You are on page 1of 11

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 10, Nomor 2, Maret 2022


ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS)


PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS TEMANGGUNG

Laila Fadillah Maulidati1*, Chatila Maharani1


1
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang
Sekaran, Kec. Gn. Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah 50229
*Corresponding author : lailamaulidati98@gmail.com

ABSTRACT
The most common comorbidities among Covid-19 patients are hypertension and diabetes mellitus. To prevent
chonic diseases such as hypertension and diabetes mellitus, the government through BPJS Kesehatan manage a
chronic disease management programs (Program pengelolaan penyakit krnonis-Prolanis). The pandemic has
impacted all aspects including Prolanis activities. This study aims to find out the differences between input,
process, and output of the Prolanis before and during the Covid-19 pandemic at the Temanggung public health
center. The research used qualitative research. The informants in this study consisted of Prolanis management
officers, Prolanis participants who suffered from hypertension, and type 2 diabetes mellitus. Data was collected
through in-depth interviews, observations, and secondary data. The results of this study explained there were
differences on input categories (money and material), all process categories (planning, organizing, actuating,
controlling), and output of the indicators for visiting participants. Meanwhile, for the input categories of man,
machine, and method as well as the output of the the controlled Prolanis participant ratio (Rasio Peserta
Prolanis Terkendali-RPPT) indicator there was no difference compared to before and during the pandemic.
This research recommended for health workers to increase their role as educators to promote the importance of
joining Prolanis, so the participants are motivated to make regular visits both during and after the pandemic.

Keywords: Evaluatio; Prolanis; Before and During Pandemic; Chronic Disease; COVID-19

PENDAHULUAN dan diabetes melitus menduduki posisi kedua


World Health Organization (WHO) tertinggi sebesar 17,8% (4).
menyatakan Covid-19 sebagai pandemi pada Program pemerintah dan BPJS Kesehatan
Januari 2020. Covid-19 lebih berbahaya pada orang untuk mengelola penyakit kronis khususnya
lanjut usia dan memiliki riwayat penyakit kronis hipertensi dan diabetes mellitus yaitu Program
seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Prolanis
jantung (1). Total kasus yang terkonfirmasi positif memiliki tujuan khusus yaitu 75% peserta terdaftar
Covid-19 per tanggal 13 Oktober 2020 yaitu Prolanis berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat
sebanyak 1.488 pasien tercatat memiliki penyakit Pertama (FKTP) sehingga dapat memperoleh
penyerta. Persentase penyakit penyerta terbanyak kualitas hidup yang optimal (5). Rasio Peserta
berdasarkan data yang dihimpun oleh Satuan Tugas Prolanis Terkendali (RPPT) merupakan salah satu
Penanganan Covid-19 yaitu penyakit hipertensi indikator pembayaran Kapitasi Berbasis Kinerja
sebesar 50%, kemudian diikuti diabetes mellitus (KBK) untuk melhat pengoptimalan Prolanis oleh
34,5%, dan penyakit jantung 19,6%. Dari 1.448 FKTP dalam menjaga tekanan darah dan kadar gula
kasus terkonfirmasi positif sebesar 13,2% pasien darah bagi pasien hipertensi dan DM tipe 2 (6).
meninggal dengan hipertensi, 11,6% dengan Salah satu upaya perlindungan kesehatan
diabetes melitus serta penyakit jantung sebesar masyarakat secara komprehensif dalam
7,7% (2). pengendalian COVID-19 di FKTP yaitu dengan
Penyakit Tidak Menular (PTM) atau membatasi waktu kunjungan dan jumlah
penyakit kronis merupakan penyakit yang pada pengunjung sesuai dengan
umumnya memiliki kecenderungan berdurasi kursi yang tersedia (7). Data BPJS
panjang dan berkembang secara lambat dari hasil Kesehatan selama pandemi Covid-19 yaitu bulan
kombinasi faktor genetik, fisiologis, lingkungan Februari dibandingkan Mei 2020 yang diperoleh
dan perilaku. Prevalensi penyakit kronis terbanyak Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) juga
di dunia menurut data WHO (World Health menunjukkan penurunan pemenuhan RPPT sebesar
Organization) yaitu hipertensi, sebanyak 22% dan hampir 50% di seluruh Indonesia. Hal tersebut
diikuti diabetes melitus sebanyak 9% pada diakibatkan karena menurunnya Angka Kontak
penduduk dunia (3). Profil Kesehatan Puskesmas (AK) peserta JKN ke FKTP sebesar 42%. Capaian
Temanggung tahun 2018 menunjukkan bahwa angka kontak di Puskesmas Temanggung pada
prevalensi hipertensi sebesar 58,5% merupakan tahun 2020 juga menurun yaitu pada bulan Februari
yang tertinggi dari seluruh PTM yang dilaporkan capaian AK sebesar 1,6 (≥150‰) sedangkan bulan

233
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 10, Nomor 2, Maret 2022
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

