You are on page 1of 17

UJIAN TENGAH SEMESTER

PSIKOLOGI BELAJAR

Nama : Alifa Emir Sabila


Nim : F.131.19.0056

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
2021
DAMPAK PSIKOLOGI SISWA TERHADAP KESULITAN BELAJAR SELAMA
PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19

Alifa Emir Sabila


Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Semarang
Email :ifaemir@gmail.com

ABSTRACT

Since the COVID-19 pandemic hit Indonesia in 2020, online has been an effective solution
used by the government in the world of education. However, this is not fully effective for the
development of student learning psychology. Each student has different abilities in terms of self-
potential development. So even with the difficulties he faces, will be different. Students always find
difficulties in the learning process at school. After the learning process is changed to online, the
difficulties that students need to face also increase. The purpose of this study is to analyze the
psychological impact experienced by students on learning during Online Learning in the Covid-19
Pandemic Period in the hope of finding solutions to these problems. The data collected comes from
the literature on bold learning, student psychology, and learning difficulties. The data collected
conduct searches on related sources, both manually and digitally. This study uses the Literature
Review Method which contains reviews, summaries, and the author's thoughts on several library
sources (can be articles, books, slides, information from the internet, etc.) about the topics
discussed. The results showed that students felt bored and bored while carrying out the learning
boldly. Online learning can be more effective by paying attention to psychology so that students do
not experience difficulties during learning.
Keywords : Online Learning, Psychology of Student,
Covid-19.

ABSTRAK

Sejak pandemi COVID- 19 melanda Indonesia di tahun 2020, Daring merupakan solusi
efektif yang digunakan pemerintah dalam dunia pendidikan. Namun hal tersebut tidak
sepenuhnya dapat berjalan efektif untuk perkembangan psikologi belajar siswa. Setiap siswa
memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam hal pengembangan potensi diri. Begitu pun
dengan kesulitan yang dihadapinya, akan berbeda pula. Siswa selalu menemukan kesulitan dalam
proses pembelajaran di sekolah. Setelah proses pembelajaran diubah menjadi dalam jaringan,
kesulitan yang perlu dihadapi oleh siswa juga bertambah. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin
menganalisis Dampak psikologi yang dialami siswa terhadap Kesulitan Belajar selama
Pembelajaran Daring di Masa Pandemic Covid-19 dengan harapan dapat mencari solusi dari
permasalahan tersebut. Data yang dikumpulkan bersumber dari literatur-literatur pembelajaran
daring, psikologi siswa, dan kesulitan belajar. Data dikumpulkan melakukan penelusuran terhadap
sumber terkait, baik secara manual maupun digital. Penelitian ini menggunakan Metode
Literature Review  yang berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber
pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang
dibahas. Hasil penelitian menunjukkan Siswa merasa jenuh dan bosan selama melaksanakan
pembelajaran daring. Pembelajaran Daring bisa lebih dimodifikasi agar lebih efektif dengan
memperhatikan psikologis kepribadian agar siswa tidak mengalami kesulitan selama
pembelajaran dilakukan.
Keywords : Pembelajaran Daring, Psikologi Siswa, Covid-19
PENDAHULUAN

Pandemi COVID-19 mulai mewabah di Indonesia pada tahun 2020, yang membuat
berbagai aspek kehidupan menjadi berubah total, termasuk kegiatan pembelajaran dalam dunia
pendidikan. Pemerintah menerapkan Social distancing untuk keseluruhan masyarakat, yang
mengakibatkan dilema bagi dunia pendidikan. Dimana sistem pembelajaran harus berubah dari
yang semula tatap muka menjadi pembelajaran digital. Pembelajaran Daring bisa berjalan dengan
baik dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju, yang saat ini sudah membooing
diantaranya aplikasi google class, e-learning, whatsapp, zoom serta media lainnya yang
menggunakan jaringan internet.

