You are on page 1of 8

Abstract - Hospitals are required to provide professional services and in

accordance with the expectations of patients who enjoy these services, thus
causing satisfaction for patients. But in fact, there are still many patient
complaints at hospital services because the quality of health services is still
classified as poor in every dimension of service quality, namely tangible,
reliability, responsiveness, assurance and empathy. Objective : this study aims to
examine the literature, articles or research journals that identify the relationship
between the quality of health care and patient complaints in hospitals using the
literature review approach. Method : this type of research uses the literature
review, from 11 journals in the Pubmed, Science direct and Google Schoolar
database in the period 2010 – 2020. Literature analysis is based on the research
design, research location, sample, respondent, research objectives and result.
Result : The quality of health services in the good category is found in reliability
and responsiveness, not good is in tangible, assurance and empathy. Patients
complained about the service in the hospital in nursing services, especially on the
bad attitude and nature of nurses, non-therapeutic communication and
unprofessional skills, and the relationship between the quality of health services
and the patient's complaints in the hospital had not been found. Suggestion : It is
hoped that the hospital will focus more on problematic service quality, especially
on the dimensions of tangible, empathy and reliability, the hospital can also pay
attention to patient complaints seriously, especially on nursing actions and also
for further researchers to look for more specific journals or research articles with
research titles and research objectives, so that the accuracy of the data is better
in the research.

Keywords : Hospital, Patient Complaint, Quality of Health Services

Abstrak - Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang profesional


dan sesuai dengan harapan pasien yang menikmati layanan tersebut, sehingga
menimbulkan kepuasan bagi pasien. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak
keluhan pasien pada pelayanan di rumah sakit karena mutu pelayanan kesehatan
yang masih tergolong kurang baik pada setiap dimensi mutu pelayanan yaitu
tangible, realibility, responsiveness, assurance dan empathy. Tujuan : Penelitian
ini bertujuan untuk menelaah literatur, artikel atau jurnal hasil penelitian yang
mengidentifikasi hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan keluhan pasien di
rumah sakit dengan menggunakan pendekatan literature review. Metode : Jenis
penelitian ini menggunakan metode literature review, dari 11 jurnal pada database
Pubmed, Science Direct dan Google Schoolar dalam periode 2010 - 2020.
Analisis literatur dilakukan berdasarkan desain penelitian, tempat, sampel,
responden, tujuan dan hasil penelitian. Hasil : Mutu pelayanan kesehatan dalam
kategori baik terdapat pada realibility dan responsiveness, kurang baik terdapat
pada tangible, assurance dan empathy. Pasien mengeluhkan pelayanan di rumah
sakit pada pelayanan keperawatan terutama pada sikap dan sifat perawat kurang
baik, komunikasi tidak terapeutik dan keterampilan tidak profesional dan juga
belum ditemukannya hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan keluhan pasien
di rumah sakit. Saran : Diharapkan rumah sakit lebih memfokuskan terhadap mutu
pelayanan yang bermasalah terutama pada dimensi tangible, empathy dan
realibility, rumah sakit juga dapat memperhatikan keluhan pasien secara serius
terutama pada tindakan keperwatan dan juga untuk peneliti selanjutnya agar
mencari jurnal atau artikel penelitian yang lebih spesifik dengan judul penelitian
dan tujuan penelitian, agar keakuratan data lebih baik dalam penelitiannya.

Kata kunci : Keluhan Pasien, Mutu Pelayanan Kesehatan, Rumah Sakit


PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan di rumah sakit masih
banyak ditemui kelemahan sehingga
muncul berbagai keluhan pasien yang pelayanan kesehatan dinilai dari 5 dimensi
disampaikan melalui berbagai media. yang disebut dengan ServQuaL. Menurut
Menurut Millani et al (2019) keluhan Muninjaya (2015), ada lima dimensi mutu
merupakan perasaan tidak puas oleh pelayanan kesehatan terdiri dari Tangibles
konsumen terhadap suatu layanan. (tampilan fisik layanan), Reability
Keluhan pasien adalah informasi yang (keandalan), Responsiveness (ketanggapan
dapat digunakan untuk meningkatkan dalam memberikan layanan), Assurance
kualitas layanan di rumah sakit (Choulk, (jaminan layanan), dan Emphaty
2019). Jadi, keluhan pasien adalah (memahami keinginan pelanggan).
