Professional Documents
Culture Documents
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
DILLA HASANAH
NPM : 1610024427015
TEKNIK PERTAMBANGAN
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG
2020
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
Dilla Hasanah
1610024427015
Disetujui:
Pembimbing 1: Pembimbing 2:
i
ANALYSIS OF IMPROVEMENT DELAY TIME WORK TOOLS
TO IMPROVE EFFICIENCY DIGGER (PC-1250) AND
HAULER (HD-465) ACTIVITY IN OVERBURDEN
REMOVAL IN FRONT MINING
PT. ARTAMULIA TATA PRATAMA
Abstract
PT. Artamulia Tata Pratama is a company engaged in coal mining which was
founded on April 8, 1997. At the end of 2019 PT. Artamulia Tata Pratama
became a partner of PT. Kuansing Inti Makmur (PT. KIM) Sinar Mas Group
and as a Mining Contractor to production activities overburden. The purpose
of this study is to analyze the value of the delay time and cycle time,efficiency
and productivity, and compatibility tools lose production and lose the cost of
digging tools and unloading (PC-1250) and transportation equipment (HD
465) before and after after repairing the delay the time. From the research
results, it was found that the delay time on the loading and unloading tool
before repairing was 157 minutes and HD-465 was 194 minutes, and after
repairing the delay time on the loading and unloading tool was 88 minutes and
HD 465 was 74 minutes. While the cycle time on the digging tool before the
repair is 26 seconds and HD-465 is 1,161 seconds and after repairing the cycle
time on the loading and unloading device is 28 seconds and HD 465 is 1,102
seconds. before repairs the delay is 68% with a productivity of 413 bcm / hour
and HD-465 efficiency is 69% with a productivity of 59 bcm / hour, and the
tool compatibility factor is 0.89. And the efficiency of the dug-and-load tool
after repairing the delay is 82% with a productivity of 463 bcm / hour and HD-
465 efficiency is 85% with a productivity of 68 bcm / hour, and the tool
compatibility factor is 0.9.
Abstrak
PT. Artamulia Tata Pratama merupakan perusahaan bergerak dibidang
pertambangan batubara yang didirikan pada 8 April 1997. Pada akhir tahun 2019
PT. Artamulia Tata Pratama menjadi partner PT. Kuansing Inti Makmur (PT.
KIM) Sinar Mas Group dan sebagai Mining Contractor untuk melakukan
aktivitas produksi overburden. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis
nilai delay time dan cycle time, efisiensi dan produktivitas,dan keserasian alat
lose produksi dan lose biaya dari alat gali muat (PC- 1250) dan alat angkut (HD
465) sebelum dan setelah dilakukan perbaikanDari hasil penelitan didapatkan
delay time pada alat gali muat sebelum di lakukan perbaikan adalah sebesar 157
menit dan HD-465 adalah sebesar 194 menit, dan setelah dilakukan perbaikan
delay time pada alat gali muat adalah sebesar 88 menit dan HD 465 adalah
sebesar 74 menit. Sedangkan Cycle time pada alat gali muat sebelum di lakukan
perbaikan adalah sebesar 26 detik dan HD-465 adalah sebesar 1.161 detik dan
setelah dilakukan perbaikan Cycle time pada alat gali muat adalah sebesar 28
detik dan HD 465 adalah sebesar 1.102 detik.Efisiensi alat gali-muat sebelum di
lakukan perbaikan delay adalah sebesar 68% dengan produktivitas sebesar 413
bcm/jam dan efisiensi HD-465 adalah sebesar 69% dengan produktivitas sebesar
59 bcm/jam, dan faktor keserasian alat sebesar 0,89. Dan Efisiensi alat gali-muat
setelah di lakukan perbaikan delay adalah sebesar 82% dengan produktivitas
sebesar 463 bcm/jam dan efisiensi HD-465 adalah sebesar 85% dengan
produktivitas sebesar 68 bcm/jam, dan faktor keserasian alat sebesar 0,9.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
tugas akhir yang berjudul “Analisis Perbaikan Delay time Untuk Meningkatkan
Efisiensi Kerja alat gali muat (PC-1250) dan alat angkut (HD-465) Pada Kegiatan
Pratama”
(STTIND) Padang.
iv
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk lebih
menyempurnakan isi tugas akhir ini. Namun demikian, penulis berharap tugas
akhirini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.
( Dilla Hasanah )
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
v
2.1.5. Alat Gali muat ........................................................................ 17
vi
dilakukan perbaikan ......................................................... 49
perbaikan .......................................................................... 67
perbaikan .......................................................................... 70
vii
BAB VI PENUTUP
6.1.Keimpulan .................................................................................. 79
6.2.Saran .......................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KONSULTASI
LAMPIRAN
JURNAL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.7 Pengupasan Top Soil Menggunakan Alat Zaxis 870 .................... 31
Gambar 5.1 Grafik Perbandingan Delay Time Alat Gali Muat ......................... 64
Gambar 5.3 Grafik Perbandingan Cycle Time Alat Gali Muat Sebelum Dan
Gambar 5.4 Grafik Perbandingan Cycle Time Alat Angkut Sebelum Dan
Gambar 5.5. Perbandingan Efisiensi alat gali muat plan vs actual .................. 69
ix
Gambar 5.6 Perbandingan Efisiensi alat angkut plan vs actual....................... 70
Gambar 5.7 Perbandingan Produktivitas alat gali muat plan vs actual ........... 71
Gambar 5.13 Grafik perbandingan Lose biaya Alat Gali Muat Sebelum Dan
Gambar 5.14 Grafik perbandingan Lose biaya Alat Angkut Sebelum Dan
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Delay time alat gali muat sebelum dilakukan perbaikan.................. 44
Tabel 4.2 Delay time alat gali muat setelah dilakukan perbaikan .................... 45
Tabel 4.5 Total Delay time alat gali muat sebelum dilakukan perbaikan ........ 50
Tabel 4.6 Total Delay time alat gali muat setelah dilakukan perbaikan .......... 51
Tabel 4.7 Total Delay time HD 465 sebelum dilakukan perbaikan ................. 52
Tabel 4.8 Total Delay time HD 465 setelah dilakukan perbaikan ................... 53
Tabel 4.11 Efisiensi alat gali muat sebelum dilakukan perbaikan .................... 56
Tabel 4.12 Efisiensi alat gali muat setelah dilakukan perbaikan ...................... 56
Tabel 4.15 Produktivitas alat gali muat sebelum dilakukan perbaikan ............. 57
Tabel 4.16 Produktivitas alat gali muat setelah dilakukan perbaikan ............... 58
Tabel 4.21 perhitungan Lose biaya alat gali muat sebelum dilakukan
perbaikan .......................................................................................... 61
xi
Tabel 4.22 perhitungan Lose biaya alat gali muat setelah dilakukan
perbaikan .......................................................................................... 61
perbaikan .......................................................................................... 62
Tabel 4.24 perhitungan Lose biaya alat angkut muat setelah dilakukan
perbaikan .......................................................................................... 62
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Time
Lampiran 7. Cycle Time Alat Gali-Muat Setelah Dilakuka Perbaikan Delay Time
Lampiran 8. Cycle Time Alat Angkut Sebelum Dilakukan Perbaikan Delay Time
Lampiran 9. Cycle Time Alat Angkut Setelah Dilakukan Perbaikan Delay Time
Time
Time
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
pertambangan batubara yang didirikan pada 8 April 1997. Pada akhir tahun 2019
PT. Artamulia Tata Pratama menjadi partner PT. Kuansing Inti Makmur (PT.
