Professional Documents
Culture Documents
Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Dari Penjualan Pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo Abstrak
Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Dari Penjualan Pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo Abstrak
STORE 19 SOLO
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
F3307074
FAKULTAS EKONOMI
SURAKARTA
2010
ABSTRAC
F 3307074
PT Lotte Shopping Indonesia yang bermerek dagang Lotte Mart wholesale adalah
perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan. Lotte Mart wholesale merupakan pusat
pembelanjaan yang melayani penjualan dalam skala besar, menggunakan konsep swalayan
serta menerapkan sistem keanggotaan (membership) dan komputerisasi. Penerimaan kas
pada PT Lotte Shopping Indonesia terdiri dari tiga sumber yaitu penjualan barang dagangan,
penjualan kardus bekas, serta penyewaan lahan usaha yang berada di area parkir. Sumber
penerimaan yang terbesar adalah dari penjualan.
iii
Kata kunci: penerimaan kas, penjualan
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan
(Pengkhotbah 3 : 11)
Rama kawula ing swarga, Asma Dalem kaluhurna. Kraton Dalem mugi rawuha.
Karsa Dalem kalampahana wonten ing donya kados ing swarga. Kawula nyuwun
rejeki kangge sapunika. Sakathahing lepat nyuwun pangapunten Dalem, kados dene
anggen kawula ugi ngapunten dhateng sesami. Kawula nyuwun tinebihna saking
(Gusti Yesus)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan lancar
serta dapat selesai tepat waktu. Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk
memenuhi syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Program DIII Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Adapun judul Tugas Akhir
SOLO”.
Dalam hal penyelesaian Tugas Akhir ini mulai dari pelaksanaan magang,
pengumpulan data, penelitian, hingga penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dimana dalam media ini penulis ingin
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
2. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si, Ak selaku Ketua Program Diploma
3. Ibu Sri Murni, SE, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
5. Bapak Agus Widodo, SE, Msi, Ak selaku dosen pembimbing yang telah
Indonesia Store 19 Solo yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
Shopping Indonesia Store 19 Solo yang telah mengijinkan penulis untuk magang
8. Mbak Dwi, Mbak Widya, Pak Dedy dan seluruh staff PT Lotte Shopping
kepada penulis.
9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi DIII Akuntansi yang telah memberikan
10. Kedua orang tua yang telah memberikan yang terbaik dan selalu memberikan
11. Fransciscus Christian Raharjo yang telah sabar manemaniku demi menggapai
14. Teman-teman satu bimbingan yang telah menjadi tempat bertukar pikiran dan
15. Teman-teman DIII Akuntansi’07 dan semua pihak yang telah membantu dalam
ix
Penulis menyadari bahwa hasil Tugas akhir ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis memohon maaf dan terbuka terhadap kritik dan saran dari semua
pihak. Penulis hanya bisa berharap semoga Tugas Akhir ini ini bermanfaat bagi
berbagai pihak.
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
xi
C. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan pada
A. Kelebihan ............................................................................................. 67
B. Kelemahan ........................................................................................... 67
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 69
B. Saran .................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
II.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai .................... 53
II.3 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan Kartu
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
3. Dokumen Faktur Penjualan Tunai (Invoice), Bukti Setoran, Pita Regiter Kas,
4. Sales Journal
xv
BAB I
PENDAHULUAN
KARABHA UNGGUL yang merupakan joint venture antara SHV (Belanda) dengan PT
Astra Internasional pada 19 Oktober 1989, dengan merk dagang MAKRO. Pada 12
INDONESIA. Pada 1 September 1999 status dari PT MAKRO INDONESIA adalah PMA.
berasal dari Korea Selatan. Dan di Indonesia dikenal dengan nama PT LOTTE
SHOPPING INDONESIA. Mulai bulan April 2010 merk dagang MAKRO resmi berganti
operasional, manpower, serta membeli barang dari supplier dalam partai besar
sehingga Lotte Mart dapat menawarkan harga yang murah dengan kualitas yang
xvi
di Lotte Mart, selain itu Lotte Mart juga dapat bersaing dengan pesaingnya (Pasar-
Saat ini di Indonesia telah berdiri 19 toko dengan Kantor Pusat (Head Office)
Surakarta.