perasaan tidak puas pasien terhadap suatu Dimensi – dimensi ini dapat digunakan
layanan rumah sakit, dimana pasien untuk penilaian suatu pelayanan di rumah
mendapatkan pelayanan rumah sakit yang sakit.
kurang baik. Berbeda dengan hasil penelitian Rika, S
Keluhan pasien menjadi persoalan di (2017) yang menyatakan bahwa adanya
dunia maupun di indonesia yang dapat hubungan mutu pelayanan kesehatan
dilihat dari peningkatan keluhan di dengan keluhan pasien, dimana perlu
beberapa rumah sakit. Hospital and dilakukan observasi dan evaluasi terus
Community Health Service (HCHS) tahun menerus terhadap kualitas layanan melalui
2017-2018 total laporan keluhan tertulis survei kepuasan pasien dan layanan cepat
sebanyak 113.989 keluhan dan meningkat tanggap terhadap keluhan pasien tersebut.
pada tahun 2018-2019 sebesar 2% Hasil penelitian Mufidah et al (2018) juga
menjadi 116.247 keluhan. Proporsi mengatakan penanganan keluhan
terbesar terdapat pada layanan di rawat berhubungan dengan pelayanan
inap sebesar 33,2% dan angka ini keperawatan, karena jika pelayanan yang
mengalami peningkatan dari tahun diberikan perawat cepat, tepat dan sesuai
sebelumnya yaitu sebesar 32,7%. Keluhan prosedur maka tidak ada lagi timbul
lain juga meningkat pada pengobatan ketidakpuasan pasien atau keluhan pasien
klinis, perilaku tenaga medis dan juga terhadap pelayanan tersebut.
infrastruktur rumah sakit (Annual Berdasarkan uraian di atas, terdapat
Complaint Report of NHS, 2019). beberapa variasi hasil penelitian yang
Bentuk keluhan pasien yang muncul dilakukan peneliti sebelumnya terkait
terhadap pelayanan kesehatan di rumah hubungan mutu pelayanan kesehatan
sakit berbagai macam. Menurut Norwel dengan keluhan pasien di rumah sakit.
(2007), Ada 4 bentuk keluhan pasien di Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
rumah sakit yaitu Mechanical complaint mengidentifikasi hasil penelitian
(keluhan prasarana rumah sakit), sebelumnya dan ingin mendapatkan
Attitudinal complaint (keluhan sifat tenaga pengetahuan yang komprehensif dari
kesehatan), Service related complaint literature yang terbaru terkait dengan
(keluhan pelayanan rumah sakit), Unusual hubungan mutu pelayanan kesehatan
complaint (keluhan lingkungan rumah dengan keluhan pasien di rumah sakit
sakit). Semua keluhan pasien mencakup dengan menggunakan metode literature
seluruh pelayanan yang ada di rumah review.
sakit, dari keadaan rumah sakit sampai METODE PENELITIAN
pelayanan kesehatan itu sendiri.
Adanya keluhan pasien di rumah sakit Jenis penelitian ini menggunakan metode
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, literature review, dari 11 jurnal pada
salah satunya yaitu mutu pelayanan database Pubmed, Science Direct dan
kesehatan. Layanan kesehatan yang Google Schoolar dalam periode 2010 -
bermutu harus mampu memberikan 2020. Analisis literatur dilakukan
informasi yang jelas terhadap pasien dan berdasarkan desain penelitian, tempat,
ketidakjelasan informasi akan sampel, responden, tujuan dan hasil
menyebabkan pasien komplain terhadap penelitian.
layanan rumah sakit (Mukti, dkk. 2013).
Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit HASIL
masih tergolong rendah dari segi dimensi
mutu pelayanan kesehatan. Mutu 1. Kualitas Pelayanan Kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Barru 3. Patient Complaints About Hospital
(Surahmawati, 2015) Services: Applying a Complaint
Hasil dari jurnal penelitian ini didapatkan Taxonomy to Analyse and Respond
bahwa tingkat kualitas pelayanan to Complaints (Harrizon et al., 2016)
kesehatan yang dirasakan oleh pasien Dalam penelitian ini, peneliti
rawat jalan dari prosedur administrasi menggunakan taksonomi keluhan untuk
dinyatakan cukup baik dengan nilai rata- mengklasifikasikan keluhan-keluhan
rata 2,72, kualitas pelayanan ditinjau dari pasien dirumah sakit. Ada 138 kasus
waktu tunggu dinyatakan kurang baik keluhan serius dari pasien tentang
dengan nilai rata-rata 2,26, kualitas pelayanan kesehatan dirumah sakit yang
pelayanan ditinjau dari sikap petugas dikelompokkan menjadi 3 domain, yaitu
kesehatan dinyatakan cukup baik dengan domain klinis (68%), domain manajemen
nilai rata-rata 2,94 dan fasilitas pelayanan (19%), dan domain hubungan (13%).
dinyatakan cukup baik dengan nilai rata- Keluhan yang paling sering terjadi terkait
rata 2,43. Dari keempat variabel tersebut, dengan keterlambatan diagnosa, kesalahan
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan diagnosa, kesalahan pengobatan,
RSUD Barru termasuk kategori cukup pemeriksaan yang tidak memadai,
baik. Hasil penelitian ini disarankan pengobatang yang tidak memadai dan
kepada petugas kesehatan untuk kualitas keperawatan yang tidak baik.
meningkatkan kedisiplinan dan rasa
tanggung jawab dalam melaksanakan 4. An Assessment of Service Failures
pekerjaannya secara profesional,selalu and Customer Complaints
memberi pelayanan yang baik dan Management in the Delivery of
bersikap ramah kepada pasien, kepada Health Care in The Municipal
pihak rumah sakit disarankan untuk Hospitals in Ghana (Okyere, 2015)
mengupayakan perbaikan fasilitas yang Penelitian ini menilai kegagalan layanan
bermasalah seperti WC dan ketersediaan dan manajemen keluhan pasien dalam
airnya, perawatan kesehatan di tiga rumah sakit di
Kota Ghana. Keluhan dikumpulkan dari
2. Evaluating Patients’ Perception of perspektif manajemen, staf dan pasien.
Service Quality at Hospitals in Nine Metode yag digunakan untuk penelitian
Chinese Cities by use of the ini adalah metode campuran atau multi
ServQual Scale (Min Lie et al., 2015) metode (kualitatif dan kuantitatif). Hasil
Hasil dari jurnal penelitian ini dilakukan penelitian ini mengungkapkan bahwa
di 9 rumah sakit Kota Cina yang tingkat keluhan pasien semakin meningkat
menggunakan metode skala ServQual dan dan penangan keluhan masih rendah.
melibatkan responden yaitu pasien rawat Terlihat dari keadaan ketiga rumah sakit,
inap dan pasien rawat jalan di rumah sakit seperti lingkungan yang tidak bersih,
tersebut. Hasil penelitian menyatakan kurangnya tenaga kesehatan, kurangnya
bahwa pasien rawat jalan dan pasien rawat peralatan medis dan juga pasien
inap lebih banyak berpersepsi positif mengeluhkan komunikasi yang buruk
terhadap kualitas pelayanan rumah sakit selama mendapatkan pelayanan dirumah
dari segi dimensi tangible (t = 4,168, p > sakit. Selain itu pasien juga mengeluhkan
0,001) dan dimensi realibility (t = 1,979, p tidak cukup obat-obatan di apotek rumah
> 0,001). Rumah sakit di Kota Cina sangat sakit dan juga sikap petugas kesehatan
memperhatikan tampilan dan lingkungan yang buruk.
rumah sakit dan selalu memberikan
informasi-informasi terkait kesehatan di 5. Komplain Pasien di Pelayanan
papan informasi yang sangat memudahkan Rumah Sakit (Ariadi, 2019)
pasien untuk mendapatkan informasi. Penelitian ini dilakukan dengan
Kesimpulan jurnal penelitian ini yaitu pendekatan fenomenologi dan metode
pasien china merasakan kualitas pelayanan pengumpulan data menggunakan
di rumah sakit china sangat memuaskan wawancara mendalam (indepth interview).
