You are on page 1of 14

KURANGNYA MINAT BELAJAR SISWA DI SD RASA SAYANG SETELAH

PEMBELAJARAN TATAP MUKA


Oleh:
Ika Nurmala Sari
Novalia Agung W.A, ST, M.Ilkom
ikanurmalaaa1616@gmail.com
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

ABSTRACT
At the beginning of the Covid-19 virus pandemic, all school activities were closed by the
government so students had to learn from home through courage by using Zoom Meetings or
Google Meet to study with teachers. Thus, parents must also contribute to learning activities to
guide students at home. The low interest and motivation of students when studying creates a less
attractive and communicative learning atmosphere which has an impact on low student learning
outcomes, causing student achievement to be reduced, and there is no motivation to learn.
Factors that cause students' lack of interest in learning are students' internal factors including
students' psychophysical disorders or disabilities, students' external factors include all situations
and environmental conditions that do not support student learning activities. The reason they
lack interest in learning may be because the way of learning they have to face every day at
school has not shown the importance of learning for their future so that they are less interested
in competing to achieve achievements. This research was conducted in a descriptive qualitative
way. The data obtained first became a method of observation, then continued with interviews
first for complete data which showed that the cause of the lack of interest in learning in students
was because the feeling of laziness that arose in children could be caused by a lack of self-
motivation. This motivation may not grow because the child does not yet know the benefits of
learning or there is nothing he wants to achieve. In addition, fatigue in activities can result in
decreased physical strength and weakened psychological conditions.
Keywords : Covid-19, ; Online School; Quantitative method
Abstrak - Pada awal pandemi virus covid-19 semua kegiatan disekolah di liburkan oleh
pemerintah sehingga siswa harus belajar dari rumah melalui daring dengan menggunakan Zoom
Meeting atau Google Meet untuk melakukan pembelajaran bersama guru. Sehingga, orang tua
siswa pun harus ikut berkontribusi dalam kegiatan pembelajaran untuk membimbing belajar
siswa dirumah. Rendahnya minat dan motivasi siswa saat belajar menimbulkan suasana belajar
yang kurang menarik dan komunikatif yang berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa,
sehingga menyebabkan prestasi siswa menjadi berkurang, dan tidak ada niat yang mendorong
untuk belajar. Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya minat belajar siswa yaitu Faktor
intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psikofisik siswa, Faktor Ekstern siswa
meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar
siswa. Alasan mereka yang kurang minat belajar mungkin dikarenakan kurang menariknya cara
belajar yang mereka harus hadapi setiap hari disekolah belum menydari pentingnya belajar untuk
masa depan mereka sehingga mereka kurang termotivasi untuk berlomba-lomba mencapai
prestasi. Penelitian ini dilakukan dengan cara kualitatif deskriftif. Data diperoleh denfgan cara
observasi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan wawancara agara data yang diperoeh
menjadi lengkap hasil penelitian menunjukan bahwa yang menyebabkan kurangnya minat belajar
pada siswa karena Rasa malas yang timbul dalam diri anak dapat disebabkan karena tidak adanya
motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui
manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam
beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis.
Kata Kunci : Covid-19, ; Sekolah Online; Metode kuantitatif
A. PENDAHULUAN

Sekolah memiliki peranan penting bagi peserta didik sebagai penerus bangsa di masa depan
dengan tujuan pendidikan nasional. Kegiatan pembelajaran disekolah merupakan proses
pendidikan yang memiliki tujuan membawa siswa menuju keadaan yang lebih. Keberhasilan
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dapat dilihat setelah kegiatan akhir belajar yang telah
siswa lakukan selama belajar disekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD Rasa Sayang Jakarta yaitu Miss Ica dan Miss
Rara bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa ketika PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dengan
PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) saat siswa belajar dari rumah mendapatkan nilai-
nilai yang hampir sempurna dan guru pun hanya bisa memantau lewat WhatsApp Group (WAG)
melalui orang tua siswa. Namun, setelah PTM boleh dilaksanakan guru bisa mengetahui
perkembangan belajar siswa dan itu sangat berbeda sekali. Ada beberapa siswa yang belum bisa
membaca sama sekali dan ada salah satu siswa juga yang bacanya harus dieja sehingga siswa
tersebut tidak bisa mengerjakan soal di buku paket sebab siswa mengalami kesulitan untuk
membaca soal tersebut.
Siswa kelas I SD Rasa Sayang Jakarta dari 8 siswa, ada 5 siswa atau 62,5% belum bisa
membaca. Untuk 3 orang atau 37,5% sudah bisa membaca. Pada saat pembelajaran jarak jauh
siswa ada yang didampingi oleh orang tuanya dan tidak ada yang didampingi oleh orang tuanya
karena bekerja sehingga siswa tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Perbedaan
persentase yang diperoleh pada penelitian ini adalah benar dan sesuai dengan yang terjadi
dilapangan sehingga motivasi belajar memberikan dukungan terhadap keterampilan membaca
bagi siswa, namun di sisi lain temuan ini juga mengungkapkan bahwa motivasi belajar siswa
perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan minat baca mempengaruhi motivasi belajar siswa. Siswa
yang memiliki minat baca yang tinggi pada bacaan akan meningkatkan motivasi belajarnya dan
akan mempengaruhi hasil belajar.

