You are on page 1of 12

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNTUK GENERASI
ALFA: SEBUAH TELAAH

Tatik Widaningsih*1,2, Pungki Nahyu Widyawati2, Ahmad Shodiq2,3, Achmad Zayadi1


1
Magister Pendidikan Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah, Jakarta, Indonesia
2
RA Mumtaza Islamic School, Tangerang Selatan, Indonesia
3
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia

*E-mail: tatikwidaningsih06@gmail.com

Abstract

Recent progress on technology accumulatively has led to the industrial revolution and differences in the
characteristics of generations. The industrial revolution and the differences in this generation demand the
world of education to help improve its quality system dynamically. Early Childhood Education (PAUD)
as the initial estuary of education is one of the important aspects highlighted. In the era of Industrial
Revolution 4.0, PAUD was mainly prepared for Alpha Generation which born after 2010. The study
further examined a number of literatures to analyze the challenges and opportunities of ECD in the era of
Industrial Reform 4.0, taking into account the needs of Industrial Revolution 4.0, characteristics of Alpha
Generation and quality assessment global learning according to PISA. From the study, PAUD needs to
be prepared further in order to respond to the revolution while at the same time lifting the quality of
national education in the global world. Some aspects that need to be considered include: instilling a
value system, the ability to think critically and innovate, improve teacher’s competence and appreciation,
personalize learning and using of technology.

Keywords: Industrial Revolution 4.0, Early Childhood Education, Alpha Generation, Education 4.0,
Education Quality

Abstrak

Kemajuan teknologi dari masa ke masa secara akumulatif telah mendorong terjadinya revolusi industri
dan perbedaan karakteristik generasi. Revolusi industri dan perbedaan generasi ini menuntut dunia
pendidikan turut memperbaiki sistem mutunya secara dinamis. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
sebagai muara awal pendidikan menjadi salah satu aspek penting yang disorot. Di era Revolusi Industri
4.0, PAUD terutama dipersiapkan untuk Generasi Alfa yang lahir setelah tahun 2010. Studi ini menelaah
lebih lanjut sejumlah literatur untuk menganalisis tantangan dan peluang PAUD di era Reformasi Industri
4.0, dengan memperhatikan kebutuhan Revolusi Industri 4.0, karakteristik Generasi Alfa dan penilaian
kualitas pembelajaran global menurut PISA. Dari kajian, PAUD perlu dipersiapkan lebih lanjut agar dapat
merespon revolusi tersebut sekaligus mengangkat kualitas pendidikan nasional di dunia global. Beberapa
aspek yang perlu diperhatikan antara lain: menanamkan sistem nilai, kemampuan berpikir kritis dan
berinovasi, peningkatan kompetensi dan apresiasi guru, personalisasi pembelajaran dan penggunaan
teknologi.

Kata Kunci: Revolusi Industri 4.0, Pendidikan Anak Usia Dini, Generasi Alfa, Edukasi 4.0, Mutu
Pendidikan

PENDAHULUAN revolusi
Sejarah panjang peradaban manusia
mengalami perubahan drastis terutama
dengan ditemukannya inovasi baru di bidang
industri. Penemuan mesin uap menandai
revolusi industri pertama pada abad 18,
sehingga manusia mengubah orientasi
produksi yang semula mengandalkan hewan
menjadi teknologi mekanis. Ketika
diterapkannya listrik pada tahun 1870-an
dan perangkat elektronik sekitar tahun 1960-
an di industri, maka industri mengalami

1
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071
yang kedua dan ketiga (Febrinastri, 2019).
Terakhir, saat pemerintah Jerman
mempromosikan komputerisasi manufaktur
berbasis kecerdasan buatan, lahirlah istilah
revolusi industri yang keempat tahun 2011
(Martin, 2017).
Era Revolusi Industri 4.0 ini juga
merupakan peralihan antara Generasi Z dan
Generasi Alfa. Generasi Z adalah sebutan
untuk anak-anak yang lahir sekitar tahun
1990-an hingga 2015-an (Mccrindle, 2014).
Masa ini merupakan era internet yang

