You are on page 1of 10

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 22 No.

3 Nopember 2017

ANALISIS KOMPONEN PRODUK WISATA


DI KABUPATEN KARAWANG

Dewi Gita Kartika1 dan Myrza Rahmanita2


1,2
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

dewigitakartika@gmail.com

Abstract

Karawang Regency is one of the regencies in West Java with many tourism potentials
and on the forth rank as the most visited regency to the tourism attraction by tourists in
2015. However, there found some concerns that complained by tourists, both from the
bad infrastructure, potholes, the lack of facilities, less well-maintained attractions and so
on. Based on the tourist’s complaints, then drawn a formulation of the problem that leads
to tourism products with the five main components, such as attractions, facilities in
tourist destinations, accessibility, image of destination and price for tourists with the aim
of knowing how tourism products in Karawang Regency itself and which aspects that
become its advantages and disadvantages. The research was conducted on 100
respondents with non-probability sampling method. Respondents should have been
traveled to Karawang Regency at least once. Data were collected through questionnaires
and analyzed with quantitative descriptive terms. The result of research shows that
tourism product in Karawang Regency is good enough with mean 2,833, however there
are some aspects that very weak and require special attention, especially on accessibility
component with the lowest mean 2,542.

Keywords: tourism products, attractions, facilities, accessibility, destination image,


pricing

122
Analisis Komponen Produk Wisata Di Kabupaten Karawang
(Dewi Gita Kartika dan Myrza Rahmanita)

PENDAHULUAN Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke


Daya Tarik Wisata Menurut
Sektor pariwisata merupakan salah Kabupaten/Kota di Jawa Barat pada
satu industri terkuat di dunia, bahkan Tahun 2015
menjadi salah satu penyumbang terbesar
devisa negara. Di Indonesia sendiri,
berdasarkan data pada situs resmi
Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia (www.kemenpar.go.id), hingga
tahun 2015 komoditas pariwisata tetap
eksis berada pada peringkat lima besar
sebagai penyumbang devisa terbesar jika
dibandingkan dengan komoditas ekspor
lainnya. Selain itu juga diperkirakan pada
tahun 2020, pariwisata akan menjadi Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
penyumbang terbesar (peringkat pertama) Provinsi Jawa Barat. www.jabar.bps.go.id
bagi Indonesia. Berdasarkan data di atas diketahui
Menteri Pariwisata Indonesia, Arief bahwa kabupaten/kota dengan kunjungan
Yahya, menyatakan bahwa terdapat lima terbanyak pada peringkat satu hingga lima
provinsi sebagai penyumbang pergerakan diantaranya adalah Kabupaten Bandung,
wisatawan nusantara tertinggi di Kota Bogor, Kabupaten Bogor,
Indonesia yakni terdiri atas Provinsi Jawa Kabupaten Karawang dan Kabupaten
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Subang.
Jakarta dan Sumatera Utara. Jika ditelusuri lebih lanjut mengenai
Pada situs Dinas Pariwisata dan salah satu kabupaten yang berada pada
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat peringkat empat yakni Kabupaten
(www.disparbud.jabarprov.go.id) Karawang ternyata tercatat memiliki 37
dijabarkan mengenai Peta Daerah Wisata daya tarik wisata atau 12,75% dari
Jawa Barat, dikatakan bahwa Jawa Barat keseluruhan jumlah daya tarik wisata yang
memiliki 290 daya tarik wisata yang ada di Provinsi Jawa Barat. Angka
tersebar pada 27 kota dan kabupaten. Jawa tersebut terbilang cukup besar jika
Barat itu sendiri merupakan salah satu dibandingkan kota/kabupaten lainnya,
provinsi dengan jumlah penduduk akan tetapi Kabupaten Karawang belum
terbanyak dan tercatat memiliki jumlah sepenuhnya dikenal sebagai daerah tujuan
wisatawan yang cukup tinggi. wisata.
Banyaknya daya tarik wisata yang Diketahui (www.kompasiana.com)
tersedia di Provinsi Jawa Barat tentu bahwa saat baru berkembang sebagai
merupakan daya tarik tersendiri untuk sebuah kabupaten, Kabupaten Karawang
dikunjungi oleh wisatawan. Berikut data dulu dikenal sebagai kota lumbung padi
peringkat lima besar jumlah kunjungan dan sekarang masih lebih dikenal sebagai
wisatawan ke daya tarik wisata menurut kota industri dikarenakan saat ini
kabupaten/kota di Jawa Barat pada tahun Kabupaten Karawang menjadi lokasi
2015: industri terbesar di Indonesia.

