You are on page 1of 10

PROBLEMATIKA KESULITAN BELAJAR SISWA

(Studi Kasus di SMP Negeri 5 Tenggarong)

A PROBLEMATIC LEARNING DISABLE STUDENT


(A Case Study in Junior High School 5)

Wiwik Angranti
!"#$%&'()%*$+,#-"+./"%'0./+%'/-./$#1/-/

wiwik_angranti@yahoo.com

ABSTRACT

A problematic learning disable for student of other not equal. This because they having personality,
experience, the purpose and the conditions are are various, of them arelearning disability student. So
that focus problem in this reseach are : how problematiclearning disability student, how business the
school overcome learning problematic disability,and how effort techers overcome a learing problematic
disability student junior hing school 5. The kind of the reseach in this reseach was qualitative descriptive
!"#$%&#'&()*$#+(#,!*-#! '' $+.&/#$%&#"&(0+1$+,!(# !"#!,$#23)'&(/#'&* $+,!(%+1#$%+(#'&(& 0%/#" $ #(,)'0&(#
and information are, a head master of school, 3 teachers (mathemathic, Indonesian language and
counseling), parent of students by reduction data, presentation of data, and with drawal of conclusion,
and triangulation, in this perspective disability student as well as effort the school and teachers in
reducing learning problematic disability student in junior high shool in Kecamatan Tenggarong. Effort
$,# $%&# (0%,,*# +!# ""'&((+!3# 1',4*&5# ($)"&!$# *& '!+!3# "+620)*$+&(# # +(# %& "# 5 ($&'# $%',)3%$# $&0%&'(#
always monitor and guide the state of student. The effort made teachers to solve problems student
*& '!+!3#"+620)*$+&(#7%+0%#+(#$%,)3%$#$%&#3)+" !0&#,6#4-#$& 0%&'(#(1&0+ *#(&'.+0&(#()0%# (#3+.+!3#$%&#
brain student warning every morning we by means of asked and extra study both before and after a
*&((,!/#&. *) $&/#5+"#(&5&($&'# !"#(&5&($&'#% (#!,$#2!+(%#-&$8

Keywords :#1',4*&5(/#"+620)*$-/#*& '!+!3/#($)"&!$

ABSTRAK

Problematika kesulitan belajar bagi siswa antara yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Hal ini
dikarenakan siswa memiliki kepribadian,pengalaman, tujuan dan kondisi yang beragam, diantaranya
adalah kesulitan belajar siswa. Sehingga fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
problematika kesulitan belajar siswa, bagaimana usaha pihak sekolah mengatasi problematika
kesulitan belajar siswa, dan bagaimana upaya guru mengatasi problematika kesulitan belajar siswa di
SMP Negeri 5 Tenggarong. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang
2#-"+3/.%4#"5-+6.+37% /$%8/"+9%:/$1%4+6#-!9#8%;#-06/5/$%$/-/"+<%1/;2/-/$%4/$%205/$%2#-06/%/$15/=
angka. Terkait dengan penelitian ini, sumber data sekaligus informasi adalah Kepala Sekolah, 3 orang
Guru (Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bimbingan Konseling), orang tua/wali murid, dan siswa,
dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta triangulasi, dalam melihat
dan mengetahui kesulitan belajar siswa serta upaya pihak sekolah dan guru dalam menanggulangi
problematika kesulitan belajar siswa di SMP Negeri 5 di Kecamatan Tenggarong. Upaya yang pihak
sekolah dalam mengatasi problematika kesulitan belajar siswa adalah Kepala sekolah melalui guru
selalu memantau dan membimbing keadaan siswa. Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi
problematika kesulitan belajar siswa yakni melalui bimbingan berupa pelayanan khusus oleh gurunya
seperti memberikan pemanasan otak siswa setiap paginya dengan cara bertanya dan les tambahan
baik sebelum dan sesudah pelajaran, mengevaluasi PR, nilai UTS dan UAS belum tuntas.

