadap rantai makanan di perairan dan disimpan dalam kotak pendingin lalu
pantai. Tumbuhan bentik ini pada lingkungan laut dibawah ke Laboratorium penelitian lanjut
terbukti sebagai penyedia habitat dan makanan Program Studi Farmasi Universitas Sam
untuk herbivora (Nurcahyanti dkk, 2009). Salah Ratulangi. Rumput laut Caulerpa racemosa yang
satu jenis rumput laut yang telah banyak sudah diambil dicuci kembali dan dipotong-
dimanfaatkan adalah Caulerpa racemosa potong kecil lalu sebanyak 140 g sampel
(Fithriani, 2009). dimasukan kedalam wadah botol, sampel
Caulerpa racemosa merupakan satu dari dimaserasi dengan etanol 95% sebanyak 200 mL.
berbagai spesies rumput laut yang tumbuh secara
alami di perairan Indonesia. Caulerpa racemosa Ekstraksi
ditemukan tumbuh pada subsrat koral atau pada Sampel Caulerpa racemosa sebanyak 140 g
pasir dan pecahan karang. Caulerpa racemosa dimaserasi dengan pelarut etanol 95% sebanyak
bersifat edible atau dapat dikonsumsi manusia. 200 mL dengan 3 kali pengulangan selama 24
Caulerpa racemosa memproduksi metabolit jam. Sampel kemudian disaring untuk
primer dan sekunder, salah satu jenis metabolit mendapatkan filtrat. Hasil yang didapatkan
sekunder adalah antioksidan (Fithriani, 2009). kemudian diuapkan menggunakan evaporator
Bebagai penelitian telah membuktikan sehingga menghasilkan ekstrak kasar dari sampel
bahwa Caulerpa racemosa mengandung asam Caulerpa racemosa. Penyaringan ini dilakukan
folat, tiamin, asam askorbat dan fenol (Chew dkk, untuk menghilangkan sisa garam pada ekstrak
2008). Hasil analisis komposisi kimia dari kental.
Caulerpa racemosa menunjukkan bahwa anggur
laut memiliki kadar air yang cukup tinggi
sehingga mudah mengalami kerusakan

949
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 10 Nomor 3 Agustus 2021

Pembuatan Larutan Ekstrak Rumput Laut gelombang 517 nm. Diamati perbandingan
Caulerpa racemosa dengan vitamin C p.a sebagai standar. Aktivitas
Sebanyak 100 mg ekstrak rumput laut penangkapan radikal bebas (persen inhibisi)
Caulerpa racemosa dilarutkan dalam 100 mL dihitung sebagai presentase berkurangnya
etanol 95% dengan masing-masing konsentrasi terhambatnya aktivitas DPPH dengan
0,5, 0,6 dan 0,7 mg/L. Rumus yang dipakai, yaitu: menggunakan rumus :

𝑽𝟏 . 𝑴𝟏 = 𝑽𝟐 . 𝑴𝟐 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
%𝐼𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
X 100%
Masing-masing hasil yang didapatkan dari
hasil 𝑉1 dipipet dan ditambahkan etanol 95%
hingga mencapai tanda batas 10 mL, kemudian HASIL DAN PEMBAHASAN
dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan ditutup Pengujian ini dilakukan untuk
dengan menggunakan aluminium foil untuk mengetahui aktivitas dari penangkal radikal
digunakan pada perlakuan berikutnya. bebas, diuji pada spektrofotometer UV-Vis. Data
persen inhibisi ekstrak etanol rumput laut
Pembuatan Larutan DPPH Caulerpa racemosa dan Vitamin C p.a sebagai
Sebanyak 4 mg DPPH ditimbang dan pembanding disajikan pada tabel 1 berikut ini :
dilarutkan dalam etanol 95% sebanyak 100 mL,
dan buat larutan stok DPPH sesuai konsentrasi Tabel 1. Hasil perbandingan pengujian aktivitas
yang sama dengan konsentrasi pada larutan stok antioksidan ekstrak etanol rumput laut
sebelumnya yaitu 0,5, 0,6 dan 0,7 mg/L. pada Caulerpa racemosa dengan Vitamin C
masing-masing konsentrasi ditambahkan etanol p.a
sampai tanda batas 10 mL. Selanjutnya larutan
yang dibuat untuk uji aktivitas antioksidan yaitu Konsentrasi
Pengulangan
Rata-
ekstrak etanol rumput laut Caulerpa racemosa Rata-
Ekstrak dan rata 
dipipet sebanyak 2 mL dimasukan kedalam rata
Vitamin C I II III SD
tabung reaksi dengan masing-masing konsentrasi
0,5, 0,6 dan 0,7 mg/L dan ditambahkan 2 mL 59,3 58,5 62,3 60,03 60,03%
larutan DPPH kedalam masing-masing Ekstrak
0,5 % % % %  0,020
konsentrasi dan divortex selama 5 detik sebanyak mg/L Vitamin 96,80 92,70 97,60 95,70 95,70%
3 kali pengulangan. C % % % %  0,026

