You are on page 1of 12

Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020

p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

PENGARUH SELF EFFICACY DAN LOCUS OF CONTROL


TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPRIBADIAN SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
(STUDI PADA PT. WIJAYA KARYA BETON, Tbk PPB MAJALENGKA)

Oleh
DENI ISTIONO *)
e-mail : deni.istiono@gmail.com.
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS MAJALENGKA

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of self-efficacy and locus of control with personality as
a modifying variable on the performance of employees of PT. Wijaya Karya Beton, Tbk PBB
Majalengka. The data source in this research is primary data. The study population was all
employees totaling 69 people. The sampling technique uses census techniques, where the
entire population is used as a sample. The data collection instrument used a questionnaire.
Data analysis techniques using Moderate Regression Analysis (MRA). The results of the
analysis show that partially self-efficacy and locus of control have a positive and significant
effect on employee performance. Likewise, the presence of personality as a moderating
variable further strengthens the effect of self-efficacy and locus of control on employee
performance. therefore the company must pay attention to individual beliefs, and expectations
of their ability to achieve the goals of each job will depend on their level of confidence and
self-confidence by increasing the capacity of employees through training activities and so on..

Keywords:
Self Efficacy; Locus Of Personality Control; and Performance

Page 1
Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020
p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

PENDAHULUAN tindakan seseorang jika dihadapkan pada


Revolusi industri 4.0 saat ini situasi tertentu. Setiap orang mempunyai
menuntut perusahaan bersaing secara kecenderungan berperilaku yang baku,
ketat. Perubahan lingkungan dan atau berpola dan konsisten, sehingga
kemajuan teknologi informasi juga menjadi ciri khas pribadinya.
mendorong setiap perusahaan dapat Kepribadian seorang karyawan
memiliki keunggulan bersaing agar tidak bukanlah satu-satunya faktor yang
tersingkirkan dalam persaingan yang berpengaruh terhadap jalannya suatu
dihadapi. Salah satu upaya perusahaan perusahaan. Selain kepribadian, self
agar dapat bersaing, tumbuh dan efficacy juga merupakan faktor yang
berkembang adalah dengan penting dalam suatu organisasi. Bandura,
menitikberatkan pada sumber daya (1986) dalam Alwisol, (287:2009) adalah
manusia yang dimiliki agar setiap fungsi tokoh yang memperkenalkan istilah
dapat bekerja dengan optimal. efikasi diri (self-efficacy). Ia
Perusahaan harus memiliki sumberdaya mendefenisikan bahwa self efficacy
manusia dengan kemampuan teknis dan adalah keyakinan individu mengenai
teoritis pada semua level. kemampuan dirinya dalam melakukan
Perusahaan yang memiliki sumber tugas atau tindakan yang diperlukan
daya manusia handal merupakan untuk mencapai hasil tertentu. self
landasan bersaing yang paling efektif. efficacy menekankan pada komponen
Hal ini karena persaingan bisnis yang keyakinan diri yang dimiliki seseorang
didasarkan pada ide-ide baru, layanan dalam menghadapi situasi yang akan
pelanggan yang tinggi atau cepat, datang yang mengandung kekaburan,
keputusan-keputusan yang akurat, tidak dapat diramalkan, dan sering penuh
sangatlah penting memiliki sumber dengan tekanan. Meskipun self efficacy
daya manusia yang handal. Sumber daya memiliki suatu pengaruh sebab-akibat
manusia yang handal merupakan orang- yang besar pada tindakan kita, self
orang yang memberikan tenaga, bakat, efficacy berkombinasi dengan
kreativitas, dan kinerjanya tersebut lingkungan, perilaku sebelumnya, dan
kepada perusahaan agar suatu perusahaan variabel-variabel personal lainnya,
dapat tetap mendapatkan eksistensinya. terutama harapan terhadap hasil untuk
Setiap manusia memiliki kepribadian menghasilkan perilaku. Efikasi diri akan
yang berbeda antara satu dengan yang mempengaruhi beberapa aspek dari
lainnya. Oleh karena itu perusahaan harus kognisi dan perilaku seseorang.
pintar-pintar dalam memilih bakal calon Seseorang dengan self efficacy
karyawannya supaya keinginan tinggi percaya bahwa mereka mampu
perusahaan dapat tercapai dengan melakukan sesuatu untuk mengubah
memiliki karyaan yang baik. kejadian-kejadian di sekitarnya,
Horton (1982) dalam Ratno sedangkan seseorang dengan self efficacy
Purnomo dan Sri Lestari (146:2010), rendah menganggap dirinya pada
kepribadian adalah keseluruhan sikap, dasarnya tidak mampu mengerjakan
perasaan, ekspresi, dan temperamen segala sesuatu yang ada disekitarnya.
seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan Dalam situasi yang sulit, orang dengan
temperamen itu akan terwujud dalam self efficacy yang rendah cenderung