Lotte Mart Store 19 Cabang Solo yang merupakan toko ke-19 di Indonesia
Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan Surakarta, kode pos 57154. Lotte Mart
makanan dan non makanan) dengan konsep “cash and carry” yaitu semua transaksi
dilakukan dengan tunai, customer dapat membeli barang secara langsung ke toko
dimiliki Lotte Mart Store 19 adalah retail, hotel, restoran, catering, toko, dan
institusi. Customer yang menjadi anggota Lotte Mart Store 19 akan mendapatkan
xvi
i
a Visi dari PT LOTTE SHOPPING INDONESIA
keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin di wujudkan
bagaimana suatu organisasi akan dibawa dan bekerja tetap eksis, antisipatif,
dengan visi yang digunakan. Di bawah ini merupakan misi dari PT LOTTE
SHOPPING INDONESIA : Lotte Mart Wholesale adalah grosir Cash and Carry
yang menjual produk Food (Dry Food: DF, Fresh Food: FF) dan Non Food (NF)
Lotte Mart Wholesale Store 19 Solo berlokasi di Jalan Bhayangkara (Ex. Lap.
Tipes), Kecamatan Serengan Surakarta. Di bawah ini adalah luas area Lotte Mart
Tanah : 22.692 m2
xvi
ii
Bangunan : 8.482 m2
- Area DF : 3.586 m2
- Area FF : 835 m2
- Area NF : 2943 m2
4. Ketenagakerjaan
Lotte Mart Wholesale St-19 Solo memiliki 90 karyawan, yang terdiri dari
pegawai tetap (permanen), kontrak, dan outsourching. Di Lotte Mart terdapat dua
shift yaitu pukul 06.00 s/d 15.00 WIB dan pukul 13.00 s/d 22.00 WIB, karena toko
buka pada pukul 07.00 s/d 22.00 WIB. Sedangkan pada bagian keamanan terdapat
tiga shift yaitu pukul 06.00 s/d 15.00 WIB, pukul 13.00 s/d 22.00 WIB, dan pukul
22.00 s/d 07.00 WIB. Untuk sistem penggajiannya dalam setahun karyawan
mendapat empat belas kali gaji, yaitu dua belas kali gaji bulanan dan dua kali
a. Medical
b. Different Cashier
c. Back-up Cashier
xix
a. Bonus atau intensif
b. Tunjangan.
penginputan proses gaji yang nantinya akan dilaporkan ke Kantor Pusat (Head
a. Struktur Organisasi
xx
xxi
xxi
i
b Deskripsi Jabatan
barang yang tinggi. Semua ini dikerjakan dan dimonitor setiap hari,
xxi
ii
toko, memberikan pelatihan, manajemen berbakat, penilaian
Daya Manusia.
pemeliharaan aset.
Informasi teknologi).
tersaingi.
xxi
v
menyimpan laporan analisa keuntungan, volume pembelian,
departemen
merchandising.
3) Fresh Food, Dry Food, Non Food Manager (FF, DF, NF Manager)
xx
v
kegiatan yang berhubungan dengan penjualan produk-produk sesuai
dengan sasaran dan target selama fokus dan menjaga positif margin &
pemeliharan peralatan.
kesalahan-kesalahan kasir.
xx
vi
prosedur yang ketat.
konfirmasi.
barang.
pengiriman.
tidak konsisten
Invoice Control.
xx
vii
barcodes pada barang dagangan
menyangkut masalah
serta konseling
6) Facility Manager
xx
viii
d) Memastikan ketersediaan laporan MIS yang akurat dan tepat
anggaran biaya.
correction.
kesetiaan pelanggan.
xxi
x
e) Mengembangkan strategi atas keluhan pelanggan dan penanganan
komersil
kebersamaan.
xx
x
9) Human Resources Manager (HRM)
daya manusia.
dan terarah
Pusat.
xx
xi
melalui poses untuk memastikan perusahaan mendapatkan
10) Section Head (SH) – Fresh Food, Dry Food, Non Food
masing-masing.
11) Senior Staff (SS) – Dry Food, Non Food, Fresh Food
xx
xii
pelangan serta memastikan tingginya produktifitas staff di tiap divisi.
