You are on page 1of 8

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI LAPANGAN

PADA PEKERJAAN KOLOM

Rizky Allam Zandriyan Pratama1 , Fitri Nugraheni2


1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Islam Indonesia
Email : 14511200@students.uii.ac.id
2
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia
Email: 005110101@staf.uii.ac.id

Abstract : Productivity is a fundamental factor that influences the performance of competitiveness in the
construction industry. Increasing the level of productivity relates to the time needed to complete the work
and will directly affect the amount of costs needed. Particularly from the reduction in costs consumed by
construction workers. The costs allocated to these workers contribute to the auction / tender process and
during the implementation of the project, therefore information about labor productivity is very important
to be examined in detail.
One way to get field productivity value is by using worksampling method. In this study
observations were held for 4 days for reinforcement work, 4 days for formwork and 2 days for cocncrete
cast work. Observations are held for 7 hours a day, starting at 08.00-12.00 and continuing at 13.00-16.00.
Observations were held on 2 groups of man in the reinforcement work and formwork, each groups has 3
man. For concrete casting work carried out in 1 group of man consisting of 2 man

Based on the research that has been done, the results of the analysis are as follows: field
productivity is 768,54 kg / man for reinforcement work, 14 m² / man for formwork and 17,64 m³ / man for
concrete casting. Productivity according to SNI 7394-2008 is 200 Kg / man for reinforcement work, 4,24
m² / man for formwork and 4 m³ / man for concrete casting. Productivity according to Permen PUPR28-
2016 is 71,43 Kg / man for reinforcement work, 9,09 m² / man for formwork and 4 m³ / man for concrete
casting. On reinforcement work field productivity is 3,84 times compared to SNI and 10,76 times compared
to Permen PUPR. On Formwork field productivity is 3,30 times compared to SNI and 1,54 times compared
to Permen PUPR. On Concrete casting field productivity is 4,41 times compared to SNI and Permen PUPR.

Keyword : Productivity, Labor, Column, Worksampling.