KIM) Sinar Mas Group dan sebagai Mining Contractor untuk melakukan aktivitas
produksi overburden.
tambang terbuka (Open Pit). Dimana kegiatan penambangan batubara dengan cara
membuka dan menggali lahan yang sangat luas hingga membentuk suatu lubang
konvensional, yaitu kombinasi antara alat muat (excavator) dengan alat angkut
(dump truck) dimana tanah penutup setelah dibongkar kemudian langsung dimuat
Salah satu alat gali muat yang digunakan pada PT. Artamulia Tata Pratama
pengupasan overburden pada PT. Artamulia Tata Pratama adalah sebanyak 3 unit
mencapai target sebesar 425 bcm/jam sementara produktivitas aktual hanya 413
bcm/jam. Dan salah satu alat angkut yang digunakan pada PT. Artamulia Tata
Pratama adalah HD 465, dan jumlah HD 465 yang digunakan untuk pengangkutan
1
2
overburden pada PT. Artamulia Tata Pratama adalah sebanyak 20 unit HD 465.
Pada PT. Artamulia Tata Pratama produktivitas HD 465 tidak mencapai target
Hal ini disebabkan karena besarnya delay time dan rendahnya efisiensi dari alat
tersebut.
Delay time merupakan besar waktu hambatan yang terjadi selama satu
siklus pengangkutan. Pada saat ini waktu delay yang terjadi pada alat gali muat
(PC- 1250) sebesar 157 menit dan alat angkut (HD 465) sebesar 194 menit dalam
satu shift alat tersebut beroperasi di PT. Artamulia Tata Pratama. Waktu delay ini
disebabkan oleh faktor material, faktor manusia, dan faktor lingkungan. Waktu
delay sangat penting pengaruhnya terhadap efisiensi kerja alat karena waktu delay
menjadi variabel dalam perhitungan total waktu kerja yang dapat dilakukan
selama alat tersebut beroperasi. Semakin kecil waktu delay maka akan semakin
bekerja dengan waktu yang tersedia yang dinyatakan dalam persentase (%).
Target efisien kerja dari alat gali muat PC-1250 dan HD 465 di PT. Artamulia
Tata Pratama adalah sebesar 75%, tapi pada kenyataannya efisiensi kerja dari PC-
1250 hanya sebesar 68% dan HD 465 hanya sebesar 69% hal ini disebabkan
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan perbaikan delay dari alat
produktivitas dari alat angkut tersebut dalam kegiatan pemindahan tanah penutup
3
di PT. Artamulia Tata Pratama maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai delay time dan efisiensi alat angkut dan penelitian ini
dengan judul “Analisis perbaikan delay time untuk meningkatkan efisiensi kerja
alat gali muat (PC-1250) dan alat angkut (HD-465) pada kegiatan pemindahan
1.2.Identifikasi Masalah
adalah:
1. Adanya waktu delay alat gali muat (PC- 1250) sebesar 157 menit dan alat
angkut (HD 465) sebesar 194 menit saat beroperasi di PT. Artamulia Tata
Pratama.
dilapangan, selesai sebelum waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk
3. Tidak tercapainya efisiensi alat angkut (HD 465) PT. Artamulia Tata Pratama
dengan target sebesar 75%, sementara efisiensi alat gali muat (PC- 1250) hanya
sebesar 68% dan alat angkut (HD 465) hanya sebesar 69% saat beroperasi di
4. Tidak tercapai produktivitas alat gali muat (PC- 1250) sebesar 425 bcm/jam
sementara produktivitas aktualnya hanya 413 bcm/jam dan alat angkut (HD
5. Belum adanya perhitungan lose produksi dan lose biaya dari alat gali muat
(PC- 1250) dan alat angkut (HD 465) di PT. Artamulia Tata Pratama
1.3.Batasan Masalah
1. Mengkaji besar waktu delay pada alat gali muat (PC- 1250) dan alat angkut
(HD 465) selama kegiatan hauling di PT. Artamulia Tata Pratama dalam 1 shift
2. Satu shift di PT. Artamulia Tata Pratama adalah 9 jam kerja, mulai dari pukul
07.00-16.00 WIB
3. Perhitungan delay time di PT. Artamulia Tata Pratama dilakukan pada 2 fleet
di front barat dan pada Jarak maksimal kegiatan hauling sejauh 2,6 km.
1.4.Rumusan Masalah
1. Berapa besar nilai delay time dan cycle Time alat gali muat (PC- 1250) dan alat
2. Berapa Efisiensi, Produktivitas, dan keserasian alat gali muat (PC- 1250) dan
alat angkut (HD 465) HD 465 sebelum dan setelah dilakukan perbaikan?
3. Berapa lose produksi dan lose biaya dari HD 465 sebelum dan setelah
dilakukan perbaikan?
1.5.Tujuan Penelitian
1. Menganalisis nilai delay time dan cycle time alat gali muat (PC- 1250) dan
1250) dan alat angkut (HD 465) sebelum dan setelah dilakukan perbaikan.
3. Menganalisis lose produksi dan lose biaya dari alat gali muat (PC- 1250) dan
1.6.Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Dapat menjadi bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi PT. Artamulia
produktivitas, lose produksi, lose biaya, dan keserasian alat gali muat (PC-
2. Bagi Penulis
ilmuan teknik pertambangan dan juga mengetahui tentang delay time, cycle
time, efisiensi, produktivitas, lose produksi lose biaya, dan keserasian alat gali
Dapat di jadikan sebagai salah satu masukan pembuatan jurnal dan dapat di
jadikan sebagai referensi dan pedoman bagi mahasiswa yang akan melakukan
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori merupakan acuan dasar atau dasar teori yang dipergunakan
oleh penulis untuk menyusun tugas akhir ini, adapun landasan teori antara lain
sebagai berikut:
Jam kerja adalah waktu kerja yang sesungguhnya yang digunakan pada
operasi penambangan. waktu kerja terdiri dari delay time dan cycle time
1. Delay time
Delay time merupakan besar waktu hambatan yang terjadi selama satu
siklus pengangkutan. Delay time juga dianggap operating cost dan digunakan
seperti waktu alat antri ataupun waktu yang digunakan untuk merapikan dan
waktu hambatan lainnya. Sehingga total waktu delay adalah jumlah seluruh
waktu hambatan yang terjadi selama alat tersebut bekerja (Yanto, 2014).
karena waktu delay menjadi variabel dalam perhitungan total waktu kerja
yang dapat dilakukan selama alat tersebut beroperasi. Semakin kecil waktu
6
7
a. Faktor material
semakin keras material maka waktu yang diperlukan untuk menggali material
juga lama (Yanto, 2014). Dan hal ini bisa menyebabkan terjadinya antian
pada front kerja. Gambar 2.1. dibawah ini merupakan salah satu delay time
yang disebabkan oleh faktor material yaitu pada kegiatan collect material.
b. Faktor manusia
waktu delay bisa terjadi karna kelalaian dari operator tersebut dalam bekerja.
Delay time yang terjadi karena disebabkan oleh faktor ini bisa kita hindari
Gambar 2.2. dibawah ini merupakan salah satu delay time yang disebabkan
c. Faktor lingkungan
lingkungan kerja buruk maka akan terjadi waktu hambatan untuk alat tersebut
beroperasi. Contohnya jika terjadi penyampitan pada satu sisi jalan saja maka
akan terjadi antrian pada alat angkut tersebut. Gambar 2.3 dibawah ini
merupakan salah satu delay time yang disebabkan oleh faktor lingkungan.
2. Cycle time
(Partanto Prodjo Sumarto, 1995). Satu siklus Cycle time adalah waktu yang
kemudian kembali dalam keadaan kosong. Selain itu terdapat waktu– waktu
yang harus diperhitungkan seperti waktu alat antri ataupun waktu yang
putar dengan bucket kosong. Sehingga waktu edar alat gali-muat dapat
Keterangan :
1995):
Keterangan :
Ti : Waktu pengisian(s)
alat karena waktu edar menjadi variabel dalam perhitungan jumlah rate
yang dapat dilakukan dalam satu jam kerja. Semakin kecil waktu edar
11
maka akan semakin besar juga jumlah produktivitas yang akan dihasilkan
bekerja dengan waktu yang tersedia yang dinyatakan dalam persentase (%).
