You are on page 1of 5

ISSN Cetak : 2541-2361 | ISSN Online : 2541-3058

Seminar Nasional Vokasi dan Teknologi (SEMNASVOKTEK).


Denpasar-Bali, 28 Oktober 2017

TANTANGAN REVOLUSI INDUSTRI KE 4 (i4.0) BAGI PENDIDIKAN


VOKASI

Moch Bruri Triyono


Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta
Email: bruritriyono@uny.ac.id

ABSTRACT
Changes in current and future labor needs fast reaction as a result of the fourth industrial revolution
(i4.0). The 4th industrial revolution has technological features that blend with society and the human body,
robotics, computational quantum, biotechnology, 3D printing, automation of vehicles, internet, blended virtual
and physical systems. These conditions will affect the performance of vocational education that is ready for
graduates to work, especially in terms of curriculum development, how to adapt and change readiness of the
educators. Changes in learning in accordance with the era of i4.0 will have an impact on the role of ideal
vocational education roles educator. If the role of educators is retained as a deliver of knowledge, they will lose
their role by enhancing their technology and learning methods. These conditions must be addressed by increasing
the competence of educators who support knowledge for exploration and creation through independent learning.
The definition of new offenders should be immediately discovered through searching and research on seven
domains in the vocational teacher's teaching competence. Vocational education must learn and work with industry
through various data. In addition, educators should develop their own expertise including how the learners' data,
career guidance through big data utilization, so that educators and learners can immediately adapt to the changes
of i4.0.

Keywords: Industrial Revolution, Vocational Education, New Competencies

ABSTRAK
Perubahan kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa depan sudah mulai terlihat perubahannya akibat
revolusi industri ke empat (i4.0). Revolusi industri ke 4 mempunyai ciri teknologi yang menyatu dengan
masyarakat dan tubuh manusia, robotik, quantum komputasi, bioteknologi, 3D printing, otomasi kendaran,
internet, sistem virtual dan fisik bekerjasama yang secara global. Kondisi ini akan memengaruhi kinerja pendidikan
vokasi yang menyiapkan lulusannya untuk bekerja, khususnya dalam hal pengembangan kurikulum, penyesuaian
perangkat pembelajaran dan kesiapan berubah para pendidiknya. Perubahan dalam pembelajaran sesuai dengan
era i4.0 akan berdampak pada peran pendidikan vokasi khususnya peran pendidiknya. Jika peran pendidik masih
mempertahankan sebagai penyampai pengetahuan, maka mereka akan kehilangan peran seiring dengan
perkembamgan teknologi dan perubahan metode pembelajarannya. Kondisi tersebut harus diatasi dengan
menambah kompetensi pendidik yang mendukung pengetahuan untuk eksplorasi dan penciptaan melalui
pembelajaran mandiri. Definisi kompetensi baru harus segera ditemukan melalui penelusuran dan penelitian
tentang tujuh domain dalam kompetensi mengajar guru vokasi. Pelaku pendidikan vokasi harus belajar cepat
berubah bekerjasama dengan industri dan mengenali kompetensi baru seperti apa yang dibutuhkan oleh industri
melalui pemanfaatan berbagai data. Selain itu, pendidik harus mengembangkan keahliannya sendiri termasuk
bagaimana mengelola data peserta didik, bimbingan karir melalui pemanfaatan big data, sehingga pendidik dan
peserta didik dapat segera beradaptasi terhadap perubahan i4.0.

Kata Kunci: Revolusi industri, pendidikan vokasi, kompetensi baru

1
ISSN Cetak : 2541-2361 | ISSN Online : 2541-3058
Seminar Nasional Vokasi dan Teknologi (SEMNASVOKTEK).
Denpasar-Bali, 28 Oktober 2017

