Oleh : Simon Sani Kleden S.Kep, Ns. M.

Kep
simon_adhe@yahoo.com
Matthias Schleiden and Theodor Schwann (1830) , boldly asserted that all
living things are composed of cells.

Sperma

Ovum

Rudolf Virchow (1858) extended this idea by contending

that cells arise only from other cells.
SEL : Unit terkecil dari makhluk hidup (manusia)
JARINGAN Kumpulan sel-sel yang yg serupa Bentuk, ukuran dan fungsinya.
ORGAN : Kumpulan jaringan yang menjadi satu dan mempunyai fungsi khusus
SISTEM ORGAN : Sekumpulan dari organ dan terorganisir dalam melakukan fungsi tertentu
Setiap jenis sel Memiliki suatu fungsi tertentu.
Misalnya sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan

Semua Sel Memiliki fungsi dasar kehidupan seperti nutrisi, eliminasi dan reproduksi.
Tersusun Dari : Lemak , Protein dan Karbohidrat
DILUAR SEL Molekul
(EXTRACELL) karbohidrat
Molekul Lemak Molekul protein
Phopolipid Glikoprotein
kolesterol

DIDALAM SEL
(INTRACELL)

:
Lemak phopolipid , sphingomyelin, Cholesterol
Proteins : Carbohydrates ( glycocalyx)
A. Integral proteins : Berfungsi Sebagai
Hydrophilic ( Suka air) Tertanam / menembus pengenalan sel dengan
pada 2 lapisan lemak sel-sel lain
Hydrophobic (Takur Air) (glycoproteins.)
B. Peripheral proteins
Berpindah tempat dan menjaga Menempel pada
stabilitas membran permukaan membran
Menjaga tekanan permukaan
membran
The functions of the plasma membrane relate to its
location at the interface between the cell’s exterior and
interior:
1) The plasma membrane provides a protective barrier
against substances and forces outside the cell
2) Some of the membrane proteins act as receptors.
Membrane receptors act as part of the body’s cellular
communication system.
3) The plasma membrane controls which substances can
enter and leave the cell ( selectively permeable)
Impermeable : barrier that allows some substances to
pass between the intracellular and extracellular fluids
while preventing others from doing so.
Permeability is the property of the plasma membrane that determines precisely
which substances can enter or leave the cytoplasm

Impermeable A membrane through which nothing can pass

Protein, enzim, dan hormon

freely permeable A membrane through which any substance can pass without difficu
Zat yang larut dalam lemak, tidak bermuatan/netral, molekul-molekul asam amino, asam lemak,
gliserol, gula sederhana, air, elektrolit lemah, Karbondioksida , Oksigen

Because the permeability of plasma membranes lies somewhere between those

extremes, plasma membranes are called selectively permeable.
Selectively permeable membrane permits the free passage of some
materials and restricts the passage of others
POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG Pendidikan Tenaga Kesehatan Profesional
JLN. EL – TARI II LILIBA KUPANG - NTT

CAIRAN, ELEKTROLIT DAN DARAH

(Kebutuhan dan Permasalahannya)

Oleh : Simon Sani Kleden, SKep. Ns, M.Kep

Design By : Simon Sani Kleden, SKep, NS.

POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG Pendidikan Tenaga Kesehatan Profesional
JLN. EL – TARI II LILIBA KUPANG - NTT

Water Gain Water Loss

Food And Drink

2,2 L/hari Insensible Water Loss
Skin and Lung 0,9 L / hari

Metabolisme Urine 1,5 L / hari

0,3 L/hari
C6H1206 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + ATP
Feses 0,1 L / hari

Design By : Simon Sani Kleden, SKep, NS.

POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG Pendidikan Tenaga Kesehatan Profesional
JLN. EL – TARI II LILIBA KUPANG - NTT

Total Volume Cairan Tubuh

40 Liter, 60 % dari Berat Badan

ECS
15 Liter / 20 % BB

Plasma
ICS Interstitial
fluid volume
Volume
3 Liter
25 Liter/40 % BB 12 L / 80 % Of ECS
20 % of ECF

Design By : Simon Sani Kleden, SKep, NS.

POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG Pendidikan Tenaga Kesehatan Profesional
JLN. EL – TARI II LILIBA KUPANG - NTT

Komposisi cairan Tubuh

Elektrolit
Unsur atau senyawa yang bila dilarutkan dalam air terurai
menjadi ion-ion yang mampu mengangkut arus listrik
– ION YANG BERMUATAN POSITIF ( KATION ), SEPERTI ; Na+, K+, Ca2+, Mg2+.
– ION YANG BERMUATAN NEGATIF ( ANION ), SEPERTI ; HCO-3 , HPO -4, H 2PO – ,
4 CL-

Mineral
Bekerja sebagai katalisator pada reaksi syaraf, kontraksi otot
dan metabolisme
Sel
– RBC dan WBC
– Berlokasi di cairan tubuh
– Unit fungsional dasar semua kehidupan jaringan

Design By : Simon Sani Kleden, SKep, NS.