12) Senior Staff – Check Out (SS COEC) Kasir Pusat (KP)
menuju dan dari area bongkar muat menuju daerah lantai penjualan.
xx
xiii
Bertanggung jawab terhadap ALC Manager, memelihara dan
sistem computer termasuk MBS & POS, mensuport sales toko dengan
membuat rail card & signage, tugas lainnya adalah sebagai general
administrasi.
18) Cashier
xx
xiv
b) Menyediakan pelayanan yang akurat dan cepat di area pintu keluar
dagangan.
xx
xv
19) Enginering Staff
perusahaan.
hasil sales per till, merekonsil pos-pos yang ada dalam daily till credit,
semua customer.
xx
xvi
22) End Control
keluar dari kasir baik dalam jumlah dan jenisnya dengan invoice yang
sudah tercetak.
C. Perumusan Masalah
xx
xvi
i
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka masalah dalam
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas dari
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
xx
xvi
ii
untuk penerapan teori yang telah diterima di bangku perkuliahan.
3. Bagi pembaca
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
xx
xix
yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
(Mulyadi, 2001: 5)
melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk
xl
Menurut Jogiyanto (2001: 8) informasi adalah:
a. Data yang diolah
b. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal
maksudnya.
b. Tepat pada waktunya (timely basis), berarti informasi yang datang pada
berbeda.
xli
managerial dan kegiatan strategi dri suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Leitch dan Davis
dalam Jogiyanto 2001: 11).
Menurut Jogiyanto (2001: 12) sistem informasi terdiri dari komponen-
komponen sebagai berikut:
a. Blok Masukan (Input Block), input mewakili data-data yang masuk
dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block), terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan
model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang
sistem.
terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (human ware), perangkat
xlii
e. Blok Basis Data (Database Block), database merupakan kumpulan dari
4. Pengertian Akuntansi
transaksi
xlii
i
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan
e. Laporan, adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang berupa neraca,
organisasi
akuntansi
xli
v
8. Pengertian Kas
Kas dapat diubah menjadi aktiva lain dan digunakan untuk membeli
barang atau jasa, serta memenuhi kewajiban yang dengan lebih mudah bila
dibanding dengan aktiva lain (Al Haryono Yusuf, 2001: 3).
Kas adalah aktiva yang paling liquid dan merupakan standar alat
pembayaran serta sebagai dasar ukuran dari seluruh komponen laporan
keuangan (Kieso et al., 2007: 314).
Penulis menyimpulkan bahwa kas adalah aktiva yang paling mudah
dicairkan menjadi uang dalam waktu yang cepat dibandingkan dengan aktiva
lainnya.
9. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk
adalah:
1) Fungsi penjualan
2) Fungsi kas
xlv
3) Fungsi gudang
4) Fungsi pengiriman
5) Fungsi akuntansi
tertentu.
tunai adalah:
xlv
i
4) Bill of lading.
1) Jurnal penjualan
3) Jurnal umum
4) Kartu persediaan
5) Kartu gudang
bagan alir.
alir.
B
Berbagai Dokumen Menggambarkan berbagai
A jenis dokumen yang
digabungkan bersama
dalam satu paket.
xlv
iii
Catatan Menggambarkan catatan
akuntansi yang digunakan
untuk mencatat data yang
direkam sebelumnya di
dalam dokumen.
xli
x
Keying, typing Menggambarkan
pemasukan data ke dalam
computer melalui on-line
terminal.
l
sistem.
li
B. Pembahasan Penerimaan Kas dari Penjualan pada PT Lotte Shopping
a. Fungsi Kas
c. Fungsi Akuntansi
lii
2. Informasi yang diperlukan oleh Manajemen
produk tertentu.