B. ANALISIS & PEMBAHASAN

Pengertian Minat Belajar dan Hasil Belajar

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Alya (2009:
469)

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Susanto (2013: 16)

Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Reber (dikutip Suprijono, 2010)


Belajar didefenisikan sebagai suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi
lebih baik, sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Skinner (dalam Mudjiono
dan Dimyati, 2006)

Minat belajar siswa erat hubugannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi dan konsep diri atau
identifikasi, factor keturunan dan pengaruh eksternal atau lingkungan. Hansen (dalam Susanto,
2013: 57)

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Nana Sudjana
(2009: 3)

Permasalahan Minat Belajar dan Hasil Belajar Siswa

Pada awal pandemi virus covid-19 semua kegiatan disekolah di liburkan oleh pemerintah
sehingga siswa harus belajar dari rumah melalui daring dengan menggunakan Zoom Meeting
atau Google Meet untuk melakukan pembelajaran bersama guru. Sehingga, orang tua siswa pun
harus ikut berkontribusi dalam kegiatan pembelajaran untuk membimbing belajar siswa dirumah.
Minat belajar mengikuti pembelajaran siswa SD RASA SAYANG JAKARTA kelas I sangat
kurang. Ada beberapa masalah pada siswa yang masih belum bisa membaca dan menulis hal
tersebut merupakan kurangnya minat belajar pada siswa, sebab siswa lebih mengandalkan orang
tua dan siswa, sehingga siswa tersebut pada saat dijadwalkannya Pembelanjaran Tatap Muka
siswa hanya bisa terdiam hal ini di sebabkan kurang disebabkan siswa bosan dengan keadaan
proses belajar dan mengajar serta kurang adanya aturan yang tegas dalam mengatur aktivitas
siswa.

Minat belajar memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pembelajaran yang terjadi
karena siswa yang tidak suka akan suatu pelajaran tertentu atau penyebab lainnya yang tidak
sesuai dengan minat belajarnya, maka siswa tidak akan berusaha sebaik – baiknya terhadap
pembelajaran itu.Sedangkan saat siswa merasa tertarik, maka siswa akan menunjukkan
perhatian, konsentrasi penuh dan ketekunan terhadap pembelajaran yang dihadapi tanpa
mengenal rasa jenuh ataupun menyerah.

Oleh karena itu, Guru yang hanya menggunakan metode ceramah mengakibatkan minat
belajar siswa yang rendah. Untuk itu diperlukan adanya strategi pembelajaran baru guna
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dipilih adalah strategi
pembelajaran “Learning Contract” yang dapat meningkatkan minat belajar siswa karena strategi
pembelajaran ini menuntut adanya sebuah kesepakatan aturan dalam keberlangsungan proses
belajar dan mengajar.

Faktor-Faktor Yang Menghambat Minat Belajar Siswa

Akibat pandemi covid-19 yang berkepanjangan maka membuat siswa diharuskan melakukan
kegiatan dirumah saja.Tetapi dari kegiatan-kegiatan tersebut berubah menjadi sebuah kebiasaan
dan sangat mempengaruhi siswa dalam kegiatan belajar.Berikut faktor-faktor yang menghambat
minat belajar siswa :

