You are on page 1of 14

ENGANGEMENT

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat


Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM UPAYA


MENINGKATKAN PRODUK UMKM KERUPUK
RENGGINANG DESA PEHWETAN KECAMATAN PAPAR
KABUPATEN KEDIRI
Muhamad Abel Rendyansah
Nilna Fauza, M.HI

Program Studi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kediri
Email: abelrendyansah23@gmail.com
nilnafauza@iainkediri.ac.id

Article History: Abstract: The Micro, Small, and Medium


Enterprises (MSME) sector during the Covid-
Received: August 10th 2021 19 pandemic have various problems. The
Revised: problems such as a decrease in sales
turnover, capital, and hampered
Accepted: distribution. MSME actors have also
changed their marketing orientation due to
the ongoing pandemic these days, not only a
few MSMEs have turned to electronic
commerce (e-commerce) to increase sales,
Keywords: online marketplace, but this method is not supported by the
UMKM, e-commerce, social media ability of MSME actors who tend to be low to
understand in using technology for example
in e-commerce platform, Shopee. This
service aims to provide understanding for
MSME entrepreneurs in Pehwetan Village,
Papar District, Kediri Regency about the use
of social media as a means of
selling/promoting products which certainly
effective, efficient and also assisting in
utilizing various internet-based
marketplaces as a means of selling
Rengginang cracker products. This activity
uses a contextual approach method, which is
providing theoretical material first and then
continue by explaining how to use social
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

media sales applications correctly. The of this activity is about the understanding of
result entrepreneurs partners about marketing
through social media; capable to create a
shop on the marketplace and promote it
through social media independently.

PENDAHULUAN
Di zaman sekarang dengan perkembangan teknologi dan komunikasi
yang semakin canggih, pemilihan penggunaan pemasaran melalui media sosial
menjadi pilihan utama yang dilakukan oleh pelaku usaha. Terlebih di Era 4.0 ini
penggunaan media sosial telah menjadi pilar utama dalam penyampaian
informasi. Salah satu kelebihan media sosial adalah memiliki banyak potensi
untuk kemajuan suatu usaha. Begitu tertariknya masyarakat Indonesia terhadap
layanan media sosial membuat berbagai platform terus berdatangan ke
Indonesia. Berbagai platform media sosial baru terus diperkenalkan, dan
menariknya selalu menemukan pangsa pasar yang pas di Indonesia. Masyarakat
Indonesia mengalami perubahan yang signifikan dalam cara berkomunikasi
terkait dengan penggunaan media sosial.1
Pemasaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
ekonomi pada masyarakat modern. Penjualan dengan menggunakan media
sosial sudah berkembang dewasa ini menjadi sistem komunikasi yang sangat
penting tidak saja bagi produsen/jasa, tetapi juga bagi para konsumennya.
Kemampuan dan metode promosi dalam menyampaikan informasi kepada
konsumen merupakan hal yang penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan
pemasaran dan pembentukan erek suatu perusahaan.2
Media sosial merupakan bagian dari teknologi dan informasi yangs
sedang berkembang pesat. Media sosial yang sering kita singkat dengan sebutan
Medsos ini merupakan salah satu media yang sangat populer dan sangat
digandrungi saat ini. Oleh sebab itu, hal ini mengantarkan media sosial menjadi
top rank untuk masyarakat disamping kebutuhan primer (sandang, pangan dan
papan) dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Medsos yang sangat familiar
1
Akhmad Rofahan dkk. Media Sosial Masa Depan Media Komunitas? (DI Yogyakarta:
COMBINE Resource Institution, Cet. 1, April 2014), 09, Z-Library.
2
Sri Widyastuti, Manajemen Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta Selatan: FEB-UP
Press, 2017), 01, Z-Library.
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