Adanya hambatan yang terjadi selama jam kerja akan mengakibatkan waktu kerja
efektif semakin kecil sehingga efisiensi kerja juga semakin kecil. Efisiensi sangat
akan semakin besar juga jumlah produktivitas yang akan dihasilkan (Partanto
pencapaian target produksi tersebut. Belum tercapainya target produksi yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh sistem kerja alat mekanis yang
belum efisien dan rendahnya kemampuan produksi saat ini, dimana kemampuan
alat mekanis dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi jalan angkut, pola
pemuatan, efisiensi kerja, dan keserasian alat muat dan alat angkut. (Ichsannudi et
al.)
waktu kerja efektif semakin kecil sehingga efisiensi kerja juga semakin kecil.
1995):
12
……………………………………..………. 2.3
Keterangan:
E : Effisiensi (%)
Semakin besar efisiensi maka akan semakin besar juga jumlah produktivitas yang
1. Faktor material
digali dengan peralatan mekanis. salah satu cara penggolongan material tersebut
adalah:
2) Pasir (sand)
4) Konglomerat ( conglomerate)
5) Breksi (breccia)
2. Faktor manusia
operator bisa disebabkan karena tidak disiplinnya atau kelalaian dari operator
tersebut seperti melakukan kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan pada saat
jam kerja.
3. Faktor mesin
dengan baik atau tidak, karna jika mesin bekerja dengan baik maka
4. Faktor metode
Faktor metode ini merupakan metode pemuatan yang digunakan pada alat
a. Top Loading
Kedudukan alat muat lebih tinggi dari bak truk (alat muat berada diatas
tumpukkan material atau berada diatas jenjang). Cara ini hanya dipakai
pada alat muat backhoe. Selain itu operator lebih leluasa untuk melihat
b. Bottom Loading
Metode pemuatan dengan cara ini dilakukan pada saat alat gali muat
berada sejajar dengan alat angkut sehingga waktu edar dari alat akan
lebih besar dari pada metode top loading, operator juga lebih sulit
penglihatan dan swing yang lebih susah posisi alat berada sejajar
pada alat muat power shovel. Gambar 2.5 merupakan gambar dari
a. Single Back Up
b. Double Back Up
5. Faktor lingkungan
cuaca, kondisi front kerja, kondisi area dumping, kondisi jalan angkut dan
lain sebagainya.
2.1.3. Produktivitas
dapat dipindahkan atau dialirkan persatuan waktu (biasanya per jam). Pemindahan
16
material dihitung berdasarkan volume (m3 atau cuyd), sedangkan pada batubara
Produktivitas alat muat dan alat angkut adalah kemampuan produksi alat
muat dan alat angkut. Perhitungan produktivitas alat terdapat 2 macam, yaitu
secara teoritis dan secara actual (nyata). Produksi teoritis alat merupakan hasil
terbaik secara perhitungan yang dapat dicapai suatu hubungan kerja alat selama
Semakin baik tingkat penggunaan alat maka semakin besar produktivitas yang
dihasilkan. (Pfleider,1972)
…………………………………………………….2.4
Keterangan :
……………………………………………………2.5
Keterangan :
Jika MF < 1 maka persentase kerja dari alat gali tidak mencapai 100%,
sedangkan persentase kerja dari alat angkut mencapai 100%, sehingga terdapat
waktu tunggu yang terjadi bagi alat gali menunggu alat angkut. Jika MF > 1,
berarti alat gali-muat bekerja 100% sedangkkan alat angkut tidak bekerja 100%,
sehingga terdapat waktu tunggu alat angkut. Jika MF = 1 berarti alat gali- muat
dan alat angkut bekerja 100% maka tidak akan terjadi waktu tunggu .Match factor
………………. 2.6
menggunakan excavator.
Loading merupakan proses pemuatan material hasil galian oleh alat muat
pada alat angkut (hauling equipment). Pola pemuatan saat penggalian tergantung
pada kondisi lapangan operasi pengupasan serta alat mekanis yang digunakan
dengan asumsi bahwa setiap alat angkut yang datang, mangkuk (bucket) alat gali
muat sudah terisi penuh dan siap ditumpahkan,Setelah alat angkut terisi penuh
segera keluar dan dilanjutkan dengan alat angkut lainnya sehingga tidak terjadi
dimuat dari front penambangan ke disposal area, biasanya alat yang dgunakan
Dump truck merupakan alat angkut yang digunakan pada jarak dekat dan
jauh. Pemilihan dump truck dipengaruhi oleh beberapa factor seperti cara
penumpahannya, ukuran dan lain sebagainya. Syarat yang penting agar dump
truck dapat bekerja secara efektif adalah jalan kerja yang keras dan rata. Dalam
penggunaannya alat angkut (dump truck) harus berimbang dengan alat muat,
karena ada kemungkinan dump truck yang menunggu untuk dimuat. Beberapa
1. Keadaan jalan
2. Lebar jalan
4. Efisiensi kerja
kendaraan angkut kadang berada dibawah kondisi ideal dari waktu yang
tersedia. Hal ini karena adanya hal-hal yang tidak dapat dihindari
penambangan. Pada musim hujan jalan tambang akan berair dan licin,
Penelitian yang relevan adalah suatu penelitian yang sudah pernah dibuat
dan dianggap cukup relevan mempunyai keterkaitan dengan judul dan topic yang
akan diteliti yang berguna untuk terjadinya pengulangan penelitian dengan pokok
Terdahulu
Tabel Lanjutan
Tabel Lanjutan
1. Profil Perusahaan
PT. Artamulia Tata Pratama pada awalnya bergerak dalam bidang Hutan
Tanaman Indutri (HTI) yang berlokasi di Pangkalan Kerinci dari tahun 2000
sampai dengan 2006.Pada tahun 2006 sampai dengan 2009 PT. Artamulia Tata
Pratamadiberi kepercayaan oleh PT. Wahana Alam Lestari (PT. WAL) sebagai
dan menjadi partner PT. Inti Bara Nusa Lima (PT. IBN) di daerah Muara
Sinar Mas Group semakin berkembang saat PT. KIM merencanakan untuk
KP KCP dan mempercayakan kepada PT. Artamulia Tata Pratama sebagai Mining
Contractor untuk melakukan aktivitas produksinya. Pada akhir tahun 2019 PT.
23
Tata Pratama adalah sebesar 52.930 bcm perhari, target perbulan sebesar 910.629
bcm, dan target pertahun sebesar 21.379.480 bcm. Berdasarkan data dari bagian
produksi pada bulan mei produksi yang tercapai hanya sebesar 39.807 perhari,
produksi yang tercapai perbulan hanya sebesar 831.430 bcm dan produksi
PT Golden Energy Mines. Area ini terdiri atas 6 area Izin Usaha Pertambangan
area 2.806 Ha. Perusahaan yang terkait di dalam KP (Kuasa Pertambangan) yaitu :
disederhanakan ke dalam dua blok penambangan yaitu Blok Barat dan Blok
Makmur) beroperasi pada 2 Pit yaitu Pit Barat dan Pit Timur. Metode
penambangan yang digunakan yaitu Open Pit atau Open Cut dengan sistem
24
di Indonesia.
Saat ini PT. Artamulia Tata Pratamamemiliki lebih dari 200 unit alat berat
dengan berbagai tipe dan didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berjumlah ±
Pada saat ini produktivitas alat gali muat dan alat angkut
2. Lokasi Perusahaan
Jambi. Luas daerah konsesi tambang adalah sebesar 352,39 Ha, dengan luas pit
barat sebesar 161,24 Ha, dan pit timur seluas 191,15 Ha.
Peta izin usaha pertambangan (IUP) PT. Artamulia Tata Pratama dapat
3. Kesampaian Daerah
Provinsi Jambi. Secara geografis terletak antara koordinat 101O 42’58” - 101O
25
45’3” BT dan 01º 24’15”- 01º 25’0” LS. Lokasi operasional PT. Artamulia Tata
Pratamadapat ditempuh dari Kota Padang melalui Jalan Lintas Sumatra selama 7
Kuansing Inti Makmur. Lokasi proyek penambangan bisa dicapai dengan sarana
Simpang 4 Rantau Ikil berjarak ±10 km dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.
