Professional Documents
Culture Documents
Abstract: Increasing business competition in the beverage industry makes the company do the right
marketing strategy so that its business can survive and win the competition. The more competitors the
more choices for customers to be able to choose products that fit their expectations, so the consequence
is the company should pay more attention to the quality and price of its products in order to become the
appeal of consumers to buy the product. Tea bottle sosro as market leader in Indonesian decreased
market share due to the arrival of competitors. drink tea This study aims to determine the effect of price
on purchasing decisions on sosro bottled tea drink in Pekanbaru. The data used in this study are
primary data (data obtained directly from respondents) and secondary data (data obtained indirectly).
The object of research that becomes independent variable is price (X) and purchasing decision (Y) as
dependent variable. Population in this research is consumer of PT. Sinar Sosro Pekanbaru, which
amounted to 9,324 people in 2017. Sampling in this study using simple random sampling method using
slovin formula, so that the results obtained 99 samples. Instrument test is done with validity test and
reliability test and analysis technique used is regression linear analysis and software SPSS. The result
of the research shows that the influence of price on the decision of purchasing bottle drink of
Pekanbaru sosro bottle of R2 = 0.110 or 11%, influencing the purchasing decision variable (Y). The
conclusion of this study is that price has a positive result on purchasing decision. While the rest can be
explained by other variables variables not examined in this study. Feom the results of this study it is
recommended for at PT RAYS SOSRO consider more in setting affordable prices for consumers of
ready to drink tea
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019
396 Influence Of Price To Decision Of Purchase Of Sosro Bottle Tea Drink At PT. Rays Sosro Branch
Pekanbaru (Zefno Fitri & Dara Aguslin Oji Salmayanti.Z)
Tabel 1 : Data Harga Kemasan Teh Botol tinggi.Akan tetapi hal ini mempengaruhi
Sosro di Pekanbaru penjualan di area Pekanbaru dalam rentang
waktu 5 tahun terakhir, terhitung dari tahun
2013-2017.Hal tersebut sejalan apabila
dilihat dari data penjualan produk Teh
Botol Sosro selama 5 tahun terakhir.Teh
Botol Sosro mengalami penurunan yang
cukup signifikan di tahun 2017.Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada table 2dan 3.
Tabel 2: Data Penjualan Teh Botol Sosro
Wilayah Pekanbaru
Sumber : Manajemen PT. Sinar Sosro Tahun Jumlah Penjualan Persentase
2013 654.247 Botol 59,5 %
Cabang Pekanbaru 2018 2014 559.636 Botol 51,0 %
Harga yang merupakan satu satunya 2015 524.678 Botol 47,8 %
unsur bauran pemasaran yang seringkali 2016 371.767 Botol 33,8 %
2017 335.379 Botol 30,5 %
dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
konsumen dalam melakukan pembelian tidak Sumber : Manajemen PT. Sinar Sosro
bisa dikesampingkan oleh perusahaan.Harga cabang Pekanbaru, 2018.
sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa Tabel 3 : Data Konsumen Teh Botol
produk) yang dibutuhkan untuk mendapatkan Sosro Wilayah Pekanbaru
Tahun Jumlah Konsumen Persentase
sejumlah kombinasi dari produk dan 2013 16.812 Orang 56,1 %
pelayanannya (Swastha, 2007).Dari definisi 2014 15.228 Orang 50,8 %
diatas dapat diketahui bahwa harga yang 2015 11.376 Orang 37,9 %
2016 10.764 Orang 35,8 %
dibayar oleh pembeli sudah termasuk layanan 2017 9.324 Orang 31,1 %
yang diberikan oleh penjual.Banyak Sumber : Manajemen PT. Sinar Sosro
perusahaan mengadakan pendekatan terhadap cabang Pekanbaru, 2018.
penentuan harga berdasarkan tujuan yang Dari table 3 dapat dilihat penurunan
hendak dicapainya.Adapun tujuan tersebut konsumen dari tahun 2013 sampai tahun
dapat berupa meningkatkan penjualan, 2017 dengan adanya persaingan di dalam
mempertahankan market share, bisnis minuman cepat saji ini tidak lepas
mempertahankan stabilitas harga, mencapai dari harga yang terjangkau membuat
laba maksimum dan sebagainya.Harga Konsumen memilih suatu produk.
menurut Kotler dan amstrong (2001) adalah Konsumen merupakan sasaran utama dalam
sejumlah uang yang ditukar untuk sebuah kegiatan pemasaran.Konsumen menjadi
produk atau jasa.Lebih jauh lagi harga adalah salah satu aset berharga yang dimiliki oleh
jumlah dari seluruh nilai yang konsumen perusahaan.Konsumen menjadi faktor
tukarkan untuk jumlah mamfaat dengan utama dalam penentu keberhasilan suatu
memiliki atau menggunakan suatu barang perusahaan dalam menguasai persaingan di
dan jasa. era persaingan ketat ini.Setiap perusahaan
Sehingga, perbedaan harga antar harus mampu memahami kelangsungan
merek minuman teh siap minum dalam hidup perusahaan tersebut sebagai
kemasan yang ada di pasar tidak memiliki organisasi yang berusaha memenuhi
banyak perbedaan, karena masing-masing kebutuhan dan keinginan para konsumen
merek menetapkan harga yang sangat tergantung pada perilaku
bersaing.Penetapan harga juga menjadi konsumennya (Tjiptono dkk, 2008).
indicator kualitas suatu produk, dengan
menjual produk Teh Botol Sosro dengan DEFINISI PEMASARAN
harga yang sedikit lebih mahal mampu Pemasaran adalah semua kegiatan
memposisikan produk Teh Botol Sosro yang bertujuan untuk memperlancar arus
sebagai merek premium dan berkualitas
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019
Influence Of Price To Decision Of Purchase Of Sosro Bottle Tea Drink At PT. Rays Sosro Branch 397
Pekanbaru (Zefno Fitri & Dara Aguslin Oji Salmayanti.Z)
barang atau jasa dari produsen ke konsumen organisasi pasar dapat dikelompokkan ke
secara paling efisien dengan maksud untuk dalam tiga komponen, yaitu :
menciptakan permintaan efektif (Hasyim, a. Struktur pasar, merupakan gambaran
1994). Dalam pemasaran terjadi suatu aliran hubungan antara penjual dan pembeli
barang dari produsen ke konsumen dengan yang dilihat dari jumlah lembaga
melibatkan lembaga perantara pemasaran. pemasaran, diferensiasi produk dan
Seluruh lembaga perantara pemasaran kondisi keluar masuk pasar.