1.PENDAHULUAN baik dari kajian ilmiah maupun sekedar


memaparkannya, mengingat tingkat
1.1 Latar Belakang
ketidakpastian yang tinggi dari
Produktivitas merupakan faktor mendasar
penggunaannya.
yang mempengaruhi performa kemampuan
bersaing dalam industri konstruksi. Dengan demikian sudah selayaknya setiap
Peningkatan tingkat produktivitas berelasi penyedia jasa melakukan evaluasi sendiri
terhadap waktu yang dibutuhkan untuk terhadap setiap pekerjaan yang sedang
menyelesaikan pekerjaan dan secara dilakukan. Mengingat pentingnya informasi
langsung akan mempengaruhi besarnya akan hal ini maka pengukuran produktivitas
biaya yang dibutuhkan. Khususnya berasal dalam setiap jenis pekerjaan dilakukan oleh
dari pengurangan biaya yang dikonsumsi pihak internal proyek guna pencapaian target
oleh pekerja bangunan. Tidak banyak waktu, mutu dan biaya perlu dilakukan.
informasi penggunaan biaya ini diperoleh Kendala utama bagi pelaksana konstruksi
adalah belum adanya informasi yang faktual yang berhubungan dengan
tentang tingkat produktivitas pekerja lingkungan.faktor faktor tersebut antara
konstruksi yang dapat digunakan untuk lain
perencanaan biaya dalam usaha 1 Kemampuan tenaga kerja
memenangkan tender dan sebagai pedoman 2 Situasi dan keadaan lingkungan
selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan. 3 Motivasi
4 Upah
Sampai dengan saat ini tidak tersedianya
5 TIngkat pendidikan
standar produktivitas pekerja bangunan yang
6 Perjanjian kerja
baik pada tingkat proyek yang dapat
7 Penerapan teknologi
digunakan sebagai acuan dalam menyusun
rencana anggaran biaya bangunan. Tujuan 2.3 Pengukuran produktivitas pekerja
dalam studi ini adalah untuk mengukur Dalam mencari informasi tentang tingkat
produktivitas tenaga kerja di pekerjaan produktivitas tenaga kerja aktual pada
kolom pada studi kasus pembangunan suatu proyek terdapat beberapa metode,
gedung Fakultas Hukum Universitas Islam antara lain :
Indonesia. dengan menggunakan metode 1 Worksampling
work sampling. Dengan di lakukannya 2 Rated activity sampling
penelitian ini diharapkan didapatkan hasil 3 Questionnaries/Interview
berupa besaran produktivitas lapangan yang 4 Record of Physical and Operational
dapat dibandingkan dengan acuan (SNI dan Procedures
PermenPUPR). 5 Still Photographs
1.2 Rumusan Masalah
6 Time Lapse and Video Films
Masalah utama dari penelitian ini adalah 7 Time Studies
mengetahui nilai produktivitas tenaga kerja
2.4 Work Sampling
yang ada di lapangan kemudian akan di
Worksampling adalah suatu teknik untuk
bandingkan dengan nilai produktivitas mengadakan pengamatan terhadap aktifitas
tenaga kerja yang ada di acuan (SNI dan kinerja dari mesin, proses atau pekerja.
PermenPUPR) Prosedur pelaksanaan worksampling
1.3 Tujuan Penelitian adalah melakukan pengamatan pada suatu
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktifitas pekerjaan dalam selang waktu
tertentu
nilai perbandingan produktivitas terhadapa
nilai produktivitas menurut acuan (SNI dan
2.5 Pelaksanaan Pekerjaan Kolom
PermenPUPR) Dalam pembuatan suatu kolom terdapat 3
2.LANDASAN TEORI pekerjaan utama,yaitu :
1.Pekerjaan tulangan
2.1 Produktivitas 2.Pekerjaan bekisting
Produktivitas adalah hasil kongkrit yang di 3.Pekerjaan pengecoran
hasilkan oleh individu atau kelompok
selama satuan waktu tertentu dalam suatu 2.6 Harga Satuan Dasar Pekerja
proses kerja Harga Satuan Pekerjaan (HSP) terdiri atas
biaya langsung dan biaya tidak langsung.
2.2 Faktor yang mempengaruhi Biaya langsung terdiri atas upah, alat dan
produktivitas bahan. Biaya tidak langsung terdiri atas
Banyak faktor yang mempengaruhi biaya umum dan keuntungan. Biaya
produktivitas tenaga kerja baik yang langsung masing masing ditentukan sebagai
berhubungan dengan tenaga kerja maupun harga satuan dasar (HSD) untuk setiap
satuan pengukuran standar, agar hasil Setelah dilakukan pengamatan langsung di
rumusan analisis yang diperoleh lapangan didapatkan hasil yang dapat
mencerminkan harga aktual di lapangan. dilihat pada tabel dibawah ini
Biaya tidak langsung dapat ditetapkan sesuai Tabel 1 hasil pengamatan pekerjaan
dengan peraturan yang berlaku. Harga pembesian
satuan dasar yang digunakan harus sesuai
Jumlah Volume
dengan asumsi pelaksanaan/penyediaan Hari Tukang Pekerjaan
Durasi
yang aktual (sesuai dengan kondisi Ke
lapangan) dan mempertimbangkan harga
OH kg Jam
setempat.
1 3 2353,14 7
2.7 Standar Orang Hari 2 3 2747,73 7
Dalam menentukan standar orang hari
terdapat 2 acuan yang berbeda. Menurut 3 3 2289,777 7
PermenPUPR28-2016 pada pasal 5.2.14 4 3 1831,82 7
yang di maksud standar orang hari adalah
jam kerja efektif selama 7 jam kerja ( 8 jam
kerja dengan 1 jam istirahat). Kemudian Tabel 2 hasil pengamatan pekerjaan
menurut SNI7394-2008 pada pasal 5.2 poin bekisting
C jam kerja efektif tenaga kerja di
Jumlah Volume
perhitungkan 5 jam perhari Hari Tukang Pekerjaan
Durasi
Ke
3.METODE PENELITIAN OH m² Jam