123
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 22 No. 3 Nopember 2017

Selain itu walaupun Kabupaten Komponen utama produk wisata yang


Karawang memiliki angka kunjungan dimaksud oleh Middleton (2009: 123)
wisatawan yang sangat tinggi namun terdiri atas:
terdapat beberapa keluhan wisatawan 1) Atraksi wisata;
yang diketahui berdasarkan rekam jejak 2) Fasilitas di daerah tujuan wisata;
opini yang dilakukan sebuah website 3) Aksesibilitas;
media informasi non-komersil 4) Citra destinasi;
(www.karawanginfo.com). Terdapat 5) Harga untuk wisatawan.
beberapa poin yang paling sering Pernyataan serupa mengenai
dikeluhkan oleh wisatawan, diantaranya komponen produk wisata juga diperkuat
infrastruktur, fasilititas, keamanan, oleh Suwantoro (2007: 26), Sitorus (2008:
kebersihan, pungutan liar, daya tarik 190) dan Mill (2010: 23).
wisata itu sendiri dan sebagainya. Sebagai
contoh, buruknya kondisi jalan yang harus Atraksi Wisata
dilalui untuk menuju Pantai Pakis atau Middleton (2009: 123) menjabarkan
pungutan liar di kawasan parkir Curug elemen atraksi yang mempengarungi
Cigentis. pilihan wisatawan dan mempengaruhi
Jika dikaitkan dengan kepariwisataan, prospektif motivasi wisatawan pada
maka kendala atau permasalahan yang atraksi sebagai berikut:
telah disebutkan sebelumnya termasuk a. Atraksi wisata alam, meliputi bentang
kedalam elemen-elemen pada produk alam, pantai, iklim, flora dan fauna
wisata, dimana didalamnya terbagi atas serta bentukan geografis lain dari
lima komponen utama yakni atraksi, suatu destinasi dan sumber daya alam
fasilitas di daerah tujuan wisata, lainnya;
aksesibilitas, citra destinasi dan harga b. Atraksi wisata buatan/binaan manusia,
untuk wisatawan. meliputi bangunan dan insfratruktur
Dengan segala upaya pengembangan pariwisata termasuk arsitektur
produk wisata yang telah dilakukan dan bersejarah dan modern, monumen,
potensi pariwisata yang dimiliki oleh trotoar jalan, taman dan kebun, pusat
Kabupaten Karawang, seharusnya dapat konvensi, marina, ski, tempat
menjadi daya tarik tersendiri dan kepurbakalaan, lapangan golf,
menciptakan citra positif sehingga toko-toko khusus dan daerah yang
Kabupaten Karawang dikenal sebagai bertema;
daerah tujuan wisata. c. Atraksi wisata budaya, meliputi
sejarah dan cerita rakyat (legenda),
Kajian Pustaka agama dan seni, teater, musik, tari,
pertunjukan lain dan museum.
Middleton (2009: 122) Beberapa dari hal tersebut dapat
mengungkapkan bahwa produk wisata dikembangkan menjadi even khusus,
dapat didefinisikan sebagai kesatuan festival dan karnaval;
antara komponen-komponen nyata dan d. Atraksi wisata sosial, meliputi
tidak nyata berdasarkan aktivitas yang pandangan hidup suatu daerah,
dapat dilakukan pada destinasi tujuan penduduk asli, bahasa, dan
wisata. Adapun yang dimaksud sebagai kegiatan-kegiatan pertemuan sosial.
komponen-komponen nyata dan tidak
nyata adalah sesuatu yang dapat dirasakan Fasilitas di Daerah Tujuan Wisata
oleh wisatawan dan menjadi sebuah Menurut Middleton (2009: 124)
pengalaman berharga baginya. terdapat beberapa komponen elemen pada