Lokasi dan kesampaian Daerah Tanjung Belit PT. Artamulia Tata Pratama dapat
4. Geologi Regional
lingkungan daratan yang diendapkan pada kala Oligosen Akhir, sedangkan bagian
atas formasi diendapkan dalam lingkungan laut pada kala Miosen Bawah.
Tebal yang dimiliki oleh Formasi Sinamar mencapai kurang dari 1000 m,
dengan litologi yang tersusun berupa batu pasir konglomerat, batu lempung, batu
pasir kerikilan dan batubara. Peta geologi daerah PT. Artamulia Tata Pratama
5. Litologi
26
Daerah PT. Artamulia Tata Pratama tersusun oleh litologi yang berasal
dari Formasi Sinamar sebagai batuan tertua dan endapan vulkanik sebagai
a. Formasi.Sinamar (TOS)
Artamulia Tata Pratama. Litologinya terdiri dari batu lempung sisipan batu
1) Batu lempung
Batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari mm, terbentuk
dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian
2) Batu pasir
semen.
3) Batu lanau
4) Batu bara
b. Endapan Vulkanik
secara primer.
1) Batuan Breksi
2) Batu Pasir
semen.
3) Batu Lempung
Batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari mm, terbentuk
dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian
Batuan penyusun formasi ini adalah batu pasir lempungan, batupasir tufan,
batu pasir gampingan, batu lempung pasiran, batu lempung tufan, napal,
lampiran 3.
6. Geomorfologi
dengan ketinggian daerah tersebut berada pada kontur 100 meter sampai 170
meter.
iklim tropis dengan kelembaban dan temperatur tinggi, yaitu berkisar antara 23 0 C
29
- 36,50 C. Pada umumnya daerah ini terdiri dari dua musim yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Aktivitas tambang terbuka sangat dipengaruhi oleh cuaca. Curah
hujan yang tinggi pada musim hujan akan mengakibatkan terhentinya proses
penambangan. Data curah hujan PT. Artamulia Tata Pratama dapat dilihat pada
lampiran 5.
a. Penambangan Overburden
cara membuka dan menggali lahan yang sangat luas hingga membentuk suatu
kombinasi antara alat muat (Excavator) dengan alat angkut (Dump truck) dimana
a. Land Clearing
tanah pucuk. Kegiatan Land Clearing dilakukan oleh PT KIM (Kuansing Inti
Top soil atau tanah pucuk merupakan tanah yang mempunyai ketebalan
lebih kurang 0,5 m dan merupakan lapisan tanah yang paling atas yang
humus, akar, dan jasad renik tanah. Jenis tanah pucuk yang terdapat di lokasi
zaxis 870 dan alat angkut Articulated Dump truck volvo A40. Tanah pucuk
c. Pengupasan Overburden
Pratama adalah sebesar 52.930 bcm perhari, target perbulan sebesar 910.629 bcm,
dan target pertahun sebesar 21.379.480 bcm. Berdasarkan data dari bagian
produksi pada bulan mei produksi yang tercapai hanya sebesar 39.807 perhari,
produksi yang tercapai perbulan hanya sebesar 831.430 bcm dan produksi
pertahun yang tercapai hanya sebesar 8.101.799 bcm. Salah satu contoh alat yang
digunalkan untuk pengupasan overburden bisa dilihat pada gambar 2.8 berikut:
32
disertai ripper. Salah satu contoh alat bantu yang digunakan untuk pengupasan
telah digali oleh alat gali-muat ke dalam alat angkut untuk kemudian dibawa dan
dibuang ke disposal area. Alat angkut yang digunakan adalah Dump truck
Komatsu HD 465 yang mampu membawa 70 ton overburden untuk satu kali
ritase dan Volvo Articulated Dump truck yang berkapasitas 40 ton. Gambar 2.10
merupakan gambar alat angkut yang digunakan pada PT. Artamulia Tata Pratama.
dibawah ini.
34
g. Waktu kerja
h. Swell faktor
i. Kapasitas bucket
METODOLOGI PENELITIAN
terhadap efisiensi kerja alat, produktivitas dan lose biaya pada alat gali muat dan
alat angkut.
Hasil dari penelitian yang dilakukan tidak perlu sebagai suatu penemuan
baru, akan tetapi merupakan aplikasi yang baru dari penelitian yang telah ada dan
juga jenis penelitian ini ditentukan pada saat melakukan penelitian di lapangan
atau permasalahan dan kendala salah satu yang ada di lapangan itu yang dijadikan
jenis penelitian dan dipecahkan permasalahan dengan teliti dan juga bisa menjadi
lokasi penelitian terletak di Tanjung Belit kec. Jujuhan Kabupaten Muaro Bungo
Provinsi Jambi
35
36
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Jenis data ini merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek
a. Cycle time
b. Delay time
f. Jarak Angkut
g. Fill Faktor
2. Data sekunder.
Jenis data ini diperoleh dari studi kepustakaan dan arsip perusahaan.
a. Koordinat IUP
d. Plan produktivitas
g. Waktu kerja
h. Swell faktor
i. Kapasitas bucket
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berasal dari;
penggabungan antara teori dengan data-data lapngan dari PT. Artamulia Tata
1. Pengukuran delay time alat gali muat dan alat angkut dengan menggunakan
stopwatch, data yang diambil berupa waktu yang digunakan selain dari melakukan
antrian untuk pengisian bahan bakar, sholat, dan waktu yang disebabkan karna
kelalaian operator.
2. Pengukuran cycle time alat gali muat dan alat angkut menggunakan stopwatch,
cycle time yang diambil pada alat gali muat berupa waktu gali, waktu swing isi,
waktu loading, dan waktu swing kosong. Sementara cycle time yang diambil pada
38
alat angkut berupa waktu manuver 1, waktu loading, hauling isi, maneuver 2,
1. Mengetahui nilai delay time dan cycle time alat gali muat (PC- 1250) dan alat
Data yang didapat dilapangan berupa delay time akan diolah menggunakan
diperoleh dilapangan selama alat tersebut beroperasi. Dan untuk cycle time alat
gali muat menggunakan persamaan 2.1 pada bab 2 sedangkan untuk alat angkut
Untuk mengetahui efisiensi alat peneliti harus mengetahui waktu kerja alat
dan waktu kerja efektif alat tersebut dimana kedua waktu tersebut telah
diperoleh dari pengolahan data delay time dan cycle time selanjutnya kita bisa
persamaan 2.4 dan alat angkut menggunakan persamaan 2.5, dan untuk
3. Mengetahui lose produksi dan lose biaya dari alat gali muat (PC- 1250) dan
dari perusahaan dengan produksi aktual yang ada dilapangan. Dan untuk
mengetahui lose biaya dari alat juga menggunakan microsoft excel dengan
Setelah melalui tahap dalam pengumpulan data dan pengolahan data maka
dilakukan analisa data dari pengelohan data yang didapat. Pada analisis data ini
dapat menentukan hasil akhir dari penelitian yang dlakukan, adalah berapa cycle
time, delay time, efisiensi produktivitas,keserasian alat galimuat dan alat angkut,
Studi literatur
A
40
Judul
Perbaikan delay time untuk meningkatkan efisiensi kerja alat gali muat
Identifikasi Masalah :
1. Adanya waktu delay alat gali muat (PC- 1250) sebesar 157
menit dan alat angkut (HD 465) sebesar 194 menit saat
beroperasi di PT. Artamulia Tata Pratama.
2. Tidak tercapainya efisiensi alat angkut (HD 465) PT.
Artamulia Tata Pratama dengan target sebesar 75%,
sementara efisiensi alat gali muat (PC- 1250) hanya sebesar
68% dan alat angkut (HD 465) hanya sebesar 69% saat
beroperasi di PT. Artamulia Tata Pratama.
3. Tidak tercapai produktivitas alat gali muat (PC- 1250)
sebesar 425 bcm/jam sementara produktivitas aktualnya
hanya 413 bcm/jam dan alat angkut (HD 465) PT. Artamulia
Tata Pratama yaitu sebesar 65 bcm/jam sementara
produktivitas aktualnya hanya 58 bcm/jam
4. Belum adanya perhitungan lose produksi dan lose biaya dari
alat gali muat (PC- 1250) dan alat angkut (HD 465) di PT.