walaupun harus ditingkatkan dan lebih Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa
profesional lagi. ada beberapa bentuk keluhan pasien
dirumah sakit, seperti keluhan terkait
ketidakramahan petugas kesehatan, terhadap loyalitas pasien. Penelitian ini
keluhan terkait adanya kesalahan tindakan menggunakan metode kano dan partial
yang diberikan ke pasien, keluhan terkait least square untuk pengelompokkan
pelayanan dokter tidak tepat waktu dan kualitas pelayanan dan juga melihat
keluhan terkait keamanan rumah sakit. pengaruhnya terhadap kepuasan pasien,
Seorang petugas kesehatan harus memiliki keluhan pasien dan loyalitas pasien. Hasil
sikap peduli, menghormati dan dari jurnal penelitian ini menunjukkan
menghargai orang lain dalam pelayanan bahwa one-dimentional berpengaruh
terhadap pasien, karena hubungan antara positif terhadap kepuasan pasien,
pemberi layanan kesehatan dengan pasien kepuasan pasien berpengaruh positif
merupakan faktor yang mempengaruhi dengan loyalitas pasien, kepuasan pasien
proses kepuasan dan kesembuhan pasien. berpengaruh negatif dengan keluhan
Selain itu, penelitian ini juga menyatakan pasien dan keluhan pasien berpengaruh
bahwa keluhan pasien mempunyai nilai negatif dengan loyalitas pasien. Must be
yang positif. Nilai positif keluhan bisa dan atractive tidak berpengaruh terhadap
sebagai masukan bagi rumah sakit yang kepuasan pasien.
dapat mengevaluasi apa saja kekurangan
yang ada di rumah sakit sehingga bisa PEMBAHASAN
diperbaiki kedepannya. 1. Mutu Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
6. Analyzing Patients’ Complaints Surahmawati (2015) menyatakan bahwa
(Ming et al., 2019) beberapa dimensi mutu pelayanan
Penelitian ini dilakukan dengan tiga kesehatan yang diteliti dalam kategori
pendekatan untuk analisis konten kualitatif cukup baik maupun kurang baik.
yaitu konvensional, terarah dan sumatif. Pelayanan dalam kategori cukup baik
Penelitian ini berfokus pada keluhan terdiri dari pelayanan administrasi, sikap
pasien yang diajukan terhadap perawat petugas kesehatan dan fasilitas pelayanan
dari perspektif etika perawatan. Hasil kesehatan. Pelayanan dalam kategori
penelitian ini menyatakan bahwa ada kurang baik yaitu pelayanan ditinjau dari
empat kategori keluhan pasien terhadap waktu tunggu. Hal ini disebabkan oleh
pelayanan keperawatan yaitu sikap beberapa faktor seperti jumlah pasien
perawat tanpa belas kasihan sebesar yang terlalu banyak, keterlambatan dokter
80,31%, komunikasi yang tidak terapeutik dan kinerja petugas dalam pelayanan. Hal
sebesar 67,71%, perawat tidak menghargai ini dapat diatasi dengan meningkatkan
hak pasien sebesar 27,56% dan kualitas kedisiplinan para petugas kesehatan agar
perawatan yang tidak memuaskan sebesar terjalin kerjasama petugas kesehatan
24,41%. Penelitian ini juga menyatakan dalam memberikan pelayanan kepada
bahwa etika dan kualitas perawatan dapat pasien.