Pembuatan Larutan Vitamin C 60,3 64,2 58,7 61,06 61,06%


Ekstrak
Vitamin C p.a ditimbang sebanyak 10 mg 0,6 % % % %  0,028
dan dilarutkan dalam etanol 95% sebanyak 10 mg/L Vitamin 97,50 98,60 98,80 62,63 62,62%
mL, kemudian buat larutan stok untuk C % % % %  0,007
konsentrasi 0,5, 0,6 dan 0,7 mg/L dengan
63,7 63,9 60,3 62,63 62,63%
ditambahkan etanol 95% sampai tanda batas 10 Ekstrak
% % % %  0,020
mL pada masing-masing larutan sebanyak 3 kali 0,7
pengulangan. Sampel vitamin C p.a dipipet mg/L Vitamin 98,80 99,50 98, 99,06 99,06%
sebanyak 2 mL dimasukan kedalam tabung reaksi C % % 90 % %  0,003
dengan masing-masing konsentrasi 0,5, 0,6 dan
0,7 mg/L dan di tambahkan 2 mL larutan DPPH Penelitian ini menggunakan sampel
ke dalam masing-masing konsentrasi dan rumput laut Caulerpa racemosa yang diambil
divortex selama 5 detik sebanyak 3 kali dari kepulauan Mantehage Sulawesi Utara.
pengulangan. Diuji pada spektrofotometer UV- Sebelum dilakukan proses ekstraksi, sampel yang
Vis dengan panjang gelombang 517 nm. telah didapat langsung dibersihkan dari pengotor,
lalu dipotong kecil kecil kemudian langsung di
Pengujian Larutan Kontrol DPPH dan masukkan ke dalam botol yang berisi pelarut
Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH etanol 95%. Sifat kelarutan dari pelarut dan
Larutan kontrol DPPH diuji pada komponen yang akan dilarutkan merupakan dasar
spektrofotometer UV-Vis dengan panjang dari penambahan pelarut pada suatu bahan.
gelombang 517 nm sebagai absorbansi kontrol Dalam penelitian ini menggunakan pelarut
dalam pengujian ini. Sampel diinkubansi selama etanol. Pelarut ini di pilih karena menurut
30 menit pada suhu 370C. Untuk mengetahui Sudarmadji (2003) etanol dapat mengekstrak
aktivitas dari penangkal radikal bebas tersebut, senyawa aktif yang lebih banyak dibandingkan
diuji pada spektrofotometer. Berubahnya warna jenis pelarut organik lainnya. Sampel dipotong
ungu menjadi warna kuning menunjukkan kecil kecil dikarenakan semakin kecil ukuran
efisiensi penangkal radikal bebas. Diukur sampel, interaksi sampel dengan pelarut semakin
absorbansi pada spektrofotometer UV-Vis besar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sapri dkk
dengan panjang gelombang 517 nm setelah (2014) bahwa untuk menghasilkan ekstrak yang
diinkubasi selama 30 menit berubahnya warna optimal, maka dalam proses ekstraksi perlu
menjadi kuning menunjukan bahwa, masing- diperhatikan derajat kehalusan (ukuran partikel)
masing konsentrasi menunjukkan efisiensi simplisia, ukuran partikel simplisia penting untuk
penangkal radikal bebas diuji dengan mengupayakan agar penarikan senyawa dapat
spektrofotometer UV-Vis dengan panjang berlangsung semaksimal mungkin.