PENDAHULUAN didik yang berasal dari generasi milenial dari


sisi pedagogi, sekaligus pengaruh
Pendidikan vokasi yang berada di jalur digitalisasi pada teknologi di dunia kerja dari
professional mempunyai tujuan yang sisi i4.0. Michael Härtel:2015, “Today in all
berbeda dengan pendidikan jalur akademi. social areas, extensive digital skills are a key
Pendidikan vokasi lebih mengutamakan qualification. Like reading, writing and
menyiapkan tenaga kerja terampil baik arithmetic, information and communication
untuk lulusan jenjang pendidikan menengah technologies (ICT), above all the internet,
(SMK) maupun pendidikan tinggi represent a cultural technique”, pernyataan
(Diploma). Sifatnya yang harus tersebut mempertegas bahwa keterampilan
menyesuaikan dengan kebutuhan di dunia digital sejajar dengan kualifikasi dasar pada
kerja menyebabkan sifat pendidikan vokasi umumnya yaitu membaca, menulis,
yang lebih lentur dan harus cepat beradaptasi berhitung yang harus dikuasai oleh siapapun
terhadap perubahan. Kurikulum yang terlalu tak terkecuali pendidik dan para peserta
kaku akan berdampak pada kualifikasi dan didik.
kompetensi yang menjauh dari tuntutan
dunia kerja. Tidak terkecuali pendidikan REVOLUSI INDUSTRI KE-EMPAT
guru vokasi di LPTK yang harus
memikirkan dan bertindak cepat dimulai dari A. REVOLUSI INDUSTRI
penyesuaian paradigma pembelajaran yang • Revolusi industri pertama dimulai
memasukkan literasi digital pada semua pada abad 18-19 melalui industri
mata kuliah, terutama mata kuliah pertanian, besi, tekstil, mesin uap,
pertumbuhan masyarakat perkotaan
vokasional.
dan pingiran, serta pertumbuhan
Dunia kerja saat ini dan masa depan sudah
penduduk yang mebutuhkan tempat
terlihat semakin mengarah pada
tinggal yang meluas.
pemanfaatan berbagai perangkat digital, • Revolusi industri kedua tahun 1870-
perubahan yang sangat cepat dari dunia kerja 1914, berkembangnya tenaga
atau industri baik industri barang maupun mekanik, baja, minyak, tenaga listrik
jasa sudah dimulai dengan adanya revolusi (sampai saat ini masih ada 17%
industri ke 4. Revolusi industri ke 4 bagian dunia tanpa listrik), produksi
mempunyai ciri teknologi yang menyatu masal, telepon, lampu pijar,
dengan masyarakat dan tubuh manusia, telegram, mesin mobil,
robotik, quantum komputasi, bioteknologi, ketenagkerjaan.
3D printing, otomasi kendaran, internet, • Revolusi industri ketiga tahun 1980
sistem virtual dan fisik bekerjasama secara sd sekarang, ditandai dengan
global. revolusi digital atau computer,
Menghadapi dunia kerja yang perubahannya perubahan dari analog ke digital
tidak lagi dapat diprediksi secara liner, teknologi, semi-conductor, main
frame, PC, internet, otomasi, TIK
sekaligus menghadapi revolusi industri ke 4,
meskipun saat ini masih sekitar 50%
maka sudah saatnya pendidikan vokasi
dunia kekurangan akses internet.
mulai menyesuaikan dengan berbagai
Sedangkan revolusi industri ke
perubahan agar siap melayani para peserta empat seperti yang tersebutkan di

2
ISSN Cetak : 2541-2361 | ISSN Online : 2541-3058
Seminar Nasional Vokasi dan Teknologi (SEMNASVOKTEK).
Denpasar-Bali, 28 Oktober 2017