meningkatkan hubungan antara perawat Hasil penelitian yang dilakukan oleh
dengan pasien dan juga terdapatnya Min Lie et al (2015) menyatakan ada lima
hubungan antara keluhan pasien terhadap dimensi mutu pelayanan kesehatan yang
peningkatan kualitas keperawatan yang terdiri atas tangible, reliability, assurance,
lebih profesional. empathy dan responsiveness. Pada
penelitian ini juga menyatakan bahwa
7. Pelayanan terhadap Kepuasan pasien rumah sakit lebih berpersepsi
Pasien terhadap Keluhan Pasien dan positif terhadap kualitas pelayanan rumah
Loyalitas Pasien Rawat Inap sakit dari dimensi tangible dan realibility
(Puspitasari & Arifianty, 2016) dan berpersepsi negatif terhadap dimensi
Penelitian ini bertujuan untuk empathy. Hal ini diakibatkan karena
mengidentifikasi kualitas pelayanan yang pelayanan petugas untuk bersikap sopan
dapat memuaskan kebutuhan pasien, santun, keperdulian petugas dalam
mengetahui pengaruh kualitas pelayanan pelayanan dan memberikan salam serta
terhadap kepuasan pasien, mengetahui bertanya keperluan pasien yang masih
pengaruh kepuasan pasien terhadap belum memuaskan. Min lie et al (2015)
keluhan pasien dan loyalitas pasien, Ketepatan dan ketelitian dari tenaga
mengetahui pengaruh keluhan pasien kesehatan dalam memberikan pelayanan
sangatlah penting, karena waktu penentu bagi mutu pelayanan rumah sakit
merupakan suatu hal yang sangat berharga di mata masyarakat. Ada beberapa
dalam suatu layanan dan harus keluhan pasien yang berkaitan dengan
diperhatikan terutama dalam bidang pelayanan keperawatan ini, diantaranya
kesehatan. Selain itu, kepuasan pasien sikap perawat tanpa belas kasihan,
terhadap mutu pelayanan dari segi dimensi komunikasi yang tidak terapeutik, perawat
responsiveness khususnya dalam yang tidak menghargai hak pasien dan
pelayanan tenaga kesehatan yang cepat kualitas perawatan yang tidak
dan tanggap (Fitriati et al, 2012). memuaskan. Seorang perawat harus
Responsiveness digunakan untuk memberikan pelayanan yang maksimal
memberikan pelayanan yang tanggap atas dan selalu meningkatkan kualitas
keinginan dan kesiapan tenaga kesehatan pelayanan kepada semua pasien dan juga
untuk melayani pasien. Hal ini merupakan memperhatikan tingkat kepuasan pasien.
persiapan rumah sakit sebelum Hasil penelitian Harrizon (2016)
memberikan pelayanan kepada pasien. didapatkan bahwa ada 3 domain keluhan
Permasalahan dimensi empathy terhadap pelayanan kesehatan di rumah
khususnya pada sikap tenaga kesehatan sakit, yaitu domain klinis, domain
yang tidak sopan santun dan juga manajemen dan domain hubungan. Dari
kepedulian rumah sakit terhadap domain tersebut, keluhan yang sering
kesehatan pasien masih kurang terjadi di rumah sakit terkait dengan
memuaskan (Min lie et al, 2015) . keterlambatan diagnosa, kesalahan
Dimensi empathy sangatlah penting diagnosa, kesalahan pengobatan,
untuk pelayanan kesehatan karena semua pemeriksaan yang tidak memadai, dan
pasien ingin sekali diperhatikan dan kualitas keperawatan yang tidak baik.
bersifat individual yang diberikan kepada Hasil penelitian Okyere (2015)
pasien dengan berupaya memahami didapatkan bahwa keluhan pasien yang
keinginan pasien. Dimensi assurance sering terjadi di rumah sakit diakibatkan
sangat dibutuhkan oleh pasien terutama ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan
dalam membangkitkan rasa percaya diri yang diterimanya. Bentuk keluhan pasien
dan keyakinan pasien bahwa tenaga di rumah sakit yang sering terjadi seperti
kesehatan mampu memenuhi kebutuhan lingkungan rumah sakit yang kotor,
pasien, memberikan pelayanan dengan kurangnya peralatan medis dan
kepastian dan bebas dari keraguan. komunikasi tenaga kesehatan yang buruk
selama mendapatkan pelayanan.