124
Analisis Komponen Produk Wisata Di Kabupaten Karawang
(Dewi Gita Kartika dan Myrza Rahmanita)

suatu destinasi yang membuat wisatawan c. Faktor oprasional, meliputi rute yang
ingin tinggal, menikmati dan dijalankan, frekuensi pelayanan, harga
berpartisipasi dalam atraksi itu sendiri, yang harus dibayarkan dan jalan tol;
diantaranya: d. Peraturan pemerintah, meliputi
jangkauan dari kontrol peraturan
a. Unit akomodasi, meliputi hotel, terhadap pengoprasian transportasi
apartment, villa, perkemahan, yang mempengaruhi rute dan harga
caravan, hostel, kondominium, yang dikenakan.
kawasan perternakan dan rumah
penduduk (guesthouse); Citra Destinasi
b. Restoran, bar dan kafe, dimana Middleton (2009: 124) berpendapat
memiliki kriteria mulai dari makanan bahwa citra destinasi dibenak wisatawan
cepat saji hingga makanan mewah; sangat mempengaruhi keputusannya
c. Transportasi pada destinasi, meliputi dalam melakukan kunjungan. Citra
taksi, kereta, penyewaan mobil, destinasi bukan sesuatu yang harus
kemudahan penyewaan (termasuk membutuhkan pengalaman langsung dari
alat ski pada destinasi bersalju); wisatawan atau sebuah fakta, melainkan
d. Olahraga/minat/penjelajahan/aktivitas sesuatu yang selalu dapat memotivasi
, meliputi sekolah ski, sekolah calon wisatawan untuk berwisata dan pada
berlayar, golf club, fasilitas akhirnya memenuhi ekspektasi
perjalanan, stadium penonton, pusat pengalaman perjalanan wisatawan itu
seni dan kerajinan, serta ilmu alam; sendiri.
e. Fasilitas lainnya, meliputi sekolah
bahasa dan pusat kesehatan; Harga untuk Wisatawan
f. Retail outlets, meliputi tempat Middleton (2009: 125) mengatakan
belanja, agen perjalanan, toko bahwa setiap kunjungan pasti memiliki
souvenir dan peralatan kemah; total harga yang terdiri atas biaya-biaya
g. Pelayanan lainnya, meliputi yang harus dibayarkan. Biasanya destinasi
pelayanan informasi, penyewaan menawarkan jangkauan harga yang
perlengkapan dan polisi pariwisata. berbeda-beda berdasarkan segmen dan
permintaan pasar, perbedaan tersebut
Aksesibilitas dapat berupa jenis akomodasi, fasilitas,
Middleton (2009: 124) menyatakan transport, pelayanan yang diberikan dan
bahwa terdapat beberapa aspek sebagainya.
aksesibilitas dari produk wisata yang
mempengaruhi biaya, kecepatan dan METODE PENELITIAN
kenyamanan wisatawan, akankah dia
pergi meninggalkan tempat tinggalnya Metode Penelitian dan Unit Analisis
dan mencapai tujuan wisata atau tidak. Penelitian ini menggunakan
Adapun aspek tersebut diantaranya metode deskriptif dengan pendekatan
adalah: kuantitatif dimana metode penelitian
deskriptif itu sendiri (Kusmayadi dan
a. Infrastruktur, meliputi jalan, lahan Sugiarto, 2000:29) merupakan suatu
parkir, bandara, stasiun, pelabuhan, penelitian yang berusaha mendeskripsikan,
perairan dan marina; menggambarkan atau melukiskan sebuah
b. Perlengkapan, meliputi ukuran, fenomena atau hubungan antar-fenomena
kecepatan dan jumlah dari yang diteliti dengan sistematis, faktual dan
ketersediaan transportasi umum; akurat.

125
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 22 No. 3 Nopember 2017

Selanjutnya pada penelitian ini yang Keterangan:


menjadi unit analisis adalah komponen N = Populasi Koefisien
produk wisata di Kabupaten Karawang, = Jumlah Sampel
diukur berdasarkan masyarakat atau e = Batas Kesalahan (Margin Error) 10%
wisatawan yang sudah pernah berwisata di Maka dapat disimpulkan bahwa
Kabupaten Karawang setidaknya satu kali, jumlah responden yang dibutuhkan untuk
baik berasal dari luar Kabupaten menjadi sampel dari populasi sebanyak
Karawang ataupun Kabupaten Karawang 100 responden.
itu sendiri.
Metode Pengumpulan Data
Metode Penarikan Contoh (Sampling) Dalam suatu penelitian yang
Penelitian ini menggunakan metode dilakukan, peneliti tentu menggunakan
non-probabilitas dimana menurut Sunyoto data-data yang dikumpulkan sebagai
(2014: 60) metode non-probabilitas bahan utama proses pengolahan data
memberikan peluang yang tidak sama dari dalam rangka memecahkan permasalahan
semua elemen sebagai sampel penelitian penelitian. Adapun data dibedakan
dikarenakan terdapat persyaratan khusus menjadi data primer dan data sekunder.
yang harus dipenuhi. Dengan demikian Pada penelitian ini data primer
diharapkan sampel yang diambil diperoleh melalui dua cara, yaitu
merupakan representatif yang tepat dari penyebaran kuesioner dan wawancara
keseluruhan populasi. sederhana.
Adapun jumlah populasi yang Kuesioner (Kusmayadi dan Sugiarto,
digunakan pada penelitian ini berdasarkan 2000: 82) ini mengacu pada kumpulan
data olahan Pusat Data dan Analisa dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
Pembangunan Jawa Barat secara tertulis kepada responden dan
(www.pusdalisbang.jabarprov.go.id) jawaban yang diperoleh dalam bentuk
meneganai wisatawan yang mengunjungi tertulis. Adapun kuesioner yang
objek wisata di Kabupaten Karawang pada digunakan dalam penelitian ini adalah
tahun 2015 adalah sebanyak 4.307.140 jenis kuesioner langsung yang tertutup
wisatawan, terdiri atas wisatawan karena responden hanya perlu
domestik dan mancanegara. memberikan tanda pada pilihan jawaban
Maka ditetapkanlah jumlah sampel yang dianggap tepat tanpa penjabaran
dengan formula yang dikembangkan oleh lebih lanjut.
Slovin (1990) (Kusmayadi dan Sugiarto, Selanjutnya wawancara (Kusmayadi
2000: 74) sebagai berikut: dan Sugiarto, 2000: 83) merupakan proses
interaksi dan komunikasi antara
pengumpul data dengan responden.
Wawancara dilakukan secara sederhana
dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengacu pada
permasalahan terkait.
Sedangkan dalam hal ini yang
penggunaan data sekunder diperoleh
melalui internet, buku, artikel, laporan
penelitian, serta media lainnya yang
relevan dengan penelitian. Demikian
dilakukan guna mendapatkan teori yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti

126
Analisis Komponen Produk Wisata Di Kabupaten Karawang
(Dewi Gita Kartika dan Myrza Rahmanita)

ataupun data penunjang untuk pernyataan pada kuesioner sebagai


perbandingan secara teoritis. berikut:
Taraf signifikasi (α)= 10% atau 0,10
HASIL DAN PEMBAHASAN Derajat kebebasan (df)= n-2 = 100-2
= 98
Pada bagian ini akan dibahas hasil Dari keterangan di atas diketahui
perhitungan data yang telah dikumpulkan bahwa r tabel yang digunakan sebagai
dan diolah dengan program SPSS perbandingan adalah 0,1654.
(Statistical Package for Social Science) Berdasarkan hasil pengujian yang
versi 21. Adapun yang dijadikan sebagai dilakukan diketahui seluruh r hitung lebih
data primer berasal dari kuesioner yang besar dari r tabel, sehingga dapat
dibagikan kepada 100 responden dengan disimpulkan bahwa setiap butir
klasifikasi khusus, yakni mereka harus pernyataan yang ada adalah valid.
sudah pernah berwisata di Kabupaten
Karawang setidaknya satu kali. Kuesioner Uji Reliabilitas
yang dibagikan terdiri atas dua bagian, Uji reliabilitas ini digunakan untuk
yakni demografi wisatawan dan variabel menguji kepercayaan dan konsistensi dari
penelitian sejumlah 28 pernyataan suatu alat ukur, apakah alat pengukur yang
mengenai produk wisata di Kabupaten digunakan dapat diandalkan dan tetap
Karawang dengan lima komponen konsisten apabila pengukuran ulang
utamanya (atraksi, fasilitas di daerah dilakukan. Adapun uji reliabilitas
tujuan wisata, aksesibilitas, citra destinasi dilakukan dengan menggunakan
dan harga untuk wisatawan). Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s
Alpha dikatakan reliabel apabila lebih
Uji Validitas besar dari 0,60 atau 60%.
Uji validitas merupakan prosedur Diketahui bahwa hasil Cronbach’s
pengujian untuk melihat apakah kuesioner Alpha adalah 0,960 dimana angka tersebut
yang dibagikan dapat dijadikan suatu alat lebih besar dari 0,60. Maka dapat
ukur yang tepat atau tidak dengan disimpulkan bahwa alat ukur berupa butir
membandingkan antara r hitung dan r pernyataan kuesioner memiliki reliabilitas
tabel, jika r hitung lebih besar dari r tabel yang baik.
maka butir pernyataan pada kuesioner
adalah valid, sebaliknya jika r hitung lebih Rekapitulasi Nilai Rata-Rata
kecil dari r tabel maka butir pernyataan Dari hasil penyebaran kuesioner,
pada kuesioner adalah tidak valid. maka dapat ditarik kesimpulan atas nilai
Adapun kriteria yang digunakan rata-rata tanggapan responden sebagai
dalam menentukan valid tidaknya berikut:

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Data Analisis Produk Wisata di Kabupaten Karawang


Mean Mean
No. Pernyataan N
Indikator Sub-varaibel
A. Atraksi
Adanya aneka ragam bentang alam di Kab. Karawang menjadi
1 100 3.620
daya tarik tersendiri
2 Pantai di Kab. Karawang sangat indah dan bersih 100 1.930 2.924
Terdapat iklim yang sangat sesuai untuk berwisata di Kab.
3 100 2.760
Karawang

127
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 22 No. 3 Nopember 2017

Bangunan bersejarah di Kab. Karawang masih terjaga dengan


4 100 3.000
sangat baik
Terdapat taman kota sebagai sarana bermain dengan nilai
5 100 2.490
estetika yang tinggi
Seni Tari Jaipong khas Kab. Karawang sangat menarik sebagai
6 100 3.810
pertunjukan
Terdapat pertunjukan seni teater yang sangat unik di Kab.
7 100 3.250
Karawang
Keramahtamahan masyarakat lokal memberikan kenyamanan
8 100 3.140
saat berwisata di Kab. Karawang
9 Masyarakat lokal dapat berbahasa asing dengan sangat baik 100 2.320
B. Fasilitas di Daerah Tujuan Wisata
Tersedia berbagai pilihan akomodasi dengan fasilitas sesuai
1 100 2.770
kebutuhan
Terdapat banyak restoran berkualitas dengan beragam jenis
2 100 3.200
makanan yang ditawarkan
Tersedia banyak transportasi umum yang memudahkan
3 100 2.610
wisatawan
Terdapat berbagai jenis aktivitas wisata yang dapat dilakukan
4 100 2.860
di Kab. Karawang
2.709
Saya memutuskan untuk berwisata ke Kab. Karawang karena
5 banyaknya fasilitas penunjang yang tersedia di daya tarik 100 2.480
wisata
Terdapat pusat belanja untuk oleh-oleh atau souvenir yang
6 100 2.610
sangat lengkap
Terdapat pelayan wisata yang memenuhi standard, baik
7 pelayanan informasi, penyewaan perlengkapan hingga 100 2.430
pemandu
C. Aksesibilitas
Terdapat infrastruktur yang sangat baik untuk menuju daya
1 100 2.350
tarik wisata
2 Jalan menuju daya tarik wisata sangat mulus/bebas lubang 100 2.250
3 Tersedia lahan parkir yang sangat luas 100 2.870
Tersedia moda transportasi umum untuk menuju daya tarik 2.542
4 100 2.490
wisata dengan jumlah yang banyak
5 Rute menuju daya tarik wisata sangat mudah dijangkau 100 2.480
Adanya peraturan pemerintah sangat memudahkan wisatawan
6 100 2.810

D. Citra Destinasi
Citra destinasi Kab. Karawang yang sangat baik memotivasi
1 saya untuk melakukan kunjungan ke berbagai daya tarik wisata 100 2.840
di Kab. Karawang 2.725
Ketika mengunjungi daya tarik wisata di Kab. Karawang
2 100 2.610
ternyata sesuai dengan ekspektasi saya
E. Harga untuk Wisatawan
Biaya yang dibutuhkan untuk berwisata di Kab. Karawang
1 100 3.540
sangat terjangkau sesuai dengan masing-masing segmen
3.265
Terdapat beragam pilihan harga yang ditawarkan untuk
2 100 3.410
akomodasi di Kab. Karawang