e. Nama wiraniaga/ petugas kasir yang menerima uang dari pelanggan atas
transaksi serta segala pelaporan perlu adanya otorisasi dari petugas yang
Dokumen faktur penjualan tunai ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir
Penjualan Toko dan Kasir Penjualan Snack dan Bumbu) digunakan
untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen
mengenai transaksi penjualan tunai. Informasi tersebut antara lain
adalah nomor faktur penjualan, nomor seri, kasir, nomor kassa/ till,
tanggal transaksi, nomor pelanggan, waktu transaksi, kode dan nama
barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga. Faktur penjualan juga
berguna sebagai faktur pajak, yang di dalamnya juga tercantum
keterangan dari Pengusaha Kena Pajak dan Pembeli BKP/ Penerima
JKP. Bentuk Faktur Pajak tersebut sesuai dengan izin DJP No.S-
1596/PJ.52/1992 pada tanggal 15 September 1992. Faktur penjualan ini
sebagai bukti bahwa barang telah di bayar lunas oleh pembeli.
b. Bukti Setoran Kasir Toko
liii
Dokumen Bukti Setoran Kasir ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir
Penjualan Toko). Pada penerimaan kas dari penjualan dengan uang
tunai Bukti Setoran Kasir sebagai bukti penghitungan jumlah fisik uang
penjualan toko (FF, DF, dan NF) yang akan disetorkan ke Kasir Pusat.
Sedangkan pada penerimaan kas dari penjualan dengan kartu Debit/
Kredit, Bukti Setoran Kasir sebagai bukti perekapan jumlah penjualan
dengan Kartu Debit/ Kredit yang terjadi dari awal hari sampai akhir
hari.
c. Bukti Setoran Snack
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Penjualan Snack dan
Bumbu) sebagai bukti penghitungan jumlah fisik uang penjualan snack
yang disetorkan ke Kasir Pusat biasanya pada penutupan penjualan di
akhir hari. Penjualan snack dan bumbu berada di Kassa tersendiri yang
khusus untuk pembayaran snack dan bumbu.
d. Bukti Setoran Bumbu
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Penjualan Snack dan
Bumbu) sebagai bukti penghitungan jumlah fisik uang penjualan bumbu
yang disetorkan ke Kasir Pusat biasanya pada penutupan penjualan di
akhir hari. Penjualan snack dan bumbu berada di Kassa tersendiri yang
khusus untuk pembayaran snack dan bumbu.
e. Pita Regiter Kas
Dokumen Invoice X & Z Read ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir
Pusat) merupakan laporan yang muncul secara otomatis setelah kasir
ditutup. Dokumen ini berisi keterangan jumlah uang baik dari uang
tunai maupun dari penjualan dengan Kartu Debit/ Kredit.
g. Bukti Setoran Kasir Pusat
liv
Dokumen Bukti Setoran Kasir Pusat dibuat oleh fungsi kas (Kasir
Pusat). Dokumen Bukti Setoran Kasir Pusat ini berisi jumlah nominal
uang yang disetorkan oleh kasir yang telah sesuai dengan Invoice X & Z
Read.
h. Sales Draft Debit / Kredit
Dokumen ini dicetak oleh debit/ credit card center bank, yang
menerbitkan kartu debit/ kredit dan diserahkan kepada perusahaan
(disebut merchant) anggota kartu debit/ kredit. Dokumen ini berfungsi
sebagai bukti bahwa adanya transaksi penjualan dengan kartu. Biasanya
tercetak dua copy, yaitu satu copy untuk pelanggan dan satu copy
lainnya untuk diarsipkan oleh bagian akuntansi.
i. Till Reconciliation
Dokumen FPU ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Pusat) sebagai
pencatatan atas penghitungan fisik uang yang akan di setor ke Bank,
penghitungan tersebut dilakukan oleh kedua pihak yaitu antara pihak
Lotte Mart dengan Bank. FPU Makro diisi oleh pihak Lotte Mart,
sedangkan FPU Bank diisi oleh pihakBank sesuai penghitungan fisik
uang yang akan di setor ke Bank. Masing-masing FPU terdiri dari dua
rangkap,yaitu untuk bagian akuntansi dan untuk Bank.
l. Form Multiguna (FM)
Dokumen Form Multiguna ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Pusat)
sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Form Multiguna dibuat 2 lembar
diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas
dari hasil penjualan tunai ke bank. Kemudian tembusannya diminta
kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai
bukti penyetoran kas ke bank. Form Multiguna diserahkan oleh fungsi
kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi untuk
dicocokkan apakah jumlah yang disetorkan Kasir Pusat sudah sesuai
dengan yang ada pada Till Reconciliation dan Cash Reconciliation.