2. Keluhan Pasien Hasil telaah beberapa jurnal tentang
Hasil penelitian Ariadi (2019) keluhan pasien di rumah sakit, hampir
didapatkan bahwa bentuk keluhan pasien semua jurnal menyatakan bahwa pasien
dirumah sakit sering terjadi terkait mengeluhkan setiap bentuk pelayanan
ketidakramahan petugas kesehatan, yang ada di rumah sakit seperti kesalahan
adanya kesalahan tindakan yang diberikan tindakan yang dilakukan tenaga kesehatan
ke pasien, pelayanan dokter tidak tepat kepada pasien, kurangnya sarana prasana
waktu dan keamanan rumah sakit. rumah sakit dan kenyamanan rumah sakit
Pelayanan rumah sakit harus memberikan tidak memuaskan. Menurut Supriyanto
pelayanan yang berkualitas karena akan (2012), faktor utama yang mempengaruhi
banyak hal yang terjadi salah satunya kepuasan pasien adalah peralatan medis
ketidakpuasan pasien. Selain itu, keluhan yang lengkap, bagunan dan fasilitas rumah
pasien mempunyai nilai yang positif sakit yang memadai, dan kelengkapan
sebagai masukan bagi rumah sakit yang sarana pendukun dalam pelayananan.
dapat mengevaluasi apa saja kekurangan Pasien mengharapkan interaksi yang baik,
yang ada sehingga bisa diperbaiki ramah dan nyaman dengan keadaan rumah
kedepannya. sakit, sehingga dapat mengubah
Hasil penelitian Ming et al (2019) kepribadian yang baik pula dari pasien
didapatkan bahwa keluhan pasien yang yang menikmatinya (Ariadi, 2019;
terjadi di rumah sakit sering dikaitkan Okyere, 2015).
dengan tindakan keperawatan. Pelayanan Keluhan yang sering dan terbanyak
keperawatan merupakan salah satu faktor dirasakan oleh pasien terjadi pada
tindakan keperawatan. Tindakan karena komunikasi petugas yang tidak
keperawatan yang sering dikeluhkan baik. Oleh karena itu, komunikasi
pasien itu diantaranya sikap dan sifat terapeutik petugas menjadi kunci
petugas yang tidak mempunyai rasa keberhasilan dalam memberikan
kasihan, komunikasi tenaga kesehatan pelayanan kepada pasien.
tidak terapeutik dan keterampilan perawat Semakin meningkatnya kinerja one
yang belum profesional (Horizon, et al, dimentional ini, maka akan semakin
2016; Jabbari, 2014). Sumber daya yang meningkatknya kepuasan pasien dan
paling banyak berpengaruh di rumah sakit menurunkan tingkat keluhan pasien di
salah satunya adalah perawat. rumah sakit. Semakin tinggi kepuasan
Perawat memberikan pengaruh besar pasien, maka akan menurunkan keluhan
untuk menentukan kualitas pelayanan. pasien dan meningkatkan loyalitas pasien.
Perawat merupakan ujung tombak Sebaliknya, pasien yang tidak puas
pelayanan terhadap pasien dan keluarga terhadap pelayanan, maka akan
pasien, dikarenakan frekuensi pertemuan meningkatkan keluhan pasien dan
antara perawat dengan pasien yang paling menurunkan loyalitas pasien terhadap
sering di rumah sakit. Menurut Natsir layanan kesehatan.
(2008), perawat merupakan “the caring Dari hasil telaah jurnal tentang
professional”, karena pelayanan yang hubungan mutu pelayanan kesehatan
diberikan berdasarkan pendekatan bio – dengan keluhan pasien di rumah sakit,
psiko – social – spritual yang peneliti belum menemukan jurnal atau
komprehensif selama 24 jam kepada artikel penelitian yang menyatakan adanya
pasien dan keluarga pasien. perawat hubungan mutu pelayanan kesehatan
diharapkan mampu memahami kemauan dengan keluhan pasien di rumah sakit.
pasien dan memiliki standar dalam Peneliti hanya menemukan hubungan
melakukan pelayanan terhadap pasien. mutu pelayanan kesehatan berhubungan
Semua tindakan pelayanan perawat dengan kepuasan pasien dan kepuasan
dilakukan terus menerus demi pasien berpengaruh negatif terhadap
meningkatkan mutu layanan agar terjadi keluhan pasien dan kepuasan pasien
kepuasan pasien dan dimunkinkan akan berpengaruh positif terhadap loyalitas
membentuk loyalitas pasien. pasien. Pasien sebagai pelanggan eksternal
tidak hanya menginginkan kesembuhan
3. Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dari penyakit yang dideritanya, tetapi juga
dengan Keluhan Pasien ingin merasakan dan menilai bagaimana
Hasil penelitian (Edison, 2018) pasien diperlakukan dalam proses
mengatakan bahwa terdapat hubungan pelayanan. Salah satu hasil dari pelayanan
mutu pelayanan kesehatan dan manajemen kesehatan adalah berupa kepuasan pasien
keluhan pasien dengan kepuasan pasien. atau kekecewaan pasien.