Kata Kunci: Permasalahan, Kesulitan, Pembelajaran, Murid

!"#$%&'(")$#*&+,$-&./%0&12&3/0&1&4$5!#&6217&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&869:
PENDAHULUAN mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
Kesuksesan masa depan anak
minat dan kemampuan setiap peserta didik
tidak bisa dilepaskan dari kehidupan
sesuai dengan kondisi sekolah.
masa kecilnya. Oleh karena itu, sebaiknya
orang tua berperan aktif dalam menata Pengembangan diri sebenarnya
kehidupan buah hatinya sejak mereka bukan hal baru bagi Guru Bimbingan dan
masih kecil yaitu dalam menuntut ilmu. Konseling (Guru Pembimbing). Selama ini
Problematika belajar dapat ditelusuri dari Guru Bimbingan dan Konseling sebenarnya
jalannya proses dasar belajar. Keberhasilan sudah melakukan kegiatan pelayanan
belajar ditentukan oleh 3 faktor: bahan terhadap peserta didik, yang notabene
baku, instrumen, dan lingkungan. nya merupakan kegiatan pengembangan
diri. Hal ini dapat dilihat pada Kurikulum
Belajar pada dasarnya merupakan
Berbasis Kompetensi (KBK) Tahun 2004,
usaha mengubah atau meningkatkan
dikatakan bahwa Bimbingan Konseling
potensi seseorang. Belajar mengubah
merupakan pelayanan bantuan untuk
sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
peserta didik, baik secara perorangan
dari tidak tahu menjadi tahu, tidak
maupun kelompok, agar mandiri dan
mampu menjadi mampu dan lebih baik
berkembang secara optimal.
lagi melalui proses belajar yang dijalani.
Problematika belajar yang dihadapi oleh Pada intinya, kegiatan pelayanan
siswa satu dengan yang lainnya memang Bimbingan dan Konseling harus ada
berbeda-beda. Hal ini dikarenakan siswa pada setiap satuan pendidikan. Sesuai
memiliki kepribadian, pengalaman, tujuan dengan penyempurnaan kurikulum
4/$%5!$4+"+%:/$1% 2#-/1/;7% /9/;% 2#9/>/-% serta tuntutan era globalisasi dituntut
dihadapkan pada beragam permasalahan Guru Bimbingan dan Konseling yang
atau problematika. profesional. Layanan BK di sekolah
merupakan layanan yang membantu
Pada dasarnya proses belajar
siswa dalam mengatasi masalah-masalah
mengajar adalah sesuatu yang dilakukan
yang dihadapinya baik itu masalah pribadi,
oleh guru agar bagaimana peserta
masalah sosial, masalah karir dan juga
didik yang dihadapinya dapat berubah
masalah belajar. Untuk masalah kesulitan
sesuai apa yang diinginkan baik oleh
belajar atau akademis siswa di tingkat
guru dan orang tua peserta didik,
SMP memegang peranan penting karena
dalam proses belajar mengajar, guru
siswa diharapkan setelah lulus dari SMP
haruslah memperhatikan faktor yang
dapat mengembangkan potensi dirinya
dapat mempengaruhi dan menghalangi
khususnya dibidang akademis, yang ini
sehingga siswa tidak paham dengan apa
tentunya bermanfaat untuk kehidupan di
yang diajarkan oleh guru. Pengembangan
masa depan yang akan di jalaninya.
diri dilaksanakan dalam bentuk kegiatan
ekstra kurikuler dan pelayanan konseling, Belajar
dengan tujuan untuk memberikan
Menurut Sardiman, (2009:21)
kesempatan kepada peserta didik untuk

