You are on page 1of 12

THE EFFECT OF VARIED CONCENTRATION TAMARIND (Tamarindus

indica L) EXTRACT AND THE SOAKING TIME ON THE REDUCTION


LEVEL OF HEAVY METALS PLUMBUM (Pb) AND CADMIUM (Cd) IN
THE CLAM (Anadara granosa) BLOOD

Lydia Mia Edina1), Sumarto2) and Edison2)


Email: lydiaedinaz@gmail.com

ABSTRACT

This research aimed to determine the optimum concentration of tamarind


extract and soaking time to reduce the heavy metals Pb and Cd in the blood of
clam (Anadara granosa). The research was used the experimental method and
designed as Factorial Completely Randomized Design. The clam was soaked into
the solution of tamarind extract at 4 level concentrations, namely: without extract
tamarind (K0), 10% tamarind (K10), 15% tamarind (K15), and 20% tamarind (K20),
combined to 3 varied soaking time, namely: 60 minutes (W60), 90 minutes (W90),
and 120 minutes (W120). All samples were assessed for their organoleptic
characteristics and their metal Pb and Cd levels. The results showed that the
treatment of soaking the clam into the 20% tamarind extract for 90 minutes was
indicated the best treatment. It showed that the reduction of heavy metal up to the
lowest level, those were Pb at 66,33% and Cd at 76,63%. Soaked clam blood
soaked into the tamarind extract was affecting to their organoleptic characteristic,
included to their consistence, taste and texture. The higher concentration of
tamarind and the longer soaking time, the more little blackish brown and pale
their consistance and the more acid tasted and quite clay of their texture.

Keywords: Anadara granosa, concentration, heavy metals, soaking time


Tamarindus indica L,

1)
Student of the Faculty of Fisheries and Marine, University of Riau
2)
Lecturer of the Faculty of Fisheries and Marine, University of Riau

Hal |1
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ASAM JAWA
(Tamarindus indica L) DAN LAMA WAKTU PERENDAMAN TERHADAP
PENURUNAN KADAR LOGAM BERAT Timbal (Pb) DAN Kadmium (Cd)
PADA KERANG DARAH (Anadara granosa)

Lydia Mia Edina1), Sumarto2) dan Edison2)


Email: lydiaedinaz@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi asam jawa dan


waktu perendaman yang tepat terhadap penurunan kadar logam Pb dan Cd pada
kerang darah. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan
perlakuan ekstrak asam jawa yang terdiri dari 4 taraf adalah tanpa ekstrak asam
jawa (K0), 10% ekstrak asam jawa (K10), 15% ekstrak asam jawa (K15), 20%
ekstrak asam jawa (K20) dan dengan waktu perendaman terdiri dari 3 taraf 60
menit (W60), 90 menit (W90), 120 menit (W120). Parameter yang diuji analisis
kadar logam Pb dan Cd dan organoleptik. Hasil penelitian terbaik yang diperoleh
berdasarkan daya reduksi logam Pb adalah ekstrak asam jawa 20% dengan waktu
90 menit (66,33%) dan reduksi logam Cd pada perlakuan 20% dengan waktu 90
menit (76,63%). Perendaman kerang darah menggunakan ekstrak asam jawa
memberikan pengaruh nyata terhadap mutu organoleptik rupa, rasa dan tekstur.
Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan dan semakin lama perendaman
menyebabkan rupa sedikit coklat kehitaman dan pucat, rasa semakin berasa asam
dan tekstur sedikit kaku.