Mei hingga Desember rata-rata capaian AK sebesar hasil observasi dan data sumber daya kesehatan di
0,4 (≤140‰) yang berarti dibawah target indikator Puskesmas Temanggung, pendidikan minimal
angka kontak yaitu paling sedikit 150‰. pelaksana Prolanis menyesuaikan dengan tenaga
Berdasarkan latar belakang, maka peneliti tertarik yang sudah ada yaitu DIII keperawatan dan S1
melakukan penelitian untuk mengetahui kedokteran umum. Jumlah tenaga Prolanis di
pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis Puskesmas Temanggung dengan latar belakang S1
(Prolanis) pada masa pandemi Covid-19 di kedokteran umum berjumlah 2 orang dan 1 orang
Puskesmas Temanggung. berlatar belakang DIII Keperawatan.
Pelatihan terkait pelaksanaan Prolanis baik
METODE PENELITIAN sebelum dan saat pandemi belum pernah diadakan.
Metode dalam penelitian ini menggunakan Hasil penelitian menunjukkan untuk perawat tidak
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus pernah mendapatkan pelatihan maupun seminar
dan teknik analisis tematik. Fokus penelitian tentang Prolanis. Sedangkan menurut informan
mengenai evaluasi input, process dan output utama (dokter), pernah dilakukan mentoring yang
Prolanis sebelum dan saat pandemi Covid-19 di hanya ditujukan kepada dokter umum di FKTP.
Puskesmas Temanggung. Narasumber meliputi Mentoring dilaksanakan melalui sistem seminar.
Kepala Puskesmas Temanggung, Dokter Prolanis, Sedangkan menurut informan triangulasi Kepala
Pengelola Prolanis, peserta Prolanis dan Kepala Bagian Penjaminan Manfaat Primer (PMP) BPJS
Bagian PMP BPJS Kesehatan. Dalam penelitian ini Kesehatan selama pandemi tidak ada pelatihan dan
menggunakan metode open coding dan selective hanya diadakan sosialisasi secara online. Namun,
coding. Pengodean menggunakan bantuan tidak ada data sekunder yang menyatakan bahwa
Computer Assisted Qualitative Data Ananlysis pernah dilakukan pelatihan.
Software (CAQDAS) yaitu QDA Miner Lite
dengan metode coding deduktif dan coding induktif. b. Money
Coding deduktif dalam penelitian ini terdapat 11 Dana dialokasikan untuk pengadaan obat
kategori utama yaitu man, money, material, dan subsidi kegiatan Prolanis. Sebelum dan saat
machine, method, planning, organizing, actuating, pandemi pengadaan obat disediakan oleh Apotek
controlling, capaian indikator peserta terdaftar PRB yaitu Apotek Waringin. Pengajuan klaim oleh
berkunjung, dan capaian RPPT serta 9 sub kategori apotek PRB kepada BPJS Kesehatan sudah sesuai
yaitu ketersediaan jumlah dan kualifikasi tenaga pedoman yang megacu e-catalogue dan ditambah
prolanis, ketersediaan tenaga prolanis terlatih, biaya pelayanan kefarmasian. Selama pandemi,
sumber dan alokasi dana, ketepatan waktu realisasi dari bulan Januari 2021 hingga Juli 2021 tidak ada
dana, ketersediaan obat Prolanis, ketersediaan klaim untuk konsumsi peserta dan penyuluh
peralatan/teknologi penunjang, ketersediaan kesehatan. Hal tersebut dikarenakan adanya Surat
pedoman teknis prolanis, ketersediaan formulir Edaran baru tentang pendanaan resmi berkaitan
kesediaan bergabung, dan ketersediaan buku dengan ada tidaknya pendanaan Prolanis. SE
pemantauan status kesehatan. Sedangkan coding tersebut diresmikan pada tanggal 15 Juli, sehingga
induktif dalam penelitian ini yaitu 3 sub-kategori terjadi keterlambatan klaim Prolanis dari bulan
kendala dalam man, material dan machine. Januari 2021 hingga Juli 2021 yang di verifikasi
dan dibayarkan oleh pihak BPJS Kesehatan pada
HASIL tanggal 31 Agustus 2021. Dana tersebut merupakan
1. Komponen Input biaya narasumber sebesar lima ratus ribu rupiah
a. Man (Rp500.000,00) tiap kegiatan, dua ratus ribu rupiah
Petugas Prolanis di Puskesmas Temanggung (Rp200.000,00) untuk instruktur senam dan
sebelum dan saat pandemi Covid-19 terdiri dari konsumsi yaitu tiga belas ribu rupiah
dokter (2 orang), perawat sekaligus menjadi Person (Rp13.000,00) untuk setiap peserta dalam satu klub
in Charge (PIC) atau penanggung jawab Prolanis untuk maksimal 30 orang. Apabila jumlah peserta
(1 orang), ahli gizi (1 orang) dan promotor Prolanis tiap klub berjumlah lebih dari 30 maka
kesehatan (1 orang). Setiap pelaksanaan hanya klaim yang dibayarkan sesuai jumlah peserta
terdapat satu dokter. Surat Keputusan yang maksimal per klub yang ada yaitu 30 peserta.
menyatakan tugas pelaksana Prolanis secara rinci di
Puskesmas Temanggung belum ada. Penanggung c. Material
jawab Prolanis ditunjuk secara langsung oleh Obat yang termasuk dalam Prolanis yaitu
Kepala Puskesmas dan pergantiannya dilakukan obat untuk penyakit Hipertensi dan Diabetes
pada saat rapat tahunan atau bulanan. Kualifikasi Melitus Tipe 2. Tidak ada perbedaan persediaan
menjadi tenaga Prolanis tidak tidak ada kualifikasi obat pada saat dan sebelum pandemi. Obat yang
secara spesifik dari BPJS Kesehatan. Berdasarkan tersedia di Puskesmas Temanggung untuk Prolanis

234
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 10, Nomor 2, Maret 2022
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