Page 2
Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020
p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

mudah menyerah. Sementara orang dari aktivitas dirinya. Sedangkan pada


dengan self efficacy yang tinggi akan individu dengan locus of control
berusaha lebih keras untuk mengatasi eksternal menganggap bahwa
tantangan yang ada disekitarnya. Dalam keberhasilan yang dicapai dikontrol oleh
kehidupan sehari-hari, self efficacy keadaan sekitarnya. Sementara Zimbardo
memimpin kita untuk menentukan cita- (1985) menyatakan bahwa dimensi
cita yang menantang dan tetap bertahan internal dan eksternal dalam locus of
dalam menghadapi kesulitan-kesulitan. control dari Rotter memfokuskan pada
Lebih dari seratus penelitian strategi pencapaian tujuan tanpa
memperlihatkan bahwa self efficacy memperhatikan asal tujuan tersebut. Bagi
meramalkan produktivitas pekerja. ketika seseorang yang mempunyai internal locus
masalah-masalah muncul, perasaan self of control akan memandang dunia
efficacy yang kuat mendorong para sebagai sesuatu yang dapat diramalkan
pekerja untuk tetap tenang dan mencari dan perilaku individu turut berperan di
solusi dari pada merenung dalamnya. Sebaliknya, individu yang
ketidakmampuannya usaha dan kegigihan mempunyai external locus of control
menghasilkan prestasi. akan memandang dunia sebagai sesuatu
Selain kepribadian dan self efficacy yang tidak dapat diramalkan. Demikian
karyawan yang dapat meningkatkan juga dalam mencapai tujuan, perilaku
kinerja karyawan, Locus of control individu tidak akan mempunyai peran di
merupakan faktor penentu kinerja dalamnya.
individu. Locus of control menjadi Dalam mencapai suatu tujuan,
penting karena kotrol kinerja seseorang setiap karyawan penting untuk
bisa diukur dari kemampuan seseorang meningkatkan kinerja mereka, untuk
dalam menguasai peristiwa yang terjadi mencapai tujuan yang diharapkan oleh
pada dirinya. Locus of control merupakan perusahaan. Menurut Mangkunegara
salah satu variabel kepribadian yang (67:2005) mendefinisikan kinerja
didefinisikan sebagai keyakinan individu (prestasi kerja) sebagai berikut kinerja
terhadap mampu tidaknya mengontrol adalah hasil kerja secara kualitas dan
nasib (destiny) sendiri Rotter (1966) kuantitas yang dicapai seorang pegawai
dalam Meuthia Asri Amalia (35 : 2010). dalam melaksanakan tugasnya sesuai
Individu yang memiliki keyakinan bahwa dengan tanggung jawab yang diberikan
nasib atau peristiwa-peristiwa dalam kepadanya. Bernardin dan Russel dalam
kehidupannya berada di bawah kontrol Mangkunegara, (68:2005), mengatakan
dirinya dikatakan sebagai individu yang bahwa kinerja adalah catatan hasil
memiliki internal locus of control. kerja/aktivitas tertentu yang dicapai
Sementara itu, individu yang memiliki selama periode tertentu”. Kinerja
keyakinan bahwa lingkunganlah yang tergantung pada kemampuan, usaha kerja
mempunyai kontrol terhadap nasib atau dan kesempatan kerja yang dinilai dari
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam output. Sementara Mathis dan Jackson
kehidupannya dikatakan sebagai individu (78: 2004) menyatakan bahwa kinerja
yang memiliki external locus of control. pada dasarnya adalah apa yang dilakukan
Kreitner dan Kinichi (2001) atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja
mengatakan bahwa hasil yang dicapai karyawan adalah yang memperngaruhi
locus of control internal dianggap berasal seberapa banyak mereka memberi