dengan masyarakat ini, kerap kali dijadikan sebagai sumber informasi utama
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Oleh sebab itu,hal ini
menobatkan media sosial sebagai salah satu media untuk memperoleh informasi
yang bergengsi di abad milenial.3
Apa yang membuat Medsos terus dibutuhkan masyarakat? Salah satu kata
kuncinya adalah karena kekuatan informasi, komunikasi, dan jejaring sosial
yang terkandung di dalamnya.4 Media sosial memang sangat diminati UMKM
untuk mengembangkan bisnisnya. Media sosial mempunyai pengaruh yang
sangat besar, masyarakat lebih cepat menerima informasi lewat internet.
Dengan akses yang mudah dan cepat hal ini dimanfaatkan oleh para pengusaha
kecil UMKM untuk lebih berani mempromosikan produk-produknya karena
jaringan sangat luas dan tidak ada batasan waktu dan wilayah hingga
menjadikan media pemasaran yang efektif. Saat pandemi Covid-19 terjadi dan
masih berlangsung hingga sampa saat ini, jumlah tersebut akan terus meningkat
seiring dengan adanya kebijakan jaga jarak fisik ataupun PPKM peraturan
pemerintah yang terbaru ini membuat masyarakat melakukan kegiatannya
secara daring.
Pemerintah tidak bisa sepenuhnya menyalahkan masyarakat atas
bertambahnya kasus pasien positif corona. Jika masyarakat dilarang beraktifitas
diluar rumah, bagaimana mereka bisa mencari nafkah. Sedangkan kebutuhan
untuk makan dan keperluan lainnya harus tetap ada. Dalam kondisi seperti ini
para pelaku usaha UMKM harus bisa mengikuti apa yang di inginkan oleh
konsumen. Perubahan perilaku konsumen di tengah pandemi Covid-19 harus
bisa dipahami betul oleh para pelaku usaha UMKM. Terjadi perubahan perilaku
konsumen dari yang awalnya melakukan transaksi secara langsung, kini para
konsumen akan lebih memilih cara lain untuk bisa memenuhi kebutuhan
mereka.5 Oleh karena itu media sosial dapat dijadikan sebagai alat untuk
mengembangkan dan mengoptimalkan usaha terutama usaha mikro kecil
menengah (UMKM) khususnya untuk mempromosikan usaha-usahanya.

3
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Literasi Dalam Saku (Mengenal Media Sosial
Tanpa Batas) (Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, 2018), 03, Z-
Library.
4
Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI, Panduan Optimalisasi Media Sosial
UntukKementerian Perdagangan RI (Jakarta Pusat: PUSAT HUBUNGAN MASYARAKAT, Cet. 1,
Desember 2014), 02, Z-Library.
5
Zulaikha, Bisnis UMKM Ditengah Pandemi (Surabaya: Unitomo Press, Agustus 2020), 05,
Z-Library.
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

Dengan adanya pengenalan sistem pemasaran digital ini diharapkan para


palaku usaha UMKM bisa lebih mengoptimalkan dan meningkatkan
pengetahuan mengenal sistem pemasaran digital atau sistem pemasaran online,
sebab melalui sistem pemasaran digital atau sistem pemasaran online produk-
produk dari UMKM akan dapat lebih dikenal oleh masyarakat, pemesanan bisa
dilakukan secara online, sehingga dapat memudahkan pmebeli dan pelaku
UMKM dalam bertransaksi jual beli ditengah pandemi Covid-19 saat ini.
Pemanfaatan media sosial memangdapat memberikan kemudahan-
kemudahan dalam proses promosi dan jual beli yang dilakukan oleh para UMKM
untuk memasarkan produknya serta dapat meminimalkan biaya. Namun untuk
melakukan hal tersebut memang harus dilakukan keseriusan dalam
memanfaatkan media sosial yaitu harus memberikan waktu lebih atau
insentifitas untuk mengelola pemasaran melalui media sosial tersebut. 6
Desa Pehwetan, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur
memiliki pelaku-pelaku UMKM potensial yang memiliki anggota pelaku usaha
yang menjalankan kegiatan usaha berupa produk kerupuk rengginang. Dalam
melakukan kegiatan usaha khususnya aspek pemasaran masih dilakukan secara
konvensional yaitu menitipkan ke toko maupun penerimaan order dari pihak
tertentu. Dengan demikian lingkup pemasaran masih sangat terbatas sehingga
usaha yang dijalankan belum dapat berkembang dengan baik. Selain itu pelaku
usaha juga belum mengetahui etika bertransaksi secara online, sehingga belum
dapat membedakan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam
bertransaksi secara online.
Kerupuk Rengginang, kerupuk tradisional yang dimana saat ini sudah
berorientasi di Desa Pehwetan Kabupaten Kediri, masih sangat terbatas dengan
adanya pengembangan produk usaha tersebut. Pelaku usaha Kerupuk
Rengginang Desa Pehwetan harus lebih lagi dalam meningkatkan kreativitas
penjualan produk sehingga dapat terus bertahan dan berkembang. Hal yang
perlu dilakukan adalah dengan mengembangkan penjualan melalui penggunaan
media sosial.
Berdasarkan analisa situasi tersebut diatas, permasalahan yang dihadapi
oleh pelaku UMKM Kerupuk Rengginang yaitu pertama, minimnya pemahaman
6
Arif Ardiyanto, Analisis Penggunaan Media Sosial dalam Pengembangan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kemasan Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali, Skripsi
(Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Manajemen Bisnis Syariah, Institut Agama Islam
Negeri Surakarta, 2018), 03.
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

