You are on page 1of 19

Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.

id/JVN

Gambaran anatomi dan histologi oesofagus dan proventrikulus pada ayam hutan merah
(Gallus gallus) asal Pulau Timor

Aplonia Brigita Yulia Teme1, Yulfia N. Selan2, Filphin A. Amalo3


1
Faculty of Veterinary Medicine, Nusa Cendana University, Kupang
2
Faculty of Veterinary Medicine Nusa Cendana University, Kupang.

Abstract
Riwayat Artikel: This research aims to describe Macroscopic and microscopic
Diterima: oesophagus and proventriculus the red jungle fowl (Gallus gallus)
17 Juli 2019 from the island of Timor. The main material used in this study a
Direvisi: piece of tissue 6 pieces esophagus and proventriculus. Chicken
22 Juli 2019 killed by create air embolism into the heart using a spuit through the
Disetujui: chest cavity, continue taken organ oesophagus and proventriculus to
1 Agustus 2019 perform microscopic. further cuts and fixation of tissue samples.
Tissue that have fixed taken for preparation of histology. The results
showed that esophagus divided into cranial, medial and caudal. with
Keywords: a total rerata length 13,3 ± 3,74 cm, weight 5,2 ± 0,21 g, diameter
Red jungle fowl (Gallus cranial 0,3 ± 0,0 mm, diameter medial 0,1 ± 0,0 mm and diameter
gallus), Esophagus, caudal 0,2 ± 0,0 mm. Esophageal mucosa covered by epitelium
Proventriculus. squamosum compleks not keratinized, and consists of lamina propria
Korespondensi : and muscularis mucosa. Esophageal gland-type mucus, found in
abundance distribution along the esophageal mucosa. Submucosal
startum consisting of loose connective tissue. The external muscular
startum consisting of the inner circular smooth muscle and
longitudinal smooth muscle on the outside. and adventitia layer
composed of blood vessels and loose connective tissue.
Proventrikulus has a total rerata length of 2,5 ± 0,0 cm, weighs 1,6 ±
0,1 g and a diameter of 0,7 ± 0,0 mm. Startum consisting of lamina
epithelialis mucosa, lamina propria, and muscularis mucosa.
Submucosal startum in the form of connective tissue. Tunica
muscularis satrum composed by smooth muscle. Serous tunica
startum consists of loose connective tissue and mesothelium.

Vol. 2 No. 2
85
Teme et al. 2019

PENDAHULUAN 25 cm dan berat antara 5 sampai 7,5 gram,


faktor yang mempengaruhi perbedaan dari
Ayam hutan merah merupakan salah ukuran oesofagus ayam adalah jumlah pakan
satu satwa liar yang ada di pulau Timor dan yang dikonsumsi, jenis pakan, umur dan
merupakan satwa elemen ekosistem hutan jenis kelamin (Kartasudjana, 2005 cit.
sebagai kekayaan alam Indonesia Widyantono, 2013).
(Alikondra, 1990 cit. Wibowo, 2013). Ayam
hutan merah atau nama ilmiahnya Gallus Proventrikulus merupakan lambung
gallus adalah sejenis unggas berukuran kelenjar tempat terjadinya pencernaan secara
sedang, yang tersebar luas di hutan tropis, enzimatis. Bagian kranial proventrikulus
benua Asia, Himalaya, Republik Rakyat berbatasan dengan oesofagus dan kaudal
Cina Selatan, Asia Tenggara, Sumatera, berbatasan dengan ventrikulus. Sel kelenjar
Jawa, dan Timor (Hutt, 1949; Waluyo dan akan mengeluarkan cairan kelenjar pada saat
Sugardjito, 1984 cit. Hadiwirawan, 2014). makanan melewati proventrikulus dengan
gerakan peristaltik. Proventrikulus memiliki
Ayam hutan merah (Gallus gallus) panjang 6 cm dengan berat 7,5 sampai 10
memiliki jenis pakan yang berbeda dengan gram (Yaman, 2010 cit. Sobah, 2014).
ayam lainnya, karena ayam hutan merah Faktor yang mempengaruhi
(Gallus gallus) kehidupannya secara liar bobot proventrikulus adalah umur, bangsa,
yang jauh dari pemukiman serta beradaptasi dan genetik ternak (Usman, 2010 cit. Sobah,
dalam lingkungan hutan. Jenis pakan yang 2014). Dinding proventrikulus
dikonsumsi ayam hutan merah (Gallus mensekresikan asam klorida, enzim, dan
gallus) adalah pakan yang berada dalam getah lambung yang berfungsi mencerna
lingkungan hutan sehingga besar protein dan lemak (Nesheim et al., 1979).
kemungkinan pakan yang dikonsumsi ayam
hutan merah (Gallus gallus) dapat Struktur oesofagus dan proventrikulus
berpengaruh pada organ pencernaan seperti pada ayam hutan merah (Gallus gallus)
oesofagus dan proventrikulus yang berfungsi sangat menarik untuk diteliti karena ayam
dalam penyaluran makanan sampai proses hutan merah (Gallus gallus) merupakan
enzimatis. ayam liar yang hidup dan beradaptasi secara
liar di hutan pulau Timor, maka perlu
Secara anatomis dan fisiologis, sistem dilakukan suatu penelitian tentang gambaran
pencernaan pada bangsa unggas merupakan anatomi dan histologi oesofagusdan
sistem pencernaan yang sederhana, oleh proventrikulus pada ayam hutan merah
karena itu unggas sangat bergantung pada (gallus gallus) asal pulau Timor.
enzim yang dikeluarkan oleh organ
pencernaannya untuk mencerna pakan agar MATERI DAN METODE
mudah diserap oleh tubuh. Organ
pencernaan unggas terdiri atas mulut, faring, Bahan utama berupa potongan jaringan
oesofagus, tembolok, proventrikulus, oesofagus dan proventrikulus (yang di
ventrikulus, usus halus, usus besar dan peroleh dari 2 ekor ayam hutan sehat yang
kloaka (Sturkie dan Whittow, 2000 cit. ditangkap di Hutan Hono, Desa Nunmafo
Zainuddin et al., 2014). Kecamatan Amabi Oefeto Timur dan 1 ekor
Oesofagus merupakan saluran ayam hutan merah sehat yang ditangkap di
memanjang berbentuk seperti tabung yang Hutan Manlea Belu), formalin 10%, alkohol,
merupakan jalan makanan dari mulut sampai xilol, parafin, object glass, cover glass,
permulaan tembolok dan perbatasan faring canada balsam, aquades, kertas label,
pada bagian kranial dan proventrikulus larutan hematoksilin dan larutan eosin. Alat
bagian kaudal (North, 1978 cit. Widyantono, yang digunakan dalam penelitian ini adalah
2013). Panjang oesofagus antara 20 sampai Talenan, scalpel, pinset, tissue processor,