memegang peranan yang sanagat penting b. Perilaku pasar, merupakan gambaran
dalam menentukan saluran pemasaran, tingkah laku lembaga pemasaran dalam
karena jika terdiri dari rantai pemasaran yang menghadapi struktur pasar, untuk
panjang, maka biaya pemasaran yang tujuan mendapatkan keuntungan yang
dikeluarkan menjadi lebih besar. meliputi kegiatan pembelian,
Menurut Assauri (1996), pemasaran penjualan, penentuan harga dan lain-
mempunyai peranan yang sangat penting lain.
dalam pencapaian tujuan dan sasaran c. Keragaan pasar, merupakan gambaran
perusahaan, kareana pemasaran merupakan gejala pasar yang tampak akibat
pintu terdepan untuk mengalirnya dana interaksi antar stuktur pasar dan
kembali ke dalam perusahaan. Kelancaran perilaku pasar.
masuknya kembali dana dari hasil operasi
perusahaan sangat ditentukan oleh bidang KEPUTUSAN PEMBELIAN
pemasaran. Pencapaian keuntungan usaha Pengertian Keputusan Pembelian
perusahaan sangat ditentukan oleh Suatu keputusan dapat dibuat hanya
kemampuan perusahaan memasarkan produk jika ada beberapa alternatif yang dipilih.
perusahaan dengan harga yang Apabila alternatif pilihan tidak ada maka
menguntungkan. tindakan yang dilakukan tanpa adanya
Semua kegiatan ekonomi, tidak pilihan tersebut tidak dapat dikatakan
terkecuali pemasaran, juga menghendaki membuat keputusan. Menurut Kotler dan
adanya efisiensi. Menurut Mudiarto (1989), Armstrong (2008), keputusan pembelian
system pemasaran dianggap efisien apabila konsumen adalah membeli merek yang
memenuhi dua syarat, yaitu : paling disukai dari berbagai alternatif yang
1. Mampu menyampaikan hasil-hasil dari ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat
petani produsen kepada konsumen pembelian dan keputusan pembelian. Faktor
dengan biaya serendah mungkin. pertama adalah sikap orang lain dan faktor
2. Mampu mengadakan pembagian yang yang kedua adalah faktor situasional. Oleh
adil dari keseluruhan harga yang dibayar karena itu, preferensi dan niat pembelian
konsumen akhir kepada semua pihak tidak selalu menghasilkan pembelian yang
yang telah ikut serta di dalam kegiatan aktual.
produksi dan kegiatan pemasaran Pengambilan keputusan merupakan
komoditas tersebut. suatu kegiatan individu yang secara
Menurut Soekartawi (2002), biaya langsung terlibat dalam mendapatkan dan
pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan mempergunakan barang yang ditawarkan.
untuk keperluan pemasaran, meliputi biaya Setiadi (2003) mendefinisikan suatu
pengangkutan, biaya sortir, biaya keputusan (decision) melibatkan pilihan
pengemasan dan biaya tenaga kerja yang diantara dua atau lebih alternatif tindakan
digunakan. atau perilaku. Keputusan selalu
Untuk melakukan analisis terhadap mensyaratkan pilihan diantara beberapa
system atau organisasi pasar dapat dilakukan perilaku yang berbeda.
dengan model S-C-P (Structure, Conduct dan Berdasarkan uraian di atas dapat
Performance). Pada dasarnya, system atau disimpulkan bahwa keputusan pembelian
merupakan kegiatan pemecahan masalah
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019
398 Influence Of Price To Decision Of Purchase Of Sosro Bottle Tea Drink At PT. Rays Sosro Branch
Pekanbaru (Zefno Fitri & Dara Aguslin Oji Salmayanti.Z)
yang dilakukan individu dalam pemilihan Faktor – Faktor Keputusan Pembelian
alternatif perilaku yang sesuai dari dua Faktor-Faktor yang mempengaruhi
alternatif perilaku atau lebih dan dianggap Keputusan-Keputusan Pembelian Perilaku
sebagai tindakan yang paling tepat dalam konsumen dalam pembelian dipengaruhi
membeli dengan terlebih dahulu melalui oleh faktor budaya, sosial, dan pribadi
tahapan proses pengambilan keputusan. (Kotler dan Keller, 2009) :
Pendekatan dalam Perilaku Konsumen Peter 1) Faktor budaya. Budaya (culture) adalah
dan Olson (2000) menggunakan tiga determinan dasar keinginan dan
pendekatan dalam mendefinisikan perilaku perilaku seseorang melalui keluarga
konsumen, yaitu : dan institusi lainnya seorang konsumen
1) Perilaku konsumen adalah dinamis. terpapar oleh nilai-nilai berikut :
Konsumen, grup konsumen, serta pencapaian dan keberhasilan, aktivitas,
masyarakat luas selalu berubah dan efisiensi dan kepraktisan, proses,
bersifat dinamis. Hal ini memiliki kenyamanan materi, individualisme,
implikasi terhadap studi perilaku kebebasan, kenyamanan eksternal,
konsumen dan pengembangan strategi humanitarianisme, dan jiwa muda.
pemasaran. Dalam studi perilaku Nilai budaya di masing-masing negara
konsumen, salah satu implikasinya berbeda. Sehingga, pemasar harus
adalah bahwa generalisasi perilaku memahami cara terbaik untuk
konsumen biasanya terbatas untuk satu memasarkan suatu produk di suatu
jangka waktu tertentu, produk, dan negara. Dalam suatu budaya terdiri
individu tertentu. Sedangkan dalam dari kelas sosial, dimana hal tersebut
aspek pengembangan strategi membedakan status sosial seseorang
pemasaran, sifat dinamis perilaku dan hal ini membedakan pola konsumsi
konsumen menyebabkan seorang masing-masing kelas sosial. Kelas
pemasar harus menetapkan strategi sosial memperlihatkan berbagai
pemasaran yang berbeda-beda untuk preferensi produk dan merek di
berbagai pasar sasaran yang dituju. berbagai pemenuhan kebutuhan
2) Perilaku konsumen melibatkan interaksi. konsumen.
