You are on page 1of 10

JURNAL

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UMKM KERUPUK PULI BU


WATIK DALAM PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK

Perencaan ini Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik
yang di Ampuh Oleh Hopid, S.P., M.P.

Nama : Dwi Evi Septiviyani


NPM : 719311007

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WIRARAJA MADURA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UMKM KERUPUK PULI BU WATIK
DALAM PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK
Dwi Evi Septiviyani
Universitas Wiraraja Madura
Email : dwievi028@gmail.com

ABSTRACT
Puli crackers are flour-based food products that are very popular with the community. These crackers
are easy to find anywhere. In addition to the low price, these crackers are liked by many people
because they are delicious and easy to get. This is what makes many people open up business
opportunities by selling these puli crackers. One of the managers of this puli cracker-making business
is Ms. Watik's MSME located in Baban Village, Gapura District, Sumenep Regency, East Java.
Along with the increase in production, it turns out that there are many environmental problems around
it. The problems experienced by Ms. Watik's MSMEs at this time are the erratic weather factor which
causes a decrease in production and other obstacles, namely marketing strategies considering the large
number of MSMEs of Puli crackers in the Gapura area. The purpose of this study is to analyze the
marketing strategy in an effort to increase the competitiveness of the Puli cracker MSMEs. The
research method used is a qualitative method. Data collection was carried out through the interview
method with the owners of MSME crackers in Baban Village. In addition to collecting data through
observation and documentation. The chosen marketing area for Ms. Watik's MSME is the Gapura
area and its surroundings. The marketing strategy carried out by the Puli Cracker home industry is
only with personal closeness and sales in stores In addition to collecting data through observation and
documentation. The chosen marketing area for Ms. Watik's MSME is the Gapura area and its
surroundings. The marketing strategy carried out by the Puli Cracker home industry is only with
personal closeness and sales in stores In addition to collecting data through observation and
documentation. The chosen marketing area for Ms. Watik's MSME is the Gapura area and its
surroundings. The marketing strategy carried out by the Puli Cracker home industry is only with
personal closeness and sales in stores
Keywords: Puli Cracker Production, Marketing Strategy, Competitiveness.

ABSTRAK
Kerupuk puli merupakan produk makanan berbahan dasar tepung yang sangat digemari oleh
masyarakat. Kerupuk ini mudah dijumpai dimana saja. Selain harganya yang murah, kerupuk ini
banyak disukai masyarakat karena rasanya gurih dan mudah didapat. Hal inilah yang menjadikan
masyarakat banyak membuka peluang usaha dengan menjual kerupuk puli tersebut. Salah satu
pengelola usaha pembuatan kerupuk puli ini adalah UMKM milik Bu Watik yang bertempat di Desa
Baban, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Seiring dengan peningkatan produksi,
ternyata timbul banyak permasalahan lingkungan disekitarnya. Permasalahan yang dialami oleh
UMKM Bu Watik saat ini adalah faktor cuaca yang tidak menentu itu menyebabkan menurunnya
produksi dan kendala lainnya yaitu strategi pemasaran mengingat banyaknya UMKM kerupuk puli di
daerah Gapura. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi pemasaran dalam upaya peningkatan
daya saing UMKM kerupuk puli. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara dengan pemilik UMKM kerupuk puli di
Desa Baban. Selain pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Wilayah pemasaran yang
dipilih pada UMKM bu Watik adalah wilayah Gapura dan sekitarnya. Strategi pemasaran yang
dilakukan oleh home industri Kerupuk Puli hanya dengan kedekatan personal maupun penjualan yang
ada di toko saja
Kata kunci : Poduksi Kerupuk Puli, Strategi Pemasaran, Daya Saing.