Vol. 2 No. 2
86
Teme et al. 2019

pot plastik, microtome, rak khusus untuk


pewarnaan, hot plate, water bath,
refrigerator, oven, guting dan mikroskop.
Sampel yang diambil berupa jaringan
oesofagus dan proventrikulus lalu
dilanjutkan dengan pengamatan secara
makroskopis dengan menggunakan
pengukuran morfometri organ yang meliputi
panjang, berat dan diameter. Pengambilan
sampel untuk pembuatan sediaan histologi
dilakukan pada bagian yang diteliti yakni
oesofagus dan proventrikulus, kemudian Gambar 1. Ayam Hutan Merah (Gallus
dipotong dengan ukuran 1 cm dan difiksasi gallus).
ke dalam larutan formalin 10 % dan
dilanjutkan dengan pembuatan preparat
histologi. Parameter yang diamati pada
Tabel 1. Rerata Morfologi Ayam Hutan
penelitian ini meliputi tunika mukosa, tunika
Merah (Gallus gallus)
submukosa, tunika muskularis, dan tunika
serosa atau tunika adventisia, data yang No. Karakteristik Ayam Ayam Burung
didapat dianalisis secara deskriptif Hutan Buras Serak
berdasarkan pengamatan makroskopis dan Merah (Gallus Jawa
mikroskopis. (Gallus domesticus)* (Tyto
gallus) alba)**
1. Panjang Badan 25,6 ± 28 cm 27,5 ±
3,81 3,5 cm
HASIL DAN PEMBAHASAN cm
Hasil pemeriksaan profil hematologi 2. Berat Badan 0,8 ± 2,24 kg 471 ±
sapi bali Penelitian ini menggunakan 3 ekor 0,1 kg 29 g
ayam hutan merah (Gallus gallus) jantan
yang memiliki karakteristik sehat, bulu dada 3. Tinggi Badan 25 ± 28 cm 23 ± 0,0
bagian bawah mempunyai warna dasar 1,0 cm cm
hitam, dengan beberapa variasi bulu penutup Keterangan: * Zainnudin et al, 2014,
merah bercampur kuning mengkilap pada
leher, sayap dan punggung. Bulu ekor yang ** Hidayat, 2014.
melengkung dan berwarna hitam. Jengger
tunggal bergerigi, tebal dan berkembang Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
cukup bagus, berwarna merah dengan 2 adanya perbedaan panjang badan, berat
buah pial yang terletak di antara kedua belah badan dan tinggi badan ayam hutan merah
tulang rahang bawah. Bentuk kepala kecil (Gallus gallus), ayam buras (Gallus
dibandingkan dengan ayam buras atau ayam domesticus) dan burung serak jawa (Tyto
domestik lainnya. Bentuk tubuh lebih alba). dari ketiga ekor unggas, ayam hutan
ramping, dan memiliki ukuran kaki yang merah (Gallus gallus) memiliki ukuran
lebih panjang dengan taji yang melengkung panjang badan yang lebih pendek dari ayam
tajam dan berwarna hitam. buras (Gallus domesticus) dan burung serak
jawa (Tyto alba), sedangkan dilihat pada
bobot badan dan tinggi badan, ayam hutan
memiiliki ukuran lebih besar dari burung
serak jawa (Tyto alba). Ukuran berat badan
dari ketiga unggas, menunjukkan bahwa

Vol. 2 No. 2
87
Teme et al. 2019

termasuk ukuran unggas dewasa. Hal ini


sesuai dengan pendapat Soeparno (1998)
bahwa semakin dewasa ternak semakin Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa ada
bertambah bobot badan dan menurut Ishii et perbedaan panjang, berat dan diameter dari
al. (1996) menyatakan bahwa ukuran dan ketiga oesofagus unggas. Ayam hutan merah
bentuk tubuh ternak digunakan untuk (Gallus gallus) memiliki panjang dan berat
menentukan pertumbuhan. Pada ayam hutan oesofagus lebih besar dari oesofagus burung
merah bobot badan diatas 0,7 kg sudah serak jawa (Tyto alba). Sedangkan ayam
termasuk dalam bobot badan ayam jantan broiler (Gallus domesticus) memiliki ukuran
dewasa (Kementan RI, 1996). Menurut Hutt
Gambar 2. (A) Gambaran Anatomi
(1949) dewasa tubuh unggas tergantung
Oesofagus Ayam Hutan Merah
pada ukuran tulang, jumlah organ, otot, kulit
(Gallus gallus), (B) Skematis
dan bulu yang didukung oleh jumlah lemak
Oesofagus Ayam Hutan Merah
yang disimpan. Schaible (1976) menyatakan
(Gallus gallus) Bagian (kr)
bahwa Karakteristik perbedaan ukuran
masing-masing unggas dipengaruhi oleh
jenis pakan, spesies, jenis kelamin dan umur
sehingga dapat mempengaruhi laju
pertumbuhan.

Gambaran Makroskopis Oesofagus Ayam


Hutan Merah (Gallus gallus)
Saluran pencernaan ayam hutan merah
(Gallus gallus) terdiri atas paruh, rongga
mulut, oesofagus, tembolok, proventrikulus,
ventrikulus, usus halus, usus besar, serta
kloaka. Oesofagus ayam hutan merah
No Karakteristi Ayam Ayam Burun
(Gallus gallus) dibedakan menjadi tiga
. k Hutan Broiler g
bagian yaitu kranial, medial dan kaudal
Mera (Gallus Serak
(Gambar 2).
h domesticu Jawa
Hasil pengamatan oesofagus ayam hutan (Gallu s)* (Tyto
merah (Gallus gallus) secara makroskopis s alba)*
yang meliputi panjang, berat, dan diameter gallus) *
dapat lihat pada tabel 2. 1. Panjang 13,3 ± 20 cm 9.8 ±
Oesofagus 3,74 0.25
cm cm
Tabel 2. Rerata Oesofagus Ayam Hutan 2. Berat 5,2 ± 8g 5±
Merah (Gallus gallus) Oesofagus 0,21 g 0,0 g

3. Diameter
Kranial 0,3 ± 0,3 mm 1.01 ±
0,0 0.21
Keterangan: * Mobini, 2014, mm cm
** Hidayat, 2014.
Medial 0,1 ± 0,1 mm 0.47 ±
0,0 0.17
mm cm
Vol. 2 No. 2
88
Kaudal 0,2 ± 0,2 mm 0.77 ±
0,0 0.12
mm cm
Teme et al. 2019

Kranial, (me) Medial, (ka)


Kaudal dan (T) Tembolok.
panjang dan berat oesofagus lebih besar dari
oesofagus ayam hutan merah (Gallus gallus)
dan burung serak jawa (Tyto alba). Menurut
Asmawati (2013) perbedaan ukuran
oesofagus dipengaruhi oleh meningkatnya
konsumsi pakan unggas. Selain itu menurut
Kartasudjana (2005), faktor yang Gambar 3. Gambaran Histologi Oesofagus
mempengaruhi ukuran oesofagus unggas Ayam Hutan Merah (Gallus
adalah jumlah pakan yang dikonsumsi, jenis gallus). Bagian (A) Kranial, (B)
pakan, jenis kelamin dan umur. Menurut Medial dan (C) Kaudal
Amrullah (2004) menyatakan bahwa ukuran (Perwarnaan HE, 4X). (a)
panjang, tebal, bobot dan lebar berbagai Lumen, (b) Epitel Pipih Banyak
bagian saluran pencernaan bukan merupakan Lapis, (c) Kelenjar Esophageal,
besaran yang statis. Perubahan dapat terjadi (d) lamina propria, (e)
selama proses perkembangan karena dapat Muskularis Mukosa, (f) Tunika
dipengaruhi oleh jenis ransum yang dimakan Submukosa, (g) Tunika
serta pakan alami yang didapat dari habitat Muskularis Ekterna, (h) Tunika
masing-masing unggas. Adventisia.