Staf Pengajar Pada Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kupang
 PENGATURAN KESEIMBANGAN
CAIRAN
Pengaturan volume ekstraseluler
Mempertahankan input dan output cairan eksternal
water turnover (tubuh-lingkungan), internal water
turnover (perpindahan antar kompartemen filtrasi
reabsorbsi di ginjal)
Mempertahankan keseimbangan garam (Na) peran
ginjal

Pengaturan osmolalitas cairan ekstrasel

Adanya respon haus
Adanya sistem pelepasan vasopresin/hormon
antidiuretik dan respon yang adekuat
 Fungsi Ginjal dalam keseimbangan cairan

Pengaturan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)/ Glomerulus Filtration

Rate (GFR).
Pengaturan reabsorbsi di tubulus ginjal

Vasopressin/ADH dilepaskan oleh hipofisis sebagai respon terhadap

peningkatan osmolaritas darah (penurunan volume darah).
Menyebabkan retensi cairan dan vasokontriksi pembuluh darah
Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan
retensi Na+ di tubulus distal dan collecting. Retensi Na+
meningkatkan retensi air sehingga meningkatkan volume plasma
dan menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri.
Atrial Natriuretic Peptide (ANP) atau hormon atriopeptin menurunkan
reabsorbsi natrium dan air. Hormon ini disekresi leh sel atrium
jantung jika mengalami distensi peningkatan volume plasma.
 PERANAN Na+ dan K+
Na+
Sebagian besar terdapat pada kompartemen ekstraseluler (ECF)
Merupakan kation utama/terbanyak cairan ekstraseluler (termasuk
intravaskuler)
Perubahan konsentrasi Na+ (hipo dan hipernatremi) berhubungan
dengan gangguan pada keseimbangan cairan
Keseimbangan intake dan ekresi Na+ diatur melalui sistem yang
kompleks via ginjal
Secara normal keseimbangan Na+ dipertahankan tanpa timbulnya
edema dan perubahan tekanan darah

Abbreviations: ECF, extracellular fluid

K+
Kalium (K+) 97% berada dalam kompartemen intraseluler (ICF) dan
2-3% di kompartemen ekstrasel (ECF)
Walaupun sedikit (2-3% ECF) K+ memainkan peran yang sangat
penting untuk fungsi persyarafan otot (neuromuskuler).
Kadar serum kalium normal berkisar 3.5 mEq - 5.5 mEq/liter,
K+ akan berpindah secara teratur dari dan keluar sel tergantung
kebutuhan dari tubuh sendiri dengan bantuan pompa Na-K.
1. RANGSANG HAUS PADA
KONDISI DEHIRASI

Pathways Through Which

Dehydration Stimulates
Hypothalamic Thirst
Centers
Respon kekurangan
cairan (DEHIDRASI)
2. Peranan Anti Diuretic
Hormone (ADH)

Role of ADH in
Water Balance
Summary of Hormones Involved
in Water Balance
MEKANISME TUBUH MENCEGAH
OVERHIDRATION
Elektrolit
Summary of Hormones Involved
in Sodium Balance
 Hiponatremi dan hipernatremi
Electrolyte Cause Symptoms

Hyponatremia Decreased intake Muscular weakness

Low Sodium Increased loss through vomiting, dizziness, headache,
(<130 mEq/l) diarrhea, aldosterone deficiency, hypotension,
Normal Range: Diuretics tachycardia, shock,
mental confusion, and
(135-142 mEq/l) coma

Hypernatremia Dehydration, excessive sodium intake, Intense thirst,

High Sodium or excessive sodium in intravenous hypertension, edema,
(> 150mEq/l) fluids agitation, convulsions
Summary of Hormones Involved
in Potassium Balance
Hipokalemia dan hyperkalemia
Electrolyte Causes Symptoms

Hypokalemia Excessive loss through Muscle fatigue and

Low Potassium vomiting and diarrhea, flaccid paralysis, mental
(<2 mEq/l) decreased intake, confusion, polyuria,
hyperaldosteronism, shallow respirations,
Normal Range: kidney disease arrhythmias
(3.8 – 5.0 mEq/l)

Hyperkalemia Excessive intake, renal Irritability, nausea,

High Potassium failure, aldosterone vomiting, diarrhea,
(>8 mEq/l) deficiency muscular weakness,
ventricular fibrillation
TERIMAKASIH