1. Kecanduan game online


Game online yang sangat menghibur membuat para siswa menjadi lupa akan waktu
belajarnya.Kecanduan tersebut dapat memunculkan sifat malas belajar dari peserta didik
sehingga motivasi belajar mereka menurun.
2. Kecanduan media sosial
Media sosial merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan khalayak ramai untuk
dapat mempermudah mereka berinteraksi.Contoh media sosial yang banyak digunakan
anak-anak saat ini adalah tiktok. Mereka bisa menghabiskan waktu seharian hanya untuk
aktif di dalam media sosial.Sebaiknya penggunaan media sosial harus dimanfaatkan
sebaik mungkin,bukan tidak boleh tetapi mereka harus ingat bahwa kewajiban utamanya
sebagai seorang pelajar yaitu belajar.Jadi gunakanlah media sosial sebagai selingan
waktu bukan untuk menjadi prioritas utama.
3. Kurangnya pengawasan orang tua
Pada masa pembelajaran jarak jauh,sangat dibutuhkan partisipasi orang tua agar
pembelajaran dapat terlaksana dengan optimal. Orang tua dapat memberikan semangat
serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran.Selain itu,orang tua
juga dituntut untuk sabar dalam mengajar dan membimbing.
4. Pengaruh lingkungan
Lingkungan belajar siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terdiri dari
lingkungan keuarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.lingkungan yang
pertama yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap
siswa karena merupakan lingkungan yang utama bagi perkembangan seorang anak.
Didalam keluarga seorang anak mengalami proses sosialisasi untuk pertama kalinya.
Lingkungan yang kedua adalah lingkungan sekolah.Lingkungan sekolah yang
mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa,relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah” (Slameto 2010:60-64).
5. Terlalu Mengandalkan Teman.
Seorang siswa malas belajar karena memiliki teman yang lebih pintar darinya untuk
diandalkan, baik untuk mengerjakan PR maupun saat mengerjakan soal terutama pada
saat ujian berlangsung siswa berusaha meminta contekan pada siswa yang lebih pintar,
dengan bersikap baik pada siswa yang pintar, bisa juga bersikap memaksa kepadanya
agar siswa pintar memberikan jawaban yang benar dan siswa yang mencontek
memperoleh nilai yang tinggi.
6. Kurang Suka Pada Mata Pelajaran Tertentu.
Kurang sukanya siswa pada mata pelajaran tertentu menyebabkan siswa malas untuk
belajar dan sebagian siswa tidak menyukai pelajaran yang menuntut mereka untuk
menghitung,seperti matematika,fisika,dan lain sebagainya.Sehingga ketika siswa
mengerjakan soal yang terdapat soal berhitung mereka langsung pusing tanpa harus
mencoba terlebih dahulu.
7. Pacaran
Pacaran merupakan suatu budaya yang tidak lepas dari kehidupan anak remaja,ketika
mereka menginjak usia remaja aktivitas mereka berubah,dari senang belajar menjadi
senang pacaran dengan sang pacar,chatting bahkan telfonan hingga larut
malam.Kesenangan yang diperoleh dengan sang pacar membuat siswa lupa akan
kewajiabannya untuk belaja.Secara tidak sadar kebiasaan pacaran yang mereka lakukan
perlahan dapat menghancurkan masa depan siswa.

Pentingnya Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa

Peran guru sangat penting dalam meningkatkan minat belajar siswa saat di sekolah.Karena
guru merupakan orang tua kedua bagi siswa saat di sekolah.Motifasi guru yang diberikan kepada
siswa itu mampu mendorong siswa untuk meningkatkan belajarnya lebih giat lagi agar dapat
memperoleh prestasi akademik yang bagus disekolahnya.Selain motifasi yang baik dari
guru,metode yang digunakan guru saat proses belajar mengajar juga sangat berpengaruh terhadap
keinginan siswa saat menerima materi disekolah.

Metode yang digunakan oleh guru berbeda-beda,karena sifat yang dimiliki antara guru yang
satu dengan yang lainya adalah berbeda-beda.Terdapat guru yang senang kelas tanpa suara
sehingga kelas sunyi dan terkesan kaku juga terdapat guru yang memberikan materi terlebih
dahulu kemudian dilanjutkan dengan bercerita dan bergurau dengan siswa,dan juga terdapat guru
yang lebih mengutamakan keaktifas dari siswa dalam proses belajar mengajar.

Tetapi sebenarnya siswa sangat menyukai metode belajar yang serius tapi santai sehingga
materi yang diberikan mudah dingat oleh siswa dan tidak membuat siswa bosan saat proses
belajar mengajar.Pasti banyak siswa yang ingin metode itu di laksanakan oleh semua guru agar
dalam proses kegiatan belajar mengajar tidak ada rasa tegang dan takut kepada guru,dan guru
akan menjadi tempat siswa untuk berkonsultasi tentang masalah pendidikan yang mereka alami.
Terlaksananya metode tersebut akan membuat siswa tidak bosen saat proses belajar,siswa akan
merasa senang dan meningkatkan keinginan siswa untuk selalu belajar baik dirumah maupun di
sekolah.

Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa

Orang tua merupakan orang pertama yang memiliki peran yang sangat besar dalam membina
pendidikan anak, karena dari pendidikan itu akan menentukan masa depan anak. Peran dan
upaya orang tua harus diperhatikan dengan baik sehingga kepribadian anak dapat tumbuh dan
berkembang dengan sempurna. Peran orang tua dalam mendampingi dan mendidik anak tidak
terbatas sebagai orangtua. Orang tua juga berperan sebagai panutan, motivator anak, cermin
utama anak dan sebagai fasilitator anak. Pendidikan yang diberikan oleh orang tua bagi anak
harus mencakup seluruh aspek kemanusiaan, baik segi kejiwaan, fisik, intelektual maupun sosial.
Pendidikan tidak boleh hanya menekankan pada satu segi dengan mengabaikan yang lain.
Berbagai potensi dan kecenderungan fitrah perlu dikembangkan dan bertahap serta berproses
menuju kondisi yang lebih baik

Orang tua sebagai penanggung jawab utama pendidikan akan sangat besar peranannya dalam
mengkontrol proses belajar anaknya. Jika orang tua tidak berperan secara baik dan cenderung
kurang peduli, maka kemungkinan anak tersebut akan mengalami masalah dalam belajar online
dan tidak berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Karena anak merasa kurang
diperhatikan oleh orangtuanya sehingga anak tersebut kurang berminat dalam mengikuti kegiatan
belajar.

Dampak Rendahnya Minat Belajar Bagi Negara

Generasi muda adalah generasi penerus bangsa,generasi yang menentukan masa depan
bangsa,bagaimana selanjutnya kehidupan Negara Indonesia ada ditangan generasi muda nanti.
Generasi muda seharusnya mengisi masa mudanya dengan gemar membaca dan maningkatkan
keinginan untuk belajar,belajar,dan terus belajar untuk menggapai cita-cita dan menjadikan
Negara Indonesia sebagai negara maju.

Namun kebiasaan generasi muda dan malasnya generasi muda saat ini menyebabkan
banyaknya pertanyaan yang muncul bagaimana keinginan terdebut dapat terlaksana jika untuk
membaca stu buku saja mereka malas.Sikap generasi muda yang seperti itu menyebabkan
dampak negatif bagi Negara diantaranya :

1. Terhambatnya kemajuan dari suatu negara.

2. Tidak menciptakan masyarakat yang cerdas.

3. Banyaknya pengangguran,kemiskinan,dan masalah sosial lainnya.

Dari dampak yang disebabkan oleh rendahnya minat belajar,itu semua dapat mengancam
kemajuan negara.Namun terlepas dari siwa yang malas belajar sebenarnya masih ada generasi
muda yang peduli akan kemajuan negara dengan selalu membaca dan belajar untuk
meningkatkan prestasinya dan membantu Negara Indonesia menjadi negara maju.Merekalah
yang akan menentukan nasib negara,dengan kecerdasan dan kemampuan yang mereka miliki dari
rajin belajar.

Pentingnya Prestasi Yang Didapat Dari Belajar

Prestasi adalah suatu pencapaian hasil belajar,prestasi merupakan sesuatu yang diinginkan
oleh semua orang.Untuk mencapai sebuah prestasi tidaklah mudah,banyak proses dan tantangan
yang harus di lalui saat menggapai sebuah prestasi.Cara yang bisa dilakukan dalam mencapai
prestasi dimulai dari meningkatkan keinginan belajar,dan selalu melatih kemampuan diri untuk
memperoleh hasil yang maksimal,usaha yang harus dilakukan tentu saja harus didampingi
dengan doa dan harapan agar usaha yang telah dilakukan menghasilkan suatu yang maksimal.
Siswa yang ingin menggapai sebuah prestasi harus meninggalkan waktu untu bersenang-
senang,karena kesibukan belajar yang harus dilakukan.