Gambaran Mikroskopis Oesofagus Ayam


Hutan Merah (Gallus gallus)
Hasil pengamatan struktur histologi
ditemukan dinding oesofagus terdiri atas 4
tunika, yaitu tunika mukosa yang terdiri atas
epitel pipih banyak lapis tanpa keratin,
lamina propria dan muskularis mukosa,
tunika submukosa yang terdiri atas jaringan
ikat longgar yang lebih tebal dari lamina
propria, tunika muskularis eksterna yang
terdiri atas otot polos sirkuler dibagian
dalam serta otot polos longitudinal dibagian
luar dan terakir adalah tunika adventisia
yang terdiri atas pembuluh darah dan
jaringan ikat longgar (Gambar 3,4,5,6 dan
7). Fungsi dari setiap tunika ini adalah
sebagai proteksi dan membantu dalam
pergerakan peristaltik pencernaan (Gartner
dan Hiatt, 2012).

Gambar 4. Gambaran Histologi Epitel Pipih


Banyak Lapis Oesofagus Pada
Ayam Hutan Merah (Gallus
gallus) Bagian (A) Kranial, (B)

Vol. 2 No. 2
89
Teme et al. 2019

Medial dan (C) Kaudal (Perwarnaan HE, (A,B,C) 4X


(Perwarnaan HE, 4X dan 40X). dan (A’,B’,C’) 40X).
(b) Epitel Pipih Banyak Lapis,
(c) Kelenjar Esophageal

Gambar 5. Gambaran Histologi Tunika


Muskularis Mukosa Oesofagus
Pada Ayam Hutan Merah
(Gallus gallus) Bagian (A)
Kranial, (B) Medial dan (C)
Kaudal (Perwarnaan HE,
(A,B,C) 4X dan (A’,B’,C’)
40X). Gambar 7. Gambaran Histologi Tunika
Muskularis Eksterna Pada
Oesofagus Ayam Hutan Merah
(Gallus gallus) Bagian (A)
Kranial, (B) Medial dan (C)
Kaudal (Perwarnaan HE,
(A,B,C) 4X dan (A’,B’,C’)
40X). (OS) Otot Sirkuler dan
(OL) Otot Longitudinal
Hasil pengamatan oesofagus ayam
hutan merah (Gallus gallus) secara
mikroskopis yang meliputi tunika mukosa,
tunika submukosa, tunika muskularis dan
tunika adventisia dapat lihat pada tabel.
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa
adanya sedikit perbedaan gambaran
mikroskopis dari ketiga oesofagus unggas.
Tunika Mukosa oesofagus bagian kranial,
medial dan kaudal pada ayam hutan merah
Gambar 6. Gambaran Histologi Tunika (Gallus gallus) dan ayam broiler (Gallus
Submukosa Oesofagus Pada domesticus) dilapisi epitel pipih banyak
Ayam Hutan Merah (Gallus lapis tanpa keratin. Fungsi dari epitel ini
gallus) Bagian (A) Kranial, (B) yaitu sebagai perlindungan lapisan mukosa
Medial dan (C) Kaudal

Vol. 2 No. 2
90
Teme et al. 2019

dari erosi akibat gesekan makanan yang (Hidayat, 2014). Perbedaan struktur
keras, seperti kulit dari biji-bijian dan muskularis mukosa oesofagus ini diduga ada
eksoskeleton serangga, hal ini sesuai dengan hubungannya dengan jenis makanan yang
kehidupan ayam hutan merah (Gallus dimakan (Mobini, 2014).
gallus) dan ayam broiler (Gallus
domesticus) yang menyukai pakan biji-bijian Tunika submukosa tidak ditemukan
dan serangga (Rahayu, 2001), sedangkan adanya perbedaan. Ketiga unggas memiliki
pada dinding mukosa burung serak jawa jaringan ikat longgar yang lebih kasar
(Tyto alba) bagian kaudal dilapisi oleh epitel dibandingkan jaringan ikat longgar di
silindris, hal ini diduga merupakan daerah lamina propria. Fungsi dari lapisan ini untuk
transisi dari epitel mukosa karena epitel menyokong jaringan epitel, dan memberi
mukosa bagian kaudal langsung berbatasan percabangan saraf, pembuluh darah dan
dengan proventrikulus dan sifat asli burung pembuluh limfe ke tunika mukosa (Gartner
serak jawa (Tyto alba) adalah pemakan dan Hiatt, 2012).
daging (Hidayat, 2014).
Tunika muskularis eksterna pada ketiga
Lamina propria dari ketiga unggas tidak ekor unggas terdapat perbedaan yaitu pada
berbeda karena ketiga oesofagus dipenuhi ayam hutan merah (Gallus gallus) dan ayam
oleh kelenjar esofagus yang berbentuk broiler (Gallus domesticus) memiliki tunika
tubular dan bertipe mukus dengan ciri khas muskularis eksterna yang terdiri atas dua
memiliki inti yang terletak di basal. kelenjar lapis otot polos, yaitu otot polos sirkuler di
oesofagus terdapat di profundal epitel bagian dalam dan otot polos longitudinal di
mukosa dan juga di sepanjang oesofagus, bagian luar. Berbeda halnya dengan burung
hal ini memungkinkan sekresi mukus dapat serak jawa (Tyto alba) yang tunika
disekresikan secara cepat, langsung menuju muskularis eksterna dilapisi oleh otot polos
lumen. Kelenjar oesofagus lebih banyak longitudinal di dalam dan otot polos sirkuler
pada bagian kranial dibandingkan bagian di bagian luar. Keberadaan dua otot ini
medial, dan jumlahnya semakin sedikit di berhubungan dengan perilaku makan ayam
bagian kaudal, hal ini disebabkan oleh hutan merah (Gallus gallus), ayam broiler
makanan yang pertama kali masuk dalam (Gallus domesticus) dan burung serak jawa
keadaan kering dengan ukuran yang cukup (Tyto alba) yang masih secara sadar
besar, sehingga dibutuhkan sekresi mukus mengendalikan proses menelan sehingga,
yang lebih banyak untuk memperlancar otot sirkuler yang berada di dalam berfungsi
makanan masuk ke oesofagus. Lamina untuk mengurangi diameter lumen agar
propria berfungsi untuk mengontrol mencegah pergerakan isi lumen kearah
epitelium karena didalam lamina propria proximal (ke arah mulut) dan otot
terdapat jaringan ikat longgar maupun longitudinal yang berada di luar berfungsi
jaringan ikat retikuler dan syaraf-syaraf untuk kontraksi mendorong isi lumen kearah
yang berfungsi selain mengontrol epitel juga distal (ke arah proventrikulus) (Gartner dan
berperan dalam proteksi nodulus limfatikus Hiatt, 2012).
(Gartner dan Hiatt, 2012).
Tunika adventisia merupakan lapisan
Tunika muskularis mukosa terlihat pada terluar yang tersusun atas jaringan ikat
ayam hutan merah (Gallus gallus) dan ayam longgar, pembuluh darah, jaringan adiposa
broiler (Gallus domesticus) namun pada dan saraf. Pada lapisan adventisia dari ketiga
burung serak jawa (Tyto alba) tidak memiliki ukuran yang berbeda-beda keadaan
menunjukan adanya muskularis mukosa hal ini disebabkan karena fungsi kerja dari
ini dikarenakan lapisan muskularis mukosa masing-masing lapisan adventisia yaitu
fungsi kerja sama dengan lamina propria sebagai pembungkus terluar yang
yaitu berperan pada proses sekresi kelenjar melindungi pembuluh darah dan syaraf yang

