You are on page 1of 30

Guru dalam Perspektif

Merdeka Belajar:
Belajar dari KHD
Iwan Syahril
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Seorang anak lahir….


A: Ibarat kertas sudah bertulisan samar B: Ibarat kertas kosong

Profil Guru Masa Depan: Belajar dari KHD | Iwan Syahril, PhD | 5 Mei 2020
2
Teacher quality
makes a difference!

How Can An ESL/EFL Teacher Education Improve the Education Quality of, and Transform, A Nation? A Proposal for Interdisciplinary Teacher Education | Iwan Syahril, PhD 3 International Language and Language Teaching Conference: Issues in Language and Language Teaching, Sanata Dharma University, Indonesia, 30 November-1 December, 2018
Research on Effective Teaching

(Good, Wiley, & Florez, 2009)
Timeline Focus
Who teachers are
1950s—1960s
teachers’ personal characteristics (e.g., creativity, warmth)

How teachers behave


1970s-1980s what teachers do and

how their behavior impact student learning


Research interest moved to
students – what they saw, felt and
Mid 1980s What teachers believe
did

How teachers teach (knowledge and skills)


Late
how teachers teach different subject matter & teachers’
1980s-1990s
knowledge of how to teach subject matter

Learning environment
2000s
Research moved beyond teachers and students to focus upon the learning environment

How Can An ESL/EFL Teacher Education Improve the Education Quality of, and Transform, A Nation? A Proposal for Interdisciplinary Teacher Education | Iwan Syahril, PhD 4 International Language and Language Teaching Conference: Issues in Language and Language Teaching, Sanata Dharma University, Indonesia, 30 November-1 December, 2018
Sorting Out Teacher Qualities (Kennedy, 2008)
1.Personal resources: those teachers bring with them to their jobs

• beliefs, attitudes, and values

Image source: https://workingnation.com/300k-credentials-us/


• personality traits

• knowledge, skill, and expertise

• credentials

2.Performance: those related to teachers' day-to-day work

• practices that occur within and outside the classroom

• learning activities provided for students

Image source: https://www.huffingtonpost.co.uk


3.Effectiveness: those that refer to teachers' impact on students

• fostering student learning

• motivating students

• fostering personal responsibility and social concern

How Can An ESL/EFL Teacher Education Improve the Education Quality of, and Transform, A Nation? A Proposal for Interdisciplinary Teacher Education | Iwan Syahril, PhD 5 International Language and Language Teaching Conference: Issues in Language and Language Teaching, Sanata Dharma University, Indonesia, 30 November-1 December, 2018
Profil Guru Masa Depan: Belajar dari KHD | Iwan Syahril, PhD | 5 Mei 2020
6
Tokoh Yang Berpengaruh terhadap Filosofi KHD

Friedrich Fröbel
(1782-1852) Bapak Taman Kanak-Kanak,

dari Jerman

Tagore
Montessori
mengunjungi
mengunjungi
Taman Siswa
Taman Siswa
Yogyakarta 

Yogyakarta 

tahun 1927 

tahun 1940 

(McVey, 1967).
(McVey, 1967).
Maria Montessori Rabindranath Tagore
(1861-1941) Sastrawan, Pendidik dari India, 

(1870-1952) Penggagas Metode Montesori, 
 peraih Nobel bidang Sastra pertama dari luar Eropa
dari Italia
Profil Guru Masa Depan: Belajar dari KHD | Iwan Syahril, PhD | 5 Mei 2020 7
Guru dalam Perspektif Merdeka Belajar:
1. Memandang anak dengan rasa hormat

Profil Guru Masa Depan: Belajar dari KHD | Iwan Syahril, PhD | 5 Mei 2020
Ki Hajar Dewantara

Perspektif Ekologis: Nature + Nurture


Pendidikan itu hanya bisa menuntun. 

Namun faedahnya bagi hidup tumbuhnya anak sangat besar.

Pendidik ibarat petani.

“Seorang petani yang menanam padi hanya dapat menuntun tumbuhnya padi.
Ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk
dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman
padi, dan lain sebagainya. Meskipun pertumbuhan tanaman padi dapat
diperbaiki, tetapi ia tidak dapat mengganti kodrat iradatnya padi. Misalnya,
ia tak akan dapat menjadikan padi yang ditanamnya itu tumbuh sebagai jagung.
Selain itu, ia juga tak dapat memelihara tanaman padi tersebut seperti halnya
cara memelihara tanaman kedelai atau tanaman lainnya. Memang benar, ia
dapat memperbaiki keadaan tanaman padi yang ditanam, bahkan ia dapat juga
menghasilkan tanaman padi itu lebih besar daripada tanaman padi yang tidak
diperlihara, tetapi mengganti kodratnya padi itu tetap mustahil.”