86;:&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& !"#$%&'(")$#*&+,$-&./%0&12&3/0&1&4$5!#&6217&&
;#$4#?$+"+5/$%@%A2#9/>/-%/4/9/8%2#-02/8B7% dapat diamati dari proses belajar mengajar
/9/;%8/9%+$+%:/$1%4+%;/5"045/$%2#9/>/-% sebagai hasil belajar, yaitu: kemampuan
berarti usaha mengubah tingkah laku. informasi verbal, kemampuan intelektual,
Jadi dengan belajar akan membawa suatu kemampuan yang berhubungan dengan
perubahan pada individu- individu yang motorik, kemampuan yang berhubungan
belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan sikap (afektif), dan kemampuan
dengan penambahan ilmu pengetahuan, yang berhubungan dengan strategis
tetapi juga berbentuk kecakapan, (kognitif). Hasil belajar merupakan hasil
ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, dari interaksi tindak lanjut belajar dan
minat, watak, dan penyesuaian diri. tindak mengajar yang diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar.
Ciri-ciri belajar menurut
Baharruddin dan Esa N.W dalam Lilik Faktor-faktor yang mempengaruhi
Sriyanti (2011:18), adalah : belajar proses dan hasil belajar dapat
ditandai adanya perubahan tingkah laku, digolongkan dalam empat kelompok yaitu:
perubahan perilaku dari hasil belajar itu a. Bahan atau hal yang harus dipelajari,
relative permanen, perubahan tingkah b. Faktor-faktor lingkungan, c. Masukan
laku tidak harus diamati pada saat instrumental, d. Kondisi individual peserta
berlangsungnya proses belajar tetapi didik.
bisa jadi bersifat potensial, perubahan
#$1/$% 4#;+5+/$% 4/6/.%
tingkah laku merupakan hasil latihan
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
atau pengalaman, pengalaman atau
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
latihan dapat memberikan penguatan.
menerima pengalaman belajarnya. Hasil
Prinsip-prinsip belajar menurut
belajar mempunyai peranan penting dalam
Sardiman (2009:24) antara lain: belajar
proses pembelajaran. Proses penilaian
pada hakikatnya menyangkut potensi
terhadap hasil belajar dapat memberikan
manusiawi dan kelakuannya, belajar
informasi kepada guru tentang kemajuan
memerlukan proses dan penahapan
siswa dalam upaya mencapai tujuan-
serta kematangan diri para siswa,
tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
belajar akan lebih matang dan mantap
Informasi tersebut guru dapat menyusun
serta efektif apabila didorong dengan
dan membina kegiatan-kegiatan siswa
motivasi dari dalam sekolah maupun luar
lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas
lingkungan sekolah.
maupun individu.
Hasil belajar
Problematika Pembelajaran
Sudjana (2004:22),
Problematika berasal dari
mengungkapkan hasil belajar adalah
kata problem yang dapat diartikan
kemampuan- kemampuan yang dimiliki
sebagai pemasalahan atau masalah
siswa setelah ia mengalami pengalaman
(Ahmad Sabri, 2005:33). Sedangkan
belajar. Hal ini dipertegas dengan
pembelajaran menurut Kunandar,
6#$4/6/.% +;:/.+%4/$%C04>+!$!%DEFFG@HHI<%
(2007:287) adalah proses interaksi antara
bahwa terdapat lima kemampuan yang

!"#$%&'(")$#*&+,$-&./%0&12&3/0&1&4$5!#&6217&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&8<2:
peserta didik dengan lingkungan sehingga gagasan melalui bahasa yang baik
terjadi perubahan perilaku kearah yang dan benar.
lebih baik. Karenanya problematika 3) Keterlambatan dalam hal
pembelajaran adalah kendala atau pemahaman bahasa.
persoalan dalam proses belajar mengajar
b. Permasalahan dalam hal kemampuan
yang harus dipecahkan agar tercapai
akademik, misalnya :
tujuan maksimal.
1) Keterlambatan dalam hal
Kesulitan Belajar membaca.

Menurut Lilik Sriyanti (2011:126) 2) Keterlambatan dalam hal menulis.


kesulitan belajar adalah masalah belajar
3) Keterlambatan dalam hal
yang dialami siswa dan menghambat berhitung.
usaha dalam mencapai tujuan belajar.
Hambatan tersebut bisa datang di c. Kesulitan dalam mengkoordinasi
lingkungan dapat juga di dalam sendiri. gerakkan anggota tubuh dengan
Pada tingkat tertentu anak didik dapat masalah berbicara, berbahasa dan
mengatasi kesulitan belajarnya, tanpa kemampuan akademik, misal dengan
harus melibatkan orang lain. Pada adanya kedua masalah tersebut
kasus-kasus tertentu, karena anak didik gangguan koordinasi tubuh dapat
belum mampu mengatasi kesulitan mengakibatkan buruknya tulisan
belajarnya, maka bantuan guru, dan seseorang dan kesulitan mengeja
orang lain sangat diperlukan. serta mengingat.

Berdasarkan pendapat tersebut 2. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan


maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan Belajar
belajar adalah suatu kondisi dimana anak
Menurut Nana Syaodih,
didik tidak dapat belajar secara wajar,
(2004:162-165) faktor-faktor penyebab
disebabkan adanya ancaman, hambatan
kesulitan belajar :
ataupun gangguan dalam belajar.
a. Faktor yang berasal dari dalam diri
1. Jenis – Jenis atau Tipe Kesulitan
anak (internal) :
Belajar
1) Jasmani : mencangkup kondisi
C#$0-0.% #-#5% J!!4% 4/9/;% (,/$%
dan kesehatan jasmani dari
Taniputera, (2007:24) jenis-jenis kesulitan
/$/5<% 5!$4+"+% ?"+5% :/+.0% +$4-/%
belajar adalah 3 yaitu :
penglihatan, pendengaran,
a. Kesulitan dalam berbicara dan penciuman, perabaan dan
berbahasa, misalnya : pencecapan.