Page 3
Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020
p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

konstribusi kepada organisasi yang antara efficacy dan locus of control terhadap
lain termasuk : kuantitas output, kualitas kinerja karyawan.
output, jangka waktu output, kehadiran di
tempat kerja dan sikap kooperatif. Tujuan Penelitian
PT. Wijaya Karya Beton Tbk Penelitian ini bertujuan untuk
adalah salah satu perusahaan terbesar di mengetahui pengaruh self efficacy dan
Kabupaten majalengka, yang bertempat locus off control terhadap kinerja
di Jalan Burujul Jatiwangi Kabupaten karyawan PT. Wijaya Karya Beton, Tbk
Majalengka. Wika Beton merupakan satu PPB Majalengka. Serta pengaruh locus
dari anak perusahaan yang berdiri pada off control dan self efficacy yang
11 Maret 1997, anak perusahaan ini dimediasi oleh kepribadian terhadap
merupakan perluasan Wika Beton di kinerja karyawan PT. Wijaya Karya
bidang industri beton pracetak. Wika Beton, Tbk PPB Majalengka.
Beton telah memulai konsentrasi pada
industri beton pracetak sejak tahun 1977 Mamfaat Penelitian
dengan mengembangkan produk beton Penelitian ini diharapkan dapat
pracetak untuk teras perumahan, dan lain- bermamfaat untuk menambah kajian
lain. Sejak saat itu, Wika Beton bertekad Adapun manfaat penelitian lain, bagi
mempertahankan pengembangan produk Pengguna dapat menambah wawasan
tersebut untuk mengantisipasi adanya pengetahuan yang berhubungan dengan
pengembangan perencanaan dan kinerja karyawan, bagi Perusahaan hasil
datangnya proyek-proyek infrastuktur penelitian ini dapat digunakan sebagai
lain. Pengembangan produk tersebut telah masukan dan bahan pertimbangan yang
menciptakan beberapa hasil seperti tiang berarti., dan bagi Akademis sebagai
beton untuk jalur pendistribusian energi bahan tambahan referensi, informasi
dan bantalan beton pracetak serta produk dalam melakukan kegiatan penelitian
lainnya seperti bantalan, bantalan rel selanjutnya guna melakukan analisa lebih
kereta api, produk beton untuk jembatan, baik, khususnya pada topik dan
pipa, dinding penahan tanah dan permasalahan ini.
bangunan gedung serta perumahan yang
diimplementasikan untuk berbagai KERANGKA TEORITIS DAN
macam proyek. Produk-produk ini HIPOTESIS
dihasilkan pada waktu yang tepat dan Self Efficacy
diprediksikan akan menjadi produk Self Efficacy adalah keyakinan
pemimpin di pasaran, ini akan tercapai mengenai kemampuan seseorang untuk
jika mempunyai karyawan yang baik. menggerakan motivasi, sumber
Dari pemaparan diatas, maka dapat kesadaran, dan serangkaian tindakan
disimpulkan bahwa self efficacy dan yang dibutuhkan untuk menghadapi
locus of control dapat mendorong situasi yang menuntut (Gist. 1992:42).
karyawan untuk menghasilkan kerja yang Sementara Bandura dan Bailey dalam
optimal sesuai dengan target yang Greenberg dan Baron, (2003:67)
diharapkan oleh perusahaan. Demikian mengemukakan self efficacy adalah
juga dengan kepribadian, kehadiran keyakinan seseorang terhadap
kepribadian juga akan menguatkan self kemampuan dirinya melakukan sesuatu

Page 4
Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020
p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

