it and is still frequently used at this time and also has so many functions, such as for writing, and drawing. It is called a ballpoint because at the end it has a small spinning ball to control the release of the heavy ink stored in a cylindrical column. Ballpoint pens are different from pens, value pens are cheap and free of purchase. While ballpoint pens and pens are different, most Indonesians often consider them as pens. This is a common misconception. The correct name of this obtubing stationery is a ballpoint pen. Ballpoint was patented in Argentina on June 10, 1943 and sold on the birome, which has survived to this day. There are some components in the ballpoint, first is ink, the ink is the essential ingredient in ballpoint, without ink, we can't write because there are no lines on paper. Then there was a cylindrical column to place the ink. And then, there's this metal ball, this metal ball is used to draw the ink out. This little sphere was on the right side of one of the cylindrical columns. These small balls are made of different brass, steel, or tungsten carbide, generally 0.7 to 1.2 mm in diameter. The large diameter of the ball is influenced by the thickness of the writing on paper. And finally there are materials such as metal or plastic to cover the inkwell and make room to hold it, so that we can hold it with comfort and we can write easier. Ballpoint is often used to write on paper or other material. Ballpoints are often used by people because they leave the lines on paper clearer and easier to use. In addition to writing, ballpoint is often used for the art of drawing. Ballpoints are useful and important to people in everyday life especially to be in school because of writing or drawing things. Bolpoin
Ballpoint adalah benda untuk menulis yang mengandung tinta di dalamnya
yang memiliki begitu banyak fungsi, seperti untuk menulis dan menggambar. Benda ini disebut Bolpoint karena pada ujungnya terdapat bola kecil yang berputar untuk mengontrol pengeluaran tinta kental yang disimpan dalam kolom berbentuk silinder. Bolpoin berbeda dengan pulpen, bolpoin berharga murah dan bebas pembelian. Walaupun bolpoin dan pulpen berbeda, kebanyakan masyarakat Indonesia kerap menganggap bolpoin sebagai pulpen. Ini merupakan salah kaprah. Nama yang benar dari alat tulis berujung tumpul ini adalah bolpoin. Bolpoin dipatenkan di Argentina pada 10 Juni 1943 dan dijual dengan merek Birome, yang masih bertahan hingga saat ini. Ada beberapa komponen di dalam bolpoin, pertama adalah tinta, tinta adalah bahan penting di bolpoin, tanpa tinta, kita tidak bisa menulis karena tidak ada garis di atas kertas. Kemudian, ada kolom berbentuk silinder sebagai tempat untuk menempatkan tinta. Dan kemudian, ada bola logam, bola logam ini digunakan untuk mengalirkan tinta keluar. Bola kecil ini berada tepat di salah satu sisi dari kolom berbentuk silinder. Bola kecil ini dibuat dari dari kuningan, baja, atau tungsten karbida yang diameternya berbeda-beda, umumnya 0,7 hingga 1,2 mm. Besar diameter bola berpengaruh pada ketebalan tulisan di atas kertas. Dan yang terakhir adalah beberapa bahan seperti logam atau plastik untuk menutupi tempat tinta dan membuat tempat untuk memegangnya, sehingga kita dapat memegangnya dengan kenyamanan dan kita dapat menulis lebih mudah. Bolpoin sering digunakan untuk menulis pada kertas atau bahan lain. Ballpoint banyak digunakan oleh orang karena meninggalkan garis di atas kertas lebih jelas dan mudah untuk digunakan. Selain untuk menulis, bolpoint sering digunakan untuk seni seperti menggambar. Bolpoin adalah hal yang berguna dan penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk bersekolah karena untuk menulis atau menggambar sesuatu.