Professional Documents
Culture Documents
Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK Dan Non TK)
Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK Dan Non TK)
ABSTRACT ABSTRAK
The background of this research is importance of Penelitian dilatarbelakangi oleh pentingnya
mastering social skills by elementary school penguasaan keterampilan sosial oleh siswa
students, both of which had entered formal sekolah dasar (SD), baik yang pernah memasuki
education (kindergarten) or informal education jalur pendidikan formal (taman kanak-kanak/TK)
(family). The research objective is obtaining maupun yang belajar secara informal (keluarga).
students' social skills profiles based on preschool Tujuan penelitian ialah diperolehnya profil
educational background (kindergarten and non- keterampilan sosial siswa berdasarkan latar
kindergarten). The study was conducted in belakang pendidikan prasekolah (TK dan non
elementary schools Cijerokaso 1 and 2 Bandung TK). Penelitian dilakukan di SD Negeri Cijerokaso 1
using a quantitative approach and descriptive dan 2 Bandung dengan pendekatan kuantitatif
study method. The results have shown: (1) profile dan metode studi deskriptif. Hasil penelitian
of social skills of elementary school students with menunjukkan: (1) profil keterampilan sosial siswa
a kindergarten background in general are at SD berlatar belakang TK secara umum berada
high qualifications and social skills profile of pada kualifikasi tinggi, dan profil keterampilan
elementary school students with a non sosial siswa SD berlatar belakang non TK secara
kindergarten background in general are at high umum berada pada kualifikasi tinggi dan
and medium qualifications; (2) There is no sedang; (2) Tidak terdapat perbedaan rata-rata
difference in term of average social skills keterampilan sosial antara siswa SD berlatar
between elementary school students with belakang TK dengan siswa SD berlatar belakang
kindergarten background and elementary non TK, baik secara umum maupun berdasarkan
school students with non kindergarten tiap kategori.
background, either in general or by each
category. Kata kunci: keterampilan sosial, siswa SD, latar
belakang pendidikan prasekolah.
Keywords: social skills, elementary school student,
preschool educational background.
How to Cite: Saripah, I., & Mulyani, L. (2015). PROFIL KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PRASEKOLAH (TK DAN NON TK). Mimbar Sekolah Dasar, 2(2), 152-166.
doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbar-sd.v2i2.1326.
[152]
Ipah Saripah & Lia Mulyani, Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar…
yang cenderung berbeda dari Connoly & Rivest,; Ladd, et al., (dalam
sebelumnya. Siswa dihadapkan pada Spodek, 1993) menunjukkan bahwa
lingkungan fisik, individu-individu dan keterampilan sosial anak lebih baik jika
aturan baru sehingga memerlukan diajarkan di lingkungan rumah dan
keterampilan-keterampilan yang mampu keluarga. Di sisi lain, hasil penelitian Mueller
membuat anak bertahan dan diterima, & Brenner; serta Howes (dalam Spodek,
yakni keterampilan sosial. Sebelum 1993), memperlihatkan TK dapat
memasuki SD, siswa memperoleh meningkatkan interaksi dan keterampilan
keterampilan sosial melalui pendidikan sosial anak. Berdasarkan kedua hasil
prasekolah, baik jalur informal (keluarga penelitian, baik anak yang berasal dari TK
dan masyarakat), formal (taman kanak- maupun non TK (keluarga dan
kanak/TK dan raudhatul athfal/RA), masyarakat) sama-sama menunjukkan
ataupun nonformal (tempat penitipan keunggulan dalam keterampilan sosial.
anak/TPA/daycare dan kelompok Guna memperoleh konfirmasi dan data
bermain/KB). Pendidikan dari empiris tentang profil keterampilan sosial
keluarga/masyarakat, TK/RA, maupun siswa SD berdasarkan latar belakang
TPA/KB memberi pengaruh terhadap pendidikan prasekolah, maka perlu untuk
entering behavior keterampilan sosial dikaji lebih lanjut mengenai hal tersebut.
siswa ketika hendak memasuki SD.