2
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

dipenuhi dengan segala kecanggihan dan Negara-negara yang ingin


kemudahan, mulai dari kecerdasan buatan, memperkecil perbedaan skor PISA dengan
bioteknologi, kendaraan otonom, negara maju hendaknya lebih banyak
nanoteknologi, dan robot (BBC Newsbeat, menginvestasikan sumber dayanya di sektor
2017). Generasi Z dicirikan dengan karakter PAUD ini. Kanada, Norwegia, Estonia dan
yang kurang fokus ketimbang generasi Hongkong adalah contoh negara-negara
milenial, tetapi lebih serba praktis; lebih dengan kinerja PISA tinggi disebabkan
individual, lebih global, lebih berpikiran sangat fokus untuk menyediakan PAUD
terbuka, lebih cepat terjun ke dunia kerja, berkualitas untuk semua kalangan.
lebih banyak yang berwirausaha, dan tentu Studi ini bertujuan untuk menelaah
saja lebih ramah teknologi (Adam, 2018). lebih lanjut mengenai Revolusi Industri 4.0,
Generasi Alpha (disebut juga Generasi karakteristik Generasi Alfa dan upaya yang
Glass) yang pertama lahir pada 2010, tahun perlu dipersiapkan bagi Pendidikan Anak
yang sama saat iPad pertama dirilis oleh Usia Dini. Diharapkan dengan adanya kajian
Apple dan Instagram diluncurkan pertama ini akan memberikan manfaat bagi para
kali. Tahun 2010 juga merupakan setahun pelaku dunia PAUD baik pengajar, orang
lahirnya Whatsapp. Generasi Alfa lahir di tua, pengelola, pemerintah dan sebagainya.
jaman yang serba layar kaca dan multi- .
tugas. Tidak seperti media konvensional METODE PENELITIAN
kertas, layar kaca telah menjadi media baru Studi akan berbasiskan desk review
untuk penyebaran konten yang bersifat dengan menelaah sejumlah referensi terkini
kinestetik, visual, interaktif, terhubung dan terkait Revolusi Industri 4.0, Karakteristik
portable (Mccrindle, 2019). Generasi Alfa dan Kualitas pendidikan yang
Adanya perkembangan teknologi yang salah satunya dapat diukur dengan
sangat pesat ini harus diantisipasi dengan kemampuan membaca.
baik melalui sistem Pendidikan Anak Usia Berdasarkan kajian tersebut, akan
Dini (PAUD). Sebab anak didik dalam dilakukan analisa untuk mengusulkan
PAUD umumnya merupakan anak-anak sejumlah langkah guna mempersiapkan
yang sudah diperkenalkan orang tuanya dan PAUD dalam menghadapi Revolusi Industri
bahkan menjadi sangat familiar dengan 4.0
teknologi sejak dini. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam konteks Revolusi Industri 4.0, A. Tantangan Revolusi Industri 4.0 dan
keberadaan PAUD menjadi sangat penting. Karakteristik Generasi Alfa
PAUD dapat memberikan indikator yang 1. Tantangan Revolusi Industri 4.0
signifikan dalam skor PISA (The Globalisasi dan teknologi
Programme for International Student mempercepat penciptaan lapangan pekerjaan
Assessment) (Douchet dkk, 2018). PISA baru dan penghilangan lapangan pekerjaan
yang dikoordinasikan oleh OECD, adalah yang lama. Pada saat yang sama, sistem
penilaian internasional yang menjadi rujukan pendidikan dan pelatihan dianggap kurang
banyak negara dalam mengakses mutu hasil sejalan mengantisipasi perubahan ini.
pembelajaran. \ Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
65% anak-anak yang sekarang memasuki