Keterlibatan interaksi yang dimaksud 2) Faktor Sosial. Faktor sosial terdiri dari
adalah keterlibatan interaksi antara kelompok referensi, keluarga, serta
pengaruh dan kognisi, perilaku, dan peran sosial. Kelompok referensi
kejadian di sekitar. Dengan demikian seseorang adalah semua kelompok
dalam upaya memahami konsumen dan yang memiliki pengaruh langsung atau
mengembangkan strategi pemasaran tidak langsung terhadap perilaku
yang tepat, seorang pemasar harus seorang konsumen. Keluarga adalah
memahami apa yang dipikirkan (kognisi) organisasi pembelian konsumen yang
dan apa yang dirasakan (pengaruh), apa paling penting dalam masyarakat dan
yang dilakukan (perilaku), serta di mana anggota keluarga dalam
(kejadian di sekitar) yang mempengaruhi merepresentasikan kelompok referensi
serta dipengaruhi oleh apa yang utama yang paling berpengaruh. Peran
dipikirkan, dirasa, dan dilakukan sosial berkaitan erat dengan informasi
konsumen. yang didapatkan seorang konsumen
3) Perilaku konsumen melibatkan mengenai suatu produk. Ketiganya
pertukaran. Perilaku konsumen mempengaruhi perilaku pembelian.
melibatkan pertukaran di antara individu. 3) Faktor Pribadi. Pribadi melliputi usia,
Dalam hal ini peran pemasar adalah tahap dalam siklus hidup pembeli,
guna menciptakan pertukaran dengan pekerjaan, kondisi ekonomi,
konsumen melalui formulasi dan kepribadian, konsep diri, dan gaya
penerapan strategi pemasaran. hidup dan nilai. Pemasar perlu
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019
Influence Of Price To Decision Of Purchase Of Sosro Bottle Tea Drink At PT. Rays Sosro Branch 399
Pekanbaru (Zefno Fitri & Dara Aguslin Oji Salmayanti.Z)
memahami faktor-faktor pribadi seorang Pengambilan keputusan ekstensif
konsumen. didefinisikan sebagai pengambilan
4) Faktor Psikologis. Faktor psikilogis keputusan konsumen yang paling
tentunya berbeda bagi masing-masing kompleks. Jenis pengambilan keputusan ini
konsumen. Faktor psikologis meliputi digunakan pada saat membeli produk yang
motivasi, persepsi, pembelajaran, sera belum dikenal dengan harga mahal atau
keyakinan dan sikap. dalam kasus membeli produk yang jarang
dibeli. Konsumen menginginkan untuk
Jenis Keputusan Pembelian Konsumen membuat keputusan pembelian secara tepat,
Pemasaran memainkan peran penting sehingga konsumen akan mengumpulkan
dalam kehidupan seorang konsumen sehari- informasi sebanyak mungkin mengenai
hari. Konsumen setiap harinya membuat suatu produk dan mempelajari merek-merek
keputusan mengenai pembelian suatu produk yang ada di pasar.
atau jasa. Dalam membuat keputusan Konsumen menggunakan banyak
pembelian konsumen dipengaruhi oleh kriteria dalam mengevaluasi produk-produk
berbagai fakor. Faktor-faktor tersebut pilihan yang tersedia. Dalam pengumpulan
mempengaruhi konsumen secara berbeda- informasi, seorang konsumen meluangkan
beda. Menurut Lamb, dkk (2001) keputusan waktu yang cukup banyak. Keputusan
pembelian konsumen dikategorikan menjadi pembelian jenis ini misalnya terjadi pada
tiga kategori, yaitu: saat membeli rumah atau mobil.
1) Perilaku respon yang rutin (routine
responses behavior). Tahapan Keputusan Pembelian
Perilaku respon yang rutin Dalam proses memahami perilaku
didefinisikan sebagai jenis pengambilan konsumen terhadap keputusan pembelian,
keputusan yang diperlihatkan oleh konsumen pemasar dapat menggunakan “model
yang sering mengadakan pembelian, barang tingkat” proses keputusan yang terdiri dari
dan jasa murah, dan membutuhkan sedikit lima tahapan (Kotler dan Keller, 2009).
pencarian dan waktu keputusan. Umumnya Gambar 1 : Model Lima Tahap Proses
konsumen mengenal banyak merek yang Pembelian Konsumen
berbeda dalam kategori produk tetapi hanya
memilih satu merek saja. Konsumen yang
dikategorikan kedalam perilaku respon rutin
biasanya tidak memiliki pengalaman dalam
pengenalan kebutuhan hingga mereka
memperoleh informasi melalui promosi.
2) Pengambilan keputusan terbatas (limited
decision making)
Pengambilan keputusan terbatas
didefinisikan sebagai jenis pengambilan
keputusan yang membutuhkan sejumlah Sumber: Kotler dan Keller (2009)
waktu untuk mengumpulkan dan a. Pengenalan Masalah
merundingkan mengenai suatu merek yang Proses pembelian dimulai ketika
tidak dikenal dalam suatu kategori produk pembeli menyadari suatu masalah atau
yang sudah dikenal. Jenis keputusan ini kebutuhan yang dipicu oleh ransangan
terjadi ketika seorang konsumen telah internal atau eksternal. Tahap pengenalan
memiliki pengalaman terhadap produk masalah ini ditujukan untuk mengetahui
sebelumnya tetapi tidak begitu mengenali adanya kebutuhan dan keinginan yang
merek-merek baru yang ada saat ini. belum terpenuhi atau terpuaskan.
