Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Caulerpa racemosa is one of the various species of seaweed that grows naturally in Indonesian waters.
Caulerpa racemosa is found growing on coral subsrates or on sand and coral frangments. Caulerpa
racemosa is edible or can be consumed by humans. Caulerpa racemosa produces primary and secondary
metabolites, one type of secondary metabolite are antioxidants. Antioxidants are substances that inhibit
oxidation reactions due to free radicals, which can cause damage to unsaturated fatty acids, cell wall
membranes, blood vessels, DNA bases, and lipid tissue, causing disease. This study aims to analyze the
antioxidant activity of Caulerpa racemosa. Seaweed samples Caulerpa Racemosa were collacted from the
Mantehage Islands, North Sulawesi. This research is a laboratory experimental study. The samples were
extracted by the maceration method using 95% EtOH. The ethanol extract of Seaweed Caulerpa Racemosa
was testing against antioxidant activity using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazi) method and
measured by a UV-Vis spectrophotometer. The results shown that the ethanol extract of Seaweed Caulerpa
racemosa performed the antioxidant activity at each concentration and the highest was at a concentration
of 0.7 mg / L with an inhibition value of 62.63%.
ABSTRAK
Caulerpa racemosa adalah satu dari berbagai spesies rumput laut yang tumbuh secara alami diperairan
Indonesia. Caulerpa racemosa ditemukan tumbuh pada subsrat koral atau pada pasir dan pecahan karang.
Caulerpa racemosa bersifat edible atau dapat dikonsumsi manusia. Caulerpa racemosa memproduksi
metabolit primer dan sekunder, salah satu jenis metabolit sekunder adalah antioksidan. Antioksidan adalah
zat penghambat reaksi oksidasi akibat radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan asam lemak tak
jenuh, membran dinding sel, pembuluh darah, basa DNA, dan jaringan lipid sehingga menimbulkan
penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antioksidan dari Caulerpa racemosa.
Sampel Rumput Laut Caulerpa racemosa diperoleh dari Kepulauan Mantehage, Sulawesi Utara. Penelitian
ini merupakan eksperimental laboratorium dengan metode ekstraksi maserasi. Pengujian terhadap ekstrak
etanol Rumput Laut Caulerpa racemosa menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazi) yang
diukur dengan alat spektrofotometer UV-Vis. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol
Rumput Laut Caulerpa racemosa memiliki aktivitas antioksidan disetiap konsentrasi dan yang tertinggi
pada konsentrasi 0,7 mg/L dengan nilai inhibisi 62,63 %.
948
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 10 Nomor 3 Agustus 2021
949
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 10 Nomor 3 Agustus 2021
Pembuatan Larutan Ekstrak Rumput Laut gelombang 517 nm. Diamati perbandingan
Caulerpa racemosa dengan vitamin C p.a sebagai standar. Aktivitas
Sebanyak 100 mg ekstrak rumput laut penangkapan radikal bebas (persen inhibisi)
Caulerpa racemosa dilarutkan dalam 100 mL dihitung sebagai presentase berkurangnya
etanol 95% dengan masing-masing konsentrasi terhambatnya aktivitas DPPH dengan
0,5, 0,6 dan 0,7 mg/L. Rumus yang dipakai, yaitu: menggunakan rumus :
𝑽𝟏 . 𝑴𝟏 = 𝑽𝟐 . 𝑴𝟐 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
%𝐼𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
X 100%
Masing-masing hasil yang didapatkan dari
hasil 𝑉1 dipipet dan ditambahkan etanol 95%
hingga mencapai tanda batas 10 mL, kemudian HASIL DAN PEMBAHASAN
dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan ditutup Pengujian ini dilakukan untuk
dengan menggunakan aluminium foil untuk mengetahui aktivitas dari penangkal radikal