3
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

sekolah dasar akan memiliki pekerjaan baru  Kurang melekat pada sejarah keluarga
yang saat ini belum ada. Namun pendidikan
 Terdepan secara teknologi
mereka gagal untuk mempersiapkan mereka,
 Menjadi semakin urban
sehingga berpotensi menambah
 Cenderung dipengaruhi oleh raksasa
pengangguran di masa depan (The Guardian,
teknologi seperti Facebook, Google, dan
2017).
Amazon
Dalam sebuah studi kebijakan OECD
 Gamer yang bersemangat
tentang masa depan pekerjaan menunjukkan
 Kurang berinteraksi dengan rekan-rekan
bahwa kecerdasan buatan (AI), otomasi, dan
mereka kecuali melalui teknologi
digitalisasi mulai menggantikan pekerjaan
 Mungkin mampu mengatasi kecanduan
substansial dan rutin manusia pada berbagai
teknologi di awal kehidupan
tingkat keterampilan (OECD, 2016).
B. Studi PISA terkait Kualitas
Laporan dari World Economic Forum
Pendidikan di Era Revolusi Industri
(2016) tentang masa depan pekerjaan
4.0
dengan mengambil sampel dari sejumlah
Studi PISA pertama dilakukan pada
negara termasuk Indonesia, menerangkan
tahun 1997 dan sejak itu diulang setiap tiga
bahwa “menurut perkiraan populer, 65%
tahun. Ini adalah usaha yang sangat
anak-anak yang hari ini memasuki sekolah
substansial dan sampai 2017 "setengah juta
dasar kelak akan bekerja dalam jenis
siswa mewakili 28 juta anak usia 15 tahun di
pekerjaan yang sama sekali baru dan saat ini
72 negara dan ekonomi telah berpartisipasi
belum ada”. (World Economic Forum,
dalam PISA" menurut OECD. Dari hasil
2016).
kajian PISA tahun 2015 terkait kemampuan
2. Karakteristik Generasi Alfa
membaca siswa (Gambar 1), untuk di
Karakteristik generasi alfa
kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara,
diperkirakan sebagai berikut
Indonesia menduduki peringkat terendah
(Parentingalpha, 2019):
dalam 15 tahun terakhir untuk kemampuan
 Tidak akan banyak mengirim pesan teks
membaca siswanya.
atau menggunakan email saat mereka
Alvin Toffler dalam bukunya Future
dewasa
Shock (1970) mengemukakan bahwa “yang
 Lebih menggunakan alat audio / visual
buta huruf pada abad ke-21 bukanlah mereka
untuk komunikasi
yang tidak bisa membaca dan menulis, tetapi
 Sering memakai alat pendeteksi
mereka yang tidak bisa belajar, melupakan
kesehatan sepanjang hari
apa yang telah dipelajari, dan belajar
 Beragam budaya karena meningkatnya
kembali”.
pernikahan antar ras orang tua mereka

4
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

Gambar 1. Kemampuan Membaca Siswa menurut studi PISA (OECD PISA, 2018)
Oleh karena itu di masa mendatang informasi menarik. Banyak negara dengan
ada kemungkinan bahwa indikator pendapatan domestik nasional yang lebih
kemampuan membaca PISA akan
berkembang lebih jauh untuk beradaptasi
dengan Revolusi Industri
4.0 dan ini harus diantisipasi oleh para
pelaku PAUD di Indonesia. Di samping
meningkatkan kuantitas PAUD, para pihak
terkait harus juga meningkatkan kualitas
pendidikan yang dapat diukur dari berbagai
aspek.
Lebih jauh, Nadir Altinok, Noam
Angrist dan Harry Patrinos dalam penelitian
mereka tentang Global Data Set on
Education Quality (1965–2015 telah
mengumpulkan data dari serangkaian tes
prestasi siswa internasional dan regional
yang kuat secara psikometrik dan
menghubungkannya bersama-sama dalam
sistem pengukuran umum. Dari pengukuran
data prestasi pembelajaran siswa yang
dihubungkan pendapatan domestik bruto
(GDP: Gross Domestik Bruto) untuk
kawasan Asia Timur, Asia Tenggara dan
Australia, terlihat bahwa Indonesia juga
masih di posisi relatif tertinggal. Besarnya
lingkaran gelembung pada gambar
menunjukkan ukuran populasi penduduk
negara.
Gambar 2 menyajikan sejumlah