3) Pengambilan keputusan ekstensif Kebutuhan dipicu oleh rangsangan internal
(extensive decision making) atau eksternal. Rangsangan internal yaitu
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019
400 Influence Of Price To Decision Of Purchase Of Sosro Bottle Tea Drink At PT. Rays Sosro Branch
Pekanbaru (Zefno Fitri & Dara Aguslin Oji Salmayanti.Z)
dorongan yang muncul dari diri dalam berusaha memuaskan sebuah kebutuhan,
pribadi pembeli, sedangkan rangsangan konsumen mencari manfaat tertentu dari
eksternal adalah dorongan yang muncul dari solusi produk, konsumen melihat masing-
pengaruh luar pembeli. Rangsangan masing produk sebagai kelompok atribut
eksternal dapat menyebabkan timbulnya dengan berbagai kemampuan untuk
kebutuhan. Pemasar harus mengidentifikasi menghantarkan manfaat yang diperlukan
keadaan yang memicu kebutuhan tertentu untuk memuaskan sutau kebutuhan.
dengan mengumpulkan informasi dari d. Keputusan Pembelian
sejumlah konsumen. Setelah mendapatkan Dalam tahap evaluasi, konsumen
informasi, pemasar dapat mengembangkan membentuk preferensi antar merek dalam
strategi pemasaran yang memicu minat kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga
konsumen. membeli merek yang paling disukai.
b. Pencarian Informasi Pengetahuan merek dan produk, jumlah dan
Seorang konsumen akan berusaha kemiripan pilihan merek, tekanan waktu,
mencari informasi yang sebanyak- serta konteks sosial (seperti kebutuhan
banyaknya mengenai suatu produk. Namun, justifikasi terhadap teman atau atasan)
faktanya adalah konsumen hanya sering semuanya mempengaruhi apa dan
mencari informasi yang terbatas mengenai bagaimana seorang konsumen
suatu produk. Konsumen mendapatkan menggunakan heuristik pilihan. Konsumen
informasi yang dikategorikan menjadi empat, tidak harus menggunakan satu jenis
yaitu Pribadi (keluarga, teman, tetangga, pilihan, terkadang konsumen menerapkan
rekan). Komersial (iklan, situs Web, strategi keputusan bertahap yang
wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan). menggabungkan dua pilihan atau lebih.
Publik (media massa, organisasi, Guna mengurangi ketidakpastian dan risiko
pemeringkat konsumen). Eksperimental yang harus dihadapi konsumen, konsumen
(penanganan, pemeriksaan, penggunaan sering kali menggunakan rutinitas dalam
produk). memilih suatu produk dan merek.
Jumlah dan pengaruh relatif dari e. Perilaku Pasca Pembelian
keempat sumber di atas bervariasi dengan Setelah pembelian, konsumen
kategori produk dan karakteristik konsumen. mungkin mengalami konflik yang
Umumnya konsumen menerima informasi disebabkan keunggulan dari merek lain.
terpenting mengenai sebuah produk dari Komunikasi pemasaran seharusnya mampu
sumber komersial. Meskipun demikian, meyakinkan konsumen dalam mengevaluasi
sumber pribadi atau sumber publik pilihan konsumen dan membuat seorang
merupakan informasi yang paling efektif bagi konsumen merasa nyaman setelah memilih
seorang konsumen. Setiap sumber informasi dan membeli suatu produk atau merek. Jika
melaksanakan fungsi yang berbeda dalam konsumen merasa puas setelah membeli
mempengaruhi keputusan pembelian. suatu produk, kemungkinan besar
Konsumen mengumpulkan informasi serta konsumen tersebut menjadikan produk
mempelajari merek serta keunggulan tersebut sebagai produk preferen.
pesaing. Melalui Perusahaan
pengidentifikasian merek pesaing dalam HARGA
kelompok pilihan konsumen perusahaan Pengetian Harga
dapat merancang suatu produk yang memiliki Harga adalah jumlah uang
daya tarik serta keunggulan yang mampu (ditambah beberapa barang jika mungkin)
menyaingi merek-merek pesaing. yang dibutuhkan untuk mendapatkan
c. Evaluasi Alternatif sejumlah kombinasi dari barang beserta
Terdapat konsep dasar yang pelayanannya (Swastha, 2007). Harga
membantu pemasar dalam memahami proses adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu
evaluasi konsumen, yaitu : konsumen akan produk atau jasa dan harga adalah jumlah
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019
Influence Of Price To Decision Of Purchase Of Sosro Bottle Tea Drink At PT. Rays Sosro Branch 401
Pekanbaru (Zefno Fitri & Dara Aguslin Oji Salmayanti.Z)
semua nilai yang diberikan oleh konsumen tertinggi yang dapat dikenakan
untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan atas suatu produk. Dan
memiliki atau menggunakan suatu produk biasanya perusahaan menetapkan harga
atau jasa (Getrycia & Djatikusuma, 2013). yang mampu menutup biaya produksi,
Terdapat konsep yang menyatakan apabila distribusi dan penjualan produknya,
harga suatu produk yang dibeli oleh termasuk pengembalian yang memadai
konsumen dapat memberikan hasil yang atas usaha dan risikonya.
memuaskan, maka dapat dikatakan penjualan 4) Menganalisa harga dan penawaran
total perusahaan akan mencapai tingkat yang pesaing. Harga pesaing mampu
memuaskan, sehingga dengan penetapan membantu perusahaan dalam
harga yang tepat mampu menciptakan menetapkan harga suatu produk.
loyalitas pelanggan (Basu Swastha, 2007). Perusahaan membutuhkan informasi
Definisi lain menyatakan bahwa yang memadai mengenai harga dan
harga merupakan alat pengukur dasar sebuah kualitas pesaing. Perusahaan dapat
sistem ekonomi, karena harga mempengaruhi menggunakan harga pesaing sebagai
alokasi faktor-faktor produksi (Stanton, pertimbangan dalam melakukan
1984). Harga memainkan peranan penting penetapan harga.
dalam pilihan pembeli, terlebih pada suatu 5) Memilih metode penetapan harga.
produk yang dipasarkan di negara miskin, Terdapat berbagai metode dalam
yang kebanyakan konsumennya memliliki menetapkan harga, yaitu penetapan
sensitivitas yang tinggi terhadap harga. harga markup, penetapan harga
Perusahaan harus menetapkan harga berdasarkan pengembalian sasaran,
produknya secara relevan dan dapat penetapan harga berdasarkan nilai yang
dijangkau oleh pasar potensial suatu produk. diyakini, penetapan harga nilai,
Perusahaan harus mempertimbangkan penetapan harga berdasarkan harga
banyak faktor dalam menetapkan kebijakan berlaku, dan penetapan harga penawaran
harga. Kotler dan Susanto (2001) tertutup.
menjelaskan enam tahap dalam penetapan 6) Memilih harga akhir. Dengan
harga, yaitu: menggunakan metode-metode penetapan
1) Memilih tujuan penetapan harga. harga tersebut, maka perusahaan telah
Perusahaan harus menentukan tujuan apa memiliki beberapa alternatif harga yang
yang akan dicapai dari suatu produk. akan dipilih sebagai harga akhir.
