Professional Documents
Culture Documents
61-68
Abstract
61
Hendra Jayusman dkk: Pengaruh Self Efficacy..............
62
Magenta, Vol. 7, No. 2, Maret 2019, Hal. 61-68
seseorang bisa tetap bertahan dalam kuat, takut, cemas, stress, dapat
menghadapi kesulitan-kesulitan, ketika mengurangi efikasi diri. Namun, bisa
masalah-masalah muncul, perasaan terjadi, peningkatan emosi (yang
efikasi diri yang kuat mendorong para tidak berlebihan) dapat
pekerja untuk tetap tenang dan mencari meningkatkan efikasi diri.
solusi daripada merenung Dalam dimensi ini terdapat indikator,
ketidakmampuannya. yaitu : Keyakinan akan kemampuan
Dimensi dan Indikator Self-Efficacy mencapai tujuan
Menurut Bandura dalam Fred, C. Kepuasan Kerja Karyawan
Lunenburg (2011) terdapat 4 dimensi self Ada berbagai macam pengertian
efficacy meliputi: tentang kepuasan kerja. Pengertian
1. Past Performance tentang kepuasan kerja datang dari Susilo
Meliputi hal-hal baru yang diterima Martoyo (2000) dan Hasibuan (2003)
karyawan sebagai hasil akumulasi mereka melihat bahwa kepuasan kerja
kinerja sebelumnya. Dalam dimensi bisa dilihat dari perspektif psikologi.
ini beberapa indikator, yaitu : Susilo Martoyo (2000) berpendapat
a. Tugas yang menantang bahwa kepuasan kerja adalah bagaimana
b. Pelatihan cerminan perasaan seseorang terhadap
c. Kepemimpinan yang mendukung pekerjaannya. Namun dari perspektif
2. Vicarious Experience tersebut, Martoyo lebih menekankan
Meliputi kesuksesan yang dirasakan kepada adanya kesesuaian antara
baik keseuksesan rekan kerja kemampuan, keterampilan, dan
maupun kesuksesan perusahaan. harapannya dengan pekerjaan yang ia
Pengamatan terhadap keberhasilan hadapi.
orang lain dengan kemampuan yang Sedangkan Hasibuan (2003)
sebanding dalam mengerjakan suatu berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah
tugas akan meningkatkan efikasi diri sikap emosional yang menyenangi dan
individu dalam mengerjakan tugas mencintai pekerjaanya, namun Hasibuan
yang sama. lebih menekankan kepada moral kerja,
Dalam dimensi ini beberapa kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan
indikator, yaitu : kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar
a. Kesuksesan rekan kerja pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar
b. Kesuksesan perusahaan pekerjaan.
3. Verbal Persuasion Pengertian kepuasan kerja menurut
Meliputi sikap atau gaya komunikasi Robbin (2006) adalah suatu sikap umum
yang dirasakan dari pemimpin atau seorang individu terhadap pekerjaanya.
atasan. Pada persuasi verbal, individu Hal itu bisa dilihat dari interaksi dengan
diarahkan dengan saran, nasihat, dan rekan kerja, atasan, peraturan, dan
bimbingan sehingga dapat kebijakan organisasi, standar kinerja,
meningkatkan keyakinannya tentang kondisi kerja, dan sebagainya. Hal yang
kemampuan-kemampuan yang serupa dikemukakan oleh Handoko
dimiliki yang dapat membantu (1992), beliau melihat kepuasan kerja
mencapai tujuan yang diinginkan. sebagai keadaan emosional yang
Dalam dimensi ini beberapa menyenangkan atau tidak menyenangkan
indikator, yaitu : bagi para karyawan memandang
a. Hubungan atasan dengan pegawai pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
b. Peran pemimpin menurutnya mencerminkan perasaan
4. Emotional Cues seseorang terhadap pekerjaanya. Ini
Meliputi sikap emosional yang tampak dalam sikap positif karyawan
dirasakan dalam bekerja.Emosi yang terhadap pekerjaan. Luthans (2006:243)
64
Magenta, Vol. 7, No. 2, Maret 2019, Hal. 61-68
66
Magenta, Vol. 7, No. 2, Maret 2019, Hal. 61-68
68