Adanya ketidakpuasan pasien dapat Perasaan puas atau kecewa yang
disebabkan oleh salah satunya yaitu mutu dirasakan pasien didapatkan dari
pelayanan kesehatan dan manajemen perbandingan antara kinerja layanan yang
keluhan pasien. Pasien mengeluhkan dirasakan pasien dengan ekspetasi pasien
terhadap manajemen penanganan keluhan sebelum mendapatkan suatu layanan.
pasien di rumah sakit disebabkan rumah Apabila pasien merasa puas dengan
sakit belum memiliki standar operasional layanan kesehatan, maka akan
prosedur dalam penanganan keluhan dan menunjukkan kemungkinan untuk kembali
respon penanganan keluhan yang tidak menggunakan layanan tersebut. Tetapi
cepat tanggap menyebabkan pasien dan apabila pasien tidak puas dengan layanan
keluarga pasien merasa aspirasi dan tersebut, maka pasien akan melontarkan
keluhannya tidak ditanggapi dan perasaannya yang cenderung bersifat
mendapatkan feedbak yang positif dari negatif atau keluhan yang dapat
rumah sakit. Hal ini menyebabkan salah menimbulkan citra buruk dan merusak
satu ketidakpuasan pasien terhadap mutu pelayanan rumah sakit dihadapan
pelayanan. Sering kali pasien tidak puas pasien lainnya. Oleh karena itu,
atas penjelasan yang diberikan oleh tenaga diharapkan pada rumah sakit untuk
kesehatan atas keluhannya di rumah sakit menangani keluhan pasien ini sebaik
mungkin agar pasien tidak beranggapan positif terhadap loyalitas pasien.
bahwa rumah sakit telah mengabaikan 6. Belum ada artikel yang
keluhan pasien. Semakin baik mutu menyatakan bahwa adanya hubungan
pelayanan kesehatan terutama pada antara mutu pelayanan kesehatan dengan
penanganan keluhan pasien, maka keluhan pasien di rumah sakit.
semakin meningkatnya kepuasan pasien di
rumah sakit dan semakin menurunnya DAFTAR PUSTAKA
keluhan pasien dirumah sakit. Diharapkan Afidah, H. N. (2013). Keefektifan
rumah sakit selalu mengevaluasi dan pelaksanaan mekanisme komplain
monitoring secara terus menerus terhadap dalam pelayanan kesehatan di rumah
mutu pelayanan kesehatan melalui sakit umum haji surabaya. Kebijakan
kepuasan pasien dan keluhan pasien di Manajemen Publik, ISSN.
rumah sakit. Anjaryani, Wike Diah. (2010). Kepuasan
pasien rawat inap terhadap pelayanan
KESIMPULAN perawat di RSUD tugu rejo semarang.
Semarang: Program Pascasarjana
Hasil telaah yang dilakukan terhadap 11 Universitas Diponegoro.
jurnal penelitian tentang hubungan mutu Annual Complaint Report of NHS. (2019).
pelayanan kesehatan dengan keluhan Data on written complaints in the
pasien di rumah sakit dapat disimpulkan NHS 2018-2019. England: NHS
sebagai berikut : Digital.
