You are on page 1of 12

PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 01 No 1 Oktober, 2021

Available online at: http://openjournal.wdh.ac.id/index.php/Phrase/index

PHRASE Pharmaceutical Science Journal


ISSN (Print) 2807-8535

FORMULASI SEDIAAN KRIM BODY SCRUB KOMBINASI EKSTRAK


DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) DAN BERAS PUTIH (Oryza
sativa L.)

Yunita Yunita1*, Nanang Yunarto2, Firdha Senja Maelaningsih1


1
STIKes Widya Dharma Husada, Jl Pajajaran No 1, Tangerang Selatan 15417, Indonesia
2
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Jl Percetakan Negara No 29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia

ARTICLE INFORMATION A B S T R A C T

*Corresponding Author
Premature aging is one of the most common skin problems caused by
free radicals. Basil leaves (Ocimum sanctum L.) contain flavonoid
Nanang Yunarto
compounds that function as natural antioxidants to ward off free
E-mail: nanang,safactory@gmail.com
radicals. Rice (Oryza sativa L.) is rich in protein, carbohydrates, fats,
pigments, minerals, as well as vitamins B6, B12, B1, and vitamin E. Body
scrub cream is a skin care cosmetic product that is widely used. This
Keywords: study aims to obtain a physically stable body scrub cream formulation
Formulation; from a combination of basil leaf extract and white rice. The cream was
Body srcub;
made of oil in water (W/W) type by emulsification method with 3
Ocimum sanctum extract;
variations of formula and basil leaves were extracted by maceration
Oryza sativa
method. The results showed that in the third 4 weeks of the formula, there
was no change based on the results of the organoleptic test, homogeneity
test, pH, spreadability, and viscosity. From this study it was found that
the combination of basil leaf extract and white rice can be formulated in
body scrub preparations with formula I the most stable combination of
3% basil leaf extract and 10% rice.

A B S T R A K

Penuaan dini merupakan salah satu masalah kulit yang sering terjadi
disebabkan oleh radikal bebas. Daun kemangi (Ocimum sanctum L.)
mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan
alami untuk menangkal radikal bebas. Beras putih (Oryza sativa L.) kaya
akan protein, karbohidrat, lemak, zat pigmen warna, mineral, serta
vitamin B6, B12, B1, dan vitamin E. Krim body scrub merupakan
produk kosmetik perawatan kulit yang banyak digunakan. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh formulasi krim body scrub yang stabil
secara fisika dari kombinasi ekstrak daun kemangi dan beras putih. Krim
dibuat tipe minyak dalam air (M/A) dengan metode emulsifikasi
sebanyak 3 variasi formula dan daun kemangi diekstraksi dengan metode
maserasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam 4 minggu ketiga
Kata Kunci: formula, tidak terjadi perubahan berdasarkan hasil uji organoleptis, uji
Formulasi; homogenitas, pH, daya sebar, dan viskositas. Dari penelitian ini
Body scrub; diperoleh bahwa kombinasi ekstrak daun kemangi dan beras putih dapat
Ekstrak daun kemangi; diformulasikan dalam sediaan body scrub dengan formula I paling stabil
Beras putih kombinasi konsentrasi ekstrak daun kemangi 3% dan beras putih 10%.
This is an open access article under the CC–BY-NC-SA license.

Manuskrip diterima: 06 09 2021


Manuskrip direvisi: 23 10 2021
Manuskrip dipublikasi: 29 10 2021
© 2020 Some rights reserved