Semakin jelas tujuan perusahaan, maka
akan semakin mudah untuk menetapkan Faktor-Faktor Penetapan Harga
harga. Setiap harga yang ditetapkan Faktor yang Mempengaruhi
memiliki pengaruh yang berbeda atas Penetapan Harga Dalam menetapkan harga
tujuan-tujuan perusahaan seperti laba, suatu produk dan jasa, perusahan perlu
penjualan, dan pangsa pasar. mempertimbangkan dua faktor berikut:
2) Menentukan permintaan. Setiap harga a) Faktor Internal Perusahaan
yang ditetapkan akan menghasilkan Faktor ini berasal dari dalam
tingkat permintaan yang berbeda-beda dan perusahaan, meliputi :
karenanya akan memberikan pengaruh 1) Tujuan Pemasaran Perusahaan.
yang berbeda pada tujuan pemasaran. Semakin jelas tujuan suatu perusahaan,
Dalam keadaan normal permintaan dan semakin mudah pula perusahaan
harga memiliki hubungan negatif, yaitu tersebut dalam menetapkan harganya.
semakin tinggi harga maka akan semakin Tujuan tersebut dapat berupa
rendah permintaan, begitu juga maksimalisasi keuntungan masa
sebaliknya. sekarang, untuk kelangsungan hidup
3) Memperkirakan biaya. Permintaan perusahaan, meraih pangsa pasar yang
umumnya menetapkan batas harga besar, dan meraih kepemimpinan
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019
402 Influence Of Price To Decision Of Purchase Of Sosro Bottle Tea Drink At PT. Rays Sosro Branch
Pekanbaru (Zefno Fitri & Dara Aguslin Oji Salmayanti.Z)
dalam hal kualitas produk, dan lain-lain. Peran Harga
2) Strategi Bauran Pemasaran. Harga Harga memiliki peranan utama
merupakan salah satu alat bauran dalam proses pengambilan keputusan para
pemasaran yang digunakan perusahaan pembeli, yaitu Tjiptono (2005:152) :
dalam mencapai tujuan pemasarannya. 1. Peran alokasi yaitu fungsi dari harga
Perusahaan juga seringkali dalam membantu para pembeli untuk
menempatkan produk mereka melalui memutuskan cara memperoleh manfaat
harga, dimana harga dalam hal ini atau utilitas tertinggi yang diharapkan
menjadi factor ysng menentukan pasaran berdasarkan daya belinya. Pembeli
produk, persaingan, dan rancangan membandingkan harga dari berbagai
produk. alternatif yang tersedia, kemudian
3) Biaya. Biaya menjadi dasar harga yang memutuskan alokasi dana yang
dapat ditetapkan perusahaan terhadap dikehendaki.
produknya agar tidak mengalami 2. Peranan informasi dan harga, yaitu
kerugian. fungsi harga dalam “mendidik”
4) Pertimbangan Organisasi. Perusahaan- konsumen mengenai faktor-faktor
perusahaan menetapkan harga dengan produk seperti kualitas. Hal ini
berbagai cara. Dalam perusahaan kecil, bermanfaat dalam situasi dimana
harga seringkali ditetapkan oleh pembeli mengalami kesulitan untuk
manajemenn puncak, dan bukan oleh menilai faktor produk atau manfaatnya
departemen pemasaran atau penjualan. secara obyektif.
Dalam perusahaan besar, penetapan
harga biasanya ditangani oleh manajer- Tujuan Penetapan Harga
manajer divisi ataupun lini produk. Terdapat lima tujuan penetapan
b) Faktor Eksternal Perusahaan harga (Cravens, 1996) yaitu:
Faktor ini berasal dari luar perusahaan, 1) Mendapatkan posisi pasar
meliputi: 2) Mencapai kinerja keuangan
1) Pasar dan Permintaan. Sebelum 3) Penentuan posisi produk
menetapkan harga, seorang pemasar 4) Merangsang permintaan
harus memahami hubungan antara harga 5) Mempengaruhi persaingan
dengan pasar dan permintaan atas Penetapan harga ditujukan untuk
produknya. Apakah pasar tersebut mempengaruhi pesaing dan konsumen.
termasuk ke dalam pasar persaingan Manajemen mungkin ingin menghambat
sempurna, persaingan monopolistik, pesaing potensial untuk tidak dapat masuk
oligopolistik, maupun monopoli murni. ke pasar atau untuk tidak melakukan
2) Persaingan. Kebebasan perusahaan pemotongan harga.
dalam menentukan harga itu bergantung
pada jenis pasar yang berbeda-beda. PENGARUH HARGA TERHADAP
c) Faktor Eksternal Lainnya. Ketika KEPUTUSAN PEMBELIAN
menetapkan harga, perusahaan juga Banyak perusahaan yang
harus mempertimbangkan faktor-faktor mempertimbangkan berapa harga jual
lain di luar perusahaan. Keadaan produk atau jasa yang dapat diterima oleh
ekonomi dapat mempengaruhi penetapan pasar. Penetapan harga produk atau jasa
harga. Faktor-faktor ekonomi sepeti merupakan suatu strategi kunci suatu
inflasi, atau tingkat bunga dapat perusahaan dalam menghadapi persaingan
mempengaruhi keputusan penetapan yang kini semakin ketat. Konsumen yang
harga, karena dapat mempengaruhi baik sensitif terhadap harga akan sangat
biaya produksi maupun persepsi mempertimbangkan harga sebelum
konsumen terhadap harga dan nilai memutuskan untuk membeli.
produk.