mengenai pemasaran online melalui media sosial dalam kegiatan usaha, serta
minimnya keahlian dalam penggunaan media sosial sebagai sarana pemasaran.
Dengan demikian, solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan
pelaku UMKM Kerupuk Rengginang yaitu dengan mengajarkan secara langsung
mengenai penggunaan dan cara memasarkan produk kerupuk rengginang
melalui aplikasi yang berbasis bisnis online bagi pelaku UMKM Desa Pehwetan,
Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur.

METODE PELAKSANAAN
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, metode yang dilaksanakan
melalui beberapa tahapan:
a. Observasi, pengamatan secara langsung kegiatan komunikasi pemasaran
UMKM Kerupuk Rengginang.
b. Wawancara, tanya jawab antara tim pengabdi masyarakat dengan beberapa
pemilik usaha UMKM Kerupuk Rengginang.
c. Ceramah untuk memaparkan materi strategi komunikasi peasaran terpadu
yang telah disusun oleh tim pengabdi masyarakat.
d. Pengenalan media sosial sebagai sarana meluaskan jangkauan pemasaran,
para pelaku UMKM Kerupuk Rengginang Desa Pehwetan diharapkan mampu
mengoperasikan aplikasi yang berbasis online. Pemberian materi mengenai
penggunaan media sosial seperti aplikasi shoope ini diarahkan untuk menjadi
pendukung pemasaran melalui media sosial.
e. Strategi pemasaran melalui media sosial, strategi dalam media sosial ini
berperan agar barang dagangan yang ditawarkan pelaku UMKM Kerupuk
Rengginang Desa Pehwetan mendapat jangkauan yang luas kepada warga
masyarakat. Selain itu strategi ini dibutuhkan dalam pemenangan pangsa
pasar di media sosial.

Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan penulis disini yaitu


dengan menggunakan metode ABCD. Asset Based Communities Development
(ABCD) merupakan model pendekatan dengan menekankan pada pendekatan
yang berbasis potensi, yaitu pendekatan dengan melihat kelebihan dan potensi
yang dimiliki masyarakat untuk melakukan perubahan di dalam masyarakat.
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

Dalam sejarahnya, pendekatan ini sebenarnya bukanlah pendekatan yang baru


dan telah lama dikembangkan, namun tentunya hal ini berbeda dengan
pendekatan yang selama ini digunakan yaitu berbasis kebutuhan dan masalah. 7
Dalam penerapannya menekankan pada inventarisasi asset yang terdapat
di Desa Pehwetan. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengembangan
pemberdayaan melalui pemanfaatan media sosial, dan memberikan materi teori
mengenai penggunaan aplikasi media sosial marketplace yang benar, contohnya
seperti aplikasi shoope. Secara prinsip, metode ABCD merupakan pendekatan
yang ingin melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat secara mendukung,
dengan bertolak dari aset yang dimiliki oleh desa Pehwetan yaitu usaha UMKM
Kerupuk Rengginang.
Pelaku UMKM Kerupuk Rengginang Desa Pehwetan ini sangat menonjol.
Berdasarkan dari aspek ekonomis, usaha Kerupuk tradisional Rengginang ini
merupakan bisnis yang menguntungkan yang ada di desa tersebut. karena
permintaan tinggi untuk rengginang mentah membuat usaha ini semakin
menjanjikan. Selain mampu meningkatkan pendapatan bagi para pelaku usaha
Kerupuk Rengginang usaha ini juga mampu meningkatkan produk penduduk
sekitar yang akhirnya berpengaruh pada perekonomian daerah. Ada dua pelaku
usaha UMKM Kerupuk Rengginang di Desa Pehwetan Kecamatan Papar
Kabupaten Kediri. Pertama, usaha Kerupuk Rengginang oleh Bapak Suwanto
yang berdiri sejak tahun 1985, ia merupakan generasi kedua setelah kedua
orang tuanya yang mendirikan usaha tersebut. Serta pelaku usaha UMKM yang
ke dua yaitu Bu Yul, ia merupakan generasi kedua juga setelah kedua orang
tuanya yang mendirikan usaha Kerupuk Rengginang pada tahun 1995.
Berdasarkan aspek sosial, usaha ini mempunyai dampak sosial yang
sangat posistif. Industri kecil rumahan ini mampu menyerap tenaga kerja dari
lingkungan sekitar. Secara tidak langsung ini merupakan upaya penciptaan
7
Nurdiyanah dkk. Panduan Pelatihan Dasar Asset Based Community-driven Development
(ABCD) (Makassar: Nur Khairunnisa, Desember 2016), 03.
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