Artamulia Tata Pratama
A
41
Tujuan:
1. Menganalisis nilai delay time dan cycle time alat gali muat
(excavator) dan alat angkut (HD 465) sebelum dan setelah
dilakukan perbaikan
2. Menganalisis efisiensi dan produktivitas,dan keserasian alat gali
muat (excavator) dan alat angkut (HD 465) sebelum dan setelah
dilakukan perbaikan.
3. Menganalisis lose produksi dan lose biaya dari alat gali muat
(excavator) dan alat angkut (HD 465) sebelum dan setelah
dilakukan perbaikan.
Pengumpulan Data:
1. Data primer
a. Cycle time
b. Delay time
c. Cycle time
d. banyak pengisian bucket,
e. berat muatan alat angkut satu siklus
f. lebar Front kerja
g. Jarak Angkut
h. Fill Faktor
2. Data sekunder
a. plan cycle time
b. Plan efektivitas kerja
c. Plan produktivitas
d. Data penggunaan bahan bakar alat
e. waktu kerja
f. swell faktor
g. kapasitas bucket
A
42
Pengolahan Data
1. Delay Time dan cycle time
Dihitung dengan menjumlahkan seluruh waktu delay yang terjadi
dan cycle time menggunakan pers 2.1 dan 2.2
2. Rumus efisiensi, produktivitas, dan keserasian alat gali muat dan
alat angkut
Menggunakan pers 2.3 sampai persamaan 2.6
3. lose produksi dan lose biaya dihitung menggunaka Microsoft excel
Analisa Data
Hasil
Artamulia Tata Pratama berupa data delay time, cycle time, banyak pengisian
Bucket, berat muatan alat angkut satu siklus, lebar front kerja, jarak angkut, fill
faktor, koordinat IUP, Peta situasi tambang, plan efisiensi kerja, plan
produktivitas, data gaji operator perjam dan kosumsi bahan bakar perjam, waktu
kerja, swell faktor, kapasitas bucket dan harga bahan bakar alat.
Delay time pada alat gali muat diambil selama alat tersebut beroperasi selama 1
shift pekerjaan, delay time berupa seluruh kegiatan yang dilakukan selain dari
faktor penyebabnya. delay time pada alat gali muat dibagi menjadi 2 yaitu
untuk menghitung besar waktu delay yang terjadi kemudian delay yang
delay time yang terdapat pada alat gali-muat adalah faktor manusia sebesar
6.746 detik, faktor lingkungan sebesar 908 detik, dan material sebesar
43
44
Tabel 4.1 Delay time alat gali muat sebelum dilakukan perbaikan
Faktor Penyebab Delay (s)
general 720,727
Lingkungan
perbaikan front 187,61
spotting 2807,697
Fuel 432,6065
Toilet 376,8595
makan 233,8175
Manusia kelalaian operator 1350
sholat 572,89
gangguan 717,836
minum 107,97
Snack 146,217
Material collect material 1776,8695
menghitung besar waktu delay yang terjadi kemudian delay yang didapat
time yang terdapat pada alat gali-muat adalah faktor manusia sebesar 4.691
detik, faktor lingkungan sebesar 9402 detik, dan material sebesar 1.63
Tabel 4.2 Delay time alat gali muat setelah dilakukan perbaikan
Faktor Penyebab Delay
Lingkungan general 401,783
spotting 2641,498
Toilet 268,3615
Makan
kelalaian
600
operator
Sholat 572,89
Manusia
gangguan 354,383
Minum 107,97
Snack 146,217
Material collect material 163,471
Delay time pada alat angkut diambil selama alat tersebut beroperasi selama 1
shift pekerjaan, delay time pada alat angkut dibagi menjadi 2 yaitu
Delay time yang terdapat pada alat angkut adalah antrian di front
time yang terdapat pada alat angkut adalah faktor manusia sebesar
Delay time yang terdapat pada alat angkut adalah antrian di front
untuk pengisian bahan bakar, sholat, dan waktu yang disebabkan karna
terjadinya delay time. Faktor penyebab delay time yang terdapat pada alat
angkut adalah faktor manusia sebesar 1.644 detik, dan faktor lingkungn
Cycle time pada alat gali muat diambil selama alat tersebut beroperasi selama 1
shift pekerjaan, cycle time pada alat gali muat dibagi menjadi 2 yaitu
Rata-rata cycle time dari alat gali muat sebelum dilakukan perbaikan
adalah waktu maenggali material sebesar 9 detik, waktu, putar dengan bucket
bucket kosong 5 detik untuk. perhitungan seluruh cycle time bisa dilihat pada
lampiran 6.
Rata-rata cycle time dari alat gali muat setelah dilakukan perbaikan
adalah waktu maenggali material sebesar 11 detik, waktu, putar dengan bucket
bucket kosong 6 detik untuk. perhitungan seluruh cycle time bisa dilihat pada
lampiran 7.
Cycle Time pada alat angkut diambil selama alat tersebut beroperasi selama 1
shift pekerjaan, Cycle Time pada alat angkut dibagi menjadi 2 yaitu
Rata-rata cycle time dari alat angkut sebelum dilakukan perbaikan adalah
waktu pengisian sebesar 139 detik, waktu angkut material sebesar 470
detik, waktu kembali kosong sebesar 464 detik, dan waktu manuver loading
sebesar 27 detik. perhitungan seluruh cycle time bisa dilihat pada lampiran 8.
adalah waktu pengisian sebesar 142 detik, waktu angkut material sebesar 447
detik, waktu kembali kosong sebesar 421 detik, dan waktu manuver loading
sebesar 28 detik. perhitungan seluruh cycle time bisa dilihat pada lampiran 9.
Untuk data jam kerja efektif diperoleh dari total seluruh cycle time pada alat
tersebut, jam kerja efektif ini berguna untuk kita mencari efisiensi kerja alat
tersebut.
49
Jam kerja efektif alat gali muat sebelum dilakukan perbaikan delay
time adalah sebesar 18.869,19 detik dan jam kerja efektif setelah dilakukan
Jam kerja efektif alat angkut sebelum dilakukan perbaikan delay time
adalah sebesar 25.535,4 detik dan jam kerja efektif setelah dilakukan
4.2.1. Delay time dan cycle time sebelum dan setelah dilakukan perbaikan
penyebabnya maka diperoleh total delay time yang terjadi pada alat
tersebut. Berikut tabel total delay time alat gali muat sebelum dilakukan
perbaikan.
50
Tabel 4.5. Total Delay time alat gali muat sebelum dilakukan perbaikan
Faktor Penyebab Delay (s)
general 720,727
Lingkungan
perbaikan front 187,61
spotting 2807,697
Fuel 432,6065
Toilet 376,8595
makan 233,8175
Manusia kelalaian operator 1350
sholat 572,89
gangguan 717,836
minum 107,97
Snack 146,217
Material collect material 1776,8695
Total (s) 9.431
Total (m) 157
Delay time sebelum dilakukan perbaikan adalah sebesar 157
terdapat pada faktor manusian yaitu sebesar 6.746 hal ini disebabkan
loading dan gangguang dari adanya warga setempat yang mencari material
di area front kerja alat tersebut. Dokumentasi penyebab delay time bisa
penyebabnya maka diperoleh total delay time yang terjadi pada alat
tersebut. Berikut tabel total delay time alat gali muat sebelum dilakukan
perbaikan.
