Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Avifauna is one of the animals that is easily found in various places, and is one indicator of
environmental quality. Avifauna has the ability to spread seeds, help pollinate, natural
predators of other animals, and others. This study aims to record the diversity of diurnal
avifauna in area Mempawah Mangrove Park and its surroundings in Pasir Village Mempawah
Hilir Subdistrict, Mempawah district. The research method used the Point count method, whose
observation points are obtained by Purposive sampling, carried out on 9 July-9 August 2018.
The results of observations were 35 species of avifauna consisting of 24 families which were
divided into three habitats, in the mangrove habitat there were 18 species and 15 families,
mixed garden contained 22 species and 18 families, and rice field contained 17 species and 11
families. The dominance index in the mangrove habitat is C = 0.40, mixed garden is C = 0.10
and rice is C = 0.13, indicates that no species dominates the other species, meaning the role of
the avifauna species found in all three same habitat. Diversity index shows that mixed garden
habitat has a higher species diversity with (𝐻) = 2.66, mangrove habitat is (𝐻) = 2.43 and a
rice field habitat is (𝐻) = 2.40, indicates that the three habitats have diversity with moderately
criteria. Evenness index in mangrove habitat is (E) = 0.84, in mixed garden habitat is (E) =
0.85 and a rice field habitat is (E) = 0.85, indicates the three habitats the abundance includes
evenly distributed or included in a stable community. The highest similarity index of avifauna
species is between mangrove habitat and mixed garden with a percentage of 53.58%, rice field
habitat with a garden with a percentage of 53.19%, and mangrove habitat with rice fields with
a percentage of 38.49%. The highest similarity was between.
Keywords: Avifauna, Diversity, Mempawah Mangrove Park.
316
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 316 – 326
317
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 316 – 326
318
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 316 – 326
319
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 316 – 326
Tabel 2. Daftar jenis avifauna yang ditemukan secara kesluruhan di kawasan Mempawah
Mangrove Park dan sekitarnya. (List species of avifauna found in totality in area
Mempawah Mangrove Park and its surroundings.)
320
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 316 – 326
321
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 316 – 326
No. P.20 tahun 2018 tentang jenis kelestariannya dan mengusahakan untuk
tumbuhan dan satwa yang dilindungi yaitu memberikan ekosistem yang nyaman bagi
Blekok sawah (Ardeola speciosa), Srindit avifauna tersebut.
melayu (Loriculus galgulus) dan satwa B. Struktur Jenis Avifauna Diurnal
avifauna yang dilindungi dari kedua aturan Struktur jenis avifauna diurnal yang
tersebut adalah Elang laut dada putih terdapat di kawasan Mempawah
(Haliaeetus leucogaster), Elang bondol Mangrove Park dan sekitarnya yaitu di tiga
(Haliastur indus) dan Kipasan belang jenis habitat, mangrove, kebun campuran
(Rhipidura javanica). Artinya, jumlah dari dan sawah yang telah dilakukan
satwa yang dilindungi, menandakan pengamatan pada waktu pagi, siang dan
bahwa ketiga habitat masih mampu dalam sore hari dapat diketahui berdasarkan hasil
menyediakan lingkungan yang aman dan perhitungan dari Indeks dominansi, Indeks
nyaman bagi satwa-satwa tersebut, baik keanekaragaman, Indeks kemerataan,
dalam mencari makan maupun untuk Indeks kesamaan jenis, Tingkat pertemuan
berkembang biak. Avifauna yang terdapat dan Kepadatan relatif yang dapat dilihat
di kawasan tersebut dan termasuk dari tabel 3 berikut ini :
dilindungi harus tetap dijaga
Tabel 3. Indeks Dominansi, Keanekaragaman Jenis, Kemerataan, dan Kesamaan
Jenis (Dominance Index, Species Diversity, Evenness index and Similarity
index)
Lokasi
Indeks Mangrove Kebun campuran Sawah
(M) (K) (S)
Dominansi (C) 0,40 0,10 0,13
Keanekaragaman jenis (H) 2,43 2,66 2,40
Kemerataan (E) 0,84 0,85 0,85
(M/K) 53,58 %
Kesamaan jenis (IS) (M/S) 38,49 %
(S/K) 53,19 %
Indeks dominansi digunakan untuk kondisi tidak stabil karena terjadi tekanan
mengetahui kekayaan spesies serta ekologis. Hasil spesies-spesies yang
keseimbangan jumlah individu setiap mendominasi dari ketiga habitat yaitu
spesies dalam ekosistem. Fachrul (2008), mangrove, kebun dan sawah menunjukkan
menyatakan bahwa indeks dominansi hasil perhitungan indeks dominansinya
Simpson bernilai antara 0 – 1, jika nilai C mendekati nol (0). Nilai dominansi untuk
mendekati 0 berarti tidak terdapat jenis habitat mangrove adalah C = 0,40, habitat
yang mendominasi jenis lainnya atau kebun dengan C = 0,10 dan habitat sawah
komunitas berada dalam kondisi stabil, dengan C = 0,13, sehingga dari 18 spesies
sedangkan jika nilai C mendekati 1 berarti yang ditemukan di mangrove, 23 spesies
terdapat jenis yang mendominasi jenis yang ditemukan di kebun dan 17 spesies
lainya atau komunitas berada dalam yang ditemukan di sawah tidak ada jenis
322
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 316 – 326
yang mendominasi jenis yang lain, artinya macam sumber pakan, memungkinkan
peranan spesies avifauna yang ditemukan memiliki jenis avifauna yang banyak.