1) Keterlambatan dalam hal 2) Rohani : mencangkup tekanan


pengucapan bunyi bahasa. batin yang mendalam, gangguan
2) Keterlambatan dalam hal 6#-/"//$<% 3-0"./"+<% 5!$K+5=5!$K+5%
mengekspresikan pikiran atau psikis.

8<1:&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& !"#$%&'(")$#*&+,$-&./%0&12&3/0&1&4$5!#&6217&&
b. Faktor yang berasal dari luar anak siswa yang memiliki kesulitan belajar.
(eksternal) :
Beberapa gejala adanya
1) L+$150$1/$% 5#90/-1/% @% 3/5.!-% ?"+5% kesulitan belajar anak didik dapat dilihat
dalam lingkungan keluarga yaitu, dari petunjuk-petunjuk berikut menurut
keadaan rumah dan ruangan Lilik Sriyanti (2011:135):
tempat belajar, sarana prasarana
a. Menunjukkan prestasi belajar yang
belajar yang ada, suasana rendah
dalam rumah dan juga suasana
lingkungan di sekitar rumah. b. Hasil belajar yang dicapai tidak
seimbang dengan usaha yang
Faktor sosial dalam keluarga yaitu,
dilakukan. c. Lambat dalam
hubungan antar anggota keluarga, mengerjakan tugas-tugas belajar.
kasih sayang, keterbukaan,
kepercayaan, dan keakraban. c. Anak didik menunjukkan sikap kurang
wajar, misal acuh tak acuh, mudah
2) Lingkungan sekolah : lingkungan tersinggung dan lain-lain.
?"+5%%"#5!9/8% ;#9+60.+<%%9+$150$1/$% d. Anak didik menunjukkan perilaku
sekolah, sarana dan prasarana yang tidak biasanya ditunjukkan
belajar, sumber belajar, media pada orang lain.
belajar. Lingkungan sosial
e. Anak didik yang tergolong IQ tinggi,
meliputi, hubungan siswa dengan secara potensial mereka seharusnya
teman, guru serta staf yang lain. mendapat prestasi yang tinggi, tapi
Lingkungan akademis meliputi, kenyataannya mendapatkan prestasi
suasana dan pelaksaan kegiatan yang rendah.
belajar mengajar, berbagai f. Anak didik yang menunjukkan
kegiatan kurikuler. prestasi belajar yang tinggi untuk
sebagian besar mata pelajaran, tetapi
3) Lingkungan masyarakat : di lain waktu prestasinya menurun
warganya memiliki latar belakang drastis.
pendidikan yang cukup, terdapat
lembaga-lembaga pendidikan 4. Diagnosis Kesulitan Belajar
dan sumber-sumber belajar di Usaha ini perlu dilakukan guru
dalamnya akan memberikan dengan penuh keuletan, kesabaran
pengaruh positif terhadap dan kerja keras. Guru tidak hanya
semangat dan perkembangan dituntut menguasai berbagai tehnik
belajar anak. pengumpulan data, tetapi juga harus
!"""#$%&'($%)'*+,-'".$-/0'),%"1$0,2,3 mampu berhubungan dengan berbagai
pihak yang terkait dengan persoalan
Sebelum seorang guru mengambil anak (Lilik Sriyanti, 2011:137). Usaha
kesimpulan bahwa seorang anak mengatasi kesulitan belajar (Imam
mengalami kesulitan belajar serta Musbikin, 2010:188-191) :
memerlukan perhatian khusus terlebih
dahulu perlu mengetahui indikasi dari a. Menganalisis hasil diagnosis,