Keterampilan sosial dapat diartikan
Kurangnya penguasaan keterampilan sebagai kemampuan untuk berinteraksi
sosial dapat menimbulkan potensi dengan orang lain pada konteks sosial
permasalahan, sebaliknya dengan dalam cara-cara spesifik yang secara
memiliki keterampilan sosial siswa mampu sosial diterima atau bernilai dan dalam
mencapai kesuksesan di sekolah dan waktu yang sama memiliki keuntungan
masyarakat, seperti yang diungkapkan untuk pribadi dan orang lain (Combs &
oleh Brigman, et al. (2001, p. 323), ”...social Slaby dalam Cartledge & Milburn, 1986, p.
skills (working-playing cooperatively with 7). Lebih lanjut, Stephen (Cartledge &
others and forming and maintaining Milburn, 1986, p.15) kemudian membagi
friendship) are essential for school keterampilan sosial dalam empat kategori,
success.” yakni: 1) environmental behavior; 2)
interpersonal behavior; 3) self-related
Penelitian dan data mengenai behavior; dan 4) task-related behavior.
keterampilan sosial anak yang berasal dari
lingkungan keluarga maupun dari Environmental Behavior (Perilaku terhadap
lembaga pendidikan prasekolah seperti TK Lingkungan)
menunjukkan hasil yang beragam. Hasil Environmental behavior (perilaku terhadap
penelitian Field & Roopnarine; Doyle, lingkungan) merupakan bentuk perilaku
[153]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
[154]
Ipah Saripah & Lia Mulyani, Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar…
100.0%
90.0%
80.0%
70.0%
Rendah Sekali
60.0%
Rendah
50.0% 40.0% Sedang
40.0% 33.3% 33.3%
Tinggi
30.0%
Tinggi Sekali
20.0%
10.0%
0.0%
TK Non TK
Keterampilan Sosial
[155]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
100.0%
90.0%
80.0% 73.3%
70.0%
60.0% Rendah Sekali
46.7% 46.7%
50.0% 40.0% 40.0% 40.0% 40.0% Rendah
40.0% 33.3% 33.3%
Sedang
30.0%
20.0% Tinggi
10.0% Tinggi Sekali
0.0%
TK Non TK Non TK Non TK Non
TK TK TK TK
Environmental Interpersonal Self-Related Task-Related
Behavior Behavior Behavior Behavior
Diagram 2. Profil Keterampilan Sosial Siswa SD Berlatar belakang TK dan Non TK Tiap Kategori
[156]
Ipah Saripah & Lia Mulyani, Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar…
sosial terhadap tugas, siswa SD berlatar Perhitungan uji beda dua rata-rata pada
belakang non TK selain sebagian besar penelitian dilakukan untuk melihat
membutuhkan penguatan, sebagian lain perbedaan keterampilan sosial antara
mampu menunjukkan tingkah laku siswa SD berdasarkan latar belakang TK
sosialnya terhadap tugas. dan non TK. Hasil perhitungan uji beda dua
rata-rata menggunakan uji Mann-Whitney
Perbedaan Keterampilan Sosial antara (uji-U) melalui perangkat SPSS versi 16.0,
Siswa SD Berlatar Belakang TK dan Non TK diperlihatkan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hasil Uji Mann-Whitney Keterampilan Sosial Siswa SD Berlatar Belakang TK dan Non TK
Env_Behv Int_Behv Self_Behv Task_Behv Soc_Skills
Pada Tabel 1 tampak nilai peluang ditolak. Jika sig. < α (0,05), maka H1
(Asymp. Sig.) keterampilan sosial secara diterima dan H0 ditolak), maka keputusan
keseluruhan ialah 0,678. Secara terpisah, yang diambil ialah H0 diterima dan H1
keterampilan sosial kategori environmental ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
behavior ialah memperoleh nilai sig. = rata-rata keterampilan sosial antara siswa
0,782, keterampilan sosial kategori SD berlatar belakang TK dengan siswa SD
interpersonal behavior memiliki nilai sig. = berlatar belakang non TK.