5
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071
tinggi dari Indonesia memiliki kualitas
pendidikannya yang lebih baik. Namun
tidak selamanya GDP berbanding lurus
dengan kualitas pendidikan. Misalnya
Vietnam, India dan Ukraina. Mereka adalah
negara dengan pendapatan nasional yang
lebih rendah dari Indonesia namun
memiliki kualitas prestasi pembelajaran
lebih tinggi dari Indonesia. Ini
menunjukkan bahwa ada faktor lain yang
menentukan kualitas pendidikan di samping
keuangan, seperti manajemen mutu
pendidikan.
C. Edukasi 4.0
Untuk merespon tantangan Revolusi
Industri 4.0, beberapa praktisi pendidikan
mulai memperkenalkan konsep Edukasi
4.0. yang dicirikan sebagai berikut (Fisk,
2017).
 merespon kebutuhan "industri 4.0", di
mana manusia dan mesin terhubungkan
secara sinergis
 memanfaatkan potensi teknologi
digital, data yang dipersonalisasi,
konten terbuka, dan dunia kemanusiaan
yang terhubung secara global yang
didorong oleh teknologi
 membangun cetak biru untuk masa
depan
 pembelajaran seumur hidup, dari masa
kanak-kanak, sekolah, hingga

6
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

pembelajaran berkelanjutan di tempat


kerja, untuk belajar memainkan peran
yang lebih baik dalam masyarakat.

Gambar 2. Kualitas Pembelajaran Nasional dibandingkan dengan Pendapatan Domestik Bruto


(Altinok dkk, 2018)
D. Mempersiapkan PAUD Generasi Alfa nilai sosial, dan nilai budaya (Pebryawan
Untuk menghadapi revolusi industri, dan Luwiyanto, 2018). Ketiga nilai ini
sistem PAUD perlu dipersiapkan dengan terkait erat dengan peningkatan
memperhatikan karakteristik Generasi Alfa, keterampilan atau kemampuan seseorang
peningkatan kualitas pendidikan dan konsep dalam mengelola emosi mereka. Dongeng
Edukasi 4.0 di atas. Beberapa aspek yang terbukti menstimulasi pemikiran kritis dan
perlu diperhatikan antara lain sebagai membantu anak-anak memiliki pandangan
berikut. positif dalam menangani setiap masalah
1. Menanamkan Sistem Nilai yang muncul. Ini termasuk nilai etika Jawa
Dengan adanya internet, koneksi yang mengajarkan anak-anak tentang sopan
global akan membuat dunia semakin dekat santun di Indonesia terkait cara
dan menciut. Interaksi dan pertukaran berkomunikasi dan bertindak dalam
budaya menjadi semakin meningkat, masyarakat.
sehingga anak harus dibekali dengan 2. Kemampuan Berpikir Kritis dan
pengetahuan nilai-nilai budaya sendiri Berinovasi
sekaligus sikap menghargai perbedaan Ada tiga bidang utama di mana
budaya dari negara lain (Carruthers, 2018). manusia lebih unggul ketimbang mesin
Salah satu upaya untuk menanamkan termasuk AI dan merupakan kunci untuk
nilai-nilai ke anak-anak adalah melalui penciptaan lapangan kerja di masa depan
dongeng. Sebagai contoh, studi oleh (Brown-Martin, 2018):
Pebryawan dan Luwiyanto menemukan  usaha kreatif, mulai dari penemuan
bahwa dongeng Jawa mengandung banyak ilmiah hingga penulisan kreatif dan
nilai pendidikan karakter yang terbagi kewirausahaan
menjadi tiga poin utama, yaitu nilai agama,
7
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