!"#$%&'(")$#*&+,$-&./%0&12&3/0&1&4$5!#&6217&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&8<6:
menelaah bagian-bagian masalah Tenggarong. Terkait dengan penelitian
dan hubungan antarbagian tersebut ini yang dijadikan sumber data sekaligus
untuk memperoleh pengertian informasi adalah Kepala Sekolah, 3 orang
yang benar mengenai kesulitan Guru (Matematika, Bahasa Indonesia,
2#9/>/-7% % /./% % 4/$% % +$3!-;/"+% % :/$1%% dan Bimbingan Konseling), orang tua/wali
di peroleh guru melalui diagnostis murid, dan siswa. Sebagai penunjang data
kesulitan belajar tadi perlu di analisis hasil interview, peneliti juga melakukan
sedemikian rupa, sehingga jenis observasi, wawancara, catatan lapangan
kesulitan khusus yang dialami dan dokumentasi.
siswa yang berprestasi rendah
Penelitian ini dilakukan dengan
dapat diketahui secara pasti.
melalui tahapa-tahapan, yakni tahap pra
b. C#$1+4#$.+?5/"+% 4/$% ;#$#$.05/$% lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan
bidang kecakapan tertentu yang tahapan analisis data. Analisis datanya
memerlukan perbaikan. Berdasarkan yakni reduksi data, penyajian data, dan
analisis, guru diharapkan dapat penarikan kesimpulan, serta pengecekan
menentukan bidang kecakapan keabsahan data dengan menggunakan
tertent yang dianggap bermasalah ketekunan pengamatan dan triangulasi,
dan memerlukan perbaikan. dalam melihat dan mengetahui
bagaimana dan apa saja kesulitan belajar
c. Menyusun program perbaikan,
siswa serta upaya pihak sekolah dan
khususnya program remedial
guru dalam menanggulangi problematika
theaching (pengajaran perbaikan).
kesulitan belajar siswa di SMP Negeri 5 di
/9/;% 8/9% ;#$:0"0$% 6-!1-/;%
Kecamatan Tenggarong.
pengajaran perbaikan guru perlu
menetapkan hal-hal sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
1) tujuan pengajaran remedial, 2)
A. Gambaran Umum SMP Negeri 5
materi pengajaran remedial, 3) metode
Tenggarong
pengajaran remedial, 4) alokasi waktu
pengajaran remedial dan 5) evaluasi SMP Negeri 5 Tenggarong
kemajuan siswa setelah mengikuti terletak di wilaya Kecamatan Tenggarong
program pengajaran remidial. .#6/.$:/%%%4+%%%M/9/$%%%N0$0$1%%%O-+:0%%%PO%%%Q%%
Kelurahan Jahab Kecamatan Tenggarong
METODE PENELITIAN
Kabupaten Kutai Kartanegara dengan
Jenis penelitian yang digunakan Luas tanah 9,6562 dan SK Pendirian
dalam penelitian ini adalah kualitatif yang No 0217/0/2000/Tgl 17 Nopember 2000.
2#-"+3/.%4#"5-+6.+37% /$%8/"+9%:/$1%4+6#-!9#8% SMP Negeri 5 Tenggarong mempunyai
merupakan hasil kata-kata, gambaran fasilitas yang menunjang dan membantu
dan bukan berupa angka-angka. Laporan proses belajar mengajar yang diantaranya
penelitian ini berupa kutipan-kutipan : Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakil
data yang memberi gambaran penyajian Kepala Sekolah,Ruang Tata Usaha (TU),
yang dilakukan di SMP Negeri 5 Kec. Ruang Guru, Ruang Belajar/Teori,Ruang

8<<:&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& !"#$%&'(")$#*&+,$-&./%0&12&3/0&1&4$5!#&6217&&
Laboratorium ( computer dan bahasa ), Guru dan Siswa
Perpustakaan, Ruang Aulah Serbaguna,
a. Pengajar pada SMP Negeri 5
Ruang UKS, Ruang BK, Toilet dan Ruang
Tenggarong berjumlah 25 orang
Lainnya. yang terdiri dari 23 orang guru PNS
dan 2 orang guru Honorer.
SMP Negeri 5 Tenggarong
menggunakan jenis bangunan Permanen. b. Siswa – siswi SMP Negeri 5
Lokasi sekolah sangat cocok untuk Tenggarong memiliki jumlah siswa
proses kegiatan belajar mengajar karena '#9/"% Q((% "#2/$:/5% UH% "+"V/<% '#9/"%
masih di dalam lingkungan kota sehingga Q(((% "#2/$:/5% UW% "+"V/<% '#9/"% (X%
mudah dijangkau oleh siswa maupun sebanyak 57 siswa. Jumlah siswa
guru dan dapat membantu proses belajar keseluruhan berjumlah 185 siswa.
mengajar. Bangunan Sekolah hanya B. Analisis Data
digunakan oleh SMP Negeri 5 Tenggarong
saja. Sekolah menentukan jadwal masuk /-+% 6#$#9+.+/$% :/$1% .#9/8% 4+%
lakukan baik itu melalui observasi maupun
6/1+% 8/-+% 0$.05% 5#9/"% Q((<%Q(((<% 4/$%kelas
interview, maka dari dari data-data
IX yaitu pada jam 07.15.
tersebut dapat disajikan dan di analisis
sebagai berikut :