0,533, keterampilan sosial kategori self-
related behavior bernilai sig. = 0.933, dan Selanjutnya, rekapitulasi keterampilan
nilai sig. untuk keterampilan sosial task- sosial secara umum, kategori dan indikator
related behavior ialah 0,645. Mengacu pada siswa SD Negeri Cijerokaso 1 dan 2
pada dasar pengambilan keputusan, Bandung yang berasal dari TK dan non TK
yakni dengan melihat Asymp. Sig. (Jika p- disajikan pada Tabel 2 berikut ini.
value. ≥ α (0,05), maka H0 diterima dan H1
[157]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
Tabel 2. Rekapitulasi Keterampilan Sosial Siswa SD Berlatar Belakang TK dan Non TK secara
Umum, Kategori, dan Indikator
TK Non TK
Jenis Keterampilan
Kualifikasi % Kualifikasi %
Keterampilan Sosial Tinggi 40.0% Tinggi & Sedang 33.3%
Environmental Behavior Sedang 73.3% Sedang 40.0%
a. Peduli Lingkungan Tinggi 66.7% Rendah & Tinggi 46.7%
b. Berkenaan dengan Keadaan
Rendah 53.3% Tinggi 66.7%
Darurat
c. Gerak Mengitari Lingkungan Rendah Sekali 73.3% Tinggi 46.7%
Interpersonal Behavior Tinggi 40.0% Sedang 40.0%
a. Menerima Otoritas Tinggi 60.0% Tinggi 46.7%
b. Mengatasi Konflik Sedang 46.7% Rendah 40.0%
c. Memperoleh atau menarik
Sedang 40.0% Tinggi 53.3%
perhatian
d. Memberi salam pada orang
Rendah 40.0% Tinggi 46.7%
lain
e. Membantu orang lain Rendah 40.0% Rendah 53.3%
f. Bercakap-cakap Tinggi 53.3% Tinggi 60.0%
Rendah, Sedang
g. Melakukan permainan Tinggi 46.7% 33.3%
& Tinggi
h. Bersikap positif terhadap orang
Rendah 53.3% Rendah 53.3%
lain
i. Bermain secara informal Tinggi 66.7% Tinggi 53.3%
j. Properti: Milik sendiri dan milik
Tinggi 80.0% Tinggi 60.0%
orang lain
Self-related Behavior Tinggi 46.7% Sedang 46.7%
a. Menerima konsekuensi Tinggi 40.0% Tinggi 40.0%
b. Perilaku beretika Tinggi 60.0% Tinggi 60.0%
Rendah Sekali,
c. Mengungkapkan perasaan Rendah Sekali 53.3% 33.3%
Sedang & Tinggi
d. Sikap positif terhadap diri sendiri Tinggi 40.0% Sedang 40.0%
e. Perilaku bertanggung jawab Sedang 93.3% Sedang 100.0%
f. Peduli Diri Tinggi 60.0% Tinggi 53.3%
Task-related Behavior Tinggi 40.0% Tinggi & Sedang 33.3%
a. Mengajukan dan menjawab
Tinggi 53.3% Tinggi 60.0%
pertanyaan
b. Perilaku mengikuti pelajaran Tinggi 80.0% Tinggi 46.7%
c. Menyelesaikan tugas-tugas Tinggi 66.7% Tinggi 66.7%
d. Mengikuti arahan Sedang 100.0% Sedang 66.7%
e. Aktivitas kelompok Rendah 60.0% Tinggi 60.0%
[158]
Ipah Saripah & Lia Mulyani, Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar…
TK Non TK
Jenis Keterampilan
Kualifikasi % Kualifikasi %
f. Kerja mandiri Tinggi 60.0% Tinggi 60.0%
g. Perilaku berdasarkan tugas Sedang 80.0% Sedang 80.0%
h. Tampil sebelum yang lain Tinggi 66.7% Tinggi 53.3%
i. Kualitas kerja Tinggi 66.7% Rendah & Tinggi 40.0%
[159]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
diajarkan oleh orang tua kepada anak sosial, atau bahkan tidak memiliki model
melalui proses sosialisasi di antaranya yang dapat dijadikan contoh dalam
penguasaan diri, penanaman nilai-nilai, membina kehidupan sosial, sehingga
serta pengenalan peran-peran sosial kerap memunculkan permasalahan
(Hamid, 2010). dalam bersosialisasi. Artinya, kapasitas
anggota keluarga dalam mengajarkan
Menyebarnya keterampilan sosial siswa SD dan menjadi model keterampilan sosial di
berlatar belakang non TK pada kualifikasi rumah amat berguna, terlebih Michelson
tinggi dan sedang disebabkan karena (dalam Ma’ruf, 2010, p. 1) menegaskan,
kapasitas anggota keluarga sebagai keterampilan sosial merupakan
“guru” yang mengembangkan keterampilan yang tidak dapat diperoleh
keterampilan sosial anak di rumah sendiri, tetapi melalui proses belajar.