128
Analisis Komponen Produk Wisata Di Kabupaten Karawang
(Dewi Gita Kartika dan Myrza Rahmanita)

Tersedia fasilitas wisata yang sesuai dengan harga yang


3 100 3.130
dibayarkan
Pengeluaran biaya transportasi sesuai dengan kepuasan yang
4 100 2.980
didapatkan setelah kunjungan wisata

Total Mean 2.833

Sumber: Hasil Olah Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.41 maka dapat rata-rata keseluruhan sebesar 2,833.


dikatakan bahwa produk wisata di Akan tetapi angka tersebut belum cukup
Kabupaten Karawang secara keseluruhan tinggi untuk menjadikan Kabupaten
sudah cukup baik, terbukti dari total mean Karawang layak disebut sebagai Daerah
yang didapatkan sebesar 2,833. Akan Tujuan Wisata dikarenakan masih
tetapi tentu hal tersebut saja tidak terlepas terdapat banyak kekurangan yang masih
dari suatu permasalahan atau kekurangan. harus diperbaiki.
Diketahui permasalahan yang lebih 2. Adapun komponen yang dinilai sangat
rinci melalui nilai rata-rata terendah pada baik hingga terburuk berturut-turut
setiap instrumen pernyataan mulai dari sebagai berikut: Harga untuk wisatawan
yang paling rendah adalah sebagai berikut: dengan mean 3,265, atraksi dengan
a. Pantai di Kab. Karawang sangat indah mean 2,924, citra destinasi dengan mean
dan bersih (1,930) 2,725, fasilitas di daerah tujuan wisata
b. Jalan menuju daya tarik wisata sangat dengan mean 2,709 dan aksesibilitas
mulus/bebas lubang (2,250) dengan mean 2,542.
c. Masyarakat lokal dapat berbahasa 3. Komponen harga untuk wisatawan
asing dengan sangat baik (2,320) memiliki nilai rata-rata tertinggi atau
d. Terdapat infrastruktur yang sangat dinilai baik oleh responden dengan
baik untuk menuju daya tarik wisata perolehan angka 3,265. Hal tersebut
(2,350) dapat dikarenakan biaya yang
e. Terdapat pelayan wisata yang dibutuhkan untuk berwisata di
memenuhi standard, baik pelayanan Kabupaten Karawang sendiri masih
informasi, penyewaan perlengkapan relatif murah dan terjangkau, dengan
hingga pemandu (2,430) kata lain banyak objek wisata yang
Berdasarkan kelima pernyataan di belum dikomersialisasikandan industri
atas maka terdapat beberapa aspek yang pariwisata belum menjadi orientasi
harus diperhatikan dan menjadi perioritas pendapatan masyarakat.
jika ingin mengembangkan wisata di 4. Komponen aksesibilitas memiliki nilai
Kabupaten Karawang. rata-rata terendah dengan perolehan
angka 2,542. Hasil ini ternyata sesuai
KESIMPULAN dengan permasalahan yang ada dimana
banyak keluhan wisatawan atas
Setelah dilakukannya pengolahan aksesibilitas di Kabupaten Karawang,
data, maka diketahui bagaimana produk mulai dari buruknya infrastruktur, jalan
wisata di Kabupaten Karawang berikut yang berlubang, sulitnya moda
dengan aspek terkuat dan terlemahnya. transportasi umum hingga rute menuju
Adapun dapat ditarik kesimpulan sebagai objek wisata yang sulit dijangkau.
berikut: 5. Pertunjukan Seni Tari Jaipong dan
1. Produk wisata di Kabupaten Karawang pertunjukan Seni Teater yang sangat
dinilai sudah cukup baik dengan nilai unik merupakan daya tarik tersendiri