Melalui pembelajaran daring, peserta didik tidak hanya mendengarkan uraian materi dari
pengajar saja tetapi harus aktif memperhatikan, melakukan, dan mendemonstrasikan. Bahan ajar
dapat dibuat dalam berbagai bentuk sehingga lebih menarik dan lebih dinamis yang mampu
memotivasi siswa untuk lebih memahami dalam proses belajar. Guru serta murid melaksanakan
proses belajar mengajar dari rumah secara online. Proses belajar mengajar harus beradaptasi
dengan mengandalkan teknologi internet dan menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan para
siswa. Selain mengandalkan peran seorang Guru, peran orang tua dirumah juga sangat
dibutuhkan para siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar dirumah. Hal ini bertujuan supaya
siswa mempunyai manajemen diri sendiri, agar mampu mengajarkan dirinya untuk membuat
pemantapan secara internal pada dirinya (Subarto, 2020).

Belajar di rumah memiliki berbagai manfaat, diantanya adalah siswa dapat belajar dengan
aman dan nyaman di rumah, praktis, dan ekonomis (Utami, Y. P., & Cahyono, 2020). Walaupun
demikian, kegiatan belajar di rumah tetap memiliki kekurangan yang salah satunya adalah
kesulitan yang dialami oleh siswa itu sendiri. Setiap kegiatan yang kita lakukan, mustahil sekali
apabila tidak ada kesulitan. Akan selalu ada hambatan dan tantangan yang harus kita hadapi
dalam menjalani kehidupan. Begitu pun dalam proses belajar mengajar. Berbagai kesulitan dapat
kita temukan, terutama dalam belajar di rumah (daring).

Awalnya, daring disambut dengan baik karena menjadi satu-satunya alternatif terbaik
dalam mencegah penyeberan virus COVID-19. Namun, untuk dampak negatif dari pembelajaran
daring yaitu masih ada siswa yang belum bisa menggunakan internet secara sehat dan dengan
penerapan pembelajaran jarak jauh (distance learning), membuat siswa memiliki kecemasan dan
tertekan (Oktawirawan, 2020).
Selama pembelajaran daring siswa tidak terbiasa belajar secara mandiri sehingga dalam
memahami konsep materi mengalami kesulitan, apalagi jika tidak mendapat pendampingan dari
orang tua. Banyak siswa yang mengeluh karena keterbatasan signal dan paket data yang
mengharuskan mereka melakukan pembelajaran dengan tepat waktu. Banyaknya tugas yang
dibebankan kepada mereka membuat banyak siswa yang mengalami stress dalam menjalankan
pembelajaran jarak jauh (Chaterine, 2020). Oleh sebab itu pembelajaran jarak jauh tidak
difokuskan pada penyelesaian seluruh materi karena dikhawatirkan memberatkan dan
membingungkan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya (Raharjo & Sari, 2020). Selain itu
keluhan tidak hanya datang dari para siswa, para orang tua siswa pun mengeluh karena
keterbatasan ilmu dan cara mengajar yang sesuai dengan orientiasi pembelajaran yang
seharusnya.

Kemampuan siswa dalam pengembangan potensi diri sangat beragam. Begitu pun
dengan kesulitan yang dihadapinya, akan berbeda pula (Ismail, 2016). Siswa selalu menemukan
kesulitan dalam proses pembelajaran di sekolah. Setelah proses pembelajaran diubah menjadi
dalam jaringan, kesulitan yang perlu dihadapi oleh siswa juga bertambah. Apalagi dalam proses
pembelajaran dalam jaringan.

Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana peserta didik tidak dapat belajar
dengan baik, disebabkan karena adanya gangguan, baik berasal dari faktor internal siswa di
batasi faktor intelegensi maupun faktor eksternal siswa. Faktor-faktor ini menyebabkan siswa
tidak mampu berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Menurut Ahmadi dan Supriyono
(2003:77), mengemukakan bahwa Kesulitan belajar adalah Suatu keadaan dimana anak didik
atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, hal ini tidak selalu disebabkan oleh faktor
intelegensi, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor non intelegensi.

Menurut Valett (dalam Sukadji, 2000) terdapat tujuh karakteristik yang ditemui pada anak
dengan kesulitan belajar.[2]

1. Sejarah kegagalan akademik berulang kali


2. Hambatan fisik/tubuh atau lingkungan berinteraksi dengan kesulitan belajar
3. Kelainan motivasional
4. Kecemasan yang samar-samar, mirip dengan kecemasan yang mengambang
5. Perilaku berubah-ubah, dalam arti tidak konsisten dan tidak terduga
6. Penilaiaan yang keliru karena data tidak lengkap
7. Pendidikan dan pola asuh yang didapat tidak memadai
Selain itu terdapat beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar,
antara lain:

1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah dibawah rata-rata nilai yang dicapai oleh
kelompoknya atau dibawah potensi yang dimilikinya.
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dengan
kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
4. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar.
5. Menunjukkan perilaku yang berlainan.
6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar.

Kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi dua bagiaɳ yaitu ː

A. Kesulitan Belajar Pra Akademik

Kesulitan Belajar Pra Akademik terdiri dariː

1. Gangguan Motorik dan Persepsi

2. Kesulitan Belajar Kognitif

3. Gangguan Perkembangan Bahasa (Disfasia)

4. Kesulitan dalam Penyelesaian Perilaku Sosial

B. Kesulitan Belajar Akademik

Kesulitan belajar akademik terdiri dariː

1. Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia)

2. Kesulitan Belajar Menulis (Disgrafia)

3. Kesulitan Belajar Berhitung (Diskalkulia)

Pembelajaran daring seharusnya dapat menjadi metode pembelajaran yang memudahkan


siswa untuk tetap belajar meski dalam pandemi. Namun dalam kenyataanya setelah diterapkan,
masih terdapat banyak kekurangan yang menyebabkan munculnya kesulitan-kesulitan yang
dirasakan siswa. Bagi siswa yang terbiasa belajar di sekolah bersama guru dan teman, belajar
mandiri secara daring tentu membuat siswa merasa kesulitan hingga membuat siswa sendiri
kehilangan semangat untuk belajar. Belum lagi guru yang kurang memberikan penjelasan atau
arahan lebih lanjut, juga kurangnya evaluasi dalam pembelajaran sehingga siswa tidak tahu yang
dipelajarinya benar atau salah. Sebenarnya pembelajaran daring dapat menjadi metode
pembelajaran yang baik dan efektif, namun apabila semua faktor mendukung
penyelenggaraannya. Oleh karena itu perlu kerja sama yang baik antara guru, siswa, juga orang
tua untuk menciptakan kegiatan belajar yang baik dan efektif.
Pengaruh kesulitan belajar selama pembelajaran daring sangat mengganggu psikologi
para siswa. Daring digunakan pada saat pandemi memang sangat efektif karena platform
apalagi selain pembelajaran daring namun untuk pembelajaran daring seperti ini terkadang
jadwal yang sudah diatur dari sekolah maupun universitas diubah begitu saja dengan jam saling
bertabrakan dengan pelajaran lainnya.

Contohnya seperti pelajaran A menggunakan platform via live instagram dan diwaktu
yang sama pula pelajaran B menggunakan platform via whatsapp. Tak hanya whatssapp ada
google classroom yang mempunyai fungsi yang sama. Hal tersebut sangat menganggu fokus
dalam pembelajaran. Terkadang jadwal belajar lebih cepat dari waktu yang telah dibuat.
Siswa dituntut untuk dapat memantau informasi dari handphone. Dan masih banyak hambatan
yang lainnya dalam pembelajaran daring seperti ini.

Dampak psikologi siswa akibat kesulitan belajar selama pembelajaran daring diantaranya
menurunnya kekebalan tubuh, kurangnya interaksi sosial pada lingkungan sekitar yang
mengakibatkan turunnya keefektifan belajar. Tubuh yang lemah akan berdampak pada turunnya
fokus seseorang dalam belajar sehingga akan berdampak besar terhadap prestasi dari siswa
tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan metode pembelajaran yang berfokus pada psikologis
siswa supaya proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan (literature review) merupakan penelitian yang


dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah yang berkaitan dengan
masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan berbagai
teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan
dalam pembahasan hasil penelitian. Literature review dilakukan bisa berasal dari beberapa macam
sumber seperti jurnal nasional maupun internasional yang dilakukan seperti dengan menggunakan
tiga database (BASE, Science Direct, dan Neliti) dan textbook atau handbook yang bersangkutan
mengenai hasil penelitian hygiene sanitasi makanan ditempat wisata maupun kebijakan-kebijakan
terkait.
HASIL PEMBAHASAN

Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Secara umum terdapat strategi pembelajaran tatap muka yaitu
strategi yang berpusat pada guru (teacher centre oriented) dan strategi yang berpusat pada peserta
didik (student centre oriented). Sedangkan  pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem
pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui
online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar
tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media
pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Berdasarkan KB 4 Menteri, Sekeretaris Jendral kementerian pendidikan dan kebudayaan


mengeluarakan surat edaran no 15 tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari
rumah dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (covid-19) yang tujuannya
adalah memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat
Covid-19, dan mencegah serta melindungi warga satuan pendidikan dari dampak Covid-19
tersebut. Konsep belajar dari rumah ini direalisasikan dengan istilah belajar model daring yang
memungkinkan tetap adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran daring menggunakan kemajuan teknologi informasi dan akses internet.
Berdasarkan hasil penelusuran, berikut kelebihan dan kekurangan dari sistem
pembelajaran Tatap muka dan Daring, diantaranya :

Tatap Muka Daring


Kelebiha
n Respon balik yang cepat Melatih kemandirian para
antara pendidik dan peserta peserta didik dalam
didik pembelajaran

Sudah menjadi sesuatu yang Waktu dan tempat cenderug


familiar bagi pendidik dan fleksibel
peserta didik

Kekurangan
Terlalu bergantung kepada Berkurangnya fokus dalam
pendidikatau pengajar pembelajaran

Keterbatasan waktu dan Muncul perilaku frustasi,


tempat kecemasan dan
kebingungan, boros dalam
penggunaan internet,
kesusahan sinyal ditempat
tertentu.

Pembelajaran online saat ini dalam tahap penyesuaian dengan banyak kendala seperti
media, teknologi, berlangsungnya pembelajaran dan dari pelajar itu sendiri. Daring membutuhkan
lebih banyak persiapan terlebih lagi guru yang harus mempersiapkan lebih banyak waktu dan
tentunya membutuhkan biaya yang lebih mahal dengan pembelajaran secara online.

Tetapi perlu diperhatikan dalam pembelajaran daring harus diikuti peningkatan mutu yang
berkualitas dan perlu pengembangan pembelajaran untuk lebih baik bagi pendidik maupun
peserta didik (Ahmad, 2018).
Dalam pembelajaran daring selama pandemi Covid-19, banyak kendala yang dihadapi siswa.
Pembelajaran yang semula tatap muka (luring), akibat pandemi tersebut berubah dengan banyak
dilakukan secara online (daring).

Adapun kendala dalam pembelajaran daring seperti:

(1) Lokasi rumah tidak terjangkau jaringan internet, termasuk quota internet murid minimalis

(2) Media pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton dan membuat para murid
merasa jenuh atau bosan.

(3) Pembelajaran dominan belum interaktif

(4) Karakter ataupun perilaku para murid sulit dipantau

(5) Pembelajarannya cenderung tugas online

(6) Tugas diberikan para murid menumpuk.

(7) Penyerapan materi pelajaran sangat minimalis

Secara garis besar ada dua jenis kesulitan dalam pembelajaran online, yakni kesulitan
pemahaman konsep terkait dan kesulitan kendala teknis, hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan (Anugrahana, 2021). Dalam penelitian (Simanjuntak & Harahap, 2020; Turmuzi et al.,
2021; Utami, Y. P., & Cahyono, 2020) mengungkap bahwa kendala terbesar dalam pembelajaran
online adalah teknis signal dan ketidakmampuan dalam belajar online. Hal ini diperkuat oleh
penelitian (Jamaluddin et al., 2020) kendala tersebut berpengaruh terhadap kondisi psikis siswa
seperti kecemasan siswa. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kecemasan diantaranya belajar
mandiri, menyelesaikan tugas tanpa menundanya, berdiskusi dengan teman atau guru, berdoa,
menyemangati diri sendiri, serta melakukan aktivitas lain seperti menonton film, mendengarkan
musik, istirahat yang cukup, makan, dan olahraga (Oktawirawan, 2020).

Istilah model pembelajaran daring yaitu memanfaatkan akses internet dengan berbagai
aplikasi untuk mendukung pembelajaran dalam hal pembelajaran yang awalnya konvensional
menjadi daring. Penggunaan media elektronik untuk mendukung pembelajaran daring misalnya
komputer, telepon seluler dan sebagainya. Pembelajaran daring dapat melalui aplikasi misalnya
whatssapp, google classroom, e-learning, zoom, edmodo, google meet dan lainnya.