atau pekerjaan yang spesifik yang yakin bahwa pengalaman terdahulu


menjadi tanggung jawabnya. dapat membantu pekerjaanya
Self efficacy bersifat situasional sekarang, mampu, menyikapi situasi
dan kontekstual, yaitu tergantung pada yang berbeda dengan baik, dan
situasi yang dihadapi dan konteks tugas menjadikan pengalaman sebagai jalan
yang dihadapi. Adapun dimensi sekaligus menuju sukses.
indikator self efficacy menurut bandur Locus Of Control
(1986) dalam Noura Noormania Locus of control menurut Spector
(44:2014) yaitu : sebagamanai dikutip oleh Munir dan
1. Level, yaitu sejauh mana individu Sajid, (134:2010) didefinisikan sebagai
dapat menentukan tingkat kesulitan cerminan dari sebuah kecendrungan
dalam pekerjaan yang mampu seorang individu untuk percaya bahwa
dilaksanakannya, penilaian dari aspek dia mengendalikan peristiwa yang terjadi
ini dapat dilihat dari beberapa hal, dalam hidupnya (internal) atau kendali
yaitu dengan melihat apakah individu atas peristiwa yang terjadi dalam
dapat membuat target yang hidupnya itu berasal dari hal lain,
menantang, yakin dapat melakukan misalnya kuasa orang lain (eksternal).
pekerjaan dengan baik, sekalipun Sedangkan menurut Robbins (139:2007)
pekerjaan tersebut dirasakan sulit, dan locus of control adalah tingkat di mana
apakah individu tersebut mengetahui individu yakin bahwa mereka adalah
minatnya dan kemampuannya penentu nasib mereka sendiri. Faktor
sehingga dapat memilih pekerjaan internal adalah individu yang yakin
yang dirasakan sesuai. bahwa mereka merupakan pemegang
2. Strength, yaitu sejauh mana kekuatan kendali atas apaapa pun yang terjadi
dan keyakinan akan level tersebut, pada diri mereka, sedangkan faktor
apakah kuat atau lemah, yang dapat eksternal adalah individu yang yakin
dilihat dari konsistensi individu bahwa apapun yang terjadi pada diri
tersebut dalam mengerjakan tugasnya. mereka dikendalikan oleh kekuatan luar
Aspek ini dapat dilihat melalui seperti keberuntungan dan kesempatan.
peningkatan usaha individu ketika Rotter dalam Friedman dan Schustrack,
menghadapi kegagalan, keyakinan (326:2006) locus of control memiliki dua
individu dalam melakukan tugas indicator sebagai berikut :
dengan baik, ketenangan dalam 1. Locus of control internal, yaitu
menghadapi tugas yang sulit, dan keyakinan bahwa keberhasilan yang
komitmen dari individu tersebut dalam diraih sebanding dengan usahayang
pencapaian target. mereka lakukan dan sebagian besar
3. Generality, yaitu bagaimana seseorang dapat mereka kendalikan. Individu
mampu menggeneralisasikan tugas- yang kecenderungan Locus of Control
tugas dan pengalaman-pengalaman internal memiliki keyakinan individu
sebelumnya ketika menghadapi suatu bahwa keyakinan yang dialami
tugas atau pekerjaan, misalnya apakah merupakan akibat dari perilaku dan
ia dapat menjadikan pengalaman atau tindakannya sendiri, memiliki kendali
menjadi suatu hambatan atau bahkan yang baik terhadap perilakunya
diartikan sebagai kegagalan. Aspek ini sendiri, cenderung dapat
dapat dinilai baik, jika individu dapat mempengaruhi orang lain, yakin

Page 5
Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020
p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