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 9


Pendidikan
• Convergentic-theorie. Anak lahir diumpamakan 

sehelai kertas yang sudah ditulisi penuh tapi semua tulisan
itu suram. Pendidikan berkewajiban dan berkuasa
menebalkan segala tulisan yang suram dan berisi baik agar
kelak nampak sebagai budi pekerti yang baik. Segala tulisan
yang mengandung arti jahat hendaknya dibiarkan agar
jangan menjadi tebal, bahkan jika bisa dibikin lebih suram.

• Pendidikan hanya ‘tuntunan’ di dalam hidup tumbuhnya


anak-anak. Hidup tumbuhnya anak-anak itu terletak di luar
kecakapan atau kehendak kita kaum pendidik. Anak-anak
itu sebagai makhluk, manusia, dan benda hidup, sehingga
mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Kita
kaum pendidik hanya dapat menuntun agar dapat
memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan
tumbuhnya anak-anak.
Profil Guru Masa Depan: Belajar dari KHD | Iwan Syahril, PhD | 5 Mei 2020
“Bebas dari segala ikatan,
dengan suci hati mendekati sang anak,
tidak untuk meminta sesuatu hak,

namun untuk berhamba kepada sang anak.”


–Ki Hajar Dewantara, 1922

(Asas ke-7 Taman Siswa, diparafrasakan
oleh Prof. Sardjito, 1956)

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 11


Guru yang memandang anak dengan rasa hormat akan menjadi guru
pembelajar. Kuncinya adalah refleksi, dengan elemen-elemen utama:

1. Kesadaran adanya masalah yang - umpan balik siswa

menimbulkan keingintahuan
- berdiskusi dengan kolega di
2. Kemampuan untuk 
 sekolah/kampus

framing the problem - meminta guru lain melakukan


3. Kemampuan untuk 
 observasi

reframing the problem - membuat video pengajaran

✓ Bersikap terbuka
- menulis jurnal refleksi

✓ Menerima kemungkinan berbagai - membaca buku/artikel ilmu profesi

perspektif

- dll.
- data proses dan hasil belajar 4. Kemampuan mengambil
siswa

kesimpulan
Guru dalam Perspektif Merdeka Belajar:
2. Mendidik secara holistik

Profil Guru Masa Depan: Belajar dari KHD | Iwan Syahril, PhD | 5 Mei 2020
Kerangka Utama Filosofi KHD

Pendidikan Holistik: Budi Pekerti

• BUDI —> Batin —> Tri-Sakti 



—> Pikiran + Rasa + Kemauan [Cipta + Rasa + Karsa]

PEKERTI —> Lahir —> Tenaga —> Raga

• Tidak ada dua budi pekerti yang sama sehingga kita dapat
membedakan orang yang satu dengan lainnya.

• Kebersihan budi = bersatunya cipta-rasa-karsa = tajamnya pikiran,


halusnya rasa, kuatnya kemauan 

—> Hal ini akan membawa kepada kebijaksanaan.
Profil Guru Masa Depan: Belajar dari KHD | Iwan Syahril, PhD | 5 Mei 2020
14
TAMAN SISWA

Image source: https://www.youtube.com/watch?v=OPucnK_70gM

Profil Guru Masa Depan: Belajar dari KHD | Iwan Syahril, PhD | 5 Mei 2020
15
Kritik terhadap pendidikan era kemerdekaan (1956)
•
 dikejar-kejar oleh ujian-ujian yang

 sangat keras dalam tuntutan-

 tuntutannya. Mereka belajar tidak untuk

 perkembangan hidup kejiwaannya;
“Kita lihat di zaman sekarang masih sebaliknya, mereka belajar untuk dapat
terpakainya bentuk-bentuk rumah nilai-nilai yang tinggi dalam school
sekolah, daftar-daftar pelajaran yang raport-nya atau untuk dapat ijazah.
tidak memberi cukup semangat mencari Dalam soal ini sebaiknyalah kita para
ilmu pengetahuan sendiri, karena tiap- pemimpin perguruan, bersama-sama
tiap hari, tiap-tiap tri wulan, tiap-tiap dengan Kementerian P.P. dan K. mencari
tahun, pelajar-pelajar kita terus menerus bagaimana caranya kita dapat
terancam oleh sistem penilaian dan memberantas penyakit examen cultus
penghargaan yang intelektualis. Anak- dan diploma jacht itu.”
anak dan pemuda-pemuda kita sukar
dapat belajar dengan tentram, karena
Visi Kurikulum Indonesia: Refleksi Filosofi Ki Hajar Dewantara | Iwan Syahril, Staf Khusus Mendikbud RI Bidang Pembelajaran 16 Konferensi Sekolah Katolik 2020 | Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 11 Januari 2020
Guru dalam Perspektif Merdeka Belajar:
3. Mendidik secara relevan/kontekstual

Profil Guru Masa Depan: Belajar dari KHD | Iwan Syahril, PhD | 5 Mei 2020
Kerangka Utama Filosofi KHD:
Kodrat Keadaan

• Kodrat Alam (Sifat, Bentuk)