cenderung berbeda-beda. Kapasitas
anggota keluarga dalam Hasil penelitian menunjukkan, tidak
mengembangkan keterampilan sosial terdapat perbedaan rata-rata
anak bergantung pada pola kehidupan keterampilan sosial antara siswa SD
keluarga yakni tingkat pendidikan dan berlatar belakang TK dengan siswa SD
pekerjaan, seperti contoh yang berlatar belakang non TK, baik secara
diungkapkan Soekanto (1990, p. 25), pola umum, maupun tiap kategori. Tidak
kehidupan keluarga batih (inti) pegawai terdapatnya perbedaan rata-rata
negeri berbeda dengan keluarga ABRI, keterampilan sosial antara siswa SD
dan selanjutnya juga berbeda dengan berlatar belakang TK dan non TK secara
keluarga swasta. umum, maupun kategori mengindikasikan
tiga hal, yang akan diuraikan di bawah ini.
Pemahaman anggota keluarga dalam
mengembangkan keterampilan sosial Karakteristik Kondisi Siswa Memengaruhi
anak juga berpengaruh. Berbeda antara Keterampilan Sosial
keluarga yang paham dan mengajarkan Kondisi siswa memiliki perbedaan satu
kepada anak cara-cara berinteraksi sama lain, baik fisik maupun psikologis.
dalam konteks sosial, dengan keluarga Alasan kondisi fisik mampu memengaruhi
yang kurang paham dan menganggap keterampilan sosial ialah karena menurut
anak akan menguasai keterampilan sosial Kartono (1995, p. 465), keterampilan (skill)
dengan sendirinya. Kurniati (2006, p. 113) merupakan suatu kemampuan bertingkat
mengungkapkan, banyak anak tidak tinggi yang memungkinkan seseorang
pernah belajar tentang sikap yang dapat melakukan satu perbuatan motorik yang
diterima lingkungannya, barangkali tidak kompleks dengan lancar disertai
diarahkan baik di rumah maupun di ketepatan. Artinya, satu keterampilan
sekolah untuk dapat menguasai perilaku mengandung unsur motorik, dan untuk
[160]
Ipah Saripah & Lia Mulyani, Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar…
[161]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
orang-orang sekitarnya dari berbagai usia dengan teman sebaya memberi anak
dan latar belakang; 2) minat dan motivasi standar perilaku yang disetujui oleh
untuk bergaul; 3) bimbingan dan kelompok sosialnya dan memberi anak
pengajaran dari orang lain, yang biasanya sumber motivasi untuk mengikuti standar
menjadi ”model” bagi anak; 4) cara perilaku melalui persetujuan dan
”coba-coba” (trial and error) yang dialami ketidaksetujuan sosial.
anak; dan 5) kemampuan berkomunikasi
yang baik. Guna menjalani proses agar dapat sesuai
dan mendapatkan persetujuan sosial,
Pengaruh Teman Sebaya terhadap anak kemudian saling meniru satu sama
Keterampilan Sosial lain. Meniru pada anak merupakan proses
Teman sebaya dapat memengaruhi penting dalam pembentukkan tingkah
keterampilan sosial anak, karena dalam laku, seperti yang dijelaskan oleh Mulyadi
proses saling mengenal dan (2008, p. 3), anak-anak senang meniru,
berhubungan, anak akan mulai karena salah satu proses pembentukan
mempertimbangkan pandangan serta tingkah laku anak diperoleh dengan cara
penerimaan dari teman sebayanya. meniru. Di SD, siswa yang berasal dari TK
Respon yang diberikan teman sebaya bertemu dengan anak yang berasal dari
kepada perilaku sosial anak berupa non TK. Siswa yang berasal dari TK
penguatan positif atau negatif (positively mengetahui cara mengembangkan
or negatively reinforce), dan penerimaan keterampilan sosial pada satu indikator,
dari teman sebaya (socially acceptable) dan siswa yang berasal dari non TK
menjadi unsur yang diperhatikan anak mengetahui cara mengembangkan
dalam mengembangkan keterampilan keterampilan sosial pada indikator lainnya,
sosial, karena selain teman sebaya siswa kemudian saling meniru dan
merupakan teman dengan karakteristik mengembangkan keterampilan sosial
dan irama perkembangan yang sejalan, yang mampu mendapatkan penguatan
anak juga tidak ingin apabila sampai positif (positively or negatively reinforce)
dijauhi teman karena perilaku sosialnya dan dapat diterima secara sosial (socially
tidak dapat diterima. Pentingnya respon acceptable).