51
Tabel 4.6. Total Delay time alat gali muat setelah dilakukan perbaikan
Faktor Penyebab Delay
Lingkungan general 401,783
spotting 2641,498
Toilet 268,3615
Makan
kelalaian
600
operator
Sholat 572,89
Manusia
gangguan 354,383
Minum 107,97
Snack 146,217
Material collect material 163,471
Total (s) 5.257
Total (m) 88
atau 1 jam 18 menit. Perbaikan waktu delay terjadi pada seluruh waktu
terbanyak terjadi pada faktor material, hal ini terjadi karena material
tersebut di ripping terlebih dahulu sehingga alat gali muat tidak perlu
penyebabnya maka diperoleh total delay time yang terjadi pada alat
terdapat pada faktor manusian yaitu sebesar 6.446 hal ini disebabkan
pada jalan angkut. Dokumentasi penyebab delay time bisa dilihat pada
lampiran 18.
penyebabnya maka diperoleh total delay time yang terjadi pada alat
atau 1 jam 14 menit. Perbaikan waktu delay terjadi pada seluruh waktu
delay yang ada sebelum dilakukan perbaikan dan pengurangan delay hal
ini terjadi karena perbaikan pada area yang terjadi penyempitan, sehinnga
antrian pada front loading juga mengalami pengurangan, dan juga terjadi
Jumlah cycle time Alat Gali Muat bisa dilihat pada tabel 4.9 berikut
54
Cycle time alat gali muat sebelum dilakukan perbaikan adalah sebesar 28
detik dengan jumlah rata-rata bucket sebanyak 5 bucket, dan jumlah ritasi
alat tersebut sebanyak 715 ritasi dan setelah dilakukan perbaikan cycle
time alat gali muat adalah sebesar 28 detik dengan jumlah rata-rata
bucket sebanyak 5 bucket, dan jumlah ritasi alat tersebut sebanyak 835
ritasi.
Jumlah cycle time Alat Gali Muat bisa dilihat pada tabel 4.10 berikut
1.161 detik dengan jumlah alat angkut angkut 15 HD 465, rata-rata ritasi
per HD 465 sebanyak 24 ritasi dengan rata-rata grade jalan 2,2%, dengan
jarak angkut 2.400 meter dengan kecepatan hauling isi sebesar 21 km/jam
dengan jumlah ritasi sebanyak 22 ritasi dengan rata-rata grade jalan 2,5%,
dengan jarak angkut 2.500 meter dengan kecepatan hauling isi sebesar 21
tersebut.
Berikut tabel efisiensi alat gali muat sebelum dilakukan perbaikan seperti
Waktu kerja efektif diperoleh dari mentotalkan seluruh cycle time dari
Berikut tabel efisiensi alat gali muat sebelum dilakukan perbaikan seperti
Waktu kerja efektif diperoleh dari mentotalkan seluruh cycle time dari
b. Efisiensi angkut
Waktu kerja efektif diperoleh dari mentotalkan seluruh cycle time dari
4.2.3. Lose Produksi dan lose Biaya Sebelum dan Setelah dilakukan
perbaikan
Lq = - 12 BCM/Jam
Lq = 38 BCM/Jam
38 bcm/jam.
Lq = 52 BCM/Jam – 65 BCM/Jam
Lq = - 13 BCM/Jam
Lq = 68 BCM/Jam – 65 BCM/Jam
Lq = 3 BCM/Jam
61
Tabel 4.21 perhitungan Lose biaya alat gali muat sebelum dilakukan
perbaikan
Total
Delay biaya yang
harga / liter kosumsi
(jam) dikeluarkan
fuel
= Rp. 7.950.000
Tabel 4.22 perhitungan Lose biaya alat gali muat setelah dilakukan perbaikan
Total
Delay biaya yang
harga / liter kosumsi
(jam) dikeluarkan
fuel
= Rp. 4.452.000
= Rp. 24.000.000
Tabel 4.24 perhitungan Lose biaya alat angkut sebelum dilakukan perbaikan
Total
Delay biaya yang
harga / liter kosumsi
(jam) dikeluarkan
fuel
= Rp. 9.000.000
BAB V
ANALISA DATA
5.1. Delay time dan cycle time sebelum dan setelah dilakukan perbaikan
Delay time sebelum dan setelah dilakukan perbaikan terdiri dari delay time
faktor penyebab delay terbanyak adalah manusia yaitu sebesar 6.746 detik
atau 112 menit dan faktor penyebab delay terkecil adalah lingkungan yaitu
sebesar 908 detik atau 15 menit Berikut diagram Delay time sebelum
diperbaikan.
faktor penyebab delay terbanyak adalah manusia yaitu sebesar 4.691 detik
atau 78 menit dan faktor penyebab delay terkecil adalah material yaitu
sebesar 163 detik atau 2 menit 43 detik. Berikut diagram Delay time
sebelum diperbaikan
63
64
terjadi pengurangan sebesar 2.055 detik hal ini disebabkan karena terjadi
peningkatan kedisiplinan.
65
6.446 detik atau 107 menit dan untuk faktor manusia adalah sebesar 5.186
detik atau 46 menit dan untuk faktor manusia adalah sebesar 1.644 detik
atau 27 menit.
yaitu terjadi pengurangan sebesar 3.669 detik atau 61 menit hal ini terjadi
7.000 6.446
6.000
5.000
4.000 Lingkungan
2.777
3.000 Manusia
2.000
1.000
-
Sebelum Setelah
dilakukan perbaikan
dengan jumlah bucket rata-rata 5 bucket dan ritasi sebanyak 775 ritasi.
dengan jumlah bucket rata-rata 5 bucket dan ritasi sebanyak 800 ritasi.
10 9
8 7 7
6
6 5 5
4 Sebelum
4 Setelah
2
0
Waktu swing isi Waktu Swing
gali Tumpah Kosong
Gambar. 5.3 Grafik perbandingan cycle time alat gali muat sebelum dan
setelah perbaikan delay time
detik dengan jumlah ritasi sebanyak 24 ritasi dengan rata-rata grade jalan
2,2%, dengan jarak angkut 2.523 meter dengan kecepatan hauling isi
dengan jumlah ritasi sebanyak 22 ritasi dengan rata-rata grade jalan 2,5%,
dengan jarak angkut 2.545,5 meter dengan kecepatan hauling isi sebesar 21
Gambar. 5.4 Grafik Perbandingan cycle time alat angkut sebelum dan setelah
5.2. Efisiensi, Produktivitas dan faktor keserasian alat sebelum dan setelah
dilakukan perbaikan
plant efisiensi sebesar 75%, artinya efisiensi aktual tidak mencapai target
yang ditetapkan.
ditetapkan.
69
dilakukan perbaikan
90% 82%
75%
80% 68%
70%
60% Sebelum
50%
Plant
40%
30% Setelah
20%
10%
0%
Sebelum Plant Setelah
plant efisiensi sebesar 75%, artinya efisiensi aktual tidak mencapai target
yang ditetapkan.
plant efisiensi sebesar 75%, artinya efisiensi aktual melebihi target yang
ditetapkan.
dilakukan perbaikan
70
85%
90%
75%
80% 69%
70%
60% Sebelum
50%
Plan
40%
Setelah
30%
20%
10%
0%
Sebelum Plan Setelah
dilakukan perbaikan
71
463
470
460
450
440 425 Aktual (bcm/jam)
430
413
420 plan (bcm/jam)
410
lose (bcm/jam)
400
390
380
Aktual plan lose
(bcm/jam) (bcm/jam) (bcm/jam)
dilakukan perbaikan
72
65 68
70
60 52
50
40 Sebelum (Bcm/Jam)
30 Plan (Bcm/Jam)
20 Setelah (Bcm/Jam)
10
0
Sebelum Plan Setelah
(Bcm/Jam) (Bcm/Jam) (Bcm/Jam)
artinya persentase kerja dari alat gali tidak mencapai 100%, sedangkan
persentase kerja dari alat angkut mencapai 100%, sehingga terdapat waktu
artinya persentase kerja dari alat gali tidak mencapai 100%, sedangkan
persentase kerja dari alat angkut mencapai 100%, sehingga terdapat waktu
5.3. Lose Produksi dan lose Biaya Alat angkut Sebelum dan Setelah
dilakukan perbaikan
bcm/jam.
perbaikan.
Delay time
74
perbaikan.
463
500 425
400
0
Aktual plan lose
(bcm/jam) (bcm/jam) (bcm/jam)
Delay time
adalah 58 bcm/jam.