 interaksi sosial, robot tidak memiliki sangat dihargai dan pada dasarnya semua
kecerdasan emosional seperti yang guru di semua tingkat pendidikan memiliki
dilakukan manusia setidaknya gelar Master (Lappalainen,
 ketangkasan fisik dan mobilitas, 2018). Guru juga memiliki banyak
mendaki gunung, berenang di kolam kebebasan dan kepercayaan. Menurut hasil
dan latihan menari memberi manusia dari TALIS 2013 (sebuah survei global
ketangkasan dan ketahanan fisik yang tentang guru dan dilakukan oleh OECD),
luar biasa guru-guru Finlandia terutama dinilai dalam
Inovasi menjadi kemampuan kritis diskusi tahunan dengan Kepala Sekolah atau
yang penting guna menjawab revolusi Rektor mereka dan paling sering diskusi ini
industri 4.0. Berdasarkan penelitian adalah melihat ke depan daripada
sistematis yang dilakukan beberapa tahun di mengevaluasi kinerja atau hasil mereka di
Eropa, telah dikembangkan model masa lalu (OECD, 2014) .
FINCODA (Framework for Innovation Sejalan dengan Revolusi Industri 4.0, guru
Competences Development and Assessment) disarankan memiliki kemampuan dijital
yang memuat 5 dimensi inti dari kompetensi dasar sebagaimana tercantum di Tabel 1
inovasi, yaitu (Lappalainen, 2018): (Education Technology and Mobile
(i) Inisiatif (kemampuan untuk membuat Learning, 2016).
keputusan atau melakukan tindakan Tabel 1. Sembilan Kemampuan Dijital
untuk mengoperasionalkan ide-ide, untuk Pengajar
serta memobilisasi dan mengelola
orang-orang yang akan menerapkan ide
ide);
(ii) Kreativitas (kemampuan untuk berpikir
di luar kelaziman untuk menghasilkan
atau mengadaptasi alternatif yang
bermakna);
(iii) Berpikir kritis (kemampuan untuk
mendekonstruksi dan menganalisis ide-
ide);
(iv) Kerja tim (kemampuan untuk bekerja
secara efisien dengan orang lain dalam
kelompok);
(v) Jaringan (kemampuan untuk melibatkan
pemangku kepentingan internal /
eksternal)
3. Peningkatan Kompetensi dan Apresiasi
Guru
Finlandia adalah salah satu negara yang
dikenal dengan tingkat pendidikan terbaik di
dunia. Di Finlandia, guru adalah profesi
yang

8
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

Kemampuan Contoh Alat


Digital
Merekam dan Soundcloud,
mengedit klip audio Vocaroo
Membuat konten Wevideo, Youtube
video beranotasi, video editor,
interaktif, dan Teachem
menarik
Buat konten yang Piktochart, Canva,
menarik secara Google Draw
visual
Menggunakan media Twitter, Facebook,
sosial untuk Linkedin
berinteraksi
Gunakan blog dan Blogger,
wiki untuk membuat Wordpress,
ruang partisipatif Wikispace
bagi siswa
Gunakan situs web Diigo, Scoop.it,
sosial untuk Pinterest,
bookmark dan
berbagi sumber daya
dengan kelas
Buat presentasi yang Google Slide,
menarik Zoho Presentation
Ciptakan portofolio Seesaw, Weebly,
dijital Pathbrite
Ciptakan quiz yang Flipquiz, Testmoz,
non-tradisional Quizalize