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019
Influence Of Price To Decision Of Purchase Of Sosro Bottle Tea Drink At PT. Rays Sosro Branch 403
Pekanbaru (Zefno Fitri & Dara Aguslin Oji Salmayanti.Z)
Harga yang ditetapkan berpengaruh dalam satu atau beberapa hal dan yang
terhadap keputusan pembelian, sehingga membentuk masalah pokok dalam suatu
kenaikan atau penurunan penilaian konsumen riset khusus (Santoso dan tjiptono, 2001).
terhadap harga secara signifikan Dalam hal ini populasinya adalah
mempengaruhi keputusan pembelian (Ong konsumen PT. Sinar Sosro Cabang
dan Sugiharto, 2013). Pekanbaru yang berjumlah 9.324 orang
Peranan harga dalam keputusan ditahun 2017.
pembelian konsumen yaitu mengenai Sampel adalah bagian dari populasi
ekspektasi manfaat atau utilitas yang akan yang diambil untuk diteliti. Metode
diterima oleh konsumen berdasarkan pengambilan sample dilakukan dengan
sejumlah harga yang dibayar konsumen menggunakan metode Simple Random
untuk mendapatkan produk atau jasa. Sampling, yaitu metode penarikan dari
Informasi mengenai harga merupakan sebuah populasi dengan cara tertentu
pertimbangan konsumen. Dalam hal ini sehingga setiap anggota populasi memiliki
konsumen akan membuat penilaian mengenai peluang yang sama untuk terpilih
kesesuaian harga dan manfaat atas suatu (Sugiyono 2001).
produk atau jasa. Penentuan jumlah sampel
Dalam penelitian yang dilakukan oleh ditentukan dengan menggunakan rumus
Arumsari dan Khasanah (2012) menyatakan Slovin yaitu sebagai berikut :
bahwa harga memiliki pengaruh yang positif
terhadap keputusan pembelian. Demikian
penelitian yang dilakukan Susanti (2012) Keterangan :
menunjukkan bahwa harga berpengaruh n = Jumlah Sampel
positif dan signifikan terhadap keputusan N = Jumlah Populasi
pembelian e = Batas Toleransi Kesalahan (Error
Tolerance)
METODE
LOKASI PENELITIAN
Adapun lokasi penelitian dilakukan Dengan menggunakan rumus Slovin
pada PT.Sinar Sosro Cabang Pekanbaru yang diatas maka jumlah sampel dalam
beralamatkan di Jl. SM. Amin / Arengka II penelitian ini adalah 98,9 orang yang
No.9-12 Pekanbaru. Telepon (62-761) dibulatkan menjadi 99 orang. Penelitian ini
4810868 F (62-761) 3031624. menggunakan batas toleransi kesalahan
sebesar 10%.
JENIS DAN SUMBER DATA Terdapat dua hal utama yang
Dalam sebuah penelitian, data mempengaruhi kualitas hasil penelitian,
memegang peranan penting yaitu sebagai alat yaitu kualitas instrumen penelitian dan
pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan kualitas pengumpulan data (Sugiyono,
penelitian. Penelitian harus mengetahui jenis 2004). Untuk mendapatkan hasil penelitian
data apa saja yang diperlukan dan bagaimana yang berkualitas, maka peneliti
mengidentifikasi, mengumpulkan, serta menggunakan 1 metode pengumpulan data,
mengolah data. Data yang digunakan dalam yaitu: Kuisioner yang berisi daftar
penelitian ini adalah data primer (data yang pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti
berasal langsung dari responden) dan data secara tertulis. Kuisioner penelitian
sekunder (data yang diperoleh secara tidak ditujukan kepada responden yang telah
langsung). ditetapkan. Penyebaran kuisioner ditujukan
untuk memperoleh data yang kemudian
POPULASI DAN SAMPEL disimpulkan oleh peneliti. Kuisioner dalam
Populasi merujuk pada sekumpulan penelitian ini menggunakan skala Likert
orang atau objek yang memiliki kesamaan dengan skala 1-5.
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019
404 Influence Of Price To Decision Of Purchase Of Sosro Bottle Tea Drink At PT. Rays Sosro Branch
Pekanbaru (Zefno Fitri & Dara Aguslin Oji Salmayanti.Z)
Tabel 4 Tabel Skala Likert Adapun cara yang digunakan untuk
NO PERTANYAAN SKOR menguji reliabilitas kuesioner dalam
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
penelitian ini adalah menggunakan rumus
3 Cukup Setuju (CS) 3 koefisien Alpha Cronbach (Saiffudin
4 Tidak Setuju (TS) 2 Azwar,2000). Untuk mengetahui kuesioner
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 tersebut sudah reliable akan dilakukan
pengujian reliabilitas kuesioner dengan
ANALISIS DATA bantuan computer program SPSS. Kriteria
Agar suatu data yang dikumpulkan penilaian uji reliabilitas adalah :
dapat bermanfaat, maka harus diolah dan 1) Apabila hasil koefisien Alpha lebih
dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat besar dari taraf signifikansi 60% atau
dijadikan dasar pengambilan keputusan. 0,6 maka kuesioner tersebut reliable.
Tujuan metode analisis data adalah untuk 2) Apabila hasil koefisien Alpha lebih
menginterprestasikan dan menarik kecil dari taraf signifikansi 60% atau
kesimpulan dari sejumlah data yang 0,6 maka kuesioner tersebut tidak
terkumpul. reliable.