bekerja sama dengan Apotek Waringin. Jarak dari diingatkan oleh Petugas melalui group whatsapp.
Puskesmas Temanggung ke Apotek Waringin Senam Prolanis rutin dilaksanakan setiap hari
sejauh 300 m. Jenis obat yang digunakan dalam Jum’at pada minggu pertama dan minggu ketiga.
pelaksanaan Prolanis yaitu mengacu pada Seluruh (100%) informan utama menyatakan
Formularium Nasional Program Rujuk Balik tersedia formulir kesediaan bergabung dalam
(fornas PRB). Prinsip resep obat Prolanis yaitu Prolanis untuk calon peserta Prolanis di Puskesmas
menyesuaikan resep obat yang diberikan oleh Temanggung. Namun, berdasarkan pernyataan dari
dokter spesialis dari rumah sakit kemudian dirujuk informan triangulasi Peserta Prolanis sebagian
balik ke FKTP. Terdapat perbedaan pada sistem peserta (75%) mengaku tidak menerima formulir
pengambilan obat sebelum dan saat pandemi. kesediaan menjadi peserta Prolanis serta data
Sebelum pandemi pengambilan obat dilaksanakan sekunder yang menunjukkan adanya formulir
setiap satu bulan satu kali, sehingga obat yang kesediaan bergabung masih kosong.
didapatkan oleh peserta harus mencukupi untuk Salah satu sarana untuk menunjang kegiatan
persediaan satu bulan. Sedangkan pada saat Pemantauan Kesehatan yaitu Buku Pemantauan
pandemi dilakukan dua bulan sekali, hal tersebut Status Kesehatan. Buku tersebut tersedia di
agar tidak terjadi banyak tatap muka di Puskesmas. Puskesmas Temanggung, namun belum
Pengambilan obat dapat diwakilkan oleh keluarga terdistribusikan kepada seluruh peserta Prolanis
peserta PRB. Dengan syarat membawa salinan dikarenakan jumlahnya terbatas. Sedangkan
resep yang telah diberikan sebelumnya. menurut informan triangulasi Kepala Bagian PMP
BPJS Kesehatan buku pemantauan kesehatan yang
d. Machine dibagikan ke FKTP memang berjumlah terbatas
Sarana penunjang dalam pelaksanaan namun diharapkan FKTP dapat memperbanyak
Prolanis di Puskesmas Temanggung baik sebelum sendiri jumlah buku tersebut. Setelah
dan saat pandemi sudah disediakan oleh ditriangulasikan ke peserta Prolanis di Puskesmas
Laboratorium Prodia untuk perlengkapan Temanggung, peserta Prolanis tidak mendapatkan
pemeriksaan kadar gula darah. Selain itu buku Pemantauan Status Kesehatan baik sebelum
perlengkapan pemeriksaan berupa tensimeter, dan saat pandemi, peserta hanya diberikan rekam
timbangan injak dewasa, dan microtoise sudah medis hasil tes laboratorium berupa 2 lembar kertas
tersedia dalam jumlah yang cukup dan layak. Serta yang diberikan pada saat pelaksanaan Prolanis.
selama pandemi juga sudah dilengkapi
perlengkapan thermogun. Sedangkan alat untuk 2. Komponen Process
edukasi secara berkelompok meliputi laptop, LCD, a. Planning
sound, microphone, dan leaflet untuk peserta. Hasil Dalam proses perencanaan, sebelum pandemi
observasi menunjukkan pelaksanaan edukasi secara Puskesmas Temanggung melakukan penjaringan
berkelompok tidak menggunakan laptop dan LCD. peserta melalui diagnosis riwayat medis, selain itu
Media edukasi yang diberikan kepada peserta juga melalui pos binaan terpadu penyakit tidak
Prolanis sebelum dan saat pandemi berupa leaflet. menular (Posbindu PTM), dan pos pelayanan
Seluruh peralatan merupakan inventaris Puskesmas terpadu lanjut usia (Posyandu lansia). Petugas
Temanggung dan tidak merupakan khusus Prolanis mensosialisasikan tentang Prolanis dengan
digunakan hanya untuk Prolanis. menjelaskan kegiatan Prolanis dan menawarkan
para peserta posyandu dengan diagnosis hipertensi
e. Method dan DM untuk mengikuti Prolanis apakah peserta
SOP (Standard Operational Procedure) bersedia bergabung atau tidak. Selama pandemi
untuk Prolanis di Puskesmas Temanggung sebelum kegiatan posbindu maupun posyandu tidak
dan saat pandemi sudah tersedia, namun belum ada berjalan, sehingga proses penjaringan peserta
secara tertulis atau dibukukan sehingga tidak ada dilakukan secara pasif yaitu menunggu pasien yang
data sekunder yang memperlihatkan SOP Prolanis. memeriksakan ke Puskesmas. Hal tersebut juga
SOP yang ada hanya SOP pemeriksaan di disampaikan oleh informan triangulasi peserta
Puskesmas Temanggung dan Pedoman Prolanis, pada saat pertama kali bergabung menjadi
Pengendalian Hipertensi dan Diabetes Melitus. peserta Prolanis mereka bergabung melalui
Prosedur pelaksanaan Prolanis yaitu untuk kegiatan pemeriksaan ke Puskesmas dan rujukan dari rumah
konsultasi medis, edukasi peserta Prolanis, sakit.
pemantauan status kesehatan dilaksanakan setiap
satu bulan sekali, untuk klub hipertensi b. Organizing
dilaksanakan setiap hari selasa pada minggu Proses pengorganisasian saat pandemi
pertama dan klub DM setiap hari rabu pada minggu dilakukan dengan penunjukan langsung oleh
pertama. Satu hari sebelumnya peserta Prolanis Kepala Puskesmas. Pembagian tugas yang utama

235
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 10, Nomor 2, Maret 2022
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

yaitu dokter bertugas memberikan terapi kepada pertama dan minggu ketiga, namun selama
Peserta Prolanis. Perawat bertugas sebagai asisten pandemi kegiatan senam ditiadakan dan para
dokter dan sebagai Person in Charge (PIC) peserta Prolanis diarahkan untuk melakukan senam
Prolanis. Untuk petugas yang memberikan edukasi di rumah masing-masing. Peserta Prolanis
ditunjuk sesuai dengan kompetensinya yaitu untuk menyatakan diimbau melakukan aktivitas fisik
konsultasi gizi Kepala Puskesmas menunjuk ahli dengan dibagikan video senam melalui grup
gizi, untuk pola hidup menunjuk promotor whatsapp. Selain itu terdapat perbedaan juga pada
kesehatan. Proses pergantian pelaksana Prolanis pengambilan obat yaitu sebelum pandemi
dilakukan pada saat rapat tahunan yaitu pada akhir peresepan obat dilaksanakan setiap satu bulan
tahun. sekali, sedangkan saat pandemi dua bulan sekali.
Sebelum pandemi pelaksana dan Hal tersebut agar tidak terjadi banyak tatap muka di
pelaporan program penyakit menular dan tidak Puskesmas.
menular di Puskesmas Temanggung dilakukan oleh
petugas yang berbeda-beda dan tidak tetap d. Controlling
dikarenakan tidak ada penunjukkan langsung Sistem pengawasan sebelum dan saat
terkait pelaksana dan penanggungjawab program. pandemi dilakukan dengan monitoring bulanan.
Namun untuk saat ini pelaksanaan lebih terfokus Monitoring meliputi kesesuaian pelaksanaan
yaitu petugas pelaksana dan pelaporan antara dengan jadwal, terlaksana atau tidak. Selain itu
penyakit menular dan tidak menular dibedakan. juga tingkat kehadiran peserta dengan melihat
Sehingga untuk pelaksana dan pelaporan program berapa persen jumlah peserta hipertensi dan DM
Prolanis dilaksanakan oleh petugas yang sudah yang terkendali maupun tidak. Antusiasme peserta
ditunjuk langsung oleh Kepala Puskesmas. dapat dinilai dari jumlah peserta selama kegiatan.
Dari data daftar hadir peserta prolanis, jumlah
c. Actuating peserta pada saat pandemi lebih banyak
Proses pelaksanaan Prolanis meliputi dibandingkan sebelum pandemi sehingga dapat
konsultasi medis, edukasi peserta prolanis, diartikan antusias peserta bertambah. Seluruh
reminder SMS gateway, home visit, aktivitas klub informan triangulasi Peserta Prolanis juga
(senam) dan pemantauan status kesehatan. mengungkapkan bahwa mereka rutin dan senang
Pelaksanaan Prolanis di Puskesmas Temanggung dengan mengikuti Prolanis.
sebelum dan saat pandemi bekerjasama dengan Sedangkan dari pihak BPJS Kesehatan
Laboratorium Prodia. Untuk pengecekan gula darah mengungkapkan bahwa sistem pengawasan yang
puasa peserta DM dilakukan setiap satu bulan dilaksanakan yaitu dengan supervisi yang
sekali dan untuk kimia darah seluruh peserta bekerjasama dengan pihak eksternal yaitu Dinas
hipertensi dan DM setiap enam bulan sekali. Kesehatan. Supervisi tidak dijadwalkan secara rutin
Peserta melakukan cek laboratorium berkala tujuh dan selama pandemi tidak berjalan maksimal.
hingga empat hari sebelum pelaksanaan Prolanis di Selain supervisi juga dengan memberikan
Puskesmas dilaksanakan. Kegiatan Prolanis di feedbacks setiap bulan kepada FKTP.
Puskesmas meliputi penyuluhan, pemeriksaan, dan
pengambilan obat. Penyuluhan dilakukan dari 3. Output
berbagai pihak sesuai dengan topik. Ahli gizi dan Capaian indikator peserta terdaftar berkunjung
promotor kesehatan puskesmas temanggung di Puskesmas Temanggung belum memenuhi target
memberi penyuluhan tentang gizi dan faktor-faktor pemeriksaan Hipertensi dan DM Tipe 2. Rata-rata
yang menyebabkan hipertensi maupun DM. Selain peserta terdaftar berkunjung Prolanis bulan Maret
itu, topik mengenai aktivitas fisik juga dapat 2020 hingga Juni 2021 yaitu 6,2%. Sedangkan
dilakukan penyuluhan oleh pihak luar seperti sebelum pandemi bulan November 2019 hingga
tenaga kesehatan kerja dan olahraga. Kegiatan Februari 2020 yaitu 5,7%.
home visit selama pandemi dan sebelum pandemi Capaian indikator RPPT di Puskesmas
tidak dilaksanakan dan dilakukan dengan Temanggung juga masih rendah. Capaian indikator
telemedicine. RPPT di Puskesmas Temanggung baik sebelum
Sebelum pandemi kegiatan senam Prolanis dan saat pandemi yaitu sebesar 0,1 (< 3%) untuk
rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at pada minggu tiap bulannya (November 2019 hingga Juni 2021).