Banyaknya rintangan yang harus dilalui saat menggapai sebuah prestasi menyebabkan
beberapa kalangan menghalalkan segala cara untuk dapat meraih sebuah prestasi seperti
menyontek saat ujian,hal tersebut dilakukan demi mendapat nilai maksimal,dan apabila nilai
maksimal tersebut dapat dicapai,prestasipun mudah diraih. Kemudian memberikan uang suap
kepada guru mata pelajaran untuk memberi nilai yang maksimal.Namun dari berbagai kalangan
yang melakukan tindakan curang tersebut,masih ada orang yang memang menggapai sebuah
prestasi berdasarkan kemampuannya sendiri,dengan berani menghadapi semua rintangannya dan
selalu berusaha untuk memperoleh apa yang ia inginkan.

Prestasi sangat penting,karena dari hasil belajar yang diperoleh tersebut dapat membantu
naiknya kedudukan dari orang yang berprestasi tersebut,selain itu prestasi juga sangat penting
dalam kehidupan bangsa karena dapat membantu masalah-masalah yang dihadapi oleh negara
kita.Sehingga tercipta generasi muda yang cerdas,berprestasi dan bebas korupsi.

Cara Mengatasi Rendahnya Minat Belajar Siswa

Banyak dampak positif yang diperoleh dalam meningkatkan minat belajar pada
siswa,dampak tersebut bisa untuk dirinya sendiri,orang lain,maupun negara.Dan hancur nasib
bangsa apabila nantinya dipimpin oleh pemimpin yang tidak cerdas dan hanya mementingkan
dirinya sendiri tanpa harus memperdulikan nasib rakyatnya.Maka dari itu untuk mengurangi dan
mencegah hal itu terjadi, ada berapa cara yang bisa dilakukan dalam menghadapi rendahnya
minat belajar pada siswa,yaitu dengan cara :

1. Membiasakan Untuk Disiplin Dalam Berbagai Hal


Disiplin sangat sulit dilakuakan oleh setiap orang,hampir seluruh orang di indonesia tidak
bisa melakukan sesuatu dengan tepat waktu.Terutama siswa yang selalu saja menunda
waktu untuk belajar sehingga siswa tidak menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu.
2. Memilih Cara dan Metode Belajar
Metode belajar yang baik tidak akan membuat siswa malas belajar. Banyak metode
belajar yang dapat digunakan agar tidak bosan, dan belajar bukan hanya dari buku, tapi
bisa membaca resensi lain seperti browsing di internet, mencari informasi dari teman,
belajar bersama demi menciptakan suatu metode belajar yang tidak membebankan pada
siswa.
3. Menyukai Semua Mata Pelajaran.
Dengan menyukai semua mata pelajaran yang ada tidak akan membuat beban kepada
siswa sehingga belajar merupakan sesuatu yang ringan dan harus selalu dilakukan bagi
setiap siswa. apabila menghitung merupakan pelajaran yang sulit untuk di mengerti,maka
lebih banyaklah berlatih untuk menghitung dengan meminta bantuan kepada orang
tua,guru,bahkan teman yang kita anggap mampu dalam membantu kalian saat
mengerjakan soal berhitung.
4. Memiliki Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakam kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses
belajar.Lemahnya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar.Oleh karena itu
motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus.
5. Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa
Rasa pecaya diri siswa timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak da berhasil.Dari
segi perkembangan,rasa peraya diri dapat timul berkat adanya pengakuan dari
lingkungan.Dalam proses belajar diketahui bahwa untuk berprestasi merupakan tahap
pembuktian perwujudan diri yang diakui oleh guru dan teman-teman siswa

Strategi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar

Strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mecapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya, 2008).Di dalam strategi yang baik terdapat
koordinasi tim kerja,memiliki tema,mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan
prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional,efisien dalam pendanaan,dan memiliki taktik
untuk mencapai tujuan secara efektif (Wikipedia,2021b).

Pembelajaran itu ialah interaksi dua arah dari pendidik dan peserta didik,diantara keduanya
terjadi komunikasi yang terarah menuju kepada target yang telah ditetapkan (Trianto,
2009).Proses pembelajaran ditandai dengan adanya interaksi edukatif yang terjadi,yaitu interaksi
yang sadar akan tujuan dan berakar dari pendidik (dosen/guru) dan terjadi kegiatan belajar
secara pedagogis pada diri peserta didik,berproses secara sistematis melalui tahap
rancangan,pelaksanaan,dan evaluasi (Pane and Darwis Dasopang, 2017).

Strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan
secara bersama sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa (Dick and Carey
1996).Strategi pembelajaran juga kegiatan pembelajaran yang digunakan oleh guru dan siswa
untuk mencapai hasil belajar siswa secara efektif dan efisien untuk mendapatkan tujuan akhir
pembelajaran siswa. Dalam upaya menjalankan strategi pembelajaran guru yang dianggap
relevan dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat setiap guru memiliki taktik yang
mungkin berbeda antara guru satu dengan guru lainnya sesuai dengan kemampuan siswa yang
dimiliki. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara strategi pembelajaran
dan minat belajar terhadap hasil belajar, siswa yang memiliki minat belajar rendah akan
mendapatkan hasil belajar yang kurang memuaskan atau rendah daripada siswa yang memiliki
minat belajar tinggi di kelas. Dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah rencana dan
cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan segala tujuan
pengajaran dapat dicapai secara efektif

Kaitan Dengan Komunikasi Kelompok dan Teori Komunikasi Yang Digunakan


Berdasarkan Kasus Diatas

Menurut Muhammad (Fajar, 2009: 65) Komunikasi kelompok adalah suatu kumpulan
individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama
lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain dan
berkomunikasi tatap muka.Hal ini sesuai dengan kasus diatas,bahwa seorang guru harus bisa
memotivasi muridnya untuk meningkatkan minat belajar agar mencapai hasil yang efektif dan
efisien untuk mendapatkan tujuan akhir pembelajaran.

Dalam kasus ini Teori percakapan kelompok sangat berkaitan erat dengan produktivitas
kelompok atau upaya-upaya untuk mencapainya melalui pemeriksaan masukan dari anggota
(member inputs), variabel-variabel yang perantara (mediating variables), dan keluaran dari
kelompok (group output).Di dalam lingkup SD Rasa Sayang peran guru sebagai pengajar adalah
memberikan masukan atau motivasi kepada siswa agar minat belajar mereka
meningkat.Sedangkan variabel-variabel perantara merujuk pada struktur formal dan struktur
peran dari kelompok seperti status, norma, dan tujuan-tujuan kelompok.Keberhasilan dalam
belajar terdapat peran guru yang mampu membangun komunikasi dengan baik sehingga guru
bisa mengetahui apa yang diinginkan siswanya selama proses belajar berlangsung dan siswa
tidak cepat merasa bosan.Siswa merasa bosan karena metode belajarnya yang monoton maka
dari itu komunikasi sangat dibutuhkan agar terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien.
C. PENUTUP

Kesimpulan

Setelah PTM dilaksanakan ternyata masih banyak siswa/siswi SD Rasa Sayang yang
belum bisa membaca dengan lancar akibat diberlakukannya PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang
menyebabkan siwa/siswi menjadi kurang berminat dalam hal belajar dan mereka hanya
mengandalkan orang tuanya saja.Maka dari itu SD Rasa Sayang menerapkan strategi
pembelajaran “learning contract” yang dapat meningkatkan minat belajar siswa karena strategi
pembelajaran ini menuntut adanya kesepakatan aturan dalam keberlangsungan proses belajar dan
mengurangi metode ceramah karena itu membuat siswa/siswi merasa bosan.

Saran

Di masa pembelajaran online peran orang tua sangat penting maka dari itu orang tua
harus mengontrol proses belajar anaknya seperti apa dan berilah batasan-batasan.Selain orang tua
guru juga berperan penting karena guru dapat mendorong siswa untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Konsep dan Strategi Pembelajaran (2021) oleh Suvriadi Panggabean, Ana Widyastuti, Wika
Karina Damayanti, Muhammad Nurtanto, Hani Subakti, Nur kholifah, Dina Chamidah, Lia
Kristina Sianipar, Dewa Putu Yudhi Ardiana, Friska Juliana Purba, H Cecep.

https://www.rijal09.com/2016/11/pengertian-minat-belajar.html

https://www.kompasiana.com/adindaviani2523/5dfcc35ad541df5c0a7bdeb2/media-sosial-
penyebab-anak-malas-belajar?page=3&page_images=1

http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/3607/1/HUSNAYANI.pdf

https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/partisipasi-orang-tua-terhadap-pendidikan-anak-
selama-pembelajaran-daring/

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/33958/75676581973

https://journal.unsika.ac.id/index.php/judika/article/view/199

http://digilib.unimed.ac.id/980/2/FullText.pdf

https://isnaanrhdyah.blogspot.com/2018/05/karya-ilmiah-rendahnya-minat-belajar.html

https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/G31A/2012/G.311.12.0007/G.311.12.0007-05-BAB-
II-20190129020009.pdf

You might also like