950
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 10 Nomor 3 Agustus 2021

Proses ekstraksi rumput laut Caulerpa ditunjukkan oleh ekstrak kasar Caulerpa
racemosa dengan menggunakan metode maserasi recemosa terkait dengan kandungan senyawa
sedangkan pelarut yang digunakan untuk sampel fitokimia yang dimiliki seperti flavonoid,
tersebut yaitu etanol 95% karena pelarut ini bisa terpenoid, alkaloid dan fenol. Hal ini sama
melarutkan semua senyawa organik, baik polar dengan hasil penelitian Aryudhani (2007) yang
atau non polar. Agar senyawa kimia didalam menunjukkan bahwa anggur laut Caulerpa
sampel dapat terekstrak secara menyeluruh maka racemosa mengandung senyawa fenol sebagai
dilakukan re-maserasi atau pengulangan. Filtrat komponen non gizi. Komponen ini diduga
1, 2 dan 3 yang diperoleh dicampurkan menjadi berfungsi sebagai antioksidan. Selain itu
satu, hasil filtrat yang diperoleh kemudian Caulerpa mempunyai senyawa metabolit
dievaporasi menggunakan evaporator selama sekunder yang cukup banyak. Metabolit sekunder
1x24 jam. Evaporasi bertujuan untuk proses yang dihasilkan dari Caulerpa adalah
pengentalan larutan dengan cara mendidihkan glycoglycerolipid dan kelompok enol.
atau menguapkan pelarut (Poedjiadi, 1994). Kandungan lainnya adalah á-1-gliceryl-
Setelah dievaporator dihasilkan ekstrak kental Dmannoside-4- amonium yang digunakan
sebanyak 140g yang berwarna hijau. Ekstrak sebagai antihelmintic (zat pembunuh cacing) dan
rumput laut Caulerpa racemosa ini akan alkaloid yang digunakan sebagai penurun tekanan
digunakan dalam uji aktivitas antioksidan. darah (Suhartini, 2003). Komponen bioaktif
Uji aktivitas ini menggunakan metode Caulerpa berupa senyawa diterpenoid,
DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) karena triterpenoid dan komponen nitrogen (Amico
metode ini merupakan metode yang paling dkk,1978). Suhartini (2003) menyatakan bahwa
sederhana, mudah, cepat dan peka serta hanya Caulerpa mengandung metabolit sekunder dari
memerlukan sedikit sampel untuk mengevaluasi golongan diterpenoid asiklik yaitu trifarin dan
aktivitas antioksidan dari senyawa bahan alam diterpenoid monosiklik yaitu caulerpol yang
sehingga digunakan secara luas untuk menguji dikenal sebagai provitamin A atau retinol.
kemampuan senyawa yang berperan sebagai Senyawa metabolit sekunder inilah yang
pendonor elektron (Molyneux, 2004). DPPH menjadikan genus Caulerpa sebagai pangan
merupakan metode yang hanya dapat digunakan fungsional.
untuk melihat aktivitas antioksidan. Sehingga Vitamin C p.a digunakan sebagai
pada penelitian ini hanya bisa dilihat aktivitas pembanding dalam pengujian aktivitas
antioksidan sampel tapi tidak bisa untuk melihat antioksidan ekstrak etanol rumput laut Caulerpa
senyawa yang terkandung pada sampel. Jadi tidak racemosa. Untuk hasil pengujian