1. Mutu pelayanan kesehatan dalam Fitriati, R., & Rahmayanti, K. P. (2012).
kategori baik terdapat pada dimensi Government support in triple helix
realibility dan dimensi responsiveness. collaboration to provide health service
Khusunya pada ketepatan dan ketelitian delivery: Case study government
dari tenaga kesehatan dalam memberikan hospital in bengkulu hospital.
pelayanan dan juga sikap cepat dan Procedia-Social and Behavioral
tanggap tenaga kesehatan dalam Sciences, 52, 160-167.
pelayanan. Fitri, N. L. (2016). Hubungan persepsi
2. Mutu pelayanan kesehatan dalam pasien pada pelayanan keperawatan
kategori kurang baik terdapat pada dengan kepuasan pasien di ruang
dimensi tangible, dimensi empathy dan paviliun RSUD Jend. Ahmad Yani
dimensi assurance. khususnya pada Metro. Jurnal Wacana Kesehatan,
kenyamanan rumah sakit, penampilan 1(1).
fasilitas maupun penampilan tenaga Hardi. J. (2010). Analisis tingkat kepuasan
kesehatan dan juga bentuk jaminan pasien pasien umum dan pasien jamkesmas
di rumah sakit belum jelas. terhadap mutu pelayanan rawat inap
3. Bentuk keluhan pasien dirumah di RSUD Pasaman Barat. Tesis:
sakit yaitu adanya kesalahan tindakan Program Pascasarjana Universitas
yang diberikan tenaga kesehatan kepada Andalas.
pasien (service related complaints), Herlambang, Susatyo. (2016). Manajemen
kurangnya sarana dan prasana rumah sakit pelayanan kesehatan rumah sakit.
(mechanical complaints) dan kenyamanan Yogyakarta: Gosyen Publishing
rumah sakit tidak memuaskan (unusual Irawan, A., Nawawi, J., & Ahmad, B.
complaints). (2016). Manajemen komplain dalam
4. Keluhan pasien yang sering pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
bermasalah di rumah sakit terdapat pada Umum Daerah Merauke. Societas:
tindakan keperawatan. Khususnya pada Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial,
sikap dan sifat petugas yang tidak 5(1), 22-31.
mempunyai rasa kasihan, komunikasi Jabbari, A., Khorasani, E., Jazi, M. J.,
tidak terapeutik, dan keterampilan perawat Mofid, M., & Mardani, R. (2014).
yang belum profesional. The profile of patients’ complaints in
5. Terdapat hubungan penanganan a regional hospital. International
keluhan pasien terhadap kepuasan pasien, journal of health policy and
kepuasan pasien berpengaruh negatif management, 2(3), 131.
terhadap keluhan pasien dan berpengaruh Jasfar, Farida. (2012). Teori dan aplikasi
sembilan kunci keberhasilan bisnis
jasa
: Sumber dana manusia, inovasi,
dan kepuasan pelanggan. Jakarta:
Li, M., Lowrie, D. B., Huang, C. Y., Lu,
X. C., Zhu, Y. C., Wu, X. H., & Zhao,
P.
(2015). Evaluating patients' perception of
service quality at hospitals in nine
Chinese cities by use of the ServQual
scale. Asian Pacific Journal of
Tropical Biomedicine, 5(6), 497-504.
Machmud, R. (2014). Survei kepuasan dan
manajemen keluhan pasien diabetes
melitus terhadap pelayanan kesehatan
prolanis ASKES di rumah sakit
pemerintah propinsi Sumatera Barat.
Marliana, L. (2017). Analisis manajemen
layanan keluhan pasien terhadap
kualitas layanan kesehatan di Rsud.
Am. Parikesit Tenggarong. Jurnal
Administrative Reform (JAR), 5(2),
69-78.
Millani, R. N., Semiarty, R., & Machmud,
R. (2019). Gambaran tingkat
kepuasan pasien dalam denanganan
keluhan (Service Recovery) rawat
inap di RSUD Rasidin Kota Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas, 8(3), 599-
606.
Ming, Y., Wei, H., Cheng, H., Ming, J., &
Beck, M. (2019). Analyzing patients'
complaints: Awakening of the ethic of
belonging. Advances in Nursing
Science, 42(4), 278-288.
Nursalam. (2020). Pedoman penyususan
skripsi, literature review dan tesis-
systematic review. Fakultas
Keperawatan, Universitas Andalas.
Norwell, N. (2007). Top tips for handling
complaint. London: GP.
Ofori-Okyere, I., & Kumadey, G. (2015).
An assessment of service failures and
customer complaints management in
the delivery of health care in the
Municipal Hospitals in Ghana.

You might also like