Vol. 2 No. 2
91
Teme et al. 2019

tidak berhubungan erat dengan rongga tubuh ayam hutan merah (Gallus gallus) terdiri
(Gartner dan Hiatt, 2012). atas kranial, medial dan kaudal (Gambar 4).
Potongan oesofagus bagian medial Gambar 8. (A) Gambaran Anatomi
menunjukkan lumen oesofagus yang lebih Proventrikulus Ayam Hutan
sempit dibandingkan bagian kranial maupun Merah (Gallus gallus). (B)
No Karakter Ayam Ayam Buru Skematis Proventrikulus Ayam
. istik Hutan Buras ng Hutan Merah (Gallus gallus)
Merah (Gall Serak Bagian (kr) Kranial, (me)
(Gallus us Jawa Medial, (ka) Kaudal dan (lu)
gallus) domes (Tyto lumen.
ticus) alba)*
Hasil pengamatan proventrikulus ayam
* *
hutan merah (Gallus gallus) secara
1. Panjang 2,5 ± 5 cm 3,2 ± makroskopis yang meliputi panjang, berat,
0,0 cm 0,0 dan diameter dapat lihat pada tabel 4.
cm

2. Berat 1,6 ± 3g 2±
0,1 g 0,0 g

3. Diameter 0,7 ± 0,8 1.07 ±


0,0 mm mm 0.2 Tabel 4. Rerata Proventrikulus Ayam Hutan
Merah (Gallus gallus)
Keterangan: * Zainnudin et al, 2014,
** Hidayat, 2014.

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa


ada perbedaan panjang, berat dan diameter
kaudal karena banyaknya lipatan mukosa, dari ketiga proventrikulus unggas. Ayam
fungsi dari lipatan ini untuk membantu hutan merah (Gallus gallus) memiliki
memadatkan makanan yang masuk, agar ukuran panjang, berat dan diameter
ukurannya lebih sesuai sebelum masuk ke proventrikulus lebih kecil dari ayam buras
proventrikulus. Fungsi dari lipatan mukosa (Gallus domesticus) dan burung serak jawa
membantu menyalurkan makanan, dibantu (Tyto alba). Hal ini disebabkan karena
adanya gerakan peristaltik dari lapisan unggas ayam hutan merah (Gallus gallus)
muskularis oesofagus (Hidayat, 2014). termasuk dalam unggas yang memiliki
Gambaran Makroskopis Proventrikulus postur tubuh lebih kecil dan ramping serta
Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) merupakan ayam liar yang hidup dan
beradaptasi di hutan sehingga kemungkinan
Proventrikulus merupakan lambung pakan yang dikonsumsi sedikit dan kondisi
kelenjar yang berfungsi mencerna proventrikulus hanya mampu menampung
makanan secara enzimatis. Dinding sedikit pakan (Rahayu, 2001). Selain itu
proventrikulus mensekresikan asam klorida, ayam hutan merah (Gallus gallus) menyukai
enzim, dan getah lambung yang berfungsi pakan yang kasar sehingga dapat
mencerna protein dan lemak. Provnetrikulus berpengaruh pada kondisi proventrikulus
(Rahayu, 2001). Dari perbedaan ukuran

Vol. 2 No. 2
92
Teme et al. 2019

ketiga proventrikulus ayam hutan merah


(Gallus gallus), ayam buras (Gallus
domesticus) dan burung serak jawa (Tyto
alba) dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
lingkungan tempat adaptasi, jenis pakan
serta umur dan genetik ternak (Usman, Gambar 9. Gambaran Histologi
2010). Menurut Amrullah (2004) ukuran Proventrikulus Ayam Hutan
panjang, tebal, bobot dan lebar berbagai Merah (Gallus gallus). (a)
bagian saluran pencernaan bukan merupakan Lamina Epitialis, (b) Kelenjar
besaran yang statis. Perubahan dapat terjadi Proventrikulus, (c) Tunika
selama proses perkembangan karena dapat Muskularis Mukosa, (d)
dipengaruhi oleh jenis ransum yang dimakan Tunika Submukos, (e) Tunika
serta pakan alami yang didapat dari habitat Muskularis dan (f) Tunika
masing-masing unggas. Serosa.

Gambaran Mikroskopis Proventrikulus


Ayam Hutan Merah (Gallus gallus)

Struktur lapisan dinding proventrikulus


ayam hutan merah (Gallus gallus) terdiri
atas tunika mukosa, tunika submukosa,
tunika muskularis, dan tunika serosa. Tunika
mukosa terdiri atas lamina epitelialis, lamina
propria, dan muskularis mukosa. Mukosa
proventrikulus ayam hutan merah (Gallus
gallus) membentuk lipatan-lipatan yang
disebut plika. Lekukan antara lipatan
tersebut adalah sulkus. Lamina epitelialis
disusun oleh sel epitel silindris sebaris. Pada
proventrikulus terdapat sel sekretori Gambar 10. Gambaran Histologi Lamina
berbentuk kubus sampai dengan silindris Epitialis Pada Mukosa
yang menghasilkan pepsinogen dan asam Proventrikulus Ayam Hutan
klorida. Lapis submukosa berupa jaringan Merah (Gallus gallus). (A)
ikat, Lapis tunika muskularis disusun oleh Gambaran lamina epitelialis
otot polos. Lapis tunika serosa terdiri atas (Pewarnaan HE, 4X). (A’)
jaringan ikat longgar dan mesotelium Gambaran inset A, Epitel
(Zainnudin et al., 2014). Silindris Sebaris Pada Mukosa
proventrikulus (Pewarnaan HE,
40X). (a) Epitel Silindris
Sebaris.

Vol. 2 No. 2
93
Teme et al. 2019

Gambar 13. Gambaran Histologi Tunika


Submukosa Proventrikulus
Gambar 11. Gambaran Histologi Kelenjar Ayam Hutan Merah (Gallus
Proventrikulus Ayam Hutan gallus) (Pewarnaan HE, (A) 4X
Merah (Gallus gallus). (A) dan (A’) 40X).
Gambaran kelenjar
proventrikulus (Pewarnaan HE,
4X). (A’) Gambaran inset A,
Epitel Silindris Sebaris Pada
Mukosa proventrikulus
(Pewarnaan HE, 40X). (a)
Epitel Silindris Sebaris dan (b)
sel-sel sekretori.

Gambar 14. Gambaran Histologi Tunika


Muskularis Proventrikulus
Ayam Hutan Merah (Gallus
gallus) (Pewarnaan HE, (A)
4X dan (A’) 40X).

Gambar 12. Gambaran Histologi Tunika


Muskularis Mukosa
Proventrikulus Ayam Hutan
Merah (Gallus Gallus)
(Pewarnaan HE (A) 4X dan
(A’) 40X).