Tabel 1. /./% -0/$1% :/$1% /4/% 4+% RC)% 1. Problematika k esulitan b elajar
Negeri 5 Tenggarong yang t erjadi selama di SMPN 5
Tenggarong
No Ruangan Jumlah
Ruangan Hasil penelitian mengenai
problematika kesulitan belajar siswa dapat
1 Ruang Kelas 8 Ruang
dilihat dari hasil wawancara dan observasi
2 Laboratorium IPA 1 Ruang
sebagai berikut :
3 Laboratorium Bahasa 1 Ruang
4 Laboratorium Komputer 1 Ruang a. Penyebab kesulitan belajar siswa,
5 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang diantaranya :
Ruang Wakil Kepala
6 1 Ruang 1). Rendahnya daya serap siswa/i
Sekolah
7 Ruang Guru 1 Ruang terhadap pembelajaran dan
penempatan siswa dalam kelas
8 Ruang Tata Usaha 1 Ruang
atau posisi tempat duduknya, 2).
9 Ruang OSIS 1 Ruang
Kurangnya dukungan orang tua
10 Ruang Perpustakaan 1 Ruang
dalam pendampingan pembelajaran
11 Ruang Keterampilan 1 Ruang
siswa/i, dimana terkadang siswa
12 Ruang UKS 1 Ruang sering tidak masuk kelas, dan
13 Ruang BK 1 Ruang kurangnya minat dalam belajar, 3).
14 Gudang 1 Ruang Kurangnya penyesuaian diri dengan
15 Ruang Serbaguna 1 Ruang teman dan guru, memiliki kelemahan
16 Kamar Kecil Guru 3 Tempat pada bidang studi tertentu dan kurang
17 Kamar Kecil Siswa 4 Tempat ada minat terhadap mata pelajaran
R0;2#-% /./%@%O*%RC)%S#1#-+%T%O#$11/-!$1 tertentu seperti Matematika dan
Bahasa Indonesia, serta pengaruh

!"#$%&'(")$#*&+,$-&./%0&12&3/0&1&4$5!#&6217&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&8<=:
lingkungan sekitar. diberikan guru yang mengakibatkan
kesulitan belajar di rumah dan
b. Kesulitan guru dalam membimbing keinginan mereka selalu ingin
siswa, seperti : bermain di luar rumah. Berdasarkan
1). Kurangnya motivasi, masih wawancara dan pengamatan yang
ada siswa yang belum lancar dilakukan, maka dapat disimpulkan
membaca, kurang menyenangi mata bahwa problematika kesulitan belajar
pelajaran tertentu, dan kurangnya siswa tersebut dikarenakan tidak ada
penyesuaian dengan guru tertentu, yang mendampingi anak dirumah
3). Sulit memahami pelajaran yang dalam menyelesaikan tugas sekolah.
berhubungan dengan hitungan dan Perilaku beberapa siswa yang
kesulitan untuk mata pelajaran yang masih sulit untk dikendalikan, masih
ada hafalan nya (Agama). Sehingga semaunya sendiri dalam berperilaku
dapat diketahui bahwa problematika dan kurang memiliki rasa tanggung
yang dihadapi siswa adalah perilaku jawab terhadap kewajibannya
kesiapan belajar siswa yang masih sebagai siswa dalam menyelesaikan
"09+.% 4+% 5#$4/9+5/$7% #$1/$% 2#1+.0% tugas sekolah.
guru masih sulit untuk membimbing 2. Bagaimana upaya yang dilakukan
dan memberi pelayanan khusus pihak sekolah dalam mengatasi
kepada siswa. Perilaku kesiapan kesulitan belajar siswa di SMPN 5
belajar siswa khususnya pada saat Tenggarong.
membaca, menulis, berhitung dan
memahami materi saat diberi PR oleh Adapun upaya yang dilakukan
gurunya juga merupakan masalah pihak sekolah dalam mengatasi kesulitan
tersendiri, sebab sebagian dari siswa belajar siswa di SMPN 5 Tenggarong,
tersebut mengalami kesulitan dalam dapat dilihat dari hasil wawancara
kelancaran membaca dan menulis. sebagai berikut : dari hasil wawancara
Terutama dalam menulisnya, di mana dengan kepala sekolah dan guru dapat
mereka masih membutuhkan cukup diketahui bahwa upaya yang dilakukan
banyak waktu untuk mencatat materi. pihak sekolah dalam mengatasi kesulitan
Hal ini juga diperkuat dengan sulitnya belajar siswa di SMPN 5 Tenggarong,
siswa berkonsentrasi dalam belajar diantaranya melihat nilai siswa dalam
dan tidak dapat membagi waktu pembelajaran pada semester sebelumnya
dalam belajar. Sedangkan kesulitan (PR, UTS, dan UAS), evaluasi yang
belajar yang peneliti temui di kelas dilakukan dan perilaku siswa di kelas serta
lainnya juga dikarenakan suasana menanyakan kepada guru sesuai dengan
kelas yang ribut dan sering bermain pelajaran yang kurang kuasai oleh siswa.
sendiri. Selain itu kepala sekolah dan guru juga
bekerjasama langsung dengan wali
c. Kesulitan belajar siswa pada saat murid terhadap siswa yang kesulitan
dirumah yaitu : belajar, untuk mengetahui kesulitan belajar
1). Tidak adanya teman atau orang dan memberi solusi yang dihadapi siswa
yang bisa membimbing dalam belajar tersebut dengan pendampingan oleh guru
di rumah, 2). Kurangnya pengetahuan BK. Kerjasama wali murid tidak hanya
anak tentang pemahaman yang dengan kepala sekolah saja tetapi lebih
cenderung bekerjasama dengan guru,