- Sifat pokok tiap-tiap kebudayaan adalah universal (perikemanusiaan)

- Bentuk kebudayaan berbeda-beda sesuai kodrat alam

• Kodrat Zaman (Isi, Irama)



- Isi kebudayaan timbul karena pengaruh zaman yang ditempati masyarakat

- Irama kebudayaan adalah cara menggunakan segala unsur kebudayaan

Profil Guru Masa Depan: Belajar dari KHD | Iwan Syahril, PhD | 5 Mei 2020
18
KODRAT ZAMAN KITA

Images Source: Google Images


Profil Guru Masa Depan: Belajar dari KHD | Iwan Syahril, PhD | 5 Mei 2020
19
Image source: https://www.einfochips.com/blog/healthcare-and-machine-learning-the-future-with-possibilities/

Image source: https://www.ru.nl/@1190784/current-education-system-truly-bankrupt/


Can our schools of today
lead the learning of
tomorrow?
Arah Pendidikan Indonesia | Iwan Syahril | Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud RI | 21 Mei 2020 20
MERDEKA BELAJAR

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 21


“Kita akan memberikan prioritas
pembangunan kita pada pembangunan
sumber daya manusia. Pembangunan
SDM menjadi kunci Indonesia ke depan.”
–Presiden Joko Widodo

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 22


Analogi WhatsApp
SENT DELIVERED
Program membawa
- Program terlaksana. manfaat/ekspektasi
- Anggaran terserap. kualitas yang ditargetkan.

Kualitas
belajar MURID
meningkat.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 23
“Kita harus mencari sebuah model baru, cara baru, nilai-
nilai baru dalam mencari solusi dari setiap masalah
dengan inovasi-inovasi. Dan kita semuanya harus
mau dan akan kita paksa untuk mau. Kita harus
meninggalkan cara-cara lama, pola-pola lama, baik
dalam mengelola organisasi, baik dalam mengelola
lembaga, maupun dalam mengelola pemerintahan.”

–Presiden Joko Widodo

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 24


KERANGKA UTAMA 

TRANSFORMASI GTK
“MURID”
Tujuan Kemendikbud MERDEKA
BELAJAR

Strategi Utama

Kemendikbud SEKOLAH PENGGERAK

KOMUNITAS
Program-Program Utama
PENDIDIKAN REGULASI, TATA
PENGEMBANGAN
TRANSFORMASI TRANSFORMASI YANG KELOLA, DAN
Direktorat Jenderal
KEPEMIMPINAN PPG PRA
EKOSISTEM
BERGOTONG KOORDINASI
Guru dan Tenaga Kependidikan BELAJAR GURU
PENDIDIKAN JABATAN ROYONG DENGAN
DI SETIAP PEMERINTAH
UNTUK
PROPINSI DAERAH
TUJUAN YANG
SAMA (MURID)

Program-Program Terkait KEBIJAKAN TEKNOLOGI ASESMEN KURIKULUM

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 25


Profil Pelajar
Pancasila
pelajar sepanjang
hayat yang memiliki
kompetensi global
dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai
Pancasila

Arah Pendidikan Indonesia | Iwan Syahril | Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud RI | 21 Mei 2020 26
Belajar dari Covid-19
• Sikap mental “nyaman dengan ketidaknyamanan”
➡mendukung percepatan terwujudnya budaya inovasi

• Beragam konteks tantangan yang dihadapi memaksa


pendidik untuk berpikir ulang pendekatan dalam
pembelajaran

➡mendukung percepatan terwujudnya pembelajaran yang


berpusat kepada murid (personalisasi, diferensiasi, teach at
the right level)

• Menurunnya kecemasan terhadap teknologi


➡perlunya percepatan pembangunan platform pendidikan
nasional berbasis teknologi

27
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
“We are searching together for the best ways to the
same goal — the highest human happiness.”

–Ki Hajar Dewantara, 1935

28
“Saat ini kita hidup dalam masa transisi; segala sesuatu di
sekitar kita mengalami perubahan. Hilangnya kebiasaan lama
membuat kita sedih, namun disaat yang bersamaan hal-hal baru
membawa kegembiraan. Terkadang kita tidak ingin mengubah adat,
namun disaat lain kitalah yang ingin meninggalkan kebiasaan yang
sudah tidak relevan lagi. Lambat laun kita akan menyadari bahwa
percuma saja melawan hal yang tidak dapat dihindarkan dan segala
sesuatu datang pada masanya. Akhirnya, kita akan berekonsiliasi
dengan hal yang tak dapat dihindarkan tersebut, karena kita tahu
bahwa yang datang bukanlah pilihan kita,
namun merupakan kebutuhan kita.”
–Ki Hajar Dewantara, 1935

Refleksi dan Strategi Pendidikan dalam Kenormalan Baru | Iwan Syahril | Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud RI | 6 Juni 2020 29
Terima kasih

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 30

You might also like