You are on page 1of 5

Kelompok Belajar Di Masa Pandemi Covid-19 Oleh Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan

Sosial Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Anak

Novia Wihartry Sembiring


1
Universitas Sumatera Utara
noviawihartry53@gmail.com

Abstract

As a group of people who have goals, desires and expectations that they want. Learning as a group process
involves the transfer of knowledge from more than one person, where they are very complementary.. Study club
requires continuous assessment of group activities, progress that has been achieved and the results obtained and
whether the group has worked well. Study club should encourage member participation, work efficiently and
constructive changes occur in individual behavior. Study groups should give rewards to group members.
According to several sources, the purpose of holding study club is to utilize the various abilities possessed by
students. Provide opportunities for students to channel their respective abilities. Helping students learn to assess
the abilities and roles of themselves and their friends (others). Helping students develop further learning
motivation. So that students are able to work together with other friends in achieving common goals. The goals
of study club are to develop critical thinking when solving problems, to develop skills and social
communication, and to strengthen confidence in students' skills. In addition, in the study group can have
conditions that understand and respect others. The following are the objectives of study club:

Keywords : Study club, learning

Pendahuluan

Belajar kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar
bekerjasama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar serta membantu
meningkatkan prestasi. Hamalik dalam buku karangannya berjudul “Psikologi Belajar dan Mengajar”
menjelaskan bahwa belajar kelompok adalah suatu cara belajar yang dilaksanakan dalam suatu proses
kelompok. Para anggota kelompok saling berhubungan dan berpartisipasi, memberikan sumbangan
untuk mencapai tujuan bersama.

Proses kelompok memiliki karakteristik atatu segi-segi relasi, interaksi, partisipasi, kontribusi,
afeksi dan dinamika. Menurut Hamalik proses kelompok memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
Tiap individu berhubungan satu sama lain. Tiap individu saling mempengaruhi.Tiap individu
memberikan sumbangan pikiran. Tiap individu ikut aktif. Tiap individu mendapat pembagian tugas.
Tiap individu mengembangkan sifat-sifat personal sosial moral. Kelompok bersifat dinamis karena
kelompok senantiasa hidup berubah dan berkembang. Pelaksanaan belajar kelompok berangkat dari
tujuan, rencana dan masalah tertentu. Belajar kelompok dimulai dengan menghimpun sumbang saran
semua anggota kelompok.

.
   
Belajar secara berkelompok akan  menyediakan kesempatan kepada para anggota untuk
mempelajari cara berpartisipasi secara efektif, belajar menjadi anggota yang baik, belajar cara
berdiskusi, menenangkan ketegangan-ketegangan, menghimpun pemikiran, menerima kepemimpinan,
kerja sama demi kebaikan kelompok. Belajar kelompok dilakukan berdasarkan tata kerja demokratis
dalam rangka penyaluran pendapat, penyelesaian konflik, dan pembuatan keputusan.

Metode Pelaksanaan

Proses Intervensi yang dilakukan pratikan kepada klien dilakukan


menggunakantahapan Zastrow antara lain :

1. Engagement, Praktikan melakukan tahap pendekatan kepada klien. Di tahapini,


Noviamelakukanperkenalandenganklienbaikdalamhal personal maupun program yang
akansayajalankannantinya, sekaligusmenjalinkesepakatankepadaklien.

2. Assessment, Novia melakukan tahap pengkajian masalah terhadap klien. Dengan cara
menggunakan teknik matriks prioritas masalah, dimana setiap partisipan diberikan
waktu untuk menyampaikan pengalamannya kepada partisipan lain

3. Perencanaan, Praktikan melakukan tahap merumuskan perencanaan yang sesuai dengan


masalah yang didapati pada tahap assessment. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan direktif (instruktif), dilakukan berlandaskan asumsi bahwa community
worker (dalam hal ini adalah praktikan) tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak
dibutuhkan yang baik bagi komunitas.

4. Pengimplementasian Rencana, Praktikan melakukan tahap kegiatan-kegiatan yang


sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.
Dalamhalinisayamelakukanpertemuanrutindengankliensebanyak 2 kali
dalamseminggudalamwaktukuranglebih 2 bulan.