Analisis Data Kuantitatif Uji Asumsi Klasik
Analisis data kuantitatif adalah Uji asumsi klasik bertujuan untuk
bentuk analisa yang menggunakan angka- mengetahui kondisi data yang
angka dan perhitungan dengan metode dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut
statistik untuk menguji kebenaran hipotesis dilakukan agar diperoleh model analisis
penelitian yang telah diajukan sebelumnya. yang tepat. Model analisis regresi penelitian
Adapun alat yang akan digunakan adalah: ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data
yang meliputi :
Uji Validitas a. Uji Normalitas
Uji validitas dalam penelitian ini Uji normalitas data bertujuan untuk
digunakan untuk menguji kevalidan menguji apakah dalam model regresi,
kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh variabel residual memiliki distribusi normal
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat (Ghozali, 2006). Untuk menguji apakah
ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya data-data yang dikumpulkan berdistribusi
(Saiffudin Azwar, 2000). Langkah normal atau tidak dapat dilakukan dengan
selanjutnya adalah secara statistik, angka metode Metode Grafik dan Metode
korelasi yang diperoleh dengan melihat tanda Statistik.
bintang pada hasil skor total, atau b. Uji Linearitas
membandingkan dengan angka bebas Uji linearitas bertujuan untuk
korelasi nilai r yang menunjukkan valid. mengetahui apakah dua variabel
Pada penelitian ini uji validitas akan mempunyai hubungan yang linear atau
dilakukan dengan bantuan program SPSS tidak secara signifikan. Uji linearitas ini
(Statistical Package for Social Sciences). dilakukan dengan menggunakan test for
Uji Reliabilitas linearity melalui bantuan program SPSS
Uji reliabiltas adalah suatu indek 20.00 for windows dengan taraf signifikansi
yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu 0,05.
penelitian pengukur dapat dipercaya
(Saiffudin Azwar,2000). Hasil pengukuran Koefisien Determinasi (R²)
dapat dipercaya atau reliable hanya apabila Koefisien determinan (R²)
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
terhadap kelompok subyek yang sama, ketepatan paling baik dalam analisis regresi,
selama aspek yang diukur dalam dari subjek dimana hal yang ditunjukkan oleh besarnya
memang belum berubah. koefisiensi determinasi (R²) antara 0 (nol)
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019
Influence Of Price To Decision Of Purchase Of Sosro Bottle Tea Drink At PT. Rays Sosro Branch 405
Pekanbaru (Zefno Fitri & Dara Aguslin Oji Salmayanti.Z)
dan 1 (satu). Koefisien determinasi (R²) nol mengenai keadaan subjek pada variabel
variable independent sama sekali tidak keputusan pembelianjuga telah dapat
berpengaruh terhadap variable dependen. digambarkan dengan baik serta subjek telah
Apabila koefisien determinasi semakin memberikan pernyataan yang sebenarnya
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa sesuai dengan apa yang dirasakannya. Hal
variable independent berpengaruh terhadap ini sesuai dengan pendapat (Ong dan
varibel dependen. Selain itu koefisien Sugiharto,2013) harga yang ditetapkan
determinasi dipergunakan untuk mengetahui berpengaruh terhadap keputusan pembelian,
presentase perubahan variable terikat (Y) sehingga kenaikan atau penurunanan
yang disebabkan oleh variabel bebas (X) penilaian konsumen terhadap harga secara
signifikan mempengaruhi keputusan
HASIL pembelian.
Untuk mendapatkan skor hipotetik Distribusi frekuensi yang digunakan
pada penelitian ini didapatkan melalui skala menggunakan kategorisasi berdasarkan
dengan perhitungan sebagai berikut : skala model distribusi normal (Azwar, 2000).
harga terdiri dari 15 aitem, sehingga standar Penggolongan subjek menjadi tiga kategori
skor minimal (terendah) yang ada adalah 1 x sebagai berikut :
15 = 15, dan standar skor maksimal Tabel 6 Penggolongan Kriteria Analisis
(tertinggi) adalah 5 x 15 = 75, dengan range Berdasarkan Mean Empirik
(rentang) 75 – 15 = 60, mean (rata- Interval Kriteria
rata/rerata) (75 + 15) / 2 = 45 serta standar X < ( M - 1,0 σ) Rendah
(M - 1,0 σ)≤ X < ( M + 1,0 σ) Sedang
deviasi (simpangan baku) adalah (75 – 15) /
(M + 1,0 σ) ≤ X Tinggi
6 = 10.
Keterangan :
Skala keputusan pembelianterdiri dari
M = Mean Empirik
15 aitem, sehingga standar skor minimal
σ = Standar Deviasi
(terendah) yang ada adalah 1 x 15 = 15, dan
X = Skor
standar skor maksimal (tertinggi) adalah 5 x
Deskripsi data di atas memberikan
15 = 75, dengan range (rentang) 75 – 15 =
gambaran penting mengenai distribusi skor
60, mean (rata-rata/rerata) (75 + 15) / 2 = 45
skala pada kelompok subjek yang dikenai
serta standar deviasi (simpangan baku)
pengukuran dan berfungsi sebagai
adalah (75 – 15) / 6 = 10. Untuk lebih
informasi mengenai keadaan subjek pada
jelasnya gambaran hipotetik dapat dilihat
aspek atau variabel yang diteliti (Azwar,
pada tabel 5
2000).Deskripsi data dilakukan untuk
Tabel 5 Deskripsi Data Penelitian
menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan terlebih dahulu.
Dari penggolongan kategori analisis
berdasarkan mean empirik yang disajikan
Berdasarkan tabel 5 deskripsi data pada tabel 5 diperoleh gambaran umum
penelitian di atas, maka diperoleh jumlah variabel harga sebagai berikut :
skor rata-rata empirik lebih tinggi dari pada Tabel 7 Kategorisasi variabel harga(X)
jumlah skor rata-rata hipotetik. Skala harga Kategori
Skor
Frekuensi Persentase
(56,37> 45), yang berarti informasi mengenai Interval
Rendah X < 49 14 14,15 %
keadaan subjek pada variabel harga yang Sedang 49 ≤ X < 64 69 69,7 %
diteliti tinggi, dimana subjek telah Tinggi X ≥ 64 16 16,15 %
memberikan pernyataan sesuai dengan apa Jumlah 99 100 %
yang subjek rasakan. Skor rata-rata empirik Berdasarkan tabel diatas, maka
juga lebih tinggi dari pada rata-rata hipotetik dapat dilihat bahwa sebagian besar
pada skala keputusan pembelian(47,17> 45), responden berpendapat harga teh botol
yang menunjukkan bahwa informasi sosro tergolong sedang. Hal tersebut
ditunjukkan dengan persentase responden
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019
406 Influence Of Price To Decision Of Purchase Of Sosro Bottle Tea Drink At PT. Rays Sosro Branch
Pekanbaru (Zefno Fitri & Dara Aguslin Oji Salmayanti.Z)
yang tergolong kriteria sedang sebesar Analisis Data Kuantitatif
69,7%, sedangkan kriteria rendah sebesar Uji Validitas
14,15% dan kriteria tinggi sebesar 16,15%. Untuk menguji pernyataan satu
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada dengan yang lainnya valid atau tidak, maka
diagram persentase di bawah ini : pengujiannya dilakukan dengan
menggunakan teknik product moment
(pearson) pada SPSS 20.00 for windows.