Kata kunci: Asam jawa, kerang darah, konsenstrasi, logam berat, waktu
perendaman.
1)
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
2)
Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Hal |2
PENDAHULUAN tersebut harus dijaga keberadaannya
Kerang darah merupakan makanan dan harus diketahui terlebih dahulu
laut yang banyak digemari oleh informasi kerang tersebut secara
masyarakat Indonesia karena harganya biologi dengan mengetahui logam
yang terjangkau dan nilai gizinya yang berat yang terakumulasi di dalam
cukup tinggi. Kerang darah merupakan tubuhnya. Kerang darah
salah satu biota laut yang dapat (Anadaragranosa) merupakan salah
digunakan sebagai bioindikator tingkat satu bioindikator pencemaran logam
pencemaran air laut. Sifat kerang yang berat seperti kadmium (Cd) dan timbal
menetap di suatu tempat karena (Pb).
pergerakan yang lambat, dan bersifat Logam-logam berat dapat
filter feeder (menyaring air untuk terakumulasi ke dalam tubuh biota-
mendapatkan makanan), menyebabkan biota yang ada di perairan misalnya
kerang rentan terkena bahan polusi air, pada kerang yang memiliki sifat yang
terutama logam berat yang bersifat filter feeder dengan didukung
akumulatif dalam tubuh kerang pergerakannya yang lambat sehingga
(Darmono, 2001). Dalam akan sangat sulit kerang menghindar
pertumbuhannya, kerang darah dapat dari kondisi yang tercemar oleh
mengakumulasi logam berat dalam logam-logam berat. Sifatnya filter
tubuhnya jika hidup pada perairan feeder membuat kerang merupakan
yang terkontaminasi logam berat. biota yang paling besar
Kerang darah merupakan organisme mengakumulasi logam berat dibanding
air yang hidup menetap dan biota air lainnya (Beasley, 1988).
berkembang biak pada tekanan Asam jawa merupakan salah satu
ekologis yang tinggi, sehingga proses tumbuhan tropis. Menurut Napitupulu
biokonsentrasi dan bioakumulasi (2011), asam jawa mengandung 15%
terjadi secara intensif (Suwignyo, asam sitrat. Asam sitrat memiliki 3
2005). gugus karboksilat sehingga daya
Kerang darah Anadara granosa ikatnya terhadap Pb sangatlah kuat jika
merupakan salah satu sumber daya dibandingkan dengan sekuestran yang
bernilai ekonomis dan memiliki lainnya.
banyak kandungan protein yang sering Asam organik yang dihasilkan dari
dikonsumsi oleh manusia. Kadar buah asam jawa aman untuk
protein pada kerang darah (Anadara digunakan pada bahan pangan, selain
granosa) mencapai 11,84% mudah didapat harga asam jawa yang
(Daluningrum, 2009). Memiliki terjangkau dapat digunakan sebagai
potensi sebagai sumber daya alam sukuestran, meskipun daya reduksinya
yang bernilai ekonomis dan memiliki tidak secepat asam sitrat comersial.
protein yang tinggi maka, kerang Menurut penelitian sebelumnya,

Hal |3
bahwa perendaman dengan asam jawa kertas saring, pipet tetes, baskom, dan
25% pada udang putih dapat cup plastik.
menurukan kandungan logam Cd Metode yang digunakan dalam
sebesar 0,084% selama perendaman 90 penelitian adalah metode eksperimen
menit. Penelitian lainnya menyatakan yaitu melakukan percobaan secara
dengan perendaman asam jawa 5%, langsung uji pengaruh konsentrasi
10% dan 15% dapat menurukan kadar ekstrak asam jawa (Tamarindus indica
logam Pb sebesar 27,87%, 32,92%, L) dan lama waktu perendaman
serta 40,79% selama perendaman 1 terhadap penurunan kadar logam berat
jam. Pb dan Cd pada kerang darah
Untuk dapat mengurangi resiko (Anadara granosa).
akibat bahaya yang disebabkan oleh Rancangan penelitian yang
logam yang terakumulasi pada kerang digunakan adalah Rancangan Acak
darah, penulis tertarik untuk Lengkap (RAL) faktorial, dimana
melakukan penelitian mengenai perlakuan ekstrak asam jawa
konsentrasi penggunaan asam jawa dilambangkan dengan (K) sebagai
dan lama waktu perendaman terhadap faktor pertama terdiri dari empat taraf
penurunan kadar logam Pb dan Cd yaitu, K0 (0%), K10 (10%), K15 (15%),
pada kerang darah (Anadara granosa). K20 (20%). Perlakuan waktu (W)
METODE PENELITIAN sebagai faktor kedua, terdiri dari tiga
Penelitian ini dilaksanakan taraf yaitu W60 (60 menit) ,W90 (90
pada bulan Maret 2017 yang bertempat menit) dan W120 (120 menit) dengan
di Laboraturium Pengolahan Hasil tiga kali ulangan, sehingga total unit
Perikanan, Laboratorium Kimia Hasil perlakuan menjadi 12 unit perlakuan.
Perikanan Fakultas Perikanan dan Parameter mutu yang digunakan
Kelautan dan Laboraturium Tanah adalah uji kandungan logam dan uji
Fakultas Peratanian, Universitas Riau. organoleptik.
Bahan yang digunakan dalam Preparasi sampel Kerang Darah
penelitian ini adalah Kerang darah (Anadara granosa) diambil sebanyak 5
(Anadara granosa), asam jawa kg, dicuci dengan air bersih dan
(Tamarindus indica L), larutan HNO3, dibilias dengan air bersih (mengalir).
larutan baku Pb dan Cd, aquades. Kemudian cangkang kerang dibuka,
Alat yang digunakan dalam pisahkan daging dengan kulit. Setelah
penelitian ini adalah, SSA didapat daging kerang darah dilakukan
(Spektrofotometer Serapan Atom) pencucian kembali dan kemudian
sebagai alat pendeteksi kadar logam ditiriskan sampai tidak ada air yang
dalam sampel. Lemari asam, penangas menetes. Selanjutnya kerang darah
air, timbangan analitik, corong biasa, yang telah berkurang kadar airnya
beaker glas, gelas ukur, tabung reaksi, dilakukan perendaman dengan asam