bahwa usaha yang dilakukannya dapat Setiadi (15:2003), mengemukakan bahwa


berhasil, aktif mencari informasi dan indikator kepribadian sebagai berikut :
pengetahuan terkait situasi yang 1. Estraksi. Kepribadian yang mencirikan
sedang dihadapi. seseorang yang senang bergaul banyak
2. Locus of control eksternal, yaitu bicara dan tegas.
keyakinan bahwa tindakan mereka 2. Sifat menyenangkan. Kepribadian
memiliki sedikit dampak bagi yang mencirikan seseorang yang baik
keberhasilan atau kegagalan mereka, hati dan mempercayai.
dan sedikit yang dapat mereka untuk 3. Sifat mendengarkan Pengawasan,
merubahnya. Individu dengan Locus of yaitu tingkatan dimana pekerja dapat
Control eksternal memiliki keyakinan melaksanakan suatu fungsi pekerjaan
bahwa kekuasaan orang lain, dan tanpa memerlukan pengawasan
takdir merupakan kesempatan seorang supervisor untuk mencegah
merupakan factor utama yang tindakan yang tidak diinginkan.
mempengaruhi apa yang dialaminya,
memiliki kendali yang kurang baik METODELOGI PENELITIAN
terhadap perilakunya sendiri, Jenis penelitian ini adalah
cenderung dipengaruhi oleh orang penelitian survey dengan pendekatan
lain, sehingga tidak yakin bahwa deskriptif dan verifikatif. Populasi
usaha yang dilakukannya dapat penelitian adalah seluruh karyawan PT.
berhasil, kurang aktif mencari Wijaya Karya Beton, Tbk PPB
informasi dan pengetahuan terkait Majalengka yang seluruhnya berjumlah
situasi yang dihadapi. 69 orang. Pengambilan sampel dilakukan
dengan tehnik sensus, yaitu seluruh
Kepribadian populasi dijadikan sebagai sampel
Kepribadian adalah beberapa ciri penelitian. Analisis data menggunakan
watak yang diperlihatkan seseorang tehnik Moderate Regression Analysis
secara lahir, konsisten, dan konsukuen”. (MRA) yaitu uji statistik dengan
Setiap manusia melakukan proses menggunakan pendekatan analitik yang
sosialisasi, proses sosialisasi berlangsung mempertahankan integritas sampel dan
selama manusia masih hidup didunia ini.  memberikan dasar untuk mengontrol
Kepribadian seseorang individu dapat variabel moderator. Tujuan dari analisis
terbentuk dalam bertingkah laku, ini adalah untuk mengetahui apakah
sehingga individu memiliki identitas variabel moderasi akan memperkuat atau
khusus yang berbeda dengan orang lain memperlemah hubungan antara variabel
(Koentjaraningrat, 203:1993). Sementara independen dan variabel dependen.
Jung dalam Alwisol (205:2007) Persamaan regresi dalam penelitian ini
mengemukakan “kepribadian mencakup sebagai berikut :
seluruh fikiran, perasaan, dan tingkah
laku, kesadaran dan ketidaksadaran. Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e ......(1)
Kepribadian membimbing orang untuk Y = α + b1Z1 + b2Z2 + e................(2)
menyesuaikan diri dari dengan
lingkungan sosial dan lingkungan fisik”. Keterangan :
Y = Kinerja karyawan

Page 6
Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020
p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

α = konstanta terjadi ketidak cocokan atau lack of fit


b1 - b3 = koefisien X1 – X3 antara variabel independen dan variabel
X1 = Self Efficacy moderasi maka nilai residual besar
X2 = Locus Of Control artinya nilai variabel independen tinggi,
X3 = Kepribadian moderasi rendah dan dependen akan
Z1 = Moderasi X1*X3 rendah.
Z2 = Moderasi X2*X3 Pengambilan keputusan moderate
e = residual regression analysis dengan uji residual
Terdapat tiga cara untuk menguji ini dilakukan dengan melihat nilai
regresi dengan variabel moderasi, yaitu : signifikansi dan nilai parameter. Jika
1) Uji interaksi, 2) Uji nilai selisih variabel dependen memiliki nilai
mutlak, 3) Uji residual. Uji hipotesis signifikan yaitu dibawah 0,005 dan
secara regresi moderat pada penelitian ini memiliki nilai parameter negatif maka
menggunakan uji residual. Pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel
variabel moderating dengan uji interaksi moderasi dapat diterima artinya variabel
maupun uji selisih nilai mutlak tersebut dapat memperkuat atau
mempunyai kecenderungan akan terjadi memperlemah hubungan antara variabel
multikolonieritas yang tinggi antar independen dengan dependen. Dan
variabel independen dan hal ini akan sebaliknya jika tidak memenuhi nilai
menyalahi asumsi klasik dalam regresi signifikansi dan nilai parameter tersebut
ordinary least square (OLS). Untuk maka variabel moderasi tidak dapat
mengatasi hal tersebut maka diterima dalam model penelitian tersebut
dikembangkan metode lain yang disebut (Ghozali, 2016). Adapun paradigma
uji residual ini (Ghozali, 2016). Analisis hubungan antar variabel digambarkan
residual merupakan analisis yang menguji sebagai berikut :
pengaruh deviasi (penyimpangan) dari
suatu model. Fokus dari analisis ini
adalah pada ketidak cocokkan (lack of fit)
yang dihasilkan dari deviasi hubungan
linier antar variabel independen. Dalam
penelitian ini jika terjadi kecocokan
antara variabel moderasi yaitu
kepribadian dengan variabel independen
self efficacy dan locus of control maka
nilai residual kecil atau nol artinya setiap
variabel independen dan moderasi
memiliki nilai tinggi. Sebaliknya jika

Self Efficacy
(X1)
Kinerja
Karyawan (Y)
Locus of
Control (X2)
Kepribadian
(X3)