lapangan kerja yang mengurangi jumlah pengangguran di suatu wilayah desa


Pehwetan.
Dilihat dari dua aspek adanya usaha Kerupuk Rengginang, untuk
mengurangi tingkat pengangguran dan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat khususnya untuk kaum wanita. Maka, perlu lebih lagi dilakukan
suatu pengembangan usaha pada bidang penjualan dengan memanfaatkan
adanya media sosial seperti aplikasi shoope.
Dalam kegiatan ini tentunya melibatkan partisipasi dari pelaku UMKM
Kerupuk Rengginang tersebut. Dalam merealisasikan pemecahan masalah
tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara terjadwal dan
terstruktur dengan melibatkan berbagai pihak, diantaranya Perangkat Desa,
serta pelaku UMKM Kerupuk Rengginang di Desa Pehwetan, Kecamatan Papar,
Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan pengabdian ini dijadwalkan dan dilaksanakan dalam tiga kali
pertemuan dengan peserta yang berbeda. Pertemuan ini dilaksanakan selama
kurang lebih 2-3 jam dengan pembagian waktu kurang lebih 1 jam setiap
materinya.
Pertemuan pertama tim pengabdian masyarakat menemui Bapak Kepala
Desa Pehwetan untuk meminta izin dan mencari tahu tentang potensi apa yang
terdapat di Desa Pehwetan Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa
Timur. Kegiatan ini bertempat di balai desa Pehwetan. Dokumentasi kegiatan
pada pertemuan pertama dapat dilihat dibawah ini.
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

Gambar 1.
Dokumentasi Pertemuan dengan Bapak Kepala Desa Pehwetan untuk
meminta izin melakukan kegiatan pengabdian masyarakat serta mencari tahu
potensi atau aset yang terdapat di Desa Pehwetan.8

Dalam pertemuan yang pertama ini, para mahasiswa berdikusi dengan


Bapak Kepala Desa mengenai apa saja kegiatan yang akan dilakukan di Desa
Pehwetan, kemudian dilanjutkan dengan mencari tahu apa saja potensi usaha
yang terdapat di Desa Pehwetan yang nantinya dapat dikembangkan. Pada sesi
ini Bapak Kepala Desa Pehwetan menjelaskan bahwa terdapat dua pelaku
UMKM Kerupuk Rengginang di Desa Pehwetan.
Pada pertemuan kedua pada kegiatan ini adalah pelaku UMKM Kerupuk
Rengginang Desa Pehwetan Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa
Timur. Dalam kesempatan ini kami ingin mencari tahu tentang bagaimana cara
memasarkan produk kerupuk rengginang yang selama ini mereka jalankan, dan
tentang bagaimana cara proses produksi hingga sampai pada tahap pengepakan.
Dokumentasi kegiatan pada pertemuan kedua dapat dilihat dibawah ini.

8
Muhamad Abel Rendyansah, Laporan Individu: Kegiatan Pengabdian Masyarakat
(Lokasi Balai Desa Pehwetan: Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri: Laporan, 2021)
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

Gambar 2.
Dokumentasi proses pembuatan Kerupuk Rengginang.

Gambar 3.
Dokumentasi proses pengepakan kerupuk Rengginang. 9

Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 29 Juli 2021, pertemuan kedua ini
diawali dengan tanya jawab mengenai apa saja bahan yang diperlukan dalam
pembuatan kerupuk rengginang, bagaimana proses pembuatan kerupuk