Form Multiguna kemudian diarsipkan sebagai dokumentasi toko oleh
bagian Staff Admin sebagai pemegang fungsi akuntansi .
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan
a. Sales Journal
lvi
a. Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan Uang Tunai
tiap kassa/ till. Maka secara otomatis data penjualan atas barang
2) Kasir Penjualan Toko dan/ atau Kasir Penjualan Snack & Bumbu
telah lunas dibayar. Serta Pita Register Kas untuk penjualan snack
dan bumbu, yang akan direkap oleh Kasir Penjualan Snack &
Bumbu.
3) Kasir Penjualan Toko dan/ atau Kasir Penjualan Snack & Bumbu
Read dengan form Bukti Setoran Kasir Toko apakah sudah sesuai.
Penjulan Toko. Jika sudah sesuai, Kasir Pusat mengisi form Bukti
Setoran Kasir Pusat sesuai dengan jumlah yang ada pada Invoice
lvii
i
KP, BS Kasir Toko, BS Snack, BS Bumbu, dan PRK ke bagian
terjadi.
lix
(on-line process). Maka yang melakukan pencatatan atas
pengarsipan.
FM.
Kredit
till. Maka secara otomatis data penjualan atas barang yang discan
lx
bekerja sama dengan Lotte Mart. (BCA: Debit/ Kredit,
kode PIN Kartu Debit pelanggan, maka secara otomatis sales draft
draft Debit/ Kredit, dan untuk satu copy sales draft lainnya
tanda tangan pemilik Kartu Kredit tersebut pada kedua copy Sales
Pusat.
X & Z Read.
lxi
8) Kasir Pusat mencocokkan jumlah penjualan pada Invoice X & Z
Read dengan form Bukti Setoran Kasir Toko apakah sudah sesuai.
Debit/ Kredit oleh Kasir Penjualan Toko. Jika sudah sesuai, Kasir
jumlah yang ada pada Invoice X & Z Read dan form Bukti
Toko, SD D/ K.
6. Bagan Alir
lxii
i
lxi
v
Kasir Penjualan Toko
Penghitungan fisik
Mulai uang yang akan
disetorkan ke KP
Menghitung fisik
WIN POS uang dari
Penyecanan barcode penjualan toko
barang yang akan dibayar
pelanggan & pencetakan
FPT Mengisi form BS
Kasir
Data
Disertai paraf dari
penjualan
BS Kasir Toko kasir yang setor
1
Diserahkan ke
Pelanggan
Keterangan:
Data
penjualan
WIN POS
Pembuatan &
pencetakan Invoice X & Z 2
read
Invoice X & Z
read
Mencocokkan Inv.
X & Z Read
dengan BS K BS Kasir Toko
Tidak
sesuai
Kembali ke prosedur
Ya pengitungan fisik uang di
kasir
Mengisi form BS
KP
Disertai paraf
dari KP
Inv. X & Z read
BS KP
Keterangan:
lxv3
BS KP = Bukti Setoran Kasir Pusat i
BS Kasir Toko
Mulai 1
lxv
WIN POS ii PRK
Penyecanan barcode
barang yang akan dibayar
pelanggan & pencetakan
BS Bumbu
BS KSnack
BS Kasir Toko
Membandingkan
FPU Makro
BS KP dengan FPU Bank
CR
TR
TR & CR
Disertai paraf
4
lxx
Keterangan:
TR = Till Reconciliation
CR = Cash Reconciliation
FM = Form Multiguna
Dibawa
GAMBAR II.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Bank
Penjualan Tunai (Lanjutan)
PRK K
BS Bumbu
BS KSnack
5
Inv. X & Z read
FPU Bank 1
BS KP
FPU Makro 1
CR
FM 2
TR BS Kasir Toko
lxx
i
Mencocokkan TR
& CR dengan FM
ORACLE
Pembuatan & Pencetakan
Sales Journal
Sales Journal
Langsung
FPU Bank 1 online ke HO
FPU Makro 1
FM 2
PRK K
BS
BS KSnack
BS KP
CR
TR
SJ
T
lxx
ii
6
Bumbu
BS Kasir Toko
Keterangan:
SJ = Sales Journal
CR
TR
SJ
Memfotokopi
SJ,TR, CR
FC CR
FC TR
FC SJ
Melengkapi paraf ke ALC M,
CR HRM, & MOD Toko
TR
SJ lxx
iii
Dikirim ke HO
(Kantor Pusat)
T
lxx
iv
GAMBAR II.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari
Penjualan Tunai (Lanjutan)
lxx
v
lxx
Kasir Penjualan Toko
vi
Mulai 2
SD D/K
WIN POS 2
Kasir Pusat (KP)
Data
penjualan
SD D/K
2
WIN POS
Pembuatan &
pencetakan Invoice X & Z
read
Invoice X & Z
BS Kasir Toko
read
Mencocokkan Inv.