Hal |4
jawa dengan konsentrasi 0%, dan lama waktu perendaman ekstrak
10%,15% dan 20% dengan lama waktu asam jawa memberikan pengaruh
60 menit, 90 menit dan 120 menit. nyata terhadap penurunankadar logam
Kerang hasil perendaman ditiriskan berat Pb pada kerang darah yang
kembali untuk menurunkan kadar air. berarti H0 ditolak, selanjutnya
Selanjutnya kerang yang telah diberi dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur
perlakuan dilakukan analisis logam (BNJ) dimana F.hit (10.52) > F.tab
berat dengan menggunakan SSA (2.93). Daya reduksi tertinggi terdapat
(Spektrofotometer Serapan Atom) dan pada perlakuan K20W120, sedangkan
pengujian organoleptik. daya reduksi terendah terdapat pada
Analisis kandungan logam berat perlakuan K10W60. Penggunaan asam
pada kerang darah menggunakan jawa dapat menurunkan kandungan
metoda destruksi basah. Sampel logam Pb pada bahan pangan.
kerang darah ditimbang sebanyak 1 gr Manahan (1997) menambahkan asam
kemudian sampel dimasukkan cuka, asam jawa, dan jeruk nipis
kedalam tabung reaksi. Selanjutnya mempunyai gugus karboksilat dan
sampel padat ditambah 10 ml HNO3. hidroksil sehingga dapat dimanfaatkan
Kemudian lakukan destruksi basah di sebagai chelating agent. Peningkatan
dalam ruang asam diatas penangas air daya reduksi asam jawa terhadap
selama 3 jam. Setelah sampel logam berat Pb disebabkan karena
didestruksi, sampel didinginkan dan asam jawa mengandung asam sitrat
ditambahkan 3 tetes H2O2. Selanjutnya sebesar 15% (Napitupulu, 2011).
sampel cair disaring menggunakan Asam jawa merupakan bahan
kertas saring dan tambahkan aquadest alami yang dapat dimanfaatkan
sampai batas 50 ml. sebagai chealating agent yang aman
HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan pada bahan pangan. Asam
1. Daya Reduksi Logam Timbal jawa mengandung beberapa senyawa
(Pb)
Hasil daya reduksi ekstrak asam jawa terhadap logam timbal (Pb) pada
kerang darah dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Daya reduksi (%) logam berat Pb pada kerang darah
Waktu Perendaman
Konsentrasi
60 Menit (W60) 90 Menit (W90) 120 Menit (W120)
a b
10% (K10) 34.41 38.90 47.84c
15% (K15) 48.35cd 55.38e 61.51f
20% (K20) 64.23fg 66.33 gh 69.89h

Berdasarkan analisis variansi asam, salah satunya asam sitrat yang


dijelaskan bahwa interaksi konsentrasi efektif dalam mereduksi logam berat.