9
Muhamad Abel Rendyansah, Laporan Individu: Kegiatan Pengabdian Masyarakat
(Lokasi Rumah Bu Yul: Desa Pehwetan, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri: Laporan, 2021)
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

rengginang, bagaimana proses pengepakan, seberapa lama kerupuk rengginang


dapat bertahan (expired), hingga yang terakhir mengenai proses pemasarannya.
Dalam tahap ini pelaku UMKM Kerupuk Rengginang desa Pehwetan
dalam proses pemasarannya masih menggunakan cara door to door yaitu dari
rumah ke rumah yang dimana cara ini tidak efsien, apalagi pada saat pandemi
Covid-19 seperti ini. Tentunya mengalami banyak kendala saat proses
pemasaran berlangsung.
Pada pertemuan ketiga dalam sesi tanya jawab atau wawancara, pada
kegiatan ini kami bertanya mengenai penggunaan media sosial dalam penjualan.
Kemudian kami juga menjelaskan dan mengenalkan tentang penggunaan
aplikasi media sosial marketplace yang nantinya diharapkan bisa meningkatkan
produk UMKM Kerupuk Rengginang desa Pehwetan tersebut. Dokumentasi
kegiatan pada pertemuan ketiga dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 4.
Dokumentasi Pengenalan dan cara Penggunaan Media Sosial marketplace
Shoope kepada pelaku UMKM Kerupuk Rengginang Desa Pehwetan10

Kegiatan ini menjelaskan dan mengarahkan tentang bagaimana cara


memasarkan produk menggunakan aplikasi media sosial seperti shoope. Pelaku

10
Muhamad Abel Rendyansah, Laporan Individu: Kegiatan Pengabdian Masyarakat
(Lokasi Rumah Bapak Suwanto: Desa Pehwetan, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri: Laporan,
2021)
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

UMKM Kerupuk Rengginang sebelumnya sama sekali belum pernah melakukan


pemasaran produk secara online. Adanya pandemi Covid-19 hingga
diterapkannya PPKM sampai sekarang ini membuat pelaku UMKM Kerupuk
Rengginang cukup kesulitan dalam memasarkan produknya.
Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat yang ketiga ini setelah
melalui proses pengenalan, proses pembuatan akun yang diajarkan langsung
secara teknis, kemudian cara pengoprasian aplikasi media sosial shoope, hingga
sampai pada tahap pemasaran media sosial e-commerce, yang diharapkan
kedepannya mampu meningkatkan transaksi penjualan UMKM Kerupuk
Rengginang Desa Pehwetan di masa yang akan datang.

DISKUSI
Metode diskusi adalah pembahasan bersama tentang sesuatu. Yang
dibahas dalam diskusi biasanya sesuatu problema atau masalah. 11 Hasil diskusi
yang di dapat dalam pengabdian kepada masyarakat yaitu, terkait perbaikan
manajemen pemasaran para pelaku UMKM Kerupuk Rengginang Desa
Pehwetan, dimana pada saat sebelumnya para pelaku usaha Kerupuk
Rengginang masih menggunakan metode yang bersifat door to door atau dari
rumah kerumah. Kegiatan ini juga mendapatkan sambutan yang positif dari
perangkat desa Pehwetan serta juga para pelaku UMKM Kerupuk Rengginang
Desa Pehwetan.
Materi yang kami berikan dijelaskan secara sedikit demi sedikit sehingga
para pelaku usaha Kerupuk Rengginang ini dapat memahami penggunaan media
sosial serta juga mampu membuat akun toko di aplikasi shopee. Inti dari
kegiatan ini para pelaku usaha Kerupuk Rengginang diharapkan mampu untuk
menguasai penggunaan media sosial serta dapat mempromosikan barang
dagangannya secara online pada masa pandemi Covid-19 ini.
Terbukti dengan adanya pemanfaatan media sosial ini pelaku UMKM
Kerupuk Rengginang sudah mampu menjual 12 pack di aplikasi shopee, yang
dimana berat bersih dalam 1 pack itu 500gr. Setelah berdirinya akun toko
Kerupuk Rengginang pada aplikasi shopee ini, diharapkan kedepannya mampu
meningkatkan hasil produk penjualan Kerupuk Rengginang yang ada di Desa
Pehwetan Kecamatan Papar Kabupaten Kediri.
11
N.A. Ametembun, Diskusi Suatu Metode Mengajar Berpikir Reflektif & Inofatif (Bandung:
Suri, 1980), 09, Z-Library.
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan, pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat di Desa Pehwetan, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri,
Propinsi Jawa Timur dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini menghasilkan
simpulan manfaat media sosial yaitu, , berbagi informasi secara real-time,
meningkatkan sirkulasi informasi yang ada di Desa Pehwetan. Proses transfer
teknologi dengan para pelaku UMKM Kerupuk Rengginang Desa Pehwetan dapat
dilakukan dengan suasana yang menyenangkan serta diskusi yang dapat
memberikan wawasan terhadap permasalahan para pelaku usaha Kerupuk
Rengginang. Para pelaku usaha Kerupuk Rengginang bersepakat untuk
mengoptimalkan penggunaan media sosial seperti aplikasi shoope sebagai
sarana promosi penjualan mereka.
Media sosial ini juga sangat membantu untuk para pelaku usaha UMKM
yang ada di Desa Pehwetan pada masa pandemi Covid-19 seperti ini.
Pemanfaatan media sosial sebagai sarana penunjang yang efektif bagi
berjalannya UMKM dimasa pandemi Covid-19 sebab pelaku UMKM masih dapat
menjalankan aktivitas kegiatan usahanya dengan tetap mematuhi dan
melaksanakan protokol kesehatan.

PENGAKUAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas karunia yang
dilimpahkan kepada kami, sehingga pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat yang berjudul “Pemanfaatan Media Sosial Dalam Upaya
Meningkatkan Produk UMKM Kerupuk Rengginang Desa Pehwetan” dapat
terlaksana dengan baik dan lancar.
Terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat ini tentunya berkat
kerjasama dan tentunya dukungan dari berbagai pihak, sehingga sudah
sepantasnya kami menyampaikan ucapan terimaksih kepada:
1. Dosen DPL IAIN Kediri, yang telah membimbing dan mengarahkan kami
dalam kegiatan pengabdian masyarakat Tahun 2021.
2. Kepala Desa Pehwetan Bapak Rudy Santoso beserta yang telah memberikan
kami kesempatan untuk melakukan kegiatan Pengabdian ini di Desa yang
Bapak Pimpin.
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

3. Rekan-rekan tim pengabdian masyarakat, sebagai pelaksana kegiatan


pengabdian kepada masyarakat di lapangan yang telah melakukan kegiatan
ini dengan baik.

SARAN
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Desa Pehwetan,
Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur secara umu sudah
berjalan dengan baik berkat kerjasama antar perangkat desa dengan pelaku
UMKM Kerupuk Rengginang desa Pehwetan. Namun ada beberapa hal yang
masih menjadi catatan setelah kegiatan tersebut berlangsung, yaitu, para pelaku
usaha Kerupuk Rengginang masih membutuhkan pendampingan secara
berkelanjutan setelah pengadaan kegiatan tersebut, sebab masih banyak peserta
pelatihan yang kirang bisa dalam merancang konten marketing dalam media
sosial serta memandfaatkan fitur-fitur yang terdapat pada media sosial.
Hasil penelitian ini menyarankan agar para pelaku UMKM Kerupuk
Rengginang tersebut memahami tentang betapa pentingnya media sosial dalam
melakukan promosi penjualan mereka. Dalam kondisi seperti ini pemasaran
yang bersifat digital merupakan peluang yang dapat dikembangkan untuk
meraih keuntuungan usaha secara maksimal di masa pandemi Covid-19 dengan
tetap selalu mengikuti protokol kesehatan.

DAFTAR REFERENSI

Abel Rendyansah, Muhamad, Laporan Individu: Kegiatan Pengabdian


Masyarakat, (Lokasi: Desa Pehwetan: Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri:
Laporan, 2021)

Ametembun, N.A, Diskusi Suatu Metode Mengajar Berpikir Reflektif & Inofatif
(Bandung: Suri, 1980)

Ardiyanto, Arif, Analisis Penggunaan Media Sosial dalam Pengembangan Usaha


Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kemasan Kecamatan Sawit
Kabupaten Boyolali, Skripsi (Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Manajemen Bisnis Syariah, Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2018)
ENGANGEMENT
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 01, No. 01, Agustus 2021, pp. 01 - 14

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Literasi Dalam Saku (Mengenal Media


Sosial Tanpa Batas) (Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan, 2018)

Nurdiyanah dkk. Panduan Pelatihan Dasar Asset Based Community-driven


Development (ABCD) (Makassar: Nur Khairunnisa, Desember 2016)

Rofahan, Akhmad dkk. Media Sosial Masa Depan Media Komunitas? (DI
Yogyakarta: COMBINE Resource Institution, Cet. 1, April 2014)

Tim Pusat Humas KementerianPerdagangan RI, Panduan Optimalisasi Media


Sosial UntukKementerian Perdagangan RI (Jakarta Pusat: PUSAT HUBUNGAN
MASYARAKAT, Cet. 1, Desember 2014)

Widyastuti, Sri, Manajemen Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta Selatan:


FEB-UP Press, 2017)

Zulaikha, Bisnis UMKM Ditengah Pandemi (Surabaya: Unitomo Press, Agustus


2020)

You might also like