8<>:&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& !"#$%&'(")$#*&+,$-&./%0&12&3/0&1&4$5!#&6217&&
khususnya wali kelas yang menghadapi mengetahui terlebih dahulu apa penyebap
langsung kesulitan belajar yang dihadapi kesulitan belajar agar guru tersebut bisa
siswa saat proses pembelajaran. mengatasinya.

Berdasarkan observasi yang Mengatasi kesulitan belajar juga


peneliti lakukan tentang upaya yang pihak diberikan guru SMPN 5 Tenggarong,
sekolah dalam mengatasi problematikan terhadap siswanya dengan cara siswa
kesulitan belajar siswa adalah guru ikut dipanggil ke ruang BK, menanyakan
membantu dalam hal belajar terutama kesulitan belajar seperti apa yang sedang
memberikan pendampingan dan pelayanan dialami dan diberi motivasi serta alih tangan
khusus kepada anak didiknya yang 5/"0"%4#$1/$%10-0%2+4/$1%".04+7% /-+%8/"+9%
kesulitan belajar. Guru dan atau selaku wawancara dengan Kepala Sekolah dan
wali kelas serta guru BK memberikan guru terhadap siswanya dapat diketahui
motivasi berupa kata-kata maupun bahwa mengatasi kesulitan belajar
perilaku. Guru memberikan pelayanan siswa dengan cara membimbing siswa
khusus kepada anak yang kesulitan belajar merupakan langkah untuk mengatasi
dengan selalu memperhatikan kesulitan- perilaku kesiapan belajarnya. Membimbing
kesulitan mereka dengan memantau hasil siswa yang diberikan tersebut berupa
pekerjaan mereka dan mempertanyakan motivasi dengan kata- kata untuk selalu
kesulitan yang mereka hadapi. Pelayanan rajin belajar dan perilaku dengan memberi
dan bimbingan yang intensif lebih perhatian lebih.
diutamakan kepada siswa yang kesulitan
belajar, berupa Remeidial dan les Bimbingan tersebut tidak hanya
tambahan baik sebelum dan sesudah dilakukan kepala sekolah dan guru, tetapi
pembelajaran. Guru BK juga secara juga dilakukan dengan orang tua siswa
intensif selalu memantau perkembangan tentang membimbing anaknya yang
siswa dengan aktif memberikan advise mengalami kesulitan belajar dengan cara
dan pihak sekolah memberikan dukungan memberikan motivasi dan pendampingan
penuh dengan kegiatan tersebut dengan pada saat belajar. Sedangkan hasil
cara menfasilitasi media dan sumber wawancara dengan siswa di SMPN
belajarnya. 5 Tenggarong tentang cara guru
memberikan bimbingan kepada siswa
3. Cara guru d alam mengatasi lainnya yang kesulitan belajar dengan
kesulitan belajar siswa di SMPN 5 cara memberikan perhatian khusus
Tenggarong kepada siswa tersebut seperti dipanggil
ke ruang guru bahkan kalau perlu diberikan
Untuk mengatasi kesulitan belajar bimbingan seperti pelajaran tambahan.
siswa tidak hanya usaha dari kepala /-+% 8/"+9% V/V/$Y/-/% .#-"#20.% 4/6/.%
sekolah, guru dan orang tua tetapi l e b i h diketahui bahwa siswa yang memiliki
k e p a d a bagaimana cara mengatasinya kesulitan belajar tersebut diberikan
dengan cara bimbingan agar kesulitan bimbingan berupa pelayanan khusus
belajar itu bisa diatasi oleh pihak sekolah oleh gurunya. Memberikan pemanasan
dan orang tua siswa terutama siswa itu otak siswa setiap paginya dengan cara
sendiri. Hasil wawancara dengan kepala bertanya dan tambahan les baik sebelum
sekolah tentang mengatasi kesulitan dan sesudah pelajaran serta remedial
belajar dengan cara pendekatan oleh guru setelah Ujian Tengah Semester (UTS) dan
kelas atau guru bidang studi yang harus Ujian Akhir Semester (UAS).