digunakan pada perlakuan berikutnya. bebas, diuji pada spektrofotometer UV-Vis. Data
persen inhibisi ekstrak etanol rumput laut
Pembuatan Larutan DPPH Caulerpa racemosa dan Vitamin C p.a sebagai
Sebanyak 4 mg DPPH ditimbang dan pembanding disajikan pada tabel 1 berikut ini :
dilarutkan dalam etanol 95% sebanyak 100 mL,
dan buat larutan stok DPPH sesuai konsentrasi Tabel 1. Hasil perbandingan pengujian aktivitas
yang sama dengan konsentrasi pada larutan stok antioksidan ekstrak etanol rumput laut
sebelumnya yaitu 0,5, 0,6 dan 0,7 mg/L. pada Caulerpa racemosa dengan Vitamin C
masing-masing konsentrasi ditambahkan etanol p.a
sampai tanda batas 10 mL. Selanjutnya larutan
yang dibuat untuk uji aktivitas antioksidan yaitu Konsentrasi
Pengulangan
Rata-
ekstrak etanol rumput laut Caulerpa racemosa Rata-
Ekstrak dan rata
dipipet sebanyak 2 mL dimasukan kedalam rata
Vitamin C I II III SD
tabung reaksi dengan masing-masing konsentrasi
0,5, 0,6 dan 0,7 mg/L dan ditambahkan 2 mL 59,3 58,5 62,3 60,03 60,03%
larutan DPPH kedalam masing-masing Ekstrak
0,5 % % % % 0,020
konsentrasi dan divortex selama 5 detik sebanyak mg/L Vitamin 96,80 92,70 97,60 95,70 95,70%
3 kali pengulangan. C % % % % 0,026
950
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 10 Nomor 3 Agustus 2021
Proses ekstraksi rumput laut Caulerpa ditunjukkan oleh ekstrak kasar Caulerpa
racemosa dengan menggunakan metode maserasi recemosa terkait dengan kandungan senyawa
sedangkan pelarut yang digunakan untuk sampel fitokimia yang dimiliki seperti flavonoid,
tersebut yaitu etanol 95% karena pelarut ini bisa terpenoid, alkaloid dan fenol. Hal ini sama
melarutkan semua senyawa organik, baik polar dengan hasil penelitian Aryudhani (2007) yang
atau non polar. Agar senyawa kimia didalam menunjukkan bahwa anggur laut Caulerpa
sampel dapat terekstrak secara menyeluruh maka racemosa mengandung senyawa fenol sebagai
dilakukan re-maserasi atau pengulangan. Filtrat komponen non gizi. Komponen ini diduga
1, 2 dan 3 yang diperoleh dicampurkan menjadi berfungsi sebagai antioksidan. Selain itu
satu, hasil filtrat yang diperoleh kemudian Caulerpa mempunyai senyawa metabolit
dievaporasi menggunakan evaporator selama sekunder yang cukup banyak. Metabolit sekunder
1x24 jam. Evaporasi bertujuan untuk proses yang dihasilkan dari Caulerpa adalah
pengentalan larutan dengan cara mendidihkan glycoglycerolipid dan kelompok enol.
atau menguapkan pelarut (Poedjiadi, 1994). Kandungan lainnya adalah á-1-gliceryl-
Setelah dievaporator dihasilkan ekstrak kental Dmannoside-4- amonium yang digunakan
sebanyak 140g yang berwarna hijau. Ekstrak sebagai antihelmintic (zat pembunuh cacing) dan
rumput laut Caulerpa racemosa ini akan alkaloid yang digunakan sebagai penurun tekanan
digunakan dalam uji aktivitas antioksidan. darah (Suhartini, 2003). Komponen bioaktif
Uji aktivitas ini menggunakan metode Caulerpa berupa senyawa diterpenoid,
DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) karena triterpenoid dan komponen nitrogen (Amico
metode ini merupakan metode yang paling dkk,1978). Suhartini (2003) menyatakan bahwa
sederhana, mudah, cepat dan peka serta hanya Caulerpa mengandung metabolit sekunder dari
memerlukan sedikit sampel untuk mengevaluasi golongan diterpenoid asiklik yaitu trifarin dan
aktivitas antioksidan dari senyawa bahan alam diterpenoid monosiklik yaitu caulerpol yang
sehingga digunakan secara luas untuk menguji dikenal sebagai provitamin A atau retinol.
kemampuan senyawa yang berperan sebagai Senyawa metabolit sekunder inilah yang
pendonor elektron (Molyneux, 2004). DPPH menjadikan genus Caulerpa sebagai pangan
merupakan metode yang hanya dapat digunakan fungsional.