129
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 22 No. 3 Nopember 2017

yang dapat memikat wisatawan dan sering dikunjungi adalah wisata alam.
menjadi aspek terkuat Kabupaten Hal tersebut sangat disayangkan,
Karawang. Terbukti melalui nilai diperlukan perhatian pemerintah dan
rata-rata perolehan dari setiap instrumen kesadaran masyarakat serta wisatawan
pernyataan secara berturut-turut adalah itu sendiri untuk menjaga kebersihan
3,810 dan 3,250. Sejauh ini Seni Tari lingkungan sekitar, terutama pantai di
Jaipong dan Seni Teater sendiri memang Kabupaten Karawang.
kerap dipentaskan dan terus dijaga 8. Minimnya pelayanan wisata yang
kelestariannya oleh Dinas Pariwisata memenuhi standard (2,430) dan
dan Kebudayaan Kabupaten Karawang kemampuan masyarakat lokal dalam
berikut pelaku budaya, akan tetapi berbahasa asing (2,320) juga merupakan
banyak calon wisatawan yang tidak salah satu kelemahan dari produk wisata
mengetahui hal tersebut dikarenakan di Kabupaten Karawang. Hal tersebut
minimnya publikasi mengenai jadwal dapat dikarenakan belum adanya
ataupun lokasi pementasan. Sehingga sosialisasi, pembekalan atau pelatihan
sangat disayangkan jika tingginya minat khusus untuk masyarakat mengenai
terhadap pertunjukan Seni Tari Jaipong pariwisata itu sendiri, terutama yang
dan Seni Teater sulit untuk disalurkan berdomisili di sekitar objek wisata.
dengan baik. Diharapkan dengan adanya pengetahuan
6. Adanya ragam bentang alam di masyarakat akan pariwisata dapat
Kabupaten Karawang merupakan daya menjadi suatu sumber pemasukan
tarik tersendiri yang dapat diunggulkan mereka dan memberi kepuasan
dan menjadi aspek terkuat lainnya. tersendiri untuk wisatawan yang datang
Adapun perolehan nilai rata-rata yang dengan maksimalnya pelayanan wisata
dimiliki adalah sebesar 3,620. yang memenuhi standard ataupun
Kabupaten Karawang sendiri memiliki komunikasi yang baik antara tuan rumah
keuntungan secara geografis yang (host) dan pengunjung (guest).
membagi kabupaten ini menjadi tiga
bagian, yakni daerah dataran rendah, DAFTAR PUSTAKA
perbukitan dan daerah dataran tinggi
atau pegunungan. Hal tersebut membuat
Kabupaten Karawang memiliki produk Kusmayadi dan Sugiarto, E. 2000.
wisata alam yang lengkap, mulai dari Metodologi Penelitian dalam
pantai, sawah, goa, hutan, air terjun Bidang Kepariwisataan. Jakarta:
hingga pegunungan. Akan tetapi PT Gramedia Pustaka Utama.
kekayaan alam yang ada tidak Middleton, Victor C.T. et al. 2009.
seluruhnya dijaga, dirawat, dilestarikan Marketing in Travel and Tourism.
dan dimaksimalkan untuk dapat terus Slovenia: Elsevier.
mendatangkan wisatawan. Misalnya Mill, Robert Christie. 2010. Tourism the
tidak terjaganya kebersihan pantai. International Business.
7. Pernyataan mengenai keindahan dan Switzerland: The Global Text
kebersihan pantai di Kab. Karawang Project.
memiliki nilai rata-rata terendah yakni Sitorus, Monang. 2008. Pengaruh Atraksi,
1,930. Dengan kata lain responden Fasilitas dan Aksesibilitas
menganggap bahwa pantai di Kabupaten Terhadap Nilai Pelanggan dan
Karawang buruk dan kotor. Padahal Citra Objek Wisata Danau Toba
diketahui melalui data olahan demografi di Kabupaten Toba Samosir
bahwa jenis atraksi wisata yang paling Provinsi Sumatera Utara. Jurnal

130
Analisis Komponen Produk Wisata Di Kabupaten Karawang
(Dewi Gita Kartika dan Myrza Rahmanita)

Ilmiah Pariwisata Vol. 13, No. 3, Suwantoro, Gamal (2007), Dasar-Dasar


November 2008, Hal: 188-207. Pariwisata, Yogyakarta : ANDI
Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar www.jabar.bps.go.id
Riset Pemasaran & Perilaku www.jabarprov.go.id
Konsumen. Yogyakarta: CAPS www.karawanginfo.com
(Center for Academic Publishing www.kemenpar.go.id
Service). www.kompasiana.com

131

You might also like