9
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

4. Personalisasi Pembelajaran 5. Penggunaan Teknologi


Revolusi Industri 4.0 menjadikan Teknologi dapat memberikan manfaat
perusahaan melakukan pelatihan ulang dan kekurangan, baik bagi anak-anak
kepada sejumlah pekerjanya untuk maupun guru di sekolah. Bagi anak-anak,
beradaptasi dengan perubahan dan teknologi dapat membantu memudahkan
persaingan usaha. Dalam konteks ini, baik belajar. Namun teknologi juga membawa
pengajar pelatihan maupun pekerja yang perubahan karakteristik pada anak. Anak-
mengikuti pelatihan tidak memiliki cukup anak menjadi lebih banyak berinteraksi
sumber daya (waktu, pikiran, dan dengan gawai daripada dengan orang-orang
sebagainya) untuk melakukan pembelajaran di sekelilingnya (Vinayastri, 2019).
secara personal. Oleh karena itu, hendaknya Perkembangan teknologi juga
sejak dini siswa sudah memiliki pengaruh besar pada peran guru di
ditumbuhkembangkan dengan suasana yang kelas. Sistem manajemen sekolah yang
memungkinkan pembelajaran secara didukung teknologi dapat membantu guru
personal. Jika personalisasi berjalan dengan memantau kemajuan setiap ruang kelas,
baik, siswa akan melangkah menuju berkomunikasi dengan orang tua siswa dan
lapangan kerja dengan fondasi kemampuan, memberikan respons langsung terhadap
kompetensi dan karakter yang kuat. kesulitan yang dihadapi siswa.
Personalisasi adalah tidak hanya Betapapun modern dan pentingnya
sekedar upaya untuk menyambungkan kemajuan teknologi, tidak dapat
gairah siswa ke kurikulum mata ajar, tapi menggantikan peran guru atau mengubah
juga upaya mendiagnosa kebutuhan guru menjadi robot. Karena itu, bagaimana
akademik, sosial dan emosional siswa memanfaatkan dan menguasai teknologi
sehingga dengan pengetahuan tersebut dapat untuk mendukung dan menciptakan
membantu siswa tumbuh berkembang kebebasan, kreativitas dalam pendidikan
melalui jalan yang mereka sendiri tidak merupakan tantangan bagi setiap guru dan
pernah tahu sebelumnya (Douchet dkk, lembaga sekolah.
2018). Guru yang profesional memiliki
kemampuan untuk memetakan tumbuh KESIMPULAN
kembang anak dan cara untuk terus Revolusi Industri 4.0 telah membawa
mendorong pertumbuhannya, baik banyak perubahan dan tantangan bagi
pengetahuan, kemampuan, kompetensi dan manusia termasuk karakteristik generasi
karakter. Anak yang memiliki kemampuan anak-anaknya. Konsep Edukasi 4.0 juga
akademik istimewa perlu diuji untuk mulai diperkenalkan untuk merespon
memberikan kesempatan bagi yang perubahan dan tantangan tersebut.
bersangkutan dalam membangun ketahanan Di era Generasi Alfa, PAUD perlu
dirinya. Ketahanan ini adalah kunci yang dipersiapkan agar dapat merespon revolusi
amat diperlukan dalam Revolusi Industri tersebut sekaligus mengangkat kualitas
4.0. pendidikan nasional di dunia global.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan
antara lain: menanamkan sistem nilai,

10
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

kemampuan berpikir kritis dan berinovasi, BBC Newsbeat, 26 September 2017. ‘We're
peningkatan kompetensi dan apresiasi guru, not lazy, we're innovative - Generation
Z hits back in live debate - BBC
personalisasi pembelajaran dan penggunaan Newsbeat’ viewed 22 April 2019,
teknologi. http://www.bbc.co.uk/newsbeat/article
/41348207/were-not-lazy-were-
innovative---generation-z-hits-back-
SARAN in-live-debate
Para pelaku PAUD (pengelola, Brown-Martin, G 2018, Education and the
pengajar, siswa, orang tua siswa, pemerintah Fourth Industrial Revolution, viewed
22 April 2019,
dan sebagainya) harus merespon Revolusi https://medium.com/learning-re-
Industri 4.0 secara proaktif dan cepat agar imagined/education-and-the-fourth-
industrial-revolution-cd6bcd7256a3
tidak tertinggal dengan negara maju. Hal ini
dikarenakan karakteristik inovasi teknologi Carruthers, H 2018, Education in the Fourth
Industrial Revolution, Relocate
yang berubah amat dinamis. Apalagi, Global, viewed 22 April 2019,
beberapa praktisi telah memprediksi https://www.relocatemagazine.com/art
icles/education-schools-relocate-
datangnya Revolusi Industri 5.0, yang global-international-guide-education-
meskipun masih di masa datang, namun in-the-fourth-industrial-revolution
trennya sudah mulai terasa. Revolusi ini Doucet A., Evers J., Guerra E., Lopez N.,
akan lebih mendekatkan interaksi manusia Soskil M. dan Timmers K., 2018.
Teaching at The Fourth Industrial
dan mesin secara sinergis dan efisien serta Revolution: Standing at The
memperhatikan aspek lingkungan dan Precipice. New York: Varkey
Foundation. ISBN- e 978-1-351-
kualitas hidup manusia. 03586-6.