75
perbaikan.
65
70
60 52
50
40 Sebelum (Bcm/Jam)
30 Plan (Bcm/Jam)
20 13 Setelah (Bcm/Jam)
10
0
Sebelum Plan Setelah
(Bcm/Jam) (Bcm/Jam) (Bcm/Jam)
30 Plan (Bcm/Jam)
20 Setelah (Bcm/Jam)
10 3
0
Sebelum Plan Setelah
(Bcm/Jam) (Bcm/Jam) (Bcm/Jam)
Berdasarkan total waktu delay yang terjadi pada alat gali muat
dapat disimpulkan bahwa lose biaya yang terjadi adalah sebesar Rp.
Berdasarkan total waktu delay yang terjadi pada alat gali muat
dapat disimpulkan bahwa lose biaya yang terjadi adalah sebesar Rp.
Grafik perbandingan lose biaya pada alat gali muat seperti gambar 5.13
berikut
Rp7.950.000
Rp8.000.000
Rp7.000.000
Rp6.000.000
Rp4.452.000
Rp5.000.000 Sebelum
Rp4.000.000
Setelah
Rp3.000.000
Rp2.000.000
Rp1.000.000
Rp-
Sebelum Setelah
Gambar 5.13 Grafik Perbandingan lose biaya alat gali muat sebelum dan setelah
Berdasarkan total waktu delay yang terjadi pada alat gali muat dapat
Berdasarkan total waktu delay yang terjadi pada alat gali muat
dapat disimpulkan bahwa lose biaya yang terjadi adalah sebesar Rp.
Grafik perbandingan lose biaya pada alat angkut seperti gambar 5.14
berikut
Rp24.000.000
Rp25.000.000
Rp20.000.000
Rp15.000.000 Sebelum
Rp9.000.000 Setelah
Rp10.000.000
Rp5.000.000
Rp-
Sebelum Setelah
Gambar 5.14 Grafik Perbandingan lose biaya alat angkut sebelum dan setelah
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan dan analisa data yang telah dilakukan dapat diambil
1. Delay time pada alat gali muat sebelum di lakukan perbaikan adalah sebesar
157 menit dan HD-465 adalah sebesar 194 menit, dan setelah dilakukan
perbaikan delay time pada alat gali muat adalah sebesar 88 menit dan HD 465
adalah sebesar 74 menit. Sedangkan Cycle time pada alat gali muat sebelum
1.161 detik dan setelah dilakukan perbaikan Cycle time pada alat gali muat
68% dengan produktivitas sebesar 413 bcm/jam dan efisiensi HD-465 adalah
alat sebesar 0,89. Dan Efisiensi alat gali-muat setelah di lakukan perbaikan
delay adalah sebesar 82% dengan produktivitas sebesar 463 bcm/jam dan
bcm/jam dan lose HD-465 adalah sebesar 13 bcm/jam. Dan lose biaya alat
79
80
dan lose biaya HD-465 adalah sebesar Rp. 24.000.000, dan lose biaya alat
6.2. Saran
Dari hasil pengolahan dan analisa data yang telah dilakukan dapat diajukan
1. Untuk waktu cycle kondisi alat gali, kecepatan hauler lebih diperhatikan
pengawas lagi.
3. Untuk front loading dan jalan hauling lebih diperhatikan lagi oleh pengawas.
4. Sebaiknya pengawas lebih memperhatikan waktu selesai atau stop dari alat,
dan lebih ditingkatkan lagi disiplin kerja terhadap operator agar tidak terjadi
HD-465.
DAFTAR PUSTAKA
Anisari Rezky. Produktivitas Alat Muat Dan Angkut Pada Pengupasan Lapisan
Ichsannudin. Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat Dan Alat Angkut
141.
Ilahi. Riki Rizki. dkk, Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali-Muat (Excavator)
Dan Alat Angkut (Dump Truck) Pada Pengupasan Tanah Penutup Bulan
September 2013 Di PIT 3 Banko Barat PT. Bukit Asam (Persero) TBK
Pohan, Ahmad Fauzi.dkk, Efisiensi Alat Muat Dan Alat Angkut Untuk
Riau. Jurnal Sains dan Teknologi Vol 17 no 1,Juni 2017, page 1-5
Riko Ervil, dkk. 2016. Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi,
NPM : 1610024417015
Dosen Pembimbing 1
NPM : 1610024417015
Dosen Pembimbing 1
NPM : 1610024417015
Dosen Pembimbing 1
NPM : 1610024417015
Dosen Pembimbing 1
NPM : 1610024417015
Dosen Pembimbing 2
NPM : 1610024417015
Dosen Pembimbing 2
Tahun
Bulan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Mm Mm Mm Mm Mm Mm Mm
Januari 395,98 476,00 298,49 225,29 266,16 86.8 281
Februari 106,08 175.45 268 201,52 161,00 219.1 574
Maret 105,5 433.5 352.8 440,05 421,57 132.5 366
April 389,80 251 317.5 178,66 211,01 229 340
Mei 322,00 190.5 138.5 207,32 266,20 253.7 78
Juni 221,50 143 53.5 149,79 189,80 54.5 142
Juli 57,50 128 37.1 78,72 56,90 141 158
Agustus 24,50 106,07 100.5 94,65 67,00 27.3 38
September 182,00 222,50 71 149,81 85,40 136.3 195
Oktober 327,00 118,00 186.5 246,52 440,20 380 207
November 422,00 390,00 477.5 168,00 377,00 398.1 287
Desember 478,00 336,00 615.5 395,02 458,40 477,25 535
LAMPIRAN 6
CYCLE ALAT GALI-MUAT SEBELUM PERBAIKAN WAKTU DELAY
Loader : ATP-03
Lokasi : Central Barat
Cuaca : Cerah
Material : Blue Clay
Operator : S. TAMPUBOLON
RESUME
Waktu Swing
No Date Swing Isi Dumping Total jlh bucket FF (%) SF EFF (%) Unit
gali Kosong
1 20 mei 2020 9 6 4 5 24 5 82% 1,25 63% ATP-03
2 21 mei 2020 8 8 5 6 28 5 81% 1,25 73% ATP-09
Rata-Rata 9 7 4 5 25,6 5 82% 1,25 68%
LAMPIRAN 7
CYCLE ALAT GALI-MUAT SETELAH PERBAIKAN WAKTU DELAY
Loader : ATP-03
Lokasi : Central Barat
Cuaca : Cerah
Material : Blue Clay
Operator S. TAMPUBOLON
RESUME
Swing
No Date Waktu gali Swing Isi Dumping Total jlh bucket FF (%) SF EFF (%) Unit
Kosong
1 08 juni 2020 12 6 5 5 28 5 82% 1,25 82% ATP-03
2 09 juni 2020 9 8 5 6 28 5 81% 1,25 82% ATP-09
Rata-Rata 11 7 5 6 28 5 82% 1,25 82%
LAMPIRAN 8
CYCLE ALAT ANGKUT SEBELUM PERBAIKAN WAKTU DELAY
Date Jumlah Manuver Loading Hauling Manuver Dumping Returning Time Jumlah
No Operator Payload Keterangan
ritase 1 (s) Time (s) Time (s) 2 (s) (s) (s) Bucket
1 5 mei 2020 24 SOLIKIN 511 2.965 10.156 362 926 10.367 116 1.360 BLUE CLAY