236
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 10, Nomor 2, Maret 2022
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

Tabel 1. Perbedaan Prolanis di Puskesmas Temanggung Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19
Kategori Sub Kategori Sebelum Pandemi Saat Pandemi
Man
Dokter, perawat, ahli gizi dan promotor ada ada
kesehatan
Mentoring dokter umum oleh dokter ada ada
spesialis
Perawat mengikuti pelatihan dan seminar tidak ada tidak ada
tentang Prolanis
Money
Klaim obat diajukan oleh apotek PRB terlaksana terlaksana
kepada BPJS Kesehatan mengacu e-
catalogue dan biaya pelayanan
Klaim kegiatan diajukan oleh FKTP ke BPJS
Kesehatan, diverifikasi oleh BPJS Kesehatan
setiap tanggal 10, tanggal ke-11 hingga 25
diproses di bagian keuangan oleh BPJS
Kesehatan dan dibayarkan ke FKTP
Input Unit cost per kegiatan maksimal Rp750.000,00 Rp890.000,00
Material
Peresepan obat satu bulan sekali dua bulan sekali
Obat Prolanis diperoleh dari apotek jejaring Apotek Waringin Apotek Waringin
BPJS Kesehatan
Obat Prolanis yang tersedia mengacu pada ya ya
daftar obat Formularium Nasional
Machine
Tensimeter manual dengan jarum, stetoskop ada ada
manual, timbangan injak dewasa, dan
miccrotoise
Tempat cuci tangan atau fasilitas hand tidak ada ada
sanitizer
Method
Pedoman Teknis Pelaksanaan Prolanis atau tidak ada tidak ada
SOP
Formulir Kesediaan Bergabung tidak ada tidak ada
Buku Pemantauan Status Kesehatan tidak ada tidak ada
Planning
Penjaringan peserta diagnosis riwayat diagnosis riwayat
medis, posbindu PTM, medis
dan posyandu lansia.

Organizing
Penunjukkan penanggungjawab program tidak ada ada

Process Actuating
Bekerjasama dengan Laboratorium ya (Prodia) ya (Prodia)
Aktivitas Prolanis konsultasi medis, konsultasi medis,
edukasi, reminder, edukasi, reminder,
aktivitas klub (senam) pemantauan status
dan pemantauan status kesehatan
kesehatan
Controlling
Pengawasan internal monitoring bulanan monitoring bulanan
Pengawasan eksternal supervise tidak terlaksana

237
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 10, Nomor 2, Maret 2022
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

Capaian Indikator Peserta Terdaftar Rata-rata bulan Rata-rata bulan Maret


Berkunjung Prolanis November 2019 2020 hingga Juni 2021
hingga Februari 2020 yaitu 6,2%
5,7%
Output
Capaian Indikator RPPT November 2019 Maret 2020 hingga
hingga Februari 2020 Juni 2021 sebesar 0,1
sebesar 0,1 (< 3%) tiap (< 3%) tiap bulannya
bulannya