untuk melihat aktivitas antioksidan. Sehingga Vitamin C p.a digunakan sebagai
pada penelitian ini hanya bisa dilihat aktivitas pembanding dalam pengujian aktivitas
antioksidan sampel tapi tidak bisa untuk melihat antioksidan ekstrak etanol rumput laut Caulerpa
senyawa yang terkandung pada sampel. Jadi tidak racemosa. Untuk hasil pengujian
diketahui senyawa apa saja yang kemungkinan perbandingannya, aktivitas antioksidan pada
besar terdeteksi berpotensi sebagai antioksidan. vitamin C p.a lebih tinggi dari ekstrak etanol
Pada uji ini panjang gelombang maksimum pada rumput laut Caulerpa racemosa. Hal ini
DPPH tersebut adalah 517 nm, pengukuran disebabkan karena kemampuan penangkal
absorbansi pada larutan DPPH menggunakan radikal bebas dari vitamin C lebih kuat
panjang gelombang 400 sampai 600 nm dan hasil dibandingkan dengan ekstrak etanol. Blois (2005)
yang didapat pada absorbansi DPPH adalah 0,847 menyatakan bahwa vitamin C memiliki aktivitas
dan untuk konsentrasi yang digunakan yaitu 0,5, antioksidan yang tinggi karena vitamin C
0,6, dan 0,7 mg/L. memiliki 2 gugus hidroksil yang mengakibatkan
Hasil penelitian yang didapatkan (Tabel lebih mudah dalam pendonoran hidrogen.
1) nilai persen inhibisi pada ekstrak etanol rumput Menurut Tamat dkk (2007) antioksidan
laut Caulerpa recmosa memiliki aktivitas penting untuk mempertahankan mutu produk
antioksidan karena Menurut Molyneux (2004) pangan serta kesehatan dan kecantikan. Pada
nilai standard kadar antioksidan adalah 50%. bidang kesehatan dan kecantikan, antioksidan
Ekstrak tersebut mengalami peningkatan dari berfungsi untuk mencegah penyakit kanker dan
konsentrasi 0,5 mg/L dengan nilai rata-rata tumor, penyempitan pembuluh darah, dan
59,36%, konsentrasi 0,6 mg/L dengan nilai penuaan dini. Antioksidan alami yang terdapat
61,06%, dan sampai pada konsentrasi 0,7 mg/L pada sayur dan buah segar yang merupakan
mendapatkan nilai rata-rata 62,63 %. Hasil antioksidan terbaik, selain itu antioksidan dalam
penelitian menunjukan bahwa dengan bentuk suplemen dapat dikonsumsi setiap hari.
bertambahnya konsentrasi ekstrak maka Konsumsi vitamin A, C dan E sebagai
absorbansi semakin menurun dan tingkat antioksidan dapat mencegah penuaan dini dan di
inhibisinya akan semakin naik. Absorbansi berikan sesuai kebutuhan. Beberapa suplemen
sampel bisa turun karena elektron pada DPPH seperti omega-3, alpha lipoic-acid, ubiquinon,
berpasangan dengan elektron sampel yang arginin, dan Zinc, juga akan sangat membantu
mengakibatkan warna larutan berubah dari ungu proses peremajaan dan memperlambat proses
pekat jadi kuning bening. Kondisi diatas penuaan (Sayuti dkk, 2015).
menunjukan sama dengan pernyataan Green
(2004) bahwa nilai tingkat inhibisi akan KESIMPULAN
meningkat seiring meningkatnya konsentrasi Dari hasil penelitian yang di dapatkan
sampel dikarenakan semakin banyak senyawa maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol
antioksidan pada sampel yang dapat menangkal Rumput Laut Caulerpa racemosa dari Kepulauan
radikal bebas. Mantehage, Sulawesi Utara memiliki aktivitas
Berdasarkan penelitian Arham dkk antioksidan pada setiap konsentrasi dan aktivitas
(2015) bahwa aktivitas antioksidan yang
951
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 10 Nomor 3 Agustus 2021
tertinggi terdapat pada konsentrasi 0,7 mg/L yaitu dan manfaat kesehatan dari sayuran
62,63 %. rumput laut. Bios-Majalah Biologi
Populer. 3(1): 5-10
SARAN
Sebaiknya dilakukan penentuan nilai IC50 Poedjiadi, 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:
terhadap aktivitas antioksidan Rumput Laut UI-Press.