diketahui senyawa apa saja yang kemungkinan perbandingannya, aktivitas antioksidan pada
besar terdeteksi berpotensi sebagai antioksidan. vitamin C p.a lebih tinggi dari ekstrak etanol
Pada uji ini panjang gelombang maksimum pada rumput laut Caulerpa racemosa. Hal ini
DPPH tersebut adalah 517 nm, pengukuran disebabkan karena kemampuan penangkal
absorbansi pada larutan DPPH menggunakan radikal bebas dari vitamin C lebih kuat
panjang gelombang 400 sampai 600 nm dan hasil dibandingkan dengan ekstrak etanol. Blois (2005)
yang didapat pada absorbansi DPPH adalah 0,847 menyatakan bahwa vitamin C memiliki aktivitas
dan untuk konsentrasi yang digunakan yaitu 0,5, antioksidan yang tinggi karena vitamin C
0,6, dan 0,7 mg/L. memiliki 2 gugus hidroksil yang mengakibatkan
Hasil penelitian yang didapatkan (Tabel lebih mudah dalam pendonoran hidrogen.
1) nilai persen inhibisi pada ekstrak etanol rumput Menurut Tamat dkk (2007) antioksidan
laut Caulerpa recmosa memiliki aktivitas penting untuk mempertahankan mutu produk
antioksidan karena Menurut Molyneux (2004) pangan serta kesehatan dan kecantikan. Pada
nilai standard kadar antioksidan adalah 50%. bidang kesehatan dan kecantikan, antioksidan
Ekstrak tersebut mengalami peningkatan dari berfungsi untuk mencegah penyakit kanker dan
konsentrasi 0,5 mg/L dengan nilai rata-rata tumor, penyempitan pembuluh darah, dan
59,36%, konsentrasi 0,6 mg/L dengan nilai penuaan dini. Antioksidan alami yang terdapat
61,06%, dan sampai pada konsentrasi 0,7 mg/L pada sayur dan buah segar yang merupakan
mendapatkan nilai rata-rata 62,63 %. Hasil antioksidan terbaik, selain itu antioksidan dalam
penelitian menunjukan bahwa dengan bentuk suplemen dapat dikonsumsi setiap hari.
bertambahnya konsentrasi ekstrak maka Konsumsi vitamin A, C dan E sebagai
absorbansi semakin menurun dan tingkat antioksidan dapat mencegah penuaan dini dan di
inhibisinya akan semakin naik. Absorbansi berikan sesuai kebutuhan. Beberapa suplemen
sampel bisa turun karena elektron pada DPPH seperti omega-3, alpha lipoic-acid, ubiquinon,
berpasangan dengan elektron sampel yang arginin, dan Zinc, juga akan sangat membantu
mengakibatkan warna larutan berubah dari ungu proses peremajaan dan memperlambat proses
pekat jadi kuning bening. Kondisi diatas penuaan (Sayuti dkk, 2015).
menunjukan sama dengan pernyataan Green
(2004) bahwa nilai tingkat inhibisi akan KESIMPULAN
meningkat seiring meningkatnya konsentrasi Dari hasil penelitian yang di dapatkan
sampel dikarenakan semakin banyak senyawa maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol
antioksidan pada sampel yang dapat menangkal Rumput Laut Caulerpa racemosa dari Kepulauan
radikal bebas. Mantehage, Sulawesi Utara memiliki aktivitas
Berdasarkan penelitian Arham dkk antioksidan pada setiap konsentrasi dan aktivitas
(2015) bahwa aktivitas antioksidan yang