Berdasarkan Tabel 1. perbedaan pelaksanaan Prolanis pada saat dan sebelum pandemi. Klaim
Prolanis sebelum dan saat pandemi terdapat pada yang diajukan ke BPJS Kesehatan oleh apotek PRB
input unsur man dan material, seluruh unsur tidak pernah terjadi keterlambatan dan sudah sesuai
process, dan pada output capaian indikator peserta pedoman yang megacu e-catalogue dan ditambah
berkunjung. Sedangkan pada input unsur man, biaya pelayanan kefarmasian. Bertolak belakang
machine, dan method serta output capaian dengan penelitian di Apotek Sana Farma Semarang
indikator RPPT selama pandemi tidak ada yang menyebutkan pernah terjadi keterlambatan
perbedaan dibandingkan dengan sebelum pandemi. pembayaran klaim BPJS kepada apotek yang
disebabkan oleh kurangnya sarana prasarana (12).
PEMBAHASAN Sedangkan penelitian yang dilakukan di Puskesmas
1. Evaluasi Input Bungkus Teluk Kabung terjadinya keterlambatan
a. Man realisasi dana dikarenakan jumlah verifikator di
Tidak ada perbedaan jumlah dan kualifikasi bidang PMP BPJS Kesehatan yang hanya
tenaga Prolanis di Puskesmas Temanggung baik berjumlah dua dan banyaknya klaim yang masuk
sebelum maupun saat pandemi. Jumlah dan (13).
kualifikasi petugas prolanis juga menyesuaikan Selama pandemi dari bulan Januari 2021
dengan kebutuhan yang ada, jika dilihat dari sisi hingga Juli 2021 tidak ada klaim untuk konsumsi
kecukupan jumlah sumber daya manusia pada peserta dan penyuluh kesehatan. Dana untuk
petugas pelaksana Prolanis di FKTP sudah cukup. konsumsi peserta merupakan subsidi termasuk dana
Menurut hasil penelitian di BPJS Kesehatan Jakarta kegiatan edukasi dan senam. Surat Edaran
Timur petugas Prolanis rata-rata terdiri dari 4-5 mengenai dana bantuan Prolanis untuk tahun 2021
orang petugas meliputi dokter pelaksana, perawat, baru diresmikan pada tanggal 15 Juli. Sehingga
petugas laboratorium dan petugas kesehatan klaim konsumsi untuk peserta dan penyuluh
tambahan (8). Dari data kepegawaian dan hasil kesehatan dari bulan Januari hingga Juli tahun 2021
wawancara tidak ada surat keputusan terkait tim diverifikasi pada tanggal 31 Agustus 2021. Hal
prolanis serta tugas pelaksana program secara rinci tersebut sejalan dengan penelitian di Puskesmas
di Puskesmas Temanggung. SK Tim Prolanis Jetis bahwa hambatan eksternal dalam prosedur
berfungsi sebagai bentuk penilaian komitmen pelayanan Prolanis yaitu klaim ke BPJS yang lama
penanggung jawab Prolanis dalam melaksanakan (9). Faktor keterlambatan klaim BPJS di Fasilitas
program (9). Kegiatan pelatihan yang berjalan Kesehatan Tingkat Lanjutan menurut penelitian
dengan baik akan memberikan dampak positif Khotiman dan Nuraini yaitu pengetahuan petugas,
terhadap kompetensi seorang karyawan (10). sikap petugas, informasi kelengkapan dokumen
Pelatihan terkait pelaksanaan Prolanis baik sebelum rekam medis, dan sarana prasarana (14).
dan saat pandemi di Puskesmas Temanggung
belum pernah diadakan. Namun untuk Dokter c. Material
Umum pernah mengikuti mentoring yaitu dengan Hipertensi dan DM merupakan 2 diantara 9
sharing ilmu bersama dokter spesialis melalui penyakit dalam pelayanan PRB sehingga obat yang
seminar. Pemberdayaan sumber daya manusia diperoleh merupakan obat PRB. Pada masa
yang baik dapat meningkatkan kinerja tenaga pandemi peresepan obat bagi penyandang PTM
medis. Sejalan dengan penelitian Simbolon bahwa peserta JKN dan Peserta PRB dapat diperoleh
kompetensi dan pelatihan berpengaruh yang untuk 2 bulan. Mekanisme peresepan obat yaitu 1
signifikan terhadap kinerja (11). bulan mengambil obat pada saat berobat, kemudian
dengan copy resep dapat diambil untuk 1 bulan
b. Money berikutnya di apotek. Peresepan obat dengan
Pengalokasian dana Prolanis untuk pengadaan mekanisme dua bulan sekali merupakan bentuk
obat dan subsidi kegiatan bersumber dari BPJS pelayanan kesehatan selama masa pencegahan
Kesehatan. Terdapat perbedaan jumlah subsidi Covid-19 sudah sesuai dengan Surat Edaran

238
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 10, Nomor 2, Maret 2022
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Salah satu langkah bagi peserta prolanis sebelum
Kesehatan Nomor 14 Tahun 2020. Sebelum bergabung yaitu mendapat penjelasan tentang
pandemi peresepan obat diperoleh setiap satu bulan program dan telah menyatakan kesediaannya untuk
sekali. Pasien penyakit kronis dengan kondisi stabil bergabung. 75% informan triangulasi mengaku
berhak memperoleh pengobatan jangka panjang tidak mengisi formulir kesediaan bergabung saat
untuk kebutuhan maksimal 30 hari setiap kali pertama kali menjadi peserta, namun semua
perespan. Pengambilan obat tiap bulan sekali informan triangulasi menyatakan mendapatkan
merupakan salah satu bentuk komitmen dari pasien penjelasan terlebih dahulu tentang Prolanis. Hal
Prolanis. Selain pengambilan obat, bentuk tersebut belum sesuai dengan langkah Panduan
komitmen pasien Prolanis yaitu dengan mengikuti Praktis Prolanis yang menyebutkan bahwa
kegiatan rutin seperti senam, mengikuti pengisian formulir kesediaan bergabung dalam
penyuluhan, dan cek kesehatan (9). Prolanis dilakukan oleh peserta Prolanis (5).
Menurut Panduan Praktis Prolanis, buku
d. Machine pemantauan status kesehatan merupakan buku yang
Upaya penyediaan alat kesehatan yang selalu wajib dimiliki oleh peserta Prolanis. Di Puskesmas
dalam kondisi baik, aman, dan layak pakai Temanggung tidak tersedia buku pemantauan
merupakan salah satu bentuk peningkatan kesehatan. Buku pemantauan status kesehatan
pelayanan kesehatan yang berkualitas (15). sebaiknya dimiliki oleh setiap peserta Prolanis. Hal
Sebelum Pandemi perbedaan dalam penggunaan tersebut dikarenakan apabila ada penurunan status
teknologi atau alat untuk memfasilitasi Prolanis di kesehatan, peserta secara mandiri dapat memantau,
Puskesmas Temanggung yaitu tidak adanya tempat mengetahui dan melakukan upaya pencegahan.
cuci tangan atau fasilitas hand sanitizer. Alat dalam Penelitian di Puskesmas Pandanaran Kota
pelaksanaan Prolanis selama pandemi sudah Semarang, juga menyatakan bahwa jumlah buku
dilengkapi thermogun, serta fasilitas cuci tangan yang tersedia tidak mencukupi untuk seluruh
dan hand sanitizer. Hal tersebut sudah sesuai peserta menyebabkan tidak semua peserta
dengan proteksi dasar yang direkomendasikan memiliknya (20). Tidak adanya buku pemantauan
WHO dalam menghadapi Covid-19. Proteksi dasar status kesehatan dapat menurunkan tingkat
tersebut salah satunya yaitu mencuci tangan secara efektivitas keberhasilan program. Kepatuhan
rutin dengan sabun atau hand sanitizer (16). peserta Prolanis merupakan faktor utama penentu
Seluruh peralatan pemeriksaan berupa tensimeter keberhasilan terapi, sehingga adanya buku
manual dengan jarum, stetoskop manual, pemantauan kesehatan dapat meningkatkan tingkat
timbangan injak dewasa, dan microtoise sudah kepatuhan peserta dalam minum obat. Dalam
tersedia dalam jumlah yang cukup dan layak untuk penelitian Larasati dan Husna terdapat hubungan
digunakan. Sedangkan alat edukasi berupa laptop yang signifikan antara kepatuhan minum obat
dan LCD tidak tersedia, hanya tersedia sound, dengan tekanan darah pasien (21).
microphone, dan leaflet untuk peserta.
Tersediannya alat kesehatan yang cukup dan layak 2. Evaluasi Process
merupakan salah satu standar minimal yang harus a. Planning
dimiliki oleh fasilitas kesehatan. Hal tersebut guna Perencanaan Prolanis yang baik diharapkan
mendukung pelayanan yang maksimal kepada tujuan untuk mencapai hidup optimal bagi
masyarakat sehingga tujuan program dapat penyandang penyakit kronis dapat tercapai.
terwujud (17). Ketersediaan sarana dan prasarana Perencanaan Prolanis meliputi mapping peserta,
yang cukup dengan kualitas baik merupakan penyediaan PPK, pelatihan bagi dokter keluarga,
kebutuhan organisasi dalam menyelenggarakan penyebaran panduan klinis dan buku pemantauan
kegiatannya untuk mencapai tujuan yang kesehatan (22). Perbedaan proses perencanaan pada
diharapkan (18). saat dan sebelum pandemi yaitu proses penjaringan
peserta Prolanis yang biasa dilakukan melalui
e. Method Posyandu Lansia dan Posbindu PTM tidak dapat
Tidak ada perbedaan metode sebelum dan saat dilaksanakan. Hal tersebut dikarenakan kegiatan
pandemi. Ketersediaan SOP sangat penting dalam Posyandu Lansia dan Posbindu PTM ditunda
implementasi kegiatan. Seorang pekerja dapat pelaksanaannya sebagai upaya pencegahan dan
mengalami kesulitan dalam melakukan tugasnya pengendalian Covid-19 (23). Serta merupakan
jika tidak ada SOP. Sejalan dengan penelitian yang salah satu usaha pada tingkat masyarakat untuk
dilakukan di Kenjeran, Surabaya menyatakan staf mengurangi risiko penularan Covid-19 yaitu
dan pasien mengalami kemudahan dalam pembatasan bepergian dan kumpul masa (24).
memberikan pelayanan dan berobat dengan adanya Identifikasi peserta yang tidak optimal dapat
aliran dan prosedur dalam struktur birokrasi (19). berdampak pada hasil output capaian peserta