pada ketiga habitat sama. Hal yang Penelitian lainnya tentang
membuat tidak adanya avifauna yang keanekaragaman avifauna di Kawasan
mendominasi, bisa disebabkan dari Mangrove sekitar di daerah Sungai bakau
beberapa faktor, salah satunya adalah kecil dan Desa Peniti Luar Kabupaten
faktor makanan, ketersediaan makanan Mempawah yang dilakukan oleh Angga
yang cukup membuat spesies yang ada, (2015) adalah nilai Indeks
tidak menciptakan persaingan dalam hal keanekaragaman untuk lokasi Desa Peniti
mencari makan. Luar yaitu 2,14 sedangkan untuk lokasi
Keanekaragaman jenis avifauna Desa Sungai Bakau Kecil yaitu 1,86.
berbeda dari suatu tempat ke tempat Perbandingan untuk hasilnya di lokasi
lainnya tergantung pada kondisi Desa Peniti Luar mendekati dengan
lingkungan dan faktor yang berpengaruh. penelitian yang saya lakukan di MMP
Menurut Shannon-wiener; Oki Hidayat sedangkan untuk Sungai Bakau Kecil
(2013), kisaran atau kriteria kurang, faktor yang menentukan bisa dari
keanekaragaman jenis (𝐻 ) antara 1-3. kondisi lingkungan sekitar, semakin tinggi
Kriteria nilai 𝐻 < 1 berarti nilai Indeks keanekaragaman berarti
keanekaragaman rendah, jika 1 < 𝐻 < 3 semakin beragam jenis yang terdapat pada
berarti keanekaragaman sedang dan jika 𝐻 komunitas tersebut.
> 3 berarti keanekaragaman tinggi. Hasil Indeks kemerataan (E) dalam suatu
perhitungan indeks keanekaragaman jenis habitat berkisar antara 0-1, yaitu apabila 0
avifauna pada masing-masing lokasi, < E ≤ 0,5 maka komunitas dikatakan
menunjukkan bahwa habitat mangrove tertekan, apabila 0,5 < E ≤ 0,75 maka
memiliki nilai indeks (𝐻 ) = 2,43, habitat komunitas dikatakan labil, dan apabila
sawah dengan nilai indeks (𝐻 ) = 2,40 dan nilai indeks kemerataan 0,75 < E ≤ 1
kebun memiliki nilai indeks maka komunitas stabil, menurut Daget
keanekaragaman jenis yang lebih tinggi (1976); Solahudin (2003). Hasil
dengan nilai Indeks (𝐻 ) = 2,66. Nilai perhitungan indeks kemerataan jenis
tersebut menunjukkan bahwa ketiga lokasi avifauna pada masing-masing lokasi, yaitu
memiliki keanekaragaman dengan kriteria pada lokasi mangrove indeks kemerataan
sedang. Hal ini dikarenakan beragam jenis (E) = 0,84, di lokasi kebun indeks
vegetasi yang terdapat pada lokasi kebun kemerataannya (E) = 0,85 dan lokasi
memungkinkan untuk menyediakan daya sawah memiliki indeks kemerataan (E) =
dukung lingkungan yang mencukupi untuk 0,85. Berdasarkan nilai indeks kemerataan
avifauna tersebut hidup dan mencari tersebut, maka pada ketiga habitat
makanan. Widodo (2009) memberikan kelimpahannya termasuk merata atau
pernyataan bahwa habitat yang kondisinya termasuk dalam komunitas stabil.