X & Z Read
dengan BS K
Tidak
sesuai
Kembali ke prosedur
Ya perekapan sales draft D/K
lxx
Mengisi
vii form BS
KP
Disertai paraf
SD D/K
2 dari KP
Keterangan:
SD D/K
lxx
viii
Inv. X & Z read
BS KP
Microsoft Excel
BS Kasir Toko
BS Kasir Toko
lxx
ix
Keterangan:
TR = Till Reconciliation
CR = Cash Reconciliation
SD D/K
CR
TR lxx
x
ORACLE
Pembuatan & Pencetakan
Sales Journal
BS Kasir Toko
BS Kasir Toko
lxx
xi
Keterangan:
SJ = Sales Journal
HO = Head Office
CR
TR
SJ
lxx
FC CR
FC
xii TR
FC SJ
CR
TR
SJ
lxx
xiii
Keterangan:
terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan
berbeda-beda. Hal ini menunjukkan sesuatu yang baik karena dapat menghindari
Fungsi kas yang dilaksanakan oleh Kasir Penjualan Toko dan Kasir
Penjualan Snack/ Bumbu sudah berjalan dengan baik, kasir menerima uang
pembayaran dari pelanggan kemudian menyetorkannya ke Kasir Pusat yang
sebelumnya telah dibuat Bukti Setoran Kasir Toko, Bukti Setoran Snack/
Bumbu oleh kasir. Kasir juga dapat dikatakan sebagai fungsi operasi dimana
lxx
xiv
bagian Kasir yang mnjalankan kegiatan penerimaan kas secara langsung dari
penjualan.
Fungsi penyimpanan kas oleh Kasir Pusat sudah berjalan dengan baik.
Kasir Pusat menerima setoran uang hasil penjualan setiap harinya dari Kasir
Penjualan Toko dan Kasir Penjualan Snack/ Bumbu yang disertai dengan
Bukti Setoran Kasir Toko dan Bukti Setoran Snack/ Bumbu. Sebelum
disetorkan ke Bank uang hasil penjualan tersebut disimpan sementara di
ruangan khusus.
Fungsi pencatatan dilakukan oleh fungsi akuntansi yang dilaksanakan
Staff Admin belum berjalan optimal, dalam sistem penerimaan kas Staff
Admin hanya membuat Sales Journal dan melaporkannya ke HO, selain itu
Staff Admin melakukan pengarsipan dokumen-dokumen untuk dokumentasi
toko cabang.
Fungsi pemeriksaan intern oleh staff ALC belum optimal, terutama
pada pemeriksaan mendadak yang berfungsi untuk mengurangi risiko
penggelapan kas yang diterima oleh Kasir Pusat. Pemeriksaan mendadak
hanya dilakukan dua minggu sekali.
2. Evaluasi Terhadap Dokumen Terkait
cukup baik dan digunakan dengan baik. Sistem komputerisasi memotong adanya
banyak dokumen yang dikeluarkan oleh tiap bagian. Dokumen-dokumen yang ada
sudah mewakili semua kejadian atau kegiatan klerikal. Dalam pembuatan dokumen
yang menggunakan komputer, digunakan software tertentu yaitu WIN POS untuk
catatan akuntansi yaitu Sales Journal serta Buku Rekapan Kartu Debit / Kredit.
lxx
xv
Untuk Jurnal Penerimaan Kas serta jurnal lainnya dibuat oleh Store Admin yang
berada di HO (Kantor Pusat). Sehingga pada toko hanya ada Sales Journal serta
Buku Rekapan Kartu Debit/ Kredit sebagai catatan akuntansi yang dimiliki oleh toko.