Page 7
Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020
p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

Gambar 1
Paradigma Hubungan Antar Variabel Penelitian

Metode penelitian ditulis dalam operasionalisasi variabel, teknik analisis


bentuk paragraf mengalir yang berisi data, pengukuran variabel) yang ditulis
desain penelitian yang digunakan (metode, dalam bentuk paragraf mengalir (tidak
jenis data, sumber data, teknik dibuat numbering).
pengumpulan data, populasi, sampel,

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Instrumen Penelitian konsisten apabila pengukuran diulangi dua
Uji Reliabilitas dan Validitas kali atau lebih. Dengan kata lain
Uji reliabilitas dilakukan untuk reliabilitas adalah indeks yang
mengetahui instrumen yang digunakan menunjukan sejauh mana suatu alat
untuk mengumpulkan data penelitian pengukur dapat dipercaya atau dapat
handal atau tidak handal. Reliabilitas pada diandalkan. Berikut ini hasil uji reliabilitas
dasarnya digunakan untuk mengetahui disajikan pada tabel 1.
sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif

Tabel 1
Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach’s Alpha Nilai Kritis Ket
1 Kinerja Karyawan (Y) 0,780 0,6 Reliabel
2 Self Efficacy (X1) 0,797 0,6 Reliabel
3 Locus of Control (X2) 0,756 0,6 Reliabel
4 Kepribadian (X3) 0,744 0,6 Reliabel
Sumber : data diolah (2019

Hasil uji cronbach’s alpha sebagaimana menunjukkan sejauh mana suatu alat
disajikan pada tabel 1 diatas ini pengukur dapat mengukur apa yang ingin
menunjukkan bahwa seluruh variabel diukur. Dengan semakin tinggi validitas
penelitian memiliki nilai cronbach’s suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut
alpha yang lebih besar dari nilai kritis semakin efektif digunakan untuk
0,06. Dengan demikian dapat dinyatakan mengukur apa yang seharusnya diukur.
bahwa instrumen penelitian yang berupa Berikut ini hasil uji validitas instrumen
kuisioner memiliki kehandalan untuk penelitian disajikan pada tabel 2.
mengumpulkan data penelitian.
Selain uji reliabilitas, uji validitas
juga dilakukan untuk mengetahui apakah
setiap item pernyataan dari seluruh
variabel dalam kuisioner yang digunakan
valid atau tidak. Validitas pada dasarnya

Tabel 2

Page 6
Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020
p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

Uji Reliabilitas
r-hitung r-tabel (0,05)
Pernyataan Kinerja Self Locus of Kepribadian = n-2
Karyawa Efficacy Control (X3) Ket
= 69–2
n (Y) (X1) (X2) = 67
1 ,721 ,600 ,489 ,382 ,244 Valid
2 ,679 ,614 ,618 ,386 ,244 Valid
3 ,625 ,883 ,534 ,757 ,244 Valid
4 ,746 ,781 ,611 ,769 ,244 Valid
5 ,596 ,898 ,647 ,757 ,244 Valid
6 ,623 ,681 ,518 ,756 ,244 Valid
Sumber : data diolah (2019)
Pada tabel 2 diatas diketahui
seluruh variabel penelitian memiliki item Hasil dan Pembahasan
pernyataan dengan nilai r-hitung lebih Pengaruh Self Efficacy (X1) Terhadap
besar dari nilai r-tabel pada derajat Kinerja Karyawan (Y)
kepercayaan 0,05. Sehingga dapat Pengaruh self efficacy (X1) terhadap
dinyatakan bahwa seluruh variabel kinerja karyawan (Y), tanpa variabel
memiliki konstruk atau item pernyatan moderasi Kepribadian (X3) disajikan pada
yang valid sebagai alat ukur tabel 3
pengumpulan data penelitian.
Tabel 3
Uji Regresi Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,087 1,540 1,356 ,180
X1 ,679 ,053 ,784 12,836 ,000
X2 ,262 ,079 ,202 3,300 ,002
a. Dependent Variable: Y
Sumber : data diolah (2019)

Pada tabel 3 tersebut diketahui meningkatnya kinerja karyawan.