239
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 10, Nomor 2, Maret 2022
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

terdaftar berkunjung menjadi rendah. Sejalan sehingga penggunaan telemedicine kurang efektif
dengan penelitian Meiriana bahwa kurangnya dikarenakan belum terbiasa. Hal tersebut bertolak
pengetahuan peserta tentang pelayanan FKTP belakang dengan manfaat penggunaan telemedicine
menjadikan peserta enggan berkunjung sehingga yaitu mendukung tindak lanjut rumah sakit pada
target capaian indikator angka kontak belum orang lanjut usia dengan penyakit kronis (28).
tercapai (9).
b. Organizing d. Controlling
Sebelum pandemi pelaksana dan pelaporan Pengawasan internal dilakukan oleh
program penyakit menular dan tidak menular di Puskesmas dengan monitoring bulanan.
Puskesmas Temanggung dilakukan oleh petugas Membandingkan dari daftar hadir peserta Prolanis
yang sama. Namun untuk saat ini pelaksanaan lebih sebelum dan saat pandemi jumlah peserta menurun.
terfokus yaitu petugas pelaksana dan pelaporan Menurunnya peserta Prolanis yang hadir
antara penyakit menular dan tidak menular dikarenakan adanya pandemi, sehingga
dibedakan. Pergantian petugas prolanis menyebabkan peserta takut untuk datang ke
dilaksanakan pada saat rapat tahunan. Hal tersebut Puskesmas. Selain itu juga adanya anggota
sesuai dengan teori organisasi proses yaitu keluarga peserta Prolanis yang melarang untuk
memandang organisasi sebagai suatu proses mengikuti Prolanis di masa pandemi. Sejalan
kerjasama formal. Organisasi tersebut selalu dengan penelitian Harniati bahwa ada hubungan
bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dukungan keluarga dengan ketidakpatuhan
dan prinsip-prinsip yang bersifat umum (25). mengikuti kegiatan Prolanis (29). Sedangkan
Kejelasan pembagian tugas merupakan salah satu pengawasan eksternal dilakukan oleh pihak BPJS
bentuk dukungan agar karyawan mendapatkan Kesehatan yang bekerjasama dengan Dinas
kinerja yang baik (26). Kesehatan dengan supervisi. BPJS Kesehatan
menerima laporan kegiatan Prolanis dari FKTP.
c. Actuating BPJS menggunakan laporan tersebut untuk
Penggerakan pelaksanaan Prolanis dilakukan memonitoring apakah Prolanis berjalan lancar dan
melalui beberapa cara yaitu konsultasi medis, sesuai dengan yang diharapkan serta FKTP dapat
edukasi peserta prolanis, reminder SMS gateway, menyelesaikan kendala selama kegiatan (5).
home visit, aktivitas klub (senam) dan pemantauan Perbedaan proses pengawasan selama pandemi
status kesehatan (5). Sebelum pandemi pelaksanaan terdapat pada pengawasan eksternal. Pengawasan
lima aktivitas dalam Prolanis kecuali home visit eksternal berupa supervisi langsung di lapangan
sudah dilaksanakan oleh Puskesmas Temanggung. tidak berjalan maksimal. Untuk mengatasi hal
Lima aktivitas tersebut yaitu konsultasi medis, tersebut, pengawasan dilakukan dengan memonitor
edukasi peserta prolanis, reminder SMS gateway, tiap bulan dari laporan aplikasi p-care yaitu hasil
aktivitas klub (senam) dan pemantauan status capaian indikator Prolanis. Supervisor melakukan
kesehatan. Home visit dan senam tidak supervisi dengan mengamati kinerja seluruh
dilaksanakan selama pandemi. Dampak senam bagi karyawan dan memberi arahan apabila menemukan
pasien hipertensi yaitu dapat meningkatkan ketidaksesuaian antara pelaksanaan dan
kemampuan kerja, imunitas tubuh dan sensitivitas perencanaan (30).
insulin. Selain itu mencegah kegemukan, menjaga
tekanan darah dan meregulasi kadar glukosa darah 3. Evaluasi Output
(27). Tidak terlaksananya home visit belum sesuai a. Capaian Indikator Peserta Terdaftar
dengan Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Berkunjung
Pada Masa Pandemi Covid-19 yang menyatakan Tujuan dari Prolanis yaitu jumlah kunjungan
bahwa pemantauan kesehatan lansia dapat peserta terdaftar yang berkunjung ke FKTP
dilakukan melalui kunjungan rumah (home visit) mencapai 75% (5). Hasil data capaian indikator
dengan memperhatikan prinsip PPI (23). Hal peserta terdaftar berkunjung Prolanis di puskesmas
tersebut dikarenakan adanya kendala pada input belum memenuhi target. Rata-rata peserta terdaftar
man yaitu kurangnya SDM untuk melaksanakan berkunjung Prolanis bulan Maret 2020 hingga Juni
kunjungan ke rumah-rumah serta rumah peserta 2021 yaitu 6,2%. Meningkat jika dibandingkan
yang cukup jauh. Sejalan dengan penelitian sebelum pandemi meningkat hal tersebut
Meiriana et al., (2019) pelaksanaan home visit di dikarenakan informasi dan sosialisasi mengenai
Puskesmas Jetis juga tidak terlaksana. Sebagai Prolanis yang semakin meluas serta meningkatnya
gantinya kegiatan home visit di Puskesmas kesadaran peserta untuk memeriksa kesehatan di
Temanggung dilakukan dengan menggunakan Puskesmas. Sejalan dengan penelitian Arifa bahwa
telemedicine yaitu layanan medis online. Namun minimnya informasi dan sosialisasi mengenai
karena peserta Prolanis sebagian besar lansia Prolanis menyebabkan target indikator rasio peserta