depan berciri teknologi yang pembelajaran yang sudah biasa


menyatu dengan masyarakat dan dilaksanakan.
tubuh manusia, robotik, quantum Keuntungan atau manfaat yang besar dari
komputasi, bioteknologi, 3D revolusi industri ke empat dari sisi
printing, otomasi kendaran, internet, konsumen adalah selalu ada produk baru dan
sistem virtual dan fisik bekerjasama paling baru artinya perubahan jenis dan
secara global. kualitas produk terus dan cepat berkembang
Revolusi industri selalu berdampingan seiring dengan peningkatan layanan,
dengan munculnya ekonomi baru, efisiensi dan produktifitas. Selain itu
perpaduan antara digitalisasi, generasi tantangan besar dalam hal ketidak setaraan
milenial, serta revolusi industri keadilan antara pemilik dan pekerja,
memunculkan industri kreatif yang kunci memunculkan keadaan apakah hidup saya
ada pada kreatifitas individu yang didukung akan tergangu?, apakah saya akan
oleh perkembangan teknologi digital. kehilangan pekerjaan?. Kondisi ini akan
Industri kreatif sering disebut sebagai berlangsung seiring dengan mulainya
industri budaya atau ekonomi kreatif yang revolusi i4.0, kegamangan untuk mulai
termasuk dalam ciri-ciri revolusi indusri menyesuaikan melalui diri sendiri dan
keempat tentang teknologi yang menyatu lingkungan akan semakin menjauhkan
dengan masyarakat, internet dan system kualifikasi seseorang dengan kebutuhan
virtual dan fisik yang bekerjasama secara kerjanya yang pada akhirnya akan
global. Beberapa contoh yang bercirikan i4.0 meningkatkan ketidakmampuan seseorang
adalah perusahaan Uber, Grab, Gojek, terhadap perubahan di dunia kerja. Padahal
Gofood, Traveloka, Alibaba, Facebook, trends 2025 (world economic forum 2017)
online shop, serta berbagai industri dan akan ditandai dengan 10% masyarakat akan
otomasi yang memanfaatkan digitalisasi menggunakan baju yang terkonesi dengan
dalam aktifitas kerjanya. internet, 10% kacamata baca akan terhubung
Revolusi industri ke empat melalui dengan internet, digitalisasi pajak, 90%
digitalisasi diberbagai bidang akan penduduk menggunakan smart phone, 80%
menghubungkan jutaan manusia melalui masyarakat akan menggunakan internet
web, secara tajam meningkatkan efesiensi untuk interaksi hariannya.
bisnis dan organisasi, serta memperbarui Penggerak revolusi industri i4.0 secara fisik
lingkungan hidup melalui manajemen asset dapat dilihat melalui penggunaan mobil
yang lebih baik (Klaus Schwab: 2017). yang mampu bergerak sendiri artinya bukan
Selain itu, revolusi industri yang sangat sekedar otomasi gerak kendaran, akan tetapi
cepat perkembangannya, telah merubah termasuk manajemen kinerja kendaraan itu
disiplin keahlian yang mengkombinasikan sendiri. Selain itu printing 3D akan nyata
multiple teknologi untuk kinerja otomasi digunakan untuk memproduksi barang,
sehingga menggeser bidang keahlian yang sehingga produk barang tersebut tidak selalu
bersifat mono seperti teknik mesin, listrik, harus masal akan tetapi lebih bersifat seperti
bangunan serta lainnya, selanjutnya akan yang diinginkan oleh pelanggan atau
memunculkan bidang keahlian yang konsumennya. Perkembangan robot yang
dibutuhkan untuk mengatasi dan terus berkolaborasi antara manusia dengan
menerapkan teknologi baru sehingga kondisi mesin serta penggunaan material cerdas
ini dapat merubah seluruh system yang ringan, bersih dan
memperbaiki/membentuk sendiri termasuk

3
ISSN Cetak : 2541-2361 | ISSN Online : 2541-3058
Seminar Nasional Vokasi dan Teknologi (SEMNASVOKTEK).
Denpasar-Bali, 28 Oktober 2017

penggerak i4.0. Di sisi lain, peran digital • Kemampuan yang 31%


dalam hal internet untuk berhubungan antar bersifat fisik
manusia, sensor, remote monitor serta uang Persentase tersebut merupakan data yang
digital dan peran biologi dalam hal genetika, dapat digunakan untuk menyesuaikan
biologi sintetik, dan rekayasa juga sebagai kurikulum serta strategy pembelajarannya di
penggerak i4.0. semua program studi pendidikan vokasi.
Dampak i4.0 pada ketenagakerjaan
merupakan data yang sangat bermanfaat B. PERAN DAN KOMPETENSI BARU
untuk pengembangan dan penyesuaian DI PENDIDIKAN VOKASI
pendidikan dan pelatihan di pendidikan Perubahan dalam pembelajaran sesuai
vokasi. Dampak tersebut antara lain sifat dengan era i4.0 akan berdampak pada peran
pekerjaan, kemampuan beradaptasi, pendidikan vokasi khususnya peran
kecepatan untuk berubah, dan pekerja pendidiknya. Jika peran pendidik masih
pengganti. Sementara itu dampak yang lain mempertahankan sebagai penyampai
adalah tidak menciptakan pekerjaan baru, pengetahuan, maka mereka akan kehilangan
ada pemohon sebagai pekerja baru untuk
peran seiring dengan perkembamgan
kerja yang sudah ada,, pertumbuhan pekerja
teknologi dan perubahan metode
dengan gaji tinggi, pekerja kognitif dan
pembelajarannya. Kondisi tersebut harus
kreatif, mengurangi pekerjaan yang
berpenghasilan rendah, bersifat rutin atau diatasi dengan menambah kompetensi
pengulangan kerja, keterampilan pendidik yang mendukung pengetahuan
rendah/bayaran rendah vs keterampilan untuk eksplorasi dan penciptaan melalui
tinggi / bayaran tinggi. pembelajaran mandiri. Definisi kompetensi
Dampak terhadap keterampilan adalah baru harus segera ditemukan melalui
bagaimana menyesuaikan keterampilan penelusuran dan penelitian tentang tujuh
yang sudah mereka punyai dengan domain dalam kompetensi mengajar guru
kebutuhan di dunia kerja. Kebutuhan kritis vokasi (Ye-weon Jeon, dkk: 2017) yaitu
untuk mengantisipasi trend dan kebtuhan teaching design, teaching and learning
tenaga kerja masa depan, variasi trend guidance, research on teaching content,
tersebut diciptakan oleh industri dan kondisi research on teaching methods, career and
geographi. Selain itu persentase kebutuhan interpersonal relationship guidance,
keterampilan di tahun 2020 antara lain
management support for school and class,
diprediksi:
cooperation
• Kemampuan kognitif 52%
Selain peran pendidik, pendidikan vokasi
• Keterampilan system 42%
• Mengatasi masalah harus menyiapkan bimbingan karir dan
komplek 40% pengembangan karir peserta didik, lebih
• Keterampilan konten 40% mengutamakan kompetensi lulusannya nanti
• Keterampilan proses 39% seperti apa daripada ijasahnya, membentuk
• Keterampilan social 37% akses untuk pendidikan yang global,
• Keterampilan meningkatkan personal development
manajemen sumber khususnya tentang keterampian sosial.
daya 36% Selain itu untuk penataan kelembagaan,
• Keterampilan teknik 33% program studi yang ada tidak perlu diganti
dengan yang baru akan tetapi lebih pada