2 6 mei 2020 24 M. HENDRIK 597 3.080 9.766 494 849 9.651 121 1.383 BLUE CLAY
3 7 mei 2020 23 DEPI SAPUTRA 511 2965 10156 362 926 10367 116 1.360 BLUE CLAY
4 8 mei 2020 24 MHD. DIO 511 2965 10156 362 926 10170 116 1.360 BLUE CLAY
5 9 mei 2020 24 EDI SAPUTRA 511 2965 10702 362 926 10233 116 1.360 BLUE CLAY
6 10 mei 2020 24 IRFAN HERLAMBANG 517 2965 10268 729 934 10550 116 1.359 BLUE CLAY
7 11 mei 2020 22 ALDO 511 2965 10241 362 926 10764 116 1.351 BLUE CLAY
8 12 mei 2020 26 PITRI YANDI 1085 3168 13320 680 696 10398 130 2.016 BLUE CLAY
9 13 mei 2020 25 JONI HUTABARAT 874 3863 8238 485 884 7345 122 1.164 BLUE CLAY
10 14 mei 2020 24 DONI 511 2965 10156 362 926 10170 116 1.360 BLUE CLAY
11 15 mei 2020 24 DAVID SIHITE 579 2995 10226 362 926 10368 116 1.333 BLUE CLAY
12 16 mei 2020 24 SAHLAN 579 2965 11159 362 926 11220 116 1.331 BLUE CLAY
13 17 mei 2020 24 OFRIANTO 511 3024 10156 362 926 10622 120 1.327 BLUE CLAY
14 18 mei 2020 24 TONI 511 2994 10079 362 926 10438 118 1.324 BLUE CLAY
15 19 mei 2020 24 PANJAITAN 511 3055 10230 362 1120 10517 119 1.327 BLUE CLAY
TOTAL 360 8.830 45.899 155.009 6.370 13.743 153.180 1.774 20.715
Rata-rata 24 589 3.060 10.334 425 916 10.212 118 1.381
Rata-rata/ siklus 25 127 431 18 38 426 5 58
LAMPIRAN 9
CYCLE TIME ALAT ANGKUT SEBELUM PERBAIKAN WAKTU DELAY
Nama : Dilla Hasanah
Date : 22 mei 2020
Shift :I
Unit : Komatsu
Unit code : AR-48
Operator : Solikin
Date Jumlah ritase Spotting Loading Hauling Manuver Dumping Returning Time Jumlah
No Operator Payload Digger Keterangan
Time (s) Time (s) Time (s) (s) (s) (s) Bucket
1 22 mei 2020 22 SOLIKIN 638 3.059 9.856 521 900 9.313 73 1.226 ATP-03 BLUECLAY
2 23 mei 2020 22 M. HENDRIK 570 3.125 9.854 521 900 9.276 80 1.270 ATP-03 BLUECLAY
3 26 mei 2020 22 DEPI SAPUTRA 646 3.374 9.618 521 900 9.252 83 1.228 ATP-03 BLUECLAY
4 27 mei 2020 22 MHD. DIO 743 3.059 9.856 521 900 9.313 80 1.261 ATP-03 BLUECLAY
5 28 mei 2020 22 EDI SAPUTRA 596 3.170 9.849 521 900 9.313 77 1.252 ATP-03 BLUECLAY
6 29 mei 2020 22 IRFAN HERLAMBANG 634 3.059 9.856 535 900 9.313 77 1.226 ATP-03 BLUECLAY
7 30 mei 2020 22 ALDO 578 3.124 9.856 521 900 9.313 82 1.229 ATP-03 BLUECLAY
8 31 mei 2020 22 PITRI YANDI 605 3.185 9.856 513 783 9.313 83 1.252 ATP-09 BLUECLAY
9 1 Juni 2020 22 JONI HUTABARAT 609 3.059 9.856 524 828 8.946 82 1.258 ATP-09 BLUECLAY
10 2 Juni 2020 22 DONI 618 3.154 9.856 521 819 9.313 79 1.239 ATP-09 BLUECLAY
11 3 Juni 2020 22 DAVID SIHITE 638 3.083 9.856 521 826 9.142 86 1.265 ATP-09 BLUECLAY
12 4 Juni 2020 22 SAHLAN 606 3.104 9.856 521 900 9.313 77 1.243 ATP-09 BLUECLAY
13 5 Juni 2020 22 OFRIANTO 601 3.059 9.856 521 900 9.313 79 1.249 ATP-09 BLUECLAY
14 6 Juni 2020 22 TONI 573 3.059 9.856 521 900 9.313 82 1.266 ATP-09 BLUECLAY
15 7 Juni 2020 22 PANJAITAN 595 3.059 9.856 521 900 9.313 84 1.246 ATP-09 BLUECLAY
TOTAL 330 9.250 46.732 147.593 7.824 13.156 139.059 1.204 18.710
RATA-RATA 617 3.115 9.840 522 877 9.271 80 1.247
22
Rata-rata/ siklus 28 142 447 24 40 421 4 57
LAMPIRAN 10
Jumlah bucket :5
Jumlah bucket :5
60,0
-39,4%
Productivity 40,0
Hauler 51,9 bcm/jam
119,3 ton/jam -49,3%
20,0
Sec Minutes Hours
Total Effective 25.535,4 425,6 7,1 69%
Total Delay 11.632,6 193,9 3,2 31% 0,0
37.168,0 619,5 10,3 100% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Front P1 P2
1 3 6 24
Point Plan Actual Diff Front 2 4 5 P1 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 P2
Elevasi (mdpl) 98,0 97,0 93,0 87,0 83,0 80,0 77,0 75,0 77,0 80,0 83,0 85,0 87,0 90,0 92,0 94,0 96,0 98,0 100,0 101,0 102,0 103,0 104,0 107,0
Ditance (m) 2.523 0,0 47,4 17,2 15,2 8,1 36,2 58,7 41,3 66,0 48,4 27,8 28,1 41,4 48,8 87,2 54,9 60,5 64,5 55,0 35,5 155,7 61,9 111,3 181,0
0,0 47,4 64,6 79,8 88,0 124,1 182,8 224,1 290,1 338,5 366,4 394,5 435,9 484,8 572,0 626,8 687,4 751,9 806,8 842,3 998,0 1.060,0 1.171,3 1.352,3 1
Grade (%) -2,1% -23,2% -39,4% -49,3% -8,3% -5,1% -4,8% 3,0% 6,2% 10,8% 7,1% 4,8% 6,1% 2,3% 3,6% 3,3% 3,1% 3,6% 2,8% 0,6% 1,6% 0,9% 1,7%
Grade (%)/Cekpoint -2,4% 2,2%
Cycle time
80,0 3,0%
2,8%
Payload 1.247 57 ton/rit 2,0% 2,2%
Volume 24,7 bcm/rit
1,0%
Bucket 80 4 bucket/rit 0,6%
60,0
-1,0%
-1,7%
-2,0%
40,0
Productivity
-4,0% -4,2%
Hauler 68 bcm/jam
156,7 ton/jam
20,0
1 3 4 18
Point Plan Actual Diff Front 2 P1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 P2 19 20 21 22 23 24
Elevasi (mdpl) 73,0 71,0 77,0 79,0 78,0 75,0 78,0 84,0 85,0 91,0 92,0 98,0 101,0 100,0 102,0 103,0 104,0 108,0 106,0 102,0 105,0 111,0 114,0 117,0
Ditance (m) 2.545,5 119,9 79,5 29,9 49,6 75,3 58,3 67,7 20,3 99,1 100,8 145,7 108,9 95,3 66,1 51,3 162,9 183,5 47,5 57,7 53,0 83,7 32,6 34,4
0,0 119,9 199,4 229,3 278,9 354,2 412,5 480,2 500,5 599,6 700,4 846,0 954,9 1.050,2 1.116,3 1.167,6 1.330,5 1.514,0 1.561,5 1.619,1 1.672,2 1.755,8 1.788,4 1.822,8 2.0
Grade (%) -1,7% 7,5% 6,7% -2,0% -4,0% 5,1% 8,9% 4,9% 6,1% 1,0% 4,1% 2,8% -1,0% 3,0% 2,0% 0,6% 2,2% -4,2% -6,9% 5,7% 7,2% 9,2% 8,7%
Grade (%)/Cekpoint -1,7% 2,3%
Cycle time 1.100,0
Cycle Time Total Setelah Dilakukan Cycle Time Setelah dilakukan Perbaikan Delay
LAMPIRAN 15
SPESIFIKASI ALAT GALI MUAT EXCAVATOR
Item / Model : PC-1250
Dimension
Hydraulic System
Capacity
DOKUMENTASI PC-1250
DOKUMENTASI HD-465