Hal |5
Asam sitrat merupakan pelarut protik mudah lepas. Namun jika dilihat dari
hidrofolik (polar) seperti air dan hasil analisis variansi, perlakuan
etanol. Asam sitrat memiliki konstanta konsentrsai 20% dan lama waktu
dielektrik yang sedang yaitu 6,2 perendaman 90 menit (K20W90)
sehingga bisa melarutkan baik merupakan perlakuan yang optimum
senyawa polar seperti gula dan garam dalam menurunkan kadar logam Pb.
organik maupun senyawa nonpolar Hal ini dapat terjadi karena diduga
seperti minyak dan unsur-unsur seperti pada konsentrasi ekstrak asam jawa
sulfur dan iodine termasuk Pb 20% semua gugus karboksilat pada
didalamnya (Pudjiadi, 2005). Asam asam sitrat mengalami deprotonisasi
sitrat memiliki 3 gugus karboksilat yang semakin optimal (secara
sehingga daya ikatnya terhadap Pb keseluruhan telah bekerja mengikat
sangatlah kuat jika dibandingkan Pb atau bisa disebut mengalami titik
dengan sekuestran yang lainnya. jenuh) (Rosyida, 2014), sehingga
Gugus karboksil ini melepas proton saat konsentrasi 20% dan lama waktu
dan menghasilkan ion sitrat. perendaman 90 menit tidak
Kemudian ion sitrat dapat bereaksi menghasilkan perbedaan penurunan
banyak ion logam membentuk garam kadar Pb yang nyata dengan
sitrat. konsentrasi 20% dan lama waktu
Peningkatan konsentrasi asam perendaman 12 menit. Sejalan dengan
berpengaruh terhadap penurunan penelitian Muchlisyiyah (2014), yang
kadar logam berat. Semakin tinggi menyatakan penggunaan konsentrasi
konsentrasi asam yang digunakan asam jawa 15% dapat menurunkan
maka semakin banyak jumlah ion kandungan logam Pb sebesar 40,79
logam yang terikat. Lily (2002) pada kupang dan daya reduksi asam
mengatakan jumlah hidrogen yang jawa lebih kuat dibanding belimbing
berkompetisi dengan ion logam wuluh.
sehingga kekuatan ikatan logam 2. Daya Reduksi Logam Kadmium
dalam protein semakin berkurang dan (Cd)

Hasil daya reduksi ekstrak asam jawa terhadap logam timbal (Pb) pada
kerang darah dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Daya reduksi (%) logam berat Cd pada kerang darah
Waktu Perendaman
Konsentrasi
60 Menit (W60) 90 Menit (W90) 120 Menit (W120)
a bc
10% (K10) 23.81 38.87 41.91d
15% (K15) 38.44b 49.52e 54.91f
20% (K20) 59.72g 68.20gh 76.63i

Hal |6
Berdasarkan analisis variansi kadar logam Cd pada kerang darah.
dijelaskan bahwa interaksi konsentrasi Demikian juga halnya dengan
dan lama waktu perendaman ekstrak penelitian Armanda (2009) yang
asam jawa memberikan pengaruh
menyatakan bahwa adanya perbedaan
nyata terhadap peunurunan kadar
logam berat Cd pada kerang darah waktu memberikan pengaruh nyata
yang berarti H0 ditolak, selanjutnya terhadap penurunan kadar Cd.
dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur Kandungan logam berat Cd pada
(BNJ) dimana F.hit (8.10) > F.tab (2.93). kerang darah disebabkan oleh
Hasil uji BNJ menyatakan perlakuan pencemaran perairan yang dihasilkan
K15W60 tidak berbeda nyata dengan dari buangan limbah industry dan
perlakuan K10W90 pada tingkat
lainnya. Dengan sifat kerang yang
kepercayaan 95%. Dari hasil penelitian
yang telah dilakukan dapat ditentukan filter feeder, kerang darah lebih besar
bahwa interaksi perlakuan terbaik mengakumulasi logam dibanding
adalah K20W120. Daya reduksi tertinggi bahan pangan perairan lainnya.
terdapat pada perlakuan K20W120, Kandungan logam Cd pada kerang
sedangkan daya reduksi terendah darah dapat menyebabkan keracunan
terdapat pada perlakuan K10W60. bagi yang mengkonsumsinya jika
Peningkatan daya reduksi
sudah melewati batas. Persyaratan
disebabkan oleh asam jawa
batas konsumsi logam Cd pada kelas
mengandung asam sitrat yang cukup
bivalve molluska <1,0 ppm (SNI 01-
tinggi yaitu 15%. Asam sitrat dapat
2896-1998).
mengikat ion logamdan merupakan
Menurut Darmono (1995), daya
salah satu senyawa asam yang efektif
penetrasi logam Cd kedalam kerang
dalam menurukan kandungan logam.
lebih besar dibandingkan logam Pb
Sehingga bahan pangan yang diberi
dan Cr. Namun pernyataan ini berbeda
perlakuan yang mengandung asam
dengan penelitian yang telah
sitrat akan dapat berkurang kandungan
dilakukan. Pada penelitian ini
logam didalamnya. Kandungan kimia
kandungan logam Pb lebih besar
pada asam jawa yang berperan pada
terakumulasi pada kerang darah
penurunan kadar logam adalah asam
dibanding logam Cd. Perbedaan ini
sitrat. Semakin tinggi konsentrasi
dapat disebabkan kondisi lingkungan
suatu larutan, semakin cepat larutan
sekitar habitat kerang darah, dimana
tersebut untuk bereaksi dengan
kandungan logam Cd nya lebih sedikit
senyawa lain. Dari hasil anava (tabel dibanding kandungan logam Pb. Pada
2) dapat dilihat bahwa ada perbedaan dasarnya tinggi atau rendahnya suatu
yang significan antara pelakuan 60 kandungan logam pada perairan
menit, 90 menit dan 120 menit. Hal ini dipengaruhi olehh buangan limbah ke
berarti perbedaan waktu memberikan perairan
hasil yang nyata terhadap penurunan .