A. PENDAHULUAN penambahan bahan lain, sesuai dengan


Latar Belakang jenis makanan. Kerupuk menjadi
Kerupuk adalah produk kering makanan ringan khas Indonesia yang
yang diperoleh dari tapioka atau sangat dikenal dan digemari oleh
tepung lain, dengan atau tanpa masyarakat. Konsumsi kerupuk
bukanlah sebagai makanan utama 2. Bagaimana pengolahan produksi
melainkan sebagai makanan UMKM Kerupuk Puli?
pendamping atau lauk karena rasanya 3. Bagaimana kekuatan, kelemahan,
yang gurih dan enak yang dapat peluang dan hambatan yang secara
menambah selera makan. Salah satu rill dimiliki UMKM. ?
kerupuk yang banyak dijumpai di
masyarakat adalah kerupuk puli. Tujuan Penelitian
Kerupuk merupakan makanan Tujuan penelitian mengacu pada latar
ringan pelengkap makanan yang belakang dan rumusan masalah penelitian.
seringkali tidak boleh ketinggalan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
Tanpa makanan ringan ini orang sebagai berikut:
sering merasa ada yang kurang dalam 1. Menganalisis penerapan strategi
menu makanannya. pemasaran dalam peningkatan
Kerupuk sangat beragam daya saing UMKM.
jenisnya, baik bahan baku maupun 2. Mengetahui proses pengolahan
bahan pemberi cita rasanya. Bahan
produksi kerupuk puli?
utama kerupuk adalah tepung kanji
3. Menganalisis kekuatan,
maupun tepung terigu. Sementara itu,
kelemahan, peluang dan hambatan
bahan pemberi rasa kerupuk juga
secara riil yang dimiliki UMKM?
beragam, diantaranya adalah terasi,
bawang putih, bawang merah maupun
penyedap lainnya. B. KAJIAN LITERATUR
Kerupuk tidak hanya menjadi 1. Kerupuk Puli
pelengkap makanan, bahkan telah Kerupuk puli adalah salah satu
menjadi produk oleh-oleh kuliner di jenis kerupuk yang banyak
daerah sumenep. Kerupuk puli dikonsumsi di masyarakat.
merupakan produk khas di beberapa Kerupuk puli merupakan makanan
desa di Kecamatan Gapura yaitu Desa yang dikenal baik di segala
Baban, Batudinding, Banjar, dan kalangan usia maupun tingkat
daerah Gapura sendiri yang memang sosial masyarakat sumenep
banyak memproduksi kerupuk puli khususnya di Kecamatan Gapura
tersebut. karena banyak yang memproduksi
Kecamatan Gapura untuk dikonsumsi sendiri maupun
maerupakan kecamatan yang untuk dijual. Walaupun banyak
mempunyai produk unggulan dari jenis dan bentuknya. Kerupuk puli
kelompok-kelompok usaha banyak digemari karena banyak di
masyarakat, yaitu produk kerupuk puli sajikan untuk beberapa jenis
yang khas dan sudah dikenal di makanan.
Kabupaten Sumenep. Di Kecamatan 2. Strategi Pemasaran
Gapura ada beberapa gabungan usaha Pemasaran menempati posisi
yang menaungi lebih dari 100 yang strategis untuk mencapai
kelompok usaha yang bergerak dalam suatu keberhasilan pada sebuah
produksi kerupuk puli yang tersebar di bisnis. Meskipun sebuah produk
beberapa desa yang ada di Kecamatan memiliki kualitas yang baik, tetapi
Gapura salah satunya di Desa Baban. tidak akan bisa menghasilkan
keuntungan berlipat apabila tidak
Rumusan Masalah diiringi dengan strategi pemasaran
Dari penjelasan diatas ada yang jitu.
beberapa rumusan masalah yang akan Tanpa adanya strategi
dicari kesimpulan di dalam penelitan pemasaran yang baik, maka cukup
ini adalah sebagai berikut: sulit untuk mengembangkan
1. Bagaimana penerapan strategi bisnis. Terlebih, risiko kalah saing
pemasaran dalam upaya pun sangat mungkin terjadi.
peningkatan daya saing UMKM. ? Sehingga, mempelajari tentang
ilmu pemasaran sangat penting 2. Dapat meningkatkan kapasitas
dalam menjalankan suatu bisnis. ekonomi, baik dalam konteks
Strategi pemasaran adalah regional ekonomi maupun
strategi yang digunakan oleh kuantitas pelaku ekonomi
perusahaan produsen barang atau sehingga pertumbuhan
jasa secara berkesinambungan ekonomi meningkat.
untuk memenangkan persaingan 3. Kepercayaan bahwa
pasar secara berkesinambungan. mekanisme pasar lebih
Penyusunan rencana usaha secara menciptakan efisiensi.
menyeluruh dilandasi oleh strategi
pemasaran. C. METODOLOGI PERTANIAN
1. Pendekatan Penelitian
3. UMKM Pendekatan yang dipakai di
UMKM secara umum penelitian ini yatu pendekatan
merupakan singkatan dari Usaha dekriptif dengan metode kualitatif.
Mikro Kecil dan Menengah. Yang Pendekatan ini melalui cara
mana ini merupakan satu model mencari hubungan dari suatu
baru dalam kegiatan perniagaan keadaan dengan memperhatikan
atau perdagangan yang segala aspek yang mampu
pengelolaannya dilakukan oleh menggambarkan suatu keadaan
individu atau perorangan serta secara nyata yang mampu
badan usaha dengan lingkup kecil memberikan informasi yang
yang lebih dikenal dengan istilah dibutuhkan.
mikro. 2. Populasi dan Sampel
Salah satu Undang- undang Pemilik usaha kerupuk puli
yang mengatur tentang UMKM Bu Watik di Desa Baban
yaitu PP Nomor 23 Tahun 2018 : Kecamatan Gapura Kabupaten
“ Ini merupakan regulasi yang Sumenep. Sampel dalam
mengatur pelonggaran pajak yang penelitian ini adalah pemilik
dikeluarkan oleh kalangan UMKM kerupuk puli Bu Watik,
UMKM. Yang mana untuk Jenis, Sumber dan Teknik
nominal pajak didasarkan atas pengumpulan data.