3.1 Objek Penelitian 1 3 50,4 7


Objek penelitian ini adalah pelaksanaan 2 3 42 7
pekerjaan kolom pada proyek pembangunan
gedung Fakultas Hukum Universitas Islam 3 3 42 7
Indonesia. 4 3 33,6 7

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian ini dilakukan pengamatan Tabel 3 hasil pengamatan pekerjaan
langsung di lapangan. Pengamatan di mulai pengecoran
pukul 08.00 sampai 12.00 kemudian di
Jumlah Volume
lanjutkan lagi pukul 13.00 sampai 16.00. Durasi
Hari Tukang Pekerjaan
Objek pengamatan dalam penelitian ini Ke
adalah pelaksanaan pekerjaan pembesian OH m³ Jam
kolom, pekerjaan bekisting kolom dan
pekerjaan pengecoran kolom. Hasil 1 2 35,28 7
pengamatan penelitian ini adalah volume 2 2 35,28 7
pekerjaan yang dapat dikerjakan pada
rentang waktu 7 jam tersebut. Pengamatan
dilakukan selama 4 hari untuk pekerjaan 4.2 Analisis pada pekerjaan pembesian
pembesian, 4 hari untuk pekerjaan bekisting Setelah didapatkan hasil pengamatan
dan 2 hari untuk pekerjaan pengecoran. berupa jumlah tukang, volume pekerjaan
dan waktu pelaksanaan pekerjaan, maka
4.ANALISIS DAN PEMBAHASAN produktivitas kelompok kerja dapat di
hitung dengan cara sebagai berikut
4.1 Hasil Pengamatan Diketahui
-Volume pekerjaan hari pertama 2353,14 Sehingga didapatkan produktivitas tenaga
kg kerja pada pekerjaan bekisting hari pertama
-Jumlah tukang 3 orang sebesar 16,8 m²/jam/orang. Untuk hasil
-Durasi pekerjaan 7 jam perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada
Volume Pekerjaan tabel 5
Produktivitas =
Orang
Tabel 5 Analisis produktivitas pekerjaan
1675,4919 Kg bekisting
=
3 Orang
= 558,50 Kg/Orang Hari
Jumlah
Tukang
Volume
Pekerjaan
Durasi Produktivitas
Ke
Sehingga didapatkan produktivitas tenaga
kerja pada pekerjaan pembesian hari Orang m² Jam m²/Orang
pertama sebesar 558,50 kg/orang. Untuk 1 3 50,4 7 16,8
hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat 2 3 42 7 14
pada tabel 4
3 3 42 7 14

