Professional Documents
Culture Documents
Khutbah Idul Fitri 1442 H DPP Hidayatullah
Khutbah Idul Fitri 1442 H DPP Hidayatullah
ان فَ ْر َحةٌ عِنْ َد فِطْ ِرهِ َوفَ ْر َحةٌ عِنْ َد لَِق ِاء َربِ ِه
ِ َلصائِِم فَرحت
َ ْ َّ ل
ِ
Kita patut bersyukur, Idul Fitri tahun ini dapat diselenggarakan lebih
semarak, lebih ramai, dan lebih khidmat. Kita bisa melaksanakan shalat Idul
Fitri di masjid atau di lapangan terbuka dengan jama’ah yang lebih besar.
Tidak seperti tahun lalu, kita selenggarakan shalat Idul Fitri di rumah
masing-masing atau di tempat-tempat yang tersembunyi.
Hari ini kita bisa teriakkan kalimat takbir lebih lantang, suara tahlil lebih
keras, dan suara tahmid lebih menggema. Walau masih tetap harus
mematuhi protokol kesehatan yang ketat, kita bisa saling bertemu, bertatap
muka dan saling menyapa dengan keluarga, sanak saudara, tetangga, dan
handai taulan kita. Hari ini kita bisa bersilaturrahim secara langsung.
Kalimat takbir yang kita gemakan pada pagi ini seharusnya dapat
memperkuat dan mengokohkan keyakinan dan optimisme kita, bahwa Allah
Maha Besar. Bahwa jagat raya, bumi, langit, dan ruang angkasa adalah
milik-Nya. Semua tunduk dan patuh pada kehendak-Nya.
Bahkan milik-Nyalah apa yang di langit dan di bumi. Semua tunduk kepada-
Nya.
Allah Yang Maka Kuasa dan Maha Besar telah menciptakan manusia
sebagai makhluk yang mulia dan istimewa. Atas kehendak dan kekuasaan-
Nya Dia menjadikan langit, bumi, dan segala yang berada di antaranya
ditundukkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Allah berfirman Surat
Hud ayat 6:
ّٞ ه َ َ ه أ ُ َ َ َ أ َ ُ ُ أ َ َ ه َ َ ُ أ َ أ َ َ َ ُ ل
ُّ ك ِف ك َيتَٰب َأ َٓ
ني بم
ٖ ٖ ي ي ۚ ا ه عدوت سم و اهر ق ت سم م ل ع يو ا هقز ر
ي ي ٱَّلل لَع َّلي إ ۡرض
ي َو َما مين دابه ٖة يِف ٱۡل
Al-Qur’an tidak hanya sekali atau dua kali saja menjelaskan tentang hal
tersebut. Ayat ini diulang-ulang agar manusia hanya tunduk dan patuh
kepada Allah semata. Tidak syirik, artinya tidak mengangkat Tuhan lain
selain Allah. Jangan menyembah kekuasaan. Jangan menyembah
popularitas. Jangan menyembah Jin, setan, dan segala hal yang
menyesatkan.
bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-
Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain
tuhan-tuhan selain Allah.
Adalah sebuah kedunguan yang tidak bisa dimaafkan jika manusia yang
diciptakan Allah sebagai makhluq mulia lalu menghinakan dirinya dengan
menuhankan sesama manusia, apalagi menuhankan makhluq yang lebih
rendah dari manusia. Langit itu kepunyaan Allah. Bumi itu juga kepunyaan
Allah. Hidup itu yang menentukan Allah. Mati juga di tangan-Nya.
Demikian juga rizeki, Dia yang meluaskan dan Dia pula yang
menyempitkan. Lalu mengapa masih takut kepada selain Allah?
Manusia yang paling berkuasapun segera akan mati, mengapa takut kepada
yang akan mati?
Allahu Akbar, hanya Allah yang Maha Besar. Allahush shamad, hanya
kepada Allah kita bergantung. Hanya kepada-Nya kita menggantungkan
segala harapan, doa dan munajat. Hanya kepada-Nya kita menggantungkan
nasib dan masa depan. Sebagaimana dalam surat Al Ikhlas ayat 1-2
ُ ٱَّلل أَ َح ٌد ه
ٱَّلل ه
ٱلص َم ُد ُ قُ أل ُه َو ه
Katakanlah Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Yang kedua, Allah telah memberi karunia besar berupa akal. Akal inilah
membedakan kita sebagai mahluq manusia dengan mahluq lainnya, seperti
binatang. Burung bisa terbang, tapi manusia dengan menggunakan
kemampuan akalnya, bisa terbang melanglang buana melampaui burung
apapun. Angsa bisa berenang, tapi manusia dengan menggunakan akalnya,
bisa berenang mengarungi lautan luas nyaris yang tak terbatas.
Inilah cara Allah memuliakan manusia, dan itulah pula yang dijadikan
argumentasi Allah ketika mengangkat Adam menjadi khalifah. Ketika
malaikat protes, Allah hanya mengatakan “ ” ِإنِ ٓي أَ ۡعلَ ُم َما ََل تَ ۡعلَ ُمو َن. Aku Maha
Tahu sedang engkau tidak berpengetahuan.