penghasilan dari usaha yang Data yang digunakan
diterima perusahaan melalui merupakan data primer dan data
peredaran bruto tertentu”. kualitatif yang diambil melalui
wawancara dan observasi disertai
4. Daya Saing dokumentasi yang diperoleh
Daya saing merupakan langsung dari pemilik usaha yang
produktivitas yang didefinisikan dapat menjelaskan kondisi usaha
sebagai output yang dilakukan secara jelas dan terperinci.
tenaga kerja. Daya saing 3. Analisis SWOT
ditentukan oleh keunggulan Analisis SWOT merupakan
bersaing suatu produk dan sangat analisis dalam manajemen strategi
bergantung pada tingkat sumber yang didasarkan untuk mengetahui
daya relatif yang dimilikinya atau adanya peluang, ancaman,
bisa disebut dengan keunggulan kekuatan dan kelemahan UMKM
kompetitif. Porter menjelaskan melalui analisa pengamatan
pentingnya daya saing karena tiga lingkungan internal dan
hal berikut: lingkungan eksternal. analisis
1. Mendorong produktivitas dan SWOT merupakan prosedur
meningkatkan kemampuan sistematis. Untuk
mandiri. mengidentifikasikan peluang
UMKM yang dilihat dari kekuatan
(Strenght) dan kelemahan Proses produksi kerupuk puli
(Weakness) sebagai faktor ini terdiri dari beberapa tahap yaitu:
internal, dan peluang 1. Tahap mempersiapkan bahan-
(Opportunities) serta ancaman bahan dan proses pembuatan
(Threats) sebagai faktor yang adonan
bersifat eksternal. Dalam proses pembuatan
kerupuk puli bahan yang
D. HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan yaitu tepung kanji
Hasil penelitian ini adalah tepung terigu, bawang putih,
Wilayah pemasaran produk yang bawang merah, terasi, soda, obat
dipilih oleh UMKM kerupuk puli Bu kerupuk, MSG, garam dan air
Watik adalah wilayah Kecamatan secukupnya.
Gapura dan sekitarnya. Hal ini Pada proses ini bahan-bahan
disebabkan oleh keterbatasan modal disiapkan seperti tepung di
dan tenaga kerja mengingat dalam timbang terlebih dahulu dan
memproduksi kerupuk puli ini hanya bahan-bahan yang lainnya seperti
dilakukan sendiri dengan keluarganya. bawang merah dan bawang putih
Strategi pemasaran yang di blender halus bersama obat
digunakan oleh UMKM kerupuk puli kerupuk. Langkah selanjutnya
Bu Watik ini adalah Strategi Biaya yaitu menambahkan air panas
Rendah (Cost Leadership). Strategi ini pada terasi agar terasinya hancur
dilakukan untuk menawarkan barang dan memudahkan nantinya ketika
atau jasa pada biaya yang rendah dan sudah ingin dibuat adonan.
produk dapat diterima oleh para
pelanggan atau konsumen. Strategi
pemasaran dilakukan secara langsung
dengan mendatangi tempat penjualan
di warung dan toko saja. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan
pekerja dan modal yang dimiliki oleh
UMKM kerupuk puli tersebut.
Melalui strategi pemasaran
tersebut diharapkan mampu
meningkatkan penjualan produksi
kerupuk puli baik dijual secara mentah
maupun di goreng terlebih dahulu. Gambar 1. Mempersiapkan bahan-
Minimnya kemampuan dan belum bisa bahan yang dibutuhkan
memanfaatkan media yang ada
membuat pemilik hanya bisa Setelah mempersiapkan
mendatangi warung dan toko sebagai bahan-bahan selanjutnya pemilik
media penjualan dan menurut saya ini mencampur satu persatu bahan
belum optimal. Karena jika dapat yang sudah disiapkan tadi.
memperluas penjualan maka dapat
meningkatkan angka produksi maupun
angka penjualan produk kerupuk puli.
Dari hasil analisis yang
dilakukan pada UMKM kerupuk puli
milik Bu Watik tersebut maka dapat
dipilih strategi pemasaran yang dapat
dijadikan sebagai upaya meningkatkan
daya saing. Mengingat yang
memproduksi kerupuk puli di Gambar 2. Proses pencampuran
Kecamatan Gapura banyak. adonan kerupuk puli.
Proses pencampuran adonan membuat pemilik hanya
kerupuk puli cukup sederhana. memproduksi 20 kg yang awalnya
Tepung dimasukkan terlebih memproduksi 40 kg.
dahulu ke dalam wadah besar Proses perebusan yaitu adonan
yang sudah disediakan. Kemudian dimasukkan kedalam plastik dan
masukkan bawang putih dan di ikat menggunakan tali rafia
bawang merah yang sudah di kemudian dimasukkan ke wadah
campurkan dengan obat kerupuk. ketika airnya sudah mendidih.
Setelah itu, campurkan terasi yang Proses perebusan memerlukan
sudah di beri air panas serta waktu sekitar 1 jam.
tambahkan sedikit demi sedikit air
kedalam adonan tersebut. Jumlah
air tidak ditakar, tetapi dikira-kira
dengan perasaan. Jika dirasa
tesktur nya sudah pas makalanjut
pada tahap selanjutnya.
Dalam proses pencampuran
bahan dan pembuatan adonan
dibutuhkan waktu sekitar 35-40
menit dikarenakan pemilik masih
menggunakan alat yang manual Gambar 4. Proses perebusan
dan sederhana. Untuk bahan baku adonan kerupuk puli
walaupun mudah didapatkan tetapi
pemilik mengeluhkan harga 3. Tahap pemotongan kerupuk puli
bahan-bahan yang digunakan Kerupuk puli yang sudah
melonjak naik dari harga matang kemudian didiamkan
biasanya. selama semalam kemudian
dipotong menggunakan alat
pemotong kerupuk. Dalam
pemotongan kerupuk, pemilik
tidak lagi menggunakan cara
manual melainkan sudah ada alat
khusus untuk memotongnya.