Hal |7
3. Nilai Rupa warna sampel akan semakin gelap dan
menurunkan nilai kecerahan sampel.
Nilai rupa yang dihasilkan dari
perendaman dengan ekstarak asam Nilai rata-rata terendah dari penliaian
jawa dan lama waktu berbeda dapat rupa pada kerang darah hasil
dilihat pada Tabel 3. perendaman asam jawa yaitu dengan

Tabel 3. Nilai rata-rata rupa kerang darah dengan perendaman asam jawa dan
lama waktu berbeda.
Waktu Perendaman
Konsentrasi
60 Menit (W60) 90 Menit (W90) 120 Menit(W120)
l k
0% (K0) 8.31 8.07 7.53ij
10% (K10) 7.19hi 6.73gh 6.15f
15% (K15) 6.28fg 5.61e 4.89c
20% (K20) 5.08cd 4.12b 3.61a

Berdasarkan hasil analisis variansi krakteristik kurang cerah, coklat


(ANAVA) menunjukan bahwa kekuningan dan kurang menarik.
perendaman dengan asam jawa Warna merupakan parameter yang
berpengaruh nyata terhadap nilai rupa menentukan kesukaan konsumen
kerang darah, dimana F.hit (4.12) > terhadap suatu produk.Warna yang
F.tab (2.51) yang berarti H0 ditolak. menarik dapat menimbulkan kesukaan
Dari hasil penelitian yang telah pada konsumen. Mustain, (2002)
dilakukan dapat ditentukan bahwa menyatakan warna merupakan hal
interaksi perlakuan terbaik adalah penting bagi makanan, baik bagi
K0W60. makanan yang diproses maupun yang
Asam jawa mempengaruhi nilai tidak melalaui proses pembuatan.
rupa dari kerang darah yang direndam, Rupa dan warna juga memberikan
karena asam jawa memiliki warna petunjuk mengenai perubahan kimia
coklat kehitaman. Sehingga semakin dalam makanan.
tinggi konsentrasi dan lama waktu 4. Nilai Rasa
perendaman yang diberikan makan
Nilai rasa yang dihasilkan dari
Tabel 4. Nilai rata-rata rasa kerang darah dengan perendaman asam jawa dan lama
waktu berbeda.
Waktu Perendaman
Konsentrasi
60 Menit (W60) 90 Menit (W90) 120 Menit (W120)
k jk
0% (K0) 8.57 8.17 7.99j
10% (K10) 6.55i 6.09gh 5.43de
15% (K15) 5.93g 5.43def 4.52b
20% (K20) 5.13d 4.55bc 3.69a