positif dan penerimaan yang diberikan
teman sebaya juga dijelaskan Syaodih Keterampilan sosial pada akhirnya
(2004, p. 8), bahwa pengaruh interaksi dipelajari dan dimiliki siswa SD sehingga
teman sebaya terhadap perkembangan antara keterampilan sosial siswa SD yang
perilaku sosial anak termasuk tinggi. berasal dari TK dan non TK tidak terdapat
Besarnya pengaruh interaksi teman perbedaan yang signifikan. Kesempatan
sebaya terhadap perkembangan perilaku menjalin hubungan teman sebaya dan
sosial anak dapat terjadi karena interaksi saling mempelajari perilaku membawa
[162]
Ipah Saripah & Lia Mulyani, Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar…
[163]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
tahun S1 dari berbagai jurusan, 6% dari sesuai memperlihatkan perilaku kelas yang
program D2 PGTK, dan 4.1% dari program lebih sesuai, kemampuan memimpin, serta
S1 pendidikan. Data menggambarkan kebiasaan belajar dan bekerja yang lebih
kualifikasi guru TK yang memadai dan baik di kelas satu, dibanding siswa yang
sesuai dengan bidang pekerjaannya memasuki TK dengan tidak mengacu
hanya 6% dan hanya kualifikasi lulusan D2. pada tahap perkembangan yang sesuai.
Tidak semua TK hanya berfokus pada
ketercapaian akademik. Penelitian yang SIMPULAN
dilakukan Agustin (2006) di sebuah TK Berdasarkan hasil penelitian dan
menghasilkan data, dari delapan pembahasan yang telah dilakukan,
kecerdasan jamak yang dimiliki anak, diperoleh simpulan sebagai berikut.
pada kecerdasan interpersonal yakni Pertama, profil keterampilan sosial siswa SD
kecerdasan yang berhubungan dengan berlatar belakang TK secara umum
situasi sosial, anak menunjukkan perilaku: berada pada kualifikasi tinggi, secara
a) senang bersosialisasi dengan teman kategori yaitu: environmental behavior
sebaya; b) memiliki kemampuan menjadi tergolong sedang, interpersonal behavior
pemimpin; c) memiliki empati kepada termasuk tinggi, self-related behavior
teman-temannya; dan d) cenderung tergolong tinggi, dan task-related behavior
memiliki banyak teman. TK yang termasuk tinggi. Profil keterampilan sosial
menerapkan proses belajar-mengajar siswa SD berlatar belakang non TK secara
yang mengacu pada semua tahap umum tinggi dan sedang, secara kategori
perkembangan anak, mampu yaitu: environmental behavior tergolong
memperlihatkan hasil yang lebih baik sedang, interpersonal behavior termasuk
terhadap perilaku anak di kelas satu, sedang, self-related behavior tergolong
seperti diungkapkan Harts, et al. (Santrock, sedang, dan task-related behavior
2004, p. 254): “In one study, the children termasuk sedang dan tinggi. Kedua, Tidak
who attended developmentally terdapat perbedaan rata-rata
appropriate kindergartens displayed more keterampilan sosial antara siswa SD
appropriate classroom behavior and had berlatar belakang TK dengan siswa SD
better conduct and better work and study berlatar belakang non TK, baik secara
habits in the first grade than did the umum, maupun tiap kategori.
children who attended developmentally
inappropriate kindergartens”. REFERENSI
Agustin, M. (2006). Profil kecerdasan jamak
anak usia dini di TK Laboratorium
Makna yang terkandung pada ungkapan
Universitas Pendidikan Indonesia.
di atas ialah, pada sebuah penelitian, Pedagogia (Jurnal Ilmu Pendidikan).
4(2), pp. 146-161.
anak yang memasuki TK dengan
mengacu pada perkembangan yang
[164]
Ipah Saripah & Lia Mulyani, Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar…
[165]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
[166]