57
Yunita et al_Formulasi Sediaan Krim Body Scrub

PENDAHULUAN Luluran (scrubing) adalah aktivitas


Saat ini penampilan fisik bagi seorang menghilangkan kotoran, minyak atau sel
wanita menjadi cantik, awet muda dan kulit mati yang dilakukan dengan pijatan di
menarik sangat penting. Berbagai gangguan seluruh badan dan hasilnya dapat langsung
kerusakan pada kulit seperti kasar, kusam, terlihat yakni kulit lebih halus, kencang,
keras, kering, pecah-pecah dan penuaan harum, dan sehat bercahaya (Fauzi, 2013).
merupakan bagian dari perlindungan kulit Salah satu tanaman yang berpotensi
tubuh sebagai barrier awal dari pengaruh sebagai antioksidan yaitu daun kemangi
luar (Shofiani, 2016). Salah satu penyebab (Ocimum sanctum L.). Tanaman ini mudah
timbulnya penyakit penyakit degeneratif dibudidaya, tumbuh ditempat tanah terbuka
dan penuaan dini karena adanya stres maupun agak teduh dan tahan terhadap
oksidatif dalam tubuh karena radikal bebas. kekeringan. Tumbuh kurang lebih 300 m di
Oleh karena itu, dibutuhkan senyawa atas permukaan laut. Tanaman kemangi
antioksidan untuk mencegahnya. (Ocimum sanctum L.) Manfaat kemangi
Antioksidan dapat dihasilkan oleh tubuh selain itu dapat digunakan sebagi obat,
sendiri dalam menghambat radikal bebas pestisida nabati, penghasil minyak atsiri,
melalui reaksi oksidasi sel, namun sayuran dan minuman penyegar
cenderung tubuh lebih bergantung pada menjelaskan hasil dari penelitian fitokomia
antioksidan yang berasal dari luar pada tanaman kemangi telah membuktikan
(Tjandrawinata, 2011). adanya flavonoid, glikosit, asam gallic dan
Pada umumnya kulit merupakan esternya, asam cafeic, dan minyak atsiri
anggota tubuh terluar dan langsung yang mengandung eugenol sebagai
bersentuhan dengan lingkungan, oleh komponen utama (Joshi dkk., 2017; Siva
karena itu sebelum kulit menjadi kusam, dkk., 2016).
layu, dan keriput, perawatan tubuh dapat Untuk meningkatkan efektivitas
dilakukan untuk melindungi dan penggunaan zat aktif yang terkandung
mempertahankan kesehatan kulit melalui dalam daun kemangi sebagai antioksidan
perawatan dari dalam dan perawatan dari alami perlu dikembangkan sediaan farmasi
luar. Perawatan dari luar salah satu yang dapat digunakan untuk mengangkat
diantaranya dapat dilakukan dengan sel-sel kulit mati. Beras putih (Oryza sativa
menggunakan lulur tubuh (body scrub). L.) merupakan bahan yang dapat digunakan

58
Yunita et al_Formulasi Sediaan Krim Body Scrub

sebagai pengampelas (obrasiver). Beras Dharma Husada pada bulan Maret-Mei


putih selain mudah ditemukan, juga 2021.
memiliki harga yang relatif murah, Alat dan Bahan
dibandingkan dengan beras merah atau Peralatan yang digunakan dalam
hitam. Beras putih kaya akan protein, penelitian ini yaitu rotary evaporator (Buchi
karbohidrat, lemak, zat pigmen warna, R-300), viskosimeter Brook Field LV,
mineral, serta vitamin B6, B12 dan B1 spektrofotometer (Pharo 300), neraca
(Prolapota, 2017). Secara spesifik analitik (AND), pH meter, water bath
kandungan beras yang bermanfaat untuk (Memmert), oven (Memmert), climatic
kulit yaitu kandungan tocols (tokoferol dan chamber (Memmert) dan peralatan gelas.
tokotrienol), gamma- oryzanol dan Bahan-bahan yang digunakan dalam
ceramide. Tokoferol dan tokotrienol yaitu penelitian ini yaitu daun kemangi (Ocimum
vitamin E murni alami, vitamin E telah sanctum L.), beras putih (Oryza sativa L.),
dikenal luas sebagai zat yang bermanfaat kuersetin (Sigma Aldrich), AlCl3 (Merck),
sebagai antioksidan yang baik untuk asam asetat 5% (Merck), asam stearate
kesehatan. (Merck), span-Tween 60 (Merck), setil
Berdasarkan uraian di atas terkait alkohol (Merck), propilenglikol (Merck),
manfaat daun kemangi dan beras putih serta paraffin cair (Merck), adeps lanae (Merck),
pentingnya menggunakan krim body scrub, metil paraben (Merck), propil paraben
maka diperlukan penelitian pembuatan (Merck), aquadest (Brataco).
sediaan krim kombinasi ekstrak daun
kemangi dan beras putih sehingga diperoleh
Pembuatan ekstrak daun kemangi
formula body scrub yang stabil secara fisik.
Sebanyak 1000 gram serbuk kering
simplisia daun kemangi yang diperoleh dari
METODE
Yogyakarta direndam dan dimaserasi
Desain penelitian yang digunakan
dengan menggunakan pelarut etanol 96%
merupakan penelitian eksperimental
sebanyak 10 liter selama 2 hari dengan
laboratorium. Penelitian dilakukan di
pengadukan setiap 6 jam sekali pada suhu
Laboratorium Farmasi Puslitbang Biomedis
kamar. Proses tersebut dilakukan agar
dan Teknologi Dasar Kesehatan dan
senyawa-senyawa aktif dalam daun
Laboratorium Farmasi STIKes Widya
kemangi dapat tersari secara optimal.