Tabel 4 Analisis produktivitas pekerjaan 4 3 33,6 7 11,2


pembesian Rata-rata 14

Jumlah Volume
Hari Durasi Produktivitas
Tukang Pekerjaan
Ke 4.4 Analisis pada pekerjaan pengecoran
Orang Kg Jam Kg/Orang Setelah didapatkan hasil pengamatan berupa
2353,14 jumlah tukang, volume pekerjaan dan waktu
1 3 7 784,38 pelaksanaan pekerjaan, maka produktivitas
2747,73
2 3 7 915,91 kelompok kerja dapat di hitung dengan cara
2289,777 sebagai berikut
3 3 7 763,26
Diketahui
1831,82
4 3 7 610,61 -Volume pekerjaan hari pertama dan kedua
Rata-rata 768,54 35,28m³
-Jumlah tukang 2 orang
-Durasi pekerjaan 7 jam
4.3 Analisis pada pekerjaan bekisting Volume Pekerjaan
Setelah didapatkan hasil pengamatan berupa Produktivitas =
jumlah tukang, volume pekerjaan dan waktu Orang
pelaksanaan pekerjaan, maka produktivitas 35,28m³
kelompok kerja dapat di hitung dengan cara =
2 Orang
sebagai berikut
Diketahui = 17,64 m³/jam
-Volume pekerjaan hari pertama 50,4m²
-Jumlah tukang 3 orang Sehingga didapatkan produktivitas tenaga
-Durasi pekerjaan 7 jam kerja pada pekerjaan pengecoran sebesar
Volume Pekerjaan 16,4 m³/orang.
Produktivitas =
Orang
4.5 Analisis produktivitas menurut
50,4 m² SNI7394-2008
=
3 Orang Analisis produktivitas menurut SNI
dilakukan dengan cara mengubah koefisien
= 16,8 m²/jam tenaga kerja pada SNI menjadi produktivitas
dengan cara sebagai berikut
A. Pekerjaan pembesian 1 m³
Volume Pekerjaan =
Produktivitas = 0,35 OH
Koefisien
= 2,8571 m³/Orang
10 Kg
=
0,07 OH Karena terdapat perbedaan dalam penentuan
= 142,8571 Kg/Orang jam kerja efektif menurut SNI maka perlu
dilakukan konversi agar hasil produktivitas
Karena terdapat perbedaan dalam penentuan dari SNI dapat dibandingkan. Untuk
jam kerja efektif menurut SNI maka perlu perhitungannya adalah sebagai berikut
dilakukan konversi agar hasil produktivitas
dari SNI dapat dibandingkan. Untuk 2,8571 𝑚³/𝑂𝐻
perhitungannya adalah sebagai berikut = × 7 𝑗𝑎𝑚
5 jam
142,8571 𝐾𝑔/𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔 = 4 m³/Orang
= × 7 𝑗𝑎𝑚
5 jam
= 200 Kg/Orang Jadi menurut SNI 7394-2008 produktivitas
tenaga kerja pada pekerjaan pembesian
Jadi menurut SNI 7394-2008 produktivitas sebesar 4 m³/Orang
tenaga kerja pada pekerjaan pembesian
sebesar 200 Kg/Orang 4.6 Analisis produktivitas menurut
PermenPUPR28-2016
B. Pekerjaan bekisting Analisis produktivitas menurut
Volume Pekerjaan PermenPUPR dilakukan dengan cara
Produktivitas =
Koefisien mengubah koefisien tenaga kerja pada
PermenPUPR menjadi produktivitas dengan
1 m²
= cara sebagai berikut
0,33 OH
= 3,0303 m²/Orang A. Pekerjaan pembesian
Volume Pekerjaan
Karena terdapat perbedaan dalam penentuan Produktivitas =
Koefisien
jam kerja efektif menurut SNI maka perlu
dilakukan konversi agar hasil produktivitas 100 Kg
=
dari SNI dapat dibandingkan. Untuk 1,4 OH
perhitungannya adalah sebagai berikut = 71,43 Kg/Orang

3,0303 𝑚²/𝑂𝐻 Jadi menurut PermenPUPR28-2016


= × 7𝑗𝑎𝑚 produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan
5 jam
pembesian sebesar 71,43 Kg/Orang
= 4,24 m²/Orang
B. Pekerjaan bekisting
Jadi menurut SNI 7394-2008 produktivitas Volume Pekerjaan
tenaga kerja pada pekerjaan bekisting Produktivitas =
sebesar 4,24 m²/Orang Koefisien

1 m²
C. Pekerjaan pengecoran =
Volume Pekerjaan 0,11 OH
Produktivitas = = 9,09 m²/Orang
Koefisien
Jadi menurut PermenPUPR28-2016 10,76 kali dari produktivitas menurut
produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan PermenPUPR. Untuk hasil perbandingan
bekisting sebesar 9,09 m²/Orang selanjutnya dapat di lihat pada tabel 7