!"#$%&'(")$#*&+,$-&./%0&12&3/0&1&4$5!#&6217&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&8<7:
Berdasarkan wawancara di atas yang memiliki problematika kesulitan
dapat di simpulkan bahwa memberikan belajar tersebut tersebut dengan
bimbingan untuk mengatasi perilaku cara menfasilitasi media dan sumber
kesulitan belajar siswa adalah mulai belajarnya.
dari sekolah, guru, wali kelas, guru BK,
sesame siswa dan orang tua siswa 3. Upaya yang di lakukan guru dalam
berperan dalam mengatasi problematika mengatasi problematika kesulitan
kesulitan belajar siswa SMP Negeri 5 belajar siswa, melalui bimbingan
Tenggarong. berupa pelayanan khusus oleh gurunya
seperti memberikan pemanasan otak
siswa setiap paginya dengan cara
bertanya dan les tambahan baik
SIMPULAN DAN REKOMENDASI sebelum dan sesudah pelajaran.,
Berdasarkan pada hasil mengevaluasi PR, nilai UTS dan UAS
pembahasan y a n g t e l a h d i s a j i k a n siswa,. Yang memberikan bimbingan
maka dapat di simpulkan bahwa untuk mengatasi perilaku kesulitan
problematika kesulitan belajar siswa di belajar siswa adalah dimulai dari
SMP Negeri 5 Tenggarong adalah ; Kepala sekolah, guru, wali kelas, guru
BK dan sesama siswa serta orang tua/
1. Siswa terkadang kurang siap wali siswa yang turut berperan dalam
dalam menerima pelajaran. mengatasi problematika kesulitan
Perilaku beberapa siswa juga masih belajar siswa.
sulit untk dikendalikan. Mereka
masih semaunya sendiri dalam Mengingat sekolah ini menerima
berperilaku terutama masih sering siswa di sekitar lingkungan sekolah, maka
bermain dan bercerita sendiri pihak sekolah harus memaksimalkan
saat pembelajaran berlangsung, proses pembelajaran yang menuntut
padahal guru sudah berulang kali kelengkapan fasilitas agar dapat menunjang
menegurnya untuk membimbing proses pembelajaran. Selain itu guru
dan memberikan pelayanan kepada juga harus lebih ekstra dalam mendidik,
siswa tersebut. Sebagian dari siswa membimbing, membantu dan memotivasi
tersebut mengalami kesulitan dalam siswa untuk mengantisipasi kesulitan
kelancaran membaca dan menulis, 2#9/>/-7% +8/-/65/$% 4#$1/$% ;#;2#-+5/$%
yang mengakibatkan sebagaian dari suatu pelayanan dan bimbingan yang
mereka masih membutuhkan cukup mendukung yang didukung dengan
banyak waktu untuk mencatat materi. fasilitas sumber belajar dapat memotivasi
mental siswa dan kesiapan belajar anak
2. Upaya yang pihak sekolah dalam .#-"#20.7%'#6/4/%6+8/5% +$/"%)#$4+4+5/$%
mengatasi problematikan kesulitan agar dapat menempatkan guru yang
belajar siswa adalah Kepala sekolah backround pendidikannya Bimbingan dan
melaui guru selalu memantau dan Konseling di setiap sekolah, sehingga
membimbing keadaan siswa dengan pendampingan kepada siswa dapat
mengevaluasi PR, nilai UTS dan UAS berjalan sesuai yang diharapkan
siswa, serta memberikan les dan
remedial apabila ada nilai siswa yang
belum tuntas. dan pihak sekolah juga
memberikan dukungan pada siswa “Gerbang Etam”

8<?:&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& !"#$%&'(")$#*&+,$-&./%0&12&3/0&1&4$5!#&6217&&

You might also like