59
Yunita et al_Formulasi Sediaan Krim Body Scrub

Setelah proses maserasi, campuran 120 ppm. Sebanyak 1 mL larutan seri


simplisia dan etanol tersebut disaring kadar direaksikan dengan 1 mL AlCl3
menggunakan kertas saring. Selanjutnya 10% dan 8 mL asam asetat 5% didiamkan
filtrat dilakukan penguapan menggunakan selama 16 menit. Pembacaan absorbansi
rotary evaporator pada suhu 50ºC, untuk seri kadar dengan menggunakan
menyempurnakan pengeringan dilanjutkan spektrofotometri UV-Vis pada panjang
penguapan pada waterbath dan oven pada gelombang 415 nm. Sebanyak 10 mg
suhu 60ºC (Kumalasari dkk., 2020). Ekstrak ekstrak daun kemangi dan serbuk beras
yang diperoleh dihitung rendemenya dan putih dilarutkan dalam 100 mL metanol
dilakukan pengujian kadar air dan kadar (100 ppm), kemudian diambil masing-
abu. masing sebanyak 1 mL, ditambahkan

Pembuatan bahan scrub dengan 1 mL AlCl3 10% dan 8 mL asam

Pembuatan bahan scrub asetat 5% didiamkan selama 16 menit.

menggunakan beras putih dengan terlebih Selanjutnya dlakukan pembacaan

dahulu dioven pada suhu 90ºC selama 2 jam absorbansi pada panjang gelombang 415

untuk mengurangi kelembaban dan kadar nm (Qayoom dkk., 2009; Sari dkk., 2017).

air. Beras ditumbuk dan dihaluskan


menggunakan mortir stamper. Setelah itu Pembuatan sediaan krim body scrub
diayak dengan ayakan mesh no #60 Rancangan formulasi sediaan body
(Pangestu, 2015) scrub kombinasi ekstrak daun kemangi dan
Penetapan kadar flavonoid total beras putih dapat dilihat pada Tabel 1.
Dibuat seri kadar kuersetin dalam
metanol sebesar 20, 40, 60, 80, 100 dan

Tabel 1. Formulasi Sediaan Body Scrub Kombinasi Ekstrak Daun Kemangi dan Beras
Putih
Formula b/b (%)
Bahan Fungsi
I II III
Ekstrak daun
3 5 7 Zat berkhasiat
kemangi
Beras putih 10 10 10 Scrub
Asam stearat 5 5 5 Emolien
Tween 60 2 2 2 Emulgator
Setil alkohol 3 3 3 Emolien