Seiring berjalannya waktu penggunaan zoom dan google meet kurang efektif karena
menghabiskan paket data sangat cepat bandingkan kebutuhan paket data selama corona virus ini
sangat dibutuhkan dan larangan harus keluar rumah juga menghambat dalam membeli paket
data. Hal tersebut diakui oleh para guru, maka dari itu penggunaan semacam zoom dan
google meet dihentikan. Lalu, digantikan dengan via whatssapp yang sangat minim
penggunaan data dan sangat efektif untuk pembelajaran daring (Gon & Rawekar, 2017).

Penerepan Daring tidak sepenuhnya dapat memberikan dampak positif, hal ini berpengaruh
negatif bagi kepribadian dan psikologis siswa, diantaranya :

1. Keefektifan belajar berkurang

2. Kurangnya interaksi sosial dengan yang lainnya

3. Kelambanan perkembangan

4. Kecemasan tinggi

5. Kekebalan tubuh melemah Penerapan tersebut berakibat ke psikis siswa.

Penerapan tersebut berakibat ke psikis siswa. Misalnya hambatan dalam proses mencapai
belajar, sehingga prestasi menurun (Sugiyanto, 2014). Belajar seharusnya pengembangan
pemikiran bukan penyusutan pemikiran, sering pembelajaran tidak dirancang sesuai dengan ilmu
berpikir dan ilmu saraf berbasis otak pendidikan islam. Hambatan belajar juga disebabkan oleh
gangguan pada sistem saraf otak (gangguan neurobiologis) (Idris, 2009). Bukan persoalan otak
saja namun kualitas organ lainnya juga diperlukan (Ratnawati, 2017). Solusi untuk guru/ pengajar
agar siswa tidak mengalami kesulitan belajar adalah ;

1. Guru memberikan materi pembelajaran sebaiknya sehari sebelumnya agar siswa dapat
membaca terlebih dahulu. Hal itu menjadikan siswa dominan bisa lebih memahami.
2. Bila masih ada kesulitan guru dapat menanyakan bagian mana yang belum di pahami oleh
siswa.
3. Tugas yang diberikan ada batas waktu untuk mengumpulkan dan dinilai.
4. Kemudian, Bila tugas sudah diterima segera dikoreksi/dinilai dan hasilnya segera diinfokan
kepada para siswa.
5. Menggunakan pembelajaran melalui media daring yang variatif dan dominan live. Karna
hal itu siswa mampu menyerap materi pelajaran mendekati optimal.
6. Pantau terus menerus perilaku siswa selama mengikuti kegiatanpembelajaran melalui live.
Caranya dengan menghidupkan kamera pada media daring yang digunakan sehingga
kejujurannya dapat dipantau mendekati baik. Akan lebih baik apabila pada pembelajaran
dan penilaian dengan melibatkan orang tua/wali murid bisa membantu mengawasinya
dengan baik di rumah masing-masing.

Selain itu, siswa harus mendapat dukungan untuk memperbaiki atau mengembalikan
psikologis siswa yang baik dan efektif dapat diikuti dengan dukungan sosial berupa perasaan
empati, kepedulian, kepercayaan, memberi saran atau arahan terhadap individu yang bersangkutan
dan dukungan dalam bentuk meluangkan waktu dengan individu karena itu dapat menambah imun
tubuh siswa itu sendiri (Malwa, 2018). Hal tersebut bentuk dukungan seperti itu berdampak baik
kepada psikologis siswa yang awalnya mengalami hambatan- hambatan dalam belajar maupun
mental.

 
SIMPULAN

Pembelajaran daring menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan pembelajaran


konvensional di tengah covid 19 dengan tujuan untuk mencegah penyebaran covid 19. Social
distancing juga diterapkan dilingkungan sekolah dan juga universitas. Maka sekolah maupun
universitas juga diwajibkan untuk belajar dirumah dengan pembelajaran daring. Siswa selalu
menemukan kesulitan dalam proses pembelajaran daring. Hal itu berdampak pada psikologis siswa.
Akibat pembelajaran daring, interaksi sosial dan keefektifan belajar menjadi berkurang, kelambanan
perkembangan, kecemasan yang tinggi dan kekebalan tubuh melemah.