Inilah ilmu. Inilah pengetahuan. Inilah sains. Inilah yang jika dikembangkan
terus menerus akan menjadi tehnologi. Tehnologi itu awalnya sederhana tapi
terus dikembangkan melalui berbagai uji coba, penelitian, dan uji
laboratorium, akhirnya tehnologi itu berkembang sangat canggih dan maju.
Sedangkan bekal kedua adalah ilmu, pengetahuan, sains dan tehnologi. Jika
tidak ingin menjadi bulan-bulanan dan dilindas zaman. Jika tidak ingin
menjadi bangsa kelas dua. Jika tidak ingin sekadar menjadi budak, maka
tidak ada cara lain kecuali menguasai sains dan tehnologi. Itulah sunnatullah
yang telah ditetapkan secara jelas dalam al-Qur’an, surat al fath ayat 23
ٗ َ ه َ ََ َُأ ٱَّللي ٱلهِت قَ أد َخلَ أ
ُهَ ه
َت َد ل ُيس هنةي ٱَّللي ت أبدييٗل
ي ن لو ُۖ ل ب ق ين م ت ي سنة
Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali
tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu.
Bagaimana dengan wabah corona? Terhadap masalah corona ini kita tidak
cukup hanya dengan mendiskusikan tentang shaf shalat yang berjarak atau
rapat. Itu perlu, tapi lebih perlu lagi adalah mengembalikan jamaah shalat
yang dulu selalu shalat berjama’ah di masjid, lalu belum kembali lagi hingga
saat ini. Ini PR besar ummat Islam pasca corona, mengembalikan, bahkan
memperbesar jumlah jamaah shalat.
Satu tahun sudah terlalu lama untuk mengurung diri. Saatnya sekarang
berkarya yang lebih produktif. Tentu harus tetap memenuhi kaidah ilmu dan
tehnologi. Jaga Protokol Kesehatan, karena kita yakin bahwa iman dan ilmu
itu pasti sejalan.
Pada akhir khutbah ini, kami mengajak kita semua untuk menundukkan
wajah, mengangkat tangan untuk berdo’a dan bermohon kepada Allah swt.
Semoga do’a kita, ibadah kita, shalat kita, puasa kita, dan zakat fitrah yang
baru saja kita tunaikan diterima Allah swt. Kita juga berdoa agar
diselamatkan dari wabah corona dan semoga wabah corona cepat sirna dari
muka bumi ini
احلمد هلل رب العاملني والصالة والسالم على أشرف املرسلني وعلى آله وصحبه أمجعني
... برمحتك اي أرحم الرامحني
ِ ات اَألَحي ِاء ِمْن هم واْألَمو ِ ِ
ِ َات والْم ْؤِمنِني والْم ْؤِمن ِِ ِ ِ
اتَْ َ ْ ُ َْ َ ْ اَللَّ ُه َّم ا ْغفْر ل ْل ُم ْسلم
ُ َ َ ْ ُ َ ني َوالْ ُم ْسل َم
…ني ِ ِ َّ ك اي أَرحم ِ ِ
َ ْ الرامح َ َ ْ َ َ ب َر ْمحَت
7 Khutbah Idul Fitri 1442 H |DPP Hidayatullah
ك الْ َك َفرةَ والْم ْش ِركِني أَع َداء َك أَع َداء ِ
ني وأ َْهلِ ِ ِِ ِ
الديْ ِن… َ َ ُ َْ ْ َ ْ َ اَللَّ ُه َّم أَعَّز اْ ِإل ْسالَ َم َوالْ ُم ْسلم ْ َ َ
ِ
صالَتَنَا َو ِصيَ َامنَا َوُرُك ْو َعنَا َو ُس ُج ْوَد ََن َوتَ َ
ضُّر َعنَا ومجيع أعمالنا َربَّنَا تَ َقبَّ ْل منَّا َ
َح ِسن َعاقِب تَ نَا ِِف اْألُموِر ُكلِ َها وأ َِجرََن ِمن ِخ ْز ِي الدُّنْيا و َع َذ ِ
اب اْ ِ
آلخَرةِ… َ َ َ ْ ْ ُْ اَللَّ ُه َّم أ ْ ْ َ
ك إِ ََل يَ ْوِم ِ ِِ
ص ِر اْ ِإل ْسالَ َم َوالْ ُم ْسلم ْ َ
ني َوأ َْع ِل َكل َمتَ َ ني َوانْ ُ
ِِ ِ اَللَّه َّم أ ِ ِ
َصل ْح َمجْي َع ُوالَة الْ ُم ْسلم ْ َ
ُ ْ
ِ
الديْ ِن
َربَّنَا ظَلَ ْمنَا أَنْ ُف َسنَا َوإِ ْن ََلْ تَغْ ِفْرلَنَا َوتَ ْر َمحْنَا لَنَ ُك ْونَ َّن ِم َن ْ
اْلَ ِ
اس ِريْ َن
ِ ِ ِ
َربَّنَا آتنَا ِِف الدُّنْيَا َح َسنَةً َوِِف اْآلخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذا َ
ب النَّا ِر
وصلى هللا على نبينا حممد وعلى آله وصحبه أمجعني ،واحلمد هلل رب العاملني
س َالم َعلَي هكم ور ْمحَةه ِ
هللا وبركاته واَل ه ه ْ ْ َ َ