60
Yunita et al_Formulasi Sediaan Krim Body Scrub

Propilenglikol 0,5 0,5 0,5 Humektan


Paraffin cair 5 5 5 Basis krim
Adeps lanae 5 5 5 Basis krim
Metil paraben 0,1 0,1 0,1 Pengawet
Propil paraben 0,05 0,05 0,05 Pengawet
Aquadest ad 100 100 100 Pelarut

Pembuatan krim body scrub menggunakan tepung beras lalu digerus hingga homogen
metode emulsifikasi. Fase minyak adeps dan diperoleh konsistensi krim body scrub
lanae, asam stearat, setil alkohol, dan yang diinginkan. Selanjutnya dilakukan
parafin cair dilelehkan dalam cawan evaluasi fisika sediaan krim (Wirasuta dkk.,
porselin di atas penangas air (water bath) 2018).
secara berturut-turut pada suhu 70ºC, Evaluasi fisik sediaan body scrub
kemudian ditambahkan propil paraben Sediaan krim body scrub dievaluasi
sambil terus diaduk hingga homogen. Fase selama 28 hari (4 minggu) untuk parameter
air dibuat dengan cara melarutkan metil organoleptis, homegenitas, pH, daya sebar,
paraben dengan propilenglikol, diaduk tipe krim dan viskositas. Penyimpanan
homogen lalu ditambahkan ke dalam sampel krim dilakukan di climatic chamber
aquadest panas, selanjutnya ditambahkan pada suhu 40±2ºC selama 4 minggu. Data
tween 60. Campurkan fase minyak dan fase disajikan pada minggu ke-0 dan ke-4 (Dewi
air di dalam mortir diaduk sampai terbentuk dkk., 2014; Pangestu dkk., 2015; Islami,
suatu campuran yang homogen. Ekstrak 2016).
daun kemangi ditambahkan sedikit demi
sedikit sambil digerus sampai homogen,
setelah agak dingin ditambahkan scrub

HASIL proses pembuatan ekstrak, dilakukan


Bahan aktif utama yang digunakan karakterisasi terhadap ekstrak daun
dalam pembuatan sediaan krim body scrub kemangi yang dihasilkan dapat dilihat pada
ini adalah ekstrak daun kemangi. Setelah Tabel 2.

61
Yunita et al_Formulasi Sediaan Krim Body Scrub

Tabel 2. Karakterisasi Ekstrak Daun Kemangi


Parameter Hasil Persyaratan
Bentuk Kental Kental
Warna Coklat kehitaman Coklat kehitaman
Bau Khas aromatis Khas aromatis
Rasa Sedikit asam Sedikit asam
Rendemen 5,72 % 5,6 %
Kadar air 4,34 % 10,7 %
Kadar abu 6,11 % 12,0 %

Penetapan kadar total flavonoid pada sebesar 2,25% dan kadar flavonoid pada
ekstrak daun kemangi dan beras putih beras putih sebesar 1,83%.
menggunakan metode kolorimetri. Pada Evaluasi fisik pengujian sediaan krim
metode kolorimetri ini ditambahkan body scrub dilakukan terhadap parameter
pereaksi berupa AlCl3 10% dan asam asetat organoleptis, homegenitas, pH, daya sebar,
5% dengan tujuan terbentuk reaksi tipe krim dan viskositas. Hasil formulasi
kompleks antara AlCl3 dengan golongan sediaan dapat dilihat di Gambar 1 dan
flavonoid. Hasil yang diperoleh kadar total evaluasi fisik dijasikan pada Tabel 3.
flavonoid dalam ekstrak daun kemangi

Gambar 1. Sediaan Krim Body Scrub Ekstrak Daun Kemangi dan Beras Putih

parameter pengujian jika dibandingkan


Berdasarkan hasil evaluasi fisik pada dengan formula II dan III.
minggu ke-0 dan 4, formula I menujukkan
sifat fisik yang stabil hampir di semua