Tidak hanya psikologis siswa terdampak social distancing tetapi juga pembelajaran daring
tersebut menjadi beban untuk siswa karena harus menggunakan handphone atau komputer yang
terlalu sering, bahkan tak jarang siswa menjadi stres karena penerapan sistem daring tersebut.
Pembelajaran daring menjadi keluhan para siswa ditengah covid 19 ini. Sehingga tak jarang
siswa menjadi stres karena tugas yang banyak dengan waktu yang bersamaan dan pengumpulan
yang singkat. Oleh karena itu, penerapan pembelajaran daring layak diterapkan, namun tidak
dengan pemberian tugas yang sangat banyak dengan pengumpulan yang singkat. Untuk
mengurangi kesulitan belajar siswa membutuhkan kreatifitas dari guru dalam menggunakan
model pembelajaran yang sesuai. Selain itu perlu berstrategi dalam menerapkan pembelajaran
daring dengan memandang kesulitas sebagai tantangan pembelajaran sebagai upaya
menciptakan pembelajaran yang lebih baik dan bermakna (Oktiutami, Vera and Syahrial,
Syahrial and Sofwan, 2020).

Siswa juga harus mendapat dukungan untuk memperbaiki atau mengembalikan psikologis
siswa yang baik dan efektif dapat diikuti dengan dukungan sosial berupa perasaan empati,
kepedulian, kepercayaan, memberi saran atau arahan terhadap individu yang bersangkutan dan
dukungan dalam bentuk meluangkan waktu dengan individu karena itu dapat menambah imun
tubuh siswa itu sendiri.

Adapun peran orang tua dalam kesulitan belajar anak Seperti kita ketahui bahwa orang tua
adalah pendidik utama bagi anaknya. Banyak pengaruh yang cukup besar dari pola asuh orang tua.
Oleh karena itu, tanggung jawab orang tua sangat kompleks, mulai dari pendidikan, gaya hidup,
dll. Jadi bagaimana cara agar orang tua bisa mendidik anak dengan baik dan benar sehingga
mereka mampu menghadapi segala tantangan yang akan datang.

“Keluarga berperan penting dalam menanamkan kebiasaan dan pola tingkah laku, serta
menanamkan nilai, agama, dan moral sesuai dengan usia dan budaya di keluarganya.” ucap zahrok.
Konsep pembelajaran jarak jauh menuntut orang tua bisa menggunakan teknologi. Orang
tua yang akan mengajarkan teknologi tersebut kepada anak, sehingga orang tua harus kreatif dan
inovatif dalam menyiapkan pelaksanaan proses pembelajaran daring dan dapat memberikan
bimbingan atau tuntutan kepada anak agar bisa memanfaatkan akses teknologi modern dalam
proses pembelajaran yang nanti akan meningkatkan kualitas dari anak itu sendiri. 
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, I. (2018). Proses Pembelajaran Digital dalam Era Revolusi Industri 4 .0 Era
Disrupsi Teknologi. Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi, 1–13.Hartanto, W.
(2016). Penggunaan E-Learning sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(1),
1–18.
Anugrahana, A. (2021). Analisis Kemampuan Pemahaman Kognitif Dan Kesulitan Belajar
Matematika Konsep “Logika” Dengan Model Pembelajaran Daring. Scholaria: Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, 11(1), 37–46.
Ari, I. N., & Sihombing, Y. (2017). Deskripsi Kesulitan Belajar Peserta Didik dan Faktor
Penyebabnya dalam Memahami Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 2 Bengkayang.
Jurnal Penelitian Fisika Dan Aplikasinya, Vol.7 No.1, 44–53.
Cruz, A. P. S. (2013). Analisis Deskriptif Hasil Belajar Pembelajaran Tatap Muka dan
Pembelajaran Daring Menurut Gaya Belajar Mahasiswa. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Chaterine, R. N. 2020. Siswa belajar dari rumah, KPAI: Anak-anak stres dikasih banyak
tugas. Detik News.
Fauzy, A., & Nurfauziah, P. (2021). Kesulitan Pembelajaran Daring Matematika Pada
Masa Pandemi COVID-19 di SMP Muslimin Cililin. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan
Matematika, 5(1),551–561.
Fokus Konseling. Jurnal Fokus Konseling, Vol.2 No.2, 144–159.
Gon, S., & Rawekar, A. (2017). Effectivity of E-Learning through Whatsapp as a
Teaching Learning Tool.MVP Journal of Medical Sciences, 4(1), 19-25.
Gumilang, G. S. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bimbingan dan
Konseling. Jurnal.