951
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 10 Nomor 3 Agustus 2021

tertinggi terdapat pada konsentrasi 0,7 mg/L yaitu dan manfaat kesehatan dari sayuran
62,63 %. rumput laut. Bios-Majalah Biologi
Populer. 3(1): 5-10
SARAN
Sebaiknya dilakukan penentuan nilai IC50 Poedjiadi, 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:
terhadap aktivitas antioksidan Rumput Laut UI-Press.
Caulerpa racemosa sehingga dapat ditentukan
kekuatan antioksidan. Serta perlu dilakukan Sapri, Fitriani, A. and Narulita, R. 2014.
penelitian lebih lanjut tentang senyawa aktif yang Pengaruh Ukuran Serbuk Simplisia
terkandung dalam ekstrak etanol Rumput Laut Terhadap Rendemen Ekstrak Etanol
Caulerpa racemosa. Daun Sirsak (Annona muricata L.)
dengan Metode Masersi. 1-4
DAFTAR PUSTAKA
Amico, V., G. Oriente, M. Piattelli and L. Mayol. Sayuti, K., Rina, Y. 2015. Antioksidan Alami dan
1978. Caulerpenyne an Unusual Sintetik. Padang : Andalas University
Sequiterpenoid from the Green Alga Press. Hal. 68,77
Caulerpa prolifera. Tetrahedron
Letters. 19(38):3593–3596. Suhartini, S. 2003. Penapisan awal Caulerpa
racemosa, Sesuvium portulacastrum,
Arham, R. Syamsuar, dan Sahriawati. 2015. Xylocarpus granatum dan Ulva
Aktivitas Antimikroba dan lactuca Sebagai Antimikroba. Skripsi.
Antioksidan Ekstrak Kasar Caulerpa Bogor: Program Studi Teknologi.
racemosa. Jurnal Agrokompleks. Hal
3. Sudarmadji, S. 2003. Mikrobiologi Pangan. PAU
Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.
Aryudhani N. 2007. Kandungan Senyawa Fenol
Rumput Laut Caulerpa racemosa dan Suresh Kumar.k., Canusan.K., Subba Rai. P.V
Aktivitas Antioksidannya. [Skripsi] . (2008). Antioxidant potential of
Program Studi Teknologi Hasil solvent extract of Kappaphycus
Perikanan. Fakultas Perikanan dan alvarezii (doty) doty-an edible
Ilmu Kelautan. Institut Pertanian seaweed. Food Chemistry 107. 289-
Bogor. Bogor. 295.

Blois, M. S. 2005. Antioxidant Determination By Susanto, AB. 2008. Penelitian rumput laut di
The Use Of Stable Free Radical. Indonesia dan potensi pemanfaatan
Nature 181 : 1191 – 1200. Bogor klorofil. Prosiding Seminar Nasional
Pigmen: Sains dan Teknologi Pigmen
Chew YL, Lim YY, Omar M, Khoo KS. 2008. Alami. Program Studi Magister
Antioxidant Activity of three Edible Biologi UKSW. Salatiga. ISBN: 979-
Seaweeds from two areas in South 1098- 16-4.
East Asia. Food Science and
Technology. 41 : 1067-1072. Tamat, S. R., Wikanta, T., Maulina, L. S., 2007,
Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas
Fithriani, D. 2009. Potensi antioksidan Caulerpa Senyawa Bioaktif dari Ekstrak
racemosa diperairan Teluk Hurun Rumput Laut Hijau Ulva reticulate
Lampung. Sekolah Pascasarjana Forsskal, Jurnal ilmu Kefarmasian
Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor. Indonesia. 5(2): 31-36.

Green, R.J. 2004. Antioxidant Activity Of Tao Wong., Rosa Jonsdottir., Gundrum
Peanut Plant Tissues. North caroline Olafsdottia. (2009). Total phenolic
state university departemen of food compounds, radical scavenging and
science, Raleigh. metal chelation of extract from
Icelandic seaweed. Food Chemistry.
Hanani, E, Mun’im A, Sekarini, R, dan 116, 24- 248.
Wiryowidagdo, S. 2005. Uji aktivitas
antioksidant beberapa spons laut dari Turangan FAC. 2000. Pertumbuhan, Variasi
kepulauan Seribu. Jurnal Bahan Intraspesifik, Biomassa Total dan
Alam Indonesia. vol 5, no.1. Kandungan Nutrisi Alga Hijau
Calerpa racemosa (Forsskal) J.
Molyneux, P. 2004. The use of the stable free Agardh. Manado Sulawesi Utara.
radikal diphenyl picrylhydrazyl
(DPPH) for estimating antioxidant Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan
activity. Journal Science of Radikal Bebas. Kanisius, Yogyakarta.
Technology. 26(2): 211-219.

Nurcahyanti, A.D.R., dan M. Martosupono.


2009. Menggali kandungan nutrisi

952

You might also like