62
Yunita et al_Formulasi Sediaan Krim Body Scrub

Tabel 3. Hasil Evaluasi Fisik Sedian Krim Body Scrub


Formula I Formula II Formula III
Parameter Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
ke-0 ke-4 ke-0 ke-4 ke-0 ke-4
Bentuk Kental Kental Kental Kental Kental Kental
Hijau Hijau
Warna Hijau tua Hijau tua Hijau tua Hijau tua
muda muda
Khas daun Khas daun Khas daun Khas daun Khas daun Khas daun
Bau
kemangi kemangi kemangi kemangi kemangi kemangi
Tidak Tidak
Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen
homogen homogen
pH 5,00 4,98 4,89 4,74 4,85 4,70
Daya sebar
39,5 39,5 39,5 37,0 39,5 29,5
(mm)
Tipe krim M/A M/A M/A M/A M/A M/A
Viskositas 12500 12000 18500 18000 22500 21500

PEMBAHASAN macam pelarut dengan tingkat kepolaran


Ekstraksi simplisia daun kemangi yang berbeda. Dari hasil penelitian
menggunakan pelarut yang dapat menarik diperoleh rendemen ekstrak sebanyak
sebagian besar senyawa-senyawa bioaktif 6,72%. Hasil ini memenuhi syarat
yang terdapat dalam simplisia. Hal ini rendemen ekstrak daun kemangi, dimana
sejalan dengan penelitian yang dilakukan persyaratan dalam Farmakope Herbal
oleh Damogalad dkk. (2013), metode rendemen esktrak gambir tidak kurang dari
maserasi dengancairan penyari etanol 96% 5,6%. Penetapan kadar air dalam ekstrak
digunakan untuk menyari senyawa- bertujuan untuk mengetahui besar
senyawa fenolik khususnya flavonoid. kandungan air dalam ekstrak daun
Pemilihan pelarut ini adalah karena kemangi. Ekstrak yang dihasilkan memiliki
senyawa fenolik (flavonoid dan tanin) kadar air 4,34% yang berarti memenuhi
dalam daun kemangi merupakan senyawa persyaratan Farmakope Herbal, yaitu
yang bersifat polar sehingga harus dibawah 10,7% (Kemenkes, 2017).
dilarutkan dengan pelarut yang bersifat Semakin sedikit kandungan air dalam
polar. material bahan obat dapat mengurangi
Untuk mengetahui efisiensi proses resiko pertumbuhan mikroba, adanya jamur
pembuatan ekstrak dilakukan perhitungan maupun kerusakan akibat serangga. Kadar
rendemen. Rendemen merupakan jumlah abu total yang diperoleh sebesar 6,11%
senyawa yang terekstrak oleh berbagai sesuai dengan yang disyaratkan dalam