bahwa self efficacy (X1) memiliki nilai Kilapong (2013) menyatakan self
koefisien sebesar 0,679 dengan efficacy yang tinggi akan membuat
probabilitas 0,000. Nilai probabilitas ini karyawan lebih optimis dalam
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian menyelesaikan pekerjaan yang di
dapat dinyatakan bahwa self efficaccy bebankan namun begitu juga sebaliknya
(X1) memiliki pengaruh positif dan apabila karyawan memiliki self efficacy
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). yang rendah maka karyawan tersebut
Hasil ini memberi makna bahwa akan merasa kurang percaya diri dalam
meningkatnya self efficacy yang dimiliki menyelesaikan pekerjaannya. Self
seorang karyawan akan mendorong efficacy dapat dikatakan sebagai faktor

Page 7
Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020
p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

personal yang membedakan setiap karyawan. Basak dan Ghosh, (2011)


individu, dimana perubahan self efficacy mengemukakan bahwa locus of control
dapat menyebabkan perubahan perilaku merupakan kepercayaan individu dalam
terutama dalam penyelesaian tugas dan mengontrol kejadian yang mempengaruhi
tujuan (Indrawati, 2014). dirinya. Semakin seorang karyawan suka
bekerja keras, inisiatif, menemukan
Pengaruh Locus of Control (X1) pemecahan masalah, dan berfikir
Terhadap Kinerja Karyawan (Y) seefektif mungkin, maka semakin tinggi
Pada tabel 3 diperoleh dapat dilihat kemauannya untuk berhasil dan tidak
bahwa nilai koefisen locus of control (X2) mudah menyerah, dia percaya bahwa
yang diperoleh sebesar 0,262 dengan kesuksesannya dikendalikan oleh dirinya
probabilitas 0,002. Nilai probabilitas ini sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa locus of control Pengaruh Self Efficacy dan
(X2) memiliki pengaruh positif dan Kepribadian (Z1) Terhadap Kinerja
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Karyawan (Y)
Hasil ini memberi makna Pengaruh self efficacy dengan
meningkatnya locus of control yang variabel moderasi Kepribadian (Z1)
dimiliki seorang karyawan akan terhadap kinerja karyawan (Y) disajikan
mendorong meningkatnya kinerja pada tabel 4 dibawah ini :

Tabel 4
Uji Regresi Moderasi
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 20,035 ,420 47,663 ,000
Z1 ,208 ,328 ,036 ,632 ,010
Z2 ,939 ,423 ,133 2,218 ,030
a. Dependent Variable: Y
Pada tabel 4 tersebut diketahui kinerja karyawan. Self efficacy
bahwa self efficacy dengan variabel merupakan bagian dari pengetahuan
moderasi Kepribadian (Z1) memiliki nilai mengenai diri sendiri yang mampu
koefisien sebesar 0,208 dengan memberikan pengaruh pada kehidupan
probabilitas 0,010. Nilai probabilitas ini sehari–hari manusia. Self efficacy dapat
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian juga dikatakan sebagai faktor personal
dapat dinyatakan bahwa self efficaccy yang membedakan setiap individu.
dengan variabel moderasi kepribadian Perubahan self efficacy dapat
(Z1) memiliki pengaruh positif dan menyebabkan terjadinya perubahan
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). perilaku terutama dalam penyelesaian
Hasil ini memberi makna bahwa tugas dan tujuan. Kehadiran kepribadian
kehadiran variabel kepribadian dalam self dalam self efficacy akan membimbing
efficacy akan meningkatkan secara nyata setiap karyawan untuk menyesuaikan diri

Page 6
Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020
p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