Caulerpa racemosa sehingga dapat ditentukan
kekuatan antioksidan. Serta perlu dilakukan Sapri, Fitriani, A. and Narulita, R. 2014.
penelitian lebih lanjut tentang senyawa aktif yang Pengaruh Ukuran Serbuk Simplisia
terkandung dalam ekstrak etanol Rumput Laut Terhadap Rendemen Ekstrak Etanol
Caulerpa racemosa. Daun Sirsak (Annona muricata L.)
dengan Metode Masersi. 1-4
DAFTAR PUSTAKA
Amico, V., G. Oriente, M. Piattelli and L. Mayol. Sayuti, K., Rina, Y. 2015. Antioksidan Alami dan
1978. Caulerpenyne an Unusual Sintetik. Padang : Andalas University
Sequiterpenoid from the Green Alga Press. Hal. 68,77
Caulerpa prolifera. Tetrahedron
Letters. 19(38):3593–3596. Suhartini, S. 2003. Penapisan awal Caulerpa
racemosa, Sesuvium portulacastrum,
Arham, R. Syamsuar, dan Sahriawati. 2015. Xylocarpus granatum dan Ulva
Aktivitas Antimikroba dan lactuca Sebagai Antimikroba. Skripsi.
Antioksidan Ekstrak Kasar Caulerpa Bogor: Program Studi Teknologi.
racemosa. Jurnal Agrokompleks. Hal
3. Sudarmadji, S. 2003. Mikrobiologi Pangan. PAU
Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.
Aryudhani N. 2007. Kandungan Senyawa Fenol
Rumput Laut Caulerpa racemosa dan Suresh Kumar.k., Canusan.K., Subba Rai. P.V
Aktivitas Antioksidannya. [Skripsi] . (2008). Antioxidant potential of
Program Studi Teknologi Hasil solvent extract of Kappaphycus
Perikanan. Fakultas Perikanan dan alvarezii (doty) doty-an edible
Ilmu Kelautan. Institut Pertanian seaweed. Food Chemistry 107. 289-
Bogor. Bogor. 295.
Blois, M. S. 2005. Antioxidant Determination By Susanto, AB. 2008. Penelitian rumput laut di
The Use Of Stable Free Radical. Indonesia dan potensi pemanfaatan
Nature 181 : 1191 – 1200. Bogor klorofil. Prosiding Seminar Nasional
Pigmen: Sains dan Teknologi Pigmen
Chew YL, Lim YY, Omar M, Khoo KS. 2008. Alami. Program Studi Magister
Antioxidant Activity of three Edible Biologi UKSW. Salatiga. ISBN: 979-
Seaweeds from two areas in South 1098- 16-4.
East Asia. Food Science and
Technology. 41 : 1067-1072. Tamat, S. R., Wikanta, T., Maulina, L. S., 2007,
Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas
Fithriani, D. 2009. Potensi antioksidan Caulerpa Senyawa Bioaktif dari Ekstrak
racemosa diperairan Teluk Hurun Rumput Laut Hijau Ulva reticulate
Lampung. Sekolah Pascasarjana Forsskal, Jurnal ilmu Kefarmasian
Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor. Indonesia. 5(2): 31-36.
Green, R.J. 2004. Antioxidant Activity Of Tao Wong., Rosa Jonsdottir., Gundrum
Peanut Plant Tissues. North caroline Olafsdottia. (2009). Total phenolic
state university departemen of food compounds, radical scavenging and
science, Raleigh. metal chelation of extract from
Icelandic seaweed. Food Chemistry.
Hanani, E, Mun’im A, Sekarini, R, dan 116, 24- 248.
Wiryowidagdo, S. 2005. Uji aktivitas
antioksidant beberapa spons laut dari Turangan FAC. 2000. Pertumbuhan, Variasi
kepulauan Seribu. Jurnal Bahan Intraspesifik, Biomassa Total dan
Alam Indonesia. vol 5, no.1. Kandungan Nutrisi Alga Hijau
Calerpa racemosa (Forsskal) J.
Molyneux, P. 2004. The use of the stable free Agardh. Manado Sulawesi Utara.
radikal diphenyl picrylhydrazyl
(DPPH) for estimating antioxidant Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan
activity. Journal Science of Radikal Bebas. Kanisius, Yogyakarta.
Technology. 26(2): 211-219.
952