Handayani, D., Hadi, R, D., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020). Penyakit
Virus Corona2019. Jurnal Respirologi Indonesia, Vol.40 No., 119–129.
Idris, R. (2009). Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi Kognitif.
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 12(2).
Ilpaj, S. M., & Nurwati, N. (2020). Analisis Pengaruh Tingkat Kematian Akibat
COVID-19 terhadap
Ismail. (2016). Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Aktif di
Sekolah. Jurnal
Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah, E. (2020). Pembelajaran Daring
Masa Pandemik Covid-19 Pada Calon Guru : Hambatan, Solusi dan Proyeksi. Karya Tulis Ilmiah
UIN Sunan Gunung Djjati Bandung, 1–10. http://digilib.uinsgd.ac.id/30518/
Januarti, N. K., Dibia, I. K., & Widiana, I. W. (2016). Analisis Kesulitan Belajar dalam
Pembelajaran Membaca Cepat Siswa Kelas V SD Gugus VI Kecamatan Abang. E-Journal PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha, 4(1), 1–10.
Kesehatan Mental Masyarakat di Indonesia. Jurnal Pekerjaan Sosial, Vol.3 No.1, 16–
28.Edukasi, Vol.2 No.1, 30–43.
Kuntarto, Eko. 2017. KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN DARING DALAM
PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI. Indonesian Language
Education and Literature,03, 102.
Kuo, et al. (2014). Interaction, Internet self- efficacy, and self-regulated learning as
predictors of student satisfaction in online education courses.Volume 20, pages 35-50.
Kusniyah & Hakim,L.2019.Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring: Sebuah Bukti pada
Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Pemikirandan Penelitian Pendidikan, Vol. 17No.1.
Lexy J. Moleong,D.M.(2017).Metodologi Penelitian Kualitatif. PT.Remaja Rosdakarya
Malwa, R. U. (2018). Dukungan Sosial Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Putra Tahfidz
Al-Qur’an. Psikis: Jurnal Psikologi Islami, 3(2),137–144.
Learning Tool. MVP Journal of Medical Sciences, 4(1), 19.
Malwa, R. U. (2018). Dukungan Sosial Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Putra.
Mobile Learning: an Application of Mobile and Wireless Technologies in Nigerian
Learning System.6International Journal of ComputerScience and Network Security,
8(11):386-392.
Morgan, H. (2020). Best Practices for Implementing Remote Learning during a Pandemic.
The Clearing House: A Journal of Educational Strategies, Issues and Ideas, 93(3),134–140.
Oktawirawan, Dwi, Hardani. 2020. Faktor Pemicu Kecemasan Siswa dalam
Melakukan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. JIUBJ : Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 20(2), Juli 2020, 541-544.
Pakpahan, R., & Fitriani, Y. (2020). Analisa pemanfaatan teknologi informasi dalam
pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi virus corona covid-19. JISAMAR: Journal of
Information System, Applied, Management, Accounting and Research, 4(2), 30–36.
Pangondian, R.A.,Santosa, P. I.,& Nugroho,E. (2019). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kesuksesan Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0. Seminar
Nasional Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS), 1(1), 56–60.
Purwanto dkk. 2020. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19.
Raharjo, D. B., & Sari, R. R. N. (2020, March 19). Belajar online di tengah
corona, ada siswa mengeluh tensi darah naik.
Ratnawati. (2017). Signifikansi penguasaan guru terhadap psikologi siswa dalam
proses belajar mengajar. Terampil Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 4(2), 48–64.
Sukmawati. (2020). Implementasi Pemanfaatan Google Classroom Dalam Proses
Pembelajaran Online di Era Industri 4 . 0. 8(1).
Tahfidz Al-Qur’an. Psikis: Jurnal Psikologi Islami, 3(2), 137–144.
Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Journal of Education,
Psychology, and Counselling. Volume 2 No. 1.

You might also like