baik dan jauh dari gangguan manusia serta Kemerataan jenis yang rendah dapat
didalamnya mengandung bermacam- disebabkan oleh berbagai macam faktor,
323
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 316 – 326
yaitu : (a) adanya persaingan dalam kesamaan jenis avifauna paling tinggi
pemanfaatan sumber daya yang ada. (b) adalah antara habitat mangrove dengan
adanya perburuan secara besar-besaran kebun dengan persentase 53,58%. Habitat
sehingga jenis dan jumlah individu sawah dengan kebun dengan persentase
avifauna semakin berkurang. (c) tidak 53,19 %, habitat mangrove dengan sawah
dapat menyesuaikan diri pada lokasi yang dengan persentase 38,49 %. Tinggi atau
baru. (Magurran 2004; Syahadat 2015). rendahnya dari nilai kesamaan jenis pada
Tingkat Pertemuan dilakukan untuk masing-masing lokasi pengamatan bisa
menghitung setiap spesies disuatu habitat disebabkan dari kondisi jenis vegetasi
dengan membagi jumlah avifauna yang yang berbeda dan jenis makanan yang
tercatat setiap jenisnya dengan jumlah jam dimakan avifauna di suatu habitat, karena
yang dihabiskan didalam pengamatan, sebagian jenis avifauna ada yang
memberikan gambaran avifauna perjam memakan bagian dari tumbuh-tumbuhan,
untuk setiap spesies. Informasi tambahan seperti biji-bijian, buah, nektar pada bunga
juga dapat diperoleh dengan menentukan serta ada beberapa spesies yang memakan
tingkat pertemuan terpisah untuk setiap serangga dan ikan. Menurut (Ardley
jenis habitat yang luas, misalnya seperti 1984; Eko 2018) bahwa setiap spesies
pada pengamatan ini yang dilakukan di avifauna hanya memakan jenis makanan
lokasi hutan mangrove, kebun campuran tertentu saja dan ia akan hidup nyaman
dan sawah. Data tingkat pertemuan dapat pada kondisi lingkungan yang sesuai
dibagi menjadi kategori ordinal mentah dengan dirinya tersebut.
kelimpahan (misalnya berlimpah, umum, KESIMPULAN
sering, jarang dan langka). Kategori untuk Berdasarkan dari hasil penelitian dan
tingkat pertemuan pengamatan ini adalah uraian pembahasan yang dilakukan pada
hasil modifikasi dari kategori dalam buku tiga habitat di Mempawah Mangrove Park
“Expedition Field Techniques Bird dan sekitarnya, yaitu di habitat mangrove,
Surveys” dari Colin Bibby et al., yaitu kebun campuran dan sawah, maka dapat
untuk nilai ≤ 1,1 kategori langka, nilai 1,2 ditarik kesimpulan sebagai berikut :
– 22,2 kategori jarang, nilai 22,3 – 111,1 1. Keanekaragaman jenis avifauna yang
kategori sering, kategori 111,2 – 444,4 ditemukan di habitat mangrove, kebun
kategori umum dan nilai > 444,4 kategori campuran dan sawah dijumpai
melimpah. sebanyak 35 jenis avifauna yang terdiri
Hasil pengamatan yang dilakukan di dari 24 family dengan total
tiga habitat yang berbeda yaitu hutan keseluruhannya sebanyak 305 individu.
mangrove, kebun campuran dan sawah Pengamatan di lokasi mangrove tercatat
memiliki beberapa kesamaan jenis sebanyak 18 jenis avifauna dengan rata-
avifauna yang ditemukan. Indeks rata total keseluruhan 117 individu
kesamaan jenis dapat digunakan untuk yang termasuk kedalam 15 family.
melihat kesamaan antara jenis avifauna Lokasi kebun campuran tercatat
pada setiap habitat yang berbeda. Indeks sebanyak 22 jenis avifauna dengan rata-
324
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 316 – 326
325
JURNAL HUTAN LESTARI (2019)
Vol. 7 (1) : 316 – 326
326