63
Yunita et al_Formulasi Sediaan Krim Body Scrub

Farmakope Herbal yaitu kurang dari 12,0% (M/A). Metode pembuatannya


(Patel dkk., 2011). Kecilnya nilai kadar abu membutuhkan suatu surfaktan untuk
menandakan jika material yang tersisa mengurangi tegangan permukaan dari
sedikit.Material yang tersisa meliputi campuran sediaan krim. Penambahan
physiological ash, yang berasal dari surfaktan dimaksudkan agar campuran
jaringan tanaman itu sendiri maupun non- sediaan krim homogen dengan mudah dan
physiological ash yang merupakan residu tidak mudah terpisah kembali menjadi dua
dari material asing yang menempel pada fase minyak dan air setelah beberapa saat
permukaan tanamanmisalnya pasir dan (Rowe dkk., 2012).
tanah, sehingga semakin kecil kadar abu Pengamatan organoleptis
dapat diartikan semakin kecil pula pengotor menunjukkan bahwa ketiga krim selama 4
dalam fraksi yang dihasilkan (WHO, 2011). minggu pada penyimpanan suhu 40±2ºC
Pada penetapan kadar total flavonoid, relatif stabil dan tidak mengalami
proses pembentukan kompleks antara perubahan. Penampilan fisik krim hanya
gugus hidroksil dan keton yang sedikit berbeda warna formulasi I hijau
bertetangga atau dengan gugus hidroksil muda, sedangkan formula II dan III
yang saling bertetangga. AlCl3 akan berwarna hijau tua. Perbedaan warna ini
bereaksi dengan gugus keton pada C-4 dikarenakan jumlah ekstrak daun kemangi
dan gugus OH pada C-3 atau C-5 pada pada formula II dan III lebih banyak (5%
senyawa flavonoid membentuk senyawa dan 7%). Pengujian homogenitas bertujuan
kompleks yang stabil berwarna kuning. untuk mengetahui sediaan krim dan salep
Senyawa yang digunakan sebagai tersebar secara merata atau tidak, pengujian
standar pada penetapan kadar flavonoid dilakukan secara visual dengan cara
ini adalah kuersetin, karena kuersetin mengoleskan salep pada sekeping kaca.
merupakan flavonoid golongan flavonol Hasil uji homogenitas pada sediaan krim
yang memiliki gugus keto pada atom C- formula I menunjukkan susunan yang
4 dan juga gugus hidroksil pada atom C- homogen yang ditandai dengan tidak
3 dan C-5 yang bertetangga (Angelina terdapat butir-butir kasar pada sediaan yang
dkk., 2015). dioleskan pada kaca, sedangkan formula II
Pada penelitian ini, krim body scrub dan III pada minggu ke-4 menunjukkan
dibuat menggunakan metode emulsifikasi. hasil tidak homogen dan terdapat bercak
Metode ini digunakan untuk pembuatan kasar pada permukaan kaca uji.
sediaan krim dengan tipe minyak dalam air Ketidakhomogenan pada formula II dan III

64
Yunita et al_Formulasi Sediaan Krim Body Scrub

dapat disebabkan oleh mengeringnya M/A memiliki kelebihan yaitu mudah


sediaan krim karena jumlah ekstrak daun dicuci dengan air, pelepasan obatnya baik
kemangi lebih banyak dibandingkan karena jika digunakan di kulit maka akan
dengan formula I (Azzahra dkk., 2019). terjadi penguapan dan peningkatan
Konsistensi, derajat keasaman (pH) konsentrasi dari suatu obat yang larut dalam
dan daya sebar krim berkaitan dengan air sehingga mendorong penyerapannya
kenyamanan pemakaian. Sediaan krim masuk ke jaringan kulit (Riskadyanti dkk.,
diharapkan memiliki konsistensi, derajat 2021).
keasaman dan daya sebar sesuai dengan Kemampuan penyebaran krim yang
parameter kriteria. Konsistensi krim yang baik akan memberikan kemudahan
lunak menyebabkan krim lebih mudah pengaplikasian pada permukaan kulit.
merata, mudah terserap di kulit dan Formula 1 memiliki kandungan ekstrak
berkesan lembut di kulit. Konsistensi krim yang lebih sedikit sehingga mempengaruhi
berhubungan dengan viskositas dan daya tingkat viskositas krim lebih kecil. Semakin
sebarnya. Tabel 3 menunjukan hasil kecil konsentrasi ekstrak dalam krim maka
pengukuran daya sebar sediaan krim body konsistensi krim juga makin cair sehingga
scrub ekstrak etanol pada formula I relatif mempengaruhi daya sebar yang luas,
stabil setelah penyimpanan. Diameter daya begitupun sebaliknya pada formula 2 dan 3
sebar menunjukkan bahwa semakin lebar konsentrasi ekstrak yang lebih banyak
diameternya maka semakin baik dalam sediaan sehingga konsistensi krim
penyebaran krimnya (Mukhlisah dkk., kental. Respon viskositas krim berbanding
2016). Hasil pH krim memenuhi syarat terbalik dengan daya sebar, semakin
pada ketiga formula dengan pH hampir rendah nilai viskositas maka semakin tinggi
sama atau mendekati pH kulit yang berkisar nilai daya sebar (Sayuti, 2015).
antara 4,5–6,5. Apabila sediaan gel terlalu
asam dari pH kulit dikhawatirkan akan KESIMPULAN
mengiritasi kulit tetapi apabila terlalu basa Ekstrak daun kemangi (Ocimum
maka kulit dikhawatirkan akan kering sanctum L.) dan beras putih (Oryza sativa
(Hakim dkk., 2020). L.) dapat di formulasikan menjadi krim
Berdasarkan hasil pengujian tipe body scrub yang baik, menggunakan
emulsi, basis dan ketiga formula krim body metode emulsifikasi krim minyak dalam air
scrub merupakan emulsi M/A, karena zat (M/A). Dari hasil evaluasi fisik, formula I
warna metilen biru larut dalam fase luar kombinasi kombinasi konsentrasi ekstrak
yaitu fase air dari emulsi M/A. Krim tipe daun kemangi 3% dan beras putih 10%