Kriteria pengujiannya dilakukan dengan
cara membandingkan r hitung dengan r
tabel pada taraf α = 0,05. Menentukan nilai
r tabel adalah dari tabel r, dengan N = 99,
dan taraf signifikansi 0,05. Df = n-2 = 99 –
2 = 97, r tabel= 0,1663. Dasar pengambilan
keputusan pada uji validitas ini adalah :
Gambar 2 Diagram variabel harga menurut Jika r hitung > r tabel maka butir instrumen
responden teh botol sosro dianggap valid.
Untuk kategorisasi gambaran data Jika r hitung > r tabel maka butir instrumen
subjek skala keputusan pembelian, dianggap tidak valid, sehingga instrumen
pengelompokan subjeknya juga dilakukan tidak dapat digunakan dalam penelitian.
dengan 3 kategorisasi yaitu rendah, sedang Berdasarkan hasil pengujian validitas
dan tinggi, dimana data yang dipakai sebagai tersebut ditunjukkan pada tabel dibawah
skor kategorisasi menggunakan sebaran data ini:
skor empirik yang secara rinci dapat dilihat Tabel 9 Hasil Uji Validitas Harga
pada tabel 8. Item-Total Statistics
Tabel 8 Kategorisasi variabel keputusan Scale Mean if Scale
Item Deleted Variance
Corrected
if Item-Total
Cronbach's
Alpha if
pembelian (Y) Item Deleted Correlation Item
Kategori Skor Frekuensi Persentase Deleted
Interval ITEM_1 52.31 46.789 .555 .868
Rendah X < 37 17 17,2 % ITEM_2 52.47 47.272 .450 .872
ITEM_3 52.53 47.109 .466 .872
Sedang 37 ≤ X < 58 67 67,7% ITEM_4 52.29 47.985 .478 .871
Tinggi X ≥ 58 15 15,1% ITEM_5 52.79 45.985 .528 .869
Jumlah 99 100% ITEM_6 53.48 46.232 .449 .874
ITEM_7 52.53 46.313 .585 .866
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat ITEM_8 52.65 44.047 .731 .859
dilihat bahwa sebagian besar responden ITEM_9
ITEM_10
52.46
52.27
48.210
47.649
.417
.460
.873
.872
memiliki keputusan pembelianyang ITEM_11 52.54 47.496 .610 .867
ITEM_12 52.68 45.690 .622 .864
tergolong sedang. Hal tersebut ditunjukkan ITEM_13 52.80 45.816 .626 .864
dengan persentase responden yang tergolong ITEM_14
ITEM_15
52.87
52.57
47.932
45.085
.415
.594
.874
.866
kriteria sedang sebesar 67,7%, sedangkan Tabel 10 Hasil Uji Validitas Keputusan
kriteria rendah sebesar 17,2% dan kriteria Pembelian
tinggi sebesar 15,1%. Untuk lebih jelasnya Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's
dapat dilihat pada diagram persentase di Deleted Item Deleted Total Correlation Alpha if Item
Deleted
bawah ini : ITEM_1 43.80 101.265 .409 .914
ITEM_2 43.74 101.134 .502 .910
ITEM_3 44.61 98.547 .607 .907
ITEM_4 44.14 96.306 .686 .904
ITEM_5 44.47 95.191 .743 .902
ITEM_6 44.02 95.204 .714 .903
ITEM_7 44.07 95.944 .645 .906
ITEM_8 43.97 100.417 .536 .909
ITEM_9 43.93 95.556 .727 .903
ITEM_10 43.65 100.884 .649 .907
ITEM_11 43.66 97.656 .575 .908
ITEM_12 44.18 97.171 .576 .908
ITEM_13 43.58 99.247 .670 .905
ITEM_14 43.89 98.263 .538 .910
ITEM_15 44.71 96.617 .650 .905
DAFTAR RUJUKAN
Azwar, Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan
Validitas. Yogyakarta : Penerbit
Pustaka Pelajar.
Kotler Philip dan Kevin Lane Keller. 2008.
Manajemen Pemasaran Edisi Kedua
Belas Cetakan Ketiga. Jakarta : PT.
Indeks.
Kotler Philip dan Susanto. 2001. Manajemen
Pemasaran Jilid 2. Jakarta : PT. Index
Kuncoro Mudrajad
Ong, Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto.
2013. Analisis Pengaruh Strategi
Diferensiasi Citra Merek, Kualitas
Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Pelanggan di
Cincau Station Surabaya. Jurnal
Manajemen Pemasaran Vol. 1 Nomor.
2.
Paul peter,Jerry C.Olson, 2000, Prilaku
konsumen dan strategi pemasaran (jilid
2) (edisi 4). Penerbit Erlangga
Swastha Basu,2007, Pengantar bisnis
modern ,edisi ketiga .Liberty
Yogyakarta
Tjiptono, Fandy, 1997, Strategi Pemasaran,
Andi Yogyakarta
Tjiptono, Fandy, 2001, Mengenal E-
Business. Andi Yogyakarta
Tjiptono,fandy,2008, Strategi Pemasaran,
edisi 3, Andi Yogyakarta
William J,Stanton, 1984. 1 Pemasaran
2.Manajemen penjualan. Penerbit
London : McGraw-Hill
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 10, Nomor 3, 27 September 2019