Prosedur penerimaan kas dari penjualan melibatkan lebih dari satu unit
organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap unit organisasi pada sistem
penerimaan kas dari penjualan memiliki tanggung jawab masing-masing
dengan jelas. Prosedur penerimaan kas dari penjualan sudah cukup baik tetapi
masih terdapat kekurangan. Prosedur yang terdapat di Lotte Mart terlalu
terpusat, keseluruhan laporan harus dilaporkan setiap harinya dan untuk
kebijakan sepenuhya diambil oleh Kantor Pusat. Kurangnya otonomi dari
Kantor Pusat dalam pengelolaan kas toko, sehingga dirasa ada beberapa alur
penerimaan kas yang tidak diketahui oleh toko terutama dalam transaksi
penerimaan kas dari penjualan dengan kartu kredit. Dalam prosedur
penerimaan kas dari penjualan dengan uang tunai dan kartu debit/ kredit
terdapat kelebihan dan kelemahannya. Kelebihannya antara lain kegiatan
otorisasi dilakukan secara baik oleh pihak yang berwenang, dan
kelemahannya antara lain tidak adanya bagan alir/ flowchart untuk
penerimaan kas pada toko cabang sehingga prosedur-prosedur yang
dilakukan tidak dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-bagian
yang terlibat dalam transaksi tersebut.
BAB III
TEMUAN
lxx
xvi
Berdasarkan pembahasan yang diuraikan pada BAB II, sistem penerimaan kas dari
penjualan pada PT Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo memiliki kelebihan dan
A. Kelebihan
1. Ada pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan
beda. Hal ini menunjukkan sesuatu yang baik karena dapat menghindari
bisa mengoperasikannya.
3. Dokumen yang ada sudah cukup mewakili seluruh kejadian dalam prosedur
B. Kelemahan
untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan kurang cukup untuk
67
lxx
xvi
i
khususnya dalam pengelolaan kas tokonya.
3. Pada toko tidak terdapat bagan alir untuk penerimaan kas sehingga prosedur-
prosedur yang dilakukan tidak dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan kelemahan dan kelebihan sistem penerimaan kas dari penjualan pada
PT Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo yang telah diuraikan pada BAB III, dapat diambil
lxx
xvi
ii
kesimpulan dan saran sebagai berikut.
A. Simpulan
Sistem penerimaan kas dari penjualan yang diterapkan pada PT Lotte Shopping
Indonesia, Store 19 Solo sudah cukup baik. Sistem yang diterapkan memiliki kelebihan
dan kelemahan. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain, sudah ada pemisahan fungsi
yang jelas, adanya sistem komputerisasi yang baik sehingga membantu dalam
sudah cukup untuk mewakili setiap kejadian atau kegiatan dalam prosedur penerimaan
kas dari penualan. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain, catatan akuntansi yang
cukup untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dari penjualan, prosedur
yang terpusat menyebabkan toko tidak memiliki otonomi tersendiri khususnya dalam
pengelolaan kas tokonya, pada toko tidak terdapat bagan alir untuk penerimaan kas
oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut. Kelemahan dalam sistem ini
dapat diperbaiki dengan melakukan evaluasi pada sistem penerimaan kas dari pada PT
69
B. Saran
lxx
xix
Berikut ini merupakan saran-saran atau masukan yang penulis usulkan kepada PT
Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo mengenai sistem penerimaan kas dari
penjualan:
1. Pembuatan catatan akuntansi secara lengkap dan menyeluruh wajib diadakan pada
2. Pada toko diberikan pula otorisasi tersendiri dalam kebijakan dan pengelolaan kas
3. Pada toko dibuat bagan alir yang khusus untuk setiap prosedur yang ada, sehingga
DAFTAR PUSTAKA
xc
Jogiyanto. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS. 2010. Pedoman Penulisan
Tugas Akhir.
xci