5. Evaluasi.Pada tahapevaluasi, praktikan menanyakan kepuasan klien terhadap kegiatan-


kegiatan yang sudah dilakukan selama praktikan melakukan praktik kerja lapangan.

6. Terminasi. Untuk mengurangi rasa jenuh klien, praktikan melakukan pemutusan


hubungan terhadap klien dengan kata lain praktikan tidak lagi melakukan kegiatan
untuk mengurangi rasa jenuh klien.
Hasil Dan Pembahasan

Dalam kegiatan praktikum ini, praktikan memiliki beberapa bentuk kegiatan, mulai dari
ikut dalam kegiatan sosialisasi kepada masyarakat agar aktif dalam membayar pajak,
kemudian sosialisasi posyandu untuk lansia dan anak-anak, sampai kepada usaha untuk
meminimalisir resiko penyebaran virus covid-19 dengan menekankan pematuhan terhadap
protokol kesehatan. Adapun Tujuan utama dari Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai ruang
bagi mahasiswa dalam mengaktualisasikan dirinya sekaligus untuk mengasah kemampuan
praktikan sebagai seorang mahasiswa ilmu kesejahteraan sosial.

Dalam kegiatan praktikum 2 ini , novia juga membuat mini project yang merujuk
kepada intervensi komunitas/kelompok. Novia membentuk kelompok belajar bahasa inggris
untuk anak-anak di sekitar Kelurahan Rambung Dalam, Kota Binjai. Kelompok belajar ini
Novia bentuk sebagai wujud kepeduliannya sebagai mahasiswa untuk membantu anak-anak
dalam belajar. Kelompok belajar ini bertujuan untuk menekankan kepada masyarakat bahwa
pendidikan tidak hanya didapatkan melalui lembaga formal tapi juga lembaga informal.
Kelompok belajar ini merupakan bukti bahwa jika ada kemauan, kita bisa belajar kapanpun
dan dimanapun.
Kesimpulan

Tujuan dari belajar kelompok sendiri adalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis dalam
memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi, meninggikan
rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok juga bertujuan agar siswa
dapat memahami dan menghargai orang lain. Kelompok belajar ini juga akan meringankan tugas yang
dberikan karena dikerjakan bersama serta mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa dalam
menanggapi suatu permasalahan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan bersosialisasi di luar
sekolah. Oleh karena itu, belajar akan lebih menyenangkan karena dikerjakan secara berkelompok.
Karena selain meningkatkan kualitas kepribadian, seperti adanya kerja sama, toleransi, juga melatih
kita untuk berpikir kritis dan disiplin.

Saran

Kelompok belajar ini diharapkan dapat memotivasi semangat belajar anak-anak di Kelurahan
Rambung Dalam baik antara teman satu dengan lainnya, juga untuk saling berbagi informasi dan
pengetahuan antara teman, seta membangun komunikasi timbal balik dengan adanya
diskusi.Pemerintah kelurahan Rambung Dalam juga diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam
memfasilitasi anak-anak pada usia sekolah dalam hal belajar bersama stake holder terkait. Semua bisa
dimulai dari langkah terkecil sekalipun misalnya memfasilitasi untuk pembuatan perpustakaan
untukmembaca maupun rumah belajar sebagai wadah bagi anak-anak lainnya untun belajar.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terimakasih atas kesediaan Pemerintah Kelurahan Rambung dalam yang sudah
mau menyambut baik kehadiran penulis selama masa praktikum. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada masyarakat sekitar kelurahan Rambung Dalam karena menyikapi program
kelompok belajar ini secara positif serta mendukung program kelompok belajar ini, Mudah-mudahan
apa yang sudah penulis lakukan dalam program kelompok belajar untuk anak ini dapat memberikan
nilai manfaat bagi masyarakat luas khususnya anak-anak yang sulit mendapatkan akses dalam hal
belajar mengajar.
Referensi

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:


Rineka Cipta, 2003), cet.2.
Ahmadi, Abu, sosiologi pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007). Hal. 77

Fahrudin, Adi (2012). Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Rukminto Adi, Isbandi (2015), Kesejahteraan Sosial. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

You might also like