65
Yunita et al_Formulasi Sediaan Krim Body Scrub

paling stabil dengan tidak terjadi perubahan Hakim, Z. R., Meliana, D., & Utami, P. I.
pada parameter uji organoleptis, uji (2020). Formulasi dan Uji Sifat Fisik
homogenitas, pH, daya sebar, dan Sediaan Lulur Krim dari Ekstrak
viskositas. Etanol Daun Sirsak (Annona
muricata L.) serta Penentuan
DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antioksidannya. Jurnal
Azzahra, F., & Prastiwi, H. (2019). Sains Farmasi & Klinis, 7(2), 135-
Formulasi Dan Uji Sifat Fisik 142.
Sediaan Krim Dan Salep Ekstrak Islami, E. (2016). Optimasi Formulasi Dan
Etanol Daun Pare (Momordica Uji Efektivitas Antioksidan Sediaan
charantia L.). Jurnal Kefarmasian Krim Ekstrak Daun Kemangi
Akfarindo, 1-7. (Ocimum sanctum L) dalam Basis
Angelina, M., Turnip, M., & Khotimah, S. Vanishing Cream (Emulgator Asam
(2015). Uji aktivitas antibakteri Stearat, TEA, Tween 80, dan Span
ekstrak etanol daun kemangi 20), Doctoral dissertation,
(Ocimum sanctum L.) terhadap University of Muhammadiyah
pertumbuhan bakteri Escherichia coli Malang
dan Staphylococcus aureus. Joshi, R. K., Setzer, W. N., & Da Silva, J.
Protobiont, 4(1). K. (2017). Phytoconstituents,
Damogalad, V., Edy, H. J., & Supriati, H. traditional medicinal uses and
S. (2013). Formulasi krim tabir surya bioactivities of Tulsi (Ocimum
ekstrak kulit nanas (Ananas comosus sanctum Linn.): a review. Am J
L Merr) dan uji in vitro nilai sun Essent Oil Nat Prod, 5(1), 18-21.
protecting factor (SPF). Pharmacon, Kemenkes. 2017. Farmakope Herbal
2(2) Indonesia. Edisi II, Jakarta:
Dewi, R., Anwar, E., & KS, Y. (2014). Uji Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat
stabilitas fisik formula krim yang Kesehatan
mengandung ekstrak kacang kedelai Kumalasari, M. L. F., & Andiarna, F.
(Glycine max). Pharmaceutical (2020). Uji fitokimia ekstrak etanol
Sciences & Research, 1(3), 5. daun kemangi (Ocimum basilicum L).
Fauzi, A. R. (2013). Merawat kulit dan Indonesian Journal for Health
Wajah. Elex Media Komputindo, Sciences, 4(1), 39-44.
Jakarta.