C. Pekerjaan pengecoran Tabel 7 Rekap Perbandingan Lapangan


Volume Pekerjaan dan acuan
Produktivitas =
Koefisien
𝐿𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
1 m³ Pekerjaan
= 𝑆𝑁𝐼 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑒𝑛𝑃𝑈
0,25 OH
= 4 m³/Orang
Pembesian 3,84 10,76
Jadi menurut PermenPUPR28-2016
Bekisting 3,30 1,54
produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan
pembesian sebesar 4 m³/Orang Pengecoran 4,41 4,41

4.7 Perbandingan produktivitas


lapangan dengan acuan 4.8 Pembahasan
Setelah didapatkan nilai produktivitas di Dalam penelitian ini di dapatkan perbedaan
lapangan serta nilai produktivitas menurut yang cukup besar antara produktivitas di
acuan kemudian di lakukan perbandingan lapangan dengan produktivitas menurut
dengan cara membagi nilai produktivitas acuan. Pada pekerjaan pembesian
lapangan dengan nilai produktivitas acuan perbandingan produktivitas lapangan
contoh perhitungan dapat di lihat sebagai dengan SNI sebesar 3,84 kali dan dengan
berikut PermenPUPR sebesar 10,76 kali. Pada
pekerjaan bekisting perbandingan
A. Perbandingan produktivitas lapangan
produktivitas lapangan dengan SNI sebesar
dengan SNI
Produktivitas lapangan 3,30 kali dan dengan PermenPUPR sebesar
Perbandingan lapangan/SNI =
Produktivitas SNI 1,54 kali. Pada pekerjaan pengecoran
768,54 perbandingan produktivitas lapangan
= dengan SNI dan PermenPUPR sebesar 4,41
200
kali.
= 3,84
Perbedaan yang cukup signifikan ini
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kemungkinan di sebabkan oleh rendahnya
produktivitas tenaga kerja di pekerjaan
standar koefisien yang di pakai oleh SNI dan
pembesian pada proyek FH UII sebesar 3,84
PermenPUPR. SNI dan PermenPUPR di
kali dari produktivitas menurut SNI
buat sebagai acuan untuk seluruh wilayah di
B. Perbandingan produktivitas lapangan dan indonesia. Atas dasar ini
PermenPUPR BSN/KementrianPUPR selaku pembuat
Produktivitas lapangan acuan menentukan sebuah koefisien
Perbandingan lapangan/SNI =
Produktivitas Permen
655,13 berdasarkan nilai yang dapat di gunakan di
= seluruh wilayah indonesia. Sehingga jika
71,43
= 10,76 nilai ini di gunakan di pulau jawa
kemungkinan produktivitas lapangan akan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih besar di bandingkan acuan tersebut.
produktivitas tenaga kerja di pekerjaan
pembesian pada proyek FH UII sebesar
Dalam acuan juga tidak di jelaskan tentang produktivitas akan semakin rendah. Hal ini
metode pelaksanaan yang digunakan, juga disebabkan luas ruang kerja yang
sehingga nilai produktivitas bisa sangat digunakan dalam pekerjaan kolom relatif
beragam tergantung metode yang sempit.
digunakan di lapangan. Pada penelitian ini
misalnya pelaksanaan pekerjaan 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
pembesian di lapangan menggunakan alat-
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
alat pembantu sehingga memudahkan
yang telah di lakukan, maka pada
pekerjaan pembesian. Proses potong penelitian kali ini dapat disimpulkan bahwa
bengkok tulangan sudah dilakukan di hasil dari perhitungan produktivitas dalam
pabrifikasi yang kemudian diletakan di pekerjaan kolom dan perbandinganya
daerah sekitar kolom yang akan di kerjakan dengan acuan (SNI 7394-2008 dan
sehingga tukang besi hanya tinggal merakit PermenPUPR28-2016) adalah sebagai
tulangan saja. Hal ini tentu saja akan berikut