dengan lingkungan kerja, sosial dan fisik KESIMPULAN


yang dihadapi. Semakin baik seorang Berdasarkan hasil analisis yang
karyawan dalam berinteraksi telah dilakukan, dapat disimpulkan
mengendalikan dirinya maka semakin sebagai berikut, Self efficacy memiliki
baik pula kinerjanya. pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan; locus of control
Pengaruh Locus of Control dan memiliki pengaruh positif dan signifikan
Kepribadian (Z2) Terhadap Kinerja terhadap kinerja karyawan, Self efficacy
Karyawan (Y) dengan kepribadian sebagai variabel
Pada tabel 4 diatas diketahui bahwa moderasi memiliki pengaruh positif dan
nilai koeofisien locus of control dengan signifikan terhadap kinerja karyawan dan
variabel moderasi Kepribadian (Z2) locus of control dengan kepribadian
sebesar 0,939 dengan probabilitas 0,030. sebagai variabel moderasi memiliki
Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05. pengaruh positif dan signifikan terhadap
Dengan demikian dapat dinyatakan kinerja karyawan.
bahwa locus of control dengan variabel
moderasi kepribadian (Z2) memiliki IMPLIKASI
pengaruh positif dan signifikan terhadap Untuk meningkatkan kinerja
kinerja karyawan (Y). karyawan PT. Wijaya Karya Tbk. PBB
Hasil ini memberi makna bahwa Majalengka, hendaknya perusahaan
kehadiran variabel kepribadian dalam memperhatikan keyakinan, dan harapan
locus of control akan meningkatkan individu terhadap kemampuannya. Selain
secara nyata kinerja karyawan. Dengan itu perusahaan juga harus mampu
kata lain jika karyawan memiliki membangun emosional karyawan agar
tanggung jawab yang tinggi, dapat memiliki keyakinan bahwa pencapaian
diandalkan, tekun dan berorentasi prestasi tujuan setiap pekerjaan akan sangat
serta menyenangkan bagi rekan kerjanya. tergantung pada tingkat keyakinan dan
Maka semakin tinggi kemampuannya kepercayaan diri mereka sendiri. Cara ini
mengendalikan diri untuk menyelesaikan dapat dilakukan dengan meningkatkan
pekerjaan yang dibebankan pada dirinya. kapasitas karyawan melalui kegiatan
SIMPULAN DAN IMPLIKASI seperti pelatihan, familiy gatering dan
sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA Chamariyah, 2015 “Pengaruh


Alwisol. 2009. Psikologi self efficacy,
Kepribadian edisi Revisi. Assertiveness, dan self
Malang: Universitas esteem terhadap
Muhammadiyah Malang keinginan pindah kerja
Press (turnover intentions)
Anwar Prabu Mangkunegara , pegawai (Studi bank jatim
2005 “Manajemen sumber cabang pamekasan) Jurnal
daya manusia” . Ne0-Bis Vol.3, No.1
Perusahaan PT Remaja Edwin B. Flippo, 2012.
Rosda Karya; Bandung. “Personel Management
(Manajemen Personalia),

Page 7
Entrepreneur : Jurnal Bisnis Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 1 Nomor 1, Januari 2020
p-2723-1941

ENTREPRENEUR
Jurnal Bisnis Manajemen Dan Kewirausahaan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka
Published every June and December e-ISSN : (Proses), p-ISSN: 2723-1941
Available online https://ejournal.unma.ac.id/index.php/entrepreneur

Edisi VII Jilid II, Mathis, dan Jackson, 2006,


Terjemahan Alponso S” Manajemen Sumber Daya
Jakarta; Erlangga Manusia, Edisi pertama,
Friedman, Howards S., & Cetakan Pertama, Yogyakarta :
Miriam Schustack. (2006). Salemba Empat
Kepribadian: Teori Klasik Moh Nazir. (2003),Metode Penelitian,
dan Riset Modern. Salemba Empat,
Jakarta: Erlangga Jakarta,63Arikunto, S (2002).
Husein Umar, 2003, Metodologi Prosedur Penelitian, Suatu
Penelitian Untuk Bisnis, Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Jakarta; PT. Gramedia Rineka Cipta
Pustaka. Ruky , 2004 “Sistem manajemen
Imam. Ghozali 2006. Aplikasi kinerja”, Ggramedia pustaka
Analisis Multivariate Dengan utam. Jakarta
Program SPSS. CetakanKeempat. Robbins SP, dan Judge. 2007.
Semarang: Badan Penerbit Perilaku Organisasi, Jakarta:
Universitas Diponegoro. Salemba Empat
Kerlinger. 1973. Metode penelitian. Setiadi, 2003 “Teori kepribadian”,
Jakarta: Erlangga Bumi aksara; Jakarta
Koentjaraningrat. 1993. “Metode- Simanjuntak, Payaman J. 2005.
metode Penelitian Masyarakat”. Manajemen dan Evaluasi Kerja.
Jakarta; PT. Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama. Sugiono, 2013 “Statistika untuk
Malayu, S.P. Hasibuan, 2007. penelitian”, Alfabeta; Bandung
“Manajemen Sumber Daya
Manusia”. Jakarta : Cetakan 9.
PT. Bumi Aksara.

Page 6

You might also like