Hal |8
perendaman dengan ekstarak asam tubuh kerang, sehingga asam terbentuk
jawa dan lama waktu berbeda dapat di kerang darah. Karena jumlah
dilihat pada Tabel 4. senyawa asam yang cukup banyak dan
Berdasarakan hasil analisis
dalam jumlah yang cukup tinggi,
variansi (ANAVA) menunjukkan
setelah dilakukan pengukusan, rasa
bahwa kerang darah yang direndam
asampun tidak berkurang.
dengan menggunakan asam jawa
5. Nilai Tekstur
berpengaruh nyata terhadap nlai rasa
Nilai tekstur yang dihasilkan dari
kerang darah, dimana F.hit (6.74) >
perendaman dengan ekstarak asam
F.tab (2.51) yang berarti H0 ditolak.
jawa dan lama waktu berbeda dapat
Dari hasil penelitian yang telah
dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Nilai rata-rata tekstur kerang darah dengan perendaman asam jawa dan
lama waktu berbeda.
Waktu Perendaman
Konsentrasi
60 Menit (W60) 90 Menit (W90) 120 Menit (W120)
l jk
0% (K0) 8.31 7.93 7.61 j
10% (K10) 7.13i 6.31 h 5.24de
15% (K15) 5.83fg 5.48ef 4.65c
20% (K20) 5.08d 3.93b 3.45 a

dilakukan dapat ditentukan bahwa Berdasarakan hasil analisis


interaksi perlakuan terbaik adalah variansi (ANAVA) menunjukkan
K0W60. Perlakuan perendaman kerang bahwa kerang darah yang direndam
darah pada ekstrak asam jawa dengan menggunakan asam jawa
mempengaruhi nilai rasa. Dimana berpengaruh nyata terhadap nlai rasa
kerang darah yang di rendaman kerang darah, dimana F.hit (19.46) >
dengan konsentrasi yang semakin F.tab (2.51) yang berarti H0 ditolak.
tinggi dan waktu perendaman yang Dari hasil penelitian yang telah
semakin lama menyebabkan kerang dilakukan dapat ditentukan bahwa
darah memiliki rasa asam. Heyne interaksi perlakuan terbaik adalah
(1987) menjelaskan hal ini disebabkan K0W60.
karena kandungan asam-asam organik Perlakuan perendaman kerang
seperti asam malat, asam suksinat dan darah pada ekstrak asam jawa
asam yang paling dominan pada asam mempengaruhi tesktur dari kerang
jawa yaitu asam sitrat sebesar 15%. darah tersebut. Dari tabel diatas dapat
Proses terbentuknya asam pada dijelaskan bahwa semakin tinggi
kerang hasil perendaman yaitu akibat konsentrasi dan semakin lama waktu
senyawa asam yang terkandung dalam perendaman maka nilai mutu tekstur
asam jawa berikatan dengan jaringan

Hal |9
akan semakin rendah. Hal ini 2. Perendaman kerang darah
disebabkan karena protein yang menggunakan ekstrak asam jawa
terdapat pada daging kerang rusak oleh memberikan pengaruh yang nyata
senyawa asam yang terdapat pada terhadap mutu organoleptik yang
asam jawa, sehingga kerang yang telah meliputi penilaian rupa, rasa dan
direndam dengan asam jawa akan tekstur. Semakin tinggi konsentrasi
menjadi kaku. Protein dapat dirusak yang diberikan dan semakin lama
oleh panas yang berlebihan, bahan waktu perendaman menyebabkan
kimia, pengadukan yang berlebihan rupa kerang darah menjadi sedikit
terhadap solusi protein dan adanya coklat kehitaman dan pucat. Dan
penambahan asam dan basa. menyebabkan rasa kerang darah
Metaloenzim adalah protein yang semakin berasa asam, serta tekstur
berikatan dengan logam dalam tubuh kerang darah menjadi sedikit kaku
atau protein berikatan secara kuat akibat kerusakan protein oleh
dengan ion logam membentuk ikatan senyawa asam.
yang stabil. Metal protein adalah 3. Perlakuan pada konsentrasi lebih
protein yang berikatan dengan logam tinggi dan lama waktu yang lebih
di dalam tubuh dan ion logamnya lama masih dapat menurunkan
mudah saling bertukar dengan kadar logam Cd, namun jika hal ini
protein yang lain (Suaniti, 2007). dilakukan akan dapat menurunkan
Sehingga dengan terikatnya logam nilai organoleptiknya.
pada senyawa asam, terikat pula
metalprotein pada kerang darah yang Saran
menyebabkan tekstur kerang menjadi Pada penelitian ini perlakuan yang
kaku. terbaik untuk daya reduksi logam Pb
adalah pada perlakuan K20W90 dan
KESIMPULAN DAN SARAN
reduksi logam Cd pada perlakuan
Kesimpulan
K20W120. Namun belum diketahui
Berdasarkan hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa : apakah perlakuan ini berpengaruh
1. Ekstrak asam jawa dapat mereduksi terhadap nilai gizi pada kerang darah
(Anadara granosa). Untuk itu peneliti
logam berat Pb dan Cd pada Kerang
Darah (Anadara granosa). Daya menyarankan untuk dilakukan
reduksi logam Pb yang terbaik penelitian lanjutan mengenai
kandungan gizi kerang darah dengan
adalah pada konsentrasi 20% dan
lama waktu perendaman 90 menit perendaman asam jawa.
yaitu, 66,33%. Daya reduksi terbaik DAFTAR PUSTAKA
Armanda, F. 2009. Studi Pemanfaatan
logam Cd terdapat pada konsentrasi Buah Jeruk Nipis
20% dan lama waktu perendaman (Citrusaurantifolia Swingle)
120 menit yaitu sebesar 76,63%. Sebagai Chelator Logam Pb dan