membuat nilai produktivitas tenaga kerja di 1 Dari hasil penelitian ini di dapatkan
lapangan menjadi tinggi. Selain itu nilai produktivitas rata-rata lapangan
penggunaan tulangan dengan diameter sebesar 768,54 Kg/Orang untuk
besar turut mempengaruhi produktivitas pekerjaan pembesian , 14 m²/Orang
dari tenaga kerja karena dalam pekerjaan untuk pekerjaan bekisting dan 17,64
pembesian satuan volume yang di gunakan m³/Orang untuk pekerjaan
pengecoran.Nilai produktivitas menurut
adalah satuan berat (kg) maka semakin
SNI sebesar 200 Kg/Orang untuk
besar diameter tulangan maka berat
pekerjaan pembesian, 4,24 m²/Orang
nominal dari tulangan itu akan semakin untuk pekerjaan bekisting dan 4
besar. m³/Orang untuk pekerjaan pengecoran.
Nilai produktivitas menurut Permen
Dalam pekerjaan bekisting digunakan PUPR sebesar 71,43 Kg/Orang untuk
bekisting semi sistem dengan bahan pekerjaan pembesian, 9,09 m²/Orang
multipleks yang diikat dengan kayu kaso untuk pekerjaan bekisting dan 4
kemudian ditahan oleh scafolding baja. m³/Orang untuk pekerjaan pengecoran.
Pada pelaksanaannya bekisting yang akan
dipasang sudah tersedia dilokasi sekitar 2 Terdapat perbedaan yang cukup
kolom sehingga pekerjaan bekisting hanya signifikan untuk semua pekerjaan jika
pekerjaan perakitan saja. dibandingkan dengan acuan (SNI 7394-
2008 dan Permen PUPR28-2016). Pada
Dalam pekerjaan pengecoran digunakan pekerjaan pembesian perbandingan
alat bantu berupa concrete pump dan beton produktivitas lapangan dengan SNI
sebesar 3,84 kali dan dengan Permen
ready mix sehingga pada pelaksanaannya
PUPR sebesar 10,76 kali. Pada
tenaga kerja hanya mengatur pipa dari
pekerjaan bekisting perbandingan
concretepump dan melakukan pemadatan produktivitas lapangan dengan SNI
dengan vibrator. sebesar 3,30 kali dan dengan Permen
PUPR sebesar 1,54 kali. Pada pekerjaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan kolom pengecoran perbandingan produktivitas
tenaga kerja dilapangan hanya berkisar lapangan dengan SNI dan Permen
antara 2-3 orang. Hal ini juga memengaruhi PUPR sebesar 4,41 kali. Hal ini
produktivitas dari tenaga kerja. Jika kemungkinan disebabkan oleh
pelaksanaan pekerjaan kolom dilakukan rendahnya nilai koefisien acuan yang
oleh terlalu banyak orang maka digunakan. Selain itu pada acuan baik
SNI maupun Permen tidak tercantum
metode kerja yang digunakan sehingga
produktivitas di lapangan dapat sangat
bervariasi tergantung metode kerjanya.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
yang di lakukan ada beberapa saran yang
dapat di sampaikan
1 Kontraktor/Perencana
Kontraktor/Perencana perlu
memperhatikan produktivitas tenaga
kerjanya. Dengan mengetahui
produktivitas tenaga kerja di lapangan
pelaksanaan/perencanaan dapat
menjadi lebih efisien.
2 Penelitian Selanjutnya
Untuk objek penelitian dapat
menggunakan pekerjaan lain. Metode
pengambilan dan jumlah data yang
diambil dapat menggunakan variasi lain
sehingga hasil data yang di dapatkan
dapat bervariatif.

DAFTAR PUSTAKA
Hariandja , Marihot Tua Efendi , 2002 ,
Manajemen Sumber Daya Manusia ,
Grasindo , Jakarta
PermenPUPR28-2016
Ronny Walangitan. (2012).Produktivitas
Tenaga Kerja Dengan Menggunakan
Metode Work sampling Pada Pekerjaan
Kolom dan Balok Mega Trade Center
Manado
S.W Nunally , 1998 , Construction
Methods and Management , Prentice Hall
SNI 7394-2008

You might also like