240
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 10, Nomor 2, Maret 2022
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

prolanis rutin berkunjung rendah (31). Penelitian prolanis, reminder SMS gateway, home visit,
yang dilakukan di Puskesmas Halmahera Semarang aktivitas klub (senam) dan pemantauan status
menyatakan kualitas sumber daya manusia, adanya kesehatan) hanya home visit yang belum terlaksana,
sarana prasarana yang cukup dan layak, edukasi namun saat pandemi kegiatan senam juga tidak
kelompok dengan informasi, edukasi (IEC) serta terlaksana. Pengawasan atau controlling
komunikasi perubahan perilaku (BBC) merupakan perbedaannya pada kegiatan pengawasan eksternal
faktor yang berpengaruh dalam tercapainya tujuan berupa supervisi tidak terlaksana, sedangkan untuk
Prolanis (32). pengawasan internal tidak ada perbedaan baik
sebelum maupun saat pandemi.
b. Capaian Indikator Rasio Peserta Prolanis Perbedaan output Prolanis terdapat pada
Terkendali capaian indikator peserta terdaftar berkunjung yaitu
Capaian indikator RPPT di Puskesmas terdapat kenaikan pada saat pandemi. Rata-rata
Temanggung sebelum dan saat pandemi di peserta terdaftar berkunjung Prolanis bulan Maret
Puskesmas Temanggung masih rendah yaitu 0,1 2020 hingga Juni 2021 yaitu 6,2%. Sedangkan
atau < 3% capaian tersebut merupakan kriteria sebelum pandemi bulan November 2019 hingga
rating 1. Capaian RPPT di Puskesmas Temanggung Februari 2020 yaitu 5,7%. Baik sebelum dan saat
yang masih rendah dikarenakan kepesertaan pandemi capaian belum memenuhi target minimal
Prolanis belum optimal. Kepesertaan Prolanis (75%). Sedangkan untuk capaian indikator Rasio
menurun selama pandemi dikarenakan peserta yang Peserta Prolanis Terkendali tidak ada perbedaan.
berkunjung ke Puskesmas juga menurun. Sejalan
dengan upaya perlindungan kesehatan masyarakat SARAN
dalam pengendalian Covid-19 di FKTP yaitu Peserta Prolanis diharapkan dapat
dengan membatasi waktu kunjungan dan jumlah mengikuti kegiatan Prolanis secara rutin. Petugas
pengunjung. Penelitian di Kota Manado juga pelaksana meningkatkan peran sebagai edukator
menyatakan penurunan jumlah pasien yang tentang pentingnya ikut Prolanis dan memonitor
berkunjung merupakan salah satu dampak dari kegiatan peserta Prolanis untuk rutin
adanya Covid-19 (33). Selain itu belum tercapainya mengkonsumsi obat dan memeriksakan
target indikator RPPT dapat disebabkan oleh kesehatannya serta menyediakan buku pemantauan
kurangnya sosialisasi terkait Prolanis dan tingkat kesehatan dan mendistribusikan kepada peserta.
kepatuhan peserta dalam mengikuti Prolanis. Hal Bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian
tersebut sejalan dengan penelitian di Puskesmas sejenis di tempat lain mengenai evaluasi Prolanis
Jetis bahwa kurangnya sosialisasi terkait Prolanis dengan menambah narasumber serta mengetahui
berpengaruh pada tingkat kepatuhan peserta untuk secara menyeluruh mengenai faktor-faktor yang
melakukan kontrol kesehatan (9). mempengaruhi rendahnya capaian RPPT dan
faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi
KESIMPULAN peserta Prolanis di FKTP.
Perbedaan input Prolanis pada saat dan
sebelum pandemi terdapat pada unsur money dan DAFTAR PUSTAKA
material. Pada unsur money perbedaan terdapat 1. Wang J, Zhou M, Liu F. Reasons for healthcare
pada jumlah subsidi dan tidak adanya klaim untuk workers becoming infected with novel
honorarium instruktur senam dikarenakan senam coronavirus disease 2019 (COVID-19) in
tidak dilaksanakan selama pandemi. Perbedaan China. 2020;(January).
pada unsur material yaitu sebelum pandemi 2. Kemenkes RI. 13,2 Persen Pasien COVID-19
peresepan diberikan untuk kebutuhan maksimal 30 yang Meninggal Memiliki Penyakit Hipertensi
hari sedangkan selama pandemi diberikan dua [Internet]. Kementerian Kesehatan Republik
bulan sekali. Pada unsur man, machine, dan method Indonesia. 2020 [cited 2020 Nov 22]. Available
tidak ada perbedaan. from:
Terdapat perbedaan pada process Prolanis https://www.kemkes.go.id/article/print/2010140
saat dan sebelum pandemi. Pada unsur Planning 0002/13-2-persen-pasien-covid-19-yang-
perbedaan terdapat pada proses penjaringan yang meninggal-memiliki-penyakit-hipertensi.html
sebelumnya dilakukan melalui posbindu PTM dan 3. WHO. Noncommunicable Disease. World
posyandu lansia sedangkan pada saat pandemi tidak Health Organization. 2018. 155–157 p.
dapat dilakukan. Organizing atau pengorganisasian 4. Profil Kesehatan Puskesmas Temanggung 2018.
terdapat pada penunjukkan PIC Prolanis yang 2019.
sebelumnya tidak ada PIC Prolanis yang tetap. 5. BPJS Kesehatan. Panduan praktis Prolanis
Actuating atau penggerakan, sebelum pandemi dari (Program pengelolaan penyakit kronis). BPJS
enam aktivitas (konsultasi medis, edukasi peserta Kesehat. 2014;