Hal |10
Cd dalam Udang Windu Muchlisyiyah, J,S. . 2014. Evaluasi
(Penaeus monodon), Skripsi Penurunan Kandungan Timbal
Fakultas Farmasi Universitas (Pb) Kupang (Corbula Faba)
Sumatera Utara, Medan Dengan Perendaman Asam Jawa
Badan Standardisasi Nasional. 1998. (Tamarindus Indica) Dan
Cara uji cemaran logam dalam Belimbing Wuluh (Averrhoa
makanan. SNI01-2896-1998. Bilimbi) Serta Aplikasinya Pada
Beasley, S. 1988. Isolation, Pembuatan Kecap Kupang.
Identification and Exploitation of Mustain, A. M. 2002. Mempelajari
Lactic Acid Bacteria from Aspek Penerimaan bahan dan
Human and Animal Microbiota. Proses pengemasan pada produk
Dissertation. Faculty of Confectionary di PT. Sweet
Agriculture and Forestry. Candy Indonesia (Skripsi).
University of Helsinki. Finland Bogor: Fakultas Teknologi
Daluningrum, I.P.W. 2009. Penapisan Pertanian. Institut Pertanian
Awal Komponen Bioaktif Dari Bogor
Kerang Darah (Anadara granosa) Napitupulu, P.M. 2011. Pemisahan
Sebagai Senyawa Antibakteri. Dan Penentuan Kadar
Skripsi Program Studi Teknologi AsamSitrat Dari Buah Asam
Hasil Perikanan Fakultas Jawa (Tamarindus Indica.L).
Perikanan dan Ilmu Kelautan Skripsi tidak dipublikasikan.
Institut Pertanian Bogor. USU. Medan
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pudjiadi, S. 2005. Ilmu Gizi Klinis
Perencanaan Hubungannya Pada Anak. Jakarta: FKUI.
dengan Toksikologi Senyawa Rosyida dan Purwonugroho. 2014.
Logam. UI Press. Jakarta. hlm Adsorbsi Timbal
72-75. (II)menggunakan Biomassa
Darmono. 1995. Logam dan Sistem AzollamicrophyllaDiestirifikasi
Biologi Mahluk Hidup. UI- dengan Asam Sitrat Jurnal (2)2.
Press, Jakarta, 198 hlm. Suaniti, N. M. 2007. Pengaruh
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna EDTAdalam Penentuan
Indonesia Jilid ke-3. Jakarta: Kandungan Timbal dan Tembaga
Yayasan Sarana Warna Jaya. pada Kerang Hijau (Mytilus
Lily, AR. 2002. Keberadaan viridis). Ecotrophic. 2 (1) : 1-7.
Merkuri dan Pengaruh Suwignyo, S. 2005. Avertebrata Air.
Perendaman Larutan Asam Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
terhadap Kandunga Gizi serta
Daya Cerna Protein pada Ikan
Mas (Cyprinus carpio L.).
Skripsi. Dipublikasikan. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Manahan, S.E. 1997. Environmental
Chemistry. Second Ed. Williard
Press, Boston

Hal |11
Hal |12

You might also like