Vol. 2 No. 2
94
Teme et al. 2019

Gambar 15. Gambaran Histologi Tunika Hiatt, 2012). Menurut Austic and Nesheim
Adventisia Proventrikulus Ayam (1990) menyatakan bahwa kemampuan
Hutan Merah (Gallus gallus) pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan
(Pewarnaan HE, (A) 4X dan dapat dipengaruhi oleh tinggi dan luas
(A’) 40X. permukaan villi. Pada lapisan mukosa
terdapat lamina propria dan muskularis
Hasil pengamatan proventrikulus ayam mukosa.
hutan merah (Gallus gallus) secara
mikroskopis yang meliputi tunika mukosa, Lamina propria terdiri atas kelenjar-
tunika submukosa, tunika muskularis dan kelenjar proventrikulus yang memiliki
tunika serosa dapat lihat pada tabel 5. bentuk kelenjar berbeda namun pada
pengamatan dijumpai ketiga unggas
memiliki bentuk kelenjar yang bulat.
Kelenjar proventrikulus ini sebagian besar
Tabel 5. Hasil Pengamatan Mikroskopis
menempati dinding proventrikulus. Kadhim
Proventrikulus Ayam Hutan
et al. (2010) menyatakan bahwa kelenjar
Merah
proventrikulus mengisi bagian utama dari
Keterangan: * Zainnudin et al, 2014, ** Lapisan Ayam Ayam Burung
Hutan Buras Serak Jawa
Hidayat, 2014. Merah (Gallus (Tyto alba)**
(Gallus domesticus)*
Berdasarkan tabel 5, terlihat bahwa gallus)
dinding proventrikulus ayam hutan merah Tunika
(Gallus gallus) serupa dengan dinding Mukosa
proventrikulus unggas pada umumnya, yaitu Lamina Epitel Epitel Epitel
terdiri atas lapisan mukosa (tunika mukosa), Epitialis silindris silindris silindris
submukosa, muskularis (tunika muskularis), sebaris, vili sebaris, vili sebaris, vili
dan serosa (tunika serosa). Hal ini sesuai Rendah Tinggi Tinggi
dengan pernyataan Kadhim et al. (2010)
yang mendeskripsikan bahwa terdapat empat Lamina Kelenjar Kelenjar Kelenjar
lapisan pada dinding proventrikulus ayam, propria mukosa mukosa mukosa
yaitu lapisan mukosa (tunica mucosa Mukosa Bulat Bulat Bulat
gastris), submukosa (tela submucosa Otot polos Otot polos Otot polos
Muskularis
gastris), lapisan muskular (tunica Mukosa Tebal Tipis Tipis
muscularis gastris) dan serosa (tunica
serosa gastris). Tunika Jaringan ikat Jaringan ikat Jaringan ikat
submukosa tipis tipis tipis
Tunika mukosa proventrikulus terdiri Tunika Otot polos Otot polos Otot polos
atas lipatan lipatan yang dilapisi oleh epitel muskularis tebal tebal tebal
silindris sebaris pada vili-vili proventrikulus.
Tunika serosa Lapisan tipis Lapisan tipis Lapisan tipis
Terdapat perbedaan dari ketiga vili
proventrikulus unggas, yang dilihat dari dinding proventrikulus. Masing-masing
tinggi dan rendahnya vili. Terlihat bahwa lobus kelenjar proventrikulus unggas terdiri
vili pada ayam hutan merah (Gallus gallus) atas sel-sel sekretori yang tersusun secara
lebih rendah dibandingkan ayam buras radial mengelilingi lumen dari lobus tersebut
(Gallus domesticus) dan burung serak jawa dan secara keseluruhan berbentuk kerucut
(Tyto alba), perbedaan ini dipengaruhi oleh dengan inti di bagian basal. Masing masing
jenis pakan dan umur karena dlihat dari lumen tersebut dilapisi oleh epitel silindris
fungsi vili di proventrikulus yaitu untuk sebaris. Hasil tersebut serupa dengan red
memperluas permukaan proventrikulus pada jungle fowl yang masing masing lobus
proses penyerapan makanan (Gartner dan kelenjarnya terdiri dari bagian yang disebut

Vol. 2 No. 2
95
Teme et al. 2019

dengan unit tubulo alveolar dan bagian Gambaran makroskopis dan


sekretori dilapisi oleh sel berbentuk kubus mikroskopis oesofagus ayam hutan merah
hingga silindris (Kadhim et al. 2010). Ayam (Gallus gallus), mirip dengan unggas
hutan merah (Gallus gallus) memiliki tunika lainnya. Oesofagus ayam hutan merah
muskularis mukosa yang terdapat otot polos memiliki lapisan mukosa yang terdiri atas
lebih tebal dari ayam buras (Gallus epitel pipih banyak lapis tanpa adanya
domesticus) dan burung serak jawa (Tyto keratin pada bagian kranial, medial dan
alba) karena fungsi kerja dari muskularis kaudal. Oesofagus memiliki kelenjar dengan
mukosa yaitu mensekresi kelenjar, jumlah yang banyak pada bagian kranial,
membantu melunakkan makanan dan berbentuk tubular dan bertipe mukus.
membantu dalam pergerakan mukosa Kelenjar ini terletak tepat di profundal epitel
(Gartner dan Hiatt, 2012). Ketiga perbedaan mukosa dan berdistribusi di sepanjang
ini juga dipengaruhi oleh jenis pakan yang mukosa oesofagus.
dimakan (Zainnudin et al, 2014). Struktur histologi proventrikulus ayam
hutan merah terdiri atas lapisan mukosa,
Tunika submukosa ayam hutan merah submukosa, tunika muskularis dan serosa.
(Gallus gallus), ayam buras (Gallus Lapisan mukosa berupa lipatan-lipatan
domesticus) dan burung serak jawa (Tyto dilapisi oleh epitel silindris sebaris dan
alba) tidak berbeda pada ketiga unggas. memiliki lapisan muskularis mukosa pada
Dijumpai jaringan ikat longgar dan terdapat lamina propria. Pada kelenjar proventrikulus
pembuluh darah serta saraf. Fungsi dari ayam hutan merah (Gallus gallus) terdapat
submukosa yaitu untuk membantu dalam epitel silindris sebaris yang berbatasan
pergerakan dan menyokong tunika mukosa dengan lumen kelenjar proventrikulus.
serta memberi percabangan saraf, pembuluh Perbedaan karakteristik gambaran
darah dan pembuluh limfe ke tunika mukosa makroskopis maupun mikroskopis pada
(Gartner dan Hiatt, 2012). oesofagus dan proventrikulus ayam hutan
merah (Gallus gallus) dipengaruhi oleh
Tunika muskularis pada ayam hutan
beberapa faktor yaitu jenis pakan, jumlah
merah (Gallus gallus) tersusun atas selapis
pakan, jenis kelamin dan umur.
otot polos yang tersusun secara sirkuler di
bagian dalam dan longitudinal di bagian
DAFTAR PUSTAKA
luar. Dari ketiga tunika muskularis unggas
tidak terdapat perbedaan. Hal ini Alikodra, H.S. 1990, Pengelolaan Satwa
dipengaruhi oleh fungsi mekanis dari Liar Jilid I. Bogor:
proventrikulus yang membantu dalam DepartemenPendidikan dan
melembutkan pakan dan mendorong isi Kebudayaan Direktorat Jendral
lumen dalam gerakan peristaltik (Gartner Pendidikan Tinggi Pusat Antar
dan Hiatt, 2012). Universitas Ilmu Hayat, IPB cit.
Wibowo, A.D., 2013, Analisis Potensi
Pada tunika serosa proventrikulus dari Ekowisata Satwa Liar Pada Jalur-Jalur
ketiga unggas tidak ditemukan adanya Wisata Taman Wisata Alam Bukit
perbedaan hal ini disebabkan karena Kaba, Tesis, S2 Ilmu Kehutanan,
terdapat jaringan ikat dilapisi oleh universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
mesotelium, yang berfungsi dalam proteksi
atau mengurangi gesekan selama gerakan Amrullah, I.K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler.
peristaltik (Gartner dan Hiatt, 2012). Cetakan III. Lembaga Satu Gunung
budi. Bogor.
SIMPULAN
Arshad, M.I. 1999, An ecological study of
red jungle fowl (gallus gallus

Vol. 2 No. 2
96
Teme et al. 2019

spadiceus) in agricultureareas. s/Profil%20Daerah%20NTT%202010.