241
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 10, Nomor 2, Maret 2022
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

6. Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial for the public [Internet]. 2020 [cited 2020 Nov
Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 Tentang 30]. Available from:
Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Kapitasi https://www.who.int/emergencies/diseases/nove
Berbasis Kinerja Pada Fasilitas Kesehatan l-coronavirus-2019/advice-for-public
Tingkat Pertama. 2019. 17. Veni M, Sabarguna BS, Wahyudi A. Analisis
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Manajemen Pemeliharaan Alat Kesehatan Di
Indonesia Nomor Rumah Sakit X. J Kesehat Komunitas.
HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang 2020;6(2):230–6.
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian 18.Sitohang. Implementasi Peraturan Pemerintah
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). 2020. Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Sistem
8. Mardotillah ANA. Implementasi Pelaksanaan Informasi Keuangan Daerah Pada Pemerintah
Program Pengelolaan Penyakit Kronis Kabupaten Dairi Rayambong. J Chem Inf
(Prolanis) di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Model. 2017;53(9):1689–99.
Jakarta Timur Tahun 2016. 2016. 19. Wulansari T. Studi Deskriptif Implementasi
9. Meiriana A, Trisnanto L, Padmawati RS. Program Posyandu Lanjut Usia di RW IV
Implementation of the Chronic Disease Kelurahan Tanah Kali Kedinding Kecamatan
Management Program (Prolanis) in Kenjeran Surabaya. Kebijak dan Manaj Publik
Hypertension at the Jetis Health Center, [Internet]. 2015;3(1):1–9. Available from:
Yogyakarta City. J Kebijakan Kesehatan www.health.detik.com
Indonesia JKKI. 2019;08(02):51–8. 20. Utomo RN. Input Program Pengelolaan
10. Hartaroe BP, Mardani RM, Abs MK. Pengaruh Penyakit Kronis di Puskesmas. Higeia J Public
Kompetensi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Heal Res Dev. 2019;3(1):63–73.
Tenaga Medis Puskesmas. 2016;82–94. 21. Larasati N, Husna N. Pengaruh Prolanis Dan
11. Simbolon D. Pengaruh Kepemilikan Jaminan Kepatuhan Minum Obat Terhadap Tekanan
Kesehatan Masyarakat Miskin terhadap Status Darah Pasien Hipertensi Di Puskesmas
Kelahiran dan Kejadian Stunting pada Gamping 1. Media Ilmu Kesehat. 2020;8(2):87–
BADUTA Indonesia (Analisis Data IFLS 1993 93.
– 2007 ). J Kebijak Kesehat Indones. 22. Assupina M, Misnaniarti M, Rahmiwati A.
2014;03(02):55–65. Analysis of Implementation of the Chronic
12. Murni, Arso SP, Budiyanti RT. Analisis Disease Management Program (Prolanis) At
Pengadaan Obat Program Rujuk Balik dan Family Doctor of Pt Askes in Palembang on
Prolanis di Apotek Sana Farma Kota Semarang 2013. J Ilmu Kesehat Masy. 2013;4(3):254–61.
dalam Prespektif Input. J Kesehat Masy. 23.Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis
2019;7:110–6. Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi
13. Yuliva, Pardede R, Andipo W. Analisis COVID-19. 2020.
Pelaksanaan Prosedur Klaim Non Kapitasi 24. WHO. Critical preparedness, readiness and
Puskesmas Badan Penyelenggara Jaminan response actions for COVID-19: interim
Sosial Kesehatan Kota Padang. J Kesehat guidance, 7 March 2020. World Health
Saintika Meditory [Internet]. Organization; 2020.
2018;1(August):79–88. Available from: 25. Tampubolon P. Kajian Terhadap Fungsi-fungsi
http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/med Manajemen Organisasi Dalam Upaya Untuk
itory/article/view/244 Mencapai Tujuan Organisasi. J STINDO Prof.
14. Khotimah, S., & Nuraini N. Faktor-Faktor 2018;IV:2018.
Penyebab Klaim Tertunda BPJS Kesehatan 26. Yossa S, Zunaidah. Analisis Pengaruh
RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Periode Kemampuan Karyawan, Pembagian Tugas, dan
Januari-Maret 2016. J ARSI [Internet]. Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
2018;4(2):122–34. Available from: Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
http://journal.fkm.ui.ac.id/arsi/article/view/2564 Palembang. J Manaj dan Bisnis Sriwij.
15. Fajrin HR, Wijaya NH, Kartika W. Pengabdian 2013;148:148–62.
Masyarakat Pengabdian Pelayanan Kesehatan 27. Lumempouw DO, Wungouw HI., Polii H.
Melalui Standarisasi Peralatan Kesehatan Di Pengaruh senam Prolanis terhadap penyandang
Puskesmas Banguntapan II Yogyakarta. Jurnal hipertensi. J e-Biomedik. 2016;4(1).
Pengabdi Masyarakat Teknik. 2019;1(2). 28. Williams OE, Elghenzai S, Subbe C, Wyatt JC,
Available from: Williams J. The use of telemedicine to enhance
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JPMT/article/ secondary care: some lessons from the front
view/4813 line. Futur Hosp J. 2017;4(2):109–14.
16. WHO. Coronavirus disease (COVID-19) advice 29. Harniati A. Analisis Ketidakpatuhan Peserta

242
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 10, Nomor 2, Maret 2022
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DOI: 10.14710/jkm.v10i2.32800

BPJS Kesehatan Mengikuti Kegiatan Prolanis


di Puskesmas Rangas Kabupaten Mamuju.
2017;
30.Suarli S, Safitri A, Bahtiar Y, Astikawati R.
Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan
Praktis. Jakarta: Erlangga; 2009.
31. Arifa AFC. Pengaruh Informasi Pelayanan
Prolanis Dan Kesesuaian Waktu Terhadap
Pemanfaatan Prolanis Di Pusat Layanan
Kesehatan Unair. J Adm Kesehat Indones.
2018;6(2):95.
32. Rosdiana AI, Raharjo BB, Indarjo S.
Implementasi Program Pengelolaan Penyakit
Kronis (Prolanis). Higeia J Public Heal Res
Dev. 2017;1(3):140–50.
33. Pangoempia S, Grace E, Adisti A. Analisis
Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Ranotana
Weru dan Puskesmas Teling Atas Kota
Manado. 2021;10(1):40–9.

243

You might also like