Gambar 3. Adonan kerupuk puli

2. Tahap perebusan adonan kerupuk


puli
Untuk merebus adonan,
pemilik menggunakan dua buah
wajan dan menggunakan kompor
untuk proses perebusan.
Dalam tahap ini, yang harus di Gambar 5. Alat untuk memotong
persiapkan yaitu air untuk kerupuk puli
merebus. Adonan yang dibuat oleh
pemilik yaitu 20 kg kerupuk.
Cucaca yang tak menentu
4. Tahap penjemuran kerupuk puli 5. Tahap penggorengan, pengemasan
Adonan yang sudah dipotong dan pemasaran kerupuk puli
ditata pada alat penjemur yang Adonan yang sudah kering
terbuat dari bilah bambu dan selanjutnya melalui tahap
dijemur di bawah sinar matahari. penggorengan.
Pada musim kemarau dan
matahari terik, penjemuran adonan
kerupuk puli memerlukan waktu
1,5 hari saja. Namun jika musim
penghujan atau cuaca yang tidak
menentu. Pemilik mengeluh
bahwa memerlukan waktu yang
lama untuk proses penjemuran.
Jika cuaca yang tidak menentu
secara terus menerus, maka
kualitas produk juga akan beruah
karena faktor cuaca yang tidak
mendukung. Gambar 8. Kerupuk puli yang
sudah kering.
Pada tahap pengemasan
biasanya pemilik menggunakan
plastik sebagai wadah untuk
kerupuk yang sudah digoreng.

Gambar 9. Proses pengemasan


kerupuk puli.