66
Yunita et al_Formulasi Sediaan Krim Body Scrub

Malik, F., Suryani, S., Ihsan, S., Meilany, flavonoid content and antioxidant
E., & Hamsidi, R. (2020). Formulation activity of Ocimum sanctum Linn.
of Cream Body Scrub from Ethanol Journal of Nepal Chemical Society, 40,
Extract of Cassava Leaves (Manihot 30-35.
esculenta) as Antioxidant. Journal of Prolapita, C. O., & Safitri, C. I. N. H.
Vocational Health Studies, 4(1), 21-28. (2021). Formulasi dan Uji Mutu Fisik
Mukhlisah, N. R. I., Sugihartini, N., Sediaan Body Scrub dari Arang Aktif
Yuwono, T. (2016). Daya Iritasi dan Sekam Padi (Oryza sativa). In
Sifat Fisik Sediaan Salep Minyak Proceeding of Mulawarman
Atsiri Bunga Cengkeh (Syzigium Pharmaceuticals Conferences (Vol.
aromaticum) pada Basis Hidrokarbon. 13, pp. 213-217).
Majalah Farmaseutik. Vol. 12(1). Pp. Rikadyanti, R., Sugihartini, N., & Yuliani,
372-376 S. (2021). Sifat Fisik Krim Tipe M/A
Qayoom Mir, A., Yazdani, T., Ahmad, S., Ekstrak Etanol Daun Kelor [Moringa
& Yunus, M. (2009). Total flavonoids oleifera L] dengan Variasi Konsentrasi
and phenolics in Catharanthus roseus Menggunakan Emulgator Asam
L. and Ocimum sanctum L. as Stearat dan Trietanolamin. Media
biomarkers of urban auto pollution. Farmasi, 16(1), 88-96
Caspian Journal of Environmental Rowe, R., Sheskley, P. & Waller, P.,
Sciences, 7(1), 9-16. (2012). Handbook Of
Pangestu, A., Widyasari, R., & Sari, D. Y. Pharmaceutical Excipient. 8th ed.
(2015). Formulasi krim body scrub Washington DC: Pharmaceutical
ekstrak etanol beras merah dengan Press and American Pharmacist
variasi konsentrasi span 80 dan sween Association.
80 sebagai emulgator. Jurnal Sari, A. K., & Ayuchecaria, N. (2017).
Kesehatan Khatulistiwa, 1(2), 164- Penetapan kadar fenolik total dan
176. flavonoid total ekstrak beras hitam
Patel, P., Patel, N. M., & Patel, P. M. (Oryza sativa L) Dari Kalimantan
(2011). WHO Guidelines On Quality Selatan. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(2),
Control Of Herbal Medicines. 327-335.
International Journal of Research in Sayuti, N. A. (2015). Formulasi dan uji
Ayurveda & Pharmacy, 2(4). stabilitas fisik sediaan gel ekstrak daun
Pathak, I., & Niraula, M. (2019). ketepeng cina (Cassia alata l.). Jurnal
Assessment of total phenolic, Kefarmasian Indonesia, 74-82.

67
Yunita et al_Formulasi Sediaan Krim Body Scrub

Shofiani, A. (2016). Pengaruh Penggunaan


Masker Kulit Pisang Ambon Terhadap
Kulit Wajah Kering Orang Dewasa
(Doctoral dissertation, Universitas
Negeri Semarang)
Siva, M., Shanmugam, K. R., Shanmugam,
B., Venkata, S. G., Ravi, S.,
Sathyavelu, R. K., & Mallikarjuna, K.
(2016). Ocimum sanctum: a review on
the pharmacological properties. Int. J.
Basic Clin. Pharmacol, 5, 558-565.
Tjandrawinata, R. (2011). Anti Aging.
Medicinus: Scientific Journal Of
Pharamceutical Development And
Medical Application, Vol.24(1). Pp. 1-
5
World Health Organization. (2011).
Quality control methods for herbal
materials. World Health Organization.
Wirasuta, I. M. A. G., Triastuti, N. K. D.,
Deviyanthi, K. S., Sartika, D. A., &
Utari, P. D. (2018). Formulation of The
Body Scrub Cream from Purple Sweet
Potato (Ipomoea batatas L.).
Indonesian Journal of Pharmaceutical
Science and Technology, 5(1), 26-30.

68

You might also like