4
ISSN Cetak : 2541-2361 | ISSN Online : 2541-3058
Seminar Nasional Vokasi dan Teknologi (SEMNASVOKTEK).
Denpasar-Bali, 28 Oktober 2017

menyesuaikan sesuatu yang baru kedalam perubahan gaya hidup, perubahan industri,
program studi yang sudah ada, pasar kerja, dan pendidikan. Pendidik harus
meningkatkan kinerja pendidikan vokasi mampu menanggapi perubahan ini, peran
pada level yang lebih tinggi dengan penyampai pengetahuan segera berubah
menerapkan model pembelajaran problem menjadi peran pendamping untuk
solving dan berpikir system, serta menemukan dan menciptakan melalui
keterhubungan dengan pihak industri yang belajar mandiri. Untuk hal tersebut pendidik
sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. vokasi harus belajar cepat berubah
Dalam kontek pembelajaran abad 21, bekerjasama dengan industri dan mengenali
pembelajaran yang menerapkan kreativitas, kompetensi baru seperti apa yang
berpikir kritis, kerjasama, keterampilan dibutuhkan oleh industri melalui
komunikasi, kemasyarakatan dan pemanfaatan berbagai data. Selain itu,
keterampilan karakter, tetap harus pendidik harus mengembangkan
dipertahankan bahwa sebagai lembaga keahliannya sendiri termasuk bagaimana
pendidikan vokasi peserta didik tetap mengelola data peserta didik, bimbingan
memerlukan kemampuan teknik. karir melalui pemanfaatan big data, sehingga
Pemanfaatan berbagai aktifitas pendidik dan peserta didik dapat segera
pembelajaran yang mendukung i4.0 beradaptasi terhadap perubahan.
merupakan keharusan dengan model
resource sharing dengan siapapun dan DAFTAR RUJUKAN
dimanapun, pembelajaran kelas dan lab
dengan augmented dengan bahan virtual, Global Risk Report, World Economic
bersifat interaktif, menantang, serta Forum
pembelajaran yang kaya isi bukan sekedar Michael Härtel:
lengkap. www.unevoc.unesco.org/up/ICT_TV
Melalui kesadaran terhadap tantangan yang ET_UNEVOC_Haertel_ELA2015.pd
sudah ada di dunia kerja melalui revolusi f
i4.0, dan kesiapan untuk berubah akan Klaus Schwab: word economic forum:
mendekatkan pendidikan vokasi pada https://www.weforum.org/about/the-
kondisi ketenagakerjaan sekarang dan masa fourth-industrial-revolution-by-klaus-
depan. schwab
Ye-weon Jeon, dkk, 2017 Developing the
SIMPULAN competencies of vocational teachers
in the age of 4th industrial revolution,
Revolusi industri ke empat sedang the 13th AASVET annual conference
berlangsung, masyarakat dihadapkan pada 22 Oktober 2017, Seoul

You might also like