Dissertation. UPM, Malaysia. Of pdf
complete diet, corn and
soybean.Bulletin of animal science. Batah AL, Selman HA, Saddam M. 2012.
Suppl. Edition.Pp. 482-485 cit. Histological study for stomach
Rahayu, Iman. 2001, Karakteristik dan (proventriculus and gizzard) of coot
Tingkah Laku Ayam Hutan Merah bird Fulica atra. Diyala
(Galllus gallus) di dalam Kurungan. AgriculturalScience Journal. 4(1):9-
Med. Pet. Vol.24. No.2. 16.

Asmawati. 2013. The effect of in ovo feeding Burung Indonesia. 2010, Timor dan Wetar.
http://www. Burung. org. php. htm.
on hatching weight and small
download 9 juni 2010
intestinal tissue development of native
Butcher G.D. and Richard D.M. 2003, Avian
chicken. (Disertasi) Fakultas
Necroppsy
Peternakan Unniversitas Hasanuddin. Techniques.http://edis.ifas.ufl.edu/vm0
09
Makassar
Campbell. 2004, Biologi Edisi Kelima Jilid
III. Jakarta: Erlangga.
Austic, R. E. and Nesheim., 1990. Poultry
Production, 13th ed. Lea and Febiger.
Castro, N.M. and J.S. Camargo. 1997,
Philadelph. London. p.29-30
Polychrome Staining Of Histological
Sections, Instituto Biologico de Sao
Badan Litbang Pertanian dan Peternakan.
Paulo, Brazil cit. Zainuddin, Masyitha,
2013, Plasma Nutfah Ayam Hutan
Fitriani, D. dan Panjaitan, N. 2014,
Merah. Puslitbangnak. Bogor. Jawa
Struktur Histologi Proventrikulus
Barat
Ayam Kampung (Gallus domesticus),
Bebek (Anser Anser domesticus) Dan
Balai Penelitian Kehutanan. 2011,
Merpati (Columba domesticus), Jurnal
Birdwatching Di Pulau Timor,
Ilmiah Peternakan, 2(1) : 5-10.
Kupang, Balai Penelitian Kehutanan
Laboratorium Histologi Fakultas
Kupang.
Kedokteran Hewan Universitas Syiah
Kuala, Banda Aceh, Program Studi
Banks, J.W. 1993, Applied Veterinary
Pendidikan Dokter Hewan Fakultas
Histology. 2nd ed. Mosby, Inc., United
Kedokteran Hewan Universitas Syiah
States of Americacit. Zainuddin,
Kuala. Banda Aceh.
Masyitha, Fitriani, D. dan Panjaitan,
N. 2014, Struktur Histologi
Dellman, H.D. and Brown, E.M. 1992, Buku
Proventrikulus Ayam Kampung
Teks Histologi Veteriner, Ed ke-3. R.
(Gallus domesticus),Bebek (Anser
Hartono, penerjemah. Jakarta:
Anser domesticus) Dan Merpati
Universitas Indonesia Press. cit.
(Columba domesticus),Jurnal Ilmiah
Novelina S., Evalina, Satyaningtijas
Peternakan, 2(1) : 5-10
S.A., Agungpriyono S., Setijanto H
dan Sigit K. 2009, Studi Morfologi
Bapeda NTT. 2010, Profil daerah Nusa
Esofagus Dan Lambung Burung Walet
Tenggara Timur 2010.30 Desember
Linchi (Collocalia linchi). J. Ked.
2010.file:///C:/Users/Prima/Download

Vol. 2 No. 2
97
Teme et al. 2019

Hewan Vol. 3S No. 1 Maret 2009. canal to their food habits: II-Elanus
Institut Pertanian Bogor.
caeruleus. International Journal of
Dephut. 2011, Sekilas Sejarah Scientific & Engineering Research.
Perkembangan Kehutanan Propinsi
4(10):1355-1364.
Nusa Tenggara Timur. 10 desember
2011.
Http://Www.Dephut.Go.Id/Informasi/ Hidayat S. 2014, Morfologi Esofagus Dan
Propinsi/Ntt/Sejarah_Hutan. Lambung Burung Serak Jawa (Tyto
DEPHUT. alba), Skripsi, S.KH, Anatomi
Fisiologi Dan Farmakologi. Fakultas
Diwyanto, K dan Prijono, S. N. 2007, Kedokteran Hewan. Institut Pertanian
Keanekaragaman Sumberdaya Hayati Bogor. Bogor.
Ayam Lokal Indonesia. Pusat
Penelitian Biologi. LIPI. 212 pp. Hutt, F.B. 1999, Genetics of the Fowl. Mc
Graw- Hill Book Co, Inc., New York,
Fieri, W.J. 1999. Anatomical and Toronto, London
histological aspects of the digestive
tract at quail Nothura Hutt, F.B. 1999, Genetics of the Fowl. Mc
maculosamaculosa. Thesis Doctor. Graw- Hill Book Co, Inc., New York,
Univ. Sao Paulo, Brazil. Toronto, London cit. Hadiwirawan E.
2014, Pelestarian Ayam Hutan Melalui
Frandson, R.D. 1993, Anatomi dan Fisiologi Pembentukan Ayam Bekisar Untuk
Ternak. Gadjah Mada University Ternak Kesayangan, Pusat Penelitian
Press, Yogyakarta. dan Pengembangan Peternakan.
Bogor.
Gusni U.A. 2015, Gambaran Histologi
Ishii, T., T. Oda, K. Fukuda & N. Fukaya.
Proventrikulus Ayam Ketawa (Gallus
1996, Three dimensions measuring
domesticus) Dengan Tinjauan Khusus apparatus for body form of farm
animal. Proceeding. Vol. II: 544 - 545.
Pada Kandungan dan Distribusi
Karbohidrat, Skripsi, Skh, Fakultas IUCN, 2013, IUCN Red List.International
Union for Conservation of Nature and
Kedokteran Hewan, Institut Pertanian
Natural Resources, Gland.Switzerland
Bogor.
Jacob J, Pescatore T, Canto A. 2011, Avian
digestive system. [Internet]. Available
Gartner P.L dan Hiatt L.J. 2012, Atlas at: http://afspoultry.ca.uky.edu/
files/pubs/Anatomy_Digestive. pdf.
Berwarna Hitologi. Edisi 5. Binarupa
cit. Sinurat P.A., Iskandar S.,
aksara. Tanggerang Selatan. Zainuddin D., Resnawati H. dan Purba
M. 2014, Pemberian Pakan Ayam
KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal.
Hamidi H, El-Ghazeeb AW, Zaher M, Abu Badan Litbang Pertanian. Jakarta.
Ahmad F. 2013, Anatomical,
Kadhim KK, Zuki ABZ, Noordin MM,
histological and histochemical Babjee SMA. 2010. Histomorphology
of the stomach, proventriculus and
adaptations of the avian aliementary

Vol. 2 No. 2
98
Teme et al. 2019

ventriculus of teh red jungle fowl. 11].