Education technology and Mobile


UCAPAN TERIMAKASIH Learning, 2016. 9 fundamental digital
Terima kasih penulis ucapkan skills for 21stcentury teachers.
viewed 22 April 2019,
pembimbing penulis, Dr, Zainul Kamal dari https://www.educatorstechnology.com
STAI Al-Hikmah/ UIN Syarif Hidayatullah. /2016/12/9-fundamental-digital-skills-
for-21st.htm
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada
rekan-rekan baik di STAI Al-Hikmah dan Febrinastri, F 2019, Revolusi Industri 4.0
Jadi Peluang Bisnis Baru, viewed 22
RA Mumtaza Islamic School atas dukungan April 2019,
moral dan material guna terwujudnya studi https://www.suara.com/yoursay/2019/
04/20/120000/revolusi-industri-40-
ini. jadi-peluang-bisnis-baru?page=1

Fisk P., 2017, Education 4.0 … the future of


DAFTAR PUSTAKA learning will be dramatically different,
Adam A. 2018. Selamat Tinggal Generasi in school and throughout life, viewed
Milenial, Selamat datang generasi Z. 22 April 2019,
viewed 22 April 2019, https://www.thegeniusworks.com/201
https://tirto.id/selamat-tinggal- 7/01/future-education-young-
generasi-milenial-selamat-datang- everyone-taught-together/
generasi-z-cnzX
Lappalainen H., 2018. Towards Innovation
Altinok N., Angrist N. dan Patrinos H.A., Competences: a Finnish Perspective.
2018, “Global data set on education Proceedings of the 1st International
quality (1965-2015).” World Bank Conference on Early Childhood and
Policy Research Working Paper No. Primary Education (ECPE 2018).
8314, Washington, DC. Atlantis Press, pp. 61 – 64

11
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 315-323 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

Martin, 2017, Industry 4.0: Definition, Parentingalpha.com, 2019, Generation


Design Principles, Challenges, and the Alpha: Who Are They? viewed 22
Future of Employment, viewed 22 April 2019,
April 2019, https://www.parentingalpha.com/gene
https://www.cleverism.com/industry- ration-alpha-who-are-they/
4-0/
Pebryawan, K. dan Luwiyanto, 2018.
McCrindle, Research. 2014. The ABC of Positive Problem Solving Skills in
XYZ. viewed dari: Javanese Fairy Tales for Generation-
http://mccrindle.com.au/resources/whi Z. Advances in Social Science,
tepapers/McCrindle-Research_ABC- Education and Humanities Research,
01_Generations-Defined_Mark- Vol. 280. Atlantis Press.
McCrindle.pdf
Theguardian.com, 2017, We may have less
Mccrindle.com.au, 2019, What comes after than five years to change how we learn,
Generation Z? Introducing Generation earn and care, viewed 22 April 2019,
Alpha. viewed 22 April 2019. https://www.theguardian.com/sustaina
https://mccrindle.com.au/insights/blog ble-business/2017/jan/30/we-may-
archive/what-comes-after-generation- have-less-than-five-years-to-change-
z-introducing-generation-alpha/ how-we-learn-earn-and-care
OECD 2016, OECD Policy Brief on the Toffler, A., 1970. Future shock, 1970.
Future of Work, viewed 22 April Sydney. Pan.
2019,
https://www.oecd.org/els/emp/Policy Vinayastri, A 2019, Seminar Nasional
%20brief%20- PAUD UHAMKA akan Bahas
%20Automation%20and%20Independ Revolusi Industri 4.0, viewed 22 April
ent%20Work%20in%20a%20Digital 2019,
%20Economy.pdf http://menara62.com/2019/02/06/semi
nar-nasional-paud-uhamka-akan-
OECD Programme for International Student bahas-revolusi-industri-4-0/
Assessment (PISA), 2018, PISA:
Mean Performance On The Reading World Economic Forum, 2016, The Future
Scale, viewed 26 of Jobs, viewed 22 April 2019
Oktober 2018, http://www3.weforum.org/docs/WEF_
https://data.worldbank.org/data- Future_of_Jobs.pdfhttp://reports.wefor
catalog/ed-stats um.org/future-of-jobs-2016/chapter-1-
OECD, 2014. “TALIS 2013 Results. An the-future-of-jobs-and-skills/
International Perspective on
Teaching and Learning”.

12

You might also like