Gambar 6 dan 7. Penjemuran


kerupuk puli di bawah sinar
matahari
Tahap selanjutnya yaitu 2. Kelemahan (Weakness) dari
pemasaran. Pada tahap ini pemilik produksi kerupuk puli, yaitu:
menggunakan jasa untuk a. Minimnya pekerja serta
mengantar maupun menawarkan cuaca yang tidak menentu
kepada warung dan toko yang membuat pemilik
belumberlangganan. Jika jasa mengeluhkan tentang
tidak dapat mengantarkan, pemilik cuaca tersebut.
sendiri yang mengantarkan ke b. Harga bahan-bahan yang
warung maupun toko yang melonjak naik seperti
berlangganan. minyak, tepung, dan
bahan yang lainnya.
3. Peluang (Opportunities) dari
produksi kerupuk puli, yaitu:
a. Minimnya produksi
kerupuk puli yang
bentuknya bulat seperti
kerupuk puli Bu Watik
ini. Kebanyakan memiliki
bentuk persegi.
4. Ancaman (Threats) dari
produksi kerupuk puli, yaitu:
a. Banyaknya UMKM
kerupuk puli di
Kecamatan Gapura.
b. Memiliki rasa yang
Gambar 10. Proses pemasaran cenderung sama dengan
kerupuk puli menggunakan jasa produk kerupuk puli
sales. lainnya.

Analisis SWOT merupakan


prosedur sistematis untuk E. KESIMPULAN
mengidentifikasikan peluang Berdasarkan hasil pembahasan
UMKM yang dilihat dari kekuatan diatas, dapat ditarik kesimpulan
(Strenght) dan kelemahan sebagai berikut:
(Weakness) sebagai faktor 1. Strategi pemasaran yang
internal, dan peluang dilakukan oleh UMKM kerupuk
(Opportunities) serta ancaman puli bu Watik tersebut masih
(Threats) sebagai faktor yang terbilang sederhana dengan cara
bersifat eksternal. menjual di warung dan toko
1. Kekuatan (Streght) dari sekitar rumah.
produksi kerupuk puli antara 2. Dalam proses pengolahan dapat
lain: dikatakan aman jika cuaca pada
a. Keunggulan produk yang proses pengolahan baik. Artinya
menawarkan harga yang tidak hujan. Mengingat proses
cukup terjangkau dan rasa penjemuran masih menggunakan
yang enak. cara alami yaitu dengan bantuan
b. Kerupuk puli banyak sinar matahari. Jika cuaca tidak
digemari masyarakat di menentu, pemilik khawatir jika
semua kalangan. ingin memproduksi kerupuk puli
c. Bentuk kerupuk yang yang banyak karena beresiko
beda dari produk UMKM hujan dan membuat kerupuk tidak
lainnya. kering maksimal.
3. Analisis SWOT yang ada pada DAFTAR PUSTAKA
UMKM kerupuk puli Bu Watik
yaitu harga yang terjangkau dan
disukai di semua kalangan
masyarakat. Sedangkan
kelemahan yang dimiliki adalah
kemasan yang kurang menarik,
kurangnya media promosi
pemasaran, keterbatasan modal,
dikerjakan secara manual, cuaca
yang tidak menentu dan harga
bahan baku yang terus melonjak
naik. Peluang yang dimiliki yaitu
minimnya UMKM yang
memproduksi kerupuk puli
berbentuk bulat. Umumnya
kerupuk puli yang ada di
Kecamatan Gapura berbentuk
persegi. Ancaman yang ada yaitu
banyaknya UMKM kerupuk puli
di Kecamatan Gapura dan
kurangnya media promosi oleh
pemilik UMKM.
4. Strategi yang dapat digunakan
dakam upaya meningkatkan daya
saing produk adalah dengan
menjalin kerja sama dan menjalin
komunikasi yang baik kepada
seluruh pelanggan agar
memperoleh keuntungan yang
maksimal. Serta memperluas
wilayah pemasaran dan lebih
memanfaatkan media sosial
sebagai sarana pemasaran.
Melakukan inovasi dan
mempertahankan rasa agar
pelanggan selalu merasa puas
dengan hasil produknya.
Chayati, C., Lutfiana, Widyastuti, E., & Sutrisno. (2018). DIVERSIFIKASI RASA DAN
KEMASAN KRUPUK PULI UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN. Jurnal Abdiraja,
24-27.
Sundaygara, C., & Dinnullah, R. N. (2021). PENINGKATAN USAHA UKM KERUPUK PULI
MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN MANAJEMEN PENGEMASAN
PRODUK. 255-264.
Wardhani, T., & Anggraeni, F. D. (2018). IPTEK BAGI MASYARAKAT KELOMPOK USAHA
KRUPUK PULI DI DESA TOYOMARTO, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN
MALANG. Jurnal Teknologi Pangan, 51-58.

You might also like