Journal https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam-
of Veterinary Medicine, Anatomia hutan_merah cit. Badan Litbang
Histologia Embryologia. 40(3):226- pertanian dan peternakan.2013,
233. Plasma Nutfah Ayam Hutan
Merah.Puslitbangnak. Bogor. Jawa
Kartasudjana, R. dan Suprijatna G. 2005, Barat
Manajemen Ternak Unggas. Penebar
Swadaya, Jakarta cit. Widyantono. Lobo, B.A., W.A. Chagas, and S.L.O. Silva.
2013, Laporan Praktikum Ilmu Ternak 1975, Some Morpho-Structural
Unggas Sistem Digesti Dan Aspects Of TheEsophagus And
Reproduksi Ayam. Laboratorium Ilmu Stomach at The Vulture(Atratus
Ternak Unggas. Bagian Produksi Atratus foetens). Escola Paulista de
Ternak Fakultas Peternakan. Medicina, Sao Paulo. cit. Zainuddin,
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Masyitha, Fitriani, D. dan Panjaitan,
N. 2014,Struktur Histologi
Kementan RI. 1996. Aneka Ayam Hias. Proventrikulus Ayam Kampung
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran (Gallus domesticus), Bebek (Anser
Teknologi Pertanian. Instalasi Anser domesticus) Dan Merpati
Penelitian Dan Pengkajian Teknologi (Columba domesticus), Jurnal Ilmiah
Pertanian. Dki Jakarta Peternakan, 2(1) : 5-10. Laboratorium
Histologi Fakultas Kedokteran Hewan
Koehl, J. 2008, Veterinary Histology. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh,
University of Pennsylvania School of Program Studi Pendidikan Dokter
Veterinary Hewan Fakultas Kedokteran Hewan
Medicine.http://cal.vet.upenn.edu/proj Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
ects/histo/Index.htm
Mansjoer, S.S. 1985, Pengkajian Sifat-sifat
Lelland, M.J. 1990, A Colour Atlas of Avian Produksi Ayam Kampung serta
Anatomy. Wolfe Ltd, Skotlandia, UK. persilangannya dengan Rhode Island
Red. Disertasi cit. Pinaria, D.G., et al.,
Lelland, M.J. and A.S. King. 1984, 2014, Studi Populasi Ayam Hutan
Digestive System. Academic Press, Merah (Gallus gallus) Di Kawasan
London. cit. Zainuddin, Masyitha, Hutan Desa Tumbohon Kecamatan
Fitriani, D. dan Panjaitan, N. 2014, Talawaan Minahasa Utara. Program
Struktur Histologi Proventrikulus Studi Ilmu Kehutanan, Jurusan
Ayam Kampung (Gallus domesticus), Budidaya Pertanian, Universitas Sam
Bebek (Anser Anser domesticus) Dan Ratulangi, Manado.
Merpati (Columba domesticus), Jurnal Mansjoer, S. S. 1987, Habitat dan
Ilmiah Peternakan, 2(1) : 5-10, performans ayam hutan di Indonesia.
Laboratorium Histologi Fakultas Media Peternakan 12:1-7 cit.
Kedokteran Hewan Universitas Syiah Hadiwirawan E. 2014, Pelestarian
Kuala, Banda Aceh, Program Studi Ayam Hutan Melalui Pembentukan
Pendidikan Dokter Hewan Fakultas Ayam Bekisar Untuk Ternak
Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kesayangan. Pusat Penelitian dan
Kuala, Banda Aceh. Pengembangan Peternakan. Bogor.

Linnaeus. 1758, Mammal Species of The Mobini B. 2014. The Effect Of Age, Sex And
World [internet]. [diunduh 2014 Mar Region On Histological Structures Of

Vol. 2 No. 2
99
Teme et al. 2019

The Esophagus In Broiler Chickens. Sistem Digesti Dan Reproduksi Ayam.


Issn 1392-2130. Veterinarija Ir Laboratorium Ilmu Ternak Unggas.
Zootechnika (Vet Med Zoot). T. 66 Bagian Produksi Ternak Fakultas
(88). College of Veterinary Medicine, Peternakan. Universitas Gadjah Mada.
Islamic Azad University. Shahrekord - Yogyakarta.
Iran
Novelina S., Evalina, Satyaningtijas S.A.,
Mongabay. 2014, Profil Ekosistem Agungpriyono S., Setijanto H dan
Wallacea: Usulkan 90 Daerah Penting Sigit K. 2009, Studi Morfologi
dan Penyelamatan 37 Spesies Esofagus Dan Lambung Burung Walet
Terancam. Linchi (Collocalia linchi). J. Ked.
http://www.mongabay.co.id/2014/01/3 Hewan Vol. 3S No. 1 Maret
1/profil-ekosistem-wallacea-usulkan- 2009.Institut Pertanian Bogor.
90-daerah-penting-dan-penyelamatan-
37-spesies-terancam/ Pinaria D. G., Saroinsong F.B., Walangitan
H.D., dan Saroyo. 2014, Studi
Mufarid, H. 1991, Beternak Ayam Hutan. Populasi Ayam Hutan Merah (Gallus
Swadaya. Jakarta. cit. Hadiwirawan E. gallus) Di Kawasan Hutan Desa
2014, Pelestarian Ayam Hutan Melalui Tumbohon Kecamatan Talawaan
Pembentukan Ayam Bekisar Untuk Minahasa Utara. Program Studi Ilmu
Ternak Kesayangan. Pusat Penelitian Kehutanan. Jurusan Budidaya
dan Pengembangan Peternakan. Pertanian. Universitas Sam Ratulangi.
Bogor. Manado.

Muntiha M. 2001, Teknik Pembuatan Rahayu I. 2001, Karakteristik dan Tingkah


Preparat Histopatologi Dari Jaringan Laku Ayam Hutan Merah (Galllus
Hewan Dengan Pewarnaan gallus) di dalam Kurungan. Med.
Hematoksilin Dan Eosin (H&E). Balai Pet. Vol.24. No.2.
Penelitian Veteriner, Jl. R.E
Martadinata 30, BOGOR Rasyaf, M. 1997, Beternak Ayam Pedaging.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Ndaong, N.A. 2013, Efek Pemaparan
Deltamethrin pada Broiler Terhadap Rossi, J.R., Artoni, S.M.B., Oliviera, D., de
Aktivitas Enzim Alanine Amino Cruz, C., Franzo V.S. and Sagula, A.
Transferase, Aspartat Amino 2005, Morpholoy of glandular
transferase, Gambaran Histopatologi stomach (ventriculus glandularis) and
Hepar dan Feed Convertion Ratio’, muscular stomach (ventriculus
Tesis, MSc, Fakultas Kedokteran muscularis) of the partridge
Hewan, Universitas Gajah Mada. Rhynchotus rufescens. Cienc Rural.
35:6. cit. Novelina S., Evalina,
Nesheim, M.C., Austich, R.E. and Card, Satyaningtijas S.A., Agungpriyono
L.E. 1979, Poultry Production. Lea S., Setijanto H dan Sigit K. 2009,
and Febiger, Philadelphia. Studi Morfologi Esofagus Dan
Lambung Burung Walet Linchi
North, M.O. 1978, Commercial Chicken (Collocalia linchi). J. Ked. Hewan
Production Manual. 3rd ed. AVI Vol. 3 No. 1 Maret 2009. Institut
Pub.Co. Inc. Connecticut, Westport cit Pertanian Bogor
Widyantono. 2013, Laporan
Praktikum Ilmu Ternak Unggas

Vol. 2 No. 2
100
Teme et al. 2019

Rossi, J.R., Artoni, S.M.B., Oliviera, D., de Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi
Cruz, C., Franzo V.S. and Sagula, A. Daging. Gajah Mada University Press.
2005, Morpholoy of glandular Yogyakarta.Hal 51.
stomach (ventriculus glandularis) and
muscular stomach (ventriculus Sturkie, PD. and Whittow G.C. 2000,
muscularis) of the partridge Sturkie’s Avian Physiology. Academic
Rhynchotus rufescens. Cienc Rural. Pr., Waltham, US cit. Zainuddin,
35:6 Masyitha, Fitriani, D. dan Panjaitan,
N. 2014, Struktur Histologi
Samuelson D.A. 2007, Textbook of Proventrikulus Ayam Kampung
Veterinary Histology. Missouri (US): (Gallus domesticus), Bebek (Anser
Elsevier Science cit. Zainuddin, Anser domesticus) Dan Merpati
Masyitha, Fitriani, D. dan Panjaitan, (Columba domesticus), Jurnal Ilmiah
N. 2014,Struktur Histologi Peternakan, 2(1) : 5-10 diakses pada
Proventrikulus Ayam Kampung 2014.
(Gallus domesticus), Bebek (Anser http://siakad.umuslim.ac.id/jurnal/inde
Anser domesticus) Dan Merpati x.php/JIP/article/view/199/128
(Columba domesticus), Jurnal Ilmiah
Peternakan, 2(1) : 5-10 diakses pada Tanudimadja, K. 1999, Anatomi dan
2014. Fisiologi ayam. Diktat kuliah Anatomi
Veteriner. Laboratorium Anatomi
Schaible, P. J. 1996. Poultry: Feeds and Jurusan anatomi Fakultas Kedoktern
Nutrition. Scond Printing. The AVI Hewan Institut Pertanian Bogor.
Publishing Company, INC, Wesport Bogor.
Connecticut. Hal 246-249.
Usman dan Ahmad N.R. 2010, Pertumbuhan
Setianto J., Prakoso H., sutriyono. 2015, Ayam Broiler (Melalui Sistem
domestikasi Ayam Hutan Merah; Pencernannya) Yang Diberi Pakan
Studi kasus penangkapan Ayam Hutan Nabati dan Komersial Dengan
Merah oleh masyarakat di Bengkulu Penambahan Dysapro. Institute
Utara, 1(2):207-212 diakses pada Pertanian Bogor. Bogor.
April 2015,
http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/M/
Waluyo, S. P. dan Sugardjito. 1999,
M0102/M010207.pdf
Pengenalan Jenis Ayam Hutan Dan
Pembiakan Bekisar. Makalah
Selvan P.S., Ushakumary S., Ramesh G.
Sarasehan Bekisar. Pkbsi Semarang.
2008. Studies on the histochemistry of
cit. Hadiwirawan E. 2014, Pelestarian
proventriculus and gizzard of post-
Ayam Hutan Melalui Pembentukan
hatch guinea fowl (Numida
Ayam Bekisar Untuk Ternak
meleagridis).International Journal of
Kesayangan. Pusat Penelitian dan
Poultry Science. 7(11):1112-1116.
Pengembangan Peternakan. Bogor.
Sinurat P.A., Iskandar S., Zainuddin D.,
Wood, Gush D.G.M, 1971, The Behaviour
Resnawati H. dan Purba M. 2014,
Of Domestic Fowl. Heinemann
Pemberian Pakan Ayam KUB
Educational Books Ltd. London cit.
Berbasis Bahan Pakan Lokal. Badan
Rahayu, Iman. 2001, Karakteristik dan
Litbang Pertanian. Jakarta.
Tingkah Laku Ayam Hutan Merah
(Galllus gallus) di dalam Kurungan.
Med. Pet. Vol.24. No.2.

Vol. 2 No. 2
101
Teme et al. 2019

Yaman Dan Aman M. 2010, Ayam


Kampung Unggul. Penebar Swadaya.
Jakarta

Yuwanta, T. 2004, Dasar Ternak Unggas.


Kanisius. Yogyakarta.

Zainuddin, Masyitha, Fitriani, D. dan


Panjaitan, N. 2014, Struktur Histologi
Proventrikulus Ayam Kampung (Gallus
domesticus), Bebek (Anser anser
domesticus) Dan Merpati (Columba
domesticus), Jurnal Ilmiah Peternakan,
2(1) : 5-10 diakses pada 2014.

Zhu L, Wang JJ, Shi XD, Hu J, Chen JG.


2013, Histological observation of the
stomach of the yellow-billed grosbeak.
International Journal of Morphology.
31(2):512-515.

Vol. 2 No. 2
102
Teme et al. 2019

Tabel 3. Hasil Pengamatan Mikroskopis Oesofagus Ayam Hutan Merah (Gallus gallus)

Lapisan Ayam Hutan Ayam Burung Serak


Merah Broiler* Jawa
(Gallus gallus) (Tyto alba)**
Tunika Mukosa Epitel Pipih banyak Epitel Pipih Banyak Lapis Epitel silindris
Lapis Sebaris

Kranial dan kaudal Lipatan mukosa Lipatan mukosa pendek Lipatan mukosa
pendek dan lebar dan lebar pendek dan lebar
Medial Lipatan mukosa Lipatan mukosa panjang Lipatan mukosa
panjang dan tipis dan tipis panjang dan tipis
Lamina Propria

Kranial +++ +++ +++


Medial ++ ++ ++
Kaudal + + +

Mukularis Mukosa

Kranial Otot polos tipis Otot polos tipis Tidak ada


Medial dan kaudal Otot polos tebal Otot polos tebal Tidak ada

Tunika Sub Mukosa

Kranial, Medial dan Kaudal Jaringan ikat tebal Jaringan ikat tebal Jaringan ikat tebal

Muskularis Eksterna
Kranial dan Medial Tebal Tebal Tebal
Kaudal Tipis Tebal Tebal

Tunika adventisia

Kranial, Medial dan kaudal Tipis Tipis Tipis

Lumen
Kranial dan kaudal Lebar Lebar Lebar
Medial Sempit Sempit Sempit

Keterangan
: * Mobini, 2014; ** Hidayat, 2014. (+++) Glandula Sangat Banyak;
(++) Glandula Sedikit; (+) Glandula Semakin